PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan kepada TIM TPPS Sebagai Salah Satu Persyaratan Pembuatan Skripsi
Disusun Oleh:
Ira Yulia Agustina
1602162
DAFTAR ISI
i
1
Tabel 1.1.
Nilai Rata-Rata Ujian Nasional Mata Pelajaran Ekonomi
SMA Negeri se-Kabupaten Subang
No. Nama Sekolah 2015/2016 2016/2017 2017/2018 2018/2019
Tabel 1.2.
Nilai Penilaian Tengah Semester (PTS) Mata Pelajaran Ekonomi
SMA Negeri di Kabupaten Subang Tahun Ajaran 2018/2019
NO SEKOLAH KKM JUMLAH SISWA <KKM (%) >KKM (%) RATA-RATA
SMAN 1 0 107
1 73 107 82,31
SUBANG (0%) (100%)
SMAN 1 191 15
2 75 206 68,84
JALANCAGAK (93%) (7%)
SMAN 2 73 48
3 70 121 62,48
SUBANG (60%) (40%)
SMAN 1 105 63
4 67 168 58,89
TANJUNGSIANG (63%) (37%)
SMAN 1 37 12
5 65 49 52,25
CIPEUNDEUY (76%) (24%)
SMAN 3 116 22
6 70 138 49,79
SUBANG (84%) (16%)
SMAN 1 92 4
7 65 96 40,71
KALIJATI (96%) (4%)
SMAN 1 89 35
8 70 124 47,92
PURWADADI (72%) (28%)
Sumber: Pra-Penelitian (data diolah)
4
Data pada tabel 1.2 menunjukan data hasil belajar berupa data hasil PTS
mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri di Kabupaten Subang
tahun ajaran 2018/2019 yang diwakili oleh delapan SMA Negeri dari tujuh belas
SMA Negeri yang ada di Kabupaten Subang. Hasilnya menunjukan bahwa dari
delapan SMA Negeri tersebut hanya terdapat satu sekolah yang memiliki
capaian PTS tinggi yaitu 100% siswanya memiliki nilai diatas KKM yaitu
SMAN 1 Subang, sedangkan tujuh dari delapan SMA Negeri tersebut
kebanyakan siswanya memiliki nilai dibawah KKM. Hal ini tentunya menjadi
masalah mengingat bahwa hasil belajar yang rendah menunjukan kualitas
lulusan yang rendah dan daya saing yang rendah juga. Selain itu, hasil belajar
merupakan salah satu indikator keberhasilan sebuah proses pembelajaran.
Apabila hasil belajar siswa belum maksimal maka ada beberapa hal yang harus
diperbaiki.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana gambaran umum self-esteem, motivasi belajar dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri se-Kabupaten Subang?
2) Apakah terdapat pengaruh antara self-esteem terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi?
3) Apakah terdapat pengaruh antara self-esteem terhadap motivasi belajar?
4) Apakah terdapat efek mediasi motivasi belajar pada pengaruh self-esteem
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?
3.2 Manfaat
Adapun manfaat dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.
1) Manfaat Teoritis
a) Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
tambahan ilmu pengetahuan, khususnya tentang pengaruh self-
esteem terhadap motivasi belajar siswa serta implikasinya terhadap
hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi.
b) Untuk memberikan sumbangan pengetahuan dalam ilmu
pendidikan.
c) Dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya yang
sejenis.
2) Manfaat Praktik
a) Bagi Penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menambah wawasan
ilmu pengetahuan khususnya mengenai pengaruh self-esteem
terhadap motivasi belajar siswa serta implikasinya terhadap hasil
belajar pada mata pelajaran ekonomi.
b) Bagi Pembaca, hasil penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai
media informasi terkait konsep keilmuan tentang pengaruh self-
esteem terhadap motivasi belajar siswa serta implikasinya terhadap
hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi baik secara teoritis
ataupun praktis.
8
4. Penelitian Terdahulu
Penelitian memerlukan rujukan dan perbandingan dari penelitian
sebelumnya agar dapat menghasilkan penelitian yang terarah dan hasilnya dapat
bermakna. Adapun penelitian terdahulu dalam penelitian ini adalah:
Tabel 6.1.
Penelitian Terdahulu
Variabel Yang
No Penulis Judul Diteliti dan Hasil / Temuan
Metode Penelitian
1 Feroz Correlating Self- Self-esteem, Disimpulkan dari hasi
(Psychology and Esteem and academic outcome penelitian ini bahwa
Behavioral Academic siswa dengan tingkat
(Skala Harga Diri
Science, 2018, 8, Outcome harga diri yang lebih
Rosenberg
hlm. 001-005) tinggi memiliki hasil
digunakan untuk
belajar yang lebih
mengukur harga
tinggi.
diri para peserta.
Analisis data
menggunakan
metode
korelasional)
2 Marayam Saadat, Self-esteem in Self-esteem, Harga diri belajar dan
Azizreza Iranian university academic harga diri keluarga
Ghasemzadeh, students and its achievement memiliki arah
Mahsa Soleimani relationship with langsung dan positif
(Penelitian ini
(Procedia – academic dengan prestasi
adalah penelitian
Social and achievement belajar siswa.
analitik dan
Behavioral
deskriptif)
Sciences, 2012,
31, hlm. 10-14)
3 M Arshad, Syed Self-Esteem & Self-Esteem, Hasil penelitian ini
Muhammad Academic academic menunjukkan bahwa
Imran Haider Performance performance siswa laki-laki
Zaidi, Khalid among University memiliki tingkat
(Teknik purposive
Mahmood Students harga diri yang tinggi
sampling
(Journal of dan siswa perempuan
digunakan untuk
Education and memiliki kinerja
mengumpulkan
Practice, 2015, 6, belajar yang lebih
data. Data dianilis
hlm. 156-162) tinggi. Penelitian
dengan metode
enunjukkan bahwa
korelasional)
ada arah positif yang
9
lingkungan positif,
keterkaitan dan
persepsi siswa, guru
dan lainnya.
16 Arsad Bahri, The Contribution Learning Temuan menunjukkan
Aloysius Duran Of Learning Motivation, motivasi belajar dan
Corebima Motivation And Metacognitive Skill, keterampilan
(Journal of Baltic Metacognitive Learning Outcome metakognitif secara
Science Skill On simultan berpengaruh
Education, 2015, Cognitive pada hasil belajar
14, hlm. 487-500) Learning dalam PBL-RQA,
Outcome Of PBL, RQA, dan
Students Within strategi pembelajaran
Different konvensional sangat
Learning tinggi. Kontribusi
Strategies metakognitif
keterampilan hasil
belajar kognitif adalah
jauh lebih besar dari
kontribusi motivasi
belajar.
5. Kerangka Pemikiran
Proses pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam
keberhasilan pendidikan. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam
menempuh proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah
diperolehnya. Hasil belajar siswa dapat diperoleh melalui nilai ulangan harian,
PTS (Penilaian Tengah Semester), PAS (Penilaian Akhir Semester), UKK
(Ujian Kenaikan Kelas), dan UN (Ujian Nasional).
Djamarah (2000, hlm. 45) menyatakan hasil adalah prestasi dari suatu
kegiatan yang telah di kerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun
kelompok. Hasil tidak akan pernah dihasilkan selama orang tidak melakukan
sesuatu. Pernyataan tersebut bermaksud jika seseorang ingin mendapatkan
sesuatu, maka seseorang tersebut harus melakukan sesuatu yaitu perjuangan
yang sangat besar. Begitupun dengan siswa jika ingin mendapatkan hasil belajar
yang baik tentunya harus berusaha dengan cara belajar sungguh-sungguh.
14
(Teori motivasi
Mc Clelland
MOTIVASI
BELAJAR (M)
Paradigma Berpikir
6. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pemaparan kerangka pemikiran diatas, maka dapat disusun
suatu hipotesis penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini, yaitu sebagai
berikut:
1) Self-esteem berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi.
2) Self-esteem berpengaruh positif terhadap motivasi belajar.
3) Terdapat efek mediasi motivasi belajar pada pengaruh self-esteem terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
7. Metode Penelitian
7.1 Objek dan Subjek Penelitian
Objek Penelitian merupakan titik perhatian suatu penelitian
(Arikunto, 2013, hlm. 161). Dalam penelitian ini, yang menjadi objek
penelitian adalah hasil belajar siswa (Y), self-esteem (X), dan motivasi
belajar (M). Hasil belajar siswa merupakan varibel terikat (dependet
variable), sementara self-esteem mesrupakan variabel bebas (independent
18
Tabel 7.1.
Definisi Operasional Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep Konsep Indikator Jenis
Empiris Analitis Data
Variabel Terikat
Hasil Hasil belajar Hasil Data diperoleh Siswa yang mendapat Interval
Belajar menunjuk pada belajar dari pihak nilai di atas KKM
(Y) prestasi belajar, siswa sekolah tentang dan siswa yang
19
3. Virtue
a. Taat untuk
mengikuti etika,
norma atau
standar moral
4. Competence
a. Mampu untuk
sukses
b. Memiliki tuntutan
prestasi yang
ditandai dengan
keberhasilan
c. Dapat
mengerjakan
tugas dengan baik
dan benar
Coopermith (dalam
Murk, 2006, hlm.
75-80)
Variabel Mediasi
Motivasi Motivasi belajar Dorongan Motivasi belajar Untuk mengukur Ordinal
Belajar adalah atau motif dapat dianalisis motivasi belajar maka
(M) keseluruhan daya belajar dengan skala indikator yang
penggerak psikis siswa likert. Dilihat digunakan adalah:
di dalam diri dalam dari aspek 1. Adanya hasrat
siswa yang pencapaian dorongan atau dan keinginan
menimbulkan prestasi motif belajar untuk berhasil.
kegiatan belajar, atau tujuan. siswa. 2. Adanya dorongan
menjamin Uno (2008, hlm. dan kebutuhan
kelangsungan 23) akan belajar.
kegiatan belajar 3. Adanya harapan
dan memberikan dan cita-cita masa
arah pada depan.
kegiatan belajar 4. Adanya
demi mencapai penghargaan
suatu tujuan dalam belajar.
Winkel (2007,
hlm. 169).
21
5. Adanya kegiatan
yang menarik
dalam belajar.
6. Adanya
lingkungan
belajar yang
kondusif.
Uno (2008, hlm. 23)
7.4.2 Sampel
Menurut Sekaran (2003, hlm. 266) sampel adalah subkelompok
atau bagian dari populasi yang dimana dengan mempelajari sampel
tersebut peneliti dapat menarik kesimpulan dan dapat digeneralisasi
untuk populasi yang diinginkan. Dalam penelitian ini penentuan sampel
sekolah diambil dari populasi sekolah yang berjumlah sebanyak 17
sekolah dengan metode prosentase. Metode ini didasarkan pada
pendapat Arikunto (2013, hlm. 177) jika jumlah subjek populasi besar,
maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih,
tergantung setidak-tidaknya dari:
- Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana
- Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal
ini menyangkut dari banyak sedikitnya data
- Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.
Berdasarkan pada pernyataan di atas, maka dalam penelitian ini
sampel yang diambil sebanyak 30% dari populasi. Maka dari itu, sampel
sekolah yang didapat adalah 30% x 17 = 5,1 atau jika dibulatkan menjadi
5 sekolah.
Setelah sampel sekolah diketahui, maka penentuan sekolah
diambil berdasarkan wilayah di kabupaten Subang yang dibagi menjadi
3 wilayah dengan menggunakan teknik alokasi proporsional, adapun
rumusnya adalah sebagai berikut;
N
n = N.d2 +1 (Riduwan & Kuncoro, 2012, hlm. 45)
Keterangan :
ni : Jumlah sampel menurut stratum
Ni : Jumlah populasi menurut stratum
N : Jumlah populasi keseluruhan
n : Jumlah sampel kesuluruhan
23
Tabel 7.3.
Perhitungan dan Distribusi Sampel Sekolah
Wilayah Nama Sekolah Sampel Sekolah Sekolah yang Dipilih
3
SMAN 1 Serangpanjang x 5 = 0,88
Subang 17
Selatan
SMAN 1 Jalancagak Dibulatkan menjadi SMAN 1 Jalancagak
SMAN 1 Tanjungsiang 1 sekolah
SMAN 1 Subang
6
SMAN 2 Subang x 5 = 1,76
17
Subang SMAN 3 Subang SMAN 2 Subang dan
Tengah SMAN 1 Kalijati Dibulatkan menjadi SMAN 3 Subang
SMAN 1 Pabuaran 2 sekolah
SMAN 1 Cipeundeuy
SMAN 1 Compreng
SMAN 1 Purwadadi
8
SMAN 1 Pagaden x 5 = 2,35
17
Subang SMAN 1 Pamanukan SMAN 1 Purwadadi
Utara SMAN 1 Patokbeusi Dibulatkan menjadi dan SMAN 1 Pagaden
SMAN 1 Pusakanagara 2 sekolah
SMAN 1 Blanakan
SMAN 1 Ciasem
N
n = N.d2 +1 (Riduwan & Kuncoro, 2012, hlm. 44)
24
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d2 = presisi yang ditetapkan
dengan menggunakan rumus di atas sampel siswa dapat dihitung sebagai berikut:
709
n = 709 (0.05)2 +1
709
= 709 (0.0025)+1
Dari perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini
adalah 255,72587917 dibulatkan menjadi 256 orang. Adapun dalam penentuan
jumlah sampel siswa untuk masing-masing sekolah dilakukan secara
proporsional dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑁𝑖
ni = xn (Riduwan dan Kuncoro, 2012, hlm. 45)
𝑁
Keterangan :
ni : Jumlah sampel menurut stratum
Ni : Jumlah populasi menurut stratum
N : Jumlah populasi keseluruhan
n : Jumlah sampel kesuluruhan
Tabel 7.5.
Sampel Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri se-Kabupaten Subang
Jumlah
No Nama Sekolah Sampel Siswa
Siswa
1. 206
SMAN 1 Jalancagak 206 siswa 709 x 256 = 74,3 => 74
2. 121
SMAN 2 Subang 121 siswa x 256 = 43,6 => 44
709
3. 138
SMAN 3 Subang 138 siswa x 256 = 49,8 => 50
709
4. 124
SMAN 1 Purwadadi 124 siswa x 256 = 44,7 => 45
709
5. 120
SMAN 1 Pagaden 120 siswa x 256 = 43,3 => 43
709
Jumlah 256
Berdasarkan tabel di atas, maka yang menjadi sampel siswa dalam
penelitian ini adalah sebanyak 256 siswa.
25
dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung didapatkan dari sumber
data, sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak kedua.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Angket/Kuesioner yaitu “suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan
mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh
data, angket disebarkan kepada responden (orang-orang yang menjawab
jadi yang diselidiki), terutama pada penelitian survey” (Narbuko &
Achmadi, 2009, hlm. 76).
2) Dokumentasi adalah “ditujukan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,
laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan”
(Riduwan, 2009, hlm. 31). Dalam penelitian ini, data yang diperoleh melalui
dokumentasi adalah data terkait dengan variabel terikat (Y) yaitu hasil
belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
Keterangan:
rxy = koefisien validitas yang dicari
X = skor yang diperoleh dari subjek tiap item
Y = skor total item instrument
28
Dengan keterangan:
𝑟11 = reliabilitas instrumen
𝑟1/21/2 = 𝑟𝑥𝑦 yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan
instrument.
Selanjutnya dengan taraf signifikansi α = 0,05, nilai reliabilitas yang
diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi
29
nilai r dengan derajat kebebasan (N-2) dimana N menyatakan jumlah baris atau
banyak responden.
“Jika r11 > rtabel maka reliabel, dan jika r11 < rtabel maka tidak reliabel”.
1) Membuat hipotesis :
a. Hipotesis pertama, yaitu (self-esteem terhadap hasil belajar)
𝐻𝑎 ∶ 𝛽1 > 0 (self-esteem berpengaruh positif terhadap hasil belajar)
𝐻𝑜 ∶ 𝛽1 ≤ 0 (self-esteem berpengaruh negatif terhadap hasil belajar)
b. Hipotesis kedua, yaitu (self-esteem terhadap motivasi belajar)
𝐻𝑎 ∶ 𝛽1 > 0 (self-esteem berpengaruh positif terhadap motivasi)
𝐻𝑜 ∶ 𝛽1 ≤ 0 (self-esteem berpengaruh negatif terhadap motivasi)
c. Hipotesis ketiga, yaitu (motivasi memediasi pengaruh self-esteem
terhadap hasil belajar)
Total Effect = c = c' + ab atau (c - c') = ab
Ha : ab ≠ 0 (motivasi memediasi pengaruh self-esteem terhadap hasil
belajar)
Ho : ab = 0 (motivasi tidak memediasi pengaruh self-esteem terhadap
hasil belajar)
2) Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai t kritis dari tabel
distribusi t pada 𝑎 dan degree of freedom tertentu. Adapun nilai t hitung
dapat dicari dengan formula sebagai berikut:
𝛽1 (𝑏 𝑡𝑜𝑝𝑖) − 𝛽1∗
𝑡=
𝑠𝑒(𝛽1 )(𝑏 𝑡𝑜𝑝𝑖)
(Rohmana, 2013, hlm. 74)
Dimana 𝛽1∗ merupakan nilai dari hipotesis nol. Atau secara sederhana t
hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝛽1
𝑡=
𝑆𝑒1
(Rohmana, 2013, hlm. 74)
3) Membandingkan masing-masing nilai t hitung dengan t kritisnya (t
tabel) dengan 𝑎 = 0,05. Kriteria keputusan menolak atau menerima H0
adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai t hitung > nilai t kritis, maka H0 ditolak atau Ha diterima,
artinya variabel itu signifikan.
b. Jika nilai t hitung < nilai t kritis, maka H0 diterima atau Ha ditolak,
artinya variabel itu tidak signifikan.
32
M
b
a
X c’ Y
ab = indirect effect
c’ = diret effect
a. Jika c' signifikan dan nilainya tidak berubah (c' = c), diindikasikan M
tidak memediasi pengaruh X terhadap Y. Artinya, pengaruh X terhadap
Y terjadi secara langsung dan tidak dimediasi M.
b. Jika c' signifikan tetapi nilainya turun (c' < c), atau nilai c' < ab (indirect
effect) diindikasikan terjadi mediasi sebagian (partial mediation).
Artinya, M secara parsial memediasi pengaruh X terhadap Y.
c. Jika c' signifikan tetapi nilainya turun (c' < c) dan menjadi tidak
signifikan, diindikasikan terjadi mediasi penuh (full, perfect atau
complete mediation). Artinya, M secara penuh memediasi pengaruh X
terhadap Y. Pengaruh X terhadap Y terjadi secara tidak langsung, yaitu
melalui M.
33
X c Y
M
b
a
X c’ Y
Gambar 7.2
Product of Coefficient Strategy: Single Mediation Model
Sumber : Product of Coefficient Strategy: Single Mediation Model (Kusnendi,
2018 hlm.4)
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah, S. B. (2000). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Kusnendi. (2018). ARM Dengan Variabel Mediasi (Mediation Model). Bandung:
Sekolah Pascasarjana UPI.
Murk, C. J. (2006). Self-Esteem Research, Theory, and Practice: Toward a
Positive Psychology of Self-Esteem 3. New York: Springer Publishing
Company.
Riduwan. (2003). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. (2009). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Riduwan, & Kuncoro. (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis.
Bandung: Alfabeta.
Rohmana, Y. (2013). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung:
Laboraturium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi, FPEB, UPI.
Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Kencana.
Sekaran, U. (2003). Research Method for Business A Skill - Building Approach,
4th Edition. United States: John Wiley & Sons, Inc.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syaodih, N. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Uno, H. B. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, H. B. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Winkel, W. (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
35
Jurnal: s
Afari, E, dkk. (2012). Global Self-Esteem and Self-Efficacy Correlates: Relation of
Academic Achievement and Self-Esteem among Emirati
sStudents.International Education Studies, 5 (2) : 49-57.
Alhadi, S. (2017). The Relationship between Learning Motivation and Learning
Outcome of Junior High School Students in Yogyakarta. Advances in Social
Science, Education and Humanities Research, 66, hlm. 138-141.
Bahri, A & Duran, A. (2015).The Contribution Of Learning Motivation And
Metacognitive Skill On Cognitive Learning Outcome Of Students Within
Different Learning Strategies. Journal of Baltic Science Education, 14(4),
hlm. 487-500.
Barnabas E, dkk. (2013). Relationship between self-esteem and achievement
motivation among undergraduates in South Eastern Nigeria. IOSR Journal Of
Humanities And Social Science, 13 (5): 102-106.
Di Guinta, dkk. (2013). The determinants of scholastic achievement: The
contribution ofpersonality traits, self-esteem, and academic self-efficacy.
Learning and Individual Difference. 27 : 102-108
Feroz. (2018). Corellating Self-Esteem and Academic Outcome. Psychology and
behavioral ScienceInt J 8(2): 001-005.
M.Arshad. (2015). Self Esteem & Academic Performance among University
Student. Journal of Education and Practice. 6(1): 156-162
Panahi, Gholam. (2016). The relationship between motivation and Self-Esteem
with Emphasis on the Mediating Role of Happiness. The Social Sciences. 9:
2189-2193.
Pratiwi, O & Bukhori, Imam. (2017). Effect of Learning Motivation, Family Factor,
School Factor, and Community Factor on Student Learning Outcomes on
Productive Subjects. Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen. 3 (3), hlm.
192-202.
Rahmani, P. (2012). The relationship between self-esteem, achievement goals and
academic achievement among the primary school students. Procedia – Social
and Behavioral Sciences. 29 : 803 -308.
36
Sumber Lainnya :
Data Nilai UN [Online] diaskses dari puspendik.kemendikbud.go.id
Kiki Sakinah & Esthi Maharani. (2018). Ini Faktor Penyebab Penurunan Nilai
UssN 2018. [Online] diakses dari Republika.co.id