Anda di halaman 1dari 4

Yahoo merupakan salah satu perusahaan raksasa digital yang pernah dijamannya.

Kejayaan
Yahoo pada saat itu memang tidak perlu diragukan lagi. Yahoo dirintis sejak tahun 1994 oleh
duo mahasiswa Stanford, Jerry Yang dan David Filo, yang pada masa tersebut Google masih
bukanlah apa-apa. Banyak pengguna menggunakan fitur-fitur Yahoo untuk membuat email,
mencari informasi, hingga berkomunikasi. Fitur yang paling terkenal dari Yahoo adalah Yahoo
Messanger.

Perkembangan teknologi dan internet tidaklah bisa dihentikan. Komputer dan internet
mengalami perkembangan yang besar, sehingga membalikkan keadaan Yahoo yang tidak bisa
mengikuti perkembangan ini. Yahoo yang dulunya adalah perusahaan digital terbesar sekarang
ini telah tergeser dengan adanya Google yang sempat akan di akuisisi Yahoo di tahun 2004.
Setelah banyak berjuang untuk mempertahankan eksistensinya sebagai perusahaan diginat,
akhirnya di tanggal 13 juni 2017, Yahoo secara resmi dijual ke sebuah perusahaan operator
seluler asal Amerika bernama Verizon dengan harga hampir mencapai Rp 60 triliun. Angka
tersebut tergolong murah untuk Yahoo, mengingat masa kejayaan Yahoo yang begitu hebatnya.
Yahoo tidak langsung mengalami kebangkrutan, banayk proses yang mengantarkan yahoo
sampai bangkrut. Tanda-tanda kebangkrutan Yahoo dimulai pada tahun 2008 hingga tahun
2015. Penjualan yang semakin menurun tidak diantisipasi Yahoo, sehingga penjualan Yahoo
semakin hari semakin menurun. Banyak faktor yang melatarbelakangi kemunduran Yahoo,
diantaranya yaitu :

1. Pemimpin yang kurang tepat membuat keputusan


Petinggi Yahoo yang salah mengambil keputusan dimasa tersebut memberikan andil
atas kemunduran Yahoo.yahoo yang sempat akan membeli Google dan Facebook tidak
terjadi kesepakatan. Petinggi Yahoo malah beralih mengakuisisi perusahaan yanh
kurang tepat seperti Tumblr.
2. Keamanan kurang ( server sering kebobolan)
Tahun 2013 Yahoo juga diretas sehingga lebih dari 1 miliar data user tersebar.
Jumlahnya yang fantastis praktis membuatnya jadi peretasan terbesar sepanjang
sejarah. Tersebarnya data user jelas membahayakan privasi. Mungkin karena inilah,
Yahoo juga punya masalah kepercayaan dari pelanggan.
3. Tidak mempunyai browser
Sebagai perusahaan digital raksasa, Yahoo tidak mempunyai sutus peramban atau
browser. Browser Yahoo hanya sebatas kerjasama dengan phak lain, sepertti Mozilla.
Yahoo memang perna membuat mesin pencarian sendiri, akan tetapi mengalami
kegagalan sehingga para pengguna meninggalkan mesin pencari dari Yahoo
4. Terlalu berfokus pada keuntungan
Keuntunga utama yang didapat yahoo berasal dari banyaknya iklan yang masuk ke
Yahoo. Staf Yahoo yang sebagian besar adalah seorang programer menjalankan
tugasnya dengan membuat ikla dan memperoleh iklan berkontrak jutaan dolar. Yahoo
semakin gencar dengan penambahan iklan yang masuk keperusahaan sehingga
mengkesampingkan konten yang diberikan Yahoo. Banyaknya iklan yang ada di Yahoo
membuat pengguna Yahoo tidak nyaman sehingga beralih dari Yahoo.
5. Terlalu sombong
Sebagai perusahaan digital raksasa tentu saja Yahoo merasa tidak terkalahkan. Banyak
pendatang baru yang berada pada bisnis yang sama dengan Yahoo, seperti Google.
Akan tetapi Yahoo menganggap remeh keberadaan Google. Sempat Yahoo akan
membeli Google dengan harga yang rendah karena merasa tidak ada keuntungan yang
akan didapat Yahoo denga membeli Google. CEO google menginginginkan harga yang
lebih tinggi dan akhirnya kesepakatan tidak terjadi. Dengan kesombongan tersebut,
sekarang Yahoo jatuh dan Google yang sempat diremehkan sekarang menjadi raksasa
digital yang baru.
6. Krisis identitas
Awalnya Yahoo didirikan dengan konsep mesin pencari, akan tetapi setelah
perjalanannya mereka mendeklarasikan sebagai perusahaan media yang bertindak
seperti perusahaan software dengan pendapatan yang berasal dari iklan yang mereka
dapat. Hal ini cukup membingungkan, sebenarnyaYahoo merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang apa. Hal ini membuat misi dan tujuan Yahoo tidak tentu karena
banyaknya konsep yang ada di Yahoo. Yahoo tidak punya misi yang kuat untuk
memposisikan Yahoo berada dimana. Tidak ada misi ini membuat aktivitas dalam
Yahoo sedikit banyak menjadi tidak terencana dengan baik yang membuat kebingungan
sendiiri bagi Yahoo.
7. Hilangnya kultur hacker
Yahoo yang akhirnya memposisikan diri sebagai perusahaan media membuat Yahoo
tidak lagi fokus dengan perkembangan teknologi. Programmer yang dipunyai Yahoo
mulai mengerjakan iklan-iklan yang didapat Yahoo. Mereka tidak lagi membuat suatu
inovasi baru karena mereka bekerja sesuai perintah atasannya. Hacker yang di rekrut
oleh Yahoo hanya menjalankan ugasnya dibawah seorang manajer, padaha dilain sisi
pesaing Yahoo sibuk merekrut Hecker untuk memperbaiki berbagai bidang.
8. Kegagalan di era smartphone
Yahoo bisa dikatakan tidak mengikuti perkembangan jaman. Dengan adanya
oerkembangan dalam Samartphone banyak pesaing dari Yahoo yang mengambil
peluang tersebut. Dengan meningkatnya pengguna Smartphone membuat pengguna
internet semakin besar yang juga meningkatkan periklanan digital. Yahoo tidak
mengambil peluang tersebut, Yahoo hanya menjadi penonton pesaingnya yang
berperang dan mulai mendapat keuntungan dari meningkatnya penggunaan
smartphone. Disaat Yahoo akan memasuki bidang tersebut, pesaing Yahoo sudah
menggurita sehingga tidak mungkin lagi memasuki bidang trsebut.

Setelah Yahoo diakuisisi Yahoo dan AOL akan membentuk perusahaan media digital baru di
bawah Verizon. Tujuan Verizon adalah menggunakan jangkauan Yahoo yang luar biasa untuk
bersaing dengan orang-orang seperti Facebook (FB) dan Google (GOOGL) untuk iklan online.
Yahoo akan berganti nama menjadi Altaba Inc.

www.forbes.com
https://money.cnn.com/2017/06/13/technology/business/yahoo-verizon-deal-closes/index.html
https://www.reuters.com/article/us-yahoo-m-a-missteps-analysis/the-identity-crisis-that-led-to-
yahoos-demise-idUSKCN1060DN

FUJIFILM

Fujifilm, salah satu raksasa fotografi dimasa jayanya. Fujiflm dikenal sebagai perusahaan
pembuat film fotografi yang berkualitas tinggi. Perusahaan jepang menikmati kesuksesan
selama bertahun-tahun sebagai salah satu perusahaan film kamera terbesar didunia.

Perubahan memang tidak akan berhenti. Dunia terus saja mengalami perubahan. Pada sekitar
abad 20 terjadi perubahan digital. Peralihan medium penangkap gambar kamera dari lembaran
film menjadi sensor elektronik membuat peruntungan Fujifilm berbalik Pada 2001, Fujifilm
dan Kodak berada di puncak kejayaan. Keduanya menguasai pasaran film kamera, masing-
masing dengan pangsa pasar 37 persen dan 35 persen. Sebanyak 60 persen penjualan dan 70
persen profit Fujifilm berasal dari bisnis film. Pada 2005, penjualan film kamera secara global
sudah menyusut tajam sebesar 50 persen. Dalam waktu 10 tahun, kontribusi film kamera
terhadap penjualan Fujifilm terjun bebas dari 60 persen menjadi hampir nihil.

Faktor penyebab runtuhnya fujifilm adalah terlambatnya Fujifilm mengatasi tren kamera
digital. Lebih mudahnya penggunaan kamera digital dan kualitas gambar yanf didapat jauh
ebih bagus, membuat masyarakat berpindah dari kamera analog ke kamera digital.

Fujifilm memang sempat mengalami kemunduran, akan tetapi Fujifilm merupakan perusahaan
yang bisa bangkit dari keterpurukan tersebut. Fujifilm memilih bidang kosmetik sebagai
aktifitas utama mereka. Bukan tanpa alasan fujifilm memilih kosmetik sebagai bisnis baru
mereka. Selama puluhan tahun, Fuji Film telah melakukan riset mengumpulkan 20.000 jenis
bahan kimiwai yang berhubungan dengan masalah visualisasi dan warna. Bahan inilah yang
kemudian diaplikasikan untuk industri kecantikan dan ternyata sukses besar. Tidak hanaya itu
Fujifilm selamat karena telah lebih dulu mengembangkan bisnis dan teknologi hingga turut
mencakup ranah medis dan elektronik. Kepakaran Fujifilm dalam dunia film kamera turut
dikembangkan dan diterapkan di bisnis lain, termasuk obat-obatan, bahan kimia, liquid crystal
display. Dengan kesuksean bisnis dibidang lain, tak lantas Fujifilm meninggalkan bidang
fotografi. Fujifil akan melakukan bisnis dibidang fotografi walaupun keuntugan yang didapat
tidak mencapai 1%, karena fujifilm menganggap bahwa bidang fotografi merupakan identitas
dan budaya mereka.

https://tirto.id/fujifilm-yang-lolos-dari-ujian-zaman-b2Fo

https://www.slrlounge.com/how-fuji-survived-to-prosper-when-its-rival-went-bankrupt-
where-they-are-going/

https://www.channelnewsasia.com/news/cnainsider/how-fujifilm-survived-the-digital-age-
with-an-unexpected-makeove-7626418

Anda mungkin juga menyukai