Presented by :
Supervised by:
Dr. Rini Kuswati, SE, MSi
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
Abstract
Ketika CEO Steve Jobs mengumumkan pada Januari 2007 bahwa Apple akan
merilis produk revolusioner, yaitu iPhone lima bulan lagi, konsumen tidak sabar untuk
menunggu telepon yang akan memberikan semua fitur iPod, sekaligus smartphone.
Peluncuran ini akan menjadi salah satu produk teknologi yang paling digembar-
gemborkan Apple, dikenal karena pengembangan medianya yang luar biasa. Bagaimana
iPhone dikembangkan, dihargai, dipromosikan, dan didistribusikan merupakan pelajaran
bagi pemasar di seluruh dunia. Investor Apple juga cukup senang dengan hasilnya yang
diperoleh.
Introduction
Setahun setelah CEO Apple Inc. yang bernama Steve Jobs mengumumkan iPhone
tanggal 9 Januari 2007, pada konvensi Macworld di San Francisco. Harga saham
perusahaan Apple mengalami kenaikan 2 kali lipat menjadi $179,40 pada Januari 2008.
Harga saham ini sudah mencakup semua lini bisnis Apple, namun boleh dikatakan
kenaikan nilai saham ini dikarenakan adanya peluncuran iPhone. Hampir 4 juta Iphone
telah terjual hingga pertengahan Januari 2008 (Carew, 2008). Dilihat dari pengamatan
sederhana terkait harga saham iPhone dapat dibilang sukses dari sudut pandang
shareholdernya. Dalam study case ini dijelaskan aktivitas pra dan pasca peluncuran
seputar iPhone untuk menjelaskan mengapa hal tersebut sukses bagi shareholder dan
mengapa reputasi Apple memang layak untuk keberhasilan pemasaran tak tertandingi.
Promotional Outlays
Menurut Profesor Bisnis Harvard David Yoffie, Apple mengumpulkan sekitar
$400 juta dalam publisitas sejak pengumuman pada Januari 2007. Salah satu majalah
paling berpengaruh yang didedikasikan untuk periklanan, Advertising Age, pada tahun
2007 terpilih Apple sebagai runner-up untuk penghargaan tahunan Marketer of the Year.
Pakar lain telah menduga bahwa Apple akan menghabiskan setidaknya $20 juta untuk
meluncurkan iPhone di Eropa dan dengan mudah melampaui angka itu di Amerika
Serikat selama musim panas 2007 saja. Adweek McMains memperkirakan akun global
Apple bernilai $250 juta pada tahun 2006 untuk agensi TBWA. Pakar lain menduga
bahwa Apple akan menghabiskan setidaknya $20 juta untuk meluncurkannya iPhone di
Eropa
Distribution Changes
Apple membuat beberapa perubahan dalam saluran distribusi konsumen
tradisionalnya dengan cara memilih untuk menghindari dealer/pengecer pihak ketiga
seperti Best Buy dan RadioShack Corp. Iphone tersedia di Apple store atau ,melalaui
website.
Unlocked Iphones
Daya pikat iPhone Apple telah menjadi pedang bermata dua bagi perusahaan,
karena popularitasnya menciptakan pasar gelap yang besar untuk iPhone.
Iphone Sales
Sejak iPhone rilis pada 29 Juni 2007, telah terjual 4 juta unit yang
mencengangkan. Hype seputar perilisannya membantunya menjadi handset paling
populer keempat di AS, dan pada akhir bulan Oktober, Apple melaporkan penjualan 1,12
juta unit. Mereka juga bekerjasama dengan handset paling populer di AT&T, menguasai
hampir 13 persen dari keseluruhan penjualannya. Saat pidato utama Apple di Macworld
2008, Jobs mengumumkan bahwa iPhone memiliki 19,5 % pangsa pasar ponsel pintar
pada kuartal yang sama. Survei 2008 menunjukkan iPhone adalah pilihan utama di antara
mereka yang berencana membeli ponsel baru dalam enam bulan ke depan
.
Conclusion
- Perusahaan Apple membuat strategi pemasaran yang kuat untuk iPhone dan
mengelola setiap aspek peluncuran iPhone dengan sangat efektif.
- Selain memuaskan konsumen dengan produk yang hebat, Apple membangun
kemitraan yang kuat dengan AT&T dan juga memberikan manfaat ke pemasok
suku cadang dan produsen di luar negeri.
- Smartphone iPhone memiliki beberapa kekurangan, namun Apple dapat
mengembangkan produk unik untuk konsumen yang paham teknologi.
- Upaya ini dilakukan agar dapat meningkatkan nilai harga saham Apple secara
signifikan dan semakin memperkuat citra Apple sebagai pemimpin dalam gadget
elektronik.
Terima Kasih