Anda di halaman 1dari 7

BAB II Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

PEMBAHASAN Yang mengajar (manusia) dengan perantaran


kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang
A. Pengertian IPTEK dan Seni
tidak diketahuinya (Q.S. Al-A’laq;1-5). Istilah
1. Pengertian IPTEK
teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan.
Dalam sudut pandang filsafat ilmu,
Dalam sudut pandang budaya, teknologi
pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda
merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil
maknanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu
penerapan praktis dari ilmu pengetahuan.
yang diketahui manusia melalui tangkapan panca
Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki
indra, intuisi dan firasat sedangkan, ilmu adalah
karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi
pengetahuan yang sudah diklasifikasi,
tertentu teknologi tidak netral lagi karena
diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasi
memiliki potensi untuk merusak dan potensi
sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah
kekuasaan. Disinilah letak perbedaan ilmu
diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara
pengetahuan dengan teknologi. Dalam KBBI
ilmiah. Secara etimologis kata ilmu berarti
(Kamus Besar Bahasa Indonesia), teknologi
kejelasan, oleh karena itu segala yang terbentuk
diartikan sebagai “kemampuan teknik yang
dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan.
berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta dan
Dalam Al-Qur’an, ilmu digunakan dalam arti
berdasarkan proses teknis”.
proses pencapaian pengetahuan dan obyek
Teknologi juga dapat membawa dampak
pengetahuan sehingga memperoleh kejelasan.
positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi
Dalam kajian filsafat, setiap ilmu membatasi diri
manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak
pada salah satu bidang kajian. Sebab itu
negative berupa ketimpangan-ketimpangan dalam
seseorang yang memperdalam ilmu tertentu
kehidupan manusia dan lingkungannya yang
disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang
berakibat kehancuran alam semesta. Dalam
banyak tahu tetapi tidak mendalam disebut
pemikiran islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal
generalis.
dan wahyu. Keduanya tidak boleh
Pandangan Al-Qur’an tentang ilmu dan
dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam
teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari
mengembangkan akal budinya berdasarkan
analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi
tuntunan Al-Qur’an dan sunah rasul. Atas dasar
Muhammad SAW. Bacalah dengan (menyebut)
itu ilmu dalam pemikiran islam ada yang bersifat
nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
abadi (mutlak) karena bersumber dari allah. Ada
menciptakan manusia dari segumpal darah,
pula ilmu yang bersifat perolehan (nisbi) karena keindahan sastranya, keunggulan pola redaksinya,
bersumber dari akal pikiran manusia. spesifikasi irama, serta alur bahasanya, hingga
sebagian mereka menyebutnya sebagai sihir.
2. Pengertian Seni Dalam membacanya, kita dituntut untuk
Pandangan Islam tentang seni. Seni menggabungkan keindahan suara dan akurasi
merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan bacaannya dengan irama tilawahnya sekaligus.
menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah Rasulullah bersabda :
pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu.”
kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasa’I, Ibnu
memandang seluruh jagat raya dengan segala Majah, Ibnu Hibban, Darimi).
keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: Maka manusia menyukai kesenian sebagai
“Maka apakah mereka tidak melihat ke langit representasi dari fitrahnya mencintai keindahan.
yang ada di atas mereka, bagaimana Kami Dan tak bisa dipisahkan lagi antara kesenian
meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada dengan kehidupan manusia. Namun bagaimana
baginya sedikit pun retak-retak?” [QS 50: 6]. dengan fenomena sekarang yang ternyata dalam
Allah itu indah dan menyukai keindahan. kehidupan sehari-hari nyanyian-nyanyian cinta
Inilah prinsip yang didoktrinkan Nabi Muhammad ataupun gambar-gambar seronok yang diklaim
SAW kepada para sahabatnya. Ibnu Mas’ud sebagai seni oleh sebagian orang semakin marak
meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda : menjadi konsumsi orang-orang bahkan anak-
“Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya anak.Sebaiknya di kembalikan kepada Al-Qur’an
terbetik sifat sombong seberat atom.” Ada orang dan As-Sunnah. Bahwa dalam Al-Qur’an
berkata,” Sesungguhnya seseorang senang disebutkan :
berpakaian bagus dan bersandal bagus.” Nabi “Dan diantara manusia (ada) orang yang
bersabda,” Sesungguhnya Allah Maha Indah, mempergunakan perkataan yang tidak berguna
menyukai keindahan. Sedangkan sombong adalah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah
sikap menolak kebenaran dan meremehkan orang tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah
lain.” (HR. Muslim). itu sebagai olok-olokan. Mereka itu memperoleh
Bahkan salah satu mukjizat Al-Qur’an azab yang menghinakan.” (QS. Luqman:6)
adalah bahasanya yang sangat indah, sehingga Jikalau kata-kata dalam nyanyian itu
para sastrawan arab dan bangsa arab pada merupakan perkataan-perkataan yang tidak
umumnya merasa kalah berhadapan dengan berguna bahkan menyesatkan manusia dari jalan
Allah, maka HARAM nyanyian tersebut. SWT. Sebaliknya, tanpa asas Imtaq, iptek bisa
Nyanyian-nyanyian yang membuat manusia disalahgunakan pada tujuan-tujuan yang bersifat
terlena, mengkhayalkan hal-hal yang tidak patut destruktif. Iptek dapat mengancam nilai-nilai
maka kesenian tersebut haram hukumnya. kemanusiaan. Jika demikian, iptek hanya absah
secara metodologis, tetapi batil dan miskin secara
B. Integrasi Iman, ilmu dan Amal dalam Islam maknawi.
Integrasi adalah pembauran hingga menjadi Kedua, pada kenyataannya, iptek yang menjadi
kesatuan yang utuh atau bulat. Dalam pandangan dasar modernisme, telah menimbulkan pola dan gaya
islam, antara agama islam, ilmu pengetahuan, hidup baru yang bersifat sekularistik, materialistik,
teknologi dan sains terdapat hubungan yang dan hedonistik, yang sangat berlawanan dengan
harmonis dan dinamis yang terintegrasi kedalam nilai-nilai budaya dan agama yang dianut oleh
suatu sistem yang disebut Dinul Islam. Didalamnya bangsa kita.
terdapat tiga unsur pokok, yaitu aqidah, syari’ah, dan Ketiga, dalam hidupnya, manusia tidak hanya
akhlak dengan kata lain iman, ilmu dan amal saleh. memerlukan sepotong roti (kebutuhan jasmani),
Didalam Al-Qur’an surat Ibrahim, Allah SWT telah tetapi juga membutuhkan Imtaq dan nilai-nilai
memberikan ilustrasi indah tentang integrasi antara sorgawi (kebutuhan spiritual). Oleh karena itu,
iman, ilmu dan amal : Tidaklah kamu perhatikan penekanan pada salah satunya, hanya akan
bagaimana Allah telah membuat perumpamaan menyebabkan kehidupan menjadi pincang dan berat
kalimat yang baik (Dinul Islam)seperti sebatang sebelah, dan menyalahi hikmat kebijaksanaan Tuhan
pohon yang baik, akarnya kokoh menghujam ke bumi yang telah menciptakan manusia dalam kesatuan
dan cabangnya menjulang kelangit. Pohon itu jiwa raga, lahir dan bathin, dunia dan akhirat.
mengeluarkan buahnya setiap musim dengan seizin Keempat, Imtaq menjadi landasan dan dasar
Tuhannya. Allah membuat perumpamaan- paling kuat yang akan mengantar manusia
perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar Imtaq,
ingat. (QS.Ibrahim;24-25). segala atribut duniawi, seperti harta, pangkat, iptek,
Secara lebih spesifik, integrasi Imtaq dan iptek dan keturunan, tidak akan mampu alias gagal
ini diperlukan karena empat alasan. Pertama, mengantar manusia meraih kebahagiaan. Kemajuan
sebagaimana telah dikemukakan, iptek akan dalam semua itu, tanpa iman dan upaya mencari
memberikan berkah dan manfaat yang sangat besar ridha Tuhan, hanya akan mengahsilkan fatamorgana
bagi kesejahteraan hidup umat manusia bila iptek yang tidak menjanjikan apa-apa selain bayangan
disertai oleh asas iman dan takwa kepada Allah palsu.
Maka integrasi Imtaq dan iptek harus Dengan pendekatan holistik, Islam harus
diupayakan dalam format yang tepat sehingga dipahami secara utuh, tidak parsial dan
keduanya berjalan seimbang (hand in hand) dan partikularistik. Pendidikan islam dapat mengikuti
dapat mengantar kita meraih kebaikan dunia pola iman, Islam dan Ihsan, atau pola iman, ibadah
(hasanah fi al-Dunya) dan kebaikan akhirat (hasanah dan akhlakul karimah, tanpa terpisah satu dengan
fi al-akhirah) seperti do’a yang setiap saat kita yang lain, sehingga pendidikan Islam dan kajian
panjatkan kepada Tuhan: Islam tidak hanya melahirkan dan memparkaya
“Dan di antara mereka ada orang yang pemikiran dan wacana keislaman, tetapi sekaligus
bendoa: “Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di melahirkan kualitas moral (akhlaq al karimah) yang
dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami menjadi tujuan dari agama itu sendiri. Pendidikan
dari siksa neraka” (Q.S. Al-Baqarah :201). Islam dengan pendekatan ini harus melahirkan
Integrasi Imtaq dan iptek, berarti, kita harus budaya “berilmu amaliah dan beramal ilmiah”.
membongkar filsafat ilmu sekuler yang selama ini Integrasi ilmu dan amal, Imtaq dan iptek haruslah
dianut. Kita harus membangun epistemologi islami menjadi ciri dan sekaligus nilai tambah dari
yang bersifat integralistik yang menegaskan kesatuan pendidikan islam.
ilmu dan kesatuan Imtaq dan iptek dilihat dari Secara pendekatan integralistik, pendidikan
sumbernya, yaitu Allah SWT seperti banyak digagas agama tidak boleh terpisah dan dipisahkan dari
oleh tokoh-tokoh pendidikan Islam kontemporer. pendidikan sains dan teknologi. Pendidikan iptek
Selain pada pada aspek filsafat, orientasi, tujuan, dan tidak harus dikeluarkan dari pusat kesadaran
epistemologi pendidikan seperti telah diuraikan di keagamaan dan keislaman kita. Ini berarti, belajar
atas, integrasi Imtaq dan iptek itu perlu dilakukan sains tidak berkurang dan lebih rendah nilainya dari
dengan metode pembelajaran yang tepat. Pendidikan belajar agama. Belajar sains merupakan perintah
Imtaq pada akhirnya harus berbicara tentang Tuhan (Al -Quran), sama dan tidak berbeda dengan
pendidikan agama (Islam) diberbagai sekolah belajar agama itu sendiri. Penghormatan Islam yang
maupun perguruan tinggi. Untuk mendukung selama ini hanya diberikan kepada ulama (pemuka
integrasi pendidikan Imtaq dan iptek dalam sistem agama) harus pula diberikan kepada kaum ilmuan
pendidikan nasional kita, maka pendidikan agama (Saintis) dan intelektual.
Islam disemua jenjang pendidikan tersebut harus Secara fungsional, pendidikan agama harus
dilakukan dengan pendekatan yang bersifat holistik, berguna bagi kemaslahatan umat dan mampu
integralistik dan fungsional. menjawab tantangan dan pekembangan zaman demi
kemuliaan Islam dan kaum muslim. Dalam
perspektif Islam ilmu memang tidak untuk ilmu dan untuk kemaslahatan kemanusiaan yang sebesar-
pendidikan tidak untuk pendidikan semata. besarnya dan dilakukan dalam kerangka ibadah
Pendidikan dan pengembangan ilmu dilakukan untuk kepada Allah SWT.
kemaslahatan umat manusia yang seluas-luasnya
dalam kerangka ibadah kepada Allah SWT. C. Sumber-Sumber Ilmu Pengetahuan Dalam Islam
Semetara dari segi metodologi, pendidikan dan Sains dan teknologi baik itu yang dietmukan
pengajaran agama disemua jenjang pendidikan oleh ilmuan muslim maupun oleh ilmuan barat pada
tersebut, tidak cukup dengan metode rasional dengan masa lalu,sekarang dan yang akan datang, semua itu
mengisi otak dan kecerdasan peserta didik semata- bukti kebenaran informasi yang terkandung didalm
mata, sementara jiwa dan spiritualitasnya dibiarkan Al-Quran, karena jauh sebelum peristiwa penemuan-
kosong dan hampa. Pendidikan agama perlu penemuan itu terjadi, Al-Quran telah memberikan
dilakukan dengan memberikan penekanan pada isyarat-isyarat tentang hal itu dan ini termasuk
aspek afektif melalui praktik dan pembiasaan, serta bagian dari kemukjizatan Al-Quran, dimana
melalui pengalaman langsung dan keteladanan kebenaran yang terkandung didalamnya selalu
prilaku dan amal sholeh. Dalam tradisi intelektual terbuka untuk dikaji, didiskusikan, diteliti, diuji dan
Islam klasik, pada saat mana Islam mencapai puncak dibuktikan secara ilmiah oleh siapapun.
kejayaannya, aspek pemikiran teoritik (al aql al Al-Quran adalah kitab induk rujukan utama
nazhari) tidak pernah dipisahkan dari aspek bagi segala rujukan, sumber dari segala sumber,
pengalaman praksis (al aql al amali). Pemikiran basis bagi segala sains dan ilmu pengetahuan. Al-
teoritis bertugas mencari dan menemukan kebenaran, Quran adalah buku induk ilmu pengetahuan, dimana
sedangkan pemikiran praksis bertugas mewujudkan tidak ada satu perkara apapun yang terlewatkan,
kebenaran yang ditemukan itu dalam kehidupan semuanya telah diatur didalamnya, baik yang
nyata sehingga tugas dan kerja intelektual pada berhubungan dengan Allah (hablum minallah)
hakekatnya tidak pernah terpisah dari realitas sesama manusia (hablumminnas) alam, lingkungan,
kehidupan umat dan bangsa. Dalam paradigma ini, ilmu aqidah, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu empiris,
ilmu dan pengembangan ilmu tidak pernah bebas ilmu agama, umum dan sebagainya(dalam QS.al
nilai. Pengembangan iptek harus diberi nilai rabbani An’am/6:38).
(nilai ketuhanan dan nilai Imtaq), sejalan dengan
semangat wahyu pertama, iqra’ bismi rabbik. Ini
D. Syarat-Syarat Ilmu
berarti pengembangan iptek tidak boleh dilepaskan
dari Imtaq. Pengembangan iptek harus dilakukan
suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu
1. Seni Bahasa
apabila memenuhi 3 unsur pokok berikut ini:
Kemajuan seni bahasa sangat erat
1. Ontologi artinya bidang studi yang bersangkutan
kaitannya dengan perkembangan bahasa.
memiliki objek studi yang jelas. Objek studi
Sedangkan kemajuan bahasa mengikuti
sebuah ilmu ada dua yaitu objek material dan
kemajuan bangsa. Pada masa Daulah
objek formal.
Bani Umayyah kaum muslimin sudah mencapai
2. Epistimologi artinya bidang studi yang
kemajuan dalam berbagai bidang, yaitu bidang
bersangkutan memiliki metode kerja suatu
politik, ekonomi, sosial, dan ilmu pengetahuan.
bidang studi yaitu metode deduksi, induksi, dan
Dengan sendirinya kosakata bahasa menjadi
eduksi.
bertambah dengan kata-kata dan istilah –istilah
3. Aksiologi artinya bidang studi yang
baru yang tidak terdapat pada zaman
bersangkutan memiliki nilai guna atau
sebelumnya.
kemanfaaatannya. Bidang studi tersebut dapat
Kota Basrah dan Kufah pada zaman itu
menunjukkan nilai nilai teoritis, Hukum-hukum,
merupakan pusat perkembangan ilmu dan sastra
generalisasi, kecenderungan umum, konsep-
(adab). Di kedua kota itu orang-orang Arab
konsep dan kesimpulan logis, sistematis, dan
muslim bertukar pikiran dalam diskusi-diskusi
koheren. Ilmu pengetahuan atau sains
ilmiah dengan orang-orang dari bangsa
didefinisikan sebagai himpunan pengetahuan
yang telah mengalami kemajuan terlebih
manusia yang dikumpulkan melalui proses
dahulu. Di kota itu pula banyak kaum muslimin
pengkajian dan dapat diterima oleh ratio atau
yang aktif menyusun dan menuangkan karya
nalar (pengetahuan sistematis).
mereka dalam berbagai bidang ilmu. Maka
dengan demikian berkembanglah ilmu tata
E. Berbagai Bentuk Seni Dalam Islam
bahasa (Ilmu Nahwu dan sharaf) dan Ilmu
Ensiklopedi Indonesia disebutkan bahwa seni
Balaghah, serta banyak pula lahir-lahir penyair-
adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung
penyair terkenal.
dalam jiwa manusia, dilahirkan dengan perantaraan
2. Seni Rupa
alat komunikasi kedalam bentuk yang dapat
Seni rupa yang berkembang pada zaman
ditangkap oleh indra pendengaran (seni suara),
Daulah Bani Umayyah hanyalah seni ukir, seni
penglihatan (seni lukis dan ruang), atau dilahirkan
pahat, sama halnya dengan zaman permulaan,
dengan perantaraan gerak (seni tari dan drama)
seni ukir yang berkembang pesat pada zaman
itu ialah penggunaan khat arab dengan jalan memberikan dorongan atau motivasi
(kaligrafi) sebagai motif ukiran. nuansa baroq dari para khalifah. Para khalifah selaku memberikan
dengan bentuk2 yg full ragam hias dan kaligrafi, hadiah-hadiah cukup besar bagi para
mulai pilar, tembok, langit-langit. ulama, ilmuwan serta para seniman yang berprestasi
Yang terkenal dan maju ialah seni ukir di dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan
dinding tembok. Banyak Al-Qur’an, Hadits dan untuk kepentingan ilmu pengetahuan
Nabi dan rangkuman syair yang di pahat dan di sediakan anggaran oleh negara, itulah sebabnya
diukir pada tembok dinding bangunan masjid, ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya.
istana dan gedung-gedung dgn komposisi dan Pusat penyebaran ilmu pengetahuan pada
jenis kaligrafi yg sangat artistik dan penuh, masa itu terdapat di masjid-masjid. Di masjid-masjid
hampir tdk ada bidang yg kososng sedikitpun. itulah terdapat kelompok belajar dengan masing-
3. Seni Suara masing gurunya yang mengajar ilmu pengetahuan
Perkembangan seni suara pada zaman agama dan umum ilmu pengetahuan agama yang
pemerintahan Daulat Bani Umayyah yang berkembang pada saat itu antara lain ialah, ilmu
terpenting ialah Qira’atul Qur’an, Qasidah, Qira’at, Tafsir, Hadits Fiqih, Nahwu, Balaqhah dan
Musik dan lagu-lagu lainnya yang bertema cinta lain-lain. Ilmu tafsir pada masa itu belum
kasih, media seni musik biasanya bercirikan mengalami perkembangan pesat sebagaimana yang
musik rebana. terjadi pada masa pemerintahan Daulah Bani
4. Seni Bangunan (Arsitektur) Abbasiyah. Tafsir berkembang dari lisan ke lisan
Seni bangunan atau Arsitektur pada masa sampai akhirnya tertulis. Ahli tafsir yang pertama
pemerintahan Daulah Bani Umayyah pada pada masa itu ialah Ibnu Abbas, salah seorang
umumnya masih berpusat pada seni bangunan sahabat Nabi yang sekaligus juga paman Nabi yang
sipil, seperti bangunan kota Damaskus, kota terkenal
Kairuwan, kota Al- Zahra. Adapun seni
bangunan agama antara lain bangunan Masjid
Damaskus dan Masjid Kairuwan, begitu
juga seni bangunan yang terdapat pada benteng-
benteng pertahanan masa itu.
Adapun kemajuan dalam bidang ilmu
pengetahuan, berkembangnya dilakukan

Anda mungkin juga menyukai