PEMBAHASAN Yang mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang A. Pengertian IPTEK dan Seni tidak diketahuinya (Q.S. Al-A’laq;1-5). Istilah 1. Pengertian IPTEK teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang filsafat ilmu, Dalam sudut pandang budaya, teknologi pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil maknanya. Pengetahuan adalah segala sesuatu penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. yang diketahui manusia melalui tangkapan panca Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki indra, intuisi dan firasat sedangkan, ilmu adalah karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi pengetahuan yang sudah diklasifikasi, tertentu teknologi tidak netral lagi karena diorganisasi, disistematisasi dan diinterpretasi memiliki potensi untuk merusak dan potensi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, sudah kekuasaan. Disinilah letak perbedaan ilmu diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara pengetahuan dengan teknologi. Dalam KBBI ilmiah. Secara etimologis kata ilmu berarti (Kamus Besar Bahasa Indonesia), teknologi kejelasan, oleh karena itu segala yang terbentuk diartikan sebagai “kemampuan teknik yang dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta dan Dalam Al-Qur’an, ilmu digunakan dalam arti berdasarkan proses teknis”. proses pencapaian pengetahuan dan obyek Teknologi juga dapat membawa dampak pengetahuan sehingga memperoleh kejelasan. positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi Dalam kajian filsafat, setiap ilmu membatasi diri manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak pada salah satu bidang kajian. Sebab itu negative berupa ketimpangan-ketimpangan dalam seseorang yang memperdalam ilmu tertentu kehidupan manusia dan lingkungannya yang disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang berakibat kehancuran alam semesta. Dalam banyak tahu tetapi tidak mendalam disebut pemikiran islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal generalis. dan wahyu. Keduanya tidak boleh Pandangan Al-Qur’an tentang ilmu dan dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam teknologi dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari mengembangkan akal budinya berdasarkan analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi tuntunan Al-Qur’an dan sunah rasul. Atas dasar Muhammad SAW. Bacalah dengan (menyebut) itu ilmu dalam pemikiran islam ada yang bersifat nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah abadi (mutlak) karena bersumber dari allah. Ada menciptakan manusia dari segumpal darah, pula ilmu yang bersifat perolehan (nisbi) karena keindahan sastranya, keunggulan pola redaksinya, bersumber dari akal pikiran manusia. spesifikasi irama, serta alur bahasanya, hingga sebagian mereka menyebutnya sebagai sihir. 2. Pengertian Seni Dalam membacanya, kita dituntut untuk Pandangan Islam tentang seni. Seni menggabungkan keindahan suara dan akurasi merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan bacaannya dengan irama tilawahnya sekaligus. menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah Rasulullah bersabda : pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu.” kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasa’I, Ibnu memandang seluruh jagat raya dengan segala Majah, Ibnu Hibban, Darimi). keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: Maka manusia menyukai kesenian sebagai “Maka apakah mereka tidak melihat ke langit representasi dari fitrahnya mencintai keindahan. yang ada di atas mereka, bagaimana Kami Dan tak bisa dipisahkan lagi antara kesenian meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada dengan kehidupan manusia. Namun bagaimana baginya sedikit pun retak-retak?” [QS 50: 6]. dengan fenomena sekarang yang ternyata dalam Allah itu indah dan menyukai keindahan. kehidupan sehari-hari nyanyian-nyanyian cinta Inilah prinsip yang didoktrinkan Nabi Muhammad ataupun gambar-gambar seronok yang diklaim SAW kepada para sahabatnya. Ibnu Mas’ud sebagai seni oleh sebagian orang semakin marak meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda : menjadi konsumsi orang-orang bahkan anak- “Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya anak.Sebaiknya di kembalikan kepada Al-Qur’an terbetik sifat sombong seberat atom.” Ada orang dan As-Sunnah. Bahwa dalam Al-Qur’an berkata,” Sesungguhnya seseorang senang disebutkan : berpakaian bagus dan bersandal bagus.” Nabi “Dan diantara manusia (ada) orang yang bersabda,” Sesungguhnya Allah Maha Indah, mempergunakan perkataan yang tidak berguna menyukai keindahan. Sedangkan sombong adalah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah sikap menolak kebenaran dan meremehkan orang tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah lain.” (HR. Muslim). itu sebagai olok-olokan. Mereka itu memperoleh Bahkan salah satu mukjizat Al-Qur’an azab yang menghinakan.” (QS. Luqman:6) adalah bahasanya yang sangat indah, sehingga Jikalau kata-kata dalam nyanyian itu para sastrawan arab dan bangsa arab pada merupakan perkataan-perkataan yang tidak umumnya merasa kalah berhadapan dengan berguna bahkan menyesatkan manusia dari jalan Allah, maka HARAM nyanyian tersebut. SWT. Sebaliknya, tanpa asas Imtaq, iptek bisa Nyanyian-nyanyian yang membuat manusia disalahgunakan pada tujuan-tujuan yang bersifat terlena, mengkhayalkan hal-hal yang tidak patut destruktif. Iptek dapat mengancam nilai-nilai maka kesenian tersebut haram hukumnya. kemanusiaan. Jika demikian, iptek hanya absah secara metodologis, tetapi batil dan miskin secara B. Integrasi Iman, ilmu dan Amal dalam Islam maknawi. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi Kedua, pada kenyataannya, iptek yang menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Dalam pandangan dasar modernisme, telah menimbulkan pola dan gaya islam, antara agama islam, ilmu pengetahuan, hidup baru yang bersifat sekularistik, materialistik, teknologi dan sains terdapat hubungan yang dan hedonistik, yang sangat berlawanan dengan harmonis dan dinamis yang terintegrasi kedalam nilai-nilai budaya dan agama yang dianut oleh suatu sistem yang disebut Dinul Islam. Didalamnya bangsa kita. terdapat tiga unsur pokok, yaitu aqidah, syari’ah, dan Ketiga, dalam hidupnya, manusia tidak hanya akhlak dengan kata lain iman, ilmu dan amal saleh. memerlukan sepotong roti (kebutuhan jasmani), Didalam Al-Qur’an surat Ibrahim, Allah SWT telah tetapi juga membutuhkan Imtaq dan nilai-nilai memberikan ilustrasi indah tentang integrasi antara sorgawi (kebutuhan spiritual). Oleh karena itu, iman, ilmu dan amal : Tidaklah kamu perhatikan penekanan pada salah satunya, hanya akan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan menyebabkan kehidupan menjadi pincang dan berat kalimat yang baik (Dinul Islam)seperti sebatang sebelah, dan menyalahi hikmat kebijaksanaan Tuhan pohon yang baik, akarnya kokoh menghujam ke bumi yang telah menciptakan manusia dalam kesatuan dan cabangnya menjulang kelangit. Pohon itu jiwa raga, lahir dan bathin, dunia dan akhirat. mengeluarkan buahnya setiap musim dengan seizin Keempat, Imtaq menjadi landasan dan dasar Tuhannya. Allah membuat perumpamaan- paling kuat yang akan mengantar manusia perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar Imtaq, ingat. (QS.Ibrahim;24-25). segala atribut duniawi, seperti harta, pangkat, iptek, Secara lebih spesifik, integrasi Imtaq dan iptek dan keturunan, tidak akan mampu alias gagal ini diperlukan karena empat alasan. Pertama, mengantar manusia meraih kebahagiaan. Kemajuan sebagaimana telah dikemukakan, iptek akan dalam semua itu, tanpa iman dan upaya mencari memberikan berkah dan manfaat yang sangat besar ridha Tuhan, hanya akan mengahsilkan fatamorgana bagi kesejahteraan hidup umat manusia bila iptek yang tidak menjanjikan apa-apa selain bayangan disertai oleh asas iman dan takwa kepada Allah palsu. Maka integrasi Imtaq dan iptek harus Dengan pendekatan holistik, Islam harus diupayakan dalam format yang tepat sehingga dipahami secara utuh, tidak parsial dan keduanya berjalan seimbang (hand in hand) dan partikularistik. Pendidikan islam dapat mengikuti dapat mengantar kita meraih kebaikan dunia pola iman, Islam dan Ihsan, atau pola iman, ibadah (hasanah fi al-Dunya) dan kebaikan akhirat (hasanah dan akhlakul karimah, tanpa terpisah satu dengan fi al-akhirah) seperti do’a yang setiap saat kita yang lain, sehingga pendidikan Islam dan kajian panjatkan kepada Tuhan: Islam tidak hanya melahirkan dan memparkaya “Dan di antara mereka ada orang yang pemikiran dan wacana keislaman, tetapi sekaligus bendoa: “Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di melahirkan kualitas moral (akhlaq al karimah) yang dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami menjadi tujuan dari agama itu sendiri. Pendidikan dari siksa neraka” (Q.S. Al-Baqarah :201). Islam dengan pendekatan ini harus melahirkan Integrasi Imtaq dan iptek, berarti, kita harus budaya “berilmu amaliah dan beramal ilmiah”. membongkar filsafat ilmu sekuler yang selama ini Integrasi ilmu dan amal, Imtaq dan iptek haruslah dianut. Kita harus membangun epistemologi islami menjadi ciri dan sekaligus nilai tambah dari yang bersifat integralistik yang menegaskan kesatuan pendidikan islam. ilmu dan kesatuan Imtaq dan iptek dilihat dari Secara pendekatan integralistik, pendidikan sumbernya, yaitu Allah SWT seperti banyak digagas agama tidak boleh terpisah dan dipisahkan dari oleh tokoh-tokoh pendidikan Islam kontemporer. pendidikan sains dan teknologi. Pendidikan iptek Selain pada pada aspek filsafat, orientasi, tujuan, dan tidak harus dikeluarkan dari pusat kesadaran epistemologi pendidikan seperti telah diuraikan di keagamaan dan keislaman kita. Ini berarti, belajar atas, integrasi Imtaq dan iptek itu perlu dilakukan sains tidak berkurang dan lebih rendah nilainya dari dengan metode pembelajaran yang tepat. Pendidikan belajar agama. Belajar sains merupakan perintah Imtaq pada akhirnya harus berbicara tentang Tuhan (Al -Quran), sama dan tidak berbeda dengan pendidikan agama (Islam) diberbagai sekolah belajar agama itu sendiri. Penghormatan Islam yang maupun perguruan tinggi. Untuk mendukung selama ini hanya diberikan kepada ulama (pemuka integrasi pendidikan Imtaq dan iptek dalam sistem agama) harus pula diberikan kepada kaum ilmuan pendidikan nasional kita, maka pendidikan agama (Saintis) dan intelektual. Islam disemua jenjang pendidikan tersebut harus Secara fungsional, pendidikan agama harus dilakukan dengan pendekatan yang bersifat holistik, berguna bagi kemaslahatan umat dan mampu integralistik dan fungsional. menjawab tantangan dan pekembangan zaman demi kemuliaan Islam dan kaum muslim. Dalam perspektif Islam ilmu memang tidak untuk ilmu dan untuk kemaslahatan kemanusiaan yang sebesar- pendidikan tidak untuk pendidikan semata. besarnya dan dilakukan dalam kerangka ibadah Pendidikan dan pengembangan ilmu dilakukan untuk kepada Allah SWT. kemaslahatan umat manusia yang seluas-luasnya dalam kerangka ibadah kepada Allah SWT. C. Sumber-Sumber Ilmu Pengetahuan Dalam Islam Semetara dari segi metodologi, pendidikan dan Sains dan teknologi baik itu yang dietmukan pengajaran agama disemua jenjang pendidikan oleh ilmuan muslim maupun oleh ilmuan barat pada tersebut, tidak cukup dengan metode rasional dengan masa lalu,sekarang dan yang akan datang, semua itu mengisi otak dan kecerdasan peserta didik semata- bukti kebenaran informasi yang terkandung didalm mata, sementara jiwa dan spiritualitasnya dibiarkan Al-Quran, karena jauh sebelum peristiwa penemuan- kosong dan hampa. Pendidikan agama perlu penemuan itu terjadi, Al-Quran telah memberikan dilakukan dengan memberikan penekanan pada isyarat-isyarat tentang hal itu dan ini termasuk aspek afektif melalui praktik dan pembiasaan, serta bagian dari kemukjizatan Al-Quran, dimana melalui pengalaman langsung dan keteladanan kebenaran yang terkandung didalamnya selalu prilaku dan amal sholeh. Dalam tradisi intelektual terbuka untuk dikaji, didiskusikan, diteliti, diuji dan Islam klasik, pada saat mana Islam mencapai puncak dibuktikan secara ilmiah oleh siapapun. kejayaannya, aspek pemikiran teoritik (al aql al Al-Quran adalah kitab induk rujukan utama nazhari) tidak pernah dipisahkan dari aspek bagi segala rujukan, sumber dari segala sumber, pengalaman praksis (al aql al amali). Pemikiran basis bagi segala sains dan ilmu pengetahuan. Al- teoritis bertugas mencari dan menemukan kebenaran, Quran adalah buku induk ilmu pengetahuan, dimana sedangkan pemikiran praksis bertugas mewujudkan tidak ada satu perkara apapun yang terlewatkan, kebenaran yang ditemukan itu dalam kehidupan semuanya telah diatur didalamnya, baik yang nyata sehingga tugas dan kerja intelektual pada berhubungan dengan Allah (hablum minallah) hakekatnya tidak pernah terpisah dari realitas sesama manusia (hablumminnas) alam, lingkungan, kehidupan umat dan bangsa. Dalam paradigma ini, ilmu aqidah, ilmu sosial, ilmu alam, ilmu empiris, ilmu dan pengembangan ilmu tidak pernah bebas ilmu agama, umum dan sebagainya(dalam QS.al nilai. Pengembangan iptek harus diberi nilai rabbani An’am/6:38). (nilai ketuhanan dan nilai Imtaq), sejalan dengan semangat wahyu pertama, iqra’ bismi rabbik. Ini D. Syarat-Syarat Ilmu berarti pengembangan iptek tidak boleh dilepaskan dari Imtaq. Pengembangan iptek harus dilakukan suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu 1. Seni Bahasa apabila memenuhi 3 unsur pokok berikut ini: Kemajuan seni bahasa sangat erat 1. Ontologi artinya bidang studi yang bersangkutan kaitannya dengan perkembangan bahasa. memiliki objek studi yang jelas. Objek studi Sedangkan kemajuan bahasa mengikuti sebuah ilmu ada dua yaitu objek material dan kemajuan bangsa. Pada masa Daulah objek formal. Bani Umayyah kaum muslimin sudah mencapai 2. Epistimologi artinya bidang studi yang kemajuan dalam berbagai bidang, yaitu bidang bersangkutan memiliki metode kerja suatu politik, ekonomi, sosial, dan ilmu pengetahuan. bidang studi yaitu metode deduksi, induksi, dan Dengan sendirinya kosakata bahasa menjadi eduksi. bertambah dengan kata-kata dan istilah –istilah 3. Aksiologi artinya bidang studi yang baru yang tidak terdapat pada zaman bersangkutan memiliki nilai guna atau sebelumnya. kemanfaaatannya. Bidang studi tersebut dapat Kota Basrah dan Kufah pada zaman itu menunjukkan nilai nilai teoritis, Hukum-hukum, merupakan pusat perkembangan ilmu dan sastra generalisasi, kecenderungan umum, konsep- (adab). Di kedua kota itu orang-orang Arab konsep dan kesimpulan logis, sistematis, dan muslim bertukar pikiran dalam diskusi-diskusi koheren. Ilmu pengetahuan atau sains ilmiah dengan orang-orang dari bangsa didefinisikan sebagai himpunan pengetahuan yang telah mengalami kemajuan terlebih manusia yang dikumpulkan melalui proses dahulu. Di kota itu pula banyak kaum muslimin pengkajian dan dapat diterima oleh ratio atau yang aktif menyusun dan menuangkan karya nalar (pengetahuan sistematis). mereka dalam berbagai bidang ilmu. Maka dengan demikian berkembanglah ilmu tata E. Berbagai Bentuk Seni Dalam Islam bahasa (Ilmu Nahwu dan sharaf) dan Ilmu Ensiklopedi Indonesia disebutkan bahwa seni Balaghah, serta banyak pula lahir-lahir penyair- adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung penyair terkenal. dalam jiwa manusia, dilahirkan dengan perantaraan 2. Seni Rupa alat komunikasi kedalam bentuk yang dapat Seni rupa yang berkembang pada zaman ditangkap oleh indra pendengaran (seni suara), Daulah Bani Umayyah hanyalah seni ukir, seni penglihatan (seni lukis dan ruang), atau dilahirkan pahat, sama halnya dengan zaman permulaan, dengan perantaraan gerak (seni tari dan drama) seni ukir yang berkembang pesat pada zaman itu ialah penggunaan khat arab dengan jalan memberikan dorongan atau motivasi (kaligrafi) sebagai motif ukiran. nuansa baroq dari para khalifah. Para khalifah selaku memberikan dengan bentuk2 yg full ragam hias dan kaligrafi, hadiah-hadiah cukup besar bagi para mulai pilar, tembok, langit-langit. ulama, ilmuwan serta para seniman yang berprestasi Yang terkenal dan maju ialah seni ukir di dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan dinding tembok. Banyak Al-Qur’an, Hadits dan untuk kepentingan ilmu pengetahuan Nabi dan rangkuman syair yang di pahat dan di sediakan anggaran oleh negara, itulah sebabnya diukir pada tembok dinding bangunan masjid, ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya. istana dan gedung-gedung dgn komposisi dan Pusat penyebaran ilmu pengetahuan pada jenis kaligrafi yg sangat artistik dan penuh, masa itu terdapat di masjid-masjid. Di masjid-masjid hampir tdk ada bidang yg kososng sedikitpun. itulah terdapat kelompok belajar dengan masing- 3. Seni Suara masing gurunya yang mengajar ilmu pengetahuan Perkembangan seni suara pada zaman agama dan umum ilmu pengetahuan agama yang pemerintahan Daulat Bani Umayyah yang berkembang pada saat itu antara lain ialah, ilmu terpenting ialah Qira’atul Qur’an, Qasidah, Qira’at, Tafsir, Hadits Fiqih, Nahwu, Balaqhah dan Musik dan lagu-lagu lainnya yang bertema cinta lain-lain. Ilmu tafsir pada masa itu belum kasih, media seni musik biasanya bercirikan mengalami perkembangan pesat sebagaimana yang musik rebana. terjadi pada masa pemerintahan Daulah Bani 4. Seni Bangunan (Arsitektur) Abbasiyah. Tafsir berkembang dari lisan ke lisan Seni bangunan atau Arsitektur pada masa sampai akhirnya tertulis. Ahli tafsir yang pertama pemerintahan Daulah Bani Umayyah pada pada masa itu ialah Ibnu Abbas, salah seorang umumnya masih berpusat pada seni bangunan sahabat Nabi yang sekaligus juga paman Nabi yang sipil, seperti bangunan kota Damaskus, kota terkenal Kairuwan, kota Al- Zahra. Adapun seni bangunan agama antara lain bangunan Masjid Damaskus dan Masjid Kairuwan, begitu juga seni bangunan yang terdapat pada benteng- benteng pertahanan masa itu. Adapun kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, berkembangnya dilakukan