Permasalahan:
Saya menggunakan Linux Ubuntu 10.10 dengan disk space untuk direktori root (/) sebesar 6 GB. Ternyata setelah
sebulan digunakan, disknya hampir penuh, dan saya lihat sudah terpakai 97%. Sehingga sudah tidak memungkinkan
lagi untuk ditambahkan file atau aplikasi. /
Mitigasi:
Kemudian saya menggunakan Disk Usage Analyzer (Menu > Accessories > Disk Usage Analyzer) ternyata yang
menggunakan space terbanyak adalah direktori /var dan /home. Sehingga saya putuskan untuk memindahkan
direktori /home ke partisi lain. Pemisahan ini seharusnya dilakukan sejak pertama kali menginstall linux, karena hal
ini berguna untuk melakukan backup atau penyelamatan data. Bila nantinya sistem linux kita rusa, kita bisa
menginstall ulang sistem operasinya dan tinggal melakukan mount pada direktori home yang sebelumnya. Sehingga
data-data masih bisa diselamatkan.Tapi karena sudah terlanjur digabungkan ke (/) sekarang kita belajar untuk
memindahkan secara manual.
Caranya:
1. Silahkan partisi menggunakan gparted LIVECD (ingat pakai yang livecd, bukan yg bawaan aplikasi os nya)
2. Buat bootable nya pakai flashdisk menggunakan aplikasi yumi (bisa didownload disini
https://www.pendrivelinux.com/yumi-multiboot-usb-creator/)
Sesuaikan sesuai gambar diatas, terus klik browse, cari file .ISO Gparted yang didownload tadi, trus klik create
4. setelah itu akan masuk ke gpartednya, langsung enter aja biarin default
.
5. lalu enter lagi
Disini ada 4 partisi, partisi yang pertama ini namanya partisi primary (/dev/sda1) yang digunakan untuk root (/),
ibaratnya ini Local Disk C nya windows.
partisi yang ke dua (/dev/sda2) adalah partisi extended, digunakan untuk swap (/dev/sda5) dan partisi untuk home
(/dev/sda6). Partisi (/dev/sda5) dan (/dev/sda6) ini dibawah partisi extended (/dev/sda2) sehingga partisi ini tidak
terhubung kedalam partisi primary (/dev/sda1). Jadi jika kita mau resize partisi primary (/dev/sda1)
tidak bisa memori nya diambil dari partisi dibawah partisi extended. Trus gimana ?
Solusi :
Kita harus delete partisi extended nya, resikonya partisi dibawahnya (/dev/sda5 & /dev/sda6) hilang semua.
oke langsung aja klik kanan partisi /dev/sda5 trus klik delete
Begitupun juga delete untuk partisi /dev/sda6. Ingat kalau partisi ini dihapus, berarti ga ada partisi yg digunakan
untuk direktori /home lagi. Sedangkan direktori /home ini butuh sebuah partisi.
Setelah didelete semua, maka tampilannya akan sbb :
8. Dari partisi yang unallocated itu kita harus buat untuk tempat direktori /home dan swap.
Swap ? apa itu ?
googling aja, partisi ini untuk membantu RAM intinya, jadi ga wajib harus ada, tapi saya sarankan ada.
lanjut, klik kanan unallocated terus pilih new
9. setelah itu, jadikan partisinya primary jangan extended, formatnya pake ext4, jangan lupa sisakan memori untuk
swap, lalu klik add.
10. setelah itu akan muncul partisi kedua yang baru di add. Namanya masih New Partition#1 karena belom di apply
11. lanjut buat partisi swap, klik kanan yg unallocated trus pilih new, setting seperti gambar dibawah :
14. setelah selesai, maka otomatis partisi nya akan terformat dan otomatis namanya berubah seperti gambar berikut:
Nah dengan membuat semua partisi menjadi primary, jika satu partisi memori nya sudah full bisa mengambil memori
dari partisi yang lainnya atau dalam kata lain merisize.
setelah selesai semuanya close gparted nya
lalu klik exit
Biasanya setelah partisi dibuat maka akan error seperti ini setelah masuk OS
root@whitebox# blkid
sesuaikan semua yang ada di fstab sesuai dengan data yang baru dicek tadi,
semuanya harus disesuaikan UUID nya ya
UUID=eacc8a1d-1298-40f9-855c-bce958e02528
adalah UUID partisi /dev/sda2 yang tadi kita cek.
disitu artinya, partisi baru kita adalah partisi yang memiliki Universal Unique Identifier (UUID eacc8a1d-1298-40f9-
855c-bce958e02528 (/dev/sda2) yang akan di-mount sebagai /home dengan filesystem ext4, bila gagal di-mount
normal, lakukan re-mount secara read-only, tidak usah lakukan dump (0), dan lakukan pengecekan saat booting (1)
19. Setelah itu kita mounting directory /home tadi kedalam partisi /dev/sda2
20. Setelah itu lakukan reboot agar semua settingannya masuk dulu
root@whitebox# reboot
21. Setelah reboot selesai, masuk ke mode CLI lagi (biasanya tekan tombol CTRL + F2), kita akan membuat
kepemilikan isi direktory /home ke user masing-masing. Sebagai contoh user saya adalah marcus, sehingga untuk
direktori /home/marcus harus diganti kepemilikanya ke user marcus.
Sebelum itu cek dulu didalam directory /home sudah ada directory usernya (/marcus) atau belum.
cara cek nya :
root@whitebox# cd /home
root@whitebox:/home# ls
root@whitebox:/home#
jika diketik ls tidak memunculkan directory nama usernya maka kita harus membuat nya dulu
ketikan
root@whitebox# cd /home
root@whitebox:/home# ls
lost+found marcus
root@whitebox:/home#
dengan demikian didalam directory /home sudah ada directory nama usernya,
setelah itu kita lanjut membuat kepemilikan directory /home ke user yang terdaftar (dalam hal ini user yang terdaftar
di OS adalah user marcus). Ketikan perintah dibawah :
22. Terakhir kembali ke mode GUI (biasanya CTRL+F1), lalu coba login dengan user yang terdaftar
Memindahkan direktori Home ke Partisi yang Baru
VERSI ASLINYA
https://karfianto.wordpress.com/2010/12/11/memindahkan-direktori-home-ke-partisi-yang-baru/
Permasalahan:
Saya menggunakan Linux Ubuntu 10.10 dengan disk space untuk direktori root (/) sebesar 6 GB. Ternyata setelah
sebulan digunakan, disknya hampir penuh, dan saya lihat sudah terpakai 97%. Sehingga sudah tidak memungkinkan
lagi untuk ditambahkan file atau aplikasi.
intruder@whitebox:~$ df
Mitigasi:
Kemudian saya menggunakan Disk Usage Analyzer (Menu > Accessories > Disk Usage Analyzer) ternyata yang
menggunakan space terbanyak adalah direktori /var dan /home. Sehingga saya putuskan untuk memindahkan
direktori /home ke partisi lain. Pemisahan ini seharusnya dilakukan sejak pertama kali menginstall linux, karena hal
ini berguna untuk melakukan backup atau penyelamatan data. Bila nantinya sistem linux kita rusa, kita bisa
menginstall ulang sistem operasinya dan tinggal melakukan mount pada direktori home yang sebelumnya. Sehingga
data-data masih bisa diselamatkan.Tapi karena sudah terlanjur digabungkan ke (/) sekarang kita belajar untuk
memindahkan secara manual.
Caranya:
1. Buat partisi baru untuk target /home. Karena saya menggunakan dual booting, linux dan windows, untuk lebih
praktisnya saya buat partisi dari windows saja. Masuk windows, klik kanan pada My Computer, pilih Manage.
Selanjutnya saya pilih partisi DATA yang masih ada cukup space. Klik kanan, shrink volume dan saya buat partisi
baru sebesar 2GB sepertinya sudah cukup. Awalnya saya format dengan FAT32, ternyata terjadi masalah. Ketika
saya booting, grub (linux boot manager) tidak bisa mengenali partisi baru yang saya buat, sehingga muncul pesan:
grub rescue>
Saya butuh waktu tambahan untuk memperbaikinya. Saya cari Live CD, ternyata yang ada di kotak CD saya
Mandriva, Mepis, IPCop, Suse, OpenSuSE dan Linux Mint. Saya pakai linux mint karena sama-sama berbasis debian,
mudah-mudahan lebih kompatibel.
saya masukkan live CD, booting, dan coba berpura-pura melakukan instalasi ke partisi yang baru saya buat,
tujuannya hanya untuk memformat disk. Pilih partisi tadi untuk target instalasi Mint, format dengan
filesystem EXT4 sama seperti filesystem Ubuntu, dan lanjutkan. Setelah diformat dan sedang proses copying files,
pilih cancel saja. Selanjutnya saya restart sambil berdo’a semoga grub-nya kembali seperti semula. Dan ternyata
2. Masuk Ubuntu, sebagai single user. Caranya pada grub boot menu, pilih edit (tekan e) pada baris Ubuntu,
tambahkan command
init 1
di paling belakang dari bagian itu. dan tekan Ctrl x untuk booting.
3. Backup /home ke partisi lain (kalau saya ke partisi DATA) dengan melakukan mounting DATA terlebih dahulu ke
direktori /media/DATA
root@whitebox# blkid
ternyata disk DATA dikenali sebagai /dev/sda5, lalu buat direktori target (saya buat /media/DATA) dan lakukan
mounting ke direktori itu.
Ganti nama /home ke /home.old karena kita akan buat /home yang baru.
4. Lakukan mount partisi baru yang sudah kita sediakan ke /home yang baru
root@whitebox# mount /dev/sda8 /home
6. Ganti kepemilikan isi direktory /home ke pemiliknya masing-masing. Sebagai contoh user saya adalah intruder,
sehingga untuk direktori /home/intruder harus diganti kepemilikanya ke user intruder.
7. Supaya direktori /home kita yang baru bisa dikenali mulai pada saat booting, saya harus menambahkan beberapa
entri ke dalam file /etc/fstab
root@whitebox# vi /etc/fstab
Artinya, partisi baru kita adalah partisi yang memiliki Universal Unique Identifier (UUID) d53c94c0-0b47-449f-b70c-
58282ea86e63 yang akan di-mount sebagai /home dengan filesystem ext4, bila gagal di-mount normal, lakukan re-
mount secara read-only, tidak usah lakukan dump (0), dan lakukan pengecekan saat booting (1)
Kalau sudah berfungsi normal, sekarang saya bisa menghapus /home.old untuk menghemat disk space
intruder@whitebox:~$ df
dibutuhkan