Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

Pendahuluan

Latar Belakang
Kita mengetahui bahwa Indonesia merupakan negara yang besar dan kaya akan
keberagaman suku dan budaya. Namun, selain negara yang kaya. Indonesia Juga terkenal
sebagai negara yang Berdaulat dan Merdeka. Sejak peristiwa proklamasi di tahun 1945,
terjadi perubahan yang sangat mendasar dari negara Indonesia, terutama tentang kedaulatan
dan sistem pemerintahan dan politik. Pada awal masa kemerdekaan, kondisi politik Indonesia
belum sepenuhnya baik. Kondisi indonesia masih morat-marit dan tidak stabil. Namun,
setelah beberapa tahun berlalu kondisi internal Indonesia sudah mulai teratur dan membaik
berkat pemimpin-pemimpin hebat Indonesia.

Dari uraian tersebut tergambarlah bahwa suatu negara memerlukan adanya suatu
prosedural pemikiran yang mendalam untuk mencapai kemakmuran bangsa. Dan hal
tersebut terwujudkan pada Politik dan Strategi Nasioanal. Politik dan Strategi Nasional
merupakan suatu tata cara melaksanakan politik atau kebijakan nasional. (Amin, 1998)
yang tentusaja diselenggarakan oleh pemerintah negara untuk mendikte atau sebagai
tuntunan dalam menjalankan kebijakan/ politik suatu negara, dan dalam hal ini
menyangkut akan tuntunan pembangunan nasional dan pertahanan kesatuan bangsa.

Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan Politik, Strategi dan Demokrasi Nasional?
2) Apa saja Hakikat dan dasar pemikiran politik dan strategi Nasional dan bagaimana
Implementasinya?

Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami politik, strategi dan demokrasi Nasional
2. Mengetahui dan memahami mengenai hakikat dan dasar pemikiran Politik dan Strategi
Nasional dan Implementasikannya.

1
Bab 2

PEMBAHASAN

Politik

Pengertian Politik secara Etimologi


Politik berasal dari bahasa Belanda Politiek dan bahasa Inggris Politics, yang
masing-masing bersumber dari bahasa Yunani τα πολιτικά (politika - yang
berhubungan dengan negara) dengan akar katanya πολίτης (polites - warga negara)
dan πόλις (polis - negara kota).
Secara etimologi kata "politik" masih berhubungan dengan polisi, kebijakan. Kata
"politis" berarti hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata "politisi" berarti
orang-orang yang menekuni hal politik.
Jika dilihat secara Etimologis yaitu kata "politik" ini masih memiliki keterkaitan
dengan kata-kata seperti "polisi" dan "kebijakan". Melihat kata "kebijakan" tadi maka
"politik" berhubungan erat dengan perilaku-perilaku yang terkait dengan suatu
pembuatan kebijakan. Sehingga "politisi" adalah orang yang mempelajari, menekuni,
mempraktekkan perilaku-perilaku didalam politik tersebut.

Pengertian Politik secara Umum

Pengertian Politik atau definisi dan makna politik secara umum yaitu sebuah
tahapan dimana untuk membentuk atau membangun posisi-posisi kekuasaan didalam
masyarakat yang berguna sebagai pengambil keputusan-keputusan yang terkait
dengan kondisi masyarakat.
Politik adalah pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
berwujud proses pembuatan keputusan, terkhusus pada negara. Pengertian Politik jika
ditinjau dari kepentingan penggunanya dimana pengertian politik terbagi atas dua
yaitu pengertian politik dalam arti kepentingan umum dan pengertian politik dalam
arti kebijaksanaan.
Pengertian politik dalam arti kepentingan umum adalah segala usaha demi
kepentingan umum baik itu yang ada dibawah kekuasaan negara maupun pada daerah.
Pengertian politik Secara Singkat atau sederhana adalah teori, metode atau teknik
dalam memengaruhi orang sipil atau individu. Politik merupakan tingkatan suatu
kelompok atau individu yang membicarakan mengenai hal-hal yang terjadi didalam
masyarakat atau negara. Seseorang yang menjalankan atau melakukan kegiatan politik
disebut sebagai "Politikus".

2
Tujuan Politik

Dalam gambaran yang lebih rinci, dapat dikemukakan bahwa tujuan dari proses
perpolitikan di Indonesia antara lain sebagai berikut.

- Mengusahakan agar kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan pemerintahan, dapat
diperoleh, dikelola, dan diterapkan (digunakan) sesuai dengan norma hukum yang
berlaku.

- Mengusahakan agar kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan pemerintahan,


sedapat mungkin diperoleh, dikelola, dan diterapkan menurut kaidah-kaidah
demokrasi.

- Mengusahakan agar kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan pemerintahan,


sedapat mungkin diperoleh, dikelola, dan diterapkan dalam kerangka
mempertahankan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara luas, politik tidak semata mata
diartikan sebagai proses kekuasaan pemerintahan, baik di lembaga legislatif, eksekutif,
maupun yudikatif (suprastruktur politik). Proses politik juga terjadi dalam proses-proses
kekuasaan yang ada pada lembaga lembaga non pemerintahan, seperti partai politik dan
organisasi kemasyarakatan, sebab lembaga lembaga tersebut secara langsung maupun tidak
langsung ikut terlibat dan berpengaruh terhadap proses kekuasaan di dalam negara
(infrastruktur politik).

Paradigma Arti Politik


Pengertian politik selalu dikonotasikan negatif oleh sejumlah pihak terutama orang
awam (rakyat). Itu karena mereka selalu menonton televisi atau membaca koran dan melihat
kegiatan politik adalah kegiatan yang kejam dan kotor. Sebenarnya bukan politiknya yang
kotor atau kejam, tetapi pelaku politik tersebut yang menyalahgunakan kekuasaan politiknya.

STRATEGI
Strategi berasal dari kata yunani “strategia” yang diartikan sebagai “the art of the general”
atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von
Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang
penggunaan pertempuran untuk memenagan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri
merupakan kelanjutan dari politik. Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi
monopoli para jendral atau bidang-bidang militer, tapi telah meluas ke segala bidang
kehidupan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan

3
mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam) untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Namun, dalam abad modern sekarang ini, penggunaan kata strategi tidak lagi
terbatas pada konsep atau seni seseorang panglima dalam peperangan saja, akan tetapi
sudah digunakan secara luas termasuk dalam ilmu ekonomi, politik, maupun dibidang
olahraga. Arti strategi dalam pengertian umum adalah cara untuk mendapatkan
kemenangan atau tercapainya suatu tujuan (khususnya dalam bidang politik).

Sedangkan, Strategi nasional adalah seni dan ilmu mengembangkan dan


menggunakan kekuatan-kekuatan nasional yang meliputi ideology, politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan agama, dalam damai ataupun masa perang
untuk mendukung pencapaian tujuan nasional yang sudah diterapkan dalam politik
nasional (UUD 1945).

DEMOKRASI NASIONAL
Pengertian demokrasi secara hafiah identik dengan makna kedaulatan rakyat yang
berarti pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah (pemerintahan rakyat).
Demokrasi sendiri secara etimologis (tinjauan bahasa) terdiri dari dua kata berasal dari
bahasa Yunani yaitu "demos" yang berarti rakyat (penduduk suatu tempat) dan "cratein" atau
"cratos" yang berarti kekuasaan (kedaulatan). Jadi secara bahasa demokrasi adalah keadaan
negara dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada ditangan rakyat, kekuasaan
teringgi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan
kekuasaan oleh rakyat.

Dilihat dari kata-katanya demokrasi adalah pemerintahan rakyat, yang kemudian


diartikan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Meskipun kelihatan sederhana,
akan tetapi sampai sekarang adalah sukar untuk memberikan batasan yang dapat diterima
semua pihak. Hal oini disebabkan pengertian demokrasi tersebut telah dan akan mengalami
perkembangan.

Apa yang dikatakan tersebut tidak terbantahkan lagi, karena makna demokrasi
memang mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan ketatanegaraan
bergantung pada sudut pandang, fungsi, dan istilah yang digunakan melaksanakan
kewajiban dan mempeoleh hak yang dimilikinya. Jika kita Lihat Konsep dasar demokrasi
berarti “rakyat berkuasa” (government of rule by the people). Demokrasi mencakup

4
tentang kebebasan masyarakat dalam berpendapat, bebas dalam melakukan apapun
dengan suatu tanggung jawab tentunya, dan masih mentaati norma-norma serta peraturan
yang berlaku. Demokrasi menjujung tinggi nilai-nilai sosial seperti, saling menghormati,
saling menghargai, dapat bekerjasama dengan baik, dan nilai-nilai lainnya.

Hal yang dilakukan untuk menjalankan demokrasi dengan baik, adalah harus adanya
sosialisasi tentang pentingnya demokrasi, sehingga mengerti akan hak dan kewajibannya.
Artinya dapat menjaga keseimbangan antara apa yang harus dilakukan sebagai kewajiban
dan apa yang akan diterima (hak) setelah melakukan sesuatu kewajiban.

Pengertian demokrasi diatas menunjukkan pada makna demokrasi dari dimensi politik
dan pemerintahan. Artinya, demokrasi menyangkut pengertian politik dan pemerintahan
yang demokratis. Bertolak dari pengertian diatas maka hakikat demokrasi adalah adanya
partisipasi rakyat dalam pemerintahan baik secara tidak langsung maupun langsung.
Seberapa jauh partisipasi rakyat, hal itu sangat tergantung dari berbagai faktor. Pada
dasarnya ada 2 asas demokrasi, yaitu (1) adanya pengakuan pentingnya partisipasi rakyat
dalam pemerintahan dan (2) adanya pengakuan pentingnya harkat dan martabat manusia
bentuknya berupa perlindungan hak-hak asasi manusia.

Jenis-jenis Demokrasi Indonesia

1. Demokrasi berdasarkan cara penyampaian pendapat terbagi kedalam:


a. Demokrasi langsung, dalam demokrasi langsung rakyak diikutsertakan dalam
pengambilan keputusan untuk menjalankan kebijakan pemerintahan.
b. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan, dalam demokrasi ini, aspirasi
rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat duduk di lembaga perwakilan rakyat.
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat. Demokrasi
ini merupakan campuran antara demokrasi langsung dengan demokrasi perwakilan,
dengan tambahan wakil rakyat yang menjalankan tugasnya diawasi rakyat melalui
referendum dan inisiatif rakyat. Referendum adalah pemungutan suara untuk
mengetahui kehendak rakyat secara langsung. Referendum dibagi menjadi 3
macam:
 Referendum wajib, yang dilaksanakan untuk meminta persetujuan rakyat
terhadap hal yang dianggap sangat penting atau mendasar.

5
 Referendum tidak wajib, yang dilaksanakan dalam waktu tertentu setelah RUU
diumumkan, sejumlah rakyat mengusulkan diadakan referendum. Jika tidak ada
usulan dari rakyat maka RUU dapat menjadi UU yang bersifat tetap.
 Referendum Konsultatif, hanya sebatas meminta persetujuan saja karena rakyat
dianggap tidak mengerti permasalahan.
Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioitasnya terdiri dari:
a. Demokrasi formal, secara hukum menempatkan semua orang dalam kedudukan
yang sama dalam bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi.
b. Demokrasi material, memandang manusia memiliki kesamaan dalam bidang sosial-
ekonomi sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas.
c. Demokrasi campuran, yang merupakan campuran dari kedua jenis demokrasi
sebelumnya. Demokrasi ini berupa menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat
dengan menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.

3. Demokrasi dibagi berdasarkan Prinsip Ideology:

a. Demokrasi liberal, memberikan kebebasan yang luas kepada individu. Sedikit


Keterlibatan pemerintah. Pemerintah bertindak atas konstitusi (hukum dasar)
b. Demokrasi rakyat atau demokrasi proletar, bertujuan mensejahterakan rakyat.
Negara yang dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas. Semua warga Negara
memiliki persamaan dalam hukum dan politik.

4. berdasarkan wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan Negara,


demokrasi dibagi menjadi:

a. Demokrasi sistem parlementer


Ciri-ciri pemerintahan parlementer antara lain:
1) DPR lebih kuat daripada pemerintah.
2) Menteri bertanggung jawab pada DPR.
3) Program kebijaksanaan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota
parlemen.
4) Kedudukan kepala Negara sebagai symbol tidak dapat diganggu gugat.
b. Demokrasi sistem pemisahan/pembagian kekuasaan (presidensiil)
Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan sistem presidensial adalah sebagai
berikut:
1) Negara dikepalai presiden.

6
2) Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih
dari dan oleh rakyat melalui badan perwakilan.
3) Presiden memiliki kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri.
4) Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden.
5) Presiden dan DPR memiliki kedudukan yang sama sebagai lembaga Negara, dan
tidak dapat saling membubarkan.

Ciri-ciri Demokrasi :
Menurut Soekarno (1990:24) ada bebrapa ciri demokrasi yang dikumpulkan. Adapun ciri-ciri
tersebut :
a. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung meupun tidak langsung (perwakilan).
b. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam semua bidang .
c. Adanya kemerdekaan dan kebebasan bagi seluruh warga negara.
d. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.

Hakikat dan Dasar Pemikiran Politik dan Strategi Nasional

 Hakikat

Hakikat politik nasional adalah kebijaksanaan nasional yang menjadi landasan serta
arah bagi penyusunan konsep strategi nasional. Kebijaksanaan nasional merupakan
manifestasi dan upaya pencapaian tujuan nasional melalui rumusan pokok kegiatan
mencapai tujuan.

Politik nasional menggariskan usaha-usaha untuk mencapai tujuan nasional yang


dalam perumusannya dibagi dalam tahap-tahap utama yaitu jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek.

 Dasar Pemikiran

Dasar penyusunan Polstranasadalah bersumber kepada: geopolitik


Indonesia,geostrategi indonesia, wawasan nusantara, dan ketahanan nasional.

a. Geopolitik Indonesia

Geopolitik memberi arah kepada suatu pola tertentu bagi tujuan negara Republik
Indonesia dan aspirasi serta motivasi bangsa Indonesia. Geopolitik harus dijiwai

7
falsafah Pancasila, karena pandangan hidup bangsa Indonesia tersebut akan
mengarahkan geopolitik Indonesia tersebut akan kepada pencapaian kepentingan-
kepentingan nasional. (Kansil, 2005). Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh
Frederick Ratzel sebagai ilmu bumi politik (political geography), yang kemudian
diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi geographical politic, disingkat Geopolitik.
Ratzel mengemukakan bahwa geopolitik merupakan kekuatan total suatu negara
untuk mewadahi pertumbuhan kondisi dan kedudukan geografinya. Secara sederhana
geopolitik tadi dapat didefinisikan sebagai “Ilmu yang mempelajari tentang potensi,
yang dimiliki oleh suatu bangsa atas dasar jati dirinya dan merupakan kekuatan serta
kemampuan untuk ketahanan nasional”.

b. Geostrategi Indonesia

Di Indonesia, Geostrategi diartikan sebagai sebuah metode untuk mewujudkan


cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Geostrategi di
Indonesia memberikan arah tentang strategi pembangunan guna mewujudkan masa
depan yang lebih baik dan lebih aman. Geostrategi diperlukan untuk mewujudkan dan
mempertahankan integrasi dalam masyarakat majemuk dan heterogen berdasarkan
Pembukaan dan UUD 1945.

c. Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara adalah wawasan nasional bangsa Indonesia yang


memanfaatkan konstelasi geografi Indonesia dimana diperlukan keserasian antara
wawasan buana, wawsan bahari, dengan wawasan dirgantara sebagai
pengejawantahan segala dorongan (motives) dan rangsangan (drives) di dalam usaha
mencapaiaspirasi bangsa dan tujuan negara Indonesia yang memungkinkan
penitikberatan (pengambeg paramartaan) pembinaan dan penggunaan di antara tiga
wawasan tersebut, sehingga daya dan hasil guna secara nasional maupun kematraan
dapat dipertinggi mengingat kondisi ruang dan waktu. Berdasarkan wawasan nasional
itulah maka geostrategi harus dapat kita rumuskan, suatu geosentris nasional yang di
dalamnya secara tegas merumuskan kepentingan-kepentingan nasional utama (the
national interest) yang merupakan suatu infrastruktur bagi penentuan politik dan
strategi nasional serta seni operasi, taktik, dan teknik selanjutnya.

d. Ketahanan Nasional

8
Ketahanan nasional suatu negara adalah syarat mutlak untuk dapat survive dalam
menghadapi segala tantangan, ancaman, dan hambatan-hambatan yang datangnya
baik dari dalam maupun dari luar. Hanya dengan ketahanan nasional suatu bangsa
atau suatu negara akan mampu menghadapi bahaya-bahaya tersebut.

Politik dan Strategi Nasional dan Arah Pembangunan Nasional

Polstranas adalah politik dan strategi nasional yang membahas tentang pembangunan
nasional dalam mencapai tujuan nasional ini dimiliki oleh setiap negara yang merdeka dan
berdaulat sehingga lebih mudah dan terarah dalam mencapai tujuan nasional yang sudah
direncanakan.

Polstranas atau politik dan strategi nasional juga adalah asas, haluan, usaha dan
kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharan, dan
pengendalian) serta penggunaan nasional untuk mencapai tujuan nasional.(Sinamo,2010)
Dengan demikian, Polstranas memiliki hubungan yang erat dengan pembangunan nasional
karena dapat menentukan prioritas dan pemerataan pembangunan yang damai, aman, adil,
dan demokrasi. Pembangunna Nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan
prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian
dengan menjaga keseimbangan, kemajuan, dan kesatuan nasional.(Rahayu, 2007)

Pembangunan nasional merupakan usaha negara dalam meningkatkan kualitas manusia


Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang ada. Contonya, dalam mencapai tujuan
nasional bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea
ke-4 maka berbagai kebijakan dan peraturan dibuat agar dapat mencapai tujuan tersebut
dengan memanfaatkan teknologi se-efektif mungkin.

Dengan demikian, pada saat ini arah pembangunan dan kebijakan-kebijakan yang dilakukan
pemerintah lebih bersifat transparansi dan mudah untuk disalurkan kepada masyarakat lewat
berbagai media informasi yang mudah diakses.

Mayarakat dalam era ini juga bebas mengemukakan pendapat yang membangun dan
mengritik pemerintah jika kebijakan yang diambil memiliki dampak negatif bagi masyarakat.
Hal, ini membawa dampak positif seperti arah pembangunan nasional yang dilakukan
pemerintah akan berjalan lebi bijak dan terarah tanpa mengorbankan atau terlalu bannyak
merugikan masyrakatnya. Selain itu, dampak negatif juga turut andil dalam masalah ini.
9
Contohnya, dengan banyak pendapat dari berbagai lapisan masyarakat membuat pemerintah
mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan atau kebijakan yang tepat dalam arah
pembangunan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

Pada era ini, arah pembangunan nasional mengalami peningkatan kualitas seperti yang kita
lihat mulai adanya pembangunan yang merata walaupun belum semua tempat di Indonesia
dijangkau. Namun dalam hal-hal kecil ini dapat membuat pembangunan yang mencakup
pemerataan, keadilan, pemeliharan, dan pengendalian pembangunan nasioanl kea rah yang
lebih baik.

Implementasi Masyarakat terhadap Demokrasi Indonesia

Di Indonesia berpartisipasi politik dijamin oleh Negara, tercantum dalam UUD 1945
pasal 28 yang berbunyi “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Dan diatur secara jelas
dalam dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 mengenai jaminan hak-hak sipil dan
politik, dimana poin-poin hak yang harus dilindungi oleh Negara mengenai hak berpendapat,
hak berserikat, hak memilih dan dipilih, hak sama dihadapan hukum dan pemerintahan, hak
mendapatkan keadilan, dll. Seperti partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum, ini
merupakan salah satu implementasi nilai-nilai demokrasi di Indonesia, yang mencerminkan
nilai Kebebasan , dimana masyarakat diberi kebebasan penuh untuk memilih, mendukung
calon yang di inginkan. Sebagai contoh, dari data KPU pada tanggal 9 mei 2009 menunjukan
masyarakat Indonesia yang ikut berpartisipasi untuk memilih adalah lebih dari 104 juta jiwa.

Dalam hal lain masyarakat Indonesia juga menunjukkan nilai kebebasan demokrasi
dalam hal melakukan protes terhadap pemerintah. Ini menunjukkan bahwa partisipasi
masyarakat dalam politik di Indonesia mengalami peningkatan. Budiarjo (1996:185)
menyatakan dalam Negara-negara demokratis umumnya dianggap bahwa lebih banyak
partisipasi masyarakat lebih baik. Dalam alam pemikiran ini tingginya tingkat partisipasi
menunjukkan bahwa warga Negara mengikuti dan memahami masalah politik dan ingin
melibatkan diri dalam kegiatan itu. Sebagai pelaksanaan nilai demokrasi, partisipasi
masyarakat dalam politik memiliki peran penting. Karena dalam Negara demokrasi semua
bersumber pada rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

10
Bab 3

Penutup

Kesimpulan

Saran

Mungkin dari kesimpulan di atas dapat dipetik salah satu yang paling penting adalah
perlunya manusia Indonesia agar mempunyai pengetahuan yang luas dalam bidang tertentu
seperti bidang kewarganegaraan yang harus berfikir profesional. Karena dalam bidang inilah
yang harus diperhatikan lebih.
Untuk itu penulis mekalah ini jauh dari kesempurnaan dan demi kemajuan karya
tulis ini saya mengharap kritik dan saran. Apabila ada kesalahan dalam penulisan bahasa,
penyusunan atau makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata dari kami mengharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca
pada umumnya.

11
Daftar Pustaka

Kansil, C.S.T., Christine., dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan & Perguruan Tinggi.
Jakarta : PT. Pradnya Paramitha.

Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan


Paradigma Terbaru Untuk Mahasiswa. Bandung: Alfabet. Hlm.197-198.

Sinamo, N. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.Jakarta Pusat: PT.


Bumi Intitama Sejahtera

Lemhannas. 1995. Kewiraan untuk Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sumarsono. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rahayu, minto.2007. Pendidikan Kewarganegaraan (Perjuangan Menghidupi Jati Diri


Bangsa). Depok:Grasindo.

Budiarjo, Miriam. 1996. Demokrasi di Indonesia, Demokrasi Parlementer dan Demokrasi


Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Cloud, 2012. Pengertian Politik Menurut Para Ahli. http://Apa Saja pengertian politik
menurut para ahli.htm.

Winarno,S.pd.,M.Si, 2007. Pendidikan Kewarganegaraan panduan kuliah di Perguruan


Tinggi edisi kedua. PT Bumi Aksara.

Pusposueardjo. 2001. Kapita Selekta Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Direktorat


Jendral Pendidikan Tinggi – Departemen Pendidikan Nasional. Hlm. 94.

Amin, Ittihad Zainul. 1998. Pendidikan kewiraan. Jakarta: Universitas Terbuka. Hlm. 5.9.

12

Anda mungkin juga menyukai