Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NYOMAN KINANDARA ANGGARITA

NIM : 1704551133

MATA KULIAH : HUKUM TATA RUANG

KELAS : A

DOSEN : I KETUT SUDIARTA, S,H.,M.H

1. Apakah ketentuan dalam pasal 6 Ayat (1) dan (2) Peraturan Daerah Provinsi
Bali Nomor 16 tahun 2009 tentang Perencanaan Tata Ruang Wilayah Provinsi
Bali Tahun 2009-2029 mengikat bagi Kabupaten/Kota yang mempunyai Perda
RTRWK?
Jawaban : Berdasarkan artikel berita yang saya baca, sebenarnya ketentuan tata ruang
wilayah provinsi Bali masih menuai beragam Pro dan Kontra. Sejumlah kabupaten
masih memperdebatkan ketentuan-ketentuan yang termuat di dalam Peraturan Dearah
(Perda) Nomor 16 Tahun 2009 mengenai RTRW dengan alasan merugikan daerah.
Salah satu hal yang kuat diperdebatkan adalah pengaturan jarak pembangunan industri
atau bisnis dengan kawasan suci yang mengadopsi dari bhisama (norma agama yang
ditetapkan oleh Sabha Pandita PHDI Pusat sebagai pedoman pengamalan ajaran
agama Hindu ). Sementara sejumlah lembaga swadaya masyarakat mendesak
pemerintah tetap menjalankan perda tersebut dengan tegas.1 Menurut pendapat saya,
meskipun hal tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan, tetapi tetap saja
ketentuan tersebut tetap BISA mengikat bagi kabupaten/kota yang mempunyai Perda
RTRWK. Karena meskipun setiap daerah di Provinsi Bali telah diberi kewenangan
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia 2, tetap saja
dalam penyusunan setiap peraturan harus berpatokan kepada Hierarki Peraturan
Perundang-Undangan di Indonesia3, agar tidak ada peraturan yang saling melangkahi
maupun tumpang tindih dengan peraturan lain diatas maupun dibawahnya. Adapun
beberapa aturan pendukung untuk pendapat saya :

1
Ayu Sulistyowati, “RTRW Bali Masih Diperdebatkan”,
https://regional.kompas.com/read/2011/12/14/22412745/rtrw.bali.masih.diperdebatkan., diakses pada : Sabtu 14
Maret 2020 Pukul 11.38 WITA
2
Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-Undangan
a. Pasal 4 Huruf F Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 16 Tahun 2009 tentang
RTRW Provinsi Bali yang menegaskan bahwa rencana tata ruang wilayah
Provinsi merupakan pedoman untuk sertiap penataan ruang wilayah baik di
Kabupaten maupun Kota.
b. Pasal 5 Huruf C Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 16 Tahun 2009
menegaskan bahwa RTRWP berkedudukan sebagai pedoman penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, rencana rinci tata ruang
kawasan strategis provinsi, rencana detail tata ruang kabupaten/kota, dan
rencana rinci tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 16 Tahun
2009 mengarahkan agar setiap Peraturan Daerah RTRW Kabupaten/Kota untuk selalu
berpatokan pada hierarki peraturan perundang-undangan serta disahkan oleh lembaga
yang berwenang . Hal ini dimaksudkan agar setiap peraturan maupun kebijakan yang
dibuat pemerintah dapat Sinkron dan selaras dari satu peraturan dengan peraturan lain
guna meminimalisir adanya Konflik Norma Antara peraturan diatas maupun
dibawahnya. 4

2. Apakah RTRW Provinsi dapat diberlakukan bagi Kabupaten/Kota yang belum


memiliki Perda RTRWK?
Jawaban : Menurut saya, RTRW Provinsi DAPAT diberlakukan bagi
Kabupaten/Kota yang belum memiliki RTRW Kabupaten/Kota. Hal ini berkaitan
dengan Otonomi Daerah. Otonomi Daerah tercantum di dalam ketentuan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 18 angka 2, dimana
ditegaskan bahwa “Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.” Maka dapat dikatakan bahwa Suatu daerah dapat mengurus sendiri
urusan pemerintahannya kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat5. Argument ini diperkuat dengan isi dari
Pasal 11 Ayat (6) Undag-Undang 26 No. Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, yang
berintikan bahwa apabila Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota tidak memenuhi
standar pelayanan minimal penataan ruang, maka Pemerintah Provinsi dapat

4
Pasal 1 Angka 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah.
5
Lihat pada Pasal 18 angka 5 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
mengambil langkah atau ikut andil dalam penyelesaian permasalahan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, apabila ada
daerah yang pemerintahnya belum memiliki RTRW Kabupaten/Kota, maka
pemerintah Provinsi dapat menerapkan RTRW Provinsi.
3. Cari kesenjangan antara norma dengan perilaku masyarakat (kesenjangan
antara Das Sollen dan Das Sein) dalam Perda RTRWP Bali!
Jawaban : Sebelum memberikan contoh kesenjangan, saya akan menjelaskan tentang
apa itu Das Sollen dan Das Sein. Das Sollen adalah segala sesuatu yang
mengharuskan kita untuk berpikir dan bersikap. Contoh : dunia norma, dunia kaidah
dsb. Dapat diartikan bahwa das sollen merupakan kaidah dan norma serta kenyataan
normatif seperti apa yang seharusnya dilakukan. Das Sein adalah segala sesuatu yang
merupakan implementasi dari segala hal yang kejadiannya diatur oleh das sollen dan
mogen. Dapat dipahami bahwa das sein merupakan peristiwa konkrit yang terjadi.
Contoh dari kesenjangan dari Das Sollen dan Dan Sein yang terdapat dalam Peraturan
Daerah RTRW Provinsi Bali adalah, Banyaknya pembangunan yang dilakukan tidak
sesuai dengan peraturan penataan ruang. Sebagai contoh, pembangunan disebelah sisi
utara dan timur sepanjang jalur Kintamani yang merupakan kawasan untuk
penghijauan, namun banyaknya masyarakat yang mendirikan bangunan sehingga
mengakibatkan terbatasnya penglihatan wisatawan untuk menikmati Kaldera Batur
dan juga disepanjang jalan banyak berdiri bangunanbangunan restauran, rumah
makan, pemukiman, perdagangan dan jasa. Mereka menjalankan usahanya tanpa
memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku. Dibalik berdirinya bangunan-
bangunan liar di sepanjang jalur Kintamani tersebut ada dampak positif seperti
bertambahannya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar daerah Kintamani.
Banyaknya restauran serta perdagangan dan jasa otomatis akan meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar menjadi lebih meningkat. Tetapi dampak negatifnya
antara lain adalah berkurangnya jalur hijau, terbatasnya penglihatan wisatawan untuk
menikmati Kaldera Batur, dan menumpuknya sampah disepanjang jalur Kintamani
yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Dengan demikian segala upaya-
upaya tentu harus dilakukan khususnya oleh Pemerintah Daerah dalam memajukan
sekaligus menanggulangi masalah-masalah tata ruang yang timbul. Bahwa
disepanjang Jalan Raya Penelokan Kintamani tersebut merupakan sempadan jurang
dinding kaldera gunung batur, karena merupakan daerah perlindungan setempat
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 huruf d Perda Kabupaten Bangli.
Bangunan-bangunan yang ada di sempadan jurang di jalan raya penelokan kintamani
tersebut yang berupa Pemukiman, Pedagang dan jasa, Restauran, Rumah makan, yang
tidak memenuhi kreteria sempadan jurang pada Pasal 77 dalam Perda Tata Ruang
Kabupaten Bangli No. 9 Tahun 2013. Karena bangunan-bangunan yang
diperbolehkan hanya terdapat pada bangunan dan kegiatan kegiatan sepanjang tidak
berdampak negatif terhadap fungsi lindungnya. Akan tetapi dalam praktek dilapangan
belum ada sanksi hukum yang diterapkan dalam pelanggaran tata ruang khususnya
pada bangunan-bangunan 12 yang melanggar Sempadan Jurang di Jalan Raya
Penelokan Kintamani.
DAFTAR PUSTAKA

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-Undangan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah.

SITUS WEBSITE RESMI

Ayu Sulistyowati, “RTRW Bali Masih Diperdebatkan”,


https://regional.kompas.com/read/2011/12/14/22412745/rtrw.bali.masih.diperdebatkan.,
diakses pada : Sabtu 14 Maret 2020 Pukul 11.38 WITA

Anda mungkin juga menyukai