PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “Geo” dan “Politik”. Berdasarkan dua kata
tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa geopolitik tidak terlepas dari pembahasan
yang mencakup masalah geografi dan politik suatu negara. Istilah geopolitik semula
diartikan oleh Frederich Ratzel (1844-1904) sebagai ilmu bumi politik (Political
Geography). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh Rudolf Kjellen
(1864-1922), seorang ahli politik dari Swedia dan Karl Haushofer (1869-1964) dari
Jerman menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari dua istilah
ini yaitu terletak pada titik perhatian dan tekanannya. Ilmu bumi politik (Political
Geography) mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik
mempelajari fenomena politik dari aspek geografi. Geopolitik memaparkan dasar
pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan
tertentu. Prinsip-prinsip dalam geopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan
nasional. Pengertian geopolitik telah dipraktekkan sejak abad XIX, namun pengertiannya
baru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap
kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah yang menjadi tempat
tinggal suatu bangsa.
Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia. Hal ini dipahami
berdasarkan pengertian bahwa wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik
Indonesia yaitu unsur ruang yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis,
melainkan dalam pengertian secara keseluruhannya.
c. Unsur-unsur Geopolitik
2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai
aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional
seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, sosial dan
budaya serta pertahanan dan keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi
aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan
perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional , kedua persatuan dan
kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
3. Tata laku (conduct)
Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan menghasilkan
sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa,
semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. Sedangkan tata laku
lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia. Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan identitas jati diri/kepribadian
bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga
dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme
yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.
1. Rasa Kebangsaan
2. Paham Kebangsaan
3. Semangat Kebangsaan
1. Kesatuan Politik
Kesatuan politik disadari pentingnya dari adanya kebutuhan untuk
mewujudkan pulau-pulau di wilayah nusantara menjadi satu entity yang utuh
sebagai tanah air. Ini berarti bahwa tidak ada lagi laut bebas diantara pulau-pulau
2. Kesatuan Ekonomi
Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak dan ini dapat disediakan melalui
proses demokratisasi. Akan tetapi demokrasi tidaklah berarti berbuat sesuai
aturannya sendiri-sendiri akan tetapi perlu taat pada koridor yang telah disepakati
bersama. Setelah kegiatan ekonomi diberikan ruang gerak yang cukup maka perlu
dijaga kesatuaanya diseluruh wilayah negara, antara lain berlakunya satu mata
uang tunggal yaitu rupiah. Pada saat krisis ekonomi memuncak dan nilai tukar
rupiah sangat labil, maka mencairlah kesatuan ekonomi karena untuk sementara
para pelaku ekonomi bertransaksi dengan dollar AS.
4. Kesatuan Hankam
Makna utama dari kesatuan hukum adalah bahwa masalah bidang hankam,
khususnya keamanan dan pembelaan negara adalah tanggung jawab bersama. Atas
dasar itulah sistem Hankamrata memiliki 3 ciri utama yaitu:
1. Orientasinya pada rakyat, karena memang diperuntukkan terciptanya rasa
aman dan keamanan rakyat.
2. Pelibatannya secara semesta, yang maknanya adalah bahwa setiap warga dan
setiap fasilitas dapat dilibatkan di dalam upaya Hankam
10 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
3. Digelarnya di wilayah nusantara secara kewilayahan, yang maknanya tiap unit
wilayah harus di upayakan agar dapat menggalang ketahanan masing-masing.
2. Pembangunan Nasional
11 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
1) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa indonesia.
2) Kenaneka ragaman suku, budaya, dan bahasa daerah serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia .
3) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib dan
seperjuangan, sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-cita
bangsa yang sama.
4) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia
yang membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sama.
5) Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara sistem hukun nasional .
6) Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hubungan
nasional.
7) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban
dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri bebas dan aktif.
8) Kekayaan di seluruh wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif,
adalah modal dan milik bangsa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di
seluruh wilayah Indonesia secara merata.
9) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh
daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang dimiliki daerah masing-masing.
10) Kehidupan perekonomian di seluruh Indonesia diselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
12 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan pertahanan
Keamanan
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau satu daerah pada hakikatnya adalah
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara dalam rangka
pembelaan negara dan bangsa.
13 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
2.2. GEOSTRATEGI INDONESIA
A. Pengertian Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata “geo” yang berarti bumi, dan “strategi” diartikan
sebagai usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya, baik SDM
maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya
dengan kehidupan suatu negara, geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-
aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang
memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan
keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, lebih aman dan bermartabat.
Bagi bangsa Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui
proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka hal itu sebagai pegangan
atau bahkan doktrin pembangunan dan hal ini lazim disebut sebagai suatu ketahanan
nasional. Pembukaan UUD 1945 alenia III yang berbunyi “Kemudian daripada itu
untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ..........” merupakan landasan
fundamental geostrategi Indonesia. Hal ini sejalan dengan kedudukan Pembukaan
UUD 1945 dalam negara Indonesia yang merupakan dasar fundamental negara, atau
dalam ilmu hukum disebut dengan “staatsfundamentalnorm”, atau pokok kaidah
negara yang fundamental, yang merupakan sumber hukum dasar negara.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka berkembangnya geostrategi Indonesia
sangat erat kaitannya dengan hakikat terbentuknya bangsa Indonesia yang terbentuk
dari berbagai macam etnis, suku, ras, golongan, dan agama, bahkan terletak dari
teritorial yang terpisahkan oleh pulau-pulau dan lautan. Selain itu hal ini terwujud
karena adanya proses sejarah, nasib, serta tujuan untuk mencapai martabat kehidupan
yang lebih baik. Berbeda dengan prinsip-prinsip geostrategi yang dikembangkan oleh
Rudolf Kjelle, Karl Haushoffer, Frederich Ratzel yang mengembangkan geostrategi
demi kepentingan militer, bagi bangsa Indonesia geostrategi dikembangkan demi
tujuan bangsa dan negara yang bersifat mulia, yaitu kesejahteraan dalam kehidupan
bersama.
Oleh karena itu, geostrategi Indonesia sebagai suatu cara atau metode dalam
memanfaatkan segenap konstelasi geografi negara Indonesia dalam menentukan
14 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
kebijakan, arahan, serta sarana-sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa dengan
berdasar atas kemanusiaan dan keadilan sosial. Dapat pula dikatakan bahwa
geostrategi Indonesia adalah memanfaatkan segenap kondisi geografi Indonesia untuk
tujuan politik, dan hal itu secara rinci dikembangkan dalam pembangunan nasional.
Berdasarkan pengertian itu, maka geostrategi Indonesia diperlukan dan dikembangkan
untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah
negara Indonesia, mengingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah
tumpah darah negara Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk
Ketahanan Nasional.
15 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
aspek ideologi, politik, sosial budaya, bahkan aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya
kelestarian dan eksistansi hidup Negara dan Bangsa dalam mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional
2. Menunjang tugas pokok pemerintah Indonesia dalam :
a. Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order)
b. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity)
c. Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prosperity)
d. Terwujudnya keadilan hukum & keadilan sosial ( yuridical justice & social justice)
e. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people)
Geostrategi Indonesia berawal dari kesadaran bahwa bangsa dan negara ini
mengandung sekian banyak anasir-anasir pemecah belah yang setiap saat dapat meledak
dan mencabik-cabik persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam era kepemimpinan Habibie
dapat disaksikan dengan jelas bagaimana hal itu terjadi beserta akibatnya. Tidak hanya itu
saja, tatkala bangsa kita lemah karena sedang berada dalam suasana tercabik-cabik maka
serentak pulalah harga diri dan kehormatan dengan mudah menjadi bahan tertawaan di
forum internasional. Disitulah ketidakberdayaan kita menjadi tontonan masyarakat
internasional, yang sekaligus, apabila kita sekalian sadar, seharusnya menjadi pelajaran
berharga.
E. Ketahanan Nasional
Negara Indonesia sebagai suatu negara memiliki letak geografis yang sangat strategis
di Asia Tenggara. Oleh karena itu di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki posisi
yang sangat penting, sehingga tidak menutup kemungkinan di era global dewasa ini
menjadi perhatian banyak negara di dunia. Berdasarkan peranan dan posisi negara
Indonesia, maka tidak menutup kemungkinan akan merupakan ajang perebutan
kepentingan kekuatan transnasional. Oleh karena itu, sebagai suatu negara, Indonesia
harus memperhatikan dan mengembangkan ketahanan nasional.
Ketahanan nasional sebagai istilah sebenarnya belum lama dikenal. Istilah ketahanan
nasional mulai dikenal dan dipergunakan pada permulaan tahun 1960-an. Istilah
ketahanan nasional pertama kali dikemukakan oleh Presiden Pertama Republik
Indonesia, Soekarno. Kemudian pada tahun 1962 mulai diupayakan secara khusus untuk
16 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
mengembangkan gagasan ketahanan nasional di Sekolah Staf dan Komando Angkatan
Darat Bandung.
Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang
berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia.
Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan eksistensinya dan untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasionalnya harus memiliki suatu ketahanan
nasional. Dalam hubungan ini, cara mengembangkan dan mewujudkan ketahanan
nasional setiap bangsa berbeda-beda, sesuai dengan falsafah, budaya, dan pengalaman
sejarah masing-masing. Oleh karena itu, bagi bangsa Indonesia ketahanan nasional
dibangun di atas dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia yaitu Pancasila. Sebagai
dasar falsafah bangsa dan negara, Pancasila tidak hanya merupakan hasil pemikiran
seseorang saja, melainkan nilai-nilai Pancasila telah hidup dan berkembang dalam
kehidupan objektif bangsa Indonesia sebelum membentuk suatu persekutuan hidup
yang disebut negara. Hal inilah yang menurut Notonagoro disebut sebagai kausa
materialis Pancasila. Kemudian dalam proses pembentukan negara, nilai-nilai
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara Indonesia (founding fathers), dan
secara formal yuridis Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat bangsa dan negara
Indonesia, dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, dalam
pengertian ini Pancasila sebagai suatu dasar filsafat dan sekaligus sebagai landasan
ideologi ketahanan nasional Indonesia.
17 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
3. Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna
keteraturan (reguler) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk
terjadinya perubahan (the stability idea of changes).
Berdasarkan konsep pengertiannya, maka yang dimaksud dengan ketahanan
adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat
menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Konsekuensinya suatu
ketahanan harus disertai dengan keuletan, yaitu suatu usaha secara terus-menerus
secara giat dan berkemauan keras menggunakan segala kemampuan dan kecakapan
untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasional. Identitas merupakan ciri khas suatu
negara dilihat sebagai suatu totalitas, yaitu suatu negara yang dibatasi oleh wilayah,
penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan nasionalnya, serta peranan yang
dimainkan di dunia internasional. Adapun pengertian lain yang berkaitan dengan
integritas adalah kesatuan yang menyeluruh dalam kehidupan bangsa, baik sosial
maupun alamiah, potensial ataupun tidak potensial. Tantangan adalah suatu usaha
yang bersifat menggugah kemampuan, adapaun ancaman adalah suatu usaha untuk
mengubah atau merombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut
kriminal maupun politis. Adapun hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau
bertujuan melemahkan yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam diri. Apabila
hal tersebut berasal dari luar maka dapat disebut dengan gangguan.
Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasarnya, maka ketahanan nasional adalah :
1. Integratif
Hal ini mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam
hubungannya dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana ke dalam
saling mengadakan penyesuaian yang selaras dan serasi.
2. Mawas ke dalam
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri,
untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya. Pengaruh luarnya adalah hasil
yang wajar dari hubungan internasional dengan bangsa lain.
3. Menciptakan kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integratif mewujudkan
suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect, yang harus
diperhitungkan pihak lain.
4. Berubah menurut waktu
18 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap, melainkan
sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkat atau bahkan dapat juga
menurun, dan hal itu sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.
Konsepsi ketahanan nasional dapat juga dipandang sebagai suatu pilihan atau
alternatif, dan konsepsi tentang kekuatan nasional yang biasanya dianut oleh negara-
negara besar di dunia. Konsepsi tentang kekuatan nasional bertumpu pada kekuatan,
terutama bertumpu pada kekuatan fisik militer dengan politik kekuasaannya,
sedangkan ketahanan nasional tidak semata-mata mengutamakan kekuatan fisik,
melainkan memanfaatkan daya dan kekuatan lainnya pada suatu bangsa. Ketahanan
nasional pada hakikatnya merupakan suatu konsepsi dalam pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan kemakmuran serta pertahanan dan keamanan di
dalam kehidupan nasional. Untuk dapat mencapai suatu tujuan nasional suatu bangsa
harus mempunyai kekuatan, kemampuan, daya tahan, dan keuletan. Dengan demikian
jelaslah bahwa ketahanan nasional harus diwujudkan dengan mempergunakan baik
pendekatan kesejahteraan, maupun pendekatan keamanan. Kehidupan nasional
tersebut dapat dibagi ke dalam beberapa aspek sebagai berikut :
a. Aspek alamiah yang meliputi :
1) Letak geografis negara
2) Keadaan dan kekayaan alam
3) Keadaan dan kemampuan penduduk
b. Aspek kemasyarakatan yang meliputi :
1) Ideologi
2) Politik
3) Ekonomi
4) Sosial-budaya
5) Pertahanan dan keamanan
Unsur-unsur tersebut yang meliputi alamiah karena jumlahnya tiga, maka disebut
Tri Gatra, sedangkan aspek kemasyarakatan dinamakan Panca Gatra karena
jumlahnya lima. Keseluruhan unsur secara sistematik yang membagi kehidupan
nasional dalam delapan aspek tersebut disebut Asta Gatra.
Konsepsi ketahanan nasional tidak memandang aspek-aspek alamiah dan
kemasyarakatan secara terpisah-pisah melainkan meninjaunya secara korelatif,
dimana aspek yang satu senantiasa berhubungan erat dengan lainnya, sedangkan
keseluruhannya merupakan suatu konfigurasi yang menimbulkan daya tahan nasional.
19 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
C. Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia
Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an, Tannas adalah pertahanan wilayah
oleh seluruh rakyat. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an, Tannas adalah
keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang
datang dari luar maupun dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
Gagasan Tannas berdasarkan SK Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XG/1974,
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di
dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik
yang datang dari dalam maupun dari luar, yang langsung ataupun tidak langsung,
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta
perjuangan nasional. Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997, Tannas adalah
kondisi dinamis yang merupakan integritasi dari kondisi setiap aspek kehidupan
bangsa dan negara.
20 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada
kondisi geografi yang bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar maritim
sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar
wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim
adalah mewujudkan kekuatan maritim yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas
wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi
terdapat dalam asta gatra.
Secara ringkas, dapat dikatakan bahwa geopolitik dan geostrategi merupakan
konsepsi yang saling mendukung antara pedoman bagi penyelenggara kehidupan
berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seterusnya.
21 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keadaan geografis Indonesia yang unik, menuntut sebuah konsep geopolitik
khusus yang dapat diterapkan dengan baik oleh bangsa Indonesia. Konsep
geopolitik tersebut adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman
geopolitik negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah,
konsep geopolitik Indonesia, atau Wawasan Nusantara, justru bertujuan untuk
mempertahankan wilayah. Wawasan Nusantara merupakan sebuah konsep
geopolitik yang paling tepat untuk negara Indonesia yang memiliki belasan ribu
pulau yang tersebar sepanjang jutaan mil.
Geostrategi adalah metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat.
3.2 Saran
Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya ikut berpartisipasi dalam hal
pembangunan bangsa ini, agar tercapainya tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.
Salah satu cara dengan menerapkan dan mengembangkan konsep geopolitik agar
dapat mencapai tujuan dari Wawasan Nusantara yang telah ditetapkan, yaitu
mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi bangsa Indonesia.
22 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
DAFTAR PUSTAKA
23 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A