Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Karena orang dengan tempat tinggalnya tidak dapat dipisahkan, perebutan ruang yang
menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia induvidu, keluarga, masyarakat
dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik ataupn nonfisik. Untuk
dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara
pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmuwan politik dan militer
menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari geografi politik.
Konsep wawasan bangsa tentang wilayah mulai dikembangkan sebagai ilmu pada akhir
abad XIX dan awal abad XX dan dikenal sebagai geopolitik, yang pada mulanya
membahas geografi dari segi politik negara (state). Selanjutnya, berkembang konsep
politik dalam arti distribusi kuatan pada hamparan geografi negara sehingga tidaklah
berlebihan bahwa geopolitik sebagai ilmu “baru” dicuragai sebagai pembenaran pada
kosepsi ruang. Oleh karena itu, dalam membahas masalah wawasan nasional bangsa, di
samping membahas sejarah terjadinya konsep wawasan nasional, akan dibahas pula teori
geopolitik dan implementasinya pada negara Indonesia. Geopolitik, dibutuhkan oleh
setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya terhadap negara lain, untuk
memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara
lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara
raksasa.
Konsep wawasan nasional setiap bangsa berbeda. Hal ini berkaitan dengan profil diri
bangsa sejarah, pandangan hidup, ideology, budaya dan sudah barang tentu ruang
hidupnya, yaitu geografi. Kedua unsur pokok profil bangsa dan geografi inilah yang
harus diperhatikan dalam membuat konsep geopolitik bangsa dan Negara.
Bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhinneka,
negara Indonesia memiliki unsur kekuatan sekaligus unsur kelemahan. Unsur kekuatan
itu terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya
alam. Sementara unsur kelemahan terdapat pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana
telah diperjuangkan oleh para pendiri negara.

1|GEOPOLITIK DAN GEO STRATEGI DI INDONESIA


Dalam pelaksanaanya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan
interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik regional maupun internasional. Dalam hal
ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar
persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa dan segenap aspek kehidupan nasionalnya
terjamin. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak
pada wujud wilayah nusantara.

1.2. RUMUSAN MASALAH


a. Apa yang dimaksud dengan Geopolitik Indonesia?
b. Apa yang dimaksud dengan Geostrategi Indonesia?
c. Bagaimana hubungan Geopolitik dan Geostrategi?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

a. Mengetahui apa itu Geopolitik Indonesia.


b. Mengetahui Geostrategi Indonesia.
c. Mengetahui hubungan antara Geopolitik dan Geostrategi.

2|GEOPOLITIK DAN GEO STRATEGI DI INDONESIA


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. GEOPOLITIK INDONESIA


A. Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “Geo” dan “Politik”. Berdasarkan dua kata
tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa geopolitik tidak terlepas dari pembahasan
yang mencakup masalah geografi dan politik suatu negara. Istilah geopolitik semula
diartikan oleh Frederich Ratzel (1844-1904) sebagai ilmu bumi politik (Political
Geography). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh Rudolf Kjellen
(1864-1922), seorang ahli politik dari Swedia dan Karl Haushofer (1869-1964) dari
Jerman menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari dua istilah
ini yaitu terletak pada titik perhatian dan tekanannya. Ilmu bumi politik (Political
Geography) mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik
mempelajari fenomena politik dari aspek geografi. Geopolitik memaparkan dasar
pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan
tertentu. Prinsip-prinsip dalam geopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan
nasional. Pengertian geopolitik telah dipraktekkan sejak abad XIX, namun pengertiannya
baru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap
kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah yang menjadi tempat
tinggal suatu bangsa.

Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud


kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
teritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung atau tidak langsung kepada sistem politik suatu negara. Sebaliknya
politik negara itu secara langsung akan berdampak kepada geografi negara yang
bersangkutan. Geopolitik bertumpu kepada geografi sosial (hukum geografi), mengenai
institusi, kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan
dengan karakteristik geografi suatu negara.

Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara Indonesia


memiliki unsur-unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada

3|GEOPOLITIK DAN GEO STRATEGI DI INDONESIA


posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara
kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang
harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan
oleh para pendiri negara ini. Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
Indonesia tercermin pada momentum Sumpah Pemuda tahun 1928. Kemudian dilanjutkan
dengan perjuangan kemerdekaan yang puncaknya terjadi pada saat proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.Penyelenggaraan Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai sistem kehidupan nasional bersumber dari dan bermuara pada
landasan ideal pandangan hidup dan konstitusi UUD 1945. Dalam pelaksanaannya bangsa
Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan
sekitarnya, baik lingkungan, regional maupun internasional. Dalam hal ini bangsa
Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-
ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita dan
tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional yang
berpijak pada wujud wilayah nusantara, sehingga disebut Wawasan Nusantara.
Kepentingan nasional yang mendasar bagi bangsa Indonesia adalah upaya menjamin
persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa dan segenap aspek kehidupan nasionalnya.
Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan negara Indonesia dapat tetap eksis dan
dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang dicita-citakan.

Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia. Hal ini dipahami
berdasarkan pengertian bahwa wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik
Indonesia yaitu unsur ruang yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis,
melainkan dalam pengertian secara keseluruhannya.

B. Pengertian Geopolitik menurut para Ahli


a. Rudolf Kjellén seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad ke-20
mendefinisikan Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan kekuasaan
politik atas suatu wilayah tertentu.

b. Karl Haushofer (1869-1946), yang terinspirasi ide-rezim Nazi, ditambah


proses politik dengan definisi Geopolitics (Cohen, 2003): "Geopolitics adalah
sains nasional baru negara, sebuah doktrin pada determinesme spasial semua
proses politik, berdasarkan dasar-dasar geografi yang luas, terutama dari

4|GEOPOLITIK DAN GEO STRATEGI DI INDONESIA


geografi politik." Geografi Politik Haushofer dianggap sebagai bagian penting
dari Geopolitics.

c. Saul Bernard Cohen menggunakan definisi ini dalam buku 2003:


"Geopolitics adalah analisis interaksi antara, di satu sisi, pengaturan dan
perspektif geografis dan, di sisi lain, proses-proses politik. Baik pengaturan
geografis dan proses politik yang dinamis, dan masing-masing mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh yang lain. Geopolitics alamat konsekuensi dari interaksi
ini. " Definisi berfokus pada interaksi dinamis antara daya dan ruang. Ini
bebas (Cordellier, 2005) juga berfokus pada kekuasaan (politik) dan ruang: Ini
menekankan bahwa analisis geopolitik seharusnya merupakan refleksi objektif
dunia.

d. Menurut Hagget, Geografi Politik merupakan cabang geografi manusia yang


bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang
meliputi hubungan regional dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan
dipermukaan bumi. Dalam geografi politik, lingkungan geografi dijadikan
sebagai dasar perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang kajian
geografi politik relative luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek
hubungan regional, dan internasional.

e. Menurut Hafeznia, MR 2006. Prinsip-prinsip dan Konsep Geopolitics. Popoli


Publikasi: Iran, hal 37-39. Geopolitik sebagai cabang dari geografi politik
adalah studi tentang hubungan timbal balik antara geografi, politik dan
kekuasaan dan juga interaksi yang timbul dari kombinasi dari mereka dengan
satu sama lain. Dimana menurut definisi ini, geopolitik merupakan suatu
disiplin ilmu dan memiliki ilmu dasar alam.

c. Unsur-unsur Geopolitik

Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa disebut


sebagai Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu :

5|GEOPOLITIK DAN GEO STRATEGI DI INDONESIA


1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai
kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.

2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai
aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional
seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, sosial dan
budaya serta pertahanan dan keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi
aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan
perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional , kedua persatuan dan
kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
3. Tata laku (conduct)
Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan menghasilkan
sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa,
semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. Sedangkan tata laku
lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia. Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan identitas jati diri/kepribadian
bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga
dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme
yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

d. Perkembangan Geopolitik di Indonesia

Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa


melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara,

6|GEOPOLITIK DAN GEO STRATEGI DI INDONESIA


satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang
merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta isinya. Rasa
kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam makna spirit
maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya perbedaan fisik yang
disebabkan adanya perbedaan letak geografi.
Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan
menjadi pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan
kebijakan keamanan nasional atau keamanan manusia . Berbagai bencana alam yang
terjadi seperti : angin puting beliung, gempa bumi, tsunami adalah beberapa ancaman
terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya ditentukan oleh kondisi geografis.
Penyebaran konflik komunal tampaknya sedikit terbendung oleh faktor geografis,
sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan Asia Tengah, dengan demikian posisi
strategis Indonesia juga membawa implikasi geopolitik dan geostrategi tertentu. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembangunan geopolitik hanya efektif apabila
dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan
Nusantara dalam mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, Satu
kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan
ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.Konsepsi geopolitik khas
Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberi nama Wawasan
Nusantara, berbunyi sebagai berikut:
“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara
kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita
perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional segenap potensi darat, laut dan
angkasa secara terpadu” .
Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya Globalisasi
dan kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu Negara
terutama Negara Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang pasti sehingga dapat
dengan mudah ditembus oleh para pelaku atau actor internasional. Kemudian adanya
proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun 2004 juga ditandai dengan keberhasilan
bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan sistem pemilihan langsung.
Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan kunci keberhasilan KPU
menyelenggarakan pesta demokrasi ini.Selanjutnya munculah tiga kasus besar,
Pertama adalah gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini mengarah pada

7|GEOPOLITIK DAN GEO STRATEGI DI INDONESIA


upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis bersenjata di Aceh, Gerakan
Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk mengakui dan bergabung kembali
dalam NKRI), kelompok separatis politik (KSP) dan kelompok separatis bersenjata
(KSB/TPN) yang berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya pembentukan
kembali Republik Maluku Selatan (RMS) melalui pembentukan organisasi RMS gaya
baru yakni Forum Kedaulatan Maluku (FKM). Hal tersebut tentu saja akan
mengancam keutuhan wilayah geografis dan persatuan NKRI sendiri.
Sedangkan kasus yang kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal.
Meski langkah-langkah penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-
kasus kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara insidentil.
Penanganannya diawali dengan pendekatan pembangunan kebangsaan, tanpa
mengabaikan keberagaman budaya dan pada saat yang sama dilaksanakan
pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan kualitas proses politik
dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan masyarakat di sejumlah daerah
konflik dan rawan konflik relatif berjalan Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses
politik menuju penyelesaian konflik secara bertahap dapat berjalan dengan baik. Dan
yang ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam isu
keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah
permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan perbatasan
tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan berbatasan
langsung dengan beberapa negara tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat lepas
dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.
d. Wawasan Nusantara sebagai Landasan Geopolitik

Ditinjau dari tataran pemikiran/ konsepsi yang berlaku di Indonesia wawasan


nusantara adalah geopolitik Indonesia yang merupakan pra-syarat bagi terwujudnya
cita-cita nasional yang tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila. Konfigurasi
Indonesia adalah unik dengan ciri-ciri demografi,anthropologi, meteorology dan latar
belakang sejarah yang memberi peluang munculnya desintegrasi bangsa. Tidaklah
mengherankan apabila para pendiri Republik sejak dini telah meletakkan dasar-dasar
geopolitik Indonesia yaitu melalui ikrar sumpah pemuda, dimana amanatnya adalah
satu nusa,yang berarti keutuhan ruang nusantara;satu bangsa yang merupakan
landasan kebangsaan Indonesia; satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu

8|GEOPOLITIK DAN GEO STRATEGI DI INDONESIA


seluruh ruang nusantara bersama isinya. Kebangsaan Indonesia terdiri dari 3 unsur
geopolitik yaitu:

1. Rasa Kebangsaan
2. Paham Kebangsaan
3. Semangat Kebangsaan

Ketiga-tiganya menyatu secara utuh menjadi jiwa bangsa Indonesia dan


sekaligus pendorong tercapainya cita-cita proklamasi. Rasa kebangsaan adalah
suplimasi dari sumpah pemuda dan menyatukan tekad menjadi bangsa yang
kuat,dihormati dan disegani diantara bangsa-bangsa di dunia ini. Paham kebangsaan
yang merupakan pengertian yang mendalam tentang apa dan bagaimana bangsa itu
serta bagaimana mewujudkan masa depannya. Ia merupakan intisari dari visi warga
bangsa tentang kemana bangsa ini harus di bawa ke masa depan dalam suasana
lingkungan yang semakin menantang. Secara formal paham kebangsaan dapt dibina
melalui proses pendidikan dan pengajaran dalam bentuk materi ajaran misalnya
wawasan nusantara, ketahanan nasional, doktrin dan strategi pembangunan
nasional,sejarah dan budaya bangsa. Untuk itu para perancang materi pengajaran
harus benar-benar memiliki visi dan pengetahuan tentang kebangsaan serta kaitannya
dengan kepentigan geopolitik. Semangat kebangsaan atau nasionalisme merupakan
produk akhir dari sinergi rasa kebangsaan dengan paham kebangsaan. Banyak pakar
yang berpendapat bahwa konsepsi tentang rasa kebangsaan tau wawasan kebangsaan
secara keseluruhan sudah usang dan ketinggalan zaman.
Dengan demikian bahwa geopolitik hanya akan efektif apabila dilandasi oleh
wawasan kebangsaan yang mantap, karena tanpa itu ia tidak lebih hanya permainan
politik semata, sebab wawasan kebangsaan akan membuat ikrar satu bangsa terwujud
dan bangsa yang satu dapat mewujudkan satu nusa dengan berbekal landasan satu
bahasa. Oleh karena adanya amanat yang demikian itulah, maka wawasan nusantara
secara ilmiah dirumuskan dalam bentuk konsepsi tentang kesatuan yang meliputi:

1. Kesatuan Politik
Kesatuan politik disadari pentingnya dari adanya kebutuhan untuk
mewujudkan pulau-pulau di wilayah nusantara menjadi satu entity yang utuh
sebagai tanah air. Ini berarti bahwa tidak ada lagi laut bebas diantara pulau-pulau

9|GEOPOLITIK DAN GEO STRATEGI DI INDONESIA


tersebut, sehingga laut diantara pulau-pulau itu berubah dari pemisah menjadi
pemersatu tanah air nusantara.

2. Kesatuan Ekonomi
Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak dan ini dapat disediakan melalui
proses demokratisasi. Akan tetapi demokrasi tidaklah berarti berbuat sesuai
aturannya sendiri-sendiri akan tetapi perlu taat pada koridor yang telah disepakati
bersama. Setelah kegiatan ekonomi diberikan ruang gerak yang cukup maka perlu
dijaga kesatuaanya diseluruh wilayah negara, antara lain berlakunya satu mata
uang tunggal yaitu rupiah. Pada saat krisis ekonomi memuncak dan nilai tukar
rupiah sangat labil, maka mencairlah kesatuan ekonomi karena untuk sementara
para pelaku ekonomi bertransaksi dengan dollar AS.

3. Kesatuan Sosial Budaya


Bangsa Indonesia sesungguhnya mewujudkan atas dasar kesepakatan bukan
atas dasar sejarah atau geografi. Dalam BPUPKI terjadi perdebatan antara para
tokoh pendiri Republik ini tentang apa itu bangsa Indonesia dan apa itu wilayah
Negara Indonesia.Kesatuan sosial budaya sesungguhnya merupakan sublimasi
dari rasa paham dan semangat kebangsaan. Tanpa memandang suku, ras, dan
agama serta asal keturunan, perasaan perasaan satu dimungkinkan untuk dibentuk
asal sama-sama mengacu pada wawasan kebangsaan Indonesia sebagaimana isi
dan makna sumpah pemuda.

4. Kesatuan Hankam
Makna utama dari kesatuan hukum adalah bahwa masalah bidang hankam,
khususnya keamanan dan pembelaan negara adalah tanggung jawab bersama. Atas
dasar itulah sistem Hankamrata memiliki 3 ciri utama yaitu:
1. Orientasinya pada rakyat, karena memang diperuntukkan terciptanya rasa
aman dan keamanan rakyat.
2. Pelibatannya secara semesta, yang maknanya adalah bahwa setiap warga dan
setiap fasilitas dapat dilibatkan di dalam upaya Hankam

10 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
3. Digelarnya di wilayah nusantara secara kewilayahan, yang maknanya tiap unit
wilayah harus di upayakan agar dapat menggalang ketahanan masing-masing.

Secara geopolitik kesatuan hankam bermakna bahwa di dalam negeri hanya


ada TNI dan Polri sebagai satuan pengamanan bersenjata yang berarti tidak
diperbolehkan ada satuan bersenjata di luat itu. Karena itulah maka pemilikan
senjata api dilarang kecuali mendapat azin dari Polri untuk digunakan bagi
kepentingan khusus. Pegawai pemerintah dengan tugas khusus juga dipersenjatai
sebagai sarana self defense mengingat bidang tugasnya yang membawa
konsekuensi keamanan bagi dirinya.

f. Implementasi Geopolitik Indonesia

1. Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Falsafah pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang


sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan
bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara kesatuan Republik
Indonesia sampai sekarang. Konsep Wawasan Nusantara berpangkal pada dasar
Ketuhanan Yang Maha Esa sebagi sila pertama yang kemudian melahirkan
hakikat misi manusia Indonesia yang terjabarkan pada sila-sila berikutnya.
Wawasan nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan
pedoman kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Dengan demikian wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya
mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan,
persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan
perdamaian dunia dan Wawasan Nusantara merupakan konsep dasar bagi
kebijakan dan strategi pembangunan Nasional.

2. Pembangunan Nasional

a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu kesatuan Politik

11 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
1) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa indonesia.
2) Kenaneka ragaman suku, budaya, dan bahasa daerah serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia .
3) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib dan
seperjuangan, sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-cita
bangsa yang sama.
4) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia
yang membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sama.
5) Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara sistem hukun nasional .
6) Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hubungan
nasional.
7) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban
dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri bebas dan aktif.
8) Kekayaan di seluruh wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif,
adalah modal dan milik bangsa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di
seluruh wilayah Indonesia secara merata.
9) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh
daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang dimiliki daerah masing-masing.
10) Kehidupan perekonomian di seluruh Indonesia diselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial budaya


1) Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan
serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuai dengan
kemajuan bangsa.
2) Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak
ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya
Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat
dinikmati.

12 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan pertahanan
Keamanan
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau satu daerah pada hakikatnya adalah
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara dalam rangka
pembelaan negara dan bangsa.

3. Penerapan Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara)

a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan Nusantara,


khususnya di bidang wilayah adalah diterimanya konsepsi Nusantara di forum
internasional, sehingga terjaminlah integritas wilayah teriterorial Indonesia.
Laut Indonesia yang semula dianggap bebas menjadi bagian integral dari
wilayah Indonesia. Di samping itu pengakuan terhadap landas kontinen
Indonesia dan ZEE Indonesia menghasilkan pertambahan luas wilayah yang
cukup besar.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan sumber
daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan Negara di berbagai bidang
tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana komunikasi
dan transportasi.
d. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan
bangsa Indonesia yang Bhineka Tungga Ika tetap merasa sebangsa dan
setanah air, senasib sepenanggunan dengan asas pancasila.
e. Penerapan Wawasan Nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada
kesiapan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui Sistem Pertahanan
keamanan Rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan
Negara.

13 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
2.2. GEOSTRATEGI INDONESIA
A. Pengertian Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata “geo” yang berarti bumi, dan “strategi” diartikan
sebagai usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya, baik SDM
maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya
dengan kehidupan suatu negara, geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-
aturan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan yang
memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan
keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, lebih aman dan bermartabat.
Bagi bangsa Indonesia, geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, melalui
proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka hal itu sebagai pegangan
atau bahkan doktrin pembangunan dan hal ini lazim disebut sebagai suatu ketahanan
nasional. Pembukaan UUD 1945 alenia III yang berbunyi “Kemudian daripada itu
untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ..........” merupakan landasan
fundamental geostrategi Indonesia. Hal ini sejalan dengan kedudukan Pembukaan
UUD 1945 dalam negara Indonesia yang merupakan dasar fundamental negara, atau
dalam ilmu hukum disebut dengan “staatsfundamentalnorm”, atau pokok kaidah
negara yang fundamental, yang merupakan sumber hukum dasar negara.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka berkembangnya geostrategi Indonesia
sangat erat kaitannya dengan hakikat terbentuknya bangsa Indonesia yang terbentuk
dari berbagai macam etnis, suku, ras, golongan, dan agama, bahkan terletak dari
teritorial yang terpisahkan oleh pulau-pulau dan lautan. Selain itu hal ini terwujud
karena adanya proses sejarah, nasib, serta tujuan untuk mencapai martabat kehidupan
yang lebih baik. Berbeda dengan prinsip-prinsip geostrategi yang dikembangkan oleh
Rudolf Kjelle, Karl Haushoffer, Frederich Ratzel yang mengembangkan geostrategi
demi kepentingan militer, bagi bangsa Indonesia geostrategi dikembangkan demi
tujuan bangsa dan negara yang bersifat mulia, yaitu kesejahteraan dalam kehidupan
bersama.
Oleh karena itu, geostrategi Indonesia sebagai suatu cara atau metode dalam
memanfaatkan segenap konstelasi geografi negara Indonesia dalam menentukan

14 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
kebijakan, arahan, serta sarana-sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa dengan
berdasar atas kemanusiaan dan keadilan sosial. Dapat pula dikatakan bahwa
geostrategi Indonesia adalah memanfaatkan segenap kondisi geografi Indonesia untuk
tujuan politik, dan hal itu secara rinci dikembangkan dalam pembangunan nasional.
Berdasarkan pengertian itu, maka geostrategi Indonesia diperlukan dan dikembangkan
untuk mewujudkan dan mempertahankan integritas bangsa dan wilayah tumpah darah
negara Indonesia, mengingat kemajemukan bangsa Indonesia serta sifat khas wilayah
tumpah darah negara Indonesia, maka geostrategi Indonesia dirumuskan dalam bentuk
Ketahanan Nasional.

B. konsepsi Geostrategi Indonesia

Konsep geostrategi Indonesia pada hakekatnya bukan mengembangkan kekuatan


untuk penguasaan terhadap wilayah di luar Indonesia atau untuk ekspansi terhadap negara
lain, tetapi konsep strategi yang didasarkan pada kondisi metode, atau cara untuk
mengembangkan potensi kekuatan nasional yang ditujukan untuk pengamanan dan
menjaga keutuhan kedaulatan Negara Indonesia dan pembangunan nasional dari
kemungkinan gangguan yang datang dari dalam maupun dari luar negeri. Untuk
mewujudkan geostrategis Indonesia akhirnya dirumuskan Bangsa Indonesia dengan
Ketahanan Nasional Republik Indonesia.

C. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia


Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 10
Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan oleh para
pejabat bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda
pada akhir Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah
pengakuan kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “ Nation and character
and building “ yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni
sebagai pembangunan jiwa bangsa.

D. Tujuan Geostrategi Indonesia


Berbagai konsep dasar serta pengembangan geostrategi Indonesia pada dasarnya
bertujuan untuk:
1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada

15 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
aspek ideologi, politik, sosial budaya, bahkan aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya
kelestarian dan eksistansi hidup Negara dan Bangsa dalam mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional
2. Menunjang tugas pokok pemerintah Indonesia dalam :
a. Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order)
b. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity)
c. Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prosperity)
d. Terwujudnya keadilan hukum & keadilan sosial ( yuridical justice & social justice)
e. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people)
Geostrategi Indonesia berawal dari kesadaran bahwa bangsa dan negara ini
mengandung sekian banyak anasir-anasir pemecah belah yang setiap saat dapat meledak
dan mencabik-cabik persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam era kepemimpinan Habibie
dapat disaksikan dengan jelas bagaimana hal itu terjadi beserta akibatnya. Tidak hanya itu
saja, tatkala bangsa kita lemah karena sedang berada dalam suasana tercabik-cabik maka
serentak pulalah harga diri dan kehormatan dengan mudah menjadi bahan tertawaan di
forum internasional. Disitulah ketidakberdayaan kita menjadi tontonan masyarakat
internasional, yang sekaligus, apabila kita sekalian sadar, seharusnya menjadi pelajaran
berharga.

E. Ketahanan Nasional

Negara Indonesia sebagai suatu negara memiliki letak geografis yang sangat strategis
di Asia Tenggara. Oleh karena itu di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki posisi
yang sangat penting, sehingga tidak menutup kemungkinan di era global dewasa ini
menjadi perhatian banyak negara di dunia. Berdasarkan peranan dan posisi negara
Indonesia, maka tidak menutup kemungkinan akan merupakan ajang perebutan
kepentingan kekuatan transnasional. Oleh karena itu, sebagai suatu negara, Indonesia
harus memperhatikan dan mengembangkan ketahanan nasional.

Ketahanan nasional sebagai istilah sebenarnya belum lama dikenal. Istilah ketahanan
nasional mulai dikenal dan dipergunakan pada permulaan tahun 1960-an. Istilah
ketahanan nasional pertama kali dikemukakan oleh Presiden Pertama Republik
Indonesia, Soekarno. Kemudian pada tahun 1962 mulai diupayakan secara khusus untuk

16 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
mengembangkan gagasan ketahanan nasional di Sekolah Staf dan Komando Angkatan
Darat Bandung.
Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang
berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia.
Setiap bangsa dalam rangka mempertahankan eksistensinya dan untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan nasionalnya harus memiliki suatu ketahanan
nasional. Dalam hubungan ini, cara mengembangkan dan mewujudkan ketahanan
nasional setiap bangsa berbeda-beda, sesuai dengan falsafah, budaya, dan pengalaman
sejarah masing-masing. Oleh karena itu, bagi bangsa Indonesia ketahanan nasional
dibangun di atas dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia yaitu Pancasila. Sebagai
dasar falsafah bangsa dan negara, Pancasila tidak hanya merupakan hasil pemikiran
seseorang saja, melainkan nilai-nilai Pancasila telah hidup dan berkembang dalam
kehidupan objektif bangsa Indonesia sebelum membentuk suatu persekutuan hidup
yang disebut negara. Hal inilah yang menurut Notonagoro disebut sebagai kausa
materialis Pancasila. Kemudian dalam proses pembentukan negara, nilai-nilai
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara Indonesia (founding fathers), dan
secara formal yuridis Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat bangsa dan negara
Indonesia, dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, dalam
pengertian ini Pancasila sebagai suatu dasar filsafat dan sekaligus sebagai landasan
ideologi ketahanan nasional Indonesia.

B. Konsepsi Ketahanan Nasional


Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh :
1. Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu
mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai
gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun luar.

17 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
3. Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna
keteraturan (reguler) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk
terjadinya perubahan (the stability idea of changes).
Berdasarkan konsep pengertiannya, maka yang dimaksud dengan ketahanan
adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat
menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Konsekuensinya suatu
ketahanan harus disertai dengan keuletan, yaitu suatu usaha secara terus-menerus
secara giat dan berkemauan keras menggunakan segala kemampuan dan kecakapan
untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasional. Identitas merupakan ciri khas suatu
negara dilihat sebagai suatu totalitas, yaitu suatu negara yang dibatasi oleh wilayah,
penduduk, sejarah, pemerintahan dan tujuan nasionalnya, serta peranan yang
dimainkan di dunia internasional. Adapun pengertian lain yang berkaitan dengan
integritas adalah kesatuan yang menyeluruh dalam kehidupan bangsa, baik sosial
maupun alamiah, potensial ataupun tidak potensial. Tantangan adalah suatu usaha
yang bersifat menggugah kemampuan, adapaun ancaman adalah suatu usaha untuk
mengubah atau merombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut
kriminal maupun politis. Adapun hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau
bertujuan melemahkan yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam diri. Apabila
hal tersebut berasal dari luar maka dapat disebut dengan gangguan.
Berdasarkan pengertian sifat-sifat dasarnya, maka ketahanan nasional adalah :
1. Integratif
Hal ini mengandung pengertian segenap aspek kehidupan kebangsaan dalam
hubungannya dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam dan suasana ke dalam
saling mengadakan penyesuaian yang selaras dan serasi.
2. Mawas ke dalam
Ketahanan nasional terutama diarahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri,
untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasionalnya. Pengaruh luarnya adalah hasil
yang wajar dari hubungan internasional dengan bangsa lain.
3. Menciptakan kewibawaan
Ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat integratif mewujudkan
suatu kewibawaan nasional serta memiliki deterrent effect, yang harus
diperhitungkan pihak lain.
4. Berubah menurut waktu

18 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
Ketahanan nasional suatu bangsa pada hakikatnya tidak bersifat tetap, melainkan
sangat dinamis. Ketahanan nasional dapat meningkat atau bahkan dapat juga
menurun, dan hal itu sangat tergantung kepada situasi dan kondisi.
Konsepsi ketahanan nasional dapat juga dipandang sebagai suatu pilihan atau
alternatif, dan konsepsi tentang kekuatan nasional yang biasanya dianut oleh negara-
negara besar di dunia. Konsepsi tentang kekuatan nasional bertumpu pada kekuatan,
terutama bertumpu pada kekuatan fisik militer dengan politik kekuasaannya,
sedangkan ketahanan nasional tidak semata-mata mengutamakan kekuatan fisik,
melainkan memanfaatkan daya dan kekuatan lainnya pada suatu bangsa. Ketahanan
nasional pada hakikatnya merupakan suatu konsepsi dalam pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan kemakmuran serta pertahanan dan keamanan di
dalam kehidupan nasional. Untuk dapat mencapai suatu tujuan nasional suatu bangsa
harus mempunyai kekuatan, kemampuan, daya tahan, dan keuletan. Dengan demikian
jelaslah bahwa ketahanan nasional harus diwujudkan dengan mempergunakan baik
pendekatan kesejahteraan, maupun pendekatan keamanan. Kehidupan nasional
tersebut dapat dibagi ke dalam beberapa aspek sebagai berikut :
a. Aspek alamiah yang meliputi :
1) Letak geografis negara
2) Keadaan dan kekayaan alam
3) Keadaan dan kemampuan penduduk
b. Aspek kemasyarakatan yang meliputi :
1) Ideologi
2) Politik
3) Ekonomi
4) Sosial-budaya
5) Pertahanan dan keamanan
Unsur-unsur tersebut yang meliputi alamiah karena jumlahnya tiga, maka disebut
Tri Gatra, sedangkan aspek kemasyarakatan dinamakan Panca Gatra karena
jumlahnya lima. Keseluruhan unsur secara sistematik yang membagi kehidupan
nasional dalam delapan aspek tersebut disebut Asta Gatra.
Konsepsi ketahanan nasional tidak memandang aspek-aspek alamiah dan
kemasyarakatan secara terpisah-pisah melainkan meninjaunya secara korelatif,
dimana aspek yang satu senantiasa berhubungan erat dengan lainnya, sedangkan
keseluruhannya merupakan suatu konfigurasi yang menimbulkan daya tahan nasional.

19 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
C. Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia
Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an, Tannas adalah pertahanan wilayah
oleh seluruh rakyat. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an, Tannas adalah
keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang
datang dari luar maupun dalam, langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
Gagasan Tannas berdasarkan SK Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XG/1974,
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di
dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik
yang datang dari dalam maupun dari luar, yang langsung ataupun tidak langsung,
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta
perjuangan nasional. Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997, Tannas adalah
kondisi dinamis yang merupakan integritasi dari kondisi setiap aspek kehidupan
bangsa dan negara.

D. Hubungan Geopolitik dan Geostrategi


Dalam penyelenggaraan kehidupan nasional agar tetap mengarah pada pencapaian
tujuan nasional diperlakukan suatu landasan dan pedoman yang kokoh berupa
konsepsi wawasan nasional. Wawasan Nasional Indonesia menumbuhkan dorongan
dan rangsangan untuk mewujudkan aspirasi bangsa serta kepentingan dan tujuan
nasional. Upaya pencapaian tujuan nasional dilakukan dengan pembangunan nasional
yang juga harus berpedoman pada Wawasan Nasional.
Dalam proses pembangunan nasional untuk pencapaian tujuan nasional selalu
menghadapi berbagai kendala dan ancaman. Untuk mengatasi perlu dibangun suatu
kondisi kehidupan nasional yang disebut ketahanan nasional. Keberhasilan
pembangunan akan meningkatkan kondisi dinamik kehidupan nasional dalam wujud
ketahanan nasional yang tangguh. Sebaliknya, ketahanan nasional yang tangguh akan
mendorong pembangunan nasional semakin baik.
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan ke dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara
dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan
melalui konsep Ketahanan Nasional yang tumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi,

20 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada
kondisi geografi yang bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar maritim
sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar
wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim
adalah mewujudkan kekuatan maritim yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas
wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi
terdapat dalam asta gatra.
Secara ringkas, dapat dikatakan bahwa geopolitik dan geostrategi merupakan
konsepsi yang saling mendukung antara pedoman bagi penyelenggara kehidupan
berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seterusnya.

21 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keadaan geografis Indonesia yang unik, menuntut sebuah konsep geopolitik
khusus yang dapat diterapkan dengan baik oleh bangsa Indonesia. Konsep
geopolitik tersebut adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman
geopolitik negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah,
konsep geopolitik Indonesia, atau Wawasan Nusantara, justru bertujuan untuk
mempertahankan wilayah. Wawasan Nusantara merupakan sebuah konsep
geopolitik yang paling tepat untuk negara Indonesia yang memiliki belasan ribu
pulau yang tersebar sepanjang jutaan mil.
Geostrategi adalah metode atau aturan-aturan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan bermartabat.

3.2 Saran
Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya ikut berpartisipasi dalam hal
pembangunan bangsa ini, agar tercapainya tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.
Salah satu cara dengan menerapkan dan mengembangkan konsep geopolitik agar
dapat mencapai tujuan dari Wawasan Nusantara yang telah ditetapkan, yaitu
mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi bangsa Indonesia.

22 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A
DAFTAR PUSTAKA

I. Harsawaskita, A. 2007. “Great Power Politics di Asia Tengah : Suatu Pandangan


Geopolitik”, dalam Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional. Bandung :
Graha Ilmu
II. Sumiarno, Slamet, 2006, Geopolitik Indonesia, Makalah Pelatihan Dosen-Dosen
MPK Kewarganegaraan se-Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi, Direktorat Ketenagaan.
III. Kaelan dan Zubaidi, Ahmad. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:
Paradigma
IV. Pendidikan Kewarganegaraan 2012. Hartomo Media Pustaka. Jakarta.
V. Pendidikan Pancasila. 201. Ghalia Indonesia. Bogor
VI. http://pendidikankewarganegaraans.blogspot.com/2012/12/pengertian-geopolitik-dan-
wawasan.html
VII. http://temonsoejadi.com/2012/03/21/teori-geopolitik-dan-wawasan-nusantara/
VIII. http://noorjannahgambir.blogspot.co.id/2015/06/makalah-geostrategi-indonesia.html
IX. Sunarso, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta Press
X. Mansoer, H. Hamdan, 2006, Acuan Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, Makalah pada pelatihan Dosen Kewarganegaraan, Dirjen Dikti,
Jakarta.

23 | G E O P O L I T I K D A N G E O S T R A T E G I D I I N D O N E S I A

Anda mungkin juga menyukai