Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Pada Pegawai Perum PERUMNAS Jakarta)

Arina Nurandini*, Eisha Lataruva1


Arina.andin@gmail.com
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50275

Received 1 April 2014


Received in revised from 1 Mei 2014
Accepted 1 Juni 2014

ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of organizational commitment on employee
performance in Perumnas Jakarta. And to know which one variable affects
predominantly between 3 variables namely affective commitment, normative commitment,
and continuance commitment to employee performance in Jakarta Perumnas.
The study uses three independent variables, namely affective commitment, normative
commitment and continuance commitment, with the dependent variable is the
performance of employees. The data in this study were collected through a questionnaire
distributed to 75 employees in Jakarta Perumnas.
Based on the research that has been done shows that affective commitment variable has a
positive and significant influence on employee performance, variable normative
commitment has a positive and significant impact on employee performance, and
continuance commitment variable has a positive and significant influence on employee
performance.

Keywords: Affective Commitment, Normative Commitment, Continuance Commitment


Employee Performance.

PENDAHULUAN dengan baik demi kemajuan perusahaan,


Sumber Daya Manusia keberhasilan dalam proses perusahaan
merupakan sumber daya yang paling ditentukan oleh tercapainya hasil kinerja
menentukan keberhasilan suatu yang baik oleh karyawan.
organisasi. Suatu organisasi harus Kinerja merupakan tingkat
memiliki nilai lebih dibandingkan pencapaian hasil atas terlaksananya
dengan organisasi lainnya. Organisasi tugas tertentu. Sedangkan kinerja
dikatakan berhasil apabila dapat menarik perusahaan merupakan tingkat
perhatian atas kelebihan yang pencapaian hasil dalam rangka
dimilikinya dibandingkan dengan mewujudkan tujuan perusahaan. Kinerja
organisasi lain. Sedangkan manajer yang individu, kinerja kelompok dan kinerja
berhasil adalah manajer yang mampu perusahaan dipengaruhi oleh banyak
melihat sumber daya yang mampu faktor internal dan eksternal organisasi
dikelola sesuai dengan kebutuhan bisnis. (Simanjuntak, 2011). Faktor yang
Perusahaan dituntut untuk mengelola berpengaruh terhadap kinerja yaitu
sumber daya manusia yang dimiliki faktor individu : kemampuan,
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

ketrampilan, latar belakang keluarga, dirasa dari bertahan dalam suatu


pengalaman kerja, tingkat sosial dan organisasi bila dibandingkan dengan
demografi seseorang. Kemudian faktor meninggalkan organisasi tersebut
psikologis : persepsi, peran, sikap kerja, Terdapat beberapa hasil
kepribadian, motivasi dan kepuasan penelitian yang melakukan penelitian
kerja , Faktor organisasi : struktur tentang pengaruh komitmen organisasi
organisasi, desain pekerjaan, terhadap kinerja karyawan seperti
kepemimpinan, sistem penghargaan menurut penelitian Dr. Hueryren Yeh,
(Gibson, 1987). Dalam faktor tersebut Hong (2012) yaitu Organizational
salah satu nya adalah sikap kerja. Commitment will positively and
Sebagian besar penelitian dalam significantly affect job performance.
Perilaku Organisasi berhubungan Menurut Ghorbanpour,
dengan 3 sikap : kepuasan kerja, Dehnavi, Heyrani (2014) yaitu
keterlibatan pekerjaan dan, komitmen komitmen organisasi memiliki pengaruh
organisasi. Yang akan peneliti angkat positif yang signifikan pada kinerja
dalam penelitian ini yaitu salah satunya karyawan, komitmen normatif
adalah komitmen organisasi. meninggalkan efek paling kuat pada
Komitmen organisasi adalah rata-rata kinerja, dibandingkan dengan
keinginan kuat untuk tetap sebagai komitmen afektif dan komitmen
anggota organisasi tertentu, keinginan berkelanjutan
untuk berusaha keras sesuai dengan Menurut Arizona, Riniwati ,
keinginan organisasi, serta keyakinan Harahap (2013) mengatakan Secara
tertentu dan penerimaan nilai dan tujuan parsial komitmen organisasional tidak
organisasi. Dengan kata lain merupakan mempunyai pengaruh yang signifikan
sikap yang merefleksikan loyalitas terhadap kinerja pegawai. Dan
karyawan pada organisasi dan proses Penelitian yang dilakukan oleh Subejo,
berkelanjutan dimana anggota organisasi Troena, Thoyib, Aisjah (2013)
mengekspresikan perhatiannya terhadap menunjukan bahwa secara parsial
organisasi dan keberhasilan serta komitmen organisasional tidak
kemajuan yang berkelanjutan (Luthan, mempunyai pengaruh yang signifikan
2006). terhadap kinerja, komitmen organisasi
Menurut Robbins (2008) yang dibangun oleh komitmen afektif,
menyatakan bahwa terdapat 3 macam komitmen berkelanjutan, dan komitmen
dimensi komitmen organisasional yaitu : normatif belum mampu meningkatkan
Komitmen Afektif , Komitmen kinerja karyawan secara maksimal
Normatif, dan Komitmen Berkelanjutan. Suswati dan Budianto (2013)
Komitmen Afektif yaitu Perasaan Berdasarkan hasil analisis data, affective
emosional untuk organisasi dan commitment, dan continuance
keyakinan dalam nilai-nilainya.. commitment secara parsial berpengaruh
Komitmen Normatif yaitu perasaan positif dan signifikan terhadap kinerja
wajib untuk tetap berada dalam pegawai KPP Pratama Malang Utara.
organisasi karena memang harus begitu , Adapun normative commitment menurut
tindakan tersebut merupakan hal benar hasil penelitian ini tidak berpengaruh
yang harus dilakukan. Komitmen signifikan terhadap kinerja pegawai KPP
berkelanjutan yaitu nilai ekonomi yang Pratama Malang Utara.

Tabel 1.1
Jumlah Produksi Perum Perumnas Tahun 2008-2011
Uraian 2008 2009 2010 2011
RI+RIT+RSH 2.43 3.457 6.425 5.788
Rumah Sederhana 1.341 1.9 2.052 2.023

2
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Rumah Menengah 373 - 2 35


Rumah Toko 326 314 641 533
Rusunami 989 843 1402 1.148
Jumlah (dalam Unit) 5.459 6.514 10.522 9.527
Sumber : Perum perumnas (2014)

Berdasarkan data produksi tahun 2010 perumnas memproduksi


diatas dapat dilihat dari tahun 2008 10.522 unit dan terjadi penurunan
sampai tahun 2010 terjadi peningkatan produksi pada tahun 2011 yaitu sebesar
jumlah produksi yaitu pada tahun 2008 9.527 unit.
perumnas memproduksi 5.459 unit, Kemudian dapat dilihat dari
kemudian pada tahun 2009 perumnas jumlah karyawan pada lima tahun
memproduksi 6.514 unit, kemudian pada terakhir yaitu tahun 2008-2012 :

Tabel 1.2
Jumlah Karyawan Tahun 2008-2012
Tahun Jumlah Karyawan
2008 1660
2009 1594
2010 1442
2011 1290
2012 1186
Sumber : Perum Perumnas, (2014)

Dapat dilihat pada tabel 1.2 tahun terjadi penurunan karyawan


terdapat penurunan jumlah karyawan mengakibatkan jumlah produksi yang
setiap tahun nya. Dari permasalahan dihasilkan perumnas mengalami
diatas dapat disimpulkan bahwa tiap penurunan pada tahun 2011.
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

H1

H2

H3

Sumber : (Ghorbanpour, Dehnavi, Heyrani 2014), (Suswati, Budianto 2013) yang


dikembangkan untuk penelitian ini

Hipotesis

2
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

H1 : Komitmen afektif berpengaruh H3 : komitmen continuance berpengaruh


positif dan signifikan terhadap kinerja positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan karyawan
H2 : Komitmen normatif berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan

Metode Penelitian
No Variabel Definisi Variabel Indikator
1 Komitmen Menurut Meyer dan Allen a. Keinginan untuk menjadi anggota
Afektif (X1) (1991, 1997) dalam Mas’ud organisasi
(2002) Komitmen Afektif
adalah dimana karyawan b. Merasa memiliki keterlibatan dalam
merasa ingin tetap tinggal mencapai tujuan perusahaan
(bekerja di perusahaan). c. Keterkaitan secara emosional
d. Membanggakan perusahaan kepada
oranglain
2 Komitmen Menurut Meyer dan Allen a. Ada perasaan bersalah meninggalkan
Normatif (X2) (1991, 1997) dalam Mas’ud perusahaan
(2002) Komitmen Afektif
(Affective commitment) b. Memikirkan pendapat oranglain jika
adalah dimana karyawan keluar dari perusahaan
merasa ingin tetap tinggal c. Tetap bertahan merupakan
(bekerja di perusahaan). kewajiban
d. Memiliki rasa tanggungjawab
terhadap perusahaan

3 Komitmen Menurut Meyer dan Allen a. Berharap mendapatkan keuntungan


Continuance (1991, 1997) dalam Mas’ud apabila bertahan
(X3) (2002) Komitmen
Berkelanjutan (continuence b. Bertahan dalam perusahaan
commitment) adalah dimana merupakan kebutuhan
karyawan merasa c. Pertimbangan keluar dari perusahaan
membutuhkan untuk tetap
tinggal (bekerja di d. Berat meninggalkan organisasi
perusahaan).
4 Kinerja Kinerja adalah hasil kerja a. Kuantitas dari hasil
Karyawan (Y) secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang b. Kualitas dari hasil
karyawan dalam c. Ketepatan waktu
melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang d. Kehadiran
diberikan kepadanya
(Mangkunegara, 2011).

Metode Pengumpulan Data Skala pengukuran menggunakan


Skala Likert. Jawaban diberi nilai 1

2
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

sampai dengan 5. Tanggapan yang negatif (minimal) diberi nilai paling


paling positif (maksimal) diberi nilai kecil.
paling besar dan tanggapan yang paling
Sangat Tidak Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
Setuju
1 2 3 4 5

Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini HASIL PENELITIAN DAN
adalah seluruh karyawan tetap yang ada PEMBAHASAN
di Perum Perumnas Jakarta sebanyak 93 Gambaran Umum Responden
karyawan, sedangkan sample dalam Responden dalam penelitian ini
penelitian ini yaitu karyawan perum yaitu karyawan perum PERUMNAS
perumnas sebanyak 75 karyawan. yang telah bekerja selama lebih dari 1
Teknik pengambilan sample yang tahun. Kuesioner berjumlah 75
digunakan yaitu teknik sampling jenuh responden telah dikumpulkan dengan
(sensus). Sampling jenuh (sensus) jawaban yang lengkap. Gambaran
merupakan teknik penentuan sampel jika umum dari responden sebagai objek
semua anggota populasi digunakan penelitian tersebut satu per satu dapat
sebagai sampel. kriteria yang dijadikan dijelaskan pada bagian berikut:
sebagai sampel yaitu karyawan tetap Hasil penelitian menunjukan
Perum PERUMNAS yang sudah bekerja bahwa usia responden terbanyak yaitu
di perusahaan selama lebih dari 1 tahun. umur 20-29 tahun yaitu sebanyak 37
Jenis dan Sumber Data orang atau 49 persen. Hal ini
a. Data primer. Data primer dalam menujukkan bahwa sebagian besar
penelitian ini adalah data yang berkaitan karyawan pada perum perumnas masi
dengan variabel komitmen organisasi ber usia muda atau produktif.
dan kinerja karyawan. Jumlah responden terbanyak
b. Data sekunder. Data sekunder dalam yaitu dari kelompok responden yang
penelitian ini berupa sejarah berdirinya berpendidikan S1 yaitu sebanyak 49
perusahaan, profil perusahaan dan orang atau 65 persen. Hal ini
jumlah karyawan. menggambarkan bahwa karyawan yang
Metode Analisis berpendidikan S1 lebih memahami
Penelitian ini menggunakan kuesioner.
teknik analisis regresi linier berganda. Karyawan yang mempunyai
Untuk mengetahui apakah terdapat masa kerja paling banyak yaitu pada
pengaruh dari variabel independen karyawan yang sudah bekerja selama
terhadap variabel dependen maka lebih dari 5 tahun yaitu sebesar 37%,
digunakan model regresi linier berganda Hal ini menunjukkan sebagian besar
yang dirumuskan sebagai berikut : karyawan sudah mempunyai
pengalaman yang cukup selama bekerja
Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3+ e pada perusahaan lebih memahami arti
dari komitmen organisasi.
Keterangan : Uji Validitas
Y = Kinerja karyawan Uji validitas digunakan untuk
a = konstanta mengukur sah atau valid tidaknya suatu
β1 β2 β3 = koefisien regresi kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
X1 = Komitmen afektif valid jika pertanyaan pada kuesioner
X2 = Komitmen normatif mampu untuk mengungkapkan sesuatu
X3 = Komitmen continuance yang akan diukur oleh kuesioner
e = error tersebut (Ghozali, 2011).

2
Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Tabel 4.9
Hasil Pengujian Validitas

Variabel Penelitian r hitung r tabel Keterangan

Variabel komitmen afektif


X1.1 0,542 0,19 valid
X1.2 0,328 0,19 valid
X1.3 0,442 0,19 valid
X1.4 0,622 0,19 valid

Variabel komitmen normatif


X2.1 0,213 0,19 valid
X2.2 0,646 0,19 valid
X2.3 0,428 0,19 valid
X2.4 0,406 0,19 valid

Variabel komitmen berkelanjutan


X3.1 0,388 0,19 valid
X3.2 0,425 0,19 valid
X3.3 0,572 0,19 valid
X3.4 0,636 0,19 valid

Variabel kinerja karyawan


Y1 0,382 0,19 valid
Y2 0,365 0,19 valid
Y3 0,479 0,19 valid
Y4 0,363 0,19 valid

Sumber Data : Data primer yang diolah, 2014

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa lebih besar dari r tabel = 0,19 (nilai r
semua indikator yang digunakan untuk tabel untuk n=75). Sehingga semua
mengukur variabel-variabel yang indikator tersebut adalah valid.
digunakan dalam penelitian ini
mempunyai koefisien korelasi yang
Uji Reliabilitas Suatu variable dikatakan
reliable jika memberikan nilai Cronbach
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Alpha > 0.60 (Nunnally, 1994). SPSS Versi 16 yang hasilnya disajikan
Pengolahan data menggunakan Program pada tabel 4.12 dibawah ini :

Tabel 4.10
Hasil Pengujian Reliabilitas

Cronbach’s Keterangan
Variabel
Alpha
Komitmen Afektif 0,695 Reliabel

Komitmen Normatif 0,636 Reliabel

Komitmen Continuence 0,714 Reliabel

Kinerja Karyawan 0,604 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, 2014


selanjutnya indikator-indikator pada
Dari hasil uji reliabilitas tersebut masing-masing variabel tersebut layak
menunjukkan bahwa semua variabel digunakan sebagai alat ukur.
mempunyai Alpha yang cukup besar Uji Normalitas
yaitu lebih dari 0,60 sehingga dapat Uji normalitas bertujuan untuk
dikatakan semua konsep pengukur menguji apakah dalam model regresi,
masing-masing variabel dari kuesioner variabel dependen dan indepedennya
adalah reliable sehingga untuk mempunyai distribusi normal atau tidak.

Sumber : Data primer maka model regresi dapat dikatakan


yang diolah, 2014 memenuhi asumsi normalitas.
Hasil pengujian tersebut Uji multikolinearitas
menunjukkan data menyebar disekitar Uji multikolinearitas yaitu uji
garis diagonal dan mengikuti arah garis yang bertujuan untuk membuktikan ada
diagonal atau grafik histogramnya tidaknya hubungan yang linear antara
menunjukkan pola distribusi normal, variabel independen satu dengan
variabel independen yang lainnya.
Tabel 4.11
Pengujian Multikolinearitas

2
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 KomitmenAfektif .665 1.505
KomitmenNormatif .649 1.542
KomitmenContinuence .627 1.595
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan

Hasil pengujian menunjukkan Model regresi yang baik adalah


bahwa nilai VIF dari semua variabel yang Homoskedatisitas atau tidak terjadi
bebas memiliki nilai yang lebih kecil Heteroskedastisitas. Cara untuk
dari 10. Variabel tersebut berarti bahwa mendeteksi ada atau tidaknya
variabel-variabel penelitian tidak Heteroskedastisitas yaitu dengan melihat
menunjukkan adanya gejala grafik plot antara nilai prediksi variable
multikolinieritas dalam model regresi. terikat (dependen) yaitu (ZPRED)
Uji Heteroskedastisitas dengan residualnya SRESID.
Gambar 4.3
Pengujian Heterokedastisitas

Dari grafik scatterplots diatas Uji Signifikansi Simultan (Uji F)


terlihat titik-titik menyebar secara acak Mengetahui apakah model
(random) baik di atas maupun di bawah regresi dapat digunakan untuk
angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat memprediksi variable dependen atau
disimpulkan bahwa tidak terjadi tidak. Dapat dibuktikan pada tabel 4.14
heterokedastisitas pada model regresi berikut :
tersebut.
Tabel 4.14
Hasil Uji F
b
ANOVA
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 161.097 3 53.699 48.765 .000
Residual 78.183 71 1.101
Total 239.280 74
a. Predictors: (Constant), KomitmenContinuence, KomitmenAfektif, KomitmenNormatif
b. Dependent Variable: KinerjaKaryawan

2
Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Berdasarkann hasil tabel perhitungan pengaruh yang signifikan terhadap


statistik dengan menggunakan SPSS kinerja karyawan.
diperoleh nilai F sebesar 48,765 dengan Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji T)
tingkat signifikan 0,000. Jika dilihat dari Uji ini digunakan untuk
nilai signifikan F tersebut diperoleh mengetahui apakah dalam model regresi
bahwa nilai sig F lebih kecil dari 0,05. variable independen secara parsial
Hal ini berarti bahwa hipotesis yang berpengaruh signifikan terhadap
menyatakan bahwa variabel komitmen variable dependen. Hasil uji t pada
afektif, komitmen normatif dan penelitian ini dapat dilihat pada tabel
komitmen continuance mempunyai 4.15 berikut :

Tabel 4.15
Hasil Uji T
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.997 .972 4.111 .000
KomitmenAfektif .442 .079 .466 5.606 .000
KomitmenNormatif .220 .071 .261 3.101 .003
KomitmenContinuenc
.219 .072 .260 3.039 .003
e
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
untuk variabel X1 (komitmen afektif) taraf 5%, yang berarti maka Hipotesis
dengan hasil sebesar 0,466. Hasil dua diterima.
pengujian hipotesis diperoleh nilai t Hasil pengujian dengan SPSS
hitung = 5,606 dengan tingkat diperoleh untuk variabel X3 (komitmen
signifikansi 0,000. Dengan continuance) dengan hasil sebesar 0,260
menggunakan batas signifikansi 0,05, Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai
nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari t hitung = 3,039 dengan tingkat
taraf 5%, yang berarti maka Hipotesis signifikansi 0,003. Dengan
satu diterima. menggunakan batas signifikansi 0,05,
Hasil pengujian dengan SPSS nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
diperoleh untuk variabel X2 (komitmen taraf 5%, yang berarti maka Hipotesis
normatif) dengan hasil sebesar 0,261. tiga diterima.
Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai Koefisien Determinasi (R2)
t hitung = 3,101 dengan tingkat Koefisien determinasi (R2) pada
signifikansi 0,003. Dengan intinya mengukur seberapa jauh
menggunakan batas signifikansi 0,05, kemampuan model dalam menerangkan
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

variasi variabel dependen. Ditunjukkan pada tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4.13
Hasil Uji Determinasi
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .821 .673 .659 1.049
a. Predictors: (Constant), KomitmenContinuence,
KomitmenAfektif, KomitmenNormatif
b. Dependent Variable: KinerjaKaryawan

Berdasarkan hasil dari tabel Model Regresi


4.13 menunjukkan nilai R2 pada model Analisis regresi bertjuan untuk
diperoleh sebesar 0,659 yang artinya mengukur besarnya pengaruh variabel
65,9% variasi dari kinerja karyawan independen (bebas) yaitu Komitmen
dapat dijelaskan oleh variabel-variabel Afektif (X1), Komitmen Normatif (X2),
independen komitmen afektif, komitmen dan Komitmen Continuance (X3)
normatif dan komitmen continuance, terhadap variabel dependen (terikat)
sedangkan sisanya sebesar 34,1 % yaitu Kinerja Karyawan(Y).
dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya.
Tabel 4.12
Hasil Regresi
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.997 .972 4.111 .000
KomitmenAfektif .442 .079 .466 5.606 .000
KomitmenNormatif .220 .071 .261 3.101 .003
KomitmenContinuen
.219 .072 .260 3.039 .003
ce
a. Dependent Variable:
KinerjaKaryawan
Persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

Y = 0,466 X1 + 0,261 X2 + 0,260 X3

Dari model tersebut kemudian berpengaruh positif signifikan sebesar


dapat diinterpretasikan untuk besarnya 0,260 terhadap kinerja karyawan.
nilai dari masing-masing koefisien Persamaan regresi berganda
regresinya yaitu untuk variable tersebut menunjukkan bahwa variabel
komitmen afektif berpengaruh positif komitmen afektif, komitmen normatif,
signifikan sebesar 0,466 terhadap dan komitmen continuance memiliki
kinerja karyawan, untuk variable pengaruh positif terhadap kinerja
komitmen normatif berpengaruh positif karyawan sebagaimana yang
signifikan sebesar 0,261 terhadap diharapkan.
kinerja karyawan, kemudian untuk 1. Pengaruh Komitmen Afektif
variable komitmen continuence terhadap Kinerja Karyawan

2
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Pada hasil uji regresi yang mengatakan bahwa komitmen


menunjukan komitmen afektif normatif mempunyai pengaruh positif
berpengaruh positif signifikan terhadap dan signifikan terhadap kinerja
kinerja karyawan dengan koefisiensi karyawan. suatu sikap di komunitas para
regresi sebesar 0,466. Hal ini dapat akuntan bersertifikat, komitmen
disimpulkan bahwa semakin tinggi organisasi dapat secara signifikan
komitmen afektif maka dapat mempengaruhi minat, kecenderungan
meningkatkan kinerja karyawan. untuk tinggal, kecenderungan untuk
Penelitian ini mendukung penelitian meninggalkan, dan kemanjuran perilaku
yang dilakukan oleh Yeh dan, Hong karyawan dalam organisasi, dan
(2012) yang mengatakan bahwa yaitu konsekuensinya terhadap kinerja
Organizational Commitment will auditor. Menurut ulasan tabel angka
positively and significantly affect job indeks komitmen normatif menunjukkan
performance, Hal ini menunjukkan respon dengan indeks sebesar 49,4
bahwa karyawan bersedia untuk tinggal berarti karyawan memiliki komitmen
dan mengabdikan diri untuk mencapai normatif yang cukup karena angka
tujuan pekerjaan karena mereka indeks nya termasuk dalam kategori
memiliki nilai yang sama dan tujuan sedang. Dengan nilai rata-rata tertinggi
dalam organisasi, Sebagai karyawan adalah tidak memiliki kewajiban untuk
memiliki komitmen organisasi, meninggalkan atasan pada perum
produktifitas mereka akan meningkat perumnas Jakarta. Hal ini berarti
dan begitu juga prestasi kerja. karyawan mempunyai rasa bersalah
Sementara itu, supervisor harus terhadap atasan apabila meninggalkan
memberikan penghargaan yang sesuai perusahaan. Hal ini mendukung
kepada bawahan ketika mereka pengujian hipotesis. Terbukti bahwa
mencapai tujuan pekerjaan. Menurut semakin tinggi komitmen normatif maka
ulasan tabel angka indeks komitmen akan semakin tinggi pula kinerja
afektif menunjukan respon dengan karyawan. Berbeda dengan hasil
indeks kategori sedang. Dengan nilai penelitian Arizona, Riniwati , Harahap
rata-rata tertinggi adalah keterikatan (2013) mengatakan Secara parsial
secara emosional pada Perum Perumnas komitmen organisasional tidak
Jakarta dengan skor sebesar 49 berarti mempunyai pengaruh yang signifikan
termasuk dalam kategori sedang, hal ini terhadap kinerja pegawai.
berarti bahwa individu tersebut akan 3. Pengaruh Komitmen Continuance
memiliki motivasi dan keinginan untuk terhadap Kinerja Karyawan
berkontribusi secara berarti terhadap Pada hasil uji regresi
organisasi dibandingkan individu menunjukan bahwa komitmen
dengan affective commitment yang lebih continuance berpengaruh positif
rendah. signifikan terhadap kinerja karyawan.
2. Pengaruh Komitmen Normatif Dengan koefisiensi regresi sebesar
terhadap Kinerja Karyawan 0,260. Hal ini sesuai dengan penelitian
Pada hasil uji regresi yang dilakukan oleh Suswati dan
menunjukan komitmen normatif Budianto (2013) yang mengatakan
berpengaruh positif signifikan terhadap bahwa komitmen continuance
kinerja karyawan. Dengan koefisiensi berpengaruh positif signifikan terhadap
regresi sebesar 0,261. Hal ini dapat kinerja karyawan. Individu dengan
disimpulkan bahwa semakin tinggi continuance commitment yang tinggi
komitmen normatif maka semakin tinggi akan lebih bertahan dalam organisasi
pula kinerja karyawan. Hal ini sesuai dibandingkan yang rendah. Hasil ini
dengan penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan bahwa jika affective
Ghorbanpour, Dehnavi, Heyrani (2014) commitment yang dimiliki pegawai naik

2
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

, maka kinerja juga naik. Begitu pula kinerja, Maka beberapa saran dapat
continuance commitment. Jika diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil
continuance commitment yang dimiliki penelitian adalah sebagai berikut :
pegawai naik, maka kinerja juga naik.
Menurut ulasan tabel angka indeks 1. Sumberdaya manusia
komitmen continuance menunjukan merupakan bagian yang sangat
respon dengan indeks 53,6 dengan penting bagi perusahaan, dapat
kategori sedang. Dengan nilai rata-rata di lihat bahwa tiap tahun nya
tertinggi adalah karyawan berat untuk karyawan Perum PERUMNAS
meninggalkan perusahaan sekalipun mengalami penurunan jumlah
menginginkannya. Hal ini mendukung karyawan, tugas perusahaan
pengujian hipotesis. Terbukti bahwa yaitu adalah menjaga aset yang
semakin tinggi komitmen continuance perusahaan miliki salah satunya
maka akan semakin tinggi pula kinerja adalah asset terpenting dalam
karyawan. suatu perusahaan adalah
sumberdaya manusia,
KESIMPULAN perusahaan harus menjaga dan
Dari hasil analisis data dan mengelola sumberdaya manusia
pembahasan yang telah dilakukan dalam yang mereka miliki. Maka ada
penelitian ini mengenai analisis baik nya tiap karyawan harus
pengaruh komitmen organisasi terhadap dilibatkan dalam segala
kinerja karyawan diPerum PERUMNAS pengambilan keputusan dalam
Jakarta, maka dapat diperoleh setiap permasalahan yang terjadi
kesimpulan sebagai berikut : di perusahaan, dengan
1. Komitmen Afektif memiliki dilibatkan nya karyawan
pengaruh yang positif dan tersebut maka karyawan merasa
signifikan terhadap kinerja bahwa keberadaan nya diakui
karyawan. Kepuasan kerja yang dan karyawan merasa mereka
tinggi akan memberikan kinerja dapat memberikan pengaruh
yang tinggi. yang baik terhadap
2. Komitmen Normatif memiliki perkembangan perusahaan,
pengaruh yang positif dan dengan begitu dapat
signifikan terhadap kinerja meningkatkan komitmen afektif
karyawan. Komitmen normatif karyawan kepada perusahaan
yang tinggi akan memberikan dan akan berdampak juga pada
kinerja yang tinggi. meningkatnya kinerja karyawan.
3. Komitmen Continuance 2. Kemudian karyawan maupun
memiliki pengaruh yang positif atasan yang sudah merasa
dan signifikan terhadap kinerja terlibat dan memberikan
karyawan. Komitmen dampak banyak terhadap
Continuance yang tinggi akan perusahaan akan senantiasa
memberikan kinerja yang tinggi. menciptakan hubungan kerja
yang baik antar sesama
SARAN karyawan maupun atasan,
Dari berbagai hasil penelitian dengan begitu dapat terciptanya
dapat disimpulkan bahwa komitmen kenyamanan dalam lingkungan
organisasi terbukti dapat mempengaruhi kerja sehingga komitmen
kinerja seorang karyawan. dari ketiga karyawan terhadap perusahaan
macam komitmen organisasi yang ada dapat meningkat.
yaitu komitmen afektif memiliki 3. Karyawan yang merasa dirinya
pengaruh yang paling besar terhadap kurang menguasai skill yang

3
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

mereka miliki dapat di Gibson, dkk. 1987. Organisasi :


kembangkan kemampuan Perilaku, Struktur, Proses, Edisi
mereka melalui kegiatan Kelima, Jilid 1, Alih Bahasa
pelatihan yang rutin di adakan Djarkasih, Erlangga, Jakarta.
di perusahaan. http://perumnas.co.id/good-corporate-
REFERENSI governance/
http://edukasi.kompasiana.com/2013/07/
Anwar Prabu Mangkunegara. 2011. 29/pentingnya-komitmen-
Manajemen Sumber Daya dalam-suatu-perusahaan-atau-
Manusia. Perusahaan cetakan organisasi-577535.html
kesepuluh, penerbit PT. Remaja
Rsodakarya. Bandung. http://id.wikipedia.org/wiki/Komitmen_
………. 2012. Evaluasi kinerja SDM. organisasi
Perusahaan cetakan keenam,
penerbit PT. Refika Aditama. Hueryren Yeh, Dachuan Hong. 2012.
Bandung. “The Mediating Effect of
Arizona Dika, Riniwati Harsuko, Organizational Commitment on
Harahap Nuddin.2013. “Analisis Leadership Type and Job
Pengaruh Gaya Performance” The Journal of
Kepemimpinan,Motivasi Kerja Human Resource and Adult
dan Komitmen Organisasional Learning, Vol. 8, Num. 2,
terhadap Kinerja Pegawai”, Vol. Taiwan.
I No. 1 pp 1-11. Luthans, Fred. 2006. Perilaku
Augusty Ferdinand,2006. Metode Organisasi, (Alih Bahasa V.A
Penelitian Manajemen. Yuwono, dkk),Edisi
Pedoman untuk Penulisan Bahasa Indonesia, Yogyakarta:
skripsi,Tesis dan desertasi Ilmu ANDI.
Manajemen. Badan Penerbit Mas'ud, Fuad. 2002. 40 Mitos
Universitas Diponegoro. Manajemen Sumber Daya
Semarang. Manusia : Badan Penerbit
Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Universitas Diponegoro,
Sumber Daya Manusia, Semarang.
Erlangga, Bandung. ……….2004. Survai Diagnosis
Bernardin, H. John, & Joyce E.A Organisasional Konsep dan
Russel. (2003). Human resource aplikasi. Badan Penerbit
management (An Experimental Universitas diponegoro
Approach International Edition), Semarang
Singapore : Mc.Graw Hill Inc. Mathis, Robert L dan John H Jackson,
Duwi Priyatno, SE (2008) dalam buku 2006, Human Resource
Mandiri Belajar SPSS Management, terjemahan, Edisi
Yogyakarta : Mediakom. Kesepuluh, Jakarta, Salemba
Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Empat.
Multivariate Dengan Program Oei, Istijanto. (2010). Riset Sumber
SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Daya Manusia. PT Gramedia
Universitas Diponegoro. Pustaka Utama, Jakarta.
………. 2011. Aplikasi Analisis Riduwan. 2005. Skala Pengukuran
Multivariate Dengan Program Variabel-Variabel Penelitian.
IBM SPSS 19. Badan Penerbit Bandung: Alfabeta.
Universitas Diponegoro, Robbins, Stephen P. dan Timothy A.
Semarang. Judge. 2008. Perilaku

4
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

Organisasi Edisi ke-12,Jakarta:


Salemba Empat.
Sekaran, Uma, 2006, Metodologi
Penelitian untuk Bisnis, Edisi
4, Buku 1 dan buku 2, Jakarta:
Salemba Empat.
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi.
Yogyakarta: Andi.
Subejo, Troena Eka Afnan, Thoyib
Armanu, Aisjah Siti. 2013.
“The Effect of Organizational
Commitment and Organization
Identity Strength to Citizenship
Behaviour (OCB) Impact On
Fire Department and Disaster
Employee Performance”. IOSR
Journal of Business and
Management.
Sugiyono. 2003. Metodologi Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suswati Endang, Budianto Arif. 2013.
“Komitmen Organisasi Sebagai
Salah Satu Penentu Kinerja
Karyawan”.Surakarta.
Zahra Ghorbanpour, Hasan Dehghan
Dehnavi, Forough Heyrani.
2014. “Investigating the Effect
of Organization Commitment
on Performance of Auditors in
the Community of Certified
Accountants”. Interdisciplinary
Journal Of Contemporary
Research In Business, Februari
Vol.5 no.1

Anda mungkin juga menyukai