http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of organizational commitment on employee
performance in Perumnas Jakarta. And to know which one variable affects
predominantly between 3 variables namely affective commitment, normative commitment,
and continuance commitment to employee performance in Jakarta Perumnas.
The study uses three independent variables, namely affective commitment, normative
commitment and continuance commitment, with the dependent variable is the
performance of employees. The data in this study were collected through a questionnaire
distributed to 75 employees in Jakarta Perumnas.
Based on the research that has been done shows that affective commitment variable has a
positive and significant influence on employee performance, variable normative
commitment has a positive and significant impact on employee performance, and
continuance commitment variable has a positive and significant influence on employee
performance.
Tabel 1.1
Jumlah Produksi Perum Perumnas Tahun 2008-2011
Uraian 2008 2009 2010 2011
RI+RIT+RSH 2.43 3.457 6.425 5.788
Rumah Sederhana 1.341 1.9 2.052 2.023
2
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
Tabel 1.2
Jumlah Karyawan Tahun 2008-2012
Tahun Jumlah Karyawan
2008 1660
2009 1594
2010 1442
2011 1290
2012 1186
Sumber : Perum Perumnas, (2014)
H1
H2
H3
Hipotesis
2
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
Metode Penelitian
No Variabel Definisi Variabel Indikator
1 Komitmen Menurut Meyer dan Allen a. Keinginan untuk menjadi anggota
Afektif (X1) (1991, 1997) dalam Mas’ud organisasi
(2002) Komitmen Afektif
adalah dimana karyawan b. Merasa memiliki keterlibatan dalam
merasa ingin tetap tinggal mencapai tujuan perusahaan
(bekerja di perusahaan). c. Keterkaitan secara emosional
d. Membanggakan perusahaan kepada
oranglain
2 Komitmen Menurut Meyer dan Allen a. Ada perasaan bersalah meninggalkan
Normatif (X2) (1991, 1997) dalam Mas’ud perusahaan
(2002) Komitmen Afektif
(Affective commitment) b. Memikirkan pendapat oranglain jika
adalah dimana karyawan keluar dari perusahaan
merasa ingin tetap tinggal c. Tetap bertahan merupakan
(bekerja di perusahaan). kewajiban
d. Memiliki rasa tanggungjawab
terhadap perusahaan
2
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini HASIL PENELITIAN DAN
adalah seluruh karyawan tetap yang ada PEMBAHASAN
di Perum Perumnas Jakarta sebanyak 93 Gambaran Umum Responden
karyawan, sedangkan sample dalam Responden dalam penelitian ini
penelitian ini yaitu karyawan perum yaitu karyawan perum PERUMNAS
perumnas sebanyak 75 karyawan. yang telah bekerja selama lebih dari 1
Teknik pengambilan sample yang tahun. Kuesioner berjumlah 75
digunakan yaitu teknik sampling jenuh responden telah dikumpulkan dengan
(sensus). Sampling jenuh (sensus) jawaban yang lengkap. Gambaran
merupakan teknik penentuan sampel jika umum dari responden sebagai objek
semua anggota populasi digunakan penelitian tersebut satu per satu dapat
sebagai sampel. kriteria yang dijadikan dijelaskan pada bagian berikut:
sebagai sampel yaitu karyawan tetap Hasil penelitian menunjukan
Perum PERUMNAS yang sudah bekerja bahwa usia responden terbanyak yaitu
di perusahaan selama lebih dari 1 tahun. umur 20-29 tahun yaitu sebanyak 37
Jenis dan Sumber Data orang atau 49 persen. Hal ini
a. Data primer. Data primer dalam menujukkan bahwa sebagian besar
penelitian ini adalah data yang berkaitan karyawan pada perum perumnas masi
dengan variabel komitmen organisasi ber usia muda atau produktif.
dan kinerja karyawan. Jumlah responden terbanyak
b. Data sekunder. Data sekunder dalam yaitu dari kelompok responden yang
penelitian ini berupa sejarah berdirinya berpendidikan S1 yaitu sebanyak 49
perusahaan, profil perusahaan dan orang atau 65 persen. Hal ini
jumlah karyawan. menggambarkan bahwa karyawan yang
Metode Analisis berpendidikan S1 lebih memahami
Penelitian ini menggunakan kuesioner.
teknik analisis regresi linier berganda. Karyawan yang mempunyai
Untuk mengetahui apakah terdapat masa kerja paling banyak yaitu pada
pengaruh dari variabel independen karyawan yang sudah bekerja selama
terhadap variabel dependen maka lebih dari 5 tahun yaitu sebesar 37%,
digunakan model regresi linier berganda Hal ini menunjukkan sebagian besar
yang dirumuskan sebagai berikut : karyawan sudah mempunyai
pengalaman yang cukup selama bekerja
Y = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3+ e pada perusahaan lebih memahami arti
dari komitmen organisasi.
Keterangan : Uji Validitas
Y = Kinerja karyawan Uji validitas digunakan untuk
a = konstanta mengukur sah atau valid tidaknya suatu
β1 β2 β3 = koefisien regresi kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
X1 = Komitmen afektif valid jika pertanyaan pada kuesioner
X2 = Komitmen normatif mampu untuk mengungkapkan sesuatu
X3 = Komitmen continuance yang akan diukur oleh kuesioner
e = error tersebut (Ghozali, 2011).
2
Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Validitas
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa lebih besar dari r tabel = 0,19 (nilai r
semua indikator yang digunakan untuk tabel untuk n=75). Sehingga semua
mengukur variabel-variabel yang indikator tersebut adalah valid.
digunakan dalam penelitian ini
mempunyai koefisien korelasi yang
Uji Reliabilitas Suatu variable dikatakan
reliable jika memberikan nilai Cronbach
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
Alpha > 0.60 (Nunnally, 1994). SPSS Versi 16 yang hasilnya disajikan
Pengolahan data menggunakan Program pada tabel 4.12 dibawah ini :
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Reliabilitas
Cronbach’s Keterangan
Variabel
Alpha
Komitmen Afektif 0,695 Reliabel
2
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 KomitmenAfektif .665 1.505
KomitmenNormatif .649 1.542
KomitmenContinuence .627 1.595
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
2
Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
Tabel 4.15
Hasil Uji T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.997 .972 4.111 .000
KomitmenAfektif .442 .079 .466 5.606 .000
KomitmenNormatif .220 .071 .261 3.101 .003
KomitmenContinuenc
.219 .072 .260 3.039 .003
e
a. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
untuk variabel X1 (komitmen afektif) taraf 5%, yang berarti maka Hipotesis
dengan hasil sebesar 0,466. Hasil dua diterima.
pengujian hipotesis diperoleh nilai t Hasil pengujian dengan SPSS
hitung = 5,606 dengan tingkat diperoleh untuk variabel X3 (komitmen
signifikansi 0,000. Dengan continuance) dengan hasil sebesar 0,260
menggunakan batas signifikansi 0,05, Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai
nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari t hitung = 3,039 dengan tingkat
taraf 5%, yang berarti maka Hipotesis signifikansi 0,003. Dengan
satu diterima. menggunakan batas signifikansi 0,05,
Hasil pengujian dengan SPSS nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
diperoleh untuk variabel X2 (komitmen taraf 5%, yang berarti maka Hipotesis
normatif) dengan hasil sebesar 0,261. tiga diterima.
Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai Koefisien Determinasi (R2)
t hitung = 3,101 dengan tingkat Koefisien determinasi (R2) pada
signifikansi 0,003. Dengan intinya mengukur seberapa jauh
menggunakan batas signifikansi 0,05, kemampuan model dalam menerangkan
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
Tabel 4.13
Hasil Uji Determinasi
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .821 .673 .659 1.049
a. Predictors: (Constant), KomitmenContinuence,
KomitmenAfektif, KomitmenNormatif
b. Dependent Variable: KinerjaKaryawan
2
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
2
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
, maka kinerja juga naik. Begitu pula kinerja, Maka beberapa saran dapat
continuance commitment. Jika diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil
continuance commitment yang dimiliki penelitian adalah sebagai berikut :
pegawai naik, maka kinerja juga naik.
Menurut ulasan tabel angka indeks 1. Sumberdaya manusia
komitmen continuance menunjukan merupakan bagian yang sangat
respon dengan indeks 53,6 dengan penting bagi perusahaan, dapat
kategori sedang. Dengan nilai rata-rata di lihat bahwa tiap tahun nya
tertinggi adalah karyawan berat untuk karyawan Perum PERUMNAS
meninggalkan perusahaan sekalipun mengalami penurunan jumlah
menginginkannya. Hal ini mendukung karyawan, tugas perusahaan
pengujian hipotesis. Terbukti bahwa yaitu adalah menjaga aset yang
semakin tinggi komitmen continuance perusahaan miliki salah satunya
maka akan semakin tinggi pula kinerja adalah asset terpenting dalam
karyawan. suatu perusahaan adalah
sumberdaya manusia,
KESIMPULAN perusahaan harus menjaga dan
Dari hasil analisis data dan mengelola sumberdaya manusia
pembahasan yang telah dilakukan dalam yang mereka miliki. Maka ada
penelitian ini mengenai analisis baik nya tiap karyawan harus
pengaruh komitmen organisasi terhadap dilibatkan dalam segala
kinerja karyawan diPerum PERUMNAS pengambilan keputusan dalam
Jakarta, maka dapat diperoleh setiap permasalahan yang terjadi
kesimpulan sebagai berikut : di perusahaan, dengan
1. Komitmen Afektif memiliki dilibatkan nya karyawan
pengaruh yang positif dan tersebut maka karyawan merasa
signifikan terhadap kinerja bahwa keberadaan nya diakui
karyawan. Kepuasan kerja yang dan karyawan merasa mereka
tinggi akan memberikan kinerja dapat memberikan pengaruh
yang tinggi. yang baik terhadap
2. Komitmen Normatif memiliki perkembangan perusahaan,
pengaruh yang positif dan dengan begitu dapat
signifikan terhadap kinerja meningkatkan komitmen afektif
karyawan. Komitmen normatif karyawan kepada perusahaan
yang tinggi akan memberikan dan akan berdampak juga pada
kinerja yang tinggi. meningkatnya kinerja karyawan.
3. Komitmen Continuance 2. Kemudian karyawan maupun
memiliki pengaruh yang positif atasan yang sudah merasa
dan signifikan terhadap kinerja terlibat dan memberikan
karyawan. Komitmen dampak banyak terhadap
Continuance yang tinggi akan perusahaan akan senantiasa
memberikan kinerja yang tinggi. menciptakan hubungan kerja
yang baik antar sesama
SARAN karyawan maupun atasan,
Dari berbagai hasil penelitian dengan begitu dapat terciptanya
dapat disimpulkan bahwa komitmen kenyamanan dalam lingkungan
organisasi terbukti dapat mempengaruhi kerja sehingga komitmen
kinerja seorang karyawan. dari ketiga karyawan terhadap perusahaan
macam komitmen organisasi yang ada dapat meningkat.
yaitu komitmen afektif memiliki 3. Karyawan yang merasa dirinya
pengaruh yang paling besar terhadap kurang menguasai skill yang
3
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo
4
Nurandini & Lataruva/Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11 (2014) Juni 78 – 91
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo