Bab 3.membran PDF
Bab 3.membran PDF
Potensial Membran
PERLEKATAN ANTARSEL
ini dipertahankan oleh membran plasma, suatu
lapisan lemak dan protein yang sangat tipis serta
I Matriks ekstrasel
membentuk batas luar setiap sel dan membungkus
I Taut sel khusus: desmosom, taut erat, taut celah
kandungan intrasel. Selain berfungsi sebagai pengha-
GAMBARAN SINGKAT TRANSPOR MEMBRAN lang mekanis yang menahan molekul-molekul yang
I Pengaruh kelarutan lemak dan ukuran partikel
dibutuhkan tetap di dalam sel, membran plasma ju-
I Transpor aktif versus pasif ga berperan aktif menentukan komposisi sel dengan
TRANSPOR MEMBRAN TANPA BANTUAN secara selektif mengizinkan bahan-bahan rerrenru
I Difusi mengikuti penurunan gradien konsentrasi berpindah antara sel dan lingkungan. Selain mengon-
I Pergerakan mengikuti gradien listrik trol masuknya molekul nutrien dan keluarnya pro-
I Osmosis duk sekretorik dan bahan sisa, membran plasma juga
TRANSPOR MEMBRAN DENGAN BANTUAN mempertahankan perbedaan konsentrasi ion antara
I Transpor yang diperantarai oleh pembawa interior dan eksterior sel. Perbedaan ionik ini, seperd
I Transpor oleh vesikel yang akan anda pelajari, penting bagi aktivitas listrik
POTENSIAL MEMBRAN membran plasma. Membran plasma juga ikut serta
I Definisi potensial dalam menyatukan sel-sel untuk membentuk jaring-
an dan organ. Selain itu, struktur ini berperan kunci
I Dasar ionik potensial membran istirahat
dalam kemampuan sel berespons terhadap perubah-
an, arau sinyal, di lingkungan sel. Kemampuan ini
penting dalam komunikasi antarsel. Apapun jenis
selnya, fungsi umum membran ini sangat penting
bagi kelangsungan hidup sel, kemampuannya mela-
kukan aktivitas homeostatik khusus, dan kemampu-
annya bekerja sama secara terpadu dengan sel lain.
Banyak perbedaan fungsional antara berbagai jenis
sel disebabkan oleh variasi ringan dalam komposisi
membran plasma, yang sebaliknya memungkinkan
sel yang berbeda-beda berinteraksi dengan cara ber-
beda dengan lingkungan cairan ekstrasel yang pada
hakikatnya sama.
59
Membran plasma struktur trilaminar yang terdiri dari dua lapisan gelap yang
dipisahkan oleh satu lapisan terang di tengah (Gambar 3-1)
o (tri berarti "tigi' ; lamina berarti "lapisan'). Susunan spesifik
E
molekul yang membentuk membran plasma berperan
.9
-
6 menentukan gambaran "sandwich" tiga lapis ini.
I=
I Membran plasma adalah lapis ganda lemak cair
=c yang terbenam dalam protein.
oo
Kolin
Kepala
Fosfat
(polar, hidrofilik)
Gliserol
(nonpolar, hidrofobik)
Cairan
ekstrasel
Lapis ganda
lemak
CIS (air)
(b)
Gambar 3-2
Struktur dan susunan molekul fosfolipid dalam lapis ganda lemak. (a) Molekul fosfolipid. (b) Ketika berkontak dengan air,
molekul fosfolipid menyusun diri menjadi lapis ganda lemak dengan ujung polar berinteraksi dengan molekul air polar di
masing-masing permukaan dan ekor nonpolar semua menghadap ke interior lapis ganda. (c) Pandangan yang diperbesar dari
membran plasma yang membungkus sebuah sel, memisahkan CIS dari CE5.
(Sumber: Bagian (c) diadaptasi dari Cecie Starr dan Ralph Taggart, Biology: The Unity and Diversity of Life, ed 8. Gbr. 4.2c, h.56.
@ 1998Wadsworth Publishing Company).
60 Bab 3
nyukai air") karena dapat berinteraksi dengan molekul air, Karena sifat cairnya maka membran plasma memiliki
yang juga polar; ujung nonpolar bersifat hidrofobik ("takut integritas strukturai sekaligus fleksibilitas, memungkinkan sel
air") dan tidak akan bercampur dengan air. Molekul bersisi berubah bentuk. Sebagai contoh, sel otot berubah bentuk
dua tersebut menyusun diri membentuk lapis ganda lemak, ketika berkontraksi, dan sel darah merah harus banyak
suatu lapisan rangkap molekui-molekul lemak, jika berkon- mengubah bentuknya ketika melalui kapiler, pembuluh darah
tak dengan air (Gambar 3-2b) (bi berarti "dua"). Ekor hidro- paling halus, saru per satu.
fobik membenamkan diri di tengah menjauhi air, sedangkan Protein membran melekat atau tersisip di dalam lapis
kepala hidrofilik berjajar di kedua sisi dan berkontak dengan ganda lemak (Gambar 3-3). Sebagian dari protein ini mem-
air. Permukaan luar lapisan terpajan ke cairan ekstrasel (CES) bentang ke seluruh ketebalan membran. Protein lain hanya
sementara permukaan dalam berkontak dengan cairan intra- menempel di permukaan luar arau dalam; protein ini melekat
sel (CIS) (Gambar 3-2c). melalui interaksi dengan protein yang menembus membran
Lapis ganda lemak bukanlah suaru srrukrur kaku namun atau melalui perlekatan ke lapis ganda lemak. Membran
bersifat cair, dengan konsistensi lebih mirip minyak goreng plasma memiliki molekul lemak 50 kali lebih banyak dari-
daripada lemak padat. Fosfolipid, yang tidak disatukan oleh pada molekul protein. Namun, protein membentuk hampir
ikatan kimiawi yang kuat, dapat berputar cepat serra bergerak separuh dari massa membran karena protein fauh lebih besar
di separuh lapisan bagiannya. Pergerakan fosfolipid ini daripada lemak. Sifat cair lapis ganda lemak memungkinkan
menentukan sebagian besar fluiditas (sifat cair) membran. banyak protein membran mengapung bebas seperti "gunung
Kolesterol juga berperan dalam sifat cair serra stabilitas es" dalam "lautan" lemakyang bergerak, meskipun sitoskeleton
membran. Molekul kolesterol terselip di antara molekul- membatasi mobilitas protein yang melakukan fungsi khusus
molekul fosfolipid untuk mencegah rantai asam-asam lemak di daerah tertentu sel. Pandangan atas struktur membran ini
menyatu dan mengkristal, suatu proses yang akan secara dras- dikenal sebagai model mosaik cair, sebagai ruiukan untuk
tis mengurangi sifat cair membran. Melalui hubungan spasial sifat cair membran dan pola mosaik protein-protein yang
mereka dengan molekul fosfolipid, molekul kolesterol juga terbenam di dalam lapis ganda lemak yang terus-menerus
membantu menstabilkan posisi fosfolipid. berubah. (Mosaik adalah dekorasi permukaan yang dibuat
Qairan ekstrasel
Glilolipid
-,\ .
iv
f*r \
-t:1"\
ir-,{
\
Y,h
Garis gelap
I
RuanS terano
I
Garis gelap I
.r Salltfan] ,,
/
Gambaran yang,ter[ffdt '
Oairan intfasel dengan mikroskop elektroh
Gambar 3-3
Model mosaik cair struktur membran plasma. Membran plasma terdiri dari lapis ganda lemak dengan protein terbenam di
dalamnya. Sebagian dari protein ini terentang di seluruh ketebalan membran, ada yang terbenam sebagian di membran, dan
yang lain berikatan secara longgar dengan permukaan membran. Rantai pendek karbohidrat melekat ke protein atau lemak
hanya di permukaan luar.
62 Bab 3
Konsep, Tantangan, dan Kontroversi
Fibrosis Kistik: Defek Fatal pada Transpor Membran
Fibrosis kistik (FK), penyakit genetik maka sel-sel yang melapisi saluran ini terbukti memicu sel saluran napas
mematikan tersering di Amerika napas tidak dapat menyerap garam untuk menghasilkan mukus kental
Serikat, menyerang 1 dari setiap 2000 (NaCl) secara benar. Akibatnya terjadi lengket dalam jumlah berlebihan.
anak Kaukasus. Penyakit ini ditandai akumulasi garam dalam cairan yang Mukus mendorong pertumbuhan
oleh pembentukan mukus yang sangat melapisi saluran napas. bakteri, dan lingkaran setan berlanjut.
kental dan lengket. Yang paling Apa yang membingungkan para
terkena adalah saluran napas dan peneliti adalah bagaimana defek Masalah Pankreas
pankreas. Selain itu, pada pasien FK, duktus
saluran Cl ini dan akumulasi garam
yang ditimbulkannya menyebabkan pankreatikus yang menyalurkan sekresi
Masalah Pernapasan dari pankreas ke usus halus. tersumbat
masalah kelebihan mukus. Dua
Adanya mukus yang kerital dan oleh mukus kental. Karena pankreas
penemuan mutakhir mungkin telah
lengket di saluran napas menyebabkan memproduksi enzim-enzim yang
memberi jawaban, meskipun hipotesis-
udara sulit masuk dan keluar paru. penting dalam pencernaan makanan
nya masih perlu dibuktikan dan riset
Karena bakteri tumbuh subur di maka akhirnya terjadi malnutrisi. Di
mencari kemungkinan lain terus
timbunan mukus maka pasien FK samping itu, akibat akumulasi sekresi
dilakukan. Satu kelompok peneliti
sering mengalami infeksi pernapasan. pankreas di belakang sumbatan duktus
menemukan bahwa sel saluran napas
Pasien sangat rentan terhadap pankreatikus, terbentuk kista-kista
menghasilkan antibiotik alami,
Pseu domonas ae rug i nosa, suatu berisi cairan di pankreas, dengan
defensi n, yang normalnya mematikan
bakteri "oportunistik" yang sering jaringan pankreas secara perlahan
sebagian besar bakteri udara yang
terdapat di lingkungan tetapi biasanya kemudian mengalami degenerasi dan
terhirup. Akibat kelebihan garam yang
hanya menyebabkan infeksi pada fibrosis. Kata "fibrosis kistik" menjelas-
berkaitan dengan FK, antibiotik alami
orang dengan gangguan sistem kan dengan tepat perubahan jangka
tersebut tidak mampu membersihkan
pertahanan tubuh. Secara perlahan, panjang yang terjadi di pankreas dan
paru dari bakteri yang terhirup
jaringan paru yang terkena memben- paru akibat cacat genetik tunggal di
tersebut. Hal ini menyebabkan infeksi
tuk jaringan parut (fibrotik) sehingga CFTR.
berulang. Salah satu hasil akhir dari
paru semakin sulit mengembang.
respons tubuh terhadap infeksi ini
Penyulit ini meningkatkan kerja Terapi
adalah pembentukan mukus berle-
bernapas melebihi kerja tambahan Terapi berupa terapi fisik untuk
bihan. Selanjutnya, mukus ini menjadi
yang diperlukan untuk mengalirkan membantu membersihkan saluran
tempat penyemaian untuk pertumbuh-
udara melewati saluran yang napas dari kelebihan mukus dan terapi
an bakteri lebih lanjut. Siklus berlanjut
tersumbat. antibiotik untuk mengatasi infeksi
seiring dengan akumulasi mukus yang
pernapasan, plus diet khusus dan
Penyebab Mendasar menyumbat saluran napas dan frekuensi
pemberian suplemen enzim pankreas
Selama dekade terakhir; para peneliti
infeksi paru semakin bertambah. Yang
lebih memperparah, mukus yang untuk mempertahankan nutrisi agar
mendapatkan bahwa fibrosis kistik memadai. Meskipun mendapat terapi
disebabkan oleh satu dari beberapa berlebihan tersebut juga kental dan
lengket yang mempersulit mekanisme
suportif ini sebagian besar pasien FK
defek genetik yang menyebabkan tidak akan bertahan hidup melebihi
pembentukan versi abnormal protein pertahanan silia paru untuk menyapu
usia awal 30-an, dengan kebanyakan
yang dikenal sebagai cystic fibrosis mukus penuh-bakteri dari paru (lihat h.
45 dan 488). Mukus menjadi kental dan
meninggal akibat penyulit paru.
tra nsm e m bra ne cond ucta nce reg u I ato r lengket karena mengalami dehidrasi Dengan temuan-temuan baru
(CFTR). CFTR dalam keadaan normal mengenai defek genetik penyebab
(kekurangan air), suatu masalah yang
membantu membentuk dan mengatur sebagian besar kasus FK, para peneliti
saluran klorida (Cl-) di membran dipercayai berkaitan dengan gangguan
transpor garam. berharap mampu menciptakan cara
plasma. Pada FK, CFTR cacat "tersang- untuk mengoreksi atau mengompen-
kut" di sistem Golgi/retikulum Studi baru yang kedua mendapat- sasi gen defektif. Terapi potensial lain
endoplasma, yang normalnya mempro- kan adanya faktor penyulit lain pada yang sedang diteliti adalah pengem-
duksi dan memproses produk ini dan kasus FK. Para peneliti ini memperlihat- bangan obat yang memicu "penyele-
mengirimnya ke membran plasma kan bahwa CFTR tdmpaknya memiliki saian proses" CFTR mutan sehingga
(lihat h. 29)- Demikianlah, pada pasien fungsi ganda sebagai saluran Cl- dan dapat disisipkan ke membran plasma.
FK, versi mutan CFTR hanya diproses sebagai reseptor membran yang Selain itu, beberapa pendekatan terapi
secara parsial dan tidak pernah berikatan dengan P aeruginosa (dan obat baru, misalnya obat aerosol
mencapai permukaan sel.Tidak adanya mungkin bakteri lain). CFTR kemudian pengencer mukus yang dapat dihirup,
protein CFTR di saluran Cl- membran menghancurkan bakteri yang tertang- memberi harapan dalam menurunkan
plasma menyebabkan membran kap. Tanpa adanya CFTR di membran jumlah infeksi paru dan memperpan-
impermeabel terhadap Cl . Karena sel saluran napas pasien FK, P aerugi- jang usia harapan hidup pasien FK
transpor Cl menembus membran nosa tidak dapat dibersihkan dari sampai terapi kuratif ditemukan.
berkaitan erat dengan transpor Na* saluran napas seperti biasa. Bakteri
64 Bab 3
paru, yang mengembang dan mengempis seiring dengan Desmosom paling banyak terdapat di jaringan yang
masuk dan keluarnya udara. mengalami banyak peregangan, misalnya kulit, jantung, dan
3. Fibronektin mendorong perlekatan sel dan menahan rahim. Di jaringan-jaringan ini, kelompok-kelompok fung-
sel dalam posisinya. Berkurangnya protein ini dijumpai sional sel disatukan oleh desmosom yang berjalan dari satu sel
pada beberapa jenis kanker, yang mungkin berperan ke sel lain, kemudian dari sel tersebut ke sel berikutnya, dan
menyebabkan kenyataan bahwa sel-sel kanker tidak ter- seterusnya. Selain itu, filamen sitoskeleton intermediet,
lalu melekat satu sama lain tetapi cenderung terlepas misalnya filamen keratin yang kuat di kulit (lihat h. 50),
dan bermetastasis (menyebar ke tempat lain di tubuh). terbentang di interior sel-sel ini dan melekat ke plak desmo-
som yang terletak di sisi beriawanan permukaan dalam sel.
MES dikeluarkan oleh sel lokal yang terdapat di ma-
Susunan ini membentuk anyaman kontinyu serat-serat kuat
triks. Jumlah relatif MES dibandingkan dengan jumlah sel
di seluruh jaringan, baik menembus maupun di 4ntara sel,
sangat bervariasi di antara berbagai jaringan. Sebagai contoh,
seperti deretan orang yang saling berpegangan tangan dengan
MES jarang dijum'pai di jaringan epitel tetapi dominan di
erat. Anyaman fibrosa yang saling kait ini menghasilkan ke-
jaringan ikat. Sebagian besar dari matriks di jaringan ikat ini
kuatan tensil, mengurangi kemungkinan robeknya jaringan
dihasilkan oleh ffbroblas ("pembentuk serat"). Komposisi
ketika terjadi peregangan.
pasti komponen-komponen MES bervariasi untuk jaringan
yang berbeda sehingga berbagai jenis sel di tubuh memiliki
lingkungan lokal tersendiri. Di sebagian jaringan, matriks TAUT ERAT
menjadi sangat khusus dan membentuk struktur seperti tu- Di taut erat (taut kedap, tight junction), sel-sel yang ber-
lang rawan atau tendon atau, dengan kalsifikasi yang tepat, dekatan merekat erat satu sama lain di titik-titik kontak
menjadi tulang dan gigi. langsung untuk menambal saluran antara kedua sel. Perlekat-
Berbeda dengan anggapan yang ada selama ini, MES an jenis ini terutama ditemukan di lembaran jaringan epitel.
bukan sekedar perancah pasif bagi sel untuk melekat namun Jaringan epitel menutupi permukaan tubuh dan melapisi
juga membantu mengatur perilaku dan fungsi sel yang ber- bagian dalam semua rongga internalnya. Semua lembaran
interaksi dengannya. Para peneliti telah membuktikan bahwa epitei berfungsi sebagai sawar yang sangat selektifantara dua
sel mampu berfungsi normal dan bahkan bertahan hidup kompartemen yang memiliki komposisi kimiawi sangat ber-
hanya bila berkaitan dengan komponen matriks normalnya. beda. Sebagai contoh, lembaran epitel yang melapisi bagian
Matriks sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan dife- dalam saluran cerna memisahkan makanan dan getah pen-
rensiasi sel. Di tubuh, hanya sel darah yang dirancang untuk
bertahan hidup dan berfungsi tanpa melekat ke MES.
DESMOSOM
Desmosom berfungsi sebagai "spot riueti' (paku) yang me-
nyatukan dua sel yang berdekatan tetapi tidak bersentuhan. Filamen
Desmosom terdiri dari dua komponen: (1) sepasang pene- keratin i
Pembuluh darah
TAUT CELAH
Di taut celah @ap junction), seperti diisyaratkan oleh nama-
nya, terdapat celah antara sel-sel yang berdekatan, yang di-
satukan oleh saluran penghubung kecil yang dibentuk oleh Sitosol sel 1
t; '1:r
Sitosol sel 2
konekson. Konelison (connexon) dibentuk oleh enam sub- rd l::.
66 Bab 3
cernaan poten di dalam rongga internal (lumen) pencernaan
Lumen (mengandung makanan yang
dari pembuluh darah yang terletak di sisi yang lain. Hanya belum tercerna dan enzim pencernaan poten)
partikel makanan yang telah tercerna sempurna dan bukan
yang belum tercerna atau getah pencernaan yang dapat me-
nembus lembaran epitel dari lumen ke darah. Karena itu, tepi
lateral (samping) sel-sel yang berdekatan disatukan dalam
sumbat kedap dekat tepi luminal oleh tempat perremuan
kedua sel, rempar fusi langsung ?rotein taut di permukaan
luar membran plasma kedua sel (Gambar 3-5). Taut erar ini
impermeabel sehingga dapat mencegah bahan melewati celah
antarsel. Karena itu, perjalanan meiewati sawar epitel harus
dilakukan dengan menembus sel, bukan melewati celah di
antara sel-sel. Lalu lintas r.nelewati sel ini diatur oleh saluran
dan molekul pembawa. Jika sel-sel tidak disatukan oleh taut
erat maka dapat terjadi pertukaran tak-terkendali antara Batas
kompartemen-kompartemen melalui ruang di antara sel-sel Sel epitel basolateral
melapisi
yang berdekatan. Dengan demikian taur erar mencegah
lumen usus
kebocoran melalui lembaran epitel.
Pembuluh darah
TAUT CELAH
Di taut celah (gap junction), seperri diisyaratkan oleh nama-
nya, terdapat celah antara sel-sel yang berdekatan, yang di-
satukan oleh saluran penghubung kecil yang dibentuk oleh Sitosol sel 1 Sitosol sel 2
konekson. Koneftson (connexon) dibentuk oleh enam sub-
unit protein yang rersusun membentuk struktur tabung be-
rongga. Dua konekson menjulur ke luar, satu dari masing- Untai
masing membran plasma sel yang berdekatan, dan berikatan protein taut
untuk membentuk saluran penghubung antara kedua sel
(Gambar 3-6). Thut celah adalah taut komunikasi. Saluran Tempat
dengan garis tengah kecil ini memungkinkan partikel kecil pertemuan
larut air mengalir melalui saluran rerapi mencegah lewatnya (kiss site)
molekul besar, misalnya protein intrasel yang vital. Melalui
susunan anatomik khusus ini, ion (partikel bermuatan listrik)
dan molekul kecil dapat langsung dipertukarkan antarsel Ruang
antarsel
tanpa pernah masuk ke CES.
Taut celah sangat banyak ditemukan di otot jantung
dan otot rangka. Di jaringan-jaringan ini, perpindahan ion
antar sel melalui taut celah menyalurkan aktivitas listrik ke
seluruh massa otot. Karena aktivitas listrik ini menyebabkan
yang berinteraksi
kontraksi maka adanya taut celah memungkinkan massa orot
keseluruhan berkontraksi secara sinkron, seperri yang dilaku- Gambar 3-5
kan oleh jantung ketika memompa darah. Taut erat. Taut erat adalah taut impermeabel yang menyatu-
kan tepi-tepi lateral sel epitel dekat batas luminalnya,
Taut celah juga ditemukan di beberapa jaringan bukan
mencegah bahan lewat di antara sel. Bahan dapat lewat
otot, di mana taur ini memungkinkan lewatnya molekul dengan menembus sel, yang membentuk sawar sangat
nutrien kecil tanpa hambatan antara sei-sel. Sebagai contoh, selektif yang memisahkan dua kompartemen dengan
glukosa, asam amino, dan nutrien lain mengalir meialui taut komposisi kimiawi yang sangat berbeda.
ceiah ke sel telur yang sedang tumbuh dari sel-sel yang
mengelilingi sel telur di ovarium sehingga sel teiur dapat
akan meneliti cata-cara lain yang digunakan sel untuk.,saling
menimbun nutrien esensial ini untuk persiapan.
berbicara".
Taut celah juga berfungsi sebagai jalan bagi transfer
langsung molekul-molekul sinyal kecil dari satu sel ke sel lain.
Tiansfer ini memungkinkan sel-sel yang dihubungkan oleh
taut celah berkomunikasi langsung satu sama lain. Komuni-
RINGKASAN TRANSPOR MEMBRAN
kasi ini menjadi salah satu mekanisme untuk mengoordinasi-
Semua bahan yang berpindah antara sebuah sel dan cairan
kan aktivitas-aktivitas terpadu sel. Dalam bab berikutnya kita
ekstrasel di sekitarnya harus mampu menembus membran
66 Bab 3
lewati membran. Hanya ion yang memiliki saluran spesifik
dan terbuka yang dapat menembus membran.
Sitosol sel 1 Partikel yang kelarutan lemaknya rendah dan terlalu
besar bagi saluran tidak dapat menembus membran dengan
kemampuan sendiri. Namun sebagian dari partikel ini harus
menembus membran agar sel dapat bertahan hidup dan
Konekson berfungsi. Glukosa adalah contoh partikel besar kurang larut
lemak yang harus rnasuk ke sel tetapi tidak dapat menembus
membran dengan larut dalam lapis ganda lemak atau melewati
saluran yang ada. Sel memiliki beberapa cara transpor yang
dibantu dalam melewati membran untuk memindahkan
Potongan longitudinal
Garis tengah partikel, yang ha,rus masuk atau keluar sel tetapi tidak dapat
konekson
saluran = 1,5 nm melakukannya sendiri, melewati membran seperri yang segera
akan anda pelajari.
Bahkan jika suatu partikel dapat melewati membran
berkat sifat larut dalam lemaknya arau kesesuaian ukurannya
dengan suatu saluran, tetap diperlukan gayalkekuatan agar
terjadi pergerakan melewati membran. Dalam menyelesaikan
transpor menembus membran terdapat dua jenis umum gaya
yang berperan: (1) gaya yang tidak mengharuskan sel menge-
luarkan energi untuk menimbulkan perpindahan (gaya pasifl
dan (2) gayayangmengharuskan sel mengeiuarkan energinya
(AIP) untuk memindahkan suatu bahan melewati membran
\./ (gaya aktif .
!ii'ff'j'3:-' . o
' aa altr
o otl t .
laf
jl
a to.o a ' aa
o.o_L.o aottr
.ffi*;l:
+
:'i
Difusi dari daerahA
"l .t.t
t.t.'
trll
Difusi dari daerah A
ke daerah B ke daerah B
Difusi dari daerah B +- Difusi dari daerah B
ke daerah A ke daerah A
Difusi bersih Tidak ada difusi bersih
---+
(a) (b)
O = Molekul zat terlarut Difusi bersih = difusi dari daerah A ke daerah B
dikurangi difusi dari daerah B ke daerah A
Gambar 3-7
Difusi. (a) Difusi mengikuti penurunan gradien konsentrasi (b) Steadystate (keadaan tetap/stabil),
tanpa difusi.
68 Bab 3
Jika suatu bahan Jika membran impermeabel
dapat menembus membran: terhadap suatu bahan:
EtJ:Eta*^"-
G{} t c O w+o '
6^ -5-A
3o_.Eg**4 B!
0 ar
e
Ti'-..l.tii
e -cil{n:t! I- o
s tte *o*S*GT- c
-+*
(a) (b)
Gambar 3-8
Difusi melalui suatu membran. (a) Di{usi netto menembus membran mengikuti penurunan gradien konsentrasi. (b) Tidakterjadi
difusi melalui membran meskipun terdapat gradien konsentrasi.
darah yang mengalir ke otot yang beraktivitas sebelum darah di paru berkurang. Pada penyakit ini, dinding
tercapai keseimbangan. Sewaktu darah yang kandungan kantung-kantung udara rusak/lenyap sehingga luas permu-
COr-nya meningkat ini mencapai paru, akan terbentuk kaan yang tersedia untuk difusi gas-gas tersebut berkurang.
perbedaan CO, yang lebih besar daripada normal antara 4. Berat molekul bahan. Molekul ringan misalnya O, dan
darah dan kantung-kantung udara di paru. Maka, akan CO, terpental lebih jauh ketika bertumbukan daripada
iebih banyak CO, (dibanding normal) yang berdifusi molekul berat. Karena itu, O, dan CO, berdifusi dengan
dari darah ke kantung-kantung udara sebelum kese- cepat, memungkinkan pertukaran cepat gas-gas ini me-
imbangan tercapai. Thmbahan CO, ini kemudian di- nembus membran paru.
hembuskan keluar ke lingkungan. Karena itu, setiap 5. Jarak difusi yang harus dirempuh. Semakin besar jarak,
tambahan CO, yang dihasilkan oleh otot-otot yang ber- semakin lambat laju difusi. Karenanya, membran yang
aktivitas akan dikeluarkan dari tubuh karena mening- harus ditempuh oleh partikel yang berdifusi biasanya
katnya pemindahan CO, dari otot ke darah dan dari relatif tipis, misalnya membran yang memisahkan udara
darah ke kantung udara (lalu ke luar) hanya akibat me-
ningkatnya gradien konsentrasi COr.
2. Permeabilitas membran terhadap bahan. Semakin per-
Tabel 3-1
meabei membran terhadap suatu bahan, semakin cepat
bahan berdifusi mengikuti penurunan gradien konsen- Faktor yang Mempengar.uhi Laju DifuSi NettorSuatu Bahan
Melewati Membran (Hukum Oifusi Fick)
trasinya. Tentu saja jika membran impermeabel terhadap
suatu bahan maka tidak akan terjadi diFusi menembus
EFEK PADA
membran meskipun mungkin terdapat gradien konsen-
LAJU DIFUSI
trasi (Gambar 3-8b). Sebagai contoh, karena membran FAKTOR NETTO
plasma impermeabel terhadap protein-protein intrasel
vital maka protein-protein tersebut tidak dapat keluar t Gradien konsentrasi bahan (aC) t
dari sel, meskipun konsentrasinya di dalam CIS jauh t Permeabilitas membran terhadap bahan (P) t
lebih besar daripada di CES. t Luas permukaan membran (A) t
.). Luas permukaan membran tem?at berlangsungnya difusi. t Berat molekul bahan (MW) J
Semakin luas daerah yang tersedia, semakin besar laju t Jarak (ketebalan) (lX) J
Persamaan Fick modif ikasi:
difusi yang dapat diakomodasi. Berbagai strategi digu-
nakan di seluruh tubuh untuk meningkatkan luas per- AC.PTA
mukaan membran tempat berlangsungnya difusi dan Laju netto difusi (Q) = M\ / . o*
jenis-jenis transpor lainnya. Sebagai contoh, penyerapan
nutrien di usus halus ditingkatkan oleh adanya mikro- I t = koefisien difusi (D) I
vilus, yang sangat menambah luas permukaan absorptif
yang berkontak dengan isi kaya nutrien lumen usus
[t'* I
AC.A.D
halus (lihat h. 50). Sebaliknya, berkurangnya luas per- Samadengana*
mukaan menurunkan laju difusi netto. Sebagai contoh, AX
70 Bab 3
Membran (permeabel terhadap air dan zat terlarut)
Sisi 1 Sisi 2
ffi ''i: '1. ffi
,ffi
ffi '::
Konsentrasi H2O Konsentrasi H2O Konsentrasi H2O lebih tinggi, Konsentrasi H2O lebih rendah,
yang lebih tinggi, yang lebih rendah, konsentrasi zat terlarut konsentrasi zat terlarut
konsentrasi zat konsentrasi zat lebih rendah lebih tinggi
terlarut yang lebih terlarut yang lebih
rendah tinggi HrO berpindah dari sisi 1
ke sisi 2 mengikuti penurunan
,'. = Molekul air O = Molekut zat terlarut gradien konsentrasinya
Gambar 3-10 Zat terlarut berpindah dari sisi 2
Osmosis. Osmosis adalah difusi netto air mengikuti penurunan ke sisi 1 mengikuti penurunan
gradien konsentrasinya (ke daerah dengan konsentrasi zat gradien konsentrasinya
terlarut lebih tinggi).
pai distribusi keduanya merata; yaitu, jumlah molekul air Gambar 3-11
yang berpindah dari sisi 1 ke sisi 2 sama dengan jumlah Perpindahan air dan zat terlarut yang dapat menembus
molekul zat terlarut yang pindah dari sisi 2 ke sisi i. membran yang tersebar tidak merata di kedua sisi membran.
terlarut
Sisi 2 Sisi 2
Ketinggian Ketinggian
larutan larutan
semula semula
Osmosis dengan zat terlarut yang tersebar tidak merata dan o Tekanan berlawanan yang diperlukan
tidak dapat menembus membran (nonpenetrans). untuk menghentikan sama sekali osmosis
sama dengan tekanan osmotik larutan
Gambar 3-13
hidrostatik (cairan) Osmosis ketika air murni dipisahkan dari suatu larutan yang
adalah tekana n yang ditimbulkan oleh
mengandung zat terlarut nonpenetrans.
cairanyangdiam, atau stasioner, pada suatu benda-dalam hal
ini membran plasma (hidro artinya "cairan"; statik ardnya
"diam"). Tekanan hidrostatik yang ditimbulkan oleh volume
di sisi 2 yang lebih besar melebihi tekanan hidrostatik yang
terjadi di sisi 1. Perbedaan rekanan hidrostatik ini cenderung menghentikan aliran osmotik -+ semakin besar tekanan os-
mendorong cairan dari sisi 2 ke sisi 1. motik larutan. Karena itu, larutan dengan konsentrasi zat
Tekanan osmotik suatu larutan adalah ukuran kecen- terlarut nonpenerrans yang tinggi menimbulkan tekanan
derungan air untuk berpindah ke dalam larutan tersebut osmotik yang lebih besar daripada laruran dengan konsen-
karena konsentrasi relatif zat terlarut yang tidak dapat me- trasi zat terlarut nonpenetrans yang rendah.
nembus membran dan air. Perpindahan netto air berlanjut Osmosis adalah gaya urama yang berperan dalam per-
sampai tekanan hidrostatik yang berlawanan mengimbangi pindahan netro air masuk dan keluar sel. Setiap detik mem-
tekanan osmotik. Besar tekanan osmotik setara dengan besar bran plasma dilewati oleh air yang.jumlahnya sekitar 100 kali
tekanan hidrostatik yang diperlukan untuk menghentikan daripada volume air di dalam suatu sel. Namun volume sel
osmosis secara total. Semakin besar konsentrasi zat terlarut tubuh normal biasanya tidak bertambah (membengkak) atau
nonpenetrans (yang tidak dapat menembus membran) -+ berkurang (menciut) karena konsen trasi zat-zat terlarut non-
semakin rendah konsentrasi air -) semakin besar dorongan penetrans di CES nomalnya diatur secara cermat (terutama
bagi air untuk berpindah dengan osmosis dari air murni ke oleh ginjal) sehingga tekanan osmorik di CES sama dengan
larutan -) semakin besar tekanan yang diperlukan untuk tekanan osmotik di dalam sel.
72 Bab 3
TONISITAS sendiri membran plasma apapun gaya yang bekerja pada
Tonisitas suatu laruran adalah efek yang ditimbulkan oleh mereka. Molekul-molekul ini terlaln besar untuk melewati
larutan pada volume sel-apakah ukuran sel akan retap, mem- saluran dan tidak dapat larut dalam lapis ganda lemak.
bengkak, atau menciur-ketika larutan mengelilingi sel. Toni- Impermeabilitas ini menjamin bahwa protein-protein intra-
sitas suatu larutan ditentukan oleh konsentr asi zat-zat terlarut sel polar besar tidak dapat keluar dari sel. Karena itu, protein-
nonpenetransnya. Zat terlarut yang dapat menembus mem- protein ini tetap berada di dalam sel tempar mereka berasal
bran dengan cepat akan tersebar secara merata antara CES serta melaksanakan fungsi-fungsi yang mempertahankan ke-
dan CIS sehingga tidak berperan dalam perbedaan osmotik. hidupan, misalnya sebagai enzim metabolik.
Suatu larutan isotonik (lso artinya "setara") memiliki konsen- Namun, karena molekul besar yang sulit larut lemak
trasi zat terlarut nonpenetrans yang sama dengan yang di- tidak dapat menembus membran plasma dengan kemam-
miliki oleh sel tubuh normal. Jika sel tubuh terbenam di puan sendiri maka sel harus menciptakan mekanisme untuk
dalam larutan isotonik maka tidak ada air yang masuk atau memasukkan atau mengeluarkan bahan-bahan ini sesuai
keluar sel dengan osmosis sehingga volume sel tetap. Karena kebutuhan. Sebagai conroh, sel harus menggiring nutrien
itu, CES dalam keadaan normal dijaga tetap isotonik sehingga esensial ke dalam sel, misalnya glukosa untuk energi dan
tidak terjadi difusi netto air menembus membran plasma sel asam amino untuk sintesis protein, dan membawa keluar zat
tubuh. Hal ini penting karena sel, rerurama sel otak, tidak sisa metabolik dan produk sekretorik, misalnya hormon pro-
berfungsi baik jika membengkak arau menciut. tein yang larut air. Selain itu, difusi pasif semata tidak selalu
Setiap perubahan dalam konsentrasi zat-zat terlarut dapat menjelaskan perpindahan ion-ion kecil. Sel mengguna-
nonpenetrans di CES menyebabkan perubahan setara pada kan dua mekanisme berbeda untuk melaksanakan proses
perbedaan konsentrasi air di kedua sisi membran. Perpin- transpor aktif ini: transnoi yang diperantarai pembawa untuk
dahan osmotik air yang ditimbulkannya menyebabkan per- memindahkan bahan kecil larut air menembus membran dan
ubahan volume sel. Cara terbaik untuk membuktikan feno- transpor vesikular untuk memindahkan molekul besar dan
mena ini adalah dengan meletakkan sel darah merah dalam partikel multimolekul antara CES dan CtrS. Kita akan meng-
larutan dengan beragam konsentrasi zat terlarut nonpenetrans. ulas masing-masing metode transpor membran dengan ban-
Dalam keadaan normal plasma rempar sel darah merah ter- tuan ini secara bergiliran.
suspensi memiliki aktivitas osmotik yang sama dengan cairan
di dalam sel sehingga volume sel konstan. Jika sel darah merah
dimasukkan ke dalam larutan encer atau hipotonik (hipo I Transpor yang diperantarai oleh pembawa
berarti "di bawah"), suatu larutan dengan konsentrasi zat dilaksanakan oleh suatu pembawa yang
terlarut nonpenetrans yang rendah (dan karenanya konsentrasi mengubah bentuknya.
airnya lebih tinggi) maka air akan masuk ke dalam sel dengan
osmosis. Penambahan nefto air dalam sel menyebabkan sel Protein-protein pembawa/pengangkut rerentang menembus
membengkak, mungkin hingga ke tahap pecah. Jika, sebalik- ketebalan membran plasma dan dapat berubah bentuk se-
nya, sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan pekar arau hingga tempar-tempat pengikatan spesifiknya dapat terpajan
larutan hipertonik (hiper artinya "di atas"), larutan dengan bergantian ke kedua sisi membran. Molekul pembawa ini
konsentrasi zat terlarut nonpenetrans di atas normal (dan melakukan "fllp-fup" sehingga tempat pengikatanny^ yang
karenanya konsentrasi airnya lebih rendah) maka sel menciut terletak di interior pembawa dapat bergantian terpajan ke
karena kehilangan air melalui proses osmosis. Karena itu, CES dan CIS. Gambar 3-14 adalah ilustrasi skematik
konsentrasi zat-zat terlarut nonpenetrans di CES harus cepat tr.lnspor yang diperantarai oleh pembawa ini. Molekul
dipulihkan ke normal seandainya CES menjadi hipotonik yang akan dipindahkan melekat ke suatu rempar pengikatan
(misalnya menelan terlalu banyak air) atau hipertonik (misal- di interior pembawa di salah satu sisi membran (langkah l),
nya akibat kehilangan terlalu banyak air akibat diare berat) pengikatan ini menyebabkan bentuk pembawa berubah se-
(Lihat h. 611-618 untuk perincian lebih lanjut mengenai demikian sehingga rempat pengikatan tersebut sekarang ter-
mekanisme homeostatik penting yang mempertahankan pajan ke sisi lain membran (langkah 2). Kemudian, serelah
konsentrasi zar rerlarur nonpenerrans di CES tetap normal). dipindahkan dengan cara ini dari satu sisi membran ke sisi
lainnya, molekul yang bersangkutan terlepas dari pembawa
(langkah 3). Setelah penumpangnya "turun", pembawa kem-
bali berubah bentuk ke bentuknya semula (langkah 4).
TRANSPOR MEMBRAN DENGAN
Sistem pengangkut yang diperantarai oleh pembawa ini
BANTUAN memperlihatkan tiga karakteristik penting yang menentukan
jenis dan jumlah bahan yang dapat dipindahkan menembus
Semua jenis rranspor yang sejauh
ini telah kita bahas-difusi
membran: spesifsitas, saturasi, dan kompetisi.
mengikuti penurunan gradien konsentrasi, perpindahan se-
suai gradien listrik, dan osmosis-menyebabkan perpindahan 1. Spesifisitas. Setiap protein pembawa mengkhususkan
netto molekul-molekul yang mampu menembus membran diri memindahkan satu substansi terrenru atau, paling
plasma berkat ukuran nya yangkecil atau kelarutannya dalam banyak, beberapa senyawa kimia yang mirip. Sebagai
lemak. Molekul besar yang kurang larut lemak misalnya contoh, asam amino tidak dapat berikatan dengan
protein, glukosa, dan asam amino tidak dapat menembus pembawa glukosa, meskipun beberapa asam amino
tafgftqhr, ..:.,1:;,;
&
:..: !:t ;s
.l;' ',.:, I ::
Konformasi X
pembawa (tempat
pengikatan terpajan
ke CES) Molekul yang
akan diangkut
bettkatan dengan
pdmh.hwa' : r:.r',
.
-r:':i .'
.:..:: :
i'*';t:.,:.. l',
Ketika berikatan
@+qg
dengan molekul yang
akan dipindahkan,
pembawa mengubah
konformasinya
I,iri$kah 3
, *.dg,K ffi
Konformasi Y
pembawa (tempat
pengikatan terpajan
ke CIS) Molekul
yang dibawa terlepas
9lrl oemlawa .,. ,,r,,,
4p, :s
% .,*%
@
&'
Gambar 3-14
Gambaran skematik transpor yang diperantarai oleh pembawa: difusi terfasilitasi
74 Bab3
. serupa mungkin dapat menggunakan pembawa yang Sebagai analogi, bayangkan sebuah kapal feri yang
sama. Jenis pembawa yang dimiliki oleh sel bervariasi dapat membawa maksimal 100 orang menyeberangi se-
sehingga di antara sel-sel terdapat selektivitas transpor. buah sungai dalam satu perjalanan selama satu jam. Jika
CATAIAN KLINIS. Sejumlah penyakit keturunan ber- 25 orang siap naik ke kapal, maka 25 akan diangkut
kaitan dengan defek pada sistem transpor untuk suaru dalam satu jam. Penggandaan jumlah penumpang men-
bahan tertentu. Sisteinuria (sistein di dalam urin) adalah jadi 50 akan menggandakan laju pemindahan menjadi
penyakit yang disebabkan oleh defek pada pembawa 50 orang per jam. Akan terdapat hubungan berbanding
sistein di membran ginjal. Sistem transpor ini dalam lurus antara jumlah orang yang menunggu diangkut
keadaan normal membersihkan sistein dari cairan yang (konsentrasi) dengan laju transpor sampai kapal feri
diarahkan untuk menjadi urin dan mengembalikan tersebut bermuatan penuh (T -nya tercapai). Feri dapat
asam amino esensial ini ke darah. Pada malfungsi pro- mengangkut maksimal 100 orang per jam. Bahkan jika
tein pembawa ini terjadi penimbunan sistein di urin di terdapat 150 orang menunggu, hanya 100 orang yang
mana zat ini kurang larut dan cenderung mengendap. akan terangkut per jamnya.
Ini adalah salah satu penyebab batu saluran kemih. Saturasi pembawa adalah faktor kritis penentu kece-
2. Saturasi. Tempat pengikatan untuk bahan spesifik di patan dalam transpor bahan-bahan tertentu menembus
membran plasma terbatas. Karena itu, jumlah bahan membran ginjal selama pembenrukan urin dan menem-
yang dapat diangkut menembus membran dalam kurun bus membran usus sewaktu penyerapan makanan yang
waktu tertentu terbatas. Batas ini dikenal sebagai mak- telah tercerna. Selain itu, laju rranspor yang diperantarai
simum transpor (Tin). Sebelum Tin tercapai, jumlah pembawa kadang dapat diatur (misalnya oleh hormon)
tempat pengikatan di molekul pembawa yang ditempati dengan mengubah-ubah afinitas (daya tarik) rempar
oleh suatu bahan dan, karenanya, laju transpor bahan pengikatan ke penumpangnya atau dengan mengubah-
tersebut menembus membran, berbanding lurus dengan ubah jumlah rempar pengikatan yang tersedia. Sebagai
konsentrasinya. Semakin banyak bahan yang tersedia contoh, hormon insulin sangat meningkatkan rranspor
untuk transpor, semakin banyak yang akan diangkut. glukosa (yang diperantarai oleh pembawa) masuk ke
Ketika Tin tercapai, pembawa mengalami penjenuhan sebagian besar sel tubuh dengan meningkatkan jumlah
(semua tempat pengikatannya terisi penuh) dan laju pembawa glukosa di membran plasma sel. Defisiensi
transpor bahan menembus membran maksimal. Pening- efek insulin (diabetes melitu) secara drastis mengurangi
katan lebih lanjut konsentrasi bahan tidak diiringi oleh kemampuan tubuh menyerap dan menggunakan glu-
peningkatan laju transpor (Gambar 3-15). kosa sebagai sumber energi primer.
Difusi sederhana
mengikuti penurunan
gradien konsentrasi
/
Rendah Tinggi
Konsentrasi molekul di CES
Gambar 3-15
Perbandingan transpor yang diperantarai oleh pembawa dan difusi sederhana mengikuti penurunan gradien konsentrasi. pada
difusi sederhana suatu molekul mengikuti penurunan gradien konsentrasinya, Iaju transpor molekul ke dalam sel berbanding
Iurus dengan konsentrasi ekstrasel molekul tersebut. Pada transpor suatu molekul yang diperantarai oleh pembawa mengikJti
penurunan gradien konsentrasinya, laju transpor molekul ke dalam sel berbanding lurus dengan konsentrasi ekstrasel mo-lekul
tersebut sampai pembawa mengalami penjenuhan, saat laju transpor mencapai nilai maksimum (maksimum transpor, atau T.).
Laju transpor tidak me4ingkat meskipun konsentrasi molekul di CES meningkat.
76 Bab 3
tebih Dekat dengan Fisiologi Olahraga
Otot yang Aktif "Suka yang Manis-Manis"
Selama olahraga, sel otot mengguna- bahwa sel otot menyisipkan lebih terganggu akibat kerja insulin yang
kan lebih banyak glukosa dan bahan banyak molekul pembawa glukosa di inadekuat (lihat Bab 19). Kadar glukosa
bakar nutrien lain dibandingkan membran plasmanya sebagai respons dalam plasma meningkat karena
biasanya untuk menjalankan aktivitas terhadap olah raga. Hal ini telah glukosa tetap berada di plasma dan
kontraktil. Laju transpor glukosa ke dibuktikan pada tikus yang menjalani tidak dipindahkan ke dalam sel. Pada
dalam otot yang sedang berolah raga latihan fisik. bentuk penyakit tipe 1, insulin yang
dapat meningkat lebih dari '10 kali Olahraga memengaruhi transpor diproduksi tidak cukup untuk meme-
selama aktivitas fisik sedang sampai glukosa ke dalam sel melalui cara lain. nuhi kebutuhan penyerapan glukosa
berat. Penyerapan glukosa oleh sel Olahraga aerobik teratur (lihat h. 40) oleh tubuh. Olahraga aerobik teratur
dilaksanakan oleh pembawa glukosa di telah dibuktikan meningkatkan baik akan mengurangi jumlah insulin yang
membran plasma. Sel memelihara afinitas (kekuatan menarik) maupun harus disuntikkan untuk mendorong
simpanan molekul pembawa di jumlah tempat reseptor di membran penyerapan glukosa dan menurunkan
sitoplasmanya yang dapat disisipkan ke yang secara spesifik mengikat insulin. kadar glukosa darah ke arah normal.
dalam membran plasma seiring dengan Adaptasi ini menyebabkan Pada diabetes tipe 2, insulin diproduksi
peningkatan kebutuhan akan penye- peningkatan sensitivitas insulin; yaitu, tetapi sel sasaran insulin mengalami
rapan glukosa. Di banyak sel, termasuk sel lebih responsif dibandingkan penurunan sensitivitas terhadap
sel otot yang sedang beristirahat, difusi normal terhadap kadar insulin dalam keberadaan hormon ini. Dengan
terfasilitasi glukosa ke dalam sel darah yang sama. meningkatkan responsivitas sel
bergantung pada hormon insulin. Karena insulin meningkatkan difusi terhadap insulin yang ada, olah raga
lnsulin mendorong insersi pembawa terfasilitasi glukosa ke dalam sebagian aerobik teratur membantu glukosa
glukosa di membran plasma sel besar sel maka peningkatan sensitivitas masuk ke dalam sel, tempat bahan ini
tergantung-insulin. Namun, karena insulin yang dipicu oleh olahraga digunakan untuk menghasilkan energi
kadar insulin plasma turun sewaktu adalah salah satu faktor yang menye- dan tidak tetap berada di plasma,
olahraga maka insulin tidak berperan babkan olahraga bermanfaat sebagai tempat zat ini dapat menimbulkan
dalam peningkatan transpor glukosa terapi untuk mengontrol diabetes efek merugikan bagi tubuh.
ke dalam otot yang sedang berolah melitus. Pada penyakit ini, masuknya
raga. Para peneliti membuktikan glukosa ke dalam sebagian besar sel
bawa. Hal ini mengubah afinitas tempat pengikatan pembawa dap Na- dan memicu perubahan bentuk pembawa, yang
di sisi membran yang berlawanan sehingga partikel yang di- menyebabkan Na- diturunkan di eksterior. Defosforilasi
angkut berpindah melawan gradien konsentrasi dari konsen- pembawa kemudian meningkatkan afinitasnya terhadap K-
trasi rendah ke tinggi. Mekanisme rranspor aktif ini sering di sisi ekstrasel dan memulihkan konformasi pembawa se-
disebut pompa, analog dengan pompa air yangmemerlukan perti semula, sehingga memindahkan K- ke dalam sitoplas-
energi untuk memindahkan air ke atas melawan tarikan ma. Namun tidak terjadi pertukaran langsung Na- untuk K-.
gravitasi. Pompa Na--K- memindahkan tiga Na. keluar sel untuk se-
Sistem transpor aktif paling sederhana memindahkan tiap dua K- y*g dipompanya masuk. (Untuk memahami
(memompa) satu jenis penumpang. Salah satu contoh adalah besarnya pemompaan aktif Na.-K- yang berlangsung, perlu
pompa ion hidrogen (H.) yang digunakan oleh sel lambung diketahui bahwa membran sebuah sel saraf mengandung
tertentu untuk memindahkan H. ke dalam lumen lambung sekitar I juta pompa Na.-K- yang mampu memindahkan
yang berkaitan dengan sekresi asam hidroklorida sewaktu sekitar 200 juta ion per detik).
pencernaan makanan. Pompa ini memindahkan H- melawan Pompa Na--K- memiliki riga peran penting:
gradien yang sangar besar: konsentrasi H- di lumen lambung
adalah 3 sampai 4 jutakali lebih besar daripada konsentrasi-
1. Pompa ini membentuk gradien konsentrasi Na- dan K.
nya di darah.
di kedua sisi membran plasma semua sel; gradien ini
sangar penring dalam kemampuan sel saraf dan otot
untuk menghasilkan sinyal listrik yang esensial bagi
POMPA Na*-K* fungsi mereka (topik yang akan dibahas lebih lengkap di
Mekanisme rranspor aktif lain yang lebih rumit melibatkan bagian selanjutnya).
pemindahan dua penumpang yang berbeda, baik secara ber- 2. Pompa ini membantu mengatur volume sel dengan
samaan dalam arah yang sama atau berurutan dalam arah mengontrol konsentrasi zat-zat rcrlarut di dalam sel se-
berlawanan. Sebagai contoh, membran plasma semua sel hingga efek osmotikyang dapat menyebabkan pembeng-
memiliki pompa Na.-K. ATPase (disingkat pompa Na.-K-) kakan atau penciutan sel berkurang.
yang aktif secara sekuensial. Pembawa ini memindahkan Na- 3. Energi yang digunakan unruk menjalankan pompa
keluar sel, memekatkannya di CES, dan mengambil K. dari Na--K. juga secara tidak langsung berfungsi sebagai
luar, memekatkanya di CIS (Gamb ar 3-17) . Penguraian AIp sumber energi bagi kotranspor glukosa dan asam amino
melalui aktivitas AIPase diikuti oleh fosforilasi molekul pem- menembus sel usus dan ginjal. Proses ini dikenai sebagai
bawa di sisi intrasel meningkatkan afinitas pembawa terha- trans?or ahtif sekunder.
$ffi
,w mengalami defosforilasi
Arah
iffi
transpor
$ (Rendah)
Langkah 1
l-vot"rut yung
akan ditranspor
Langkah 2 I
I
Gambar 3-15
Transpor aktif. Energi ATP dibutuhkan dalam siklus fosforilasi-defosforilasi pembawa untuk memindahkan molekul penumpang
"menanjak" dari regio dengan konsentrasi rendah ke regio dengan konsentrasi tinggi.
Ketika membuka ke CES, pembawa menurunkan Na* di sisi konsentrasi tingginya dan mengambil K* dari sisi konsentrasi rendahnya.
o o oo o1 OO y
o o o o o
Konformasi X pompa
Konformasi Y pompa NarK- yang NaLKt yang mengalami
mengalami fosforilasi memiliki defosforilasi memiliki
afinitas tinggi terhadap Na* dan afinitas tinggi terhadap K-
afinitas rendah terhadap K. ketika dan afinitas rendah
terpajan ke CIS terhadap Na. ketika
/^T
terpajan ke CES
Ketika membuka ke
o { '.'^ ) o
dari sisi konsentrasi rendahnya dan menuru nkan K. di sisi konsentrasi tingginya
O = Natrium (Na-) o
Gambar 3-'17
Pompa Na*-K* ATPase. Membran plasma semua sel mengandung pembawa transpor-aktif, pompa Na.-K- ATPase, yang
menggunakan energi pada siklus fosforilasi-de{osforilasi pembawa untuk secara berurutan memindahkan Na* keluar sel dan K.
ke dalam sel melawan gradien konsentrasi ion-ion tersebut. Pompa ini memindahkan tiga Na* keluar dan dua K" masuk untuk
setiap ATP yang diuraikan.
78 Bab 3
TRANSPOR AKTIF SEKUNDER yang tersimpan dalam bentuk gradien konsentrasi ion
(misalnya gradien Na.) untuk memindahkan molekul
Tidak seperti sebagian besar sel di tubuh, sel usus dan ginjal
kotransportasi melawan gradien ("menanjak'). Hal ini sangat
secara aktif memindahkan glukosa dan asam amino dari dae-
eftsien, karena Na. tetap harus dipompa keluar untuk mem-
rah dengan konsentrasi rendah ke daerah dengan konsentrasi
pertahankan integritas listrik dan osmotik sel.
tinggi. Sel usus memindahkan nutrien-nutrien ini dari bagian
Glukosa dibawa masuk ke sel menembus membran
dalam lumen usus ke dalam darah, memekatkan mereka di
luminal oleh transpor aktif sekunder kemudian secara pasif
darah sampai tidak ada lagi molekul-molekul ini yang ter-
mengalir keluar sel menembus membran basolateral oleh
tinggal di lumen untuk keluar melalui tinja. Sel ginjal me-
difusi terfasilitasi mengikuti penurunan gradien konsentrasi
nyelamatkan molekul-molekul nutrien ini untuk tubuh
dan masuk ke darah. Difusi terfasilitasi ini diperantarai oleh
dengan memindahkan mereka keluar dari cairan yang akan
suatu pembawa pasif di membran basolateral yang identik
menjadi urin, mengangkut mereka melawan gradien konsen-
dengan yang memindahkan glukosa ke dalam sel lain, tetapi
trasi ke dalam darah. Namun, pada mekanisme ini energi tidak
di sel usus dan ginjal pembawa ini memindahkan glukosa
secara langsung diberikan ke molekul pembawa. Pembawa
keluar sel. Perbedaan bergantung pada arah gradien kon-
yang mengangkut glukosa melawan gradien konsentrasinya
sentrasi glukosa. Pada kasus sei usus dan ginjal, konsentrasi
dari lumen usus dan ginjal berbeda dengan pembawa pada
glukosa di dalam sel lebih tinggi.
difusi terfasilitasi glukosa. Pembawa di sel usus dan ginjal ada-
Sebelum meninggalkan topik mengenai transpor yang
lah pembawa kotranspor yaitu mereka memiliki dua tempat
diperantarai oleh pembawa, pikirkanlah semua aktivitas yang
pengikatan, satu untuk Na- dan yang lain untuk molekul
mengandalkan bantuan molekul pembawa. Semua sel ber-
nutrien. Pompa Na.-K. di sel-sel ini terletak di membran baso-
gantung pada pembawa untuk menyerap glukosa dan asam
lateral (membran di dasar sel yang berlawanan dengan lumen
amino, yang masing-masing berfungsi sebagai sumber energi
dan di sepanjang tepi lateral sel di bawah taur erar; lihat Gam-
utama dan bahan dasar struktural. Pompa Na--K- penting
bar 3-5,,h. 66). Lebih banyak Na. terdapat di lumen daripada
untuk membangkitkan aktivitas listrik sel dan untuk me-
di dalam sel karena pompa Na.-K- membutuhkan-energi
mastikan bahwa sel memiliki konsentrasi zat-zat terlarut yang
mengangkut Na. keluar sel di membran basolateral, menjaga
secara osmotis aktif dalam jumlah memadai. Tianspor aktif
konsentrasi Na- intrasel tetap rendah. Karena perbedaan kon-
baik primer atau sekunder atau keduanya, digunakan secara
sentrasi Na. ini maka lebih banyak Na- berikatan dengan pem-
luas untuk melaksanakan fungsi khusus sisrem saraf dan
bawa kotranspor luminal ketika pembawa terpajan ke luar
pencernaan serta ginjal dan semua jenis otot.
(Gambar 3-18). Pengikatan Na* ke pembawa kotranspor me-
ningkatkan afinitas pembawa terhadap penumpang lainnya
(misalnya glukosa), sehingga pembawa memiliki afinitas tinggi I Pada transpor vesikular, bahan dipindahkan
terhadap glukosa ketika terpajan ke luar. Ketika Na- dan glu- masuk atau keluar sel dengan dibungkus oleh
kosa terikat ke pembawa, pembawa mengalami perubahan membran.
bentuk dan membuka ke bagian dalam sel. Baik Na- maupun
glukosa dilepaskan ke interior-Na* karena konsentrasi Na* Sistem transpor khusus yang diperantarai oleh pembawa yang
intrasel yang rendah, dan glukosa karena berkurangnya afinitas terbenam di membran plasma dapat secara selektif memindah-
tempat pengikatan setelah pelepasan Na.. kan ion dan molekul polar kecil. Tetapi bagaimana dengan
Perpindahan Na- ke dalam sel oleh pembawa kotranspor molekul polar besar atau bahkan bahan multimolekul yang
ini mengikuti penurunan gradien konsentrasi karena kon- harus masuk atau keluar sel, misalnya sewaktu seftresi hormon
sentrasi Na. intrasel yang rendah, tetapi perpindahan glukosa protein (molekul polar besar) oleh sel endokrin atau ingesti
bersifat "menanjali' karena glukosa mengalami pemekatan bakteri invasif (partikel multimolekul) oleh sel darah putih?
intrasel. Na- yang dibebaskan dengan cepat dipompa keluar Bahan-bahan ini tidak dapat menembus membran plasma,
oleh mekanisme rranspor aktif Na.-K. sehingga kadar Na- bahkan dengan bantuan: Mereka terlalu besar bagi saluran, dan
intrasel dijaga tetap rendah. Energi yang digunakan dalam ddak tersedia pembawa bagi bahan-bahan ini (mereka bahkan
proses ini tidak secara Iangsung digunakan untuk menjalan- terlalu besar bagi molekul pembawa). Partikel-partikel besar ini
kan pembawa kotranspor, karena tidak diperlukan fosforilasi dipertukarkan antara CIS dan CES bukan dengan melewati
untuk mengubah afinitas tempar pengikatan terhadap glu- membran tetapi dengan membungkusnya daiam suatu vesikel
kosa. Pembentukan gradien konsentrasi Na- oleh mekanisme berselubung membran, suatu proses yang disebut transpor
transpor aktif primer (pompa Na.-K-) lah yang menjalankan vesikular. Tlanspor vesikular memerlukan energi sehingga cara
mekanisme transpor aktif sekunder ini (pembawa kotranspor ini adalah metode aktif transpor membran. Energi diperlukan
Na--glukosa) untuk memindahkan glukosa melawan gradien untuk membentuk vesikel dan menggerakkan vesikel di dalam
konsentrasinya. Pada transpor aktif primer, energi secara sel. Tianspor ke dalam sel dengan cara ini dinamai endositosis,
hngsung digunakan untuk memindahkan suatu bahan me- sementara transpor keluar selnya disebut eksositosis.
lawan gradien konsentrasinya. Istilah transpor aktif tanpa
embel-embel biasanya berarti transpor aktif primer. Pada ENDOSITOSTS
transpor aktif sekunder, energi dibutuhkan pada keseluruh- Pada endositosis membran plasma mengelilingi bahan yang
an proses, tetapi tidak secara langsung diperlukan untuk akan ditelan, kemudian menyatlr di atas permukaan bahan
menjalankan pompa. Pompa menggunakan energi "bekas" sedemikian sehingga bahan tersebut terperangkap di dalam
sel (lihath. 32).Ingatlah bahwa terdapat tiga bentuk endo- sei-sel tipis yang melapisi kapiler, rempat terjadinya per-
sitosis, bergantung pada sifat bahan yang diinternalisasi: tukaran bahan antara darah dan jaringan sekitar.
pinositosis (penyerapan CES nonselektif), endositosis yang
diperantarai oleh reseptor (penyerapan selektifsuatu molekul
EKSOSTTOSTS
besar), dan fagositosis (penyerapan selektif partikel multimo-
lekul). Pada eftsositosis, yang terjadi hampir kebalikan dari endo-
Setelah berada di dalam sel, vesikel yang telah ditelan sitosis. Vesikel terbungkus membran yang terbentuk di dalam
tersebut memiliki dua kemungkinan: sel menyatu dengan membran plasma, kemudian membuka
dan membebaskan isinya ke eksterior (lihat h. 29). Bahan-
1. Umumnya lisosom berfusi dengan vesikel untuk meng- bahan yang dikemas untuk diekspor oleh retikulum endoplas-
uraikan dan membebaskan isi vesikel ke dalam cairan ma dan kompleks Golgi dieksternalisasi dengan eksositosis.
intrasel. Eksositosis memiliki dua fungsi berbeda:
2. Di sebagian sel, vesikel endositotik tidak berfusi dengan
lisosom tetapi bergerak ke sisi sel yang berlawanan, tem- 1. Merupakan mekanisme untuk mengeiuarkan molekul
pat vesikel tersebut membebaskan isinya melalui eksosi- polar besaq misalnya hormon protein dan enzim yang
tosis. Ini merupakan jalur untuk memindahkan partikel tidak mampu menembus membran plasma. Dalam hal
secara utuh menembus sel. Lalu lintas vesikel semacam ini, isi vesikel bersifat sangat spesifik dan hanya di-
ini adalah cara untuk memindahkan bahan menembus bebaskan jika terdapat sinyal yang sesuai.
80 Bab 3
2. Memungkinkan sel menambahkan komponen spesifik miliki 'potensial" untuk melakukan kerja, maka pemisahan
ke membran, misalnya pembawa tertentu' saluran, atau muatan di kedua sisi membran disebut potensial membran.
reseptor, bergantung pada kebutuhan sel. Dalam hal ini, Potensial membran diukur dalam satuan volt (satuan yang
komposisi membran yang mengelilingi vesikel sangat sama yang digunakan untuk tegangan dalam alat listrik),
berperan, dan isi mungkin sekedar sampel CIS. tetapi karena potensial membran relatif rendah maka satuan
yang digunakan adalah milivolt (mU (l mV = l/1000
Laju endositosis dan elaositosis harus dijaga seimbang
volt).
untuk mempertahankan agar luas permukaan membran dan
Karena konsep potensial bersift mendasar untuk me-
volume sel konstan. Pada sel yang aktif melakukan endositosis,
mahami banyak hal dalam fisiologi, khususnya fisiologi otot
lebih dari 1000/o membran plasma mungkin digunakan dalam
dan sarafi maka apa yang dimalsud dengan istilah ini harus
satu jam untuk membungkus vesikel yang diinternalisasi
benar-benar jelas. Secara elektris, membran dalam Gambar
sehingga membran permukaan perlu diganti dengan eksosi-
3- 1 9a bersifat netral. Di kedua sisi membran terdapat muatan
tosis. Sebaliknya, ketika suatu sel sekretorik dirangsang untuk
positif (+) dan negatif C) dalam jumlah yang sama sehingga
melakukan seLresi, sel ini mungkin secara temporer melaku-
tidak terbentuk potensial membran. Dalam Gambar 3-19b,
kan penyisipan hingga 30 kali luas membrannya melalui
sebagian dari muaran positif dari sisi kanan dipindahkan ke
elsositosis. Membran tambahan ini harus secara spesifik di-
sisi kiri. Kini sisi kiri memiliki kelebihan muatan positif
ambil kembali oleh aktivitas endositotik yang setara. Dengan
sementara sisi kanan menjadi kelebihan muatan negatif.
demikian, melalui eksositosis dan endositosis, bagian-bagian
Dengan kata lain, terjadi pemisahan muatan-muatan yang
membran secara terus-menerus dipulihkan, diambil, dan di-
berlawanan di kedua sisi membran, atau perbedaan dalam
daur ulang. Pembahasan kita tentang transpor membran kini
jumlah relatif muatan positif dan negatif di kedua sisi. Yaitu,
selesai. Tabel 3-2 meringkaskan jalur-jalur yang dapat di-
kini terdapat potensial membran. Gaya tarik antara muatan-
gunakan bahan untuk berpindah antara CES dan CIS. Sel
muatan yang terpisah ini menyebabkan muatan terkumpul
bersifat selektifdalam hal apa yang dapat masuk atau keluar
dalam suatu lapisan tipis di sepanjang permukaan luar dan
karena sel memiliki beragam jumlah dan jenis saluran, perrt-
dalam membran plasma (Gambar 3-19c). Muatan-muatan
bawa, atau mekanisme untuk transpor vesikular. Molekul po-
yang terpisah ini hanya mencerminkan sebagian kecil dari
lar besar (terlalu besar untuk saluran dan tidak larut lemak)
jumlah total partikel bermuatan (ion) yang terdapat di CES
yang mekanisme transpor khususnya tidak dlmilikl oleh sel
dan CIS. Sebagian besar cairan yang terdapat di dalam dan di
tidak akan dapat menembus membran sel.
luar sel bersift netral secara elektris (Gamb ar 3-l9d).Ion-ion
Tianspor selektif K. dan Na* menentukan sifat ke-
yang secara listrik seimbang dapat diabaikan, karena mereka
listrikan sel. Selanjutnya kita akan mengalihkan perhatian
tidak berperan membentuk potensial membran. Karena itu,
kepada topik ini.
potensial membran diciptakan oleh sebagian kecil (hampir
dapat diabaikan) dari seluruh partikel bermuatan yang
terdapat di cairan tubuh. Perhatikan bahw-a membran itu
sendiri tidak bermuatan. Kata potensial membran merujuk
kepada perbedaan dalam muatan antara selapis tipis regio
CIS dan CES yang masing-masing terletak tepat di samping
membran dalam dan rnembran luar.
POTENSIAL MEMBRAN Besar potensial bergantung pada jumlah muatan ber-
lawanan yang dipisahkan: semakin banyak jumlah muatan
Membran plasma semua sel hidup memiliki potensial mem-
yang dipisahkan, semakin besar potensial. Karena itu, dalam
bran, atau mengalami polarisasi listrik.
Gambar 3-19e membran B memiliki potensial lebih besar
daripada A dan lebih kecil daripada C.
82 Bab 3
Membran
+
+ +
+ + + + +
+
j+1
+ ; _,/+
sisanya yang yang menentukan
Bagian cairan
sisanya yang
+-+-+-+- ,
+ +
+ +
+
+ +
+ +
+
+ +
+ +
(e)
Gambar 3-19
Pembentukan potensial membran akibat distribusi tak merata muatan positif dan negatif di kedua sisi membran. (a) Ketika
muatan positif dan negatif tersebar seimbang di kedua sisi membran, tidak terbentuk potensial membran. (b) Ketika muatan
yang berlawanan dipisahkan oleh membran; tercipta potensial membran. (c) Muatan tak-seimbang yang menentukan potensial
membran terakumulasi dalam suatu lapisan tipis di sepanjang permukaan membran. (d) Sebagian besar cairan di CES dan CIS
secara elektris netral. Muatan tak seimbang terakumulasi dalam suatu lapisan tipis di sepanjang membran plasma. (e) Membran
B memiliki potensial lebih besar daripada A dan lebih kecil daripada C.
bab-bab selanjutnya perubahan yangterjadi di jaringan peka Konsentrasi dan permeabilitas relatif ion-ion yang ber-
rangsang sewaktu pembentukan sinyal listrik. peran penting dalam aktivitas listrik membran diperbanding-
Distribusi tak-seimbang beberapa ion kunci antara CIS kan di Tabel 3-3. Perhatikan bahwa Na- memilihi honsentrasi
dan CES serta perpindahan selektif mereka menembus mem- lebih besar di cairan ekstrasel dan konsen*asi K. jauh lebih
bran plasma merupakan penentu sifat listrik membran. Di besar di cairan intrasel. Perbedaan konsentrasi ini dipertahan-
tubuh, muatan listrik dibawa oleh ion-ion. Ion-ion yang ter- kan oleh pompa Na--K. yang membutuhkan energi. Karena
utama berperan dalam pembentukan potensial membran isti- membran plasma hampir sama sekali impermeabel terhadap
rahat adalah Na-, K-, dan A-. Yang terakhir mengacu kepada A- maka protein besar yang bermuatan negatif ini hanya
protein intrasel besar bermuatan negatif (anion). Ion lain terdapat di dalam sel. Setelah disintesis dari asam amino yang
(misalnya kalsium, magnesium, klorida, bikarbonat, dan fos- diangkut ke dalam sel, protein tetap terperangkap di dalam sel.
fat) tidak memberi kontribusi langsung bagi sifat listrik Selain mekanisme pembawa aktif, Na- dan K- dapat
membran plasma istirahat di sebagian besar sel, meskipun secara pasif menembus membran melalui saluran protein
mereka memiliki peran penting lain di tubuh. yang spesifik bagi mereka. K- biasanya jauh lebih mudah me-
84 Bab 3
Membran plasma
CA-
@ Tidak terjadi perpindahan K* lebih lanjut ketika gradien
+
listrik yang mengarah ke dalam secara tepat mengimbangi
+ gradien konsentrasi yang mengarah ke luar. Potensial
+ membran pada titik keseimbangan ini adalah potensial
keseimbangan untuk K+ (E^.) pada -90 mV.
Ex'= -90 mV
Gambar 3-20
Potensial keseimbangan untuk K*
= 6t log
kan perjanjian, tanda seklu rnenunjuhhan polaritas maatan 30
yang berlebihan di bagian dalam membran Potensial membran
-90 mV berarti bahwa potensial memiliki besar 90 mV Karena log ll30 = -1.477, maka
dengan bagian dalam relatif negatif terhadap bagian luar. E*. = 5r (-r.477) = -90mV
Potensial +90 mV akan memiliki kekuatan yang sama, tetapi
Karena 61 adalah suatu konstanta, maka potensial ke-
dalam hal ini bagian daiam lebih positif daripada bagian
seimbangan pada hakikatnya adalah ukuran dari potensial
luar.
membran (yaitu, besar gradien listrik) yang persis sama
Potensial keseimbangan untuk suatu ion yang konsen-
mengimbangi gradien konsentrasi yang terdapat untuk ion
trasinya berbeda di kedua sisi membran dapat dihitung
tersebut (yaitu rasio antara konsentrasi ion di luar sel dan di
dengan persamaan Nernst sebagai berikut:
dalam sel). Perhatikan bahwa semakin besar gradien konsen-
trasi untuk suatu ion semakin besar potensial keseimbangan
E= 6I loe9
'C, ion tersebut. Untuk mengimbangi gradien konsentrasi yang
di mana lebih besar tentu diperlukan gradien listrik berlawanan yang
lebih besar pula.
E = potensial keseimbangan untuk ion dalam mV
61 = suatu konstanta yang mengandung konstanta gas
EFEK PERPINDAHAN NATRIUM SAJA PADA
universal (R), suhu mutlak (T), valensi ion (z) (jika
POTENSIAL MEM BRAN: POTENSIAL
valensi adalah 1+, seperti untuk K' dan Na.), suatu
konstanta listrik yang dikenal sebagai Faraday (F), KESEIMBANGAN Na*
bersama dengan perubahan logaritma alami (ln) menjadi Situasi hipotetis serupa dapat diciptakan untuk Na- saja
logaritma berbasis 10 (log); 61 = M/zF. Untuk setiap (Gambar 3-21). Gradien konsentrasi untuk Na. akan memin-
ion dengan valensi selain 1+, 61 harus dibagi z untuk dahkan ion ke dalam sel, menyebabkan penimbunan muatan
menghitung potensial Nernst. positif di interior membran dan meninggalkan muatan ne-
Co = kott.tttrasi ion di luar sel dalam milimol/liter gatif di luar (terutama dalam bentuk klorida, Cl-; Na- dan
(milimolar; mM) Cl-- yaitu, garam-adalah ion CES predominan). Perpindahan
netto ke dalam sel akan berlanjut sampai tercapai keseim-
C, = kotr.ttttasi ion di dalam sel dalam mM.
bangan akibat terbencuknya gradien listrik berlawanan yang
Karena konsentrasi K. CES adalah 5 mM dan konsentrasi sama besar dengan gradien konsentrasi. Pada titik ini, berda-
CISnya 150 mM, maka sarkan konsentrasi Na., maka potensial keseimbangan Na*
(E*.) akan sebesar +60 mV. Dalam hal in bagian dalam sel
5mM
8... = 6l loe- akan lebih positif berbeda dari potensial keseimbangan un-
150mM tuk K.. Besar E*". agak lebih kecil daripada E*. (60 mV
Gambar 3-22
Efek perpindahan K- dan Na. pada pembentukan potensial membran istirahat.
perlahan, karena permeabilitasnya yang rendah, yaitu karena PERPINDAHAN KLORIDA PADA POTENSIAI
sedikitnya saluranNa. yang bocor. MEMBRAN ISTIRAHAT
Karena kebocoran tersebut selalu terjadi, mengapa kon-
Sejauh ini kita umumnya mengabaikan satu ion lain yang
senuasi K- intrasef tidak terus turun dan konr.ntori N"- di
terdapat dalam konsentrasi tinggi di CES, yaitu Cl-. Klorida
dalam sel tidak terus meningkat? Karena pompa Na.-K. lah
adalah anion CES utama. Potensial keseimbangannya adalah
maka hal ini tidak terjadi." Mekanisme r."^po. aktif ini
-70 mV persis sama dengan potensial membran istirahat.
mengimbangi laju kebocoran (Gambar 3-23). Padapotensial
Perpindahan hanya Cl- bermuatan negatif mengikuti penu-
istirahat, pompa memindahkan kembali iorr kalium (ke
runan gradien konsentrasi akan menghasilkan gradien listrik
dalam sel) dalam jumlah yang pada hakikatnya sama dengan
yang berlawanan, dengan bagian dalam lebih negatif dari-
yang.telah bocor keluar dan secara bersamaan merhindahkan
pada bagian luar. Saat para ahli fisiologi meneliti pertama kali
keluar ion natrium yang merembes masuk. Kareria pompa
efek ionik yang membentuk potensial membran, mereka ter-
mengatasi kebocoran maka gradien konsentrasi untuk K'dan
goda untuk berpikir bahwa perpindahan Cl dan pembentuk-
Na. tetap konstan di kedua sisi membran. Karena itu, pompa
an potensial keseimbangan Cl saja sudah dapat menentukan
Nat-K. tidak saja membentuk perbedaan konsentrasi Na* potensial membran istirahat. Sebenarnya hal yang seballk-
dan K- di kedua sisi membran tetapi juga mempertahankan
nyalah yang terjadi. Potensial membran berperan mendorong
perbedaan ini.
distribusi Cl- di kedua sisi membran.
Seperti baru saja dibahas, besar gradien konsentrasi ini,
Sebagian besar sel sangat permeabel terhadap Cl tetapi
bersama dengan perbedaan permeabilitas membran terhadap
tidak memiliki mekanisme transpor aktif untuk ion ini.
kedua ion, menentukan besar potensial membran. Karena
Tanpa gaya akdfyang bekerja padanya, Cl akan secara pasif
gradien konsentrasi dan permeabilitas terhadap Na- dan K.
mendistribusikan dirinya untuk mencapai keadaan seirnbang.
tetap konstan pada keadaan istirahat maka potensial mem-
Dalam hal ini, Cl- terdorong keluar sel, membentuk gradien
bran istirahat yang dibentuk oleh gaya-gayaini tetap konstan.
konsentrasi yang mengarah ke dalam yang mengimbangi se-
Pada titik ini, ddak terjadi perpindahan netto ion apapun,
cara tepat gradien listrik yang mengarah keluar (yaitu, poten-
karena semua kebocoran pasif diimbangi secara tepat oleh
sial membran istirahat) yang ditimbulkan oleh perpindahan
mekanisme pompa aktif. Tercipta keadaan stabil dinamis,
K" dan Na*. Karena itu, perbedaan konsentrasi Cl- antara
meskipun terdapat gradien konsentrasi yang besar bagi K'
CES dan CIS lebih ditimbulkan secara pasif oleh keberadaan
dan Na. dalam arah yang berlawanan, serta adanya sedikit
potensial rnembran daripada oleh suatu pompa aktif, seperti
kelebihan muatan positif di CES disertai sedikit kelebihan
yang terjadi pada K. dan Na.. Dengan demikian, di sebagian
muatan negatif di CIS (cukup untuk membentuk potensial
besar sel Cl' tidak mempengaruhi potensial membran istira-
dengan besar 70 mV).
I
(Pasif)
i,t-
Y/
Saluran K*
/ U
(Pasif)
+
K
Garnbar 3-23
Keseimbangan antara kebocoran pasif Na. dan K. dan pompa Na.-Kt aktif. Pada potensial membran istirahat, kebocoran pasif
Na. dan K. mengikuti penurunan gradien elektrokimianya diimbangi oleh pompa aktif Na.-K. sehingga tidakterjadi
perpindahan netto Na* dan Kr dan potensial membran istirahat tetap konstan.
hat; potensial membran lah yang secara pasif mempengaruhi Banyak jenis sel menggunakan transpor membran untuk
distribusi Cl-. (Beberapa sel khusus memiliki pompa Cl aktifl menjalankan aktivitas khusus mereka yang ditujukan untuk
dengan perpindahan Cl- ikut menentukan potensial). mempertahankan homeostasis. Inilah beberapa contohnya:
88 Ban -3
lilingi sel ketika sel berada dalam keadaan istirahat secara misalnya memulihkan tekanan darah ke normal ketika tim-
elektris. Aktivitas khusus sel sarafdan orot berganrung pada bul sinyal bahwa tekanan darah tersebur terlalu rendah.
kemampuan sel-sel ini mengubah potensial membran mereka Perubahan cepat pada potensial membran di sel otot
secara cepat pada stimulasi yang sesuai. Perubahan potensial memicu kontraksi otot, yaitu aktivitas khusus otot. Kontraksi
yang sesaat dan cepat ini di sel sarafberfungsi sebagai sinyal otot berperan dalam homeostasis melalui banyak cara, rer-
listrik atau impuls saraf,, yang menjadi cara unruk menyalur- masuk pemompaan darah oleh jantung dan pemindahan
kan informasi di sepanjang jalur saraf. Informasi ini diguna, makanan sepanjang saluran cerna.
kan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian homeostatik,
RINGKASAN BAB
Struktur dan Komposisi Membran (h.59-64) I Banyak sel disatukan lebih lanjut oleh taut sel khusus yang
I Semua sel dibungkus oleh membran plasma, suatu lapis terdiri dari tiga jenis: desmosom, raut erar, dan taut
ganda lemak tipis dengan protein-protein tersisip di da- celah.
lamnya dan karbohidrat melekat di permukaan luarnya. I Desmosom berfungsi sebagai taut perekat untuk menyatu-
I Penampakan mikroskopik elektron membran plasma se- kan sel-sel
secara mekanis dan khususnya penting di
bagai struktur trilaminar (dua garis gelap dipisahkan oleh jaringan yang mendapat banyak p.r.g".g"rr. (Lihitkh
satu garis terang) disebabkan oleh susunan molekul- Gambar 3-4).
molekul yang men)'usunnya. Molekul-molekul fosfolipid I Taut erat sebenarnya menyatukan sel-sel untuk menyum-
menyusun dirinya untuk membentuk suatu lapis ganda bat saluran antara sel-sel rersebut, sehingga lewatnya ba-
dengan interior hidrofobik (garis terang) yang terjepit di han menembus sel dapat diatur. Thut impermeabel ini
antara permukaan luar dan dalam yang hidrofilik (garis ditemukan di lembaran epitel yang memisahkan kom-
gelap). (Lihatkh Gambar 3-1, 3-2, dan 3-3). partemen-kompartemen dengan komposisi kimia yang
I Lapis ganda lemak ini membentuk batas struktural sel, sangat berbeda. (Lihatkh Gambar 3-fl.
berfungsi sebagai sawar untuk bahan-bahan larut-air dan I Thut celah adalah taut komunikasi anrara dua sel yang
berperan menentukan sifat cair membran. berdekatan tetapi tidak saling sentuh. Sel,sel yang disatu-
I Molekul kolesterol yang terdapat di antara fosfolipid ikut kan oleh taut celah terhubung melalui saluran-saluran
berperan dalam sifat cair dan stabilitas membran. kecil yang memungkinkan pertukaran ion dan molekul
I Menurut model mosaik cair struktur membran, protein- kecil antara sel-sel tersebut. Perpindahan ion ini berperan
protein terbenam di dalam lapis ganda lemak. (Lihathh penting dalam penyebaran aktivitas listrik untuk mensin-
Gambar 3-3). Protein membran, yang jenis dan distribu- kronkan konrraksi di otot jantung dan otot polos.
sinya bervariasi di antara sel-sel, berfungsi sebagai (l) (Lihatlah Gambar 3-6).
saluran untuk lewatnya ion kecil menembus membran,
(2) pembawa untuk memindahkan bahan spesifik masuk Tlranspor Membran (h. 66-81)
atau keluar sel; (3) akseptor penanda penambatan (doching I Suatu bahan mungkin berpindah antara CES dan CIS
marher recEtor) untuk fusi dengan vesikel sekretorik yang dengan arau tanpa bantuan.
selanjutnya dieksositosis; (4) enzim terikat-membran yang I Mekanisme rranspor juga dapat bersifat pasif (partikel
mengatur reaksi-realsi kimia spesifik; (5) reseptor untuk berpindah menembus membran tanpa memerlukan
mendeteksi dan berespons terhadap pembawa pesan pengeluaran energi dari sel) atau akdf (sel mengeluarkan
kimiawi yang mengubah fungsi sel; dan (6) molekul pe- energi untuk memindahkan pardkel menembus mem-
rekat sel yang membantu menyatukan sel-sel, dan ber- bran). (Lihatlah Tabel 3-2, h. S2).
fungsi sebagai penghubung suuktural antara lingkungan I Ion dan partikel larut lemak dapat menembus membran
ekstrasel dan sitoskeleton inuasel. tanpa bantuan. Molekul nonpolar (larut lemak), berapa-
I Karbohidrat membran, rantai-rantai pendek gula yang pun ukurannya, dapat larut dan secara pasif melalui lapis
menonjol hanya dari permukaan luar, befungsi sebagai ganda lemak mengikuti penurunan gradien konsentrasi.
penanda identitas sel. (Lihatkh Garnbar 3-3). Molekul ini (Lihathh Gambar 3-7 dan 3-8). Ion kecil menembus
penting dalam pengenalan "diri" pada interalsi antarsel membran secara pasif mengikuti penurunan gradien elek-
misalnya pada pembentukan dan perumbuhan jaringan. trokimia melalui saluran protein yang khusus bagi ion
tersebut.
Perlekatan Antarsel (h. 64-66) I Osmosis adalah kasus khusus perpindahan air mengikuti
I Sel-sel khusus secara lokd mengeluarkan matrils ekstrasel penurunan gradien konsentrasi ke daerah dengan konsen-
(MES) kompleks yang berfungsi sebagai "lem' biologis rrasi zat terlarut lebih tinggi. (Lihatkh Gambar 3-9 sampai
antara sel-sel jaringan. 3-13).
I MES terdiri dari bahan encer mirip-gel yang mengandung I Mekanisme pembawa penting bagi pemindahan molekul
tiga tipe serat protein tersisip di dalamnya: kolagen, elas- polar kecil dan untuk perpindahan terrentu ion menem-
tin, dan fibronektin. bus membran.
SOAL LATIHAN
Pertanyaan Obyektif (f awab an & h. A-44)
1. 3. enzim terikat-membran
Regio hidrofobik molekul-molekul yang membentuk
4. pengenalan "diri"
membran plasma sesuai dengan dua garis hitam struktur
5. batas struktural
ini yang terlihat di bawah mikroskop elektron (Benar
6. fluiditas membran
atau sakh)?
7. pembawa
2. Ekor nonpolar molekul fosfolipid membenamkan diri
8. sawar terhadap lewatnya bahan larut air
di interior membran plasma. (Benar atau salah?)
3. Melalui pemompaannyay^ng tidak seimbang, pompa
6. Dengan menggunakan kode di kanan, tunjukkan arah
perpindahan netto pada masing-masing kasus:
Na.-K. berperan langsung niemisahkan muatan-muatan
1. molekulyangmengalami a. perpindahan
sehingga tercipta potensial membran -70 mY (Benar
kontraseptor sewaktu dari konsen-
atau salah)
transpor aktif sekunder trasi tinggi ke
4. Pada potensial membran istirahat, terjadi sedikit kelebihan
2. difusi terfasilitasi
muatan negatif di bagian dalam membran dengan sedikit rendah
kelebihan muaran positif di ltar (Benar atau salnh?)
3. Na- selama transpor aktif b. perpindahan
sekunder dari konsen-
5. Dengan menggunakan kode di kanan, tunjuklan
4. transpor aktif primer trasi rendah
komponen membran ap^ y^ng berperan dalam fungsi
yang ditanyakan:
5. difusi pasifsederhana ke tinggi
90 Bab 3
:'.ry
*{orn*sstasi*
esensial bagl
kelangsunEan
Wanita hidup sel
$*l merylbentuk
sistem tubuh
Untuk mempertahankan homeostasis, sel harus bekerja sama mempertahankan homeostasis. Selain itu, banyak aktivitas
secara terpadu untuk mencapai tujuan bersama. Dua sistem derajat tinggi (berkaitan dengan pikiran) yang dilaksanakan
regulatorik utama tubuh yang membantu memastikan oleh sistem saraf juga berperan dalam homeostasis.
respons terkoordinasi untuk mempertahankan hidup adalah Komunikasi hormon dilaksanakan oleh hormon yaitu
sistem saraf dan endokrin. pembawa pesan kimiawi jarak jauh yang dikeluarkan oleh
Komunikasi saraf dilaksanakan oleh sel saraf, atau neuron, kelenjar endokrin ke dalam darah. Darah membawa hormon
yang khusus menghasilkan sinyal listrik cepat dan mengeluar- ke tempat-tempat sasaran yang jauh untuk mengatur
kan neurotransmiter; pembawa pesan kimiawi jarak pendek proses-proses yang lebih memerlukan durasi daripada
yang bekerja pada organ sasaran sekitar. Sistem saraf kecepatan, misalnya aktivitas metabol ik, keseimbangan air
menghasilkan kontrol cepat terhadap sebagian besar aktivitas dan elektrolit, serta pertumbuhan.
otot dan kelenjar tubuh. yang umumnya ditujukan untuk
94