Anda di halaman 1dari 34

Membran Plasma dan

Potensial Membran

SEKILAS ISI Kelangsungan hidup setiap sel bergantung pada


STRUKTUR DAN KOMPOSISI MEMBRAN terpeliharanya isi intrasel yang khas untuk jenis sel
I Gambaran trilaminar yang bersangkutan meskipun komposisi cairan eks-
I Komposisi membran: model mosaik cair trasel yang mengelilinginya sangat berubah-ubah.
I Fungsi berbagai komponen membran Perbedaan komposisi cairan di dalam dan di luar sel

PERLEKATAN ANTARSEL
ini dipertahankan oleh membran plasma, suatu
lapisan lemak dan protein yang sangat tipis serta
I Matriks ekstrasel
membentuk batas luar setiap sel dan membungkus
I Taut sel khusus: desmosom, taut erat, taut celah
kandungan intrasel. Selain berfungsi sebagai pengha-
GAMBARAN SINGKAT TRANSPOR MEMBRAN lang mekanis yang menahan molekul-molekul yang
I Pengaruh kelarutan lemak dan ukuran partikel
dibutuhkan tetap di dalam sel, membran plasma ju-
I Transpor aktif versus pasif ga berperan aktif menentukan komposisi sel dengan
TRANSPOR MEMBRAN TANPA BANTUAN secara selektif mengizinkan bahan-bahan rerrenru
I Difusi mengikuti penurunan gradien konsentrasi berpindah antara sel dan lingkungan. Selain mengon-
I Pergerakan mengikuti gradien listrik trol masuknya molekul nutrien dan keluarnya pro-
I Osmosis duk sekretorik dan bahan sisa, membran plasma juga
TRANSPOR MEMBRAN DENGAN BANTUAN mempertahankan perbedaan konsentrasi ion antara
I Transpor yang diperantarai oleh pembawa interior dan eksterior sel. Perbedaan ionik ini, seperd
I Transpor oleh vesikel yang akan anda pelajari, penting bagi aktivitas listrik
POTENSIAL MEMBRAN membran plasma. Membran plasma juga ikut serta
I Definisi potensial dalam menyatukan sel-sel untuk membentuk jaring-
an dan organ. Selain itu, struktur ini berperan kunci
I Dasar ionik potensial membran istirahat
dalam kemampuan sel berespons terhadap perubah-
an, arau sinyal, di lingkungan sel. Kemampuan ini
penting dalam komunikasi antarsel. Apapun jenis
selnya, fungsi umum membran ini sangat penting
bagi kelangsungan hidup sel, kemampuannya mela-
kukan aktivitas homeostatik khusus, dan kemampu-
annya bekerja sama secara terpadu dengan sel lain.
Banyak perbedaan fungsional antara berbagai jenis
sel disebabkan oleh variasi ringan dalam komposisi
membran plasma, yang sebaliknya memungkinkan
sel yang berbeda-beda berinteraksi dengan cara ber-
beda dengan lingkungan cairan ekstrasel yang pada
hakikatnya sama.

STRUKTUR DAN KOMPOSISI


MEMBRAN
Membran plasma terlalu tipis untuk dapat dilihat
dengan mikroskop cahaya biasa, tetapi dengan
mikroskop elektron membran plasma tampak sebagai

59
Membran plasma struktur trilaminar yang terdiri dari dua lapisan gelap yang
dipisahkan oleh satu lapisan terang di tengah (Gambar 3-1)
o (tri berarti "tigi' ; lamina berarti "lapisan'). Susunan spesifik
E
molekul yang membentuk membran plasma berperan
.9
-
6 menentukan gambaran "sandwich" tiga lapis ini.

I=
I Membran plasma adalah lapis ganda lemak cair
=c yang terbenam dalam protein.
oo

Ruang antarsel Sel 2


Membran plasma setiap sel sebagian besar terdiri dari lemak
dan protein ditambah sedikit karbohidrat. Lemak membran
Gambar 3-1 yang paling banyak adalah fosfolipid, dengan kolesterol da-
Gambaran trilaminar membran plasma pada mikrograf lam jumlah yang lebih sedikit. Pada membran plasma sebuah
elektron. Di sini diperlihatkan membran plasma dua sel yang sel manusia diperkirakan terdapat milyaran molekul fosfoli-
bersebelahan. Perhatikan struktur trilaminar (yaitu, dua
pid. Fosfolipid memiliki satu ujung/kepala polar (bermuatan
lapisan gelap yang dipisahkan oleh satu lapisan terang di
tengah) masing-masing membran. listrik; lihat h. A-6) yang mengandung gugus fosfat bermuatan
negatif dan dua ekor asam lemak nonpolar (bermuatan ne-
tral) (Gambar 3-2a). Ujung polar bersifat hidrofilik ("me-

Kolin

Kepala
Fosfat
(polar, hidrofilik)

Gliserol

(nonpolar, hidrofobik)

Cairan
ekstrasel

Ujung polar (c)

Lapis ganda
lemak

CIS (air)

(b)

O = Muatan negatif di gugus fosfat

Gambar 3-2
Struktur dan susunan molekul fosfolipid dalam lapis ganda lemak. (a) Molekul fosfolipid. (b) Ketika berkontak dengan air,
molekul fosfolipid menyusun diri menjadi lapis ganda lemak dengan ujung polar berinteraksi dengan molekul air polar di
masing-masing permukaan dan ekor nonpolar semua menghadap ke interior lapis ganda. (c) Pandangan yang diperbesar dari
membran plasma yang membungkus sebuah sel, memisahkan CIS dari CE5.
(Sumber: Bagian (c) diadaptasi dari Cecie Starr dan Ralph Taggart, Biology: The Unity and Diversity of Life, ed 8. Gbr. 4.2c, h.56.
@ 1998Wadsworth Publishing Company).

60 Bab 3
nyukai air") karena dapat berinteraksi dengan molekul air, Karena sifat cairnya maka membran plasma memiliki
yang juga polar; ujung nonpolar bersifat hidrofobik ("takut integritas strukturai sekaligus fleksibilitas, memungkinkan sel
air") dan tidak akan bercampur dengan air. Molekul bersisi berubah bentuk. Sebagai contoh, sel otot berubah bentuk
dua tersebut menyusun diri membentuk lapis ganda lemak, ketika berkontraksi, dan sel darah merah harus banyak
suatu lapisan rangkap molekui-molekul lemak, jika berkon- mengubah bentuknya ketika melalui kapiler, pembuluh darah
tak dengan air (Gambar 3-2b) (bi berarti "dua"). Ekor hidro- paling halus, saru per satu.
fobik membenamkan diri di tengah menjauhi air, sedangkan Protein membran melekat atau tersisip di dalam lapis
kepala hidrofilik berjajar di kedua sisi dan berkontak dengan ganda lemak (Gambar 3-3). Sebagian dari protein ini mem-
air. Permukaan luar lapisan terpajan ke cairan ekstrasel (CES) bentang ke seluruh ketebalan membran. Protein lain hanya
sementara permukaan dalam berkontak dengan cairan intra- menempel di permukaan luar arau dalam; protein ini melekat
sel (CIS) (Gambar 3-2c). melalui interaksi dengan protein yang menembus membran
Lapis ganda lemak bukanlah suaru srrukrur kaku namun atau melalui perlekatan ke lapis ganda lemak. Membran
bersifat cair, dengan konsistensi lebih mirip minyak goreng plasma memiliki molekul lemak 50 kali lebih banyak dari-
daripada lemak padat. Fosfolipid, yang tidak disatukan oleh pada molekul protein. Namun, protein membentuk hampir
ikatan kimiawi yang kuat, dapat berputar cepat serra bergerak separuh dari massa membran karena protein fauh lebih besar
di separuh lapisan bagiannya. Pergerakan fosfolipid ini daripada lemak. Sifat cair lapis ganda lemak memungkinkan
menentukan sebagian besar fluiditas (sifat cair) membran. banyak protein membran mengapung bebas seperti "gunung
Kolesterol juga berperan dalam sifat cair serra stabilitas es" dalam "lautan" lemakyang bergerak, meskipun sitoskeleton
membran. Molekul kolesterol terselip di antara molekul- membatasi mobilitas protein yang melakukan fungsi khusus
molekul fosfolipid untuk mencegah rantai asam-asam lemak di daerah tertentu sel. Pandangan atas struktur membran ini
menyatu dan mengkristal, suatu proses yang akan secara dras- dikenal sebagai model mosaik cair, sebagai ruiukan untuk
tis mengurangi sifat cair membran. Melalui hubungan spasial sifat cair membran dan pola mosaik protein-protein yang
mereka dengan molekul fosfolipid, molekul kolesterol juga terbenam di dalam lapis ganda lemak yang terus-menerus
membantu menstabilkan posisi fosfolipid. berubah. (Mosaik adalah dekorasi permukaan yang dibuat

Qairan ekstrasel
Glilolipid
-,\ .
iv
f*r \
-t:1"\
ir-,{
\
Y,h

Garis gelap
I
RuanS terano
I
Garis gelap I

.r Salltfan] ,,
/
Gambaran yang,ter[ffdt '
Oairan intfasel dengan mikroskop elektroh

Gambar 3-3
Model mosaik cair struktur membran plasma. Membran plasma terdiri dari lapis ganda lemak dengan protein terbenam di
dalamnya. Sebagian dari protein ini terentang di seluruh ketebalan membran, ada yang terbenam sebagian di membran, dan
yang lain berikatan secara longgar dengan permukaan membran. Rantai pendek karbohidrat melekat ke protein atau lemak
hanya di permukaan luar.

Membran Plasma dan Potensial Membran 61


dengan meletakkan potongan-potongan kecil genteng ber- yang dapat melewati saluran. Selain itu, suatu saluran
bagai warna untuk membentuk pola atau gambar). dapat secara selektif menarik atau menolak ion tertentu.
Sejumlah kecil karbohidrat membran terdapat hanya Sebagai contoh, hanya natrium (Na.) dapat melewati
di permukaan luar. Karena itu, sel anda "bersalut gula'. Kar- saluran Na*, sementara hanya kalium (K ) yang dapat
bohidrat rantai-pendek menonjol seperti antena kecil dari melewati saiuran K . Sifat selektif saluran ini disebabkan
permukaan luar, terikat terutama ke protein membran dan, oleh susunan spesifik gugus kimia di permukaan inrerior
sebagian kecil, ke lemak. Kombinasi dengan gula ini masing- protein-protein yang membentuk dinding saluran.
masing dikenal sebagai glikoprotein dan glikolipid (Gambar Suatu saluran bahkan mungkin membuka atau menutup
a-a l. terhadap ion spesifiknya akibat perubahan dalam ben-
Struktur perkiraan ini
dapat memberikan gambaran tuk saluran sebagai respons terhadap suatu mekanisme
trilaminar membran plasma. Jika digunakan pewarna untuk pengontrol. Ini adalah contoh baik tentang fungsi yang
membantu visualisasi membran plasma di bawah mikroskop bergantung pada detil struktural. Jumlah, jenis, dan
elektron, maka dua garis gelap mencerminkan daerah polar aktivitas saluran yang dimiliki oleh sel berbeda-beda.
hidrofilik molekul lemak dan protein yarg meryetap zat (Untuk mempelajari bagaimana defek suatu saluran
warna. Ruang terang di antaranya adalah bagian tengah dapat menyebabkan penyakit yang mematikan, lihatlah
hidrofobik yang kurang terwarnai yang dibentuk oleh daerah fitur dalam boks yang menyertai, Konsep, Tantangan,
nonpolar molekul-molekul tersebut. dan Kontroversi).
Berbagai komponen membran plasma mempunyai Kelompok protein lain yang membentang ke seluruh
beragam fungsi. Sebagai gambaran singkat, lapis ganda ketebalan membran berfungsi sebagai molekul pem-
lemak merupakan sawar utama terhadap difusi, protein bawa/pengangkut, yang memindahkan bahan tertentu
melaksanakan sebagian besar fungsi membran spesifik, menembus membran yang tidak dapat ditembus oleh
<<penge-
dan karbohidrat berperan penting dalam proses bahan itu sendiri. Cara yang dilakukan molekul pem-
nalan diri" dan interaksi antarsel. Kita sekarang akan bawa untuk melaksanakan tugas ini akan dijelaskan
mengulas fungsi dari masing-masing komponen membran kemudian (Karena itu, molekul pembawa dan saluran
ini secara lebih rinci. sama penting dalam transpor bahan antara CES dan
CIS). Masing-masing pembawa dapat memindahkan
hanya molekul tertentu atau molekul-molekul yang
I Lapis ganda lemak membentuk sawar struktural berkaitan erat. Sel dari jenis yang berbeda memiliki jenis
utama yang membungkus sel. pembawa yang berbeda pula. Karena itu, sel-sel mem-
perlihatkan variasi bahan yang dapat melewati mem-
Lapis ganda lemak memiliki tiga fungsi penting:
brannya. Sebagai contoh, sel kelenjar tiroid adalah satu-
1. Membentuk struktur dasar membran. Fosfolipid dapat satunya sel dalam tubuh yang menggunakan iodium.
dipandang sebagai "bilah kayu" yang membentuk Karena itu, hanya membran plasma sel kelenjar tiroid
"p^gar" di sekeliling sel. yang memiliki pembawa untuk iodium, sehingga hanya
2. Bagian dalamnya yang hidrofobik berfungsi sebagai sel ini yang dapat memindahkan unsur ini dari darah ke
sawar bagi bahan larut air antara CIS dan CES. Bahan dalam sel.
larut air tidak dapat larut dan menembus lapis ganda J. Protein lain yang terletak di permukaan dalam mem-
. lemak. Melalui sawar ini, sel dapat mempertahankan bran berfungsi sebagai akseptor penanda penambatan
berbagai campuran dan konsentrasi zat terlarut di dalam yang mengikat (seperti kunci dan anak kunci) penanda
dan di luar sel. penambatan di vesikel sekretorik (lihat h. 29). Sekresi
3. Menentukan sifat cair membran. dimulai ketika sinyal stimulatorik merangsang fusi
membran vesikel sekretorik dengan permukaan dalam
membran plasma melalui interaksi antara penanda-
I Protein membran melaksanakan beragam fungsi penanda di atas. Vesikel sekretorik kemudian membuka
membran spesifik. dan menuangkan isinya ke luar dengan eksositosis.
Beragam jenis protein membran melaksanakan fungsi-fungsi 4. Kelompok lain protein di permukaan membran ber-
khusus berikur: fungsi sebagai enzirn terikat membran yang mengon,
1. Sebagian protein terbentang menembus seluruh kete- trol reaksi kimia tertentu di permukaan dalam atau luar
balan membran untuk membentuk jalur berisi air, atau sel. Sel memilik perbedaan dalam jenis enzim yang
saluran (kanal), menembus lapis ganda lemak (Gambar terbenam di membran plasmanya. Sebagai contoh, la-
3-3). Bahan larut air yang cukup kecil untuk masuk ke pisan luar membran plasma sel otot rangka mengandung
suatu saluran dapat menembus membran dengan cara suatu enzim yang menghancurkan pembawa pesan
ini tanpa berkontak langsung dengan bagian interior kimiawi yang memicu kontraksi otot sehingga orot da-
lemak yang hidrofobik. Saluran bersifat sangat selektif. pat melemas.
Garis tengahny^ yargkecil tidak memungkinkan lewat- 5. Banyak protein di permukaan luar berfungsi sebagai
nya partikel yang diameternya lebih besar daripada 0,8 tempat reseptor (atau cukup, reseptor) yang "mengenal"
nm (seperempat puluh milyar inci). Hanya ion kecil dan berikatan dengan molekul spesifik di lingkungan

62 Bab 3
Konsep, Tantangan, dan Kontroversi
Fibrosis Kistik: Defek Fatal pada Transpor Membran

Fibrosis kistik (FK), penyakit genetik maka sel-sel yang melapisi saluran ini terbukti memicu sel saluran napas
mematikan tersering di Amerika napas tidak dapat menyerap garam untuk menghasilkan mukus kental
Serikat, menyerang 1 dari setiap 2000 (NaCl) secara benar. Akibatnya terjadi lengket dalam jumlah berlebihan.
anak Kaukasus. Penyakit ini ditandai akumulasi garam dalam cairan yang Mukus mendorong pertumbuhan
oleh pembentukan mukus yang sangat melapisi saluran napas. bakteri, dan lingkaran setan berlanjut.
kental dan lengket. Yang paling Apa yang membingungkan para
terkena adalah saluran napas dan peneliti adalah bagaimana defek Masalah Pankreas
pankreas. Selain itu, pada pasien FK, duktus
saluran Cl ini dan akumulasi garam
yang ditimbulkannya menyebabkan pankreatikus yang menyalurkan sekresi
Masalah Pernapasan dari pankreas ke usus halus. tersumbat
masalah kelebihan mukus. Dua
Adanya mukus yang kerital dan oleh mukus kental. Karena pankreas
penemuan mutakhir mungkin telah
lengket di saluran napas menyebabkan memproduksi enzim-enzim yang
memberi jawaban, meskipun hipotesis-
udara sulit masuk dan keluar paru. penting dalam pencernaan makanan
nya masih perlu dibuktikan dan riset
Karena bakteri tumbuh subur di maka akhirnya terjadi malnutrisi. Di
mencari kemungkinan lain terus
timbunan mukus maka pasien FK samping itu, akibat akumulasi sekresi
dilakukan. Satu kelompok peneliti
sering mengalami infeksi pernapasan. pankreas di belakang sumbatan duktus
menemukan bahwa sel saluran napas
Pasien sangat rentan terhadap pankreatikus, terbentuk kista-kista
menghasilkan antibiotik alami,
Pseu domonas ae rug i nosa, suatu berisi cairan di pankreas, dengan
defensi n, yang normalnya mematikan
bakteri "oportunistik" yang sering jaringan pankreas secara perlahan
sebagian besar bakteri udara yang
terdapat di lingkungan tetapi biasanya kemudian mengalami degenerasi dan
terhirup. Akibat kelebihan garam yang
hanya menyebabkan infeksi pada fibrosis. Kata "fibrosis kistik" menjelas-
berkaitan dengan FK, antibiotik alami
orang dengan gangguan sistem kan dengan tepat perubahan jangka
tersebut tidak mampu membersihkan
pertahanan tubuh. Secara perlahan, panjang yang terjadi di pankreas dan
paru dari bakteri yang terhirup
jaringan paru yang terkena memben- paru akibat cacat genetik tunggal di
tersebut. Hal ini menyebabkan infeksi
tuk jaringan parut (fibrotik) sehingga CFTR.
berulang. Salah satu hasil akhir dari
paru semakin sulit mengembang.
respons tubuh terhadap infeksi ini
Penyulit ini meningkatkan kerja Terapi
adalah pembentukan mukus berle-
bernapas melebihi kerja tambahan Terapi berupa terapi fisik untuk
bihan. Selanjutnya, mukus ini menjadi
yang diperlukan untuk mengalirkan membantu membersihkan saluran
tempat penyemaian untuk pertumbuh-
udara melewati saluran yang napas dari kelebihan mukus dan terapi
an bakteri lebih lanjut. Siklus berlanjut
tersumbat. antibiotik untuk mengatasi infeksi
seiring dengan akumulasi mukus yang
pernapasan, plus diet khusus dan
Penyebab Mendasar menyumbat saluran napas dan frekuensi
pemberian suplemen enzim pankreas
Selama dekade terakhir; para peneliti
infeksi paru semakin bertambah. Yang
lebih memperparah, mukus yang untuk mempertahankan nutrisi agar
mendapatkan bahwa fibrosis kistik memadai. Meskipun mendapat terapi
disebabkan oleh satu dari beberapa berlebihan tersebut juga kental dan
lengket yang mempersulit mekanisme
suportif ini sebagian besar pasien FK
defek genetik yang menyebabkan tidak akan bertahan hidup melebihi
pembentukan versi abnormal protein pertahanan silia paru untuk menyapu
usia awal 30-an, dengan kebanyakan
yang dikenal sebagai cystic fibrosis mukus penuh-bakteri dari paru (lihat h.
45 dan 488). Mukus menjadi kental dan
meninggal akibat penyulit paru.
tra nsm e m bra ne cond ucta nce reg u I ato r lengket karena mengalami dehidrasi Dengan temuan-temuan baru
(CFTR). CFTR dalam keadaan normal mengenai defek genetik penyebab
(kekurangan air), suatu masalah yang
membantu membentuk dan mengatur sebagian besar kasus FK, para peneliti
saluran klorida (Cl-) di membran dipercayai berkaitan dengan gangguan
transpor garam. berharap mampu menciptakan cara
plasma. Pada FK, CFTR cacat "tersang- untuk mengoreksi atau mengompen-
kut" di sistem Golgi/retikulum Studi baru yang kedua mendapat- sasi gen defektif. Terapi potensial lain
endoplasma, yang normalnya mempro- kan adanya faktor penyulit lain pada yang sedang diteliti adalah pengem-
duksi dan memproses produk ini dan kasus FK. Para peneliti ini memperlihat- bangan obat yang memicu "penyele-
mengirimnya ke membran plasma kan bahwa CFTR tdmpaknya memiliki saian proses" CFTR mutan sehingga
(lihat h. 29)- Demikianlah, pada pasien fungsi ganda sebagai saluran Cl- dan dapat disisipkan ke membran plasma.
FK, versi mutan CFTR hanya diproses sebagai reseptor membran yang Selain itu, beberapa pendekatan terapi
secara parsial dan tidak pernah berikatan dengan P aeruginosa (dan obat baru, misalnya obat aerosol
mencapai permukaan sel.Tidak adanya mungkin bakteri lain). CFTR kemudian pengencer mukus yang dapat dihirup,
protein CFTR di saluran Cl- membran menghancurkan bakteri yang tertang- memberi harapan dalam menurunkan
plasma menyebabkan membran kap. Tanpa adanya CFTR di membran jumlah infeksi paru dan memperpan-
impermeabel terhadap Cl . Karena sel saluran napas pasien FK, P aerugi- jang usia harapan hidup pasien FK
transpor Cl menembus membran nosa tidak dapat dibersihkan dari sampai terapi kuratif ditemukan.
berkaitan erat dengan transpor Na* saluran napas seperti biasa. Bakteri

ini memicu serangkaian proses di mem-


sel. Pengikatan memiliki reseptor untuk suatu pembawa pesan. Meski-
bran dan inrrasel (akan dijelaskan kemudian) yang pun semua sel terpajan ke pembawa pesan yang sama
mengubah aktivitas sel tertentu. Dengan cara ini, pem- melalui penyebaran darah namun pembawa pesan ter-
bawa pesan kimiawi dalam darah, misalnya hormon sebut tidak berefek pada sel yang ddak memiliki reseptor
larut air, hanya dapat mempengaruhi sel tertentu yang untuk pembawa pesan spesifik ini. Sebagai ilustrasi,

Membran Plasma dan Potensial Membran 63


kelenjar hipofisis anterior mengeluarkan thyroid- mudigah dari dua tipe yang berbeda, misalnya sel saraf
stimuhting hormone (.TSH) ke dalam darah. Hormon ini dan sel otot dicampur maka sel-sel akan menyortir diri
hanya dapat melekat ke perrnukaan sel kelenjar tiroid mereka menjadi kumpuian terpisah sel saraf dan sel otot.
untuk merangsang sekresi hormon tiroid. Tidak ada sel 2. Penanda permukaan yang mengandung karbohidrat ini
lain yang memiliki reseptor untuk TSH, sehingga hanya juga berperan dalam pertumbuhan jaringan, yang secara
sel tiroid yang dipengaruhi oleh TSH meskipun distri- normal ditahan dalam batas-batas tertentu densitas sel.
busi hormon ini luas. Sel-sel tidak "rnenerobos" melewati batas jaringan seki-
6. Protein yang lain lagi berfungsi sebagai molekul pere- tar; yaitu, sel-sel tidak tumbuh melebihi teritorialnya
kat sel (cell adhesion molecule, CAM). Banyak C,AM sendiri. Pengecualiannya adalah penyebaran tak terken-
menonjol dari permukaan membran luar dan mem- dali sel kanker, yang terbukti memperlihatkan kelainan
bentuk lengkung atau kait yang digunakan sel-sel untuk karbohidrat penanda permukaan.
saling memegang serta untuk melekat ke serat jaringan
ikat yang teranyam di antara sel-sel. Sebagai contoh,
kadtrin, salah satu CAM, di permukaan sel-sel yang PERLEKATAN ANTARSEL
berdekatan saling mengikat seperti risleting (zipper)
Pada organisme multisel misalnya manusia, membran plasma
untuk membantu menahan sel-sel dalam jaringan atau
tidak saja berfungsi sebagai batas luar semua sel tetapi juga
organ. Sebagian CAM, misalnya integrin, menembus
membran. Integrin tidak hanya berfungsi sebagai peng-
ikut serta daiam perlekatan antarsel. Perlekatan ini mengikat
hubung struktural antara permukaan membran luar kelompok-kelompok sel menjadi jaringan dan mengemas
mereka lebih lanjut menjadi organ. Aktivitas berbagai sistem
dan lingkungan ekstrasel tetapi juga menghubungkan
tubuh untuk mempertahankan kehidupan bergantung tidak
permukaan membran dalam dengan perancah sitoske-
saja pada fungsi masing-masing sel pembentuknya tetapijuga
leton intrasel. CAM secara mekanis menghubungkan
pada bagaimana sel-sel tersebut hidup dan bekerja sama di
lingkungan eksternal sel dan komponen intrasel. Selain
jaringan dan organ.
itu, integrin juga dapat menyalurkan sinyal regulatorik
Susunan sel membentuk kelompok-kelompok yang se-
melalui membran plasma ke kedua arah. Meskipun
suai paling tidak sebagian disebabkan oleh rantai karbohidrat
CAM semula dianggap hanya berfungsi sebagai molekul
perekat namun para peneliti kini mempelajari bahwa
di permukaan membran sel. Setelah tersusun, sel-sel diper-
tahankan oleh tiga hal berbeda: (1) matriks ekstrasel, (2) mo,
sebagian CAM juga berfungsi sebagai "molekul penyalur
sinyal". CAM ini ikut serta dalam memberi sinyal lekul perekat sel di membran plasma sel, dan (3) taut sel
khusus.
kepada sel untuk tumbuh dan kepada sel sistem imun
untuk berinteraksi dengan sel jenis lain yang tepat
dalam, antara iain, respons peradangan dan penyem- I Matriks ekstrasel berfungsi sebagai "lem"
buhan luka.
biologis.
7. Yang terakhir, protein-protein lain di permukaan mem-
bran luar, terutama yang berkaitan dengan karbohidrat Jaringan tidak hanya dibentuk oleh sel semara, dan banyak sel
(sebagai glikoprotein), penting dalam kemampuan sel di dalam jaringan tidak berkontak fisik langsung dengan sel-
mengenal "diri" (yaitu sel dari jenis yang sama) dan di sekitarnya. Sel-sel ini disatukan oleh matriks eksrasel
sel
dalam interaksi antarsel. (MES), suatu anyaman rumit berbagai protein ffbrosa (ber-
bentuk serat) yang terbenam dalam substansi encer mirip gel
yang terdiri dari karbohidrat kompleks. MES berfungsi se-
I Karbohidrat membran berfungsi sebagai bagai "lem" biologis. Gel cair merupakan ialur bagi difusi
penanda identitas-diri. nutrien, zat sisa, dan lalu-lintas larut air lain antara darah dan
sel jaringan. Cairan ini biasanya disebut cairan interstisium
Rantai-rantai pendek gula di permukaan membran luar ber- (lihat h. 6). Di dalam gel ini teranyam riga jenis prorein
fungsi sebagai penanda identitas-diri yang memungkinkan fibrosa utama: kolagen, elastin, dan fibronektin.
sel mengenali dan berinteraksi satu sama lain melalui cara-
1. Kolagen membentuk serar seperri kabel atau lembaran
cara berikut:
yang menghasilkan kekuatan tensil (resistensi terhadap
1. Berbagai jenis sel memiliki penanda yang berbeda. Kom- stres longitudinal). CATAIAN KI-INIS. Pada skorbut
binasi unik rantai-rantai gula yang menonjol dari protein (scuruy), suatu penyakit akibat defisiensi vitamin C, pem-
membran permukaan berfungsi sebagai "merek" jenis sel bentukan serat ini tidak sempurna. Akibatnya, jaringan,
yang bersangkutan, yang memungkinkan suatu sel terutarna kulit dan pembuluh darah, menjadi sangat ra-
mengenali sel lain sebagai sesama jenis. Karena itu, puh. Hal ini menyebabkan perdarahan di kulit dan mem-
rantai karbohidrat ini berperan penting dalam penge- bran mukosa, yang terutama mencolok di gusi.
nalan "diri" dan dalam interaksi antarsel. Sel dapat 2. Elastin adalah serat protein mirip karet yang paling
mengenal sel lain dari jenis yang sama dan menyatu banyak terdapat di jaringan yang memiliki kemampuan
untuk membentu,k jaringan. Hal ini terutama penting untuk mudah teregang dan kembali pulih setelah gaya
dalam perkembangan masa mudigah. Jika biakan sel-sel regangan dihilangkan. Serat ini ditemukan, misalnya, di

64 Bab 3
paru, yang mengembang dan mengempis seiring dengan Desmosom paling banyak terdapat di jaringan yang
masuk dan keluarnya udara. mengalami banyak peregangan, misalnya kulit, jantung, dan
3. Fibronektin mendorong perlekatan sel dan menahan rahim. Di jaringan-jaringan ini, kelompok-kelompok fung-
sel dalam posisinya. Berkurangnya protein ini dijumpai sional sel disatukan oleh desmosom yang berjalan dari satu sel
pada beberapa jenis kanker, yang mungkin berperan ke sel lain, kemudian dari sel tersebut ke sel berikutnya, dan
menyebabkan kenyataan bahwa sel-sel kanker tidak ter- seterusnya. Selain itu, filamen sitoskeleton intermediet,
lalu melekat satu sama lain tetapi cenderung terlepas misalnya filamen keratin yang kuat di kulit (lihat h. 50),
dan bermetastasis (menyebar ke tempat lain di tubuh). terbentang di interior sel-sel ini dan melekat ke plak desmo-
som yang terletak di sisi beriawanan permukaan dalam sel.
MES dikeluarkan oleh sel lokal yang terdapat di ma-
Susunan ini membentuk anyaman kontinyu serat-serat kuat
triks. Jumlah relatif MES dibandingkan dengan jumlah sel
di seluruh jaringan, baik menembus maupun di 4ntara sel,
sangat bervariasi di antara berbagai jaringan. Sebagai contoh,
seperti deretan orang yang saling berpegangan tangan dengan
MES jarang dijum'pai di jaringan epitel tetapi dominan di
erat. Anyaman fibrosa yang saling kait ini menghasilkan ke-
jaringan ikat. Sebagian besar dari matriks di jaringan ikat ini
kuatan tensil, mengurangi kemungkinan robeknya jaringan
dihasilkan oleh ffbroblas ("pembentuk serat"). Komposisi
ketika terjadi peregangan.
pasti komponen-komponen MES bervariasi untuk jaringan
yang berbeda sehingga berbagai jenis sel di tubuh memiliki
lingkungan lokal tersendiri. Di sebagian jaringan, matriks TAUT ERAT
menjadi sangat khusus dan membentuk struktur seperti tu- Di taut erat (taut kedap, tight junction), sel-sel yang ber-
lang rawan atau tendon atau, dengan kalsifikasi yang tepat, dekatan merekat erat satu sama lain di titik-titik kontak
menjadi tulang dan gigi. langsung untuk menambal saluran antara kedua sel. Perlekat-
Berbeda dengan anggapan yang ada selama ini, MES an jenis ini terutama ditemukan di lembaran jaringan epitel.
bukan sekedar perancah pasif bagi sel untuk melekat namun Jaringan epitel menutupi permukaan tubuh dan melapisi
juga membantu mengatur perilaku dan fungsi sel yang ber- bagian dalam semua rongga internalnya. Semua lembaran
interaksi dengannya. Para peneliti telah membuktikan bahwa epitei berfungsi sebagai sawar yang sangat selektifantara dua
sel mampu berfungsi normal dan bahkan bertahan hidup kompartemen yang memiliki komposisi kimiawi sangat ber-
hanya bila berkaitan dengan komponen matriks normalnya. beda. Sebagai contoh, lembaran epitel yang melapisi bagian
Matriks sangat berpengaruh dalam pertumbuhan dan dife- dalam saluran cerna memisahkan makanan dan getah pen-
rensiasi sel. Di tubuh, hanya sel darah yang dirancang untuk
bertahan hidup dan berfungsi tanpa melekat ke MES.

I Sebagian sel berikatan langsung melalui taut sel


khusus. Sitosol sel 2

Di jaringan tempat sel berdekatan satu sama lain, sebagian


kohesi jaringan dihasilkan oleh molekul perekat sel, atau
CAM. Seperti yang telah anda pelajari, protein membran
permukaan khusus yang berbentuk lengkung atau kait ini
"men-superglur"-kan' sel-sel yang berdekatan satu sama lain.
Selain itu, sebagian sel dalam suatujaringan secara langsung
berikatan melalui satu dari tiga taut sel khusus: (1) desmosom
(adheringjunctions, tatrr lekat), (2) taut erat (tattkedap, tight
junction), (taut impermeabel), atau (3) taut celah @ap
j unction; taut komunikasi).

DESMOSOM
Desmosom berfungsi sebagai "spot riueti' (paku) yang me-
nyatukan dua sel yang berdekatan tetapi tidak bersentuhan. Filamen
Desmosom terdiri dari dua komponen: (1) sepasang pene- keratin i

balan padat sitoplasma seperti tombol yang dikenal sebagai


plak di permukaan dalam dari kedua sel yang berdekatan; dan Membran plasma
yang berinteraksi
(2) filamen glikoprotein kuat yang mengandung kaderin
(sejenis CAM) yang menembus ruang di antara kedua sel dan Gambar 3-4
melekat ke pkh kedua sel (Gambar 3-4). Filamen antarsel ini Desmosom. Desmosom adalah taut lekat yang memaku dua
menyatukan membran-membran plasma yang berdekatan sel, menyatukan mereka dalam jaringan yang sering
mengalami peregangan.
sehingga kedua sel bertahan jika dipisahkan. Karena itu,
desmosom adalah taut lekat.

Membran Plasma dan Potensial Membran 65


cernaan poten di dalam rongga internal (lumen) pencernaan
Lumen (mengandung makanan yang
dari pembuluh darah yang terletak di sisi yang lain. Hanya belum tercerna dan enzim pencernaan poten)
partikel makanan yang telah tercerna sempurna dan bukan
yang belum tercerna atau getah pencernaan yang dapat me- Batas
nembus lembaran epitel dari lumen ke darah. Karena itu, tepi luminal
lateral (samping) sel-sel yang berdekatan disatukan dalam
sumbat kedap dekat tepi luminal oleh tempat perremuan
kedua sel, tempat fusi langsung protein taut dl permukaan
luar membran plasma kedua sel (Gambar 3-5). Thut erat ini
Batas
impermeabel sehingga dapat mencegah bahan melewati celah lateral
antarsel. Karena itu, perjalanan melewati sawar epitel harus
dilakukan dengan menembus sel, bukan melewati celah di
antara sel-sel. Lalu lintas melewati sel ini diatur oleh saluran
dan molekul pembawa. Jika sel-sel tidak disatukan oleh taut
erat maka dapat terjadi pertukaran tak-terkendali antara Batas
kompartemen-kompartemen melalui ruang di antara sei-sel Sel epitel basolateral
melapisi
yang berdekatan. Dengan demikian taut erat mencegah
lumen usus
kebocoran melalui lembaran epitel.

Pembuluh darah
TAUT CELAH
Di taut celah @ap junction), seperti diisyaratkan oleh nama-
nya, terdapat celah antara sel-sel yang berdekatan, yang di-
satukan oleh saluran penghubung kecil yang dibentuk oleh Sitosol sel 1
t; '1:r
Sitosol sel 2
konekson. Konelison (connexon) dibentuk oleh enam sub- rd l::.

unit protein yang rersusun membentuk struktur tabung be-


rongga. Dua konekson menjulur ke luar, satu dari masing-
Untai
masing membran plasma sel yang berdekatan, dan berikatan protein taut
untuk membentuk saluran penghubung antara kedua sel
(Gambar 3-6). Taut celah adalah taut komunikasi. Saluran Tempat
dengan garis tengah kecil ini memungkinkan partikel kecil pertemuan
larut air mengalir melalui saluran tetapi mencegah lewatnya (kiss site)
molekul besar, misalnya protein intrasel yang vital. Melalui
susunan anatomik khusus ini, ion (partikel bermuatan listrik)
dan molekul kecil dapat langsung dipertukarkan anrarsel Ruang
tanpa pernah masuk ke CES. antarsel

Taut celah sangar banyak ditemukan di otot janrung


dan otot rangka. Di jaringan-jaringan ini, perpindahan ion
antar sel melalui taut celah menyalurkan aktivitas listrik ke
seluruh massa oror. Karena aktivitas listrik ini menyebabkan Membran plasma
yang berinteraksi
kontratr<si maka adanya taut celah memungkinkan massa otor
keseluruhan berkontraksi secara sinkron, seperti yang dilaku- Gambar 3-5
kan oleh jantung ketika memompa darah. Taut erat. Taut erat adalah taut impermeabel yang menyatu_
kan tepi-tepi lateral sel epitel dekat batas luminalnya,
Thut celah juga ditemukan di beberapa jaringan bukan
mencegah bahan lewat di antara sel. Bahan dapat lewat
otot, di mana raut ini memungkinkan lewatnya molekul dengan menembus sel, yang membentuk sawar sangat
nutrien kecil tanpa hambatan antara sel-sel. Sebagai contoh, selektif yang memisahkan dua kompartemen dengan
glukosa, asam amino, dan nutrien lain mengalir melalui taut komposisi kimiawi yang sangat berbeda.
celah ke sel telur yang sedang tumbuh dari sel-sel yang
mengelilingi sel telur di ovarium sehingga sel telur dapat
akan meneliti cara-cara lain yang digunakan sel untuk "saling
menimbun nutrien esensial ini untuk persiapan.
berbicara'.
Thut celah juga berfungsi sebagai jalan bagi transfer
langsung molekul-molekul sinyal kecil dari satu sel ke sel lain.
Tiansfer ini memungkinkan sel-sel yang dihubungkan oleh
taut celah berkomunikasi langsung saru sama lain. Komuni-
RINGKASAN TRANSPOR MEMBRAN
kasi ini menjadi salah satu mekanisme untuk mengoordinasi- Semua bahan yang berpindah antara sebuah sel dan cairan
kan aktivitas-aktivitas terpadu sel. Dalam bab berikutnya kita ekstrasel di sekitarnya harus mampu menembus membran

66 Bab 3
cernaan poten di dalam rongga internal (lumen) pencernaan
Lumen (mengandung makanan yang
dari pembuluh darah yang terletak di sisi yang lain. Hanya belum tercerna dan enzim pencernaan poten)
partikel makanan yang telah tercerna sempurna dan bukan
yang belum tercerna atau getah pencernaan yang dapat me-
nembus lembaran epitel dari lumen ke darah. Karena itu, tepi
lateral (samping) sel-sel yang berdekatan disatukan dalam
sumbat kedap dekat tepi luminal oleh tempat perremuan
kedua sel, rempar fusi langsung ?rotein taut di permukaan
luar membran plasma kedua sel (Gambar 3-5). Taut erar ini
impermeabel sehingga dapat mencegah bahan melewati celah
antarsel. Karena itu, perjalanan meiewati sawar epitel harus
dilakukan dengan menembus sel, bukan melewati celah di
antara sel-sel. Lalu lintas r.nelewati sel ini diatur oleh saluran
dan molekul pembawa. Jika sel-sel tidak disatukan oleh taut
erat maka dapat terjadi pertukaran tak-terkendali antara Batas
kompartemen-kompartemen melalui ruang di antara sel-sel Sel epitel basolateral
melapisi
yang berdekatan. Dengan demikian taur erar mencegah
lumen usus
kebocoran melalui lembaran epitel.

Pembuluh darah
TAUT CELAH
Di taut celah (gap junction), seperri diisyaratkan oleh nama-
nya, terdapat celah antara sel-sel yang berdekatan, yang di-
satukan oleh saluran penghubung kecil yang dibentuk oleh Sitosol sel 1 Sitosol sel 2
konekson. Koneftson (connexon) dibentuk oleh enam sub-
unit protein yang rersusun membentuk struktur tabung be-
rongga. Dua konekson menjulur ke luar, satu dari masing- Untai
masing membran plasma sel yang berdekatan, dan berikatan protein taut
untuk membentuk saluran penghubung antara kedua sel
(Gambar 3-6). Thut celah adalah taut komunikasi. Saluran Tempat
dengan garis tengah kecil ini memungkinkan partikel kecil pertemuan
larut air mengalir melalui saluran rerapi mencegah lewatnya (kiss site)
molekul besar, misalnya protein intrasel yang vital. Melalui
susunan anatomik khusus ini, ion (partikel bermuatan listrik)
dan molekul kecil dapat langsung dipertukarkan antarsel Ruang
antarsel
tanpa pernah masuk ke CES.
Taut celah sangat banyak ditemukan di otot jantung
dan otot rangka. Di jaringan-jaringan ini, perpindahan ion
antar sel melalui taut celah menyalurkan aktivitas listrik ke
seluruh massa otot. Karena aktivitas listrik ini menyebabkan
yang berinteraksi
kontraksi maka adanya taut celah memungkinkan massa orot
keseluruhan berkontraksi secara sinkron, seperri yang dilaku- Gambar 3-5
kan oleh jantung ketika memompa darah. Taut erat. Taut erat adalah taut impermeabel yang menyatu-
kan tepi-tepi lateral sel epitel dekat batas luminalnya,
Taut celah juga ditemukan di beberapa jaringan bukan
mencegah bahan lewat di antara sel. Bahan dapat lewat
otot, di mana taur ini memungkinkan lewatnya molekul dengan menembus sel, yang membentuk sawar sangat
nutrien kecil tanpa hambatan antara sei-sel. Sebagai contoh, selektif yang memisahkan dua kompartemen dengan
glukosa, asam amino, dan nutrien lain mengalir meialui taut komposisi kimiawi yang sangat berbeda.
ceiah ke sel telur yang sedang tumbuh dari sel-sel yang
mengelilingi sel telur di ovarium sehingga sel teiur dapat
akan meneliti cata-cara lain yang digunakan sel untuk.,saling
menimbun nutrien esensial ini untuk persiapan.
berbicara".
Taut celah juga berfungsi sebagai jalan bagi transfer
langsung molekul-molekul sinyal kecil dari satu sel ke sel lain.
Tiansfer ini memungkinkan sel-sel yang dihubungkan oleh
taut celah berkomunikasi langsung satu sama lain. Komuni-
RINGKASAN TRANSPOR MEMBRAN
kasi ini menjadi salah satu mekanisme untuk mengoordinasi-
Semua bahan yang berpindah antara sebuah sel dan cairan
kan aktivitas-aktivitas terpadu sel. Dalam bab berikutnya kita
ekstrasel di sekitarnya harus mampu menembus membran

66 Bab 3
lewati membran. Hanya ion yang memiliki saluran spesifik
dan terbuka yang dapat menembus membran.
Sitosol sel 1 Partikel yang kelarutan lemaknya rendah dan terlalu
besar bagi saluran tidak dapat menembus membran dengan
kemampuan sendiri. Namun sebagian dari partikel ini harus
menembus membran agar sel dapat bertahan hidup dan
Konekson berfungsi. Glukosa adalah contoh partikel besar kurang larut
lemak yang harus rnasuk ke sel tetapi tidak dapat menembus
membran dengan larut dalam lapis ganda lemak atau melewati
saluran yang ada. Sel memiliki beberapa cara transpor yang
dibantu dalam melewati membran untuk memindahkan
Potongan longitudinal
Garis tengah partikel, yang ha,rus masuk atau keluar sel tetapi tidak dapat
konekson
saluran = 1,5 nm melakukannya sendiri, melewati membran seperri yang segera
akan anda pelajari.
Bahkan jika suatu partikel dapat melewati membran
berkat sifat larut dalam lemaknya arau kesesuaian ukurannya
dengan suatu saluran, tetap diperlukan gayalkekuatan agar
terjadi pergerakan melewati membran. Dalam menyelesaikan
transpor menembus membran terdapat dua jenis umum gaya
yang berperan: (1) gaya yang tidak mengharuskan sel menge-
luarkan energi untuk menimbulkan perpindahan (gaya pasifl
dan (2) gayayangmengharuskan sel mengeiuarkan energinya
(AIP) untuk memindahkan suatu bahan melewati membran
\./ (gaya aktif .

Membran plasma Sekarang kita akan mengulas berbagai metode transpor


yang berinteraksi membran, apakah masing-masing metode tersebut merupa-
kan cara transpor tanpa bantuan atau dengan bantuan dan
apakah masing-masing merupakan mekanisme transpor aktif
Gambar 3-6 atau pasif.
Taut celah. Taut celah adalah taut komunikasi yang terdiri dari
saluran-saluran penghubung kecil yang dibentuk oleh
konekson dan memungkinkan perpindahan ion dan molekul
kecil antara dua sel yang berdekatan. TRANSPOR MEMBRAN TANPA
BANTUAN
Molekui (atau ion) yang dapat menembus membran plasma
dengan kemampuannya sendiri terdorong secara pasif mele-
plasma. Jika suatu bahan dapat menembus membran, maka
wati membran oleh dua gaya: difusi menuruni gradien kon-
membran dikatakan permeabel terhadap bahan tersebut, se-
sentrasi dan/atau perpindahan mengikuti gradien listrik. Kita
baliknya jika bahan tersebut tidak dapat lewat maka mem-
pertama-tama akan membahas tentang difusi menuruni
bran bersifat impermeabel terhadapnya. Membran plasma
gradien konsentrasi.
bersifat permeabel selektif yaitu memungkinkan sebagian
partikel lewat sementara mencegah yang lain,
Dua sifat pardkel mempengaruhi apakah partikel dapat I Partikel yang dapat menembus membran
menembus membran plasma tanpa bantuan: (1) kelarutan berdifusi secara pasif mengikuti penurunan
relatif partikel dalam lemak dan (2) ukuran partikel. Partikel gradien konsentrasinya.
yang mudah larut dalam lemak dapat larut dalam lapis ganda
lemak dan menembus membran. Molekul tak bermuatan Semua molekul (atau ion) terus-menerus melakukan gerakan
atau nonpolar (misalnya 02, CO2, dan asam lemak) sangat acak pada suhu di atas nol mutlak akibat adanyaenergi panas.
mudah larut lemak dan cepat menembus membran. Partikel Gerakan ini paling jelas dalam cairan dan gas, di mana
bermuatan (ion misalnya Na. dan K-) dan molekul polar masing-masing molekul memiliki lebih banyak ruang untuk
(misalnya glukosa dan protein) memiliki daya larut lemak bergerak sebelum berbenturan dengan molekul lain. Setiap
yang rendah tetapi sangat larut dalam air. Lapis ganda lemak molekul bergerak secara terpisah dan acak ke segala arah.
berfungsi sebagai sawar impermeabel terhadap partikel yang Akibat gerakan acak ini, molekul-molekul sering bertumbuk-
sulit larut dalam lemak. Untuk ion larut air (dan karenanya an, terpantul ke arah lain seperti bola-bola bilyar yang saling
tak-larut lemak) dengan garis tengah kurang dari 0,8 nm, bertabrakan. Semakin tinggi konsentrasi molekular suatu ba-
saluran protein berfungsi sebagai rute alternatif untuk me- han dalam larutan, semakin besar kemungkinan tumbukan

Membran Plasma dan Potensial Membran 67


ini. Karena itu, molekul-molekul di dalam suatu ruang penurunan gradien konsentrasi dari daerah dengan konsen-
tertentu cenderung tersebar merata seiring dengan waktu. trasi tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah (Gambar
Penyebaran merara molekul akibat pergerakan acak ini di- 3-8a). Tidak ada energi yang diperlukan untuk perpindahan
kenal sebagai difusi (diffusere berarri "menyebar keluar"). ini sehingga ini merupakan mekanisme pasif transpor mem-
Sebagai iiustrasi, di Gambar 3-7a, terdapat perbedaan kon- bran. Proses difusi sangat penring bagi kelangsungan hidup
sentrasi antara daerah A dan daerah B dalam suatu laruran. setiap sel dan berperan penting dalam banyak aktivitas
Perbedaan konsentrasi antara dua daerah yang bersebelahan homeostatik khusus. Sebagai contoh, O, dipindahkan me-
ini disebut gradien konsentrasi (atau gradien kimia). nembus membran paru melalui cara ini. b"rah y".rg
Tirmbukan acak molekul-molekul akan lebih sering terjadi
-eng-
alir ke paru kurang mengandung O, karena telah menyerah-
di daerah A karena konsentrasi molekul yang lebih tinggi. kan Or-nya kepada jaringan tubuh untuk metabolisme.
Karena itu, lebih banyak molekul terpantul dari daerah A ke Sebaliknya, udara di paru kaya akan O, karena rerus-menerus
daerah B daripada arah sebaliknya. Di kedua daerah, masing- dipertukarkan dengan udara segar oleh proses bernapas.
masing molekul akan bergerak secara acak dan ke semua Karena terdapat gradien konsentrasi ini maka terjadi difusi
arah, tetapi pergerakan netto molekul-molekul melalui difusi netto O, dari paru ke dalam darah sewaktu darah mengaliri
akan terjadi dari daerah dengan konsentrasi lebih tinggi ke paru. Karena itu, ketika meninggalkan paru untuk mengalir
daerah dengan konsentrasi lebih rendah. ke jaringan, darah mengandung banyak O".
Isdlah difusi netto (difusi bersih) mengacu kepada per-
bedaan antara dua gerakan yang berlawanan. Jika 10 molekul
HUKUM DIFUSI FICK
berpindah dari daerah A ke daerah B sementara 2 molekul
secata bersamaan berpindah dari B ke A, maka difusi netto
Selain gradien konsenrrasi terdapat beberapa faktor yang
adalah 8 moiekul berpindah dari A ke B. Molekul-molekul mempengaruhi laju difusi netto menembus suatu membran.
akan menyebar dengan cara ini sampai bahan tersebar merara
Efek faktor-faktor ini secara kolektif membentuk hukum
di kedua daerah dan tidak ada lagi gradien konsentrasi ditusi Fick (Thbel 3-1):
(Gambar 3-7b). Pada titik ini, meskipun tetap terjadi perpin- 1. Besar (aau kecaraman) gradien honsen*asi. Semakin
dahan namun tidak terjadi difusi nerro karena gerakan- besar perbedaan konsenrrasi, semakin cepat laju difusi
gerakan yang berlawanan saling mengimbangi yaitu tercapai netto. Sebagai contoh, sewaktu olahraga orot-otor yang
keseimbangan (ekuilibrium). Perpindahan molekul dari dae- beraktivitas menghasilkan CO, lebih cepat karena mem-
rah A ke daerah B akan diimbangi secara persis oleh per- bakar banyak bahan bakar untuk memperoleh tambahan
pindahan molekul dari daerah B ke daerah A. Keadaan ini ATP yang diburuhkan untuk menjalankan aktivitas
adalah contoh dari keadaan stabil dinamis. kontraktil yang meningkat. Peningkatan kadar CO,
Apa yang terjadi jika terdapat membran plasma yang yang terjadi di otot menciptakan perbedaan CO, (me.
memisahkan larutan suatu bahan yang konsentrasinya ber- lebihi normal) antara orot dan darah yang mengaliri
beda? Jika bahan tersebut dapat menembus membran maka otot tersebut. Karena gradien yang lebih besar ini maka
difusi netto bahan akan terjadi melalui membran mengikuti lebih banyak CO, (dibanding normal) yang masuk ke

DaerahA Daerah B Daerah A Daerah B

!ii'ff'j'3:-' . o
' aa altr
o otl t .
laf
jl
a to.o a ' aa
o.o_L.o aottr
.ffi*;l:
+
:'i
Difusi dari daerahA
"l .t.t
t.t.'
trll
Difusi dari daerah A
ke daerah B ke daerah B
Difusi dari daerah B +- Difusi dari daerah B
ke daerah A ke daerah A
Difusi bersih Tidak ada difusi bersih
---+
(a) (b)
O = Molekul zat terlarut Difusi bersih = difusi dari daerah A ke daerah B
dikurangi difusi dari daerah B ke daerah A
Gambar 3-7
Difusi. (a) Difusi mengikuti penurunan gradien konsentrasi (b) Steadystate (keadaan tetap/stabil),
tanpa difusi.

68 Bab 3
Jika suatu bahan Jika membran impermeabel
dapat menembus membran: terhadap suatu bahan:

EtJ:Eta*^"-
G{} t c O w+o '
6^ -5-A
3o_.Eg**4 B!
0 ar
e
Ti'-..l.tii
e -cil{n:t! I- o
s tte *o*S*GT- c

-+*
(a) (b)

Gambar 3-8
Difusi melalui suatu membran. (a) Di{usi netto menembus membran mengikuti penurunan gradien konsentrasi. (b) Tidakterjadi
difusi melalui membran meskipun terdapat gradien konsentrasi.

darah yang mengalir ke otot yang beraktivitas sebelum darah di paru berkurang. Pada penyakit ini, dinding
tercapai keseimbangan. Sewaktu darah yang kandungan kantung-kantung udara rusak/lenyap sehingga luas permu-
COr-nya meningkat ini mencapai paru, akan terbentuk kaan yang tersedia untuk difusi gas-gas tersebut berkurang.
perbedaan CO, yang lebih besar daripada normal antara 4. Berat molekul bahan. Molekul ringan misalnya O, dan
darah dan kantung-kantung udara di paru. Maka, akan CO, terpental lebih jauh ketika bertumbukan daripada
iebih banyak CO, (dibanding normal) yang berdifusi molekul berat. Karena itu, O, dan CO, berdifusi dengan
dari darah ke kantung-kantung udara sebelum kese- cepat, memungkinkan pertukaran cepat gas-gas ini me-
imbangan tercapai. Thmbahan CO, ini kemudian di- nembus membran paru.
hembuskan keluar ke lingkungan. Karena itu, setiap 5. Jarak difusi yang harus dirempuh. Semakin besar jarak,
tambahan CO, yang dihasilkan oleh otot-otot yang ber- semakin lambat laju difusi. Karenanya, membran yang
aktivitas akan dikeluarkan dari tubuh karena mening- harus ditempuh oleh partikel yang berdifusi biasanya
katnya pemindahan CO, dari otot ke darah dan dari relatif tipis, misalnya membran yang memisahkan udara
darah ke kantung udara (lalu ke luar) hanya akibat me-
ningkatnya gradien konsentrasi COr.
2. Permeabilitas membran terhadap bahan. Semakin per-
Tabel 3-1
meabei membran terhadap suatu bahan, semakin cepat
bahan berdifusi mengikuti penurunan gradien konsen- Faktor yang Mempengar.uhi Laju DifuSi NettorSuatu Bahan
Melewati Membran (Hukum Oifusi Fick)
trasinya. Tentu saja jika membran impermeabel terhadap
suatu bahan maka tidak akan terjadi diFusi menembus
EFEK PADA
membran meskipun mungkin terdapat gradien konsen-
LAJU DIFUSI
trasi (Gambar 3-8b). Sebagai contoh, karena membran FAKTOR NETTO
plasma impermeabel terhadap protein-protein intrasel
vital maka protein-protein tersebut tidak dapat keluar t Gradien konsentrasi bahan (aC) t
dari sel, meskipun konsentrasinya di dalam CIS jauh t Permeabilitas membran terhadap bahan (P) t
lebih besar daripada di CES. t Luas permukaan membran (A) t
.). Luas permukaan membran tem?at berlangsungnya difusi. t Berat molekul bahan (MW) J
Semakin luas daerah yang tersedia, semakin besar laju t Jarak (ketebalan) (lX) J
Persamaan Fick modif ikasi:
difusi yang dapat diakomodasi. Berbagai strategi digu-
nakan di seluruh tubuh untuk meningkatkan luas per- AC.PTA
mukaan membran tempat berlangsungnya difusi dan Laju netto difusi (Q) = M\ / . o*
jenis-jenis transpor lainnya. Sebagai contoh, penyerapan
nutrien di usus halus ditingkatkan oleh adanya mikro- I t = koefisien difusi (D) I
vilus, yang sangat menambah luas permukaan absorptif
yang berkontak dengan isi kaya nutrien lumen usus
[t'* I
AC.A.D
halus (lihat h. 50). Sebaliknya, berkurangnya luas per- Samadengana*
mukaan menurunkan laju difusi netto. Sebagai contoh, AX

pada emfsema, pertukaran O, dan CO, antara udara dan

Membran Plasma dan Potensial Membran 69


dan darah di paru. Penebalan pertemuan udara-darah hakikatnya menurunkan konsentrasi air. Secara umum, saru
ini (seperti pada pneumonia misalnya), memperlambat molekul zat terlarut mengganti satu molekul air.
pertukaran O, dan COr. Selain itu, difusi hanya efisien Bandingkan konsentrasi air dan zat terlarut dalam dua
pada jarak pendek antara sel dan lingkungan sekitarnya. wadah di Gambar 3-9. Wadah di bagian (a) gambar terisi
Untuk jarak yeng lebih dari beberapa sentimeter, difusi oleh air murni sehingga konsentrasi air adalah 100% dan
akan berlangsung sangar lambat. Sebagai gambaran, konsentrasi zat terlarut 0%. Di bagian (b), zat terlarut telah
mungkin diperlukan waktu beberapa bulan atau bahkan menggantikan l0% molekul air. Konsentrasi air sekarang
tahun agar O, dapat berdifusi dari permukaan tubuh ke menjadi 90o/o dan konsenrrasi zar terlarur 1Oolo-konsentrasi
sel di bagian dalam. Sistem sirkulasi membentuk jaringan air yang lebih rendah dan konsentrasi zat terlarut yang lebih
pembuluh halus yang menyalurkan dan mengambil tinggi jii<a dibandingkan dengan di bagian (a). perhatikan
bahan-bahan di setiap "blok" yang terdiri dari beberapa bahwa seiring dengan peningkatan konsentrasi zat terlarut,
sel, dengan difusi berlangsung dalam jarak pendek lokal konsentrasi air menurun sepadan.
antara darah dan sel sekitar. Jika larutan dengan konsentrasi zat terlarur berbeda
(dan karenanya konsenrrasi airnya juga berbeda) dipisahkan
oleh suatu membran yang memungkinkan lewatnya air,
I lon yang dapat menembus membran juga dapat misalnya membran plasma, maka air akan berpindah secara
secara pasif berpindah sesuai gradien listriknya. pasif mengikuti penurunan gradien konsentrasinya dari dae-
rah dengan konsentrasi air tinggi (konsentrasi zar terlarut
Perpindahan ion (partikel bermuatan listrik yang memper- rendah) ke daerah dengan konsentrasi air rendah (konsentrasi
oleh atau kehilangan elektron) juga dipengaruhi oleh muatan zat terlaruttinggi) (Gambar 3-10). Difusi netto air ini dikenal
listrik. Muatan yang sama akan saling tolak sedangkan sebagai osmosis. Karena larutan selalu disebut dalam kaitan-
muatan yang berlawanan akan saling tarik. Jika terdapat nya dengan konsentrasi zat rerlarut, maka air berpindah
perbedaan relatifdalam muatan antara dua daerah yang ber-
dengan osmosis ke daerah dengan bonsennasi zat terldrut
dekatan, maka ion yang bermuatan positif (kation) cende- !/tng
lebih tingt. Meskipun ada kesan bahwa zat terlarut "menarik"
rung bergerak ke daerah yang bermuatan lebih negatif, air namun osmosis tidaklah lebih dari difusi air mengikuti
sedangkan ion bermuatan negatif (aniaz) cenderung bergerak
penurunan gradien konsentrasinya menembus membran.
ke daerah yang bermuatan lebih positif. Perbedaan muaran
Sejauh ini dalam pembahasan kita renrang osmosis, kita
antara dua daerah yang berdekatan menghasilkan gradien mengabaikan adanya perpindahan zar terlarur. Marilah kita
listrik yang mendorong perpindahan ion,ion ke arah daerah bandingkan hasil osmosis jika zat terlarut dapat dan tidak
dengan muatan yang berlawanan. Karena sel tidak perlu dapat menembus membran.
mengeluarkan energi untuk mengeluarkan atau memasukkan
ion mengikuti gradien listrik maka metode transpor mem-
OSMOSIS KETIKA MEMBRAN MEMISAHKAN DUA
bran ini bersifat pasif. Jika terdapat gradien listrik antara CES
dan CIS, maka hanya ion yang dapat menembus membran LARUTAN YANG TIDAK SEIMBANG DENGAN ZAT
plasma yang dapat berpindah mengikuti gradien ini. TERLARUT DAPAT MENEMBUS MEMBRAN
Gradien listrik dan gradien konsentrasi (kimia) dapat Anggaplah bahwa dua larutan dengan konsenrrasi zar terlarut
bekerja pada suatu ion pada saat yang sama. Efek akhir gradien berbeda dipisahkan oleh membran yang dapat dilewati oleh
listrik dan konsentrasi yang terjadi bersamaan pada ion ini di-
sebut gradien elekrokimia. Pada bagian selanjutnya dari bab
ini anda akan mempelajari bagaimana gradien elektrokimia
berperan dalam menentukan sifat listrik membran piasma.

I Osmosis adalah difusi netto air mengikuti


penurunan gradien konsentrasinya sendiri.

Air dapat mudah menembus membran plasma. Molekul ini


cukup kecil untuk dapat menyelinap di antara molekul-
molekul fosfolipid di dalam lapis ganda lemak. Di beberapa
jenis sel, protein membran juga membentuk akuaporin,
yaitu saluran yang spesifik untuk lewatnya air (akua artinya
"air"). Sekitar semilyar molekul air dapat melewati saru sa- Konsentrasi air 100% Konsentrasi air 90%
Konsentrasi zat terlarut 0% Konsentrasi zat terlarut 10%
luran akuaporin dalam satu detik. Gaya yang menggerakkan
air menembus membran ini sama seperti yang bekerja pada (a) (b)
molekul lain, yaitu gradien konsentrasinya. Kata konsentrasi = Molekul air
.,._.,,1
@ = Molekul zat terlarut
biasanya merujuk kepada kepadatan/keraparan zat terlarur
Gambar 3-9
(solute) dalam volume terrentu air. Namun, perlu dikenali
Hubungan antara konsentrasi zat terlarut dan air dalam suatu
bahwa penambahan zat terlarut ke dalam air murni pada larutan. (a) Air murni. (b) Larutan.

70 Bab 3
Membran (permeabel terhadap air dan zat terlarut)

Sisi 1 Sisi 2
ffi ''i: '1. ffi
,ffi

ffi '::

ffi Zat terlarutffi

Konsentrasi H2O Konsentrasi H2O Konsentrasi H2O lebih tinggi, Konsentrasi H2O lebih rendah,
yang lebih tinggi, yang lebih rendah, konsentrasi zat terlarut konsentrasi zat terlarut
konsentrasi zat konsentrasi zat lebih rendah lebih tinggi
terlarut yang lebih terlarut yang lebih
rendah tinggi HrO berpindah dari sisi 1
ke sisi 2 mengikuti penurunan
,'. = Molekul air O = Molekut zat terlarut gradien konsentrasinya
Gambar 3-10 Zat terlarut berpindah dari sisi 2
Osmosis. Osmosis adalah difusi netto air mengikuti penurunan ke sisi 1 mengikuti penurunan
gradien konsentrasinya (ke daerah dengan konsentrasi zat gradien konsentrasinya
terlarut lebih tinggi).

air dan zat terlarut. Karena membran permeabel terhadap zat


terlarut dan air maka zat terlarut dapat berpindah mengikuti
penurunan gradien konsentrasinya dalam arah yang berla-
wanan dengan arah perpindahan netto air (Gambar 3-11).
Perpindahan ini berlanjut sampai zat terlarut dan air tersebar
merata di kedua sisi membran. Dengan lenyapnya semua o Konsentrasi air setara
r Konsentrasi zat terlarut setara
gradien konsentrasi maka osmosis berhenti. Volume akhir o Tidak terjadi difusi netto lebih lanjut
kompartemen ketika keadaan seimbang (steady state) ini ter- o Terbentuk keadaan tetap/stabil (steady state)
capai sama seperti keadaan awal. Molekul air dan zat terlarut
sekedar bertukar tempat di antara kedua kompartemen sam-
. = Molekul air ffi = Molekul zat terlarut

pai distribusi keduanya merata; yaitu, jumlah molekul air Gambar 3-11
yang berpindah dari sisi 1 ke sisi 2 sama dengan jumlah Perpindahan air dan zat terlarut yang dapat menembus
molekul zat terlarut yang pindah dari sisi 2 ke sisi i. membran yang tersebar tidak merata di kedua sisi membran.

OSMOSIS KETIKA MEMBRAN MEMISAHKAN DUA


LARUTAN YANG TIDAK SEIMBANG DENGAN ZAT
kedua kompartemen. Sisi yang semula mengandung kon-
TERLARUT TIDAK DAPAT MENEMBUS MEMBRAN
sentrasi zat terlarut lebih besar memiliki volume lebih besar
Sekarang anggaplah bahwa terdapat dua larutan dengan kon- karena mendapat air.
sentrasi zat terlarut berbeda yang dipisahkan suatu membran
yang permeabel terhadap air tetapi tidak terhadap zat teF
OSMOSIS KETIKA MEMBRAN MEMISAHKAN AIR
larut. Karena membran impermeabel terhadap zat terlarut
maka zat terlarut tidak dapat menembus membran mengikuti MURNI DARI SUATU LARUTAN DENGAN ZAT
penurunan gradien konsentrasinya (Gambar 3-12). Mula- TERLARUT TIDAK DAPAT MENEMBUS MEMBRAN
mula gradien konsentrasi identik dengan yang terdapat pada Apa yang terjadi jika di sisi 2 terdapat zar terlarut yang tidak
contoh sebelumnya. Namun, meskipun difusi netto air ber- dapat menembus membran dan di sisi 1 terdapat air murni
langsung dari sisi I ke sisi 2 namun zat terlarut tidak dapat (Gambar 3-13)? Terjadi osmosis dari sisi 1 ke sisi 2, tetapi
berpindah. Karena yang berpindah hanya air maka volume konsentrasi antara kedua kompartemen tidak pernah menjadi
sisi 2 bertambah sementara volume sisi 1 berkurang setara. sama. Bagaimanapun encernya sisi 2 akibat difusi air ke
Berkurangnya air dari sisi 1 meningkatkan konsentrasi zat dalamnya, sisi ini tidak akan pernah menjadi air murni,
terlarut di sisi 1, sementara penambahan air di sisi 2 mengu- demikian juga sisi 1 tidak akan pernah memperoleh zar ter-
rangi konsentrasi zat terlarut di sisi tersebut. Alhirnya kon- larut. Karena keseimbangan tidak mungkin dicapai maka
sentrasi air dan zat terlarut di kedua sisi membran menjadi apakah difusi netto air (osmosis) berlanjut sampai semua air
sama dan tidak lagi terjadi difusi netto air. Tidak seperti meninggalkan sisi 1? Tidak. Sewaktu volume di sisi 2 ber-
situasi di manazat terlarut juga dapat menembus membran, tambah, tercipta perbedaan tekanan hidrostatik di antara
difusi hanya air menyebabkan perubahan volume akhir di kedua kompartemen, dan hal ini melawan osmosis. Tekanan

Membran Plasma dan Potensial Membran 71


Membran (permeabel terhadap HrO Membran (permeabel terhadap H2O
tetapi impermeabel terhadap zat terlarut) tetapi impermeabel terhadap zat terlarut)

terlarut

Konsentrasi HrO lebih tinggi, Konsentrasi HrO lebih rendah,


konsentrasi zat terlarut lebih konsentrasi zat terlarut lebih
rendah tinggi Air murni Konsentrasi H2O lebih rendah,
konsentrasi zat terlarut lebih tinggi
HrO berpindah dari sisi 1
ke sisi 2 mengikuti penurunan H2O berpindah dari sisi 1 ke sisi 2
gradien konsentrasinya mengikuti penurunan gradien
konsentrasinya
Zat terlarut tidak dapat
berpindah dari sisi 2 ke sisi 1 Zat terlarut tidak mampu berpindah
mengikuti penurunan gradien dari sisi 2 ke sisi 1 mengikuti
konsentrasinya penurunan gradien konsentrasinya

Sisi 2 Sisi 2

Ketinggian Ketinggian
larutan larutan
semula semula

o Konsentrasi air setara


o Konsentrasi zat terlarut setara o Konsentrasi air tidak setara
o Tidak terjadi difusi netto lebih lanjut r Konsentrasi zat terlarut tidak setara
. Tercapai keadaan stabil (steady state) o Kecenderungan bagi air untuk berdifusi
dengan osmosis ke sisi 2 diimbangi oleh
= Molekul air & = Molekul zat terlarut kecenderungan perbedaan tekanan hidrostatik
(dengan arah berlawanan) mendorong air ke sisi
Gambar 3-12 o Osmosis terhenti
1

Osmosis dengan zat terlarut yang tersebar tidak merata dan o Tekanan berlawanan yang diperlukan
tidak dapat menembus membran (nonpenetrans). untuk menghentikan sama sekali osmosis
sama dengan tekanan osmotik larutan

Gambar 3-13
hidrostatik (cairan) Osmosis ketika air murni dipisahkan dari suatu larutan yang
adalah tekana n yang ditimbulkan oleh
mengandung zat terlarut nonpenetrans.
cairanyangdiam, atau stasioner, pada suatu benda-dalam hal
ini membran plasma (hidro artinya "cairan"; statik ardnya
"diam"). Tekanan hidrostatik yang ditimbulkan oleh volume
di sisi 2 yang lebih besar melebihi tekanan hidrostatik yang
terjadi di sisi 1. Perbedaan rekanan hidrostatik ini cenderung menghentikan aliran osmotik -+ semakin besar tekanan os-
mendorong cairan dari sisi 2 ke sisi 1. motik larutan. Karena itu, larutan dengan konsentrasi zat
Tekanan osmotik suatu larutan adalah ukuran kecen- terlarut nonpenerrans yang tinggi menimbulkan tekanan
derungan air untuk berpindah ke dalam larutan tersebut osmotik yang lebih besar daripada laruran dengan konsen-
karena konsentrasi relatif zat terlarut yang tidak dapat me- trasi zat terlarut nonpenetrans yang rendah.
nembus membran dan air. Perpindahan netto air berlanjut Osmosis adalah gaya urama yang berperan dalam per-
sampai tekanan hidrostatik yang berlawanan mengimbangi pindahan netro air masuk dan keluar sel. Setiap detik mem-
tekanan osmotik. Besar tekanan osmotik setara dengan besar bran plasma dilewati oleh air yang.jumlahnya sekitar 100 kali
tekanan hidrostatik yang diperlukan untuk menghentikan daripada volume air di dalam suatu sel. Namun volume sel
osmosis secara total. Semakin besar konsentrasi zat terlarut tubuh normal biasanya tidak bertambah (membengkak) atau
nonpenetrans (yang tidak dapat menembus membran) -+ berkurang (menciut) karena konsen trasi zat-zat terlarut non-
semakin rendah konsentrasi air -) semakin besar dorongan penetrans di CES nomalnya diatur secara cermat (terutama
bagi air untuk berpindah dengan osmosis dari air murni ke oleh ginjal) sehingga tekanan osmorik di CES sama dengan
larutan -) semakin besar tekanan yang diperlukan untuk tekanan osmotik di dalam sel.

72 Bab 3
TONISITAS sendiri membran plasma apapun gaya yang bekerja pada
Tonisitas suatu laruran adalah efek yang ditimbulkan oleh mereka. Molekul-molekul ini terlaln besar untuk melewati
larutan pada volume sel-apakah ukuran sel akan retap, mem- saluran dan tidak dapat larut dalam lapis ganda lemak.
bengkak, atau menciur-ketika larutan mengelilingi sel. Toni- Impermeabilitas ini menjamin bahwa protein-protein intra-
sitas suatu larutan ditentukan oleh konsentr asi zat-zat terlarut sel polar besar tidak dapat keluar dari sel. Karena itu, protein-

nonpenetransnya. Zat terlarut yang dapat menembus mem- protein ini tetap berada di dalam sel tempar mereka berasal
bran dengan cepat akan tersebar secara merata antara CES serta melaksanakan fungsi-fungsi yang mempertahankan ke-
dan CIS sehingga tidak berperan dalam perbedaan osmotik. hidupan, misalnya sebagai enzim metabolik.
Suatu larutan isotonik (lso artinya "setara") memiliki konsen- Namun, karena molekul besar yang sulit larut lemak
trasi zat terlarut nonpenetrans yang sama dengan yang di- tidak dapat menembus membran plasma dengan kemam-
miliki oleh sel tubuh normal. Jika sel tubuh terbenam di puan sendiri maka sel harus menciptakan mekanisme untuk
dalam larutan isotonik maka tidak ada air yang masuk atau memasukkan atau mengeluarkan bahan-bahan ini sesuai
keluar sel dengan osmosis sehingga volume sel tetap. Karena kebutuhan. Sebagai conroh, sel harus menggiring nutrien
itu, CES dalam keadaan normal dijaga tetap isotonik sehingga esensial ke dalam sel, misalnya glukosa untuk energi dan
tidak terjadi difusi netto air menembus membran plasma sel asam amino untuk sintesis protein, dan membawa keluar zat
tubuh. Hal ini penting karena sel, rerurama sel otak, tidak sisa metabolik dan produk sekretorik, misalnya hormon pro-

berfungsi baik jika membengkak arau menciut. tein yang larut air. Selain itu, difusi pasif semata tidak selalu
Setiap perubahan dalam konsentrasi zat-zat terlarut dapat menjelaskan perpindahan ion-ion kecil. Sel mengguna-
nonpenetrans di CES menyebabkan perubahan setara pada kan dua mekanisme berbeda untuk melaksanakan proses
perbedaan konsentrasi air di kedua sisi membran. Perpin- transpor aktif ini: transnoi yang diperantarai pembawa untuk
dahan osmotik air yang ditimbulkannya menyebabkan per- memindahkan bahan kecil larut air menembus membran dan
ubahan volume sel. Cara terbaik untuk membuktikan feno- transpor vesikular untuk memindahkan molekul besar dan
mena ini adalah dengan meletakkan sel darah merah dalam partikel multimolekul antara CES dan CtrS. Kita akan meng-
larutan dengan beragam konsentrasi zat terlarut nonpenetrans. ulas masing-masing metode transpor membran dengan ban-
Dalam keadaan normal plasma rempar sel darah merah ter- tuan ini secara bergiliran.
suspensi memiliki aktivitas osmotik yang sama dengan cairan
di dalam sel sehingga volume sel konstan. Jika sel darah merah
dimasukkan ke dalam larutan encer atau hipotonik (hipo I Transpor yang diperantarai oleh pembawa
berarti "di bawah"), suatu larutan dengan konsentrasi zat dilaksanakan oleh suatu pembawa yang
terlarut nonpenetrans yang rendah (dan karenanya konsentrasi mengubah bentuknya.
airnya lebih tinggi) maka air akan masuk ke dalam sel dengan
osmosis. Penambahan nefto air dalam sel menyebabkan sel Protein-protein pembawa/pengangkut rerentang menembus
membengkak, mungkin hingga ke tahap pecah. Jika, sebalik- ketebalan membran plasma dan dapat berubah bentuk se-
nya, sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan pekar arau hingga tempar-tempat pengikatan spesifiknya dapat terpajan
larutan hipertonik (hiper artinya "di atas"), larutan dengan bergantian ke kedua sisi membran. Molekul pembawa ini
konsentrasi zat terlarut nonpenetrans di atas normal (dan melakukan "fllp-fup" sehingga tempat pengikatanny^ yang
karenanya konsentrasi airnya lebih rendah) maka sel menciut terletak di interior pembawa dapat bergantian terpajan ke
karena kehilangan air melalui proses osmosis. Karena itu, CES dan CIS. Gambar 3-14 adalah ilustrasi skematik
konsentrasi zat-zat terlarut nonpenetrans di CES harus cepat tr.lnspor yang diperantarai oleh pembawa ini. Molekul
dipulihkan ke normal seandainya CES menjadi hipotonik yang akan dipindahkan melekat ke suatu rempar pengikatan
(misalnya menelan terlalu banyak air) atau hipertonik (misal- di interior pembawa di salah satu sisi membran (langkah l),
nya akibat kehilangan terlalu banyak air akibat diare berat) pengikatan ini menyebabkan bentuk pembawa berubah se-
(Lihat h. 611-618 untuk perincian lebih lanjut mengenai demikian sehingga rempat pengikatan tersebut sekarang ter-
mekanisme homeostatik penting yang mempertahankan pajan ke sisi lain membran (langkah 2). Kemudian, serelah
konsentrasi zar rerlarur nonpenerrans di CES tetap normal). dipindahkan dengan cara ini dari satu sisi membran ke sisi
lainnya, molekul yang bersangkutan terlepas dari pembawa
(langkah 3). Setelah penumpangnya "turun", pembawa kem-
bali berubah bentuk ke bentuknya semula (langkah 4).
TRANSPOR MEMBRAN DENGAN
Sistem pengangkut yang diperantarai oleh pembawa ini
BANTUAN memperlihatkan tiga karakteristik penting yang menentukan
jenis dan jumlah bahan yang dapat dipindahkan menembus
Semua jenis rranspor yang sejauh
ini telah kita bahas-difusi
membran: spesifsitas, saturasi, dan kompetisi.
mengikuti penurunan gradien konsentrasi, perpindahan se-
suai gradien listrik, dan osmosis-menyebabkan perpindahan 1. Spesifisitas. Setiap protein pembawa mengkhususkan
netto molekul-molekul yang mampu menembus membran diri memindahkan satu substansi terrenru atau, paling
plasma berkat ukuran nya yangkecil atau kelarutannya dalam banyak, beberapa senyawa kimia yang mirip. Sebagai
lemak. Molekul besar yang kurang larut lemak misalnya contoh, asam amino tidak dapat berikatan dengan
protein, glukosa, dan asam amino tidak dapat menembus pembawa glukosa, meskipun beberapa asam amino

Membran Plasma dan Potensial Membran 73


'ri"1d
]-
':

tafgftqhr, ..:.,1:;,;
&
:..: !:t ;s
.l;' ',.:, I ::
Konformasi X
pembawa (tempat
pengikatan terpajan
ke CES) Molekul yang
akan diangkut
bettkatan dengan
pdmh.hwa' : r:.r',
.

-r:':i .'

.:..:: :

i'*';t:.,:.. l',

Langkah 2 Konformasi X pembawa Konformasi Y

Ketika berikatan

@+qg
dengan molekul yang
akan dipindahkan,
pembawa mengubah
konformasinya

I,iri$kah 3

, *.dg,K ffi
Konformasi Y
pembawa (tempat
pengikatan terpajan
ke CIS) Molekul
yang dibawa terlepas
9lrl oemlawa .,. ,,r,,,

4p, :s

% .,*%

@
&'
Gambar 3-14
Gambaran skematik transpor yang diperantarai oleh pembawa: difusi terfasilitasi

74 Bab3
. serupa mungkin dapat menggunakan pembawa yang Sebagai analogi, bayangkan sebuah kapal feri yang
sama. Jenis pembawa yang dimiliki oleh sel bervariasi dapat membawa maksimal 100 orang menyeberangi se-
sehingga di antara sel-sel terdapat selektivitas transpor. buah sungai dalam satu perjalanan selama satu jam. Jika
CATAIAN KLINIS. Sejumlah penyakit keturunan ber- 25 orang siap naik ke kapal, maka 25 akan diangkut
kaitan dengan defek pada sistem transpor untuk suaru dalam satu jam. Penggandaan jumlah penumpang men-
bahan tertentu. Sisteinuria (sistein di dalam urin) adalah jadi 50 akan menggandakan laju pemindahan menjadi
penyakit yang disebabkan oleh defek pada pembawa 50 orang per jam. Akan terdapat hubungan berbanding
sistein di membran ginjal. Sistem transpor ini dalam lurus antara jumlah orang yang menunggu diangkut
keadaan normal membersihkan sistein dari cairan yang (konsentrasi) dengan laju transpor sampai kapal feri
diarahkan untuk menjadi urin dan mengembalikan tersebut bermuatan penuh (T -nya tercapai). Feri dapat
asam amino esensial ini ke darah. Pada malfungsi pro- mengangkut maksimal 100 orang per jam. Bahkan jika
tein pembawa ini terjadi penimbunan sistein di urin di terdapat 150 orang menunggu, hanya 100 orang yang
mana zat ini kurang larut dan cenderung mengendap. akan terangkut per jamnya.
Ini adalah salah satu penyebab batu saluran kemih. Saturasi pembawa adalah faktor kritis penentu kece-
2. Saturasi. Tempat pengikatan untuk bahan spesifik di patan dalam transpor bahan-bahan tertentu menembus
membran plasma terbatas. Karena itu, jumlah bahan membran ginjal selama pembenrukan urin dan menem-
yang dapat diangkut menembus membran dalam kurun bus membran usus sewaktu penyerapan makanan yang
waktu tertentu terbatas. Batas ini dikenal sebagai mak- telah tercerna. Selain itu, laju rranspor yang diperantarai
simum transpor (Tin). Sebelum Tin tercapai, jumlah pembawa kadang dapat diatur (misalnya oleh hormon)
tempat pengikatan di molekul pembawa yang ditempati dengan mengubah-ubah afinitas (daya tarik) rempar
oleh suatu bahan dan, karenanya, laju transpor bahan pengikatan ke penumpangnya atau dengan mengubah-
tersebut menembus membran, berbanding lurus dengan ubah jumlah rempar pengikatan yang tersedia. Sebagai
konsentrasinya. Semakin banyak bahan yang tersedia contoh, hormon insulin sangat meningkatkan rranspor
untuk transpor, semakin banyak yang akan diangkut. glukosa (yang diperantarai oleh pembawa) masuk ke
Ketika Tin tercapai, pembawa mengalami penjenuhan sebagian besar sel tubuh dengan meningkatkan jumlah
(semua tempat pengikatannya terisi penuh) dan laju pembawa glukosa di membran plasma sel. Defisiensi
transpor bahan menembus membran maksimal. Pening- efek insulin (diabetes melitu) secara drastis mengurangi
katan lebih lanjut konsentrasi bahan tidak diiringi oleh kemampuan tubuh menyerap dan menggunakan glu-
peningkatan laju transpor (Gambar 3-15). kosa sebagai sumber energi primer.

Difusi sederhana
mengikuti penurunan
gradien konsentrasi
/

Laju transpor Transpor yang diperantarai


molekul Tm ! F x.. r.. o r.. r.. o r..<- oleh pembawa mengikuti
masuk ke sel penurunan gradien konsentrasi
(difusi terfasilitasi)

Rendah Tinggi
Konsentrasi molekul di CES
Gambar 3-15
Perbandingan transpor yang diperantarai oleh pembawa dan difusi sederhana mengikuti penurunan gradien konsentrasi. pada
difusi sederhana suatu molekul mengikuti penurunan gradien konsentrasinya, Iaju transpor molekul ke dalam sel berbanding
Iurus dengan konsentrasi ekstrasel molekul tersebut. Pada transpor suatu molekul yang diperantarai oleh pembawa mengikJti
penurunan gradien konsentrasinya, laju transpor molekul ke dalam sel berbanding lurus dengan konsentrasi ekstrasel mo-lekul
tersebut sampai pembawa mengalami penjenuhan, saat laju transpor mencapai nilai maksimum (maksimum transpor, atau T.).
Laju transpor tidak me4ingkat meskipun konsentrasi molekul di CES meningkat.

Membran Plasma dan Potensial Membran 75


3. Kompetisi. Beberapa seny^w^y^ngmirip satu sama lain yang menyebabkan difusi netto glukosa ke dalam sel. Namun,
dapat bersaing menembus membran dengan mengguna- glukosa tidak dapat menembus sendiri membran. Karena
kan pembawa yang sama. Jika suatu tempat pengikatan polar maka glukosa tidak larut lemak dan molekul ini terlalu
dapat ditempati oleh lebih dari satu jenis molekul maka besar untuk melewati saluran. Thnpa molekul pembawa glu-
laju transpor masing-masing bahan akan lebih kecil jika kosa untuk mempermudah transpor glukosa menembus
kedua molekul ada daripada jika hanya satu molekul membran, sel akan kekurangan glukosa, yaitu sumber utama
yang ada. Sebagai ilustrasi, anggaplah bahwa feri me- bahan bakarnya (Fitur dalam boks, Lebih Dekat Tentang
miliki 100 rempar duduk (tempat pengikatan) yangda- Fisiologi Olah Raga, menerangkan efek olahraga pada pem-
pat ditempati oleh pria atau wanita. Jika hanya pria yang bawa glukosa di sel otot rangka).
menunggu, maka hingga 100 pria dapat diangkut dalam Tempat pengikatan yangada di molekul pembawa pada
sekali jalan; hal yang sama berlaku jika hanya wanita difusi terfasilitasi mengikat molekul penumpangnya ketika
yang menunggu berangkat. Namun, jika terdapat pria terpajan ke sisi manapun dari kedua sisi membran (Gambar
dan wanita menunggu diseberangkan maka keduanya 3-14). Tenkatnya penumpang memicu molekul pembawa
akan bersaing untuk memperebutkan kursi yang ada mengubah konformasinya dan menurunkan penumpang ke
sehingga lebih sedikit pria dan wanita yang akan di- sisi membran yang berlawanan. Karena kemungkinan pe-
angkut dibandingkan dengan jika yang ada hanya salah numpang berikatan dengan pembawa lebih besar di sisi yang
satu dari kedua kelompok ini. Lima puluh dari masing- konsentrasi penumpangnya tinggi daripada di sisi yang ren-
masing kelompok dapat diangkut, meskipun jumlah dah, maka perpindahan netto selalu berlangsung mengikuti
total orang yang diangkut tetap sama yaitu 100 orang. penurunan gradien konsentrasi dari konsentrasi tinggi ke
Dengan kata lain, jika suatu pembawa mengangkut dua konsentrasi rendah. Sesuai karakteristik transpor dengan
bahan yang mirip, misalnya asam amino glisin dan bantuan, laju difusi terfasilitasi dibatasi oleh saturasi rempat
alanin, maka keberadaan kedua zat tersebut akan menu- pengikatan di molekul pembawa, tidak seperti laju difusi
runkan laju transfer keduanya. sederhana, yang selalu berbanding lurus dengan gradien
konsentrasi (Gambar 3- 1 5).

I Transpor yang diperantarai oleh pembawa TRANSPOR AKTIF


mungkin pasif atau aktif. Tianspor aktif juga melibatkan protein pembawa untuk me-
mindahkan bahan tertentu menembus membran, tetapi da-
Tianspor yang diperantarai oleh pembawa memiliki dua
lam hal ini pembawa memindahkan bahan melawan gradien
bentuk, bergantung pada apakah diperlukan energi untuk
konsentrasinya. Sebagai contoh, penyerapan iodium oleh sel
menyelesaikan p roses : difus i t e rfas i lit as i (tidak memerlukan
kelenjar tiroid mengharuskan transpor akrif karena 99o/o
energi) dan transpor ahtif (memerlukan energi). Difusi
iodium dalam tubuh terkonsentrasi di tiroid. Untuk memin-
terfasilitasi menggunakan pembawa untuk memfasilitasi
dahkan iodium dari darah, di mana konsentrasinya rendah,
(membantu) pemindahan bahan tertentu menembus mem-
ke dalam tiroid, di mana konsentrasinya tinggi, diperlukan
bran "merosot" dari konsentrasi tinggi ke rendah. Proses ini
energi untuk menjalankan molekul pembawa. Secara spesifik,
pasif dan tidak memerlukan energi karena perpindahan ter-
diperlukan energi dalam bentuk AIP untuk mengubah aff-
jadi secara alami mengikuti penurunan gradien konsentrasi.
nitas tempat pengikatan ketika terpajan di sisi membran plas-
Difusi tanpa bantuan yang kita bahas sebelumnya kadang-
ma yang berlawanan. Sebaliknya, afinitas tempar pengikatan
kadang disebut difusi sederhana, untuk membedakannya
pada difusi terfasilitasi sama kecika terpajan di bagian luar
dari difusi terfasilitasi. Transpor aktif, sebaliknya, meng-
atau bagian dalam sel.
haruskan molekul pembawa mengeluarkan energi untuk
Pada transpor aktif, tempat pengikatan memiliki afinitas
memindahkan penumpangnya "mendaki" melawan gradien
lebih besar terhadap penumpangnya di sisi konsenrrasi ren-
konsentrasi, dari daerah dengan konsentrasi rendah ke
dah aklbar fosforilasi molekrl pembawa di sisi ini (Gambar
tinggi. Situasi serupa dijumpai pada mobil di sebuah bukit.
3-16, langkah 1). Pembawa memperlihatkan aktivitas AIPase
Untuk memindahkan mobil ke bawah tidak diperlukan
yang memecah fosfat terminal dari molekul AIP untuk
energi karena mobil akan berjalan sendiri ke bawah. Na-
menghasilkan ADP plus fosfat inorganik bebas. Gugus fosfat
mun, untuk membawa mobil ke atas bukit diperlukan
kemudian melekat ke pembawa. Fosforilasi dan pengikatan
energi (bensin).
penumpang di sisi konsentrasi rendah ini menyebabk"n pro-
tein pembawa mengubah konformasinya sehingga penum-
DIFUSI TERFASILITASI pang kini terpajan ke sisi membran dengan konsentrasi tinggi
Contoh paJing jelas tentang difusi terfasilitasi adalah rranspor (Gambar 3-16, langkah 2). Perubahan pada bentuk pembawa
glukosa ke dalam sel. Konsentrasi glukosa dalam darah lebih disertai oleh defosforilasi; yaitu, gugus fosfat terlepas dari
tinggi daripada di jaringan. Melalui makan dan dengan pembawa. Pengeluaran gugus fosfat menurunkan afinitas
menggunakan simpanan energi di tubuh, darah selalu men- tempat pengikatan terhadap penumpangnya sehingga pe-
dapat pasokan segar nutrien ini. Secara bersamaan, sel-sel numpang terlepas di sisi konsentrasi tinggi. Konformasi pem-
memetabolisasi glukosa hampir sama cepatnya ketika glukosa bawa kemudian kembali ke normal. Karena itu, energi AIp
masuk ke sel dari darah. Akibatnya, selalu terdapat gradien digunakan dalam siklus fosforilasi-defosforilasi molekul pem-

76 Bab 3
tebih Dekat dengan Fisiologi Olahraga
Otot yang Aktif "Suka yang Manis-Manis"

Selama olahraga, sel otot mengguna- bahwa sel otot menyisipkan lebih terganggu akibat kerja insulin yang
kan lebih banyak glukosa dan bahan banyak molekul pembawa glukosa di inadekuat (lihat Bab 19). Kadar glukosa
bakar nutrien lain dibandingkan membran plasmanya sebagai respons dalam plasma meningkat karena
biasanya untuk menjalankan aktivitas terhadap olah raga. Hal ini telah glukosa tetap berada di plasma dan
kontraktil. Laju transpor glukosa ke dibuktikan pada tikus yang menjalani tidak dipindahkan ke dalam sel. Pada
dalam otot yang sedang berolah raga latihan fisik. bentuk penyakit tipe 1, insulin yang
dapat meningkat lebih dari '10 kali Olahraga memengaruhi transpor diproduksi tidak cukup untuk meme-
selama aktivitas fisik sedang sampai glukosa ke dalam sel melalui cara lain. nuhi kebutuhan penyerapan glukosa
berat. Penyerapan glukosa oleh sel Olahraga aerobik teratur (lihat h. 40) oleh tubuh. Olahraga aerobik teratur
dilaksanakan oleh pembawa glukosa di telah dibuktikan meningkatkan baik akan mengurangi jumlah insulin yang
membran plasma. Sel memelihara afinitas (kekuatan menarik) maupun harus disuntikkan untuk mendorong
simpanan molekul pembawa di jumlah tempat reseptor di membran penyerapan glukosa dan menurunkan
sitoplasmanya yang dapat disisipkan ke yang secara spesifik mengikat insulin. kadar glukosa darah ke arah normal.
dalam membran plasma seiring dengan Adaptasi ini menyebabkan Pada diabetes tipe 2, insulin diproduksi
peningkatan kebutuhan akan penye- peningkatan sensitivitas insulin; yaitu, tetapi sel sasaran insulin mengalami
rapan glukosa. Di banyak sel, termasuk sel lebih responsif dibandingkan penurunan sensitivitas terhadap
sel otot yang sedang beristirahat, difusi normal terhadap kadar insulin dalam keberadaan hormon ini. Dengan
terfasilitasi glukosa ke dalam sel darah yang sama. meningkatkan responsivitas sel
bergantung pada hormon insulin. Karena insulin meningkatkan difusi terhadap insulin yang ada, olah raga
lnsulin mendorong insersi pembawa terfasilitasi glukosa ke dalam sebagian aerobik teratur membantu glukosa
glukosa di membran plasma sel besar sel maka peningkatan sensitivitas masuk ke dalam sel, tempat bahan ini
tergantung-insulin. Namun, karena insulin yang dipicu oleh olahraga digunakan untuk menghasilkan energi
kadar insulin plasma turun sewaktu adalah salah satu faktor yang menye- dan tidak tetap berada di plasma,
olahraga maka insulin tidak berperan babkan olahraga bermanfaat sebagai tempat zat ini dapat menimbulkan
dalam peningkatan transpor glukosa terapi untuk mengontrol diabetes efek merugikan bagi tubuh.
ke dalam otot yang sedang berolah melitus. Pada penyakit ini, masuknya
raga. Para peneliti membuktikan glukosa ke dalam sebagian besar sel

bawa. Hal ini mengubah afinitas tempat pengikatan pembawa dap Na- dan memicu perubahan bentuk pembawa, yang
di sisi membran yang berlawanan sehingga partikel yang di- menyebabkan Na- diturunkan di eksterior. Defosforilasi
angkut berpindah melawan gradien konsentrasi dari konsen- pembawa kemudian meningkatkan afinitasnya terhadap K-
trasi rendah ke tinggi. Mekanisme rranspor aktif ini sering di sisi ekstrasel dan memulihkan konformasi pembawa se-
disebut pompa, analog dengan pompa air yangmemerlukan perti semula, sehingga memindahkan K- ke dalam sitoplas-
energi untuk memindahkan air ke atas melawan tarikan ma. Namun tidak terjadi pertukaran langsung Na- untuk K-.
gravitasi. Pompa Na--K- memindahkan tiga Na. keluar sel untuk se-
Sistem transpor aktif paling sederhana memindahkan tiap dua K- y*g dipompanya masuk. (Untuk memahami
(memompa) satu jenis penumpang. Salah satu contoh adalah besarnya pemompaan aktif Na.-K- yang berlangsung, perlu
pompa ion hidrogen (H.) yang digunakan oleh sel lambung diketahui bahwa membran sebuah sel saraf mengandung
tertentu untuk memindahkan H. ke dalam lumen lambung sekitar I juta pompa Na.-K- yang mampu memindahkan
yang berkaitan dengan sekresi asam hidroklorida sewaktu sekitar 200 juta ion per detik).
pencernaan makanan. Pompa ini memindahkan H- melawan Pompa Na--K- memiliki riga peran penting:
gradien yang sangar besar: konsentrasi H- di lumen lambung
adalah 3 sampai 4 jutakali lebih besar daripada konsentrasi-
1. Pompa ini membentuk gradien konsentrasi Na- dan K.

nya di darah.
di kedua sisi membran plasma semua sel; gradien ini
sangar penring dalam kemampuan sel saraf dan otot
untuk menghasilkan sinyal listrik yang esensial bagi
POMPA Na*-K* fungsi mereka (topik yang akan dibahas lebih lengkap di
Mekanisme rranspor aktif lain yang lebih rumit melibatkan bagian selanjutnya).
pemindahan dua penumpang yang berbeda, baik secara ber- 2. Pompa ini membantu mengatur volume sel dengan
samaan dalam arah yang sama atau berurutan dalam arah mengontrol konsentrasi zat-zat rcrlarut di dalam sel se-
berlawanan. Sebagai contoh, membran plasma semua sel hingga efek osmotikyang dapat menyebabkan pembeng-
memiliki pompa Na.-K. ATPase (disingkat pompa Na.-K-) kakan atau penciutan sel berkurang.
yang aktif secara sekuensial. Pembawa ini memindahkan Na- 3. Energi yang digunakan unruk menjalankan pompa
keluar sel, memekatkannya di CES, dan mengambil K. dari Na--K. juga secara tidak langsung berfungsi sebagai
luar, memekatkanya di CIS (Gamb ar 3-17) . Penguraian AIp sumber energi bagi kotranspor glukosa dan asam amino
melalui aktivitas AIPase diikuti oleh fosforilasi molekul pem- menembus sel usus dan ginjal. Proses ini dikenai sebagai
bawa di sisi intrasel meningkatkan afinitas pembawa terha- trans?or ahtif sekunder.

Membran Plasma dan Potensial Membran 77


Gradien
konsentrasi
(Tingsi)
CES

$ffi
,w mengalami defosforilasi
Arah
iffi
transpor
$ (Rendah)

Langkah 1
l-vot"rut yung
akan ditranspor
Langkah 2 I
I

Konformasi Y pembawa yang mengalami Konformasi X pembawa yang mengalami


fosforilasi memiliki afinitas tinggi terhadap defosforilasi memiliki afinitas rendah terhadap
penumpang. Molekul penumpang yang akan penumpang. Molekul penum.pang terlepas dari to"t"t
dipindahkan berikatan dengan pembawa di pembawa di sisi konsentrasi tinggi O
! =

sisi konsentrasi rendah.

Gambar 3-15
Transpor aktif. Energi ATP dibutuhkan dalam siklus fosforilasi-defosforilasi pembawa untuk memindahkan molekul penumpang
"menanjak" dari regio dengan konsentrasi rendah ke regio dengan konsentrasi tinggi.

Ketika membuka ke CES, pembawa menurunkan Na* di sisi konsentrasi tingginya dan mengambil K* dari sisi konsentrasi rendahnya.

o o oo o1 OO y
o o o o o
Konformasi X pompa
Konformasi Y pompa NarK- yang NaLKt yang mengalami
mengalami fosforilasi memiliki defosforilasi memiliki
afinitas tinggi terhadap Na* dan afinitas tinggi terhadap K-
afinitas rendah terhadap K. ketika dan afinitas rendah
terpajan ke CIS terhadap Na. ketika

/^T
terpajan ke CES

Ketika membuka ke
o { '.'^ ) o
dari sisi konsentrasi rendahnya dan menuru nkan K. di sisi konsentrasi tingginya

O = Natrium (Na-) o
Gambar 3-'17
Pompa Na*-K* ATPase. Membran plasma semua sel mengandung pembawa transpor-aktif, pompa Na.-K- ATPase, yang
menggunakan energi pada siklus fosforilasi-de{osforilasi pembawa untuk secara berurutan memindahkan Na* keluar sel dan K.
ke dalam sel melawan gradien konsentrasi ion-ion tersebut. Pompa ini memindahkan tiga Na* keluar dan dua K" masuk untuk
setiap ATP yang diuraikan.

78 Bab 3
TRANSPOR AKTIF SEKUNDER yang tersimpan dalam bentuk gradien konsentrasi ion
(misalnya gradien Na.) untuk memindahkan molekul
Tidak seperti sebagian besar sel di tubuh, sel usus dan ginjal
kotransportasi melawan gradien ("menanjak'). Hal ini sangat
secara aktif memindahkan glukosa dan asam amino dari dae-
eftsien, karena Na. tetap harus dipompa keluar untuk mem-
rah dengan konsentrasi rendah ke daerah dengan konsentrasi
pertahankan integritas listrik dan osmotik sel.
tinggi. Sel usus memindahkan nutrien-nutrien ini dari bagian
Glukosa dibawa masuk ke sel menembus membran
dalam lumen usus ke dalam darah, memekatkan mereka di
luminal oleh transpor aktif sekunder kemudian secara pasif
darah sampai tidak ada lagi molekul-molekul ini yang ter-
mengalir keluar sel menembus membran basolateral oleh
tinggal di lumen untuk keluar melalui tinja. Sel ginjal me-
difusi terfasilitasi mengikuti penurunan gradien konsentrasi
nyelamatkan molekul-molekul nutrien ini untuk tubuh
dan masuk ke darah. Difusi terfasilitasi ini diperantarai oleh
dengan memindahkan mereka keluar dari cairan yang akan
suatu pembawa pasif di membran basolateral yang identik
menjadi urin, mengangkut mereka melawan gradien konsen-
dengan yang memindahkan glukosa ke dalam sel lain, tetapi
trasi ke dalam darah. Namun, pada mekanisme ini energi tidak
di sel usus dan ginjal pembawa ini memindahkan glukosa
secara langsung diberikan ke molekul pembawa. Pembawa
keluar sel. Perbedaan bergantung pada arah gradien kon-
yang mengangkut glukosa melawan gradien konsentrasinya
sentrasi glukosa. Pada kasus sei usus dan ginjal, konsentrasi
dari lumen usus dan ginjal berbeda dengan pembawa pada
glukosa di dalam sel lebih tinggi.
difusi terfasilitasi glukosa. Pembawa di sel usus dan ginjal ada-
Sebelum meninggalkan topik mengenai transpor yang
lah pembawa kotranspor yaitu mereka memiliki dua tempat
diperantarai oleh pembawa, pikirkanlah semua aktivitas yang
pengikatan, satu untuk Na- dan yang lain untuk molekul
mengandalkan bantuan molekul pembawa. Semua sel ber-
nutrien. Pompa Na.-K. di sel-sel ini terletak di membran baso-
gantung pada pembawa untuk menyerap glukosa dan asam
lateral (membran di dasar sel yang berlawanan dengan lumen
amino, yang masing-masing berfungsi sebagai sumber energi
dan di sepanjang tepi lateral sel di bawah taur erar; lihat Gam-
utama dan bahan dasar struktural. Pompa Na--K- penting
bar 3-5,,h. 66). Lebih banyak Na. terdapat di lumen daripada
untuk membangkitkan aktivitas listrik sel dan untuk me-
di dalam sel karena pompa Na.-K- membutuhkan-energi
mastikan bahwa sel memiliki konsentrasi zat-zat terlarut yang
mengangkut Na. keluar sel di membran basolateral, menjaga
secara osmotis aktif dalam jumlah memadai. Tianspor aktif
konsentrasi Na- intrasel tetap rendah. Karena perbedaan kon-
baik primer atau sekunder atau keduanya, digunakan secara
sentrasi Na. ini maka lebih banyak Na- berikatan dengan pem-
luas untuk melaksanakan fungsi khusus sisrem saraf dan
bawa kotranspor luminal ketika pembawa terpajan ke luar
pencernaan serta ginjal dan semua jenis otot.
(Gambar 3-18). Pengikatan Na* ke pembawa kotranspor me-
ningkatkan afinitas pembawa terhadap penumpang lainnya
(misalnya glukosa), sehingga pembawa memiliki afinitas tinggi I Pada transpor vesikular, bahan dipindahkan
terhadap glukosa ketika terpajan ke luar. Ketika Na- dan glu- masuk atau keluar sel dengan dibungkus oleh
kosa terikat ke pembawa, pembawa mengalami perubahan membran.
bentuk dan membuka ke bagian dalam sel. Baik Na- maupun
glukosa dilepaskan ke interior-Na* karena konsentrasi Na* Sistem transpor khusus yang diperantarai oleh pembawa yang
intrasel yang rendah, dan glukosa karena berkurangnya afinitas terbenam di membran plasma dapat secara selektif memindah-
tempat pengikatan setelah pelepasan Na.. kan ion dan molekul polar kecil. Tetapi bagaimana dengan
Perpindahan Na- ke dalam sel oleh pembawa kotranspor molekul polar besar atau bahkan bahan multimolekul yang
ini mengikuti penurunan gradien konsentrasi karena kon- harus masuk atau keluar sel, misalnya sewaktu seftresi hormon
sentrasi Na. intrasel yang rendah, tetapi perpindahan glukosa protein (molekul polar besar) oleh sel endokrin atau ingesti
bersifat "menanjali' karena glukosa mengalami pemekatan bakteri invasif (partikel multimolekul) oleh sel darah putih?
intrasel. Na- yang dibebaskan dengan cepat dipompa keluar Bahan-bahan ini tidak dapat menembus membran plasma,
oleh mekanisme rranspor aktif Na.-K. sehingga kadar Na- bahkan dengan bantuan: Mereka terlalu besar bagi saluran, dan
intrasel dijaga tetap rendah. Energi yang digunakan dalam ddak tersedia pembawa bagi bahan-bahan ini (mereka bahkan
proses ini tidak secara Iangsung digunakan untuk menjalan- terlalu besar bagi molekul pembawa). Partikel-partikel besar ini
kan pembawa kotranspor, karena tidak diperlukan fosforilasi dipertukarkan antara CIS dan CES bukan dengan melewati
untuk mengubah afinitas tempar pengikatan terhadap glu- membran tetapi dengan membungkusnya daiam suatu vesikel
kosa. Pembentukan gradien konsentrasi Na- oleh mekanisme berselubung membran, suatu proses yang disebut transpor
transpor aktif primer (pompa Na.-K-) lah yang menjalankan vesikular. Tlanspor vesikular memerlukan energi sehingga cara
mekanisme transpor aktif sekunder ini (pembawa kotranspor ini adalah metode aktif transpor membran. Energi diperlukan
Na--glukosa) untuk memindahkan glukosa melawan gradien untuk membentuk vesikel dan menggerakkan vesikel di dalam
konsentrasinya. Pada transpor aktif primer, energi secara sel. Tianspor ke dalam sel dengan cara ini dinamai endositosis,
hngsung digunakan untuk memindahkan suatu bahan me- sementara transpor keluar selnya disebut eksositosis.
lawan gradien konsentrasinya. Istilah transpor aktif tanpa
embel-embel biasanya berarti transpor aktif primer. Pada ENDOSITOSTS
transpor aktif sekunder, energi dibutuhkan pada keseluruh- Pada endositosis membran plasma mengelilingi bahan yang
an proses, tetapi tidak secara langsung diperlukan untuk akan ditelan, kemudian menyatlr di atas permukaan bahan
menjalankan pompa. Pompa menggunakan energi "bekas" sedemikian sehingga bahan tersebut terperangkap di dalam

Membran Plasma dan Potensial Membran 79


o Suatu pembawa kotranspor
di batas luminal secara
simultan memindahkan
glukosa melawan gradien Lumen
otr \
ldak dinerlukan
I
c
,.fr^*"kotranspor Batas luminal
konsentrasinya dan Na. usus energr I |
mengikuti penurunan gradien
konsentrasinya dari lumen ke
dalam sel.
o Tidak ada energi yang
digunakan secara langsung
oleh pembawa kotranspor
untuk memindahkan glukosa
melawan gradien konsen-
trasinya. Operasi pembawa
kotranspor ini dijalankan oleh
gradien konsentrasi Na. (Na-
CIS lebih rendah dibandingkan
dengan di Iumen) yang tercipta
\o Taut erat
oleh pompa Na.-K- yang @
menggunakan energi. -
o Pompa Nat-K- secara aktif
memindahkan Na. keluar sel
Pompa Na-
di batas basolateral, menjaga
konsentrasi Na- CIS tetap Sel epitel yang
melapisi usus halus
lebih rendah daripada
konsentrasinya di lumen.

o Setelah masuk ke sel dengan


transpor aktif sekunder,
glukosa dipindahkan mengikuti
penurunan gradien konsen- Batas
trasinya dari sel ke darah basolateral
dengan difusi terfasilitasi.
diperantarai oleh pembawa
glukosa pasif di batas basal.

@ eompa Na.-K. juga


memindahkan secara aktif
K- ke dalam sel, memper-
tahankan konsentrasi K.
intrasel tetap tinggi, tetapi
efek ini tidak berpengaruh
pada transpor aktif sekunder. @ = Nutrirt A,= Katium E=Glukosa O=Fosfat
Gambar 3-18
Transpor aktif sekunder. Glukosa (serta asam amino) dipindahkan menembus sel usus dan ginjal melawan gradien
konsentrasinya oleh transpor aktif sekunder.

sel (lihath. 32).Ingatlah bahwa terdapat tiga bentuk endo- sei-sel tipis yang melapisi kapiler, rempat terjadinya per-
sitosis, bergantung pada sifat bahan yang diinternalisasi: tukaran bahan antara darah dan jaringan sekitar.
pinositosis (penyerapan CES nonselektif), endositosis yang
diperantarai oleh reseptor (penyerapan selektifsuatu molekul
EKSOSTTOSTS
besar), dan fagositosis (penyerapan selektif partikel multimo-
lekul). Pada eftsositosis, yang terjadi hampir kebalikan dari endo-
Setelah berada di dalam sel, vesikel yang telah ditelan sitosis. Vesikel terbungkus membran yang terbentuk di dalam
tersebut memiliki dua kemungkinan: sel menyatu dengan membran plasma, kemudian membuka
dan membebaskan isinya ke eksterior (lihat h. 29). Bahan-
1. Umumnya lisosom berfusi dengan vesikel untuk meng- bahan yang dikemas untuk diekspor oleh retikulum endoplas-
uraikan dan membebaskan isi vesikel ke dalam cairan ma dan kompleks Golgi dieksternalisasi dengan eksositosis.
intrasel. Eksositosis memiliki dua fungsi berbeda:
2. Di sebagian sel, vesikel endositotik tidak berfusi dengan
lisosom tetapi bergerak ke sisi sel yang berlawanan, tem- 1. Merupakan mekanisme untuk mengeiuarkan molekul
pat vesikel tersebut membebaskan isinya melalui eksosi- polar besaq misalnya hormon protein dan enzim yang
tosis. Ini merupakan jalur untuk memindahkan partikel tidak mampu menembus membran plasma. Dalam hal
secara utuh menembus sel. Lalu lintas vesikel semacam ini, isi vesikel bersifat sangat spesifik dan hanya di-
ini adalah cara untuk memindahkan bahan menembus bebaskan jika terdapat sinyal yang sesuai.

80 Bab 3
2. Memungkinkan sel menambahkan komponen spesifik miliki 'potensial" untuk melakukan kerja, maka pemisahan
ke membran, misalnya pembawa tertentu' saluran, atau muatan di kedua sisi membran disebut potensial membran.
reseptor, bergantung pada kebutuhan sel. Dalam hal ini, Potensial membran diukur dalam satuan volt (satuan yang
komposisi membran yang mengelilingi vesikel sangat sama yang digunakan untuk tegangan dalam alat listrik),
berperan, dan isi mungkin sekedar sampel CIS. tetapi karena potensial membran relatif rendah maka satuan
yang digunakan adalah milivolt (mU (l mV = l/1000
Laju endositosis dan elaositosis harus dijaga seimbang
volt).
untuk mempertahankan agar luas permukaan membran dan
Karena konsep potensial bersift mendasar untuk me-
volume sel konstan. Pada sel yang aktif melakukan endositosis,
mahami banyak hal dalam fisiologi, khususnya fisiologi otot
lebih dari 1000/o membran plasma mungkin digunakan dalam
dan sarafi maka apa yang dimalsud dengan istilah ini harus
satu jam untuk membungkus vesikel yang diinternalisasi
benar-benar jelas. Secara elektris, membran dalam Gambar
sehingga membran permukaan perlu diganti dengan eksosi-
3- 1 9a bersifat netral. Di kedua sisi membran terdapat muatan
tosis. Sebaliknya, ketika suatu sel sekretorik dirangsang untuk
positif (+) dan negatif C) dalam jumlah yang sama sehingga
melakukan seLresi, sel ini mungkin secara temporer melaku-
tidak terbentuk potensial membran. Dalam Gambar 3-19b,
kan penyisipan hingga 30 kali luas membrannya melalui
sebagian dari muaran positif dari sisi kanan dipindahkan ke
elsositosis. Membran tambahan ini harus secara spesifik di-
sisi kiri. Kini sisi kiri memiliki kelebihan muatan positif
ambil kembali oleh aktivitas endositotik yang setara. Dengan
sementara sisi kanan menjadi kelebihan muatan negatif.
demikian, melalui eksositosis dan endositosis, bagian-bagian
Dengan kata lain, terjadi pemisahan muatan-muatan yang
membran secara terus-menerus dipulihkan, diambil, dan di-
berlawanan di kedua sisi membran, atau perbedaan dalam
daur ulang. Pembahasan kita tentang transpor membran kini
jumlah relatif muatan positif dan negatif di kedua sisi. Yaitu,
selesai. Tabel 3-2 meringkaskan jalur-jalur yang dapat di-
kini terdapat potensial membran. Gaya tarik antara muatan-
gunakan bahan untuk berpindah antara CES dan CIS. Sel
muatan yang terpisah ini menyebabkan muatan terkumpul
bersifat selektifdalam hal apa yang dapat masuk atau keluar
dalam suatu lapisan tipis di sepanjang permukaan luar dan
karena sel memiliki beragam jumlah dan jenis saluran, perrt-
dalam membran plasma (Gambar 3-19c). Muatan-muatan
bawa, atau mekanisme untuk transpor vesikular. Molekul po-
yang terpisah ini hanya mencerminkan sebagian kecil dari
lar besar (terlalu besar untuk saluran dan tidak larut lemak)
jumlah total partikel bermuatan (ion) yang terdapat di CES
yang mekanisme transpor khususnya tidak dlmilikl oleh sel
dan CIS. Sebagian besar cairan yang terdapat di dalam dan di
tidak akan dapat menembus membran sel.
luar sel bersift netral secara elektris (Gamb ar 3-l9d).Ion-ion
Tianspor selektif K. dan Na* menentukan sifat ke-
yang secara listrik seimbang dapat diabaikan, karena mereka
listrikan sel. Selanjutnya kita akan mengalihkan perhatian
tidak berperan membentuk potensial membran. Karena itu,
kepada topik ini.
potensial membran diciptakan oleh sebagian kecil (hampir
dapat diabaikan) dari seluruh partikel bermuatan yang
terdapat di cairan tubuh. Perhatikan bahw-a membran itu
sendiri tidak bermuatan. Kata potensial membran merujuk
kepada perbedaan dalam muatan antara selapis tipis regio
CIS dan CES yang masing-masing terletak tepat di samping
membran dalam dan rnembran luar.
POTENSIAL MEMBRAN Besar potensial bergantung pada jumlah muatan ber-
lawanan yang dipisahkan: semakin banyak jumlah muatan
Membran plasma semua sel hidup memiliki potensial mem-
yang dipisahkan, semakin besar potensial. Karena itu, dalam
bran, atau mengalami polarisasi listrik.
Gambar 3-19e membran B memiliki potensial lebih besar
daripada A dan lebih kecil daripada C.

I Potensial membran adalah pemisahan muatan


yang berlawanan di kedua sisi membran plasma. I Potensial membran disebabkan oleh perbedaan
dalam konsentrasi dan permeabilitas ion-ion kunci.
Istilah potensial membran merujuk kepada pemisahan
muatan di kedua sisi membran atau perbedaan dalam jumlah Semua sel memiliki potensial membran. Sel di jaringan peka
relatif kation dan anion di CIS dan CES. Ingatlah bahwa rangsang (excitable tissua)-yaitu sel sarafdan sel otot-memiliki
muatan yang berlawanan cenderung saling tarik dan muatan kemampuan untuk menghasilkan perubahan cepat sesaat
yang sama cenderung saling tolak. Harus dilakukan kerja dalam potensial membran ketika dirangsang. Fluktuasi sing-
(pengeluaran energr) untuk memisahkan muatan yang ber- kat potensial ini berfungsi sebagai sinyal listrik. Potensial
lawanan setelah keduanya menyatu. Sebaliknya, ketika membran konstan yang terdapat di sel-sel jaringan tidak peka
partikel-partikel yang muatannya berbeda telah dipisahkan rangsang dan sel-sel jaringan peka rangsang dalam keadaan
maka gaya tarik listrik antara keduanya dapat dimanfaatkan istirahat-yaitu, ketika sel-sel tersebut ddak menghasilkan
untuk melakukan kerja jika muatan-muatan tersebut dibiar- sinyal listrik-dikenal sebagai potensial membran istirahat.
kan menyatu kembali. Ini adalah prinsip yang mendasari Kini kita akan berkonsentrasi pada pembentukan dan peme-
alat-alat listrik. Karena muatan-muatan yang terpisah me- liharaan potensial membran istirahat serta akan meneliti di

Membran Plasma dan Potensial Membran 81


Tabel 3-2
Karakteristik Metode Transpor Membran

BAHAN YANG KEBUTUHAN ENERGI DAN GERAKAN


METODE TRANSPOR TERLIBAT YANG MENGHASILKAN GAYA BATAS TRANSPOR
Difusi
Melalui lapis ganda lemak Molekul nonpolar Pasif; molekul berpindah mengikuti Berlanjut hingga gradien
ukuran apapun (mis. penurunan gradien konsentrasi (dari lenyap (tercapai keadaan
02, CO2, asam lemak) konsentrasi tinggi ke rendah) stabil tanpa difusi netto)
Melalui saluran protein lon kecil tertentu (mis. Pasif; ion berpindah mengikuti Berlanjut sampai tidak ada
Na*, K*, Cak, Cl) penurunan gradien elektrokimia lagi perpindahn netto dan
melalui saluran terbuka (dari konsen- tercapai keadaan stabil
trasi tinggi ke rendah dan tertariknya
ion ke daerah dengan muatan
berlawanan)
Kasus khusus osmosis Hanya air Pasif; air mengalir mengikuti penu- Berlanjut sampai perbedaan
runan gradien konsentrasi (air berpin- konsentrasi lenyap atau sampai
dah ke daerah dengan konsentrasi air dihentikan oleh tekanan
rendah, yi. daerah dengan konsentrasi hidrostatik yang berlawanan
zat terlarut tinggi) atau sampai sel hancur
Transpor yang Diperantarai
oleh Pembawa
Difusi terfasilitasi Molekul polar spesifik Pasif; molekul berpindah mengikuti Memperlihatkan maksimum
yang memiliki penurunan gradien konsentrasi (dari transpor (Tm); pembawa
pembawa spesifik konsentrasi tinggi ke rendah) dapat mengalami
(mis. glukosa) penjenuhan
Transpor aktif primer Molekul polar atau Aktif; ion berpindah melawan gradien Memperlihatkan maksimum
ion spesifik yang konsentrasi (dari konsentrasi rendah ke transpor; pembawa dapat
memiliki pembawa tinggi); memerlukan ATP mengalami penjenuhan
(mis. Na., K*, asam
amino)
Transpor aktif sekunder Molekul polar spesifik Aktif; molekul berpindah melawan Memperlihatkan maksimum
dan ion yang memiliki gradien konsentrasi (dari konsentrasi transpor; pembawa
pembawa kotranspor rendah ke tinggi); didorong langsung kotranspor dapat mengalami
(mis. glukosa, asam oleh gradien ion (biasanya Na+) yang penjenuhan
amino, beberapa ion) diciptakan oleh pompa primer yang
memerlukan ATP
Transpor Vesikular
Endositosis
Pinositosis Sejumlah kecil cairan Aktif; membran plasma mencekung ke Kontrol belum dipahami
€ES;juga penting dalam dan terputus di permukaan,
dalam daur ulang membentuk vesikel yang terinternalisasi
membran
Endositosis yang Molekul polar besar Aktif; membran plasma mencekung ke Mensyaratkan pengikatan ke
diperantarai oleh tertentu (mis. protein) dalam dan terputus di permukaan, reseptor spesifik di
reseptor membentuk vesikel yang terinternalisasi permukaan membran
Fagositosis Partikel multimolekul Aktif; sel menjulurkan pseudopodia Mensyaratkan pengikatan ke
(mis. bakteri dan sisa yang mengelilingi partikel, membentuk reseptor spesifik di
se!) vesikel yang kemudian diinternalisasi permukaan membran
Eksositosis Produk sekretorik Aktif; peningkatan Ca2* sitosol memicu Sekresi dipicu oleh rang-
(mis. hormon dan fusi vesikel sekretorik dengan membran sangan saraf atau hormon
enzim) serta molekul plasma; vesikel membuka keluar dan spesifik; kontrol lain yang
besar yang melewati membebaskan isinya ke luar sel berperan dalam lalu lintas
sel dengan utuh; juga transelular dan daur ulang
penting dalam daur membran belum diketahui.
ulang membran

82 Bab 3
Membran

+
+ +
+ + + + +
+

(10+,10-) (10+,10-) (15+, 10-) (5+, 1o-)

Membran tidak memiliki potensial Membran memiliki potensial


(a) (b)

+-+-+-+-4-*-f +' -+-+-+-+-+-+


:+:+:+:*-+
*:*: 1+-*T+:-+:*:
*: + -+ -+
+.\
+
_+_+_+_ =+ +.-+21:-+ + -+-\' +- _+_+_+_
+-\{+
+-+-+- "/ + + -+-+-+
+- + ri + a*-*-*-
+ l+ ; -+ - ++-+-+--+-+-+
+ -+
+- + _t l_ ; ++
-+ +- l+ -+-+-+
+r+
+ +
j

j+1
+ ; _,/+
sisanya yang yang menentukan
Bagian cairan
sisanya yang
+-+-+-+- ,

secaraelektris terbentuknyapotensial secara elektris -+-+-+-+-


netral (c) netral
(d)

+ +
+ +
+
+ +
+ +
+
+ +
+ +
(e)

Gambar 3-19
Pembentukan potensial membran akibat distribusi tak merata muatan positif dan negatif di kedua sisi membran. (a) Ketika
muatan positif dan negatif tersebar seimbang di kedua sisi membran, tidak terbentuk potensial membran. (b) Ketika muatan
yang berlawanan dipisahkan oleh membran; tercipta potensial membran. (c) Muatan tak-seimbang yang menentukan potensial
membran terakumulasi dalam suatu lapisan tipis di sepanjang permukaan membran. (d) Sebagian besar cairan di CES dan CIS
secara elektris netral. Muatan tak seimbang terakumulasi dalam suatu lapisan tipis di sepanjang membran plasma. (e) Membran
B memiliki potensial lebih besar daripada A dan lebih kecil daripada C.

bab-bab selanjutnya perubahan yangterjadi di jaringan peka Konsentrasi dan permeabilitas relatif ion-ion yang ber-
rangsang sewaktu pembentukan sinyal listrik. peran penting dalam aktivitas listrik membran diperbanding-
Distribusi tak-seimbang beberapa ion kunci antara CIS kan di Tabel 3-3. Perhatikan bahwa Na- memilihi honsentrasi
dan CES serta perpindahan selektif mereka menembus mem- lebih besar di cairan ekstrasel dan konsen*asi K. jauh lebih
bran plasma merupakan penentu sifat listrik membran. Di besar di cairan intrasel. Perbedaan konsentrasi ini dipertahan-
tubuh, muatan listrik dibawa oleh ion-ion. Ion-ion yang ter- kan oleh pompa Na--K. yang membutuhkan energi. Karena
utama berperan dalam pembentukan potensial membran isti- membran plasma hampir sama sekali impermeabel terhadap
rahat adalah Na-, K-, dan A-. Yang terakhir mengacu kepada A- maka protein besar yang bermuatan negatif ini hanya
protein intrasel besar bermuatan negatif (anion). Ion lain terdapat di dalam sel. Setelah disintesis dari asam amino yang
(misalnya kalsium, magnesium, klorida, bikarbonat, dan fos- diangkut ke dalam sel, protein tetap terperangkap di dalam sel.
fat) tidak memberi kontribusi langsung bagi sifat listrik Selain mekanisme pembawa aktif, Na- dan K- dapat
membran plasma istirahat di sebagian besar sel, meskipun secara pasif menembus membran melalui saluran protein
mereka memiliki peran penting lain di tubuh. yang spesifik bagi mereka. K- biasanya jauh lebih mudah me-

Membran Plasma dan Potensial Membran 83


EFEK PERPINDAHAN KATIUM SAJA PADA
taLet $3
POTENSIAL MEMBRAN: P0TENS|AI
qnsent€t i' danr.P.eimealb.l ita s ton ya_n g ee r pe ian da larn
K. I

Potqnsial,Membi'*O-i,Sei.saraf daiam keadaan lstirihat KESEIMBANGAN K-


Marilah kita bahas suatu situasi hipotetis yang ditandai oleh
KONSENTRASI (1) adanya konsenrrasi untuk K- dan A di kedua sisi mem-
(milimol/liter)
bran, (2) permeabilitas bebas membran terhadap K+ tetapi
tidak terhadap A-, dan (3) belum terbentuknya potensial.
PERMEABILITAS
Ekstrasel lntrasel RELATIF
Gradien konsentrasi untuk K. akan cenderung memindah-
kan ion ini keluar sel (Gambar 3-20). Karena membran
Na* r50 15 1 permeabel terhadap K. maka ion ini akan cepat menembus
K+ 5 150 50-7s membran. Sewaktu berpindah keluar, ion ini membawa
A" 0 6s0 muatan positifnya keluar sehingga lebih banyak muatan
positif berada di luar. Pada saat yang sama, muatan negatif
dalam bentuk A- akan tertinggal di dalam, serupa dengan
situasi yang diperlihatkan di Gambar 3-l9b (Ingatlah bahwa
anion protein besar tidak dapat berdifusi keluar meskipun
terdapat gradien konsentrasi yang besar). Kini akan terbentuk
nembus membran dibandingkan dengan Na* karena mem-
potensial membran. Karena juga akan tercipta gradien listrik
bran biasanya memiliki lebih banyak saluran terbuka bagi
maka K-, karena bermuatan positif, akan tertarik ke interior
lalu lintas pasif K. daripada bagi Na.. Pada potensial istirahat
sel yang bermuatan negatif dan tertolak oleh elaterior yang
di sebuah sel saraf, membran sekitar 50 sampai 75 kali lebih
bermuatan positif. Karena itu kini terdapat dua gaya ber-
permeabel terhadap K'daripada terhadap Na-.
lawanan yang bekerja pada K.: gradien konsentrasi yang
Berbekal pengerahuan tenrang konsentrasi relatif dan
cenderung memindahkan K. keluar sel dan gradien listrik
permeabilitas ion-ion ini, kini kita dapat menganalisis gaya-
yang cenderung memindahkan K. masuk ke sel.
gayayarg bekerja di kedua sisi membran plasma. Analisis ini
Pada awalnya gradien konsentrasi akan lebih kuat dari-
akan diuraikan sebagai berikut: Kita mula-mula akan mem-
pada gradien listrik sehingga terjadi perpindahan netto K*
bahas kontribusi langsung pompa Na.-K. terhadap potensial
keluar sel, dan potensial membran akan meningkat. Na-
membran; kedua, efek yang ditimbulkan oleh perpindahan
mun, karena semakin banyak K. yang berpindah mengikuti
K. saja pada potensial membran; ketiga, efek Na- saja; dan
yang terakhir, situasi yang terdapat di sel ketika efek K. dan
penurunan gradien konsentrasinya keluar sel maka gradien
Na. terjadi secara bersamaan. Ingatlah di sepanjang pem- listrik (yang berlawanan) juga akan semakin besar karena
bagian luar sel menjadi semakin positif sementara bagian
bahasan inibahwa gradien honsentrasi untuk K* akan seklu ke
dalam semakin negatif. Kita akan berpikir bahwa gralien
arah luar dan gradien konsentrasi untuh Na* seklu mengarah he
konsentrasi untuk K* akan semakin berkurang Larena K-
dakm, karena pompa Na--K. mempertahankan konsentrasi
meninggalkan sel mengikuti penurunan gradien ini. Na-
K. di dalam sel lebih tinggi dan konsentrasi Na. di .luar sel
mun, yanB mengeiutkan gradien konsentrasi K. akan, pada
lebih tinggi. luga perhatikan bahwa karena K- dan Na. adalah
hakikatnya, tetap meskipun terjadi perpindahan K. keluar
kation (bermuatan positif) maka gradien lisnih untuh hedua
sel. Penyebabnya adalah bahkan perpindahan Kr keluar sel
ion ini akan selalu mengarah he sisi membran yang bermuatan
dalam jumlah sangat kecil sudah menimbulkan perubahan
negatif.
besar dalam potensial membran. Karenanya, untuk men-
ciptakan gradien lisuik yang arahnya berlawanan, yang
EFEK POMPA NATRIUM-KALIUM PADA POTENSIAL jumlahnya sangat sedikit tersebut jumlah ion K. harus ke-
MEMBRAN luar sel sehingga konsentrasi K* di dalam dan luar sel pada
Sekitar 20o/o dari potensial membran secara langsung dihasil- dasarnya tidak berubah. Sewaktu K* terus keluar sel meng-
kan oleh pompa Na*-K.. Mekanisme transpor aktif ini me- ikuti penurunan gradien konsentrasi (yang nyatanya tidak
mompa keluar tiga Na- untuk setiap dua K. yang dibawanya berubah ini), gradien listrik yang mengarah ke dalam akan
masuk ke sel. Karena Na. dan K- adalah ion positif maka semakin kuat. Perpindahan keluar netro secara perlahan
transpor tak seimbang ini menimbulkan potensial membran, akan berkurang bersamaan dengan meningkatnya besar gra-
dengan bagian luar menjadi relatif lebih positif daripada dien listrik mendekati gradien konsentrasi. Akhirnya keiika
bagian dalam karena lebih banyak ion positifyang dikeluar- kedua gaya saling mengimbangi (yaitu, ketika keduanya
kan daripada yang masuk. Namun, sebagian besar potensial berada dalam ekuilibrium), tidak ada lagi perpindahan
membran-sisa 80o/o-nya-disebabkan oleh difusi pasif K- dan netto K.. Potensial yang terbentuk pada ekuilibrium ini
Na. mengikuti penurunan gradien konsentrasinya. Karena dikenal sebagai potensial keseimbangan K- (E*r). pada
itu, sebagian besar peran pompa Na.-K. dalam menghasilkan titik ini, akan tetap terdapat gradien konsentrasi-K- y^ng
potensial membran bersifat takJangsung, melalui peran besar, tetapi tidak lagi terjadi perpindahan netto K- keluai
kritisnya dalam mempertahankan gradien konsentrasi yang sel mengikuti penurunan gradien konsentrasinya .karena
secara langsung berperan dalam perpindahan ion yang mem- adanya gradien listrik yang arahnya berlawanan dan sama
bentuk bagian terbesar dari potensial membran. kuat (Gambar 3-20).

84 Bab 3
Membran plasma

O Gradien konsentrasi untuk K+ cenderung mendorong


ion ini keluar sel.

@ eagian luar sel menjadi lebih + karena ion K* yang


bermuatan positif berpindah keluar mengikuti penurunan
gradien konsentrasinya
+ @ Membran bersifat impermeabel terhadap anion protein
Gradien listrik + intrasel yang besar (A-). Bagian dalam sel menjadi lebih
uniuk K+ + - karena ion K* yang bermuatan positif keluar,
meninggalkan A- yang bermuatan negatif
+ Gradien listrik/elektris yang tercipta cenderung mendorong
+ K+ masuk ke sel
+

CA-
@ Tidak terjadi perpindahan K* lebih lanjut ketika gradien
+
listrik yang mengarah ke dalam secara tepat mengimbangi
+ gradien konsentrasi yang mengarah ke luar. Potensial
+ membran pada titik keseimbangan ini adalah potensial
keseimbangan untuk K+ (E^.) pada -90 mV.

Ex'= -90 mV

Gambar 3-20
Potensial keseimbangan untuk K*

Potensial membran pada E*. adalah -90 mV Berdasar- 1

= 6t log
kan perjanjian, tanda seklu rnenunjuhhan polaritas maatan 30
yang berlebihan di bagian dalam membran Potensial membran
-90 mV berarti bahwa potensial memiliki besar 90 mV Karena log ll30 = -1.477, maka
dengan bagian dalam relatif negatif terhadap bagian luar. E*. = 5r (-r.477) = -90mV
Potensial +90 mV akan memiliki kekuatan yang sama, tetapi
Karena 61 adalah suatu konstanta, maka potensial ke-
dalam hal ini bagian daiam lebih positif daripada bagian
seimbangan pada hakikatnya adalah ukuran dari potensial
luar.
membran (yaitu, besar gradien listrik) yang persis sama
Potensial keseimbangan untuk suatu ion yang konsen-
mengimbangi gradien konsentrasi yang terdapat untuk ion
trasinya berbeda di kedua sisi membran dapat dihitung
tersebut (yaitu rasio antara konsentrasi ion di luar sel dan di
dengan persamaan Nernst sebagai berikut:
dalam sel). Perhatikan bahwa semakin besar gradien konsen-
trasi untuk suatu ion semakin besar potensial keseimbangan
E= 6I loe9
'C, ion tersebut. Untuk mengimbangi gradien konsentrasi yang
di mana lebih besar tentu diperlukan gradien listrik berlawanan yang
lebih besar pula.
E = potensial keseimbangan untuk ion dalam mV
61 = suatu konstanta yang mengandung konstanta gas
EFEK PERPINDAHAN NATRIUM SAJA PADA
universal (R), suhu mutlak (T), valensi ion (z) (jika
POTENSIAL MEM BRAN: POTENSIAL
valensi adalah 1+, seperti untuk K' dan Na.), suatu
konstanta listrik yang dikenal sebagai Faraday (F), KESEIMBANGAN Na*
bersama dengan perubahan logaritma alami (ln) menjadi Situasi hipotetis serupa dapat diciptakan untuk Na- saja
logaritma berbasis 10 (log); 61 = M/zF. Untuk setiap (Gambar 3-21). Gradien konsentrasi untuk Na. akan memin-
ion dengan valensi selain 1+, 61 harus dibagi z untuk dahkan ion ke dalam sel, menyebabkan penimbunan muatan
menghitung potensial Nernst. positif di interior membran dan meninggalkan muatan ne-
Co = kott.tttrasi ion di luar sel dalam milimol/liter gatif di luar (terutama dalam bentuk klorida, Cl-; Na- dan
(milimolar; mM) Cl-- yaitu, garam-adalah ion CES predominan). Perpindahan
netto ke dalam sel akan berlanjut sampai tercapai keseim-
C, = kotr.ttttasi ion di dalam sel dalam mM.
bangan akibat terbencuknya gradien listrik berlawanan yang
Karena konsentrasi K. CES adalah 5 mM dan konsentrasi sama besar dengan gradien konsentrasi. Pada titik ini, berda-
CISnya 150 mM, maka sarkan konsentrasi Na., maka potensial keseimbangan Na*
(E*.) akan sebesar +60 mV. Dalam hal in bagian dalam sel
5mM
8... = 6l loe- akan lebih positif berbeda dari potensial keseimbangan un-
150mM tuk K.. Besar E*". agak lebih kecil daripada E*. (60 mV

Membran Plasma dan Potensial Membran 85


(i) Poro" Na+-K+ secara aktif memindahkan Na+ keluar
- dari dan K+ masuk ke sel. menjaga konsentrasi Na+
tinggi di CES dan konsentrasi K+ tinggi di ClS. Membran plasma
@ K"r"n, adanya gradien konsentrasi di kedua sisi
membran maka K+ cenderung mendorong potensial
membran ke arah potensial keseimbangan K+ (-90 mV)
- Difusi netto K+
sementara Na+ cenderung mendorong potensial mem-
bran ke arah potensial keseimbangan Na* 1+66 6y;.
I k"lu"r sel yang
J
@ U"rrn, K+ memiliki efek dominan pada potensial
membran istirahat karena membran lebih permeabel
K'
+
+
K+ I
relatif besar men-
ciptakan E6+
L-go mv
terhadap K+. Akibatnya, potensial istirahat (-70 mV) + f Tidak terjadi difusi
jauh lebih dekat ke E6+ daripada ke Els*. { A- menembus
+
@ S"lr." pembentukan potensial istirahat, difusi K+
+
L membran
keluar sel yang relatif banyak tidak menghasilkan + Difusi netto Na+
i*ir
potensial -90 mV karena membran agak permeabel
terhadap Na+ dan difusi netto Na+ masuk ke sel yang
relatif sedikit (dalam arsiran abu-abu) menetralkan
Na
dan fi*r **t
Na+
yang relatif kecil
masuk ke sel
menetralkan
sebagian dari potensial yang akan diciptakan oleh K+
saja, sehingga potensial istirahat hanya mencapai UI sebagian dari
potensial yang
terkait
-70 mV, sedikit lebih kecil daripada E6'. diciptakan oleh
@ Protein intrasel yang bermuatan negatif (A-) dan K+ saja
Potensial membran istirahat = -70 mV
tidak dapat menembus membran tetap tidak men-
dapat imbangan di dalam sel sewaktu perpindahan (A- = protein anion besar intrasel)
ion-ron bermuatan positif keluar sel sehingga bagian
dalam sel lebih negatif daripada bagian luar.

Gambar 3-22
Efek perpindahan K- dan Na. pada pembentukan potensial membran istirahat.

perlahan, karena permeabilitasnya yang rendah, yaitu karena PERPINDAHAN KLORIDA PADA POTENSIAI
sedikitnya saluranNa. yang bocor. MEMBRAN ISTIRAHAT
Karena kebocoran tersebut selalu terjadi, mengapa kon-
Sejauh ini kita umumnya mengabaikan satu ion lain yang
senuasi K- intrasef tidak terus turun dan konr.ntori N"- di
terdapat dalam konsentrasi tinggi di CES, yaitu Cl-. Klorida
dalam sel tidak terus meningkat? Karena pompa Na.-K. lah
adalah anion CES utama. Potensial keseimbangannya adalah
maka hal ini tidak terjadi." Mekanisme r."^po. aktif ini
-70 mV persis sama dengan potensial membran istirahat.
mengimbangi laju kebocoran (Gambar 3-23). Padapotensial
Perpindahan hanya Cl- bermuatan negatif mengikuti penu-
istirahat, pompa memindahkan kembali iorr kalium (ke
runan gradien konsentrasi akan menghasilkan gradien listrik
dalam sel) dalam jumlah yang pada hakikatnya sama dengan
yang berlawanan, dengan bagian dalam lebih negatif dari-
yang.telah bocor keluar dan secara bersamaan merhindahkan
pada bagian luar. Saat para ahli fisiologi meneliti pertama kali
keluar ion natrium yang merembes masuk. Kareria pompa
efek ionik yang membentuk potensial membran, mereka ter-
mengatasi kebocoran maka gradien konsentrasi untuk K'dan
goda untuk berpikir bahwa perpindahan Cl dan pembentuk-
Na. tetap konstan di kedua sisi membran. Karena itu, pompa
an potensial keseimbangan Cl saja sudah dapat menentukan
Nat-K. tidak saja membentuk perbedaan konsentrasi Na* potensial membran istirahat. Sebenarnya hal yang seballk-
dan K- di kedua sisi membran tetapi juga mempertahankan
nyalah yang terjadi. Potensial membran berperan mendorong
perbedaan ini.
distribusi Cl- di kedua sisi membran.
Seperti baru saja dibahas, besar gradien konsentrasi ini,
Sebagian besar sel sangat permeabel terhadap Cl tetapi
bersama dengan perbedaan permeabilitas membran terhadap
tidak memiliki mekanisme transpor aktif untuk ion ini.
kedua ion, menentukan besar potensial membran. Karena
Tanpa gaya akdfyang bekerja padanya, Cl akan secara pasif
gradien konsentrasi dan permeabilitas terhadap Na- dan K.
mendistribusikan dirinya untuk mencapai keadaan seirnbang.
tetap konstan pada keadaan istirahat maka potensial mem-
Dalam hal ini, Cl- terdorong keluar sel, membentuk gradien
bran istirahat yang dibentuk oleh gaya-gayaini tetap konstan.
konsentrasi yang mengarah ke dalam yang mengimbangi se-
Pada titik ini, ddak terjadi perpindahan netto ion apapun,
cara tepat gradien listrik yang mengarah keluar (yaitu, poten-
karena semua kebocoran pasif diimbangi secara tepat oleh
sial membran istirahat) yang ditimbulkan oleh perpindahan
mekanisme pompa aktif. Tercipta keadaan stabil dinamis,
K" dan Na*. Karena itu, perbedaan konsentrasi Cl- antara
meskipun terdapat gradien konsentrasi yang besar bagi K'
CES dan CIS lebih ditimbulkan secara pasif oleh keberadaan
dan Na. dalam arah yang berlawanan, serta adanya sedikit
potensial rnembran daripada oleh suatu pompa aktif, seperti
kelebihan muatan positif di CES disertai sedikit kelebihan
yang terjadi pada K. dan Na.. Dengan demikian, di sebagian
muatan negatif di CIS (cukup untuk membentuk potensial
besar sel Cl' tidak mempengaruhi potensial membran istira-
dengan besar 70 mV).

Membran Plasma dan Potensial Membran 87


f---- ll
lcEsl
Na* K+ Pompa Na**
Na*-K*

I
(Pasif)

i,t-
Y/
Saluran K*
/ U
(Pasif)
+
K

Garnbar 3-23
Keseimbangan antara kebocoran pasif Na. dan K. dan pompa Na.-Kt aktif. Pada potensial membran istirahat, kebocoran pasif
Na. dan K. mengikuti penurunan gradien elektrokimianya diimbangi oleh pompa aktif Na.-K. sehingga tidakterjadi
perpindahan netto Na* dan Kr dan potensial membran istirahat tetap konstan.

hat; potensial membran lah yang secara pasif mempengaruhi Banyak jenis sel menggunakan transpor membran untuk
distribusi Cl-. (Beberapa sel khusus memiliki pompa Cl aktifl menjalankan aktivitas khusus mereka yang ditujukan untuk
dengan perpindahan Cl- ikut menentukan potensial). mempertahankan homeostasis. Inilah beberapa contohnya:

1. Penyerapan nutrien dari lumen saluran cerna melibatkan


PEMANFAATAN KHUSUS POTENSIAL MEMBRAN DI
transpor molekul-molekul penghasil energi ini menem-
SEL SARAF DAN OTOT bus membran sel-sel yang melapisi saluran cerna.
Sel saraf dan otot t€lah mengembangkan mekanisme peman- 2. Pertukaran O, dan CO, antara udara dan darah di paru
faatan khusus potensial membran. Kedua jenis sel ini dapat melibatkan transpor gas-gas ini menembus membran
secara cepat dan transien mengubah permeabilitas membran sel-sel yang melapisi kantung udara paru dan pembuluh
mereka terhadap ion-ion yang berperan sebagai respons rer- darah.
hadap rangsangan yang sesuai sehingga terjadi fluktuasi po- 3. Urin dibentuk oleh pemindahan selektif bahan-bahan
tensial membran. Fluktuasi potensial yang cepat tersebut ber- antara darah dan cairan di dalam tubulus ginjal menem-
peran menimbulkan impuls saraf di sel saraf dan memicu bus membran sel-sel yang melapisi tubulus.
kontraksi di sel otot. Aktivitas ini adalah fokus dari lima bab 4. Denyut jantung dipicu oleh perubahan siklik dalam
berikutnya. Meskipun semua sel memperlihatkan potensial transpor Na., K', dan Ca2* menembus membran sel
membran namun makna potensial ini di sel lain belum jelas, jantung.
walaupun potensial di sebagian sel sekretorik tampakya ber- 5. Sekresi pembawa pesan kimiawi misalnya neurorrans-
kaitan dengan derajat aktivitas sekretorik sel-sel tersebut. miter dari sei saraf dan hormon dari sel endokrin me-
libatkan transpor produk-produk regulatorik ini ke CES
pada stimulasi yang sesuai.
PERSPEKTIF BAB lNl: FOKUS PADA Selain melaksanakan pemindahan selektif bahan antara
HOMEOSTASIS CES dan CIS, membran plasma mengandung reseptor unruk
mengikat pembawa pesan kimiawi yang mengarur berbagai
Semua sel tubuh harus memperoleh bahan-bahan vital, aktivitas sel, yang banyak di antaranya adalah aktivitas khusus
misalnya nutrien dan Or, dari CES sekitar dan harus me- untuk mempertahankan homeostasis. Sebagai contoh, hormon
mindahkan zat sisa ke CES untuk dikeluarkan serra produk vasopresin, yang dikeluarkan sebagai respons terhadap deffsit
sekretorik, misalnya pembawa pesan kimiawi dan enzim pen- air di tubuh, berikatan dengan reseptor di membran plasma sel
cernaan. Karena itu, transpor bahan melewati membran plas- ginjal tipe rertenru. Pengikatan ini memicu sel-sel tersebut
ma antara CES dan CIS merupakan hal esensial bagi kelang- untuk menahan air sewaktu pembentukan urin sehingga defisit
sungan hidup sel, dan konstituen-konstituen CES harus air yangmemicu respons tersebut dapat dikurangi.
dipertahankan secara homeostatis untuk menopang berbagai Semua sel hidup memiliki potensial membran, dengan
aktivitas yang mempertahankan kehidupan rersebut. interior sel sedikit lebih negatif daripada cairan yang menge-

88 Ban -3
lilingi sel ketika sel berada dalam keadaan istirahat secara misalnya memulihkan tekanan darah ke normal ketika tim-
elektris. Aktivitas khusus sel sarafdan orot berganrung pada bul sinyal bahwa tekanan darah tersebur terlalu rendah.
kemampuan sel-sel ini mengubah potensial membran mereka Perubahan cepat pada potensial membran di sel otot
secara cepat pada stimulasi yang sesuai. Perubahan potensial memicu kontraksi otot, yaitu aktivitas khusus otot. Kontraksi
yang sesaat dan cepat ini di sel sarafberfungsi sebagai sinyal otot berperan dalam homeostasis melalui banyak cara, rer-
listrik atau impuls saraf,, yang menjadi cara unruk menyalur- masuk pemompaan darah oleh jantung dan pemindahan
kan informasi di sepanjang jalur saraf. Informasi ini diguna, makanan sepanjang saluran cerna.
kan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian homeostatik,

RINGKASAN BAB
Struktur dan Komposisi Membran (h.59-64) I Banyak sel disatukan lebih lanjut oleh taut sel khusus yang
I Semua sel dibungkus oleh membran plasma, suatu lapis terdiri dari tiga jenis: desmosom, raut erar, dan taut
ganda lemak tipis dengan protein-protein tersisip di da- celah.
lamnya dan karbohidrat melekat di permukaan luarnya. I Desmosom berfungsi sebagai taut perekat untuk menyatu-
I Penampakan mikroskopik elektron membran plasma se- kan sel-sel
secara mekanis dan khususnya penting di
bagai struktur trilaminar (dua garis gelap dipisahkan oleh jaringan yang mendapat banyak p.r.g".g"rr. (Lihitkh
satu garis terang) disebabkan oleh susunan molekul- Gambar 3-4).
molekul yang men)'usunnya. Molekul-molekul fosfolipid I Taut erat sebenarnya menyatukan sel-sel untuk menyum-
menyusun dirinya untuk membentuk suatu lapis ganda bat saluran antara sel-sel rersebut, sehingga lewatnya ba-
dengan interior hidrofobik (garis terang) yang terjepit di han menembus sel dapat diatur. Thut impermeabel ini
antara permukaan luar dan dalam yang hidrofilik (garis ditemukan di lembaran epitel yang memisahkan kom-
gelap). (Lihatkh Gambar 3-1, 3-2, dan 3-3). partemen-kompartemen dengan komposisi kimia yang
I Lapis ganda lemak ini membentuk batas struktural sel, sangat berbeda. (Lihatkh Gambar 3-fl.
berfungsi sebagai sawar untuk bahan-bahan larut-air dan I Thut celah adalah taut komunikasi anrara dua sel yang
berperan menentukan sifat cair membran. berdekatan tetapi tidak saling sentuh. Sel,sel yang disatu-
I Molekul kolesterol yang terdapat di antara fosfolipid ikut kan oleh taut celah terhubung melalui saluran-saluran
berperan dalam sifat cair dan stabilitas membran. kecil yang memungkinkan pertukaran ion dan molekul
I Menurut model mosaik cair struktur membran, protein- kecil antara sel-sel tersebut. Perpindahan ion ini berperan
protein terbenam di dalam lapis ganda lemak. (Lihathh penting dalam penyebaran aktivitas listrik untuk mensin-
Gambar 3-3). Protein membran, yang jenis dan distribu- kronkan konrraksi di otot jantung dan otot polos.
sinya bervariasi di antara sel-sel, berfungsi sebagai (l) (Lihatlah Gambar 3-6).
saluran untuk lewatnya ion kecil menembus membran,
(2) pembawa untuk memindahkan bahan spesifik masuk Tlranspor Membran (h. 66-81)
atau keluar sel; (3) akseptor penanda penambatan (doching I Suatu bahan mungkin berpindah antara CES dan CIS
marher recEtor) untuk fusi dengan vesikel sekretorik yang dengan arau tanpa bantuan.
selanjutnya dieksositosis; (4) enzim terikat-membran yang I Mekanisme rranspor juga dapat bersifat pasif (partikel
mengatur reaksi-realsi kimia spesifik; (5) reseptor untuk berpindah menembus membran tanpa memerlukan
mendeteksi dan berespons terhadap pembawa pesan pengeluaran energi dari sel) atau akdf (sel mengeluarkan
kimiawi yang mengubah fungsi sel; dan (6) molekul pe- energi untuk memindahkan pardkel menembus mem-
rekat sel yang membantu menyatukan sel-sel, dan ber- bran). (Lihatlah Tabel 3-2, h. S2).
fungsi sebagai penghubung suuktural antara lingkungan I Ion dan partikel larut lemak dapat menembus membran
ekstrasel dan sitoskeleton inuasel. tanpa bantuan. Molekul nonpolar (larut lemak), berapa-
I Karbohidrat membran, rantai-rantai pendek gula yang pun ukurannya, dapat larut dan secara pasif melalui lapis
menonjol hanya dari permukaan luar, befungsi sebagai ganda lemak mengikuti penurunan gradien konsentrasi.
penanda identitas sel. (Lihatkh Garnbar 3-3). Molekul ini (Lihathh Gambar 3-7 dan 3-8). Ion kecil menembus
penting dalam pengenalan "diri" pada interalsi antarsel membran secara pasif mengikuti penurunan gradien elek-
misalnya pada pembentukan dan perumbuhan jaringan. trokimia melalui saluran protein yang khusus bagi ion
tersebut.
Perlekatan Antarsel (h. 64-66) I Osmosis adalah kasus khusus perpindahan air mengikuti
I Sel-sel khusus secara lokd mengeluarkan matrils ekstrasel penurunan gradien konsentrasi ke daerah dengan konsen-
(MES) kompleks yang berfungsi sebagai "lem' biologis rrasi zat terlarut lebih tinggi. (Lihatkh Gambar 3-9 sampai
antara sel-sel jaringan. 3-13).
I MES terdiri dari bahan encer mirip-gel yang mengandung I Mekanisme pembawa penting bagi pemindahan molekul
tiga tipe serat protein tersisip di dalamnya: kolagen, elas- polar kecil dan untuk perpindahan terrentu ion menem-
tin, dan fibronektin. bus membran.

Membran Plasma dan Potensial Membran 89


I Pada transpor yang dibantu oleh pembawa, partikel di- Pompa Na--K- memberi kontribusi kecil langsung dalam
angkut menembus membran oleh protein pembawa spe- pembentukan potensial membran melalui transpor tak-
sifik. Tlanspor dengan bantuan pembawa dapat bersifat seimbang ion positif; pompa ini memindahkan lebih
pasif dan memindahkan partikel mengikuti penurunan banyak ion Na. keluar daripada ion K- masuk. (Lihatlah
gradien konsentrasinya (difusi terfasilitasi), atau aktif dan Gambar 3-17).
memindahkan partikel melawan gradien konsentrasinya Namun, peran urama pompa Na.-Kt adalah secara aktif
(transpor aktif). (Lihatlah Gambar 3-14 sampai 3-1/. mempertahankan konsentrasi Na. lebih besar di luar sel
I Suatu pembawa dapat memindahkan satu bahan spesifik dan konsentrasi K. lebih besar di dalam. Gradien konsen-
dalam satu arah, dua bahan dalam arah berlawanan, arau trasi ini cenderung memindahkan secara pasif K- keluar
dua bahan dalam arah yang sama. Tianspor aktif primer sel dan Na. ke dalam sel. (Lihatkh Tabel 3-3 dan Gambar
memerlukan pemakaian langsung AIP untuk menjalan- 3-20 dan 3-21).
kan pompa, semenrara uanspor aktif sekunder dijalankan Karena membran dalam keadaan istirahat jauh lebih per-
oleh gradien konsentrabi ion yang dibentuk oleh sistem meabel terhadap K. daripada terhadap Na. maka lebih
transpor aktif primer (Lihatlah Gambar 3-16 dan 3-18). banyak K. yang keluar sel daripada Na- yang masuk. Hal
I Molekul polar besar dan partikel multimolekul dapat ini menyebabkan kelebihan muatan positif di luar sel dan
masuk atau keluar sel dengan dibungkus oleh membran meninggalkan kelebihan muatan negatif di dalam sel da-
untuk membentuk vesikel yang kemudian dapat diinter- lam bentuk anion protein besar (A-) yang terperangkap di
nalisasi (endositosis) atau dieksternalisasi (eksositosis). dalam sel. (Lihatkh Tabel3-3 dan Gambar 3-22).
(Lihatkh Gambar 2-5 dan 2-8). Ketika potensial membran istirahat -70 mV tercapai, ti-
I Sel-sel memiliki perbedaan dalam menyeleksi bahan yang dak terjadi lagi perpindahan netro K. dan Na. karena ki-
dapat masuk atau keluar karena memiliki saluran, pem- bocoran lebih lanjut ion-ion ini mengikuti penurunan
bawa, dan mekanisme untuk transpor vesikular yang gradien konsentrasinya cepat dipulihkan oleh pompa
jumlah dan jenisnya beragam. Na.-K.. (Liharkh Gambar 3-23).
I Molekul polar besar (terlalu besar untuk melewati saluran Distribusi Cl- di kedua sisi membran terjadi secara pasif
dan tidak larut lemak) yang tidak tersedia mekanisme oleh terbentuknya potensial membran sedemikian se-
transpor khusus tidak dapat menembus membran. hingga Cl- terkonsentrasi di CES.

Potensial Membran (h. 81-8S)


I Semua sel memiliki potensial membran, yaitu pemisahan
muatan yang berlawanan di kedua sisi membran plasma.
(Lihatlah Gambar 3- I 9).

SOAL LATIHAN
Pertanyaan Obyektif (f awab an & h. A-44)

1. 3. enzim terikat-membran
Regio hidrofobik molekul-molekul yang membentuk
4. pengenalan "diri"
membran plasma sesuai dengan dua garis hitam struktur
5. batas struktural
ini yang terlihat di bawah mikroskop elektron (Benar
6. fluiditas membran
atau sakh)?
7. pembawa
2. Ekor nonpolar molekul fosfolipid membenamkan diri
8. sawar terhadap lewatnya bahan larut air
di interior membran plasma. (Benar atau salah?)
3. Melalui pemompaannyay^ng tidak seimbang, pompa
6. Dengan menggunakan kode di kanan, tunjukkan arah
perpindahan netto pada masing-masing kasus:
Na.-K. berperan langsung niemisahkan muatan-muatan
1. molekulyangmengalami a. perpindahan
sehingga tercipta potensial membran -70 mY (Benar
kontraseptor sewaktu dari konsen-
atau salah)
transpor aktif sekunder trasi tinggi ke
4. Pada potensial membran istirahat, terjadi sedikit kelebihan
2. difusi terfasilitasi
muatan negatif di bagian dalam membran dengan sedikit rendah
kelebihan muaran positif di ltar (Benar atau salnh?)
3. Na- selama transpor aktif b. perpindahan
sekunder dari konsen-
5. Dengan menggunakan kode di kanan, tunjuklan
4. transpor aktif primer trasi rendah
komponen membran ap^ y^ng berperan dalam fungsi
yang ditanyakan:
5. difusi pasifsederhana ke tinggi

1. reseptor a. lapis ganda


6. air dalam kaitannya dengan gradien
konsenrasi zat terlarut sewaktu osmosis
2. pembentukan saluran lemak
b. protein
7. air dalam kaitannya dengan gradien
konsentrasi air sewaktu osmosis
c. karbohidrat

90 Bab 3
:'.ry

SUMBER BACAAN PHYSIOEDGE


Situs PhysioEdge Untuk anjuran bacaan, konsultasilah ke InfoThac' College
Situs untuk buku ini berisi banyak alat bantu belajar yang Edition/Research di situs PhysioEdge atau pergi langsung ke
bermanfaat, serta banyak petunjuk untuk bahan bacaan lebih InfoTiac College Edition, perpustakaan riset online anda di:
lanjut dan riset. Masuklah ke: hap://infotrac.thomsonlearning.com.
httpr//biology.brookscole. com/sherwoodhp6
Pilihlah Chapter 3 dari menu drop-down atau klik salah satu
dari banyak pilihan.

Membran Plasma dan Potensial Membran 93


Sistem Saraf dan Endokrin

,,.r. ,',, ,llomegg,tasis., '


",'.,.',
, :.

Sistern saraf dan endokiin; sebagai d*a,..','


sistem regulatorjk utarna tubu h,'men gatur.,:,
:

banyak aktivitas tubuh,yang ditujukain u,ntuk


mempertahankan lingkuhgan cairan internal
, ', ' ,, '
yang'Stab'il''. :: .,r.,
' .

*{orn*sstasi*
esensial bagl
kelangsunEan
Wanita hidup sel

$*l merylbentuk
sistem tubuh

Untuk mempertahankan homeostasis, sel harus bekerja sama mempertahankan homeostasis. Selain itu, banyak aktivitas
secara terpadu untuk mencapai tujuan bersama. Dua sistem derajat tinggi (berkaitan dengan pikiran) yang dilaksanakan
regulatorik utama tubuh yang membantu memastikan oleh sistem saraf juga berperan dalam homeostasis.
respons terkoordinasi untuk mempertahankan hidup adalah Komunikasi hormon dilaksanakan oleh hormon yaitu
sistem saraf dan endokrin. pembawa pesan kimiawi jarak jauh yang dikeluarkan oleh
Komunikasi saraf dilaksanakan oleh sel saraf, atau neuron, kelenjar endokrin ke dalam darah. Darah membawa hormon
yang khusus menghasilkan sinyal listrik cepat dan mengeluar- ke tempat-tempat sasaran yang jauh untuk mengatur
kan neurotransmiter; pembawa pesan kimiawi jarak pendek proses-proses yang lebih memerlukan durasi daripada
yang bekerja pada organ sasaran sekitar. Sistem saraf kecepatan, misalnya aktivitas metabol ik, keseimbangan air
menghasilkan kontrol cepat terhadap sebagian besar aktivitas dan elektrolit, serta pertumbuhan.
otot dan kelenjar tubuh. yang umumnya ditujukan untuk

94

Anda mungkin juga menyukai