Anda di halaman 1dari 20

Kaidah Penulisan

Kata
Kaidah Penulisan Kata
Kaidah penulisan kata adalah tata cara
penulisan Bahasa Indonesia dengan
baik dan benar.

2
Penulisan Kata Depan
Kaidah penulisan kata depan “di”, “ke” dan “dari”
ditulis secara terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali bila kata tersebut tidak berperan sebagai kata
depan seperti daripada, kepada, kemarin.
Contoh :
✘ Bermalam saja di sini, kau tak cukup sehat untuk
pulang malam ini.
✘ Hari sudah semakin gelap, kapan Kamu akan
berangkat ke Gilimanuk?
✘ Kita kedatangan teman baru dari Kalimantan
Untuk kata depan “di”, ” ke” dan “dari”, apabila bertemu
dengan kata yang bukan menyatakan tempat maka
penulisan yang benar adalah digabung.
✘ Ketika kami mempunyai beberapa masalah di tempat
proyek, kami selalu mengadu kepadanya.
✘ Ia hanya mengucapkan keinginannya dalam kata-kata
tetapi tidak diwujudkan dengan perbuatan.
✘ Hari ini kamu lebih rapi daripada kemarin
Penulisan kata depan “di” apabila menerangkan suatu
kalimat pasif, maka penulisannya digabungkan dengan kata
kerjanya
✘ Semua makanan di atas meja itu habis dimakan kucing.
✘ Pekarangan rumah sudah bersih disapu oleh Ibu.
✘ Pakaian-pakaian itu sudah rapi disetrika oleh kakak. 4
Penulisan kata “di” sebagai imbuhan ditulis serangkai dengan
kata yang mengikutinya dan dirangkaikan dengan tanda hubung
“-”. Penyambungan ini dilakukan ketika dihubungkan dengan
singkatan atau singkatan kata yang bukan dari bahasa Indonesia.
Contoh :
✘ Anton terlihat lesu akhir-akhir ini, ia lebih sering duduk
melamun di warung dekat pos ronda, ternyata dia baru
di-PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja.
✘ Karena beberapa kali tersangkut dalam perkelahian antar
pelajar dan sering kali membolos, akhirnya anak itu di-DO
dari sekolah.
✘ Berkali-kali aku meneleponnya, namun panggilanku selalu
di-reject olehnya.
5
Penulisan Kata Ganti
Untuk kata ganti yang dihubungkan dengan singkatan atau
kata dari bahasa asing maka penulisannya dirangkaikan
kata penghubung “-”.
✘ Pak polisi memberhentikanku diperempatan lampu
merah itu dan kemudian meminta aku menunjukkan
SIM-ku.
✘ Sudah berulang kali ia didenda oleh petugas penjaga
pemukiman itu, karena KTP-nya ketinggalan di kantor.
✘ Dari sejak pagi tadi ia sibuk mencari kartu ATM-nya yang
entah terselip dimana.
6
Penulisan Kata Ganti “ku”, “kau”, “mu”, dan “nya”, ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya.
✘ Dia itu milikku
✘ Bisakah kauantarkan barang-barang ini ke rumah Ibu Novi ?
✘ Bukan hanya uangku dan uangmu, semua orang dalam
ruangan ini kehilangan uangnya.
Khusus kata ganti “nya” yang menyatakan Tuhan, maka
penulisannya harus menggunakan tanda hubung (-).
✘ Hanya kepada-Nya, hendaknya semua manusia berserah diri.
✘ Setiap manusia di hadapan-Nya sama, yang membedakan kita
hanyalah pahala dan dosa.
✘ Sudah sepantasnya kita bersyukur atas semua anugerah dan
rahmat-Nya.
7
Penulisan Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Bahasan kata
ulang mencakup: gabungan kata dasar,gabungan kata berimbuhan,gabungan kata
dasar berubah bunyi,dan penggunaan gabungan kata harus ditulis berdasarkan
pedoman baku sebagai berikut
Pengulangan kata dasar
Pengulangan kata dasar tidak menggunakan angka dua,tapi menggunakan tanda
penghubung.
Benar : cakap-cakap, kota-kota, orang-orang, rumah-rumah, tinggi-tinggi
Salah : cakap2, kota2, orang2, rumah2, tinggi2

Pengulangan kata berimbuhan


Pengulangan kata turunan (berimbuhan) ditulis dengan kata penghubung, tidak
menggunakan angka dua.
Benar : berhubung-hubungan, beramai-ramai, dipukul-pukul
Salah : ber-hubung2-an, ber-ramai2, di-pukul2, me-lambai2 8
Pengulangan gabungan kata
Gabungan terdiri atas dua atau lebih. Jika gabungan kata itu
diulang cukup mengulang kata pertama saja.
✘ Benar : buku-buku berkualitas,gedung-gedung
tinggi,meja-meja tulis
✘ Salah : buku berkualitas-buku berkualitas,gedung
tinggi-gedung tinggi,meja tulis-meja tulis
Penggalan kata berubah bunyi
✘ Bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal)
✘ Hura-hura (pengulangan konsonan berubah vokal)
✘ Lauk-pauk (perubahan vokal berubah konsonan)
✘ Ramah-tamah (perubahan vokal berubah konsonan)
9
Penulisan kata “di” sebagai imbuhan ditulis serangkai dengan
kata yang mengikutinya dan dirangkaikan dengan tanda hubung
“-”. Penyambungan ini dilakukan ketika dihubungkan dengan
singkatan atau singkatan kata yang bukan dari bahasa Indonesia.
Contoh :
✘ Anton terlihat lesu akhir-akhir ini, ia lebih sering duduk
melamun di warung dekat pos ronda, ternyata dia baru
di-PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja.
✘ Karena beberapa kali tersangkut dalam perkelahian antar
pelajar dan sering kali membolos, akhirnya anak itu di-DO
dari sekolah.
✘ Berkali-kali aku meneleponnya, namun panggilanku selalu
di-reject olehnya.
10
Penulisan Gabungan Kata
a) Gabungan kata yang berupa kata majemuk, bagian-bagiannya
dituliskan terpisah.
Benar : jasa marga,kereta api cepat,kerja sama,tanggung jawab
Salah : jasamarga,keretaapi,kerjasama,tanggungjawab

b) Gabungan kata serangkai


Gabungan kata yang sudah padu benar,sudah senyawa,tidak dapat
dikembalikanke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.
Contoh: adakalanya,dukacita,halalbihalal,peribahasa.

c) Gabungan kata termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan


kesalahan pengertian dapat di tulis dengan tanda hubung untuk
menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Contoh: anak-istri saya, ibu bapak saya. 11
Penulisan Akronim
Akronim adalah singkatan yang berupa gabunagn huruf awal, gabungan suku
kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai
kata
Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruh dan
dengan huruf kapital.
TNI : Tentara Nasional Indonesia
PSSI : Persatuan Sepakbola seluruh indonesia

Akronim nama diri yang berupa gabungan kata atau gabungan huruf dan suku kata dari
deret kata di tulis awal kapital.
Akpol : akademi kepolisian
Bapepam : badan pengawas pasar modal

Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya di tulis dengan huruf kecil.
rudal seluruh kendali
tilang bukti pelanggaran 12
Penulisan Kata Berimbuhan
Imbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan.a)
Bentuk-bentuk imbuhan. Imbuhan (awalan,sisipan,ahiran) ditulis rangkai
dengan kata dasarnya
1. Imbuhan Awalan
Contoh: me(N), ber, di, pe(N), per, se, ke.
✗ Ber-motor, ber-kata, di-baca, dll.
2. Imbuhan Sisipan
Contoh: el, em, er, in.
✘ Celoreng, gerigi, kemuning
3. Imbuhan Akhiran
Contoh: kan, an, i.
✘ Mematah-kan, timbang-an, memukul-i, 13
b) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata awalan atau akhiran di
tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya.
✘ Bertepuk tangan, garis bawahi,

c) Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan


dan ahiran sekaligus,unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
✘ Menandatangani, menyebarluaskan

d) Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam


kombinasi gabungan kata itu di tulis serangkai
✘ Antarkota, mahasiswa, telepon.
14
Penulisan Partikel
a. Partikel –lah, kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya:
Lihatlah mataku, maka kau akan tahu isi hatiku.
Apakah dia masih setia menantiku.

c. Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah
dari bagian kalimat yang mendahului atau yang mengikutinya.
Misalnya:
✘ Sekarang harga beras Rp 4.000,00 per kilo (sekarang harga beras Rp
4000,00 tiap kilo)
15
c. Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan
‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat yang
mendahului atau yang mengikutinya.
Misalnya:
✘ Sekarang harga beras Rp 4.000,00 per kilo
(sekarang harga beras Rp 4000,00 tiap kilonya)

16
Terima kasih!
Ada pertanyaan?

17
Extra graphics

18
19
��
✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃
💑❤😂😉😋😒😭👶😸🐟🍒🍔
💣📌📖🔨🎃🎈🎨🏈🏰🌏🔌🔑

20

Anda mungkin juga menyukai