Kata dasar adalah kata yang belum diberi imbuhan. Dengan kata lain, kata dasar adalah kata yang
menjadi dasar awal pembentukan kata yang lebih besar. Contohnya adalah makan, duduk, pulang,
tinggal, datang, minum, langkah, pindah, dan lain-lain.
Kata berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata-kata dasar yang mendapatkan imbuhan yang berupa awalan, akhiran,
sisipan, dan awalan-akhiran. Imbuhan sendiri berfungsi untuk menambahkan arti atau maksud dari
kata-kata dasar yang diberi imbuhan tersebut.
a. Macam-Macam Imbuhan
V Awalan (Prefiks)
Prefiks adalah imbuhan-imbuhan yang diletakan pada awal kata dasar. Imbuhan-imbuhan yang
termasuk ke dalam awalan (prefiks) adalah: me-, ber-, ke-, di-, ter-, pe-, dan se-.
· Me-
Awalan me- bisa berubah menjadi beberapa macam bentuk diantaranya adalah men-, meng-, meny-,
mem-, dan menge-. Perubahan-perubahan tersebut tergantung dengan kata dasarnya dan makna
yang akan dibentuk. Berikut makna dari imbuhan me- yang menyatakan suatu perbuatan aktif:
mengambil, menyiram, mengesampingkan, mempertahankan.
· Ber-
Awalan ber- mempunyai beberapa macam perubahan yaitu bel- dan ber-. Perubahan-perubahan
tersebut tergantung dengan kata dasarnya. Imbuhan ber- memiliki beberapa macam makna yaitu:
· Ke-
Awalan ke- tidak memiliki bentuk perubahan khusus, tetapi memiliki makna untuk menyatakan
urutan : kesatu, kedua, ketiga, dst.
· Di-
Imbuhan di- adalah kebalikan dari imbuhan me- yang membentuk kata dasar bermakna pasif.
Contoh: di + siram = disiram, dilihat, dipukul.
· Ter-
Imbuhan ter- sama dengan imbuhan di- yang membentuk kata kerja pasif. Namun, imbuhan ter-
cenderung menyatakan perbuatan yang tidak disengaja. Selain kata kerja pasif, imbuhan ter-
memiliki beberapa macam makna yaitu:
· Pe-
Awalan pe- memiliki macam-macam perubahan bentuk seperti yang terjadi pada awalan me- yaitu:
peng-, penye-, per-. Makna dari Imbuhan pe- adalah sebagai berikut:
· Se-
V Sisipan (infiks)
Sisipan adalah imbuhan yang diletakan di tengah-tengah kata dasar. Bentuk-bentuk sisipan antara
lain –el-, -em-, dan –er-. Contoh: -em- + getar = gemetar. Imbuhan infiks membentuk kata dasar yang
memiliki makna sebagai berikut:
Akhiran sufiks adalah imbuhan yang diletakan pada akhir kata dasar. Ada beberapa macam bentuk
imbuhan sufiks, diantaranya adalah –kan, -I, -an, -kah, -tah, dan –pun.
-kan
-I
Akhiran –I membetuk kata dasar menjadi kata yang bermakna sebagai berikut:
· -an
Menyatakan suatu hal atau objek tertentu: gambaran, lukisan, lamaran, didikan
· -kah, -tah
Akhiran –kah dan -tah membentuk kata dasar sehingga memiliki makna:
· -pun
V Awalan-akhiran (Konfiks)
Konfliks adalah imbuhan yang diletakan pada bagian awal dan akhir kata. Imbuhan-imbuhan konfiks
diantaranya adalah me-kan, pe-an, ber-an, se-nya.
· Me-kan, Me-i
· Di-kan, Di-i
Imbuhan di-kan dan di-i memiliki makna yang sama dengan imbuhan me-kan, tetapi imbuhan ini
membentuk kata kerja pasif.
· Pe-an
Imbuhan pe-an membentuk kata dasar sehingga memiliki makna sebagai berikut:
· Se-nya
Imbuhan se-nya membentuk kata dasar sehingga memiliki makna sebagai berikut:
Kata Ulang
Kata ulang adalah bentuk kata yang merupakan pengulangan kata dasar. Pengulangan ini dapat
memiliki atau menciptakan arti baru. Kata ulang terdiri dari beberapa macam, yaitu:
a. Pengulangan seluruh
Kata ulang ini terdiri dari kata dasar yang diulang secara keseluruhan. Misalnya buku – buku, anak –
anak, ibu – ibu, bapak – bapak, dan lain – lain.
V Ibu – ibu PKK menghadiri acara yang dilaksanakan oleh ibu walikota pada hari minggu besok.
V Tanah longsor menimbun rumah – rumah yang ada di kampung Duren pada hari selasa yang lalu.
b. Pengulagan sebagian
Kata ulang ini adalah kata ulang yang berasal dari kata dasar yang mengalami pengulangan hanya
pada bagian awal atau akhirnya saja.Misalnya tetangga, pepohonan, perumahan, perbukitan, dan
lain – lain.
V Orang itu hidup dengan sangat tertutup tak heran tetangga mencurigainya.
V Ketika aku berlibur di desa, aku melihat perbukitan yang sangat indah.
V Orang itu menebang pepohonan yang ada di atas bukit akibatnya terjadi tanah longsor.
Andhika. 2010. “Kata majemuk dan kata ulang dalam bahasa indonesia yang
benar”http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-dan-contoh-kata-dasar-turunan-
majemuk-dan-kata-ulang.html. Diakses 5 Maret 2016.
Gabungan Kata
Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus,
Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat
ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Pemenggalan kata
Kaidah pemenggalan yang benar adalah nama orang harus diusahakan tidak
dipenggal atas suku-suku katanya dalam pergantian baris. Yang dibolehkan adalah
pemisahan nama orang tua atas unsur nama pertama dan unsur nama kedua dan
seterusnya.