Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Kata

Kata atau ayat adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu
atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa
afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat. Kata "kata" dalam
bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Ngapak kathā. Dalam bahasa Sanskerta,
kathā sebenarnya bermakna "konversasi", "bahasa", "cerita" atau "dongeng"[2]. Dalam bahasa
Melayu dan Indonesia terjadi penyempitan arti semantis menjadi "kata".Istilah "kata" tidak
sulit untuk didefinisikan. Di dalam artikel ini dicoba untuk menjelaskan konsep ini dengan
menyajikan tiga definisi yang berbeda: definisi menurut KBBI, tata bahasa baku bahasa
Indonesia dan definisi yang umum diberikan di Dunia Barat.

Pengertian Afiks/Imbuhan

Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata - entah di awal, di
akhir, di tengah, atau gabungan dari antara tiga itu - untuk membentuk kata baru yang artinya
berhubungan dengan kata yang pertama.

Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau (afiksasi).
Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk
membentuk kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut kata berimbuhan atau kata
turunan.

Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk

 Awalan atau prefiks, Contoh: meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.
 Sisipan atau infiks, Contoh: -el, -er, -e-, dan –in-
 Akhiran atau sufiks, Contoh: -kan, -an, -I, dan –nya
 Konfiks atau simulfiks : berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus.
Contoh: ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya.

Di samping itu, dikenal pula imbuhan yang diserap dari bahasa asing, yaitu: -i ; -man ; -wan ;
-wati ; -iyah ; - is ; -sasi ; -isme.

Konfiks Per-an dan Pe-an dan Contohnya

Konfik per-an dan pe-an memiliki fungsi dan makna yang sama. Kebanyakan kata yang telah
berKonfik per-an tidak memiliki Konfik pe-an, dan sebaliknya. Contohnya, lema kubur memiliki
sublema pekuburan tetapi tidak memiliki sublema perkuburan. Sebaliknya, lema damai memiliki
sublema perdamaian tetapi tidak memiliki sublema pedamaian. Ada juga yang memiliki keduanya
seperti pedesaan dan perdesaan tetapi maknanya sama.

Konfik per-an memiliki dua alomorf selain per-an itu sendiri.

1. Konfik per-an berbentuk pe-an jika bertemu kata berfonem awal /r/ atau suku awalnya berbunyi
/er/.
Contoh:
per-{rumput}-an → perumputan
per-{kerja}-an → pekerjaan
2. Konfik per-an berbentuk pel-an jika kata dasarnya ajar.
Contoh:
per-{ajar}-an → pelajaran

Konfik pe-an dan per-an umumnya berkaitan dengan Konfik ber-. Makna Konfik per-an dan pe-an
adalah sebagai berikut.

1. Menyatakan makna 'perihal atau keadaan'


Contoh:
Perdamaian itu indah.
→ perdamaian: 'keadaan berdamai'

2. Menyatakan makna 'hasil'


Contoh:
Pelajaran di sekolah kuterima dengan baik.
→ pelajaran: 'hasil belajar'

3. Menyatakan makna 'cara atau perbuatan'


Contoh:
Kesalahan perhitungan kualami saat ulangan matematika.
→ perhitungan: 'cara berhitung'
Dia ingin melakukan perkenalan dengan temanku.
→ perkenalan: 'perbuatan berkenalan'

4. Menyatakan makna 'tempat atau daerah'


Contoh:
Permukiman liar sebaiknya digusur.
→ permukiman: 'tempat bermukim'
Kami tinggal di pegunungan
→ pegunungan: 'daerah gunung'

5. Menyatakan makna 'hal yang berkaitan dengan'


Contoh:
Dia bekerja di bidang pertelevisian.
→ pertelevisian: 'hal yang berkaitan dengan televisi'

6. Menyatakan makna 'kumpulan atau berbagai'


Contoh:
Di sekitar sini ada perumahan.
→ perumahan: 'kumpulan rumah'
Anda harus memenuhi persyaratan.
→ persyaratan: 'berbagai syarat' 

Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Kata

https://id.wikipedia.org/wiki/Afiks

http://namungcaosinfo.blogspot.co.id/2015/09/perubahan-konfiks-pen-pe-dan-peran-jika.html
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

TUGAS KATA IMBUHAN

Dosen :

Mamay Sutiamah, Dra., M.Hum

Oleh :

Muhammad Rakha Yoga Pratama (0516104022)

Universitas Widyatama

Teknik Industri Reguler B2

Kelas A

Anda mungkin juga menyukai