Anda di halaman 1dari 3

Nama.

: Zubaidah

Nim. :856566518

Mata kuliah. : Materi dan pembelajaran bahasa Indonesia SD

Pokjar. : Merangin/jambi

Tugas. : Tugas 1

JAWABAN

1. A. Strategi mengulang
Strategi mengulang (rehearsal) adalah cara menyimpan informasi dalam memori dengan
mengulangi secara terus-menerus materi yang dipelajari. Strategi ini membantu
memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang strategi
mengulang terdiri dari aktivitas mengulang sederhana dan mengulang kompleks.

B. Strategi elaborasi
Strategi elaborasi pembelajaran menurut Triyanto (2011:93).”adalah proses penambahan
rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat
pengkodean lebih mudah dan lebih memberikan kepastian

C. Strategi organisasi
Strategi organisasi merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau
kebijakan organisasi dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling
mengikat yang berkaitan dengan prinsip-prinsip umum untuk mencapai misi organisasi
(Wibisono, dalam Lynch 2006).

D. Strategi metakognitif
Strategi metakognitif merupakan salah satu strategi belajar bahasa yang digunakan oleh
pembelajar bahasa asing yang berhubungan dengan fokus pada pembelajaran perencanaan
dan evaluasi.

2. Urutan satuan bahasa terkecil sampai terbesar dalam bahasa Indonesia tataran itu dari yang
tertinggi sampai terendah ialah wacana, kalimat, klausa, frasa, kata, morfem, dan fonem.
Fonem dikaji oleh fonologi, morfem, dan kata dikaji oleh morfologi. Kata sebagai satuan
terbesar dalam morfologi sekaligus merupakan satuan terkecil dalam kajian sintaksis.

Urutan satuan bahasa dari yang terkecil sampai yang terbesar:


Fonem, suku kata, morfem, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, wacana.

3. Berikut adalah analisis morfologis dari bentukan kata tersebut:


A. Menyontek
 Morfem bebas: tidak ada, karena kata”me-“ merupakan morfem terikat.
 Morfem terikat: me-,-y,-ontek
B. Mempunyai
 Morfem bebas: ada, yaitu”punya”.
 Morfem terikat: me-,-m
C. Memiliki
 Morfem bebas: ada, yaitu “ milik”.
 Morfem terikat: me-,-i
D. Mempertahankan
 Morfem bebas: ada, yaitu”tahan”.
 Morfem terikat: me-,-per-,-kan

Penjelasan:

Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri sebagai kata yang memiliki makna tertentu,
seperti “punya”,”milik”,dan “tahan” dalam contoh di atas. Morfem terikat adalah morfem yang tidak
dapat berdiri sendiri sebagai kata, tetapi membutuhkan morfem lain untuk membentuk kata yang
bermakna seperti”me-“,”-y”,”-i”,”-per-“, dan “-kan” pada contoh di atas.

4. A. Perjuangan: terdiri dari awalan “ per-“, akar kata “ juang”,dan akhiran “-an”.
Bentukan kata ini termasuk mendapat imbuhan konfiks, yaitu awalan “per-“ dan akhiran “ -
an”. Awalan “per-“ memberikan arti "mengerjakan atau melakukan sesuatu secara terus-
menerus “, sedangkan akhiran “-an” memberikan arti " hasil dari suatu pekerjaan atau
tindakan ".

B. Menyatukan : terdiri dari awalan “ me-“ , akar kata "satukan". Dan akhiran “-kan”.
Bentukan kata ini termasuk mendapat imbuhan simulfiks, yaitu awalan "me-“ dan akhiran “-
kan”. Awalan “me-“dan akhiran “-kan”. Awalan “me-“ memberikan arti “melakukan suatu
tindakan atau pekerjaan ", sedangkan akhiran”-kan” memberikan arti "membuat atau
melaksanakan suatu tindakan atau pekerjaan" .

C. Memberikan: terdiri dari awalan “Me-“,


Akar kata “dari”, dan akhiran”-kan”.
Bentukan kata ini termasuk mendapat imbuhan simulfiks, yaitu awalan "me-“ dan akhiran "-
kan”. Awalan “me-“ memberikan arti " lakukan suatu tindakan atau pekerjaan “, sedangkan
akhiran “-kan” memberikan arti "membuat atau melaksanakan suatu tindakan atau
pekerjaan”.

D. Pertanian: terdiri dari awalan “per-“


Akar kata "tanam", dan akhiran “-an”.
Bentukan kata ini termasuk mendapat imbuhan konfiks, yaitu awalan "per-“ dan akhiran "-
an”. Awalan “per-“ memberikan arti "melakukan atau mengerjakan sesuatu secara terus-
menerus “. Sedangkan akhiran "-an” memberikan arti “hasil dari suatu pekerjaan atau
tindakan”.
Konfiks adalah gabungan dari awalan dan akhiran yang digabungkan ke dalam suatu kata untuk
membentuk makna baru titik contoh konflik adalah “per-“ dan “,-an “dalam kata “perjuangan” dan
“pertanian”.

Musik adalah gabungan dari awalan dan akhiran yang berbeda yang digabungkan ke dalam suatu
kata untuk membentuk makna baru titik contoh simulfiks adalah “me-“ dan “-kan” dalam kata
"menyatukan" dan "memberikan".

5. A. Kalimat tunggal
 “Anak-anak bermain di taman setiap sore”.

Struktur kalimat:

 Subjek (S) : anak-anak


 Predikat ( P) : bermain
 Objek (O) : di taman setiap sore.

B. Kalimat majemuk setara

 "Ia menyukai musik, sedangkan adiknya senang membaca “.

Struktur kalimat :

 Kalimat pertama: ia menyukai musik.


 Subjek (S) : ia
 Predikat (P) : menyukai musik
 Kalimat kedua: sedangkan adiknya senang membaca.
 Subjek (S) :
 Predikat (P) : senang membaca

C. Kalimat majemuk bertingkat

 “Ketika hujan turun anak-anak berlarian mencari tempat berteduh, tetapi beberapa dari
mereka tetap menikmati tetesan air hujan “.

Struktur kalimat:
 Kalimat utama: anak-anak berlarian untuk mencari tempat berteduh.
 Subjek (S) : anak-anak
 Predikat (P) : berlarian untuk mencari tempat berteduh
 Keterangan (K) : ketika hujan turun.
 Kalimat anak: tetapi beberapa dari mereka tetap menikmati tetesan air hujan.
 Subjek (S): beberapa dari mereka
 Predikat (P) : tetap menikmati
 Keterangan (K) : tetapi.

Anda mungkin juga menyukai