KEILMUAN
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indoesia Keilmuan
Dosen Pembina:
Drs.M.Isnaeni Rodi,M.Pd
Mata Kuliah :
BAHASA INDONESIA
Oleh
Kelompok II
Andri Purwadi
NIM. 16103310006
Muhammad Iqbal F
NIM. 16103313338
2.1
Seperti halnya bahasa lain pada umumnya, bahasa Indonesia dalam penulisan karya
tulis ilmiah juga mempunyai karakteristik. Karakteristik bahasa Indonesia dalam
konsep ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: karakteristik umum dan karakteristik
khusus. Karakteristik khusus bahasa Indonesia keilmuan meliputi :
1.
Bentukan Kata
Bentukan Kata
Dalam Bahasa Indonesia Keilmuan (BIK), bentukan kata yang digunakan adalah kata
standar yang tunduk pada kaidah tata bahasa Indonesia yang berlaku dan sesuai
dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Bentukan kata standar dapat memilih tiga
bentuk, yakni bentukan dengan cara :
a) Afiksasi atau imbuhan;
b) Reduplikasi atau pengulangan;
c) Pemajemukan atau penggabungan kata.
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak
tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan
Soewandi.
Perbedaan EYD dengan ejaan sebelumnya :
'tj' menjadi 'c' : tjutji cuci
Ter-
Me-
Di-
2. Sufiks (akhiran) adalah imbuhan yang digunakan di belakang kata dasar atau
dilekatkan di akhir kata dasar.
contoh :
-an
-kan
-man/-wan
3.
contoh :
-em-
: gemetar
-el-
: gelembung
-er-
: gerigi
-in-
: kinerja
Ke-an
Per-an
Se-nya
5.
Gabungan Afiks
6.
Simulfiks
7.
8.
Interfiks
1.b
Reduplikasi atau pengulangan adalah proses pengulangan kata atau unsur kata.
Reduplikasi juga merupakan proses penurunan kata dengan perulangan utuh maupun
sebagian. Ada beberapa macam reduplikasi, sebagai berikut :
1.
Kata ulang penuh, yaitu kata yang diperoleh dengan mengulang seluruh bentuk
dasar :
a.
Yang bentuk dasarnya sebuah morfem bebas, disebut dwilingga : ibu-ibu, buku-
buku, murid-murid
b. Yang bentuk dasarnya kata berimbuhan : ujian-ujian, kunjungan-kunjungan,
persoalan-persoalan
2.
Kata ulang semu : Bentuk ini sebenarnya merupakan kata dasar, jadi bukan hasil
buku-buku pelajaran.
b.
Intensitas kualitatif : Anto menggandeng tangan Anti erat-erat. Baju yang dijual
Intensitas frekuentatif : Orang itu berjalan mondar-mandir. Pada akhir bulan ini
e.
itu.
k.
memasak dan jahit-menjahit. Sekretatis di kantor kami bukan hanya menangani suratmenyurat, tetapi juga pembukuan dan daftar gaji pegawai.
l.
Seenaknya, semaunya atau tidak serius : Saya melihat tiga orang remaja duduk-
malam.
1.3
Kata majemuk ialah dua kata atau lebih yang menjadi satu dengan erat sekali dan
menunjuk atau menimbulkan satu pengetian baru.
Contoh :
1.
Mata sapi
arti baru
2.
Matahari
arti baru
Sapu tangan
arti baru
DIKSIII
Definisi dan Pengertian Diksi
Secara singkat, diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia sendiri, pengertian diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras
(dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek
tertentu (seperti apa yang diharapkan).
Fungsi Diksi
Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham mengenai apa
yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap).
Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun
pembacanya.
POLA KALIMAT
Pola Kalimat
Unsur unsur kalimat di atas tersusun sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing masing dan membentuk
suatu pola kalimat. Dalam bahasa Indonesia, ada 8 pola dasar kalimat yang bisa dikembangkan menjadi
beberapa pola kalimat lainnya. Namun, kali ini kita hanya akan membahas kedelapan pola dasar ini terlebih
dahulu. Berikut ini adalah pola pola dasar kalimat dalam bahasa Indonesia.
1. S P
Pola ini adalah pola yang sangat sederhana, dimana hanya terdiri dari subjek dan predikat. Meskipun begitu,
pola ini sudah membentuk suatu kesatuan makna.
Adik menangis
S
P
Contoh :
Dia bernyanyi
Ayah sedang tidur.
Budi berlari
2. S P O
Ibu menyiram tanaman.
S
P
O
Contoh :
Aku bertemu dengannya.
Adik memakan buah apel.
Budi menaiki sepeda.
3. S P Pel.
Aku tiba yang paling terakhir.
S P
Pel.
Contoh :
Adik makan yang enak enak.
Buaya memangsa yang lemah.
4. S P Pel. K
Demikianlah artikel kali ini mengenai unsur - unsur pembentuk kalimat dan pola kalimat (SPOK). Semoga
artikel ini bisa bermanfaat buat Anda. Temukan juga artikel - artikel menarik dan bermanfaat lainnya di blog
ini Pr Bahasa Indonesia. Terimakasih!
Paragraf
Yang pertama kalimat pertamanya bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi
untuk jenis karangan yang biasa.
Lalu yang kedua paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya merupakan kalimat
pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan ataupun menerangkan pikiran
utama yang terdapat dalam kalimat topik.
Dan yang keempat paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik. Paragraf bukanlah kumpulan kalimat
topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan juga beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat
penjelas berisi mengenai detail yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.
Yang pertama mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu pikiran dan
juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
Yang kedua untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf,
ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
Yang ketiga untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan memudahkan
pemahaman bagi yang mbacanya.
Yang keempat memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran yang lebih
kecil.
Yang kelima untuk memudahkan pengendalian variable, terutama pada karangan yang terdiri dari
beberapa variabel.
Paragraf Narasi adalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu peristiwa
berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan narasi runtut cerita.
Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian ataupun suatu peristiwa,
sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari
urutan tindakan ataupun perbuatan yang menciptakan ataupun menghasilkan sesuatu.
Paragraf Eksposisi adalah suatu paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan
informasi, mengajarkan, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada yang membacanya
dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan si pembaca. Untuk
memahami paragraph ini si pembaca harus melakukan proses berpikir dan juga melibatkan
pengetahuan.
Paragraf Agumentasi adalah suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, ataupun
pendapat penulis dengan disertai bukti dan juga fakta (yang benar terjadi). Tujuannya yaitu supaya si
pembaca yakin bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar adanya dan terbukti.
Paragraf persuasi adalah suatu bentuk atau jenis karangan yang mempunyai tujuan membujuk
pembaca supaya ingin berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Supaya tujuannya bisa
tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan menggunakan data dan juga
fakta.
Paragraf deduktif adalah paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama berada di awal
paragraph. Baca juga secara lebih lengkap: pengertian paragraf deduktif.
Paragraf induktif adalah ditandai dengan terdapatnya kalimat utama berada di akhir paragraph. Baca
juga artikel: pengertian paragraf induktif.
Paragraf campuran (deduktif-induktif) adalah ditandai dengan terdapatnya kalimat utama berada di
awal dan akhir paragraf.
http://plb2013offb.blogspot.co.id/2014/05/karakteristik-khusus-bahasa-indonesia.html
http://pengertiandefinisi.com/pengertian-diksi-fungsi-diksi-dan-macam-macam-diksi/
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/05/pengertian-contoh-unsur-unsur-pembentuk-danpola-kalimat-SPOK.html
http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-paragraf-dan-jenisnya-secara-lengkap.html