Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ANGGUN IGA SUCI PRATAMA

NIM : 856948851

1.Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Tingkat Kesukarannya

Strategi Dasar:

Strategi dasar adalah strategi yang paling mudah dan dapat digunakan oleh semua orang. Strategi ini
meliputi mempelajari kosa kata, memahami struktur kalimat, dan mengenal tata bahasa. Strategi ini
juga meliputi membaca dan menulis teks sederhana, mengidentifikasi dan menggunakan kata-kata
yang tepat, dan mengikuti konvensi tata bahasa.

2. Strategi Menengah:

Strategi menengah adalah strategi yang lebih kompleks dan lebih sulit daripada strategi dasar.
Strategi ini meliputi memahami kalimat yang lebih kompleks, menggunakan kata-kata yang tepat
dalam konteks yang tepat, dan menggunakan kata-kata yang tepat dalam konteks yang tepat. Strategi
ini juga meliputi memahami dan menggunakan struktur kalimat yang lebih kompleks, menggunakan
kata-kata yang tepat dalam konteks yang tepat, dan menggunakan kata-kata yang tepat dalam
konteks yang tepat.

3. Strategi Lanjutan:

Strategi lanjutan adalah strategi yang paling sulit dan paling kompleks. Strategi ini meliputi
memahami dan menggunakan struktur kalimat yang lebih kompleks, menggunakan kata-kata yang
tepat dalam konteks yang tepat, dan menggunakan kata-kata yang tepat dalam konteks yang tepat.
Strategi ini juga meliputi memahami dan menggunakan struktur kalimat yang lebih kompleks,
menggunakan kata-kata yang tepat dalam konteks yang tepat, dan menggunakan kata-kata yang
tepat dalam konteks yang tepat. Strategi ini juga meliputi menganalisis dan menafsirkan teks,
menggunakan kata-kata yang tepat dalam konteks yang tepat, dan menggunakan kata-kata yang
tepat dalam konteks yang tepat.

2. urutan satuan bahasa dari yang terkecil sampai yang terbesar: fonem, suku kata, morfem, kata,
frasa, klausa, kalimat, paragraf, wacana.

Penjelasan:

fonem, satuan bunyi terkecil

pola - /pola/
suku kata, bagian atau sub dari kata

jam satu suku kata

malas = ma-las = dua suku kata

morfem, satuan bentuk terkecil dalam sebuah bahasa yang masih memiliki arti dan tidak bisa dibagi
menjadi satuan yang lebih kecil

1. morfem bebas dan morfem terikat

pulang, makan, ruang, (ter-), (ber-), (henti), (juang)

2. morfem utuh dan morfem terbagi

(maja), (kursi), ( kecil), (per-/ -an)

3. morfem segmental dan morfem super segmental

lihat, lah, ber, tekanan, nada, durasi

4. morfem beralomorf zero

call kala lampau call

5. morfem bermakna leksikal dan tidak bemakna leksikal.

kuda, pergi, lari, merah, (ber-), (me-), (ter-)

kata, kumpulan bunyi ujaran atau satuan bahasa yang memiliki 1 pengertian mengandung arti, atau
dalam bahasa tulis.
akibat, badai, cemas

frasa, satuan yang terdiri dari 2 kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. ayah akan pergi
nanti malam

klausa, satuan gramatik yang terdiri dari subjek dan prediket, baik di sertai objek dan keterangan
serta memiliki potensi untuk menjadi atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan pola
intonasi akhir.

jangan buang sampah di sembarang tempat

paragraf atau alenia adalah bagian bab dalam 1 karangan yang mengandung 1 ide pokok dan
penulisannya di mulai dari garis baru

wacana, satuan bahasa terlenglap yangdi realisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh
seperti buku

budi gagal karena dia tidak membaca soal

terlebih dahulu

kalimat, satuan bahasa yang terdiri dari 2 kata

3. a. memperjuangkan

- Unsur morfologis: awalan me-, prefiks per-, akar kata juang, dan sufiks -kan

- Morfem bebas: juang

- Morfem terikat: me-, per-, dan -kan

b. menelantarkan

- Unsur morfologis: awalan me-, akar kata lantar, dan sufiks -kan

- Morfem bebas: lantar

- Morfem terikat: me- dan -kan


c. kemilau

- Unsur morfologis: prefiks ke-, akar kata milau

- Morfem bebas: milau

- Morfem terikat: ke-

d. pengorbanan

- Unsur morfologis: prefiks pen-, akar kata korban, dan sufiks -an

- Morfem bebas: korban

- Morfem terikat: pen- dan -an

4. a. Perjuangan: terdiri dari awalan "per-", akar kata "juang", dan akhiran "-an". Bentukan kata ini
termasuk mendapat imbuhan konfiks, yaitu awalan "per-" dan akhiran "-an". Awalan "per-"
memberikan arti "melakukan atau melakukan sesuatu secara terus-menerus", sedangkan akhiran "-
an" memberikan arti "hasil dari suatu pekerjaan atau tindakan".

b. Menyatukan: terdiri dari awalan "me-", akar kata "satukan", dan akhiran "-kan". Bentukan kata ini
termasuk mendapat imbuhan simulfiks, yaitu awalan "me-" dan akhiran "-kan". Awalan "me-"
memberikan arti "melakukan suatu tindakan atau pekerjaan", sedangkan akhiran "-kan" memberikan
arti "membuat atau melaksanakan suatu tindakan atau pekerjaan".

c. Memberikan: terdiri dari awalan "me-", akar kata "beri", dan akhiran "-kan". Bentukan kata ini
termasuk mendapat imbuhan simulfiks, yaitu awalan "me-" dan akhiran "-kan". Awalan "me-"
memberikan arti "melakukan suatu tindakan atau pekerjaan", sedangkan akhiran "-kan" memberikan
arti "membuat atau melaksanakan suatu tindakan atau pekerjaan".

d. Pertanian: terdiri dari awalan "per-", akar kata "tanam", dan akhiran "-an". Bentukan kata ini
termasuk mendapat imbuhan konfiks, yaitu awalan "per-" dan akhiran "-an". Awalan "per-"
memberikan arti "melakukan atau melakukan sesuatu secara terus-menerus", sedangkan akhiran "-
an" memberikan arti "hasil dari suatu pekerjaan atau tindakan".

Konfiks adalah gabungan dari awalan dan akhiran yang digabungkan ke dalam suatu kata untuk
membentuk makna baru. Contoh konfiks adalah "per-" dan "-an" dalam kata "perjuangan" dan
"pertanian".

Simulfiks adalah gabungan dari awalan dan akhiran yang berbeda yang digabungkan ke dalam suatu
kata untuk membentuk makna baru. Contoh simulfiks adalah "me-" dan "-kan" dalam kata
"menyatukan" dan "memberikan".

5. a. **Kalimat Tunggal:**

- "Anak-anak bermain di taman setiap sore."

Struktur kalimat:

- Subjek (S): Anak-anak


- Predikat (P): bermain

- Objek (O): di taman setiap sore.

b. **Kalimat Majemuk Setara:**

- "Ia menyukai musik, sedangkan adiknya senang membaca."

Struktur kalimat:

- Kalimat Pertama: Ia menyukai musik.

- Subjek (S): Ia

- Predikat (P): menyukai musik

- Kalimat Kedua: Sedangkan adiknya senang membaca.

- Subjek (S): Adiknya

- Predikat (P): senang membaca.

c. **Kalimat Majemuk Bertingkat:**

- "Ketika hujan turun, anak-anak berlarian untuk mencari tempat berteduh, tetapi beberapa dari
mereka tetap menikmati tetesan air hujan."

Struktur kalimat:

- Kalimat Utama: Anak-anak berlarian untuk mencari tempat berteduh.

- Subjek (S): Anak-anak

- Predikat (P): berlarian untuk mencari tempat berteduh

- Keterangan (K): Ketika hujan turun.

- Kalimat Anak: Tetapi beberapa dari mereka tetap menikmati tetesan air hujan.

- Subjek (S): Beberapa dari mereka

- Predikat (P): tetap menikmati

- Keterangan (K): Tetapi.

Anda mungkin juga menyukai