Anda di halaman 1dari 4

AFIKSASI

A. Pengertian Afiksasi
Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks (imbuhan)
pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata
baru dengan arti yang berbeda. Afiks atau imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada
sebuah kata, baik di awal, di akhir, di tengah, atau gabungan dari ketiganya untuk
membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata yang pertama.

B. Ciri Kata yang Mengalami Afiksasi/Kata Berimbuhan


1. Polimorfemis
Dalam afiksasi, kata baru terbentuk dari penggabungan morfem berupa afiks dan
bentuk dasar. Contoh: Berlari berasal dari penggabungan afiks ber- dan bentuk dasar
lari.
2. Memiliki makna gramatikal
Afiksasi merupakan salah satu bentuk proses gramatik sehingga akan menimbulkan
makna baru. Makna baru dalam afiksasi bisa dilacak dari makna bentuk dasarnya atau
makna ini memiliki hubungan semantis dengan makna bentuk dasarnya. Contoh: kata
sikat berarti pembersih yang dibuat dari bulu/ijuk. Me (N)- + sikat = menyikat
maknanya menjadi melakukan pekerjaan dengan alat sikat. Makna kata sikat dalam
kata menyikat masih melekat.
3. Mayoritas mengalami perubahan kelas kata
Kelas kata dalam kata berimbuhan pada umumnya berbeda dengan kelas kata bentuk
dasarnya. Contoh: kata sikat adalah kata benda, kata menyikat menjadi kata kerja.

C. Fungsi Afiksasi
Pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas kata. Kata benda misalnya, setelah
diberi imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.
Contoh:
1. Batu (benda): membatu (sifat).
2. Indah (sifat): seindah-indahnya (keterangan).
3. Mandi (kerja): pemandian (benda).

Fungsi imbuhan di antaranya sebagai berikut.

a. Membentuk kata benda, yakni pe (N)-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, pe(N)-
an, pe-an, per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan.
b. Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i.
Contohnya: melaut, berlayar, terlihat, diminum, bawakan, lempari, menaiki.
c. Membentuk kata sifat, yakni -i, -wi, -iah, dan -is. Contohnya: manusiawi, duniawi,
ilmiah, agamis.
d. Membentuk kata bilangan, yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
e. Membentuk kata keterangan, se-nya; -nya; -an, Contoh: sepertinya, habis-habisan,
seindah-indahnya, dll.

D. Jenis-Jenis Afiksasi
1. Prefiks (awalan)
Prefiks adalah imbuhan atau afiks yang dibubuhkan atau ditempelkan atau
ditambahkan di depan bentuk dasar. Prefiks disebut juga dengan awalan. Prefiks
dalam bahasa Indonesia antara lain: ber-, me(N)-, per-, pe-, ke-, ter-, di-, se-
Contoh :
a. Me(N)+potong = memotong
b. Ber+nyanyi = bernyanyi
c. Pe(N)+hapus= penghapus
d. Ter+baik = terbaik

2. Infiks (sisipan)
Sisipan adalah imbuhan/morfem terikat yang dilekatkan di tengah bentuk dasar.
Infiks dalam bahasa Indonesia antara lain: -el-, -er-, -em-, dan –in-.
Contoh :
a. Tunjuk+ el = telunjuk
b. Tapak+el = telapak
c. Sabut+er = serabut
d. Kuning+em = kemuning
e. Kilau+em = kemilau
f. Kerja+in = kinerja
g. Sambung+in = sinambung
3. Sufiks (akhiran)
Akhiran adalah imbuhan/bentuk terikat yang dilekatkan di belakang suatu kata
dasar maupun kata jadian. Akhiran dalam bahasa Indonesia di antaranya: -an, -kan,
dan -i. Akhiran serapan dari bahasa lain di antaranya sebagai berikut.
a. Akhiran dari ahasa Sansekerta -man, -wan, -wati.
b. Akhiran dari Bahasa Arab -i, -iah, -wi
c. Akhiran dari Bahasa Inggris -isme, -isasi, -is, -if, -itas

Contoh : wartawan, duniawi,ekonomi, globalisasi.

4. Konfiks
Konfiks merupakan morfem terikat yang terjadi dari gabungan dua macam
imbuhan yang bersama-sama membentuk satu arti.
a. Konfiks ke-an
Ke+aman+an = keamanan
b. Konfiks pe-an dan per-an
Per+tahan+an = pertahanan
c. Konfiks ber-an
Ber+salam+an = bersalaman

5. Kombinasi afiks (imbuhan gabung)


Kombinasi afiks merupakan pemakaian beberapa imbuhan sekaligus pada suatu
kata dasar yang masing-masing mempertahankan arti dan fungsinya. Imbuhan yang
biasa dipakai bersama-sama ialah : me-kan, memper-kan, diper-kan, ter-kan, ber-kan
dan lain-lain.
Contoh : melepaskan, dilepaskan, memperbaiki,mempertinggi, memperhatikan.

E. Afiksasi dalam Pembentukan Verba, Nomina, dan Adjektiva


1. Afiksasi Pembentukan Verba
a. Prefiks ber-: bertempur
b. Konfiks dan klofiks ber-an: bermunculan
c. Klofiks ber-kan: bersenjatakan
d. Sufiks -kan: lemparkan
e. Sufiks -i: hubungi
f. Prefiks per-: perbaiki
g. Konfiks per-kan: pertanyaan
h. Konfiks per-i: persepakati
i. Prefiks me-: merakit
j. Prefiks di-: dipengaruhi
k. Prefiks ter: terjadi
l. Prefiks ke-: ketipu
m. Konfiks ke-an: kebanjiran
2. Afiksasi Pembentukan Nomina
a. Prefiks ke-: kehendak
b. Prefiks ke-an: kehutanan
c. Prefiks pe-: perawat
d. Konfiks pe-an: penantian
e. Konfiks per-an: perdagangan
f. Sufiks -an: tepian
g. Sufiks -nya: luasnya
h. Prefix ter-: tersangka
i. Infiks -el, -em, dan -er: tujuk-telunjuk
j. Sufiks dari Bahasa Asing: muslimin
3. Afiksasi Pembentukan Adjektiva
a. Dasar Adjektiva Berafiks Asli Indonesia
a) Dasar adjektiva berprefiks pe-: pemalu
b) Dasar adjektiva berprefiks se-: secantik
c) Dasar adjektiva bersufiks -an: pintaran
d) Dasar adjektiva berprefiks ter-: tertinggi
e) Dasar adjektiva berklofiks ke-kan: kehitaman
f) Dasar adjektiva berklofiks me-i: mencintai
g) Dasar adjektiva berklofiks me-kan: memalukan
b. Pembentukan Adjektiva dengan “Afiks” Serapan
a. Kata serapan dari bahasa Inggris dan bahasa Belanda: if, misal; aktif, pasif,
objektif, edukatif, konsultatif, administratif, kolektif, primitif, dan konsumtif.
b. Kata serapan dari bahasa Arab: i, misal; rohani, jasmani, islami, alami, abadi,
qurani, dan madani.

Anda mungkin juga menyukai