Anda di halaman 1dari 12

PERBAIKAN KONDISI

PEMBELAJARAN BERDASARKAN
KURIKULUM YANG BERLAKU

KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
1. Novita Sofyana (126210212062)
2. Hanis Zafira (126210211017)
3. Elsa Amanda (126210212073)
4. Aditya Pinda Kusuma (126210211002)
5. Arum Widhi Widyaning Ratri (126210213110)
A. EVALUASI KURIKULUM 2013

  Evaluasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan


penilaian autentik. Penilaian autentik adalah penilaian yang
dilakukan pada berbagai aspek pembelajaran secara
menyeluruh dengan memperhatikan masukan, proses dan hasil.
Authentic Assessment (penilaian otentik)

1. Pengertian penilaian otentik


Penilaian adalah bentuk evaluasi, dalam pemaknaan etimologi artinya penaksiran atau pengukuran. Pengertian evaluasi sendiri adalah
penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian (assessment). Evaluasi dinilai sebagai proses pengambilan
keputusan melalui pengukuran hasil belajar secara tes atau non tes. Untuk mengukur keberhasilan pendidikan maka dilakukan
serangkaian evaluasi pembelajaran.

2. Karateristik penilaian otentik


Penilaian atau evaluasi yang berhubungan disetiap bagian-bagian dari proses dan sistem pendidikan, bukan hanya keberhasilan
belajar saja, tetapi mencakup semua proses belajar mengajar. Kegiatan penilaian tidak hanya terbatas pada karateristik peserta didik saja,
tetapi juga mencakup karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas dan administrasi sekolah.
3. Perbandingan Penilaian Otentik dan Penilaian Tradisional

Assessment Tradisional Assessmen Authentic

Periode waktu khusus Waktu ditentukan oleh guru dan siswa

Mengukur kecakapan tingkat rendah Mengukur kecakapan tingkat tinggi

Menerapkan diri dan kecakapan Menerapkan strategi-strategi kritis dan kreatif

Memiliki prespektif sempit Memiliki perspektif menyeluruh

Mengungkap fakta Mengungkap konsep

Menggunakan standart kelompok Menggunakan standart individu

Bertumpu pada ingatan Bertumpu pada internalisasi

Hanya satu solusi yang benar Solusi yang benar banyak/banyak cara menyelesaikannya

Mengungkap kecakapan Mengungkap proses

Mengajar untuk ujian Mengajar demi kebutuhan


Dampak Efek Pembelajaran
Mencakup dua mode proses pembelajaran, yaitu proses pembelajaran langsung (pengajaran tidak
langsung) dan pembelajaran tidak langsung (indirectinstructional) atau efek pengasuhan anak.
Pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana siswa mengembangkan pengetahuan,
keterampilan berpikir (KD-3) dan keterampilan psikomotorik (KD-4) melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan rencana pelajaran dalam bentuk kegiatan
pembelajaran.
Adapaun belajar tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung
menghasilkan efek pendampingan yang diharapkan dapat mewujudkan nilai-nilai dan sikap spiritual
(KD-1) dan sikap sosial (KD-2).
Jenis-Jenis Penilaian Autentik

1. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah penentuan berkala atas efektivitas operasional suatu organisasi, bagian dari organisasi, dan
personelnya, berdasarkan pada tujuan, standar, dan kriteria strategis yang telah ditentukan.

2. Penilaian Proyek
Penilaian ini adalah penilaian tugas yang harus diselesaikan oleh siswa sesuai waktu yang telah ditentukan.
Penilaian ini dalam bentuk investigasi yang dilakukan oleh siswa, mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.

3. Penilaian Portofolio
Penilaian ini mengambil bentuk pekerjaan siswa secara individu, kelompok, yang memerlukan refleksi dan evaluasi
siswa berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian Autentik pada Kurikulum 2013
Penilaian otentik disebut respons responsif, metode pembelajaran yang sangat populer
dan hasil untuk siswa yang memiliki karakteristik khusus seperti bakat dan minat khusus.
Penilaian otentik juga dapat diterapkan di bidang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya seni
atau ilmu pengetahuan secara umum, serta sains dengan orientasi terutama pada proses
atau hasil pembelajaran. Penilaian autentik (Authentic assessment) sering digambarkan
sebagai penilaian perkembangan siswa, karena mereka fokus terhadap kemampuan
mereka masing-masing untuk belajar tentang subjek.
B. KURIKULUM ALTERNATIF
Terkait kurikulum, pemerintah Indonesia melalui Kemdikbudristek mengambil
langkah dengan memberikan tiga opsi penggunaan kurikulum sebagai berikut:

1. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 ditetapkan sebagai alat penyelenggara pendidikan mulai
tahun ajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 didesain atas dasar pada kultur dan
karakter bangsa berbasis perubahan pada kompetensi-kompetensi yang harus
dimiliki, menjadikan Indonesia.
2. Kurikulum Darurat
Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus) yang disiapkan oleh Kemendikbud merupakan penyederhanaan dari
kurikulum nasional. Pada kurikulum tersebut dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata
pelajaran sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk
kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan strategi pembelajaran
berupa sistem daring (dalam jaringan) dan sistem luring (luar jaringan). Sistem pembelajaran daring
dilaksanakan melalui perangkat elektronik (hp, laptop, tablet, ataupun komputer) yang dihubungkan dengan
koneksi internet.
.
3. Kurikulum Merdea
Dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Belajar Pengembangan & Pembelajaran (2022) sebagai bentuk dukungan penuh terhadap
perbaikan kurikulum di Indonesia mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri,
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong dan
berkebhinnekaan global melalui Implementasi Kurikulum Merdeka.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai