Batik Bojonegoro
Batik Bojonegoro
Pada tahun 2009, dimana Bupati Bojonegoro pada masa itu adalah Kang
Yoto beserta Ibu Bupati Mahfudhoh, memiliki gagasan mengenai budaya dan
pariwisata Bojonegoro yang dinilai kurang bervariasi. Apalagi setelah sekian lama
belum ada perkembangan mengenai hal tersebut. Ditambah data pendapatan
penduduk per kapita di Bojonegoro termasuk rendah. BPS Provinsi Jawa Timur
menguraikan dimana pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro pada tahun 2009
sebesar 6,55. Walau nilainya melebihi rata rata pertumbuhan ekonomi Jawa Timur
(yaitu 5,01), tetap saja nilai tersebut masih jauh dari kata kesejahteraan yang
merata.
Pada saat itu, Seniman tersebut membuat desain dasar untuk batik
Bojonegoro. Seperti hal nya batik Kayangan Api. Lalu, desain tersebut
dikembangkan oleh pengerajin batik. Dan jadilah batik Bojonegoro sebagai
identitas baru di Bojonegoro. Tetapi, seniman tersebut mengaku kecewa. Setelah
ia membuat batik, hak paten atas batik itu dibeli oleh pemerintah senilai lima juta
rupiah. Ia merasa hal tersebut tidak sepadan dengan bagaimana ia membuat desain
dan bagaimana batik tersebut akan berkembang nantinya. Ia juga merasa bahwa
hanya pengerajin dan produsen batik yang diuntungkan. Karena harga jual batik
Bojonegoro bergantung pada pengerajin dan produsen batik itu sendiri. Dan hal
tersebut menyimpulkan bahwa pendapatan pengerajin batik jauh lebih besar
daripada seniman yang mendesain batik itu.