Anda di halaman 1dari 8

http://ekonomikreatif.kotabogor.go.

id/tujuan
Sistem informasi manajemen ekonomi kreatif kota Bogor dimaksudkan untuk menentukan
potensi ekonomi kreatif di Kota Bogor, dan dengan demikian akan akan memudahkan
perencanaan dalam pengembangan ekonomi kreatif di di Kota Bogor. Sedangkan tujuan dari
pembangunan "Sistem Informasi Manajemen Ekonomi Kreatif Kota Bogor" tersebut adalah
sebagai berikut untuk:
1. Memberikan informasi klasifikasi ekonomi kreatif di Kota Bogor berdasarkan pada
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Pengembangan
Ekonomi Kreatif (EKRAF).
2. Memberikan informasi profil tentang ekonomi kreatif di Kota Bogor
3. Mengetahui gambaran umum tentang potensi dan pengembangan ekonomi
4. Memperbahrui dan memanage database sarana prasarana ekonomi
5. Sebagai bahan acuan/acuan bagi SKPD terkait.

http://acs-daily.blogspot.co.id/2016/06/mengangkat-industrikreatif-sebagai.html

Mengangkat Industri Kreatif Sebagai Potensi


Ekonomi Indonesia

Para perajin di Kota telah membuktikan, bahwa industri kreatif mampu memberikan sumbangan bagi perekonomian lokal. (Istimewa)

6.

ACS - Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, Kota Bogor sarat akan potensi pariwisata
yang sangat prospektif. Potensi tersebut antara lain juga banyak didukung oleh adanya
berbagai obyek wisata, serta adanya berbagai seni budaya yang turut melingkupinya.
Sehingga para wisatawan semakin banyak berkunjung, dan menghabiskan waktu di kota
hujan ini.

Sebagai pusat industri pariwisata Kota Bogor memiliki beragam kerajinan lokal seni
budaya yang bisa dijual kepada para wisatawan. Sehingga hal ini tentunya akan membawa
dampak perekonomian tersendiri bagi para warganya.

Untuk itu sejak bebrapa tahun terakhir Pemerintah Kota Bogor, tengah banyak
menggiatkan pengembangan ekonomi kreatif. Ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah No.
28 Tahun 2009 maupun Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009, yang berisikan programprogram pengembangan industri kreatif oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat.

Bahkan sejak awal tahun 2012 lalu, Gubernur Jawa Barat telah membentuk Komite
Pengembangan Ekonomi Kreatif Jawa Barat, sebagai lembaga yang berperan merumuskan

kebijakan-kebijakan dalam pengembangan ekonomi kreatif ini di tingkat Provinsi Jawa


Barat.

Dalam Buku Kajian Pengembangan Tematik Potensi Ekonomi Kreatif Kota Bogor 2012,
disebutkan bahwa yang menjadi unggulan dari Kota Bogor adalah seni kerajinan, disusul
fesyen dan kuliner. Untuk mendukung berbagai program tersebut Fauziah Diani Budiarto
selaku Penasehat II Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranada) Bogor, menegaskan
bahwa Dekranada perlu aktif dalam mendukung dan mengembangkan berbagai UKM.
Khususnya yang bergerak dalam bidang kerajinan kreatif selama ini terus berkembang
cukup baik.

Perkembangan pengrajin kota Bogor sebenarnya cukup bagus, meski ada beberapa
kendala soal permodalan dan pemasaran. Namun berkat keuletan pengrajin sendiri banyak
bank dan pengusaha yang memberi tambahan modal, katanya, seperti yang dikutip dari
kotahujan.com
Dekranasda sejak diresmikan pada tahun 2008, sudah banyak menfasilitasi ratusan UKM
dan kerajinan kreatif yang ada di Bogor.

DEKRANASDA menfasilitasi ratusan UKM dan kerajinan kreatif yang ada di Bogor. (Istimewa)

7.

Sehingga kelak menjadikan Bogor sebagai kota jasa, yang berorentasi pada industri
pariwisata dan industri kreatif. Tentu hal tersebut tentu dapat meningkatkan beragam
kerajinan khas kota hujan, dan mampu memberikan dampak positif yang baik untuk Kota
Bogor secara langsung. Karena budaya yang dilandasi dengan pendidikan kreatif dapat
memberikan nilai ekonomi.

Beberapa diantara industri kreatif yang cukup dikenal antara lain adalah kain batik Sunda,
wayang golek, gong serta cindera mata yang berbentuk senjata kujang. Beragam benda
tersebut bisa menjadi andalan pariwisata baru di Kota Bogor, sehingga untuk itu perlu
adanya dukungan dari semua pihak agar industri kreatif ini dapat terus berkembang.

Bagi para perajin kreatifitas merupakan modal utama dalam menghadapi tantangan global.
Bentuk-bentuk ekonomi kreatif selalu tampil dengan nilai tambah yang khas, dan mampu
menciptakan pasar tersendiri yang cukup mapan. Bahkan mampu menyerap tenaga kerja
lokal dan memberikan tambahan bagi perekonomian warganya.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Edie Juandie yang mampu memproduksi beragam
kerajinan, dengan memanfaatkan limbah organik jagung sebagai bahan baku utamanya.
Ditangannya limbah tersebut dirubah menjadi beragam perlengkapan interior rumah
tangga, dan aneka kerajinan cantik yang bernilai ekonomis yang cukup tinggi. Sebut saja
misalnya kap lampu dan sketsel produknya bisa mencapai harga Rp 100 ribu sampai

dengan Rp 3 juta, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan masing-masing produk. Hal
tersebut tentunya cukup membanggakan.

Bahkan setelah berhasil dengan bonggol jagung, kini Edie mulai mencari bahan baku lain.
Saat ini saya juga tengah melakukan uji coba membuat handycraft dari biji salak dan
batang pisang. Tentunya dengan tetap memberdayakan sampah-sampah organik, kata
ayah empat anak ini dengan penuh optimis.

Drajat banyak memanfaatkan limbah pengolahan bambu sebagai bahan pembuatan wayangnya. (Istimewa)

8.
Lain halnya dengan perajin wayang golek yang bernama Drajat Iskandar, warga Cijahe,
Semplak Kota Bogor. Dengan kreatifitasnya yang tinggi dia menciptakan bentuk baru
wayang golek dengan bahan dasar bambu. Di tangannya bambu dianyam dan dibentuk
sedemikian rupa, sehingga menghasilkan karakter wayang terkenal. Ciri khas dan
keunikan wayang ini menjadi kekuatan tersendiri bagi produknya.

Sejak tahun 2000 Drajat banyak memanfaatkan limbah pengolahan bambu sebagai bahan
pembuatan wayangnya. Ibaratnya orang makan gepuk, mereka makan isinya, nah saya
cukup minta bungkusnya saja, ungkap Ki Drajat sambil tertawa. Selebihnya cukup
menggunakan bambu yang tumbuh di sekitar rumahnya.

Sebenarnya wayang bambu ini bisa dikatakan sebuah bentuk pengembangan dari wayang

golek pada umumnya. Karena tokoh dan karakteristik wayang ciptaannya, sama seperti
yang diperankan wayang golek kayu termasuk ornamaen yang dikenakannya.

Namun menurut Ki Drajat, cerita yang diangkat wayang bambu tidak sama dengan wayang
golek. Saya sengaja menciptakan cerita sendiri, karena saya berkeinginan wayang bambu
menjadikannya ikon baru di Kota Bogor ini, katanya.

Alhasil Kang Drajat dengan dibantu oleh 20-an para pemuda di daerah Cijahe, mampu
memberikan ruang wirausaha yang membantu perekonomian di daerah ini. Hal tersebut
dapat dilihat dari setiap produknya yang rata-rata mempunyai harga mulai dari 50 ribu- 3
juta rupiah, tergantung pada besar dan kerumitan wayang yang akan dibuat.

Diakui Kang Drajat pembuatan wayang bambu cukup sulit karena harus menjalin bilahbilah bambu yang rumit. Terutama pada saat membuat suvenir wayang bambu dalam
botol yang membutuhkan 3 kali eksperimen, untuk mendapatkan bentuk yang sempurna.
Selain wayang bambu untuk di pergelarkan dengan sebuah cerita di atas panggung, saya
buat juga dalam bentuk mini-nya sebagai souvenir khas Bogor tandasnya.

Untuk para peminatnya sendiri sudah cukup banyak, mulai dari dalam negeri hingga ke
luar negeri. Namun usaha yang sudah berjalan beberapa tahun ini mulai terkendala modal.
Kang Drajat berharap Pemerintah Kota Bogor dapat turun tangan membantu, dengan
memberikan modal agar usahanya tetap jalan dan bisa lebih besar

Kujang sebagai salah satu Produk Seni Sarat Budaya Sunda kini semakin mendapat perhatian oleh masyarakat luas dan para wisatawan. (Istimewa)

9.
Kujang merupakan senjata tradisional yang dekat kaitannya dengan kehidupan masyarakat
Jawa Barat. Bahkan sebagai bagian dari kebudayaan Sunda yang selalu hidup dan
berkembang di Kota Bogor, maka kemudian kujang diabadikan dalam bentuk tugu di pusat
kota ini. Serta telah menjadi landmark dan ikon kota.

Walaupun demikian seiring dengan kemajuan jaman, keberadaan kujang kini telah
mengalami pergeseran nilai seni dan budaya. Sehingga orang hanya mengetahuinya lewat
tugu dan gambar saja. Hal ini kemudian mengetuk hati Wahyu Affandi selaku perajin,
untuk membuat senjata kujang sendiri.

Pengrajin kujang tersebut kemudian mulai membuat senjata tradisional Jawa Barat ini di
tahun 1995. Karena minimnya informasi tentang cara pembuatan kujang, maka dia banyak
mendatangi para pemilik dan kolektor kujang kuno di kawasan Bogor, Banten, dan
Sukabumi. Guna mempelajari jenis dan macam kujang, serta cara pembuatannya.

Untuk itu dia bahkan merasa perlu belajar tentang kebudayaan Sunda dari Anis Jatisunda,
yang menguasai informasi mengenai sejarah Sunda Pajajaran. Berkat naskah kuno yang
disimpan Anis tersebut, akhirnya Affandi mulai menapaki pembuatan senjata kujang
secara riil.

Berkat kerja keras dan kemauan dalam belajar, membuat Affandi mampu menciptakan
berbagai jenis kujang di kawasan Katulampa, tidak jauh dari Tugu Kujang Bogor. Dari
tempat inilah dia juga mulai membuka toko yang menjual berbagai macam dan bentuk
kujang. Seperti kujang jago pamor nagabandang, kujang bangkong pamor pakujajar,
kujang kuntul pamor tirtasadana, kujang naga pamor megasirna. Pamor sendiri adalah
motif yang digambar di permukaan kujang, dan memiliki ciri-ciri sendiri yang sesuai
dengan pemiliknya.

Menurut Wahyu ada dua macam bahan dalam pembuatan kujang. Kujang bahan besi
sejenis dan kujang bahan logam besi baja campur, tuturnya. Prosesnya sendiri besi-besi
tersebut dilebur pada suhu 1200 derajat untuk besi campuran dan 800 derajat untuk besi
sejenis. Kemudian besi yang telah dilebur dibentuk dengan cara ditempa berulang-ulang.

Ia juga membuat kujang dengan model-model yang lain di salah satu outlet perajin kujang
yang bernama Paneupaan Kujang Pajajaran. Seperti gantungan kunci, pin, jam dan
lainnya. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp 10 ribu yang paling mahal Rp 900 ribu, dan
bisa lebih tinggi lagi tergantung tingkatannya.

Sebagai seniman perajin yang sangat bergantung kepada pasar, dia berharap pemerintah
Kota Bogor agar dapat lebih memperhatikan usahanya sebagai bagian pelestarian budaya
Sunda. Saya mengharapkan Pemerintah bukan hanya mengutamakan hasil dari kreasi
saja, tetapi juga memperhatikan para pengrajinnya, tandasnya. Sehingga dengan
demikian eksistensi mereka dapat terus ada sepanjang masa.

Anda mungkin juga menyukai