Anda di halaman 1dari 3

Batik, salah satu aset budaya bangsa Indonesia diakui oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009,

sebagai karya agung warisan budaya manusia.


Setelah itu pemerintah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.
"Ada anggapan bahwa akhiran "tik" dari kata batik berasal dari kata "menitik; menetes". Di sisi
lain, perkataan batik dalam bahasa Jawa (Kromo) berarti 'serat' dan dalam bahasa Jawa (Ngoko)
berarti ‘tulis’. Kesimpulannya, batik dapat diartikan melukis dengan (menitik) lilin”. (Susanto,
2012: 51).

Penciptaan berbagai motif batik di setiap daerah mengandung filosofi serta makna yang berbeda.
Salah satunya adalah motif batik Kopi Pecah asal Banyuwangi. Penamaan Kopi Pecah
Bupati Kabupaten Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengutip Banyuwangikab.go.id, mengatakan,
makna pengorbanan ketika biji kopi harus dipecah atau dihancurkan agar dapat dinikmati. Agar
bisa sukses kita harus berani berkorban.
Kopi jadi salah satu komoditas unggulan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Saat ini luas
lahan kebun kopi baik yang dikelola swasta atau langsung oleh petani di Banyuwangi mencapai
10.833 hektar.
Dua komoditas, batik dan kopi melebur mengangkat nama Banyuwangi. Batik Banyuwangi telah
dikenal di dunia mode nasional maupun internasional. Permintaan batik Banyuwangi terus
mengalami peningkatan.
Untuk Banyuwangi Batik Festival 2017, Pemkab Banyuwangi menggandeng Indonesia Fashion
Chambers (IFC). Presiden Indonesia Fashion Chambers (IFC), Ali Charisma kepada
Kompas.com menjelaskan batik motif Kopi Pecah lebih mudah diaplikasikan karena motifnya
lebih lembut dibandingkan motif-motif batik lainnya. Berbekal motif yang lembut, lanjut Ali
Charisma, motif Kopi Pecah memiliki keuntungan salah satunya lebih mudah didesain karena
bisa mengikuti lekuk tubuh. "Kopi pecah ini mirip motif kawung yang lebih populer tapi bukan
motif kawung. Motifnya kecil-kecil berbeda dengan motif sebelumnya kangkung setingkes yang
lebih besar. Motif Kopi Pecah, mau diletakkan di pinggang, di lengan atau di bagian mana saja
tidak masalah," katanya. Selain itu motif Kopi Pecah juga bisa diaplikasikan dengan motif batik
lain seperti gajah uling dalam satu lembar kain batik. Ia mengatakan perancang busana yang
berpartisipasi dalam pergelaran tersebut diberikan tantangan untuk mengkreasikan karya batik
banyuwangi dengan berbagai segmentasi mode. "Kami memberikan tantangan kepada desainer
fashion untuk memberikan sentuhan pada karya batik banyuwangi agar semakin memesona.
Semakin dikenal maka ini akan menguntungkan bagi perajin batik di Banyuwangi," katanya.

Wujud apresiasi lainnya kedai Pecah Kopi terhadap budaya tradisional Nusantara, khususnya
batik, di antaranya bekerja sama dengan Rumah Batik Komar dengan mengadakan kegiatan
bulanan berupa workshop membuat batik. Workshop ini mengajak pelajar-pelajar setingkat
SMA untuk tidak sekadar mengenal batik, tapi lebih jauh belajar langsung proses membatik.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartanto, di sela mendampingi Presiden pada
puncak peringatan Hari Batik Nasional di Istana Mangkunegaran Solo, Jawa tengah seperti
dilaporkan Antara, mengatakan untuk mendorong batik menjadi duta budaya Indonesia pada
acara-acara Internasional, mengingat batik adalah warisan budaya tak benda yang berperan besar
dalam mendorong perekonomian nasional.

Anda mungkin juga menyukai