Anda di halaman 1dari 18

[Type the document title]

[Type the document subtitle]


2016

METODE KENDALA DAN SOLUSI

Proyek Konstruksi merupakan salah satu bentuk kegiatan yang berlangsung dalam
jangka waktu terbatas, dengan sumber daya tertentu, untuk mencapai hasil dalam
bentuk bangunan atau infrastruktur. Proyek konstruksi melibatkan kontraktor,
pemilik proyek, konsultan perencana dan konsultan pengawas yang saling terkait
dalam sebuah perjanjian kerja yang disebut kontrak. Keberhasilan suatu proyek
konstruksi ditentukan dari kesesuaian waktu, biaya dan mutu yang ditetapkan dalam
dokumen kontrak.

KETERLAMBATAN PROYEK
Dalam sebuah proyek ada sebuah goal yang harus di capai sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan dengan batasan waktu dan biaya. Banyak kendala yang
dihadapi pada eksekusi sebuah proyek, baik internal maupun eksternal, teknis dan
non teknis.
Faktor yang mempengaruhinya antara lain :

1. Cuaca
Faktor cuaca akan sangat menentukan penyelesaian sebuah proyek, misalkan
saat akan dikerjakan lagi musim hujan.

2. Kondisi tanah
Kondisi tanah akan sangat berpengaruh pada penyelesaian proyek yang
berada di luar rungan. Misalnya tanahnya tanah lempung, tentu
penangananngnya akan sangat berbeda jika tanah disekitar proyek adalah
tanah berbatu dan berpasir.

3. Kontur tanah
Kontur tanah pada area proyek terbuka atau luar ruangan akan menentukan
untuk daerah-daerah mana yang harus dikerjakan, jangan sampai pengerjaan
bagian - bagian proyek berulang - ulang karena perbedaan elevasi. Juga

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

dalam mengatur sistem drainase agar dibuat sebuah penampang yang


mencukupi dalam menampung debit hujan maksimum dan tidak
mengakibatkan banjir pada area-area tertentu.

4. Metode kerja
Metode kerja dalam sebuah proyek kelihatannya biasa bagi yang sudah
terbiasa dalam dunia konstruksi. Namun jika dalam pengerjaannya tidak
mengindahkan faktor-fotor diatas, maka dampak yang ditimbulkan akan
sangat signifikan bagi penyelesaian sebuah.

5. Keterlambatan pengadaan material dan alat proyek


Keberadaab bahan bangunan dan perlatan merupakan hal vital dalam
pelaksanaan proyek untuk menjamin setiap pekerjaan dapat selesai sesuai
waktu yang dijadwalkan. Keterlambatan dalam pengadaanya berarti terjadi
kemunduran waktu pelaksanaan.

6. Tempat pembuangan ( Disposal Area )


Pekerjaan proyek yang berkaitan dengan pembuangan tanah galian atau
sampah membutuhkan tempat pembuangan yang terkadang sulit untuk
mencarinya

Kondisi lapangan berbeda dengan perencanaan


Dalam pelaksanaan proyek ada kalanya kondisi dilapangan tidak sesuai dengan apa
yang sudah direncanakan baik dalam hal gambar kerja maupun penggunaan jenis
material sehingga perlu dilakukan perencanaan ulang, serta diperlukan pengawasan
pelaksanaan agar pekerjaan sesuai dengan shop drawing sehingga setiap
penyimpangan dapat dihindari.

Berbagai kendala lainya bisa terjadi dalam pelaksanaan proyek yang sering
dijadikan sebagai sasaran proyek adalah anggaran, jadwal, dan mutu. Keberhasilan
dalam menjalankan proyek tepat waktu, biaya, serta mutu yang telah direncanakan

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

adalah salah satu tujuan terpenting bagi pemilik dan kontraktor. Pelaksanaan proyek
yang tidak sesuai dengan rencana, dapat mengakibatkan keterlambatan proyek. Pada
pelaksanaan proyek, keterlambatan proyek seringkali terjadi, yang dapat
menyebabkan berbagai bentuk kerugian bagi penyedia jasa dan pengguna jasa.

Bagi kontraktor, keterlambatan selain dapat menyebabkan pembekakan biaya proyek


akibat bertambahnya waktu pelaksanaan proyek, dapat pula mengakibatkan
menurunnya kredibilitas kontraktor untuk waktu yang akan datang. Sedangkan bagi
pemilik, keterlambatan penggunaan atau pengoperasian hasil proyek konstruksi dan
seringkali berpotensi menyebabkan timbulnya perselisihan dan klaim antara pemilik
dan kontraktor.

Jenis-jenis Keterlambatan
Keterlambatan dapat dibagi menjadi 3 jenis utama, yaitu:

1. Keterlambatan yang tidak dapat dimaafkan (Non Excusable Delays).


Non Excusable Delays adalah keterlambatan yang diakibatkan oleh tindakan,
kelalaian, atau kesalahan kontraktor.

2. Keterlambatan yang dapat dimaafkan (Excusable Delays).


Excusable Delays adalah keterlambatan yang disebabkan oleh kejadian-
kejadian diluar kendali baik pemilik maupun kontraktor (faktor alam). Pada
kejadian ini, kontraktor mendapatkan kompensasi berupa perpanjangan
waktu saja.

3. Keterlambatan yang layak mendapat ganti rugi (Compensable Delays).


Compensable Delays adalah keterlambatan yang diakibatkan tindakan,
kelalain atau kesalahan pemilik. Pada kejadian ini, kontraktor biasanya
mendapatkan kompensasi berupa perpanjangan waktu dan tambahan biaya
operasional yang perlu selama keterlambatan pelaksanaan tersebut.

Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

Berdasarkan 3 jenis utama keterlambatan, maka penyebab keterlambatan proyek


dapat di kelompokan sebagai berikut:

1. Non Excusable Delays.


Penyebab- penyebab yang termasuk dalam jenis keterlambatan ini adalah:
a. Identifikasi, durasi, dan rencana urutan kerja yang tidak lengkap dan
tidak tersusun dengan baik identifikasi aktivitas proyek merupakan
tahap awal dari penyusunan jadwal proyek.Identifikasi yang tidak
lengkap akan mempengaruhi durasi proyek secara keseluruhan dan
mengganggu urutan kerja.

b. Ketidaktepatan perencanaan tenaga kerja


Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam tiap tahapan pelaksanaan
proyek berbeda-beda,tergantung dari besar dan jenis pekerjaannya.
Perencanaan yang tidak sesuai kebutuhan dilapangan dapat
menimbulkan persoaalan karena tenaga kerja adalah sumber daya
yang tidak mudah didapat dan mahal sekali harganya.

c. Kualitas tenaga kerja yang buruk


Kurangnya ketrampilan dan keahlihan pekerja dapat mengakibatkan
produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan rendah sehingga
memerlukan waktu yang lama dalam menyelesaikan proyek

d. Keterlambatan penyediaan alat/ material akibat kelalaian kontraktor


Salah satu faktor yang mendukung dalam pelaksanaan proyek secara
langsung adalah tersediannya peralatan dan material yang akan
digunakan. Keterlambatan penyedian alat dan material diproyek
dapat dikarenakan keterlambatan pengiriman supplier, kesulitan
untuk mendapatkannya, dan kekurangan material itu sendiri.
Penyediaaan alat dan material yang tidak sesuai dengan kebutuhan
dan waktu yang direncanakan akan membuat produktivitas pekerja

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

menurun karena banyaknya jam nganggur sehingga menghambat laju


pekerjaan.

e. Jenis peralatan yang digunakan tidak sesuai dengan proyek


Peralatan merupakan salah satu sumber daya yang digunakan secara
langsung didalam pelaksanaan proyek. Perencanaan jenis peralatan
harus disesuaikan dengan karakteristik dan besarnya proyek sehingga
tujuan dari pekerjaan proyek dapat tercapai.

f. Mobilisasi sumber daya yang lambat


Mobilisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah pergerakan supplier
kelokasi proyek, antar lokasi dalam proyek, dan dari dalam lokasi
proyek ke luar lokasi proyek.Hal ini sangat dipengaruhi oleh
penyediaan jalan proyek dan waktu pengiriman alat ataupun material.

g. Banyak hasil pekerjaan yang harus diulang/ diperbaiki karena cacat/


salah. Faktor ini lebih mengarah pada mutu atau kualitas pelaksanaan
pekerjaan, baik secara struktur atau penyelesaian akhir yang
dipengaruhi gambar proyek, penjadwalan proyek, dan kualitas tenaga
kerja.Pada dasarnya semua perbaikan/pengulangan akibat cacat atau
salah memerlukan tambahan waktu

h. Kesulitan finansial.
Perputaran arus uang baik arus masuk maupun arus keluar harus
direncanakan dengan baik penggunaannya, agar tidak menimbulkan
kesulitan untuk proyek itu sendiri.Kesulitan pembiayaan oleh
kontraktor ini, terutama yang berkaitan dengan kewajiban
pembayaran ke pemasok material dan pembayaran upah tenaga
kerja.Hal ini akan menyebabkan tersendatnya dukungan sumber daya
yang ada dan membuat pelaksanaan pekerjaan menjadi terhambat.
i. Kurangnya pengalaman kontraktor

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

Pengalaman kontraktor berpengaruh dalam penanganan masalah


dalam bekerja bisa mengakibatkan keterlambatan proyek. Kontraktor
yang sudah berpengalaman dengan mudah mengatasi permaslahan
yang timbul, lain halnya dengan kontraktor yang kurang
pengalaman,akan membutuhkan waktu yang lebih banyak.

j. Koordinasi dan komunikasi yang buruk dalam organisasi kontraktor


Komunikasi adalah kunci awal bagi keberhasilan kerja tim.Dalam
pelaksanaan proyek konstruksi, koordinasi memerlikan komunikasi
yang baik agar masing-masing kelompok tidak terjadi pekerjaan yang
tumpang tindih

k. Metode kontruksi/teknik pelaksanaan yang tidak tepat/salah


Kesalahan atau ketidaktepatan dalam memilih metode konstruksi,
walaupun mungkin tidak sampai menimbulkan kegagalan
penyelesaian stuktur, seringkali berdampak lebih lamanya waktu
penyelesaian yang diperlukan.

l. Kecelakaan kerja yang terjadi pada pekerja


Kurangnya kontrol keselamatan kerja yang ada di dalam proyek
dapat mangakibatkan terjadinya kecelakaan kerja terhadap
pekerja.Hal ini dapat berdampak pada penderita secara fisik,
hilangnya semangat kerja, dan trauma akibat kecelakaan yang pada
akhirnya dapat mengakibatkan turunnya produktivitas kerja.

2. Excusable Delays
a. Terjadinya hal- hal yang tak terduga seperti hujan, banjir badai,
gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, cuaca buruk. Cuaca sangat
mempengaruhi produktivitas pekerja, cuaca yang buruk
menyebabkan turunnya stamina para pekerja yang berarti
menurunnya produktivitas. Produktivitas pekerja yang rendah dan

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

tidak sesuai yang direncanakan akan mengakibatkan mundurnya


jadwal proyek. Gempa bumi, banjir, tanah longsor, kebakaran dapat
menyebabkan proyek terhenti sementara dan membutuhkan waktu
lebih.

b. Lingkungan sosial politik yang tidak stabil


Aspek sosial politik seperti kerusuhan, perang, keadaan sosial yang
buruk dapat mengakibatkan hambatan dalam pelaksanaan proyek
karena perbaikan pekerjaan akibat kerusakan yang terjadi
memerlukan tambahan waktu yang akan memperpanjang jadwal
proyek secara keseluruhan.

c. Respon dari masyarakat sekitar yang tidak mendukung adanya


proyek. Respon dari masyarakat sekitar proyek yang berbeda- beda,
ada yang mendukung dan ada pula yang menolak. Dengan adanya
respon negatif dari masyarakat sekitar menyebabkan adanya demo
yang berakibat pada berhentinya kegiatan proyek sesaat yang berarti
mundurnya jadwal pelaksanaan proyek.

3. Compensable Delays Penyebab - penyebab yang termasuk dalam jenis


keterlambatan ini adalah:

a. Penetapan pelaksanaan jadwal proyek yang amat ketat


Jadwal proyek seringkali ditentukan oleh pemilik untuk kepentingan
pemakian yang mendesak.Kesalahan- kesalahan akan timbul karena
adanya tekanan waktu sehingga memerlukan perbaikan- perbaikan.
Akibatnya jadwal yang telah direncanakan akan berubah dan
memerlukan tambahan waktu.

b. Persetujuan ijin kerja yang lama

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

Persetujuan ijin kerja merupakan hal yang lazim dalam melaksanakan


suatu aktivitas pekerjaan seperti gambar dan contoh bahan. Proses
persetujuan ijin ini akan menjadi kendala yang bisa memperlambat
proses pelaksanaan pekerjaan apabila untuk mendapatkan ijin
tersebut diperlukan waktu yang cukup lama untuk mengambil
keputusan.

c. Perubahan lingkup pekerjaan/ detail konstruksi


Permintaan pemilik untuk mengganti lingkup pekerjaan pada saat
proyek sudah terlaksana akan berakibat pembongkaran ulang dan
perubahan jadwal yang telah dibuat kontraktor. Setiap pembongkaran
ulang dalam pelaksanaan proyek memerlukan tambahan waktu
penyelesaian.

d. Sering terjadi penundaan pekerjaan


Kondisi finansial pemilik yang kurang baik dapat berakibat
penundaan atau penghentian pekerjaan proyek yang bersifat
sementara, yang secara langsung berakibat pada mundurnya jadwal
proyek.

e. Keterlambatan penyediaan material


Dalam pelaksanaan proyek, sering terjadi adanya beberapa material
yang disiapkan oleh pemilik. Masalah akan terjadi apabila pemilik
terlambat menyediakan material kepada kontraktor dari waktu yang
telah dijadwalkan.Proyek tidak dapat dilanjutkan, produktivitas
pekerja rendah karena menganggur, yang mengakibatkan
keterlambatan proyek.

f. Dana dari pemilik yang tidak mencukupi


Proyek dapat berhenti dan mengalami keterlambatan karena dana dari
pemilik proyek yang tidak cukup.

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

g. Sistim pembayaran pemilik ke kontraktor yang tidak sesuai kontrak


Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi membutuhkan biaya
terus menerus sepanjang waktu pelaksanaannya, yang menuntut
kontraktor sanggup menyediakan dana secara konsisten agar
kelancaran pekerjaan tetap terjaga. Pembayaran termyn dari pemilik
yang tidak sesuai kontrak dapat merugikan pihak kontraktor karena
akan mengacaukan semua sistim pendanaan proyek tersebut dan
menpengaruhi kelancaran pekerjaan kontraktor.

g. Cara inspeksi/ kontrol pekerjaan birokratis oleh pemilik


Cara inspeksi dan kontrol yang terlalu birokratis dapat membuat
kebebasan kontraktor dalam bekerja menjadi lebih terbatas.
Keterbatasan inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan
pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan lambat

Solusi Percepatan Proyek Konstruksi


Strategi paling tepat dalam mengantisipasi keterlambatan proyek konstruksi adalah
dengan membuat Risk Management yang berdampak atas waktu pelaksanaan.

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

Bagian penting atas risk management tersebut adalah adanya risk response dan tentu
monitoringnya.
Pada proyek yang sudah terlanjur mengalami keterlambatan artinya risiko yang
berdampak atas waktu pelaksanaan telah terjadi. Risiko yang terjadi adalah problem.
Ini terjadi karena kurang memadainya risk management yang dibuat.
Strategi percepatan proyek identik dengan risk respons dalam risk management.
Hanya saja pada risiko yang telah terjadi. Strategi diterapkan berdasarkan prioritas
jika faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek jumlahnya cukup banyak.
Dengan melihat karakteristik khusus proyek konstruksi dan faktor yang
menyebabkan keterlambatan proyek, berdasarkan pengalaman diusulkan
rekomendasi strategi dalam melakukan percepatan proyek konstruksi, yaitu:

WBS (Work Breakdown Structure)


WBS adalah merupakan kependekan dari Work Breakdown Structure. Work
Breakdown Structure merupakan proses awal dari project management yang
membagi dalam fase-fase project.

WBS sangat penting dalam perencanaan project, dengan WBS kita akan menuliskan
tahapan-tahapan project secara mendetail, dari tahapan-tahapan yang kita tuliskan
kita kemudian akan menganalisa kebutuhan SDM (Sumber Daya Manusia) dan
sumber-sember daya lainnya seperti tempat, fasilitas, alat-alat yang diperlukan. Dari
analisa sumber daya-sumber daya ini kemudian kita bisa tentukan total waktu yang
dibutuhkan. Dari total waktu yang dibutuhkan dan pemakaian sumber-sumber daya
lainnya kita bisa menentukan biaya project. Biaya project ditambah dengan
keuntungan yang ingin kita peroleh maka didapatkan harga project.

Dalam WBS kita akan membuat daftar fase-fase pengerjaan project. Beberapa fase
tergantung dari fase sebelumnya, tetapi ada juga beberapa fase yang bisa dikerjakan
secara bersama-sama. Dari analisa ini kita bisa memperkirakan kapan project bisa
dimulai dan kapan project bisa selesai.

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

Critical Path Method (CPM)


Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/ aktivitas-
aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total.
Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu
tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan.
Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai
kesalahan paling sedikit.

A. Manajerial
 Dalam situasi krisis terhadap waktu, Jalur kritis harus
dikomunikasikan dan disepakati oleh Tim proyek.
 Menjaga kedisiplinan Tim proyek. Kedisiplinan akan mempengaruhi
suasana kerja di proyek.
 Melakukan rapat harian yang membahas segala hal terkait usaha
untuk menjaga agar proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
telah ditentukan. Rapat harian harus dihadiri oleh Pejabat proyek
yang mampu mengambil keputusan atas suatu masalah. Jangan
pernah mengulur pengambilan keputusan pada rapat harian saat
proyek mengalami krisis. Rapat harian harus dihadiri oleh Tim
proyek terkait, Mandor, dan wakil subkontraktor.
 Aktif menggali informasi mengenai potensi masalah kepada
subkontraktor dan Mandor. Hal ini agar masalah yang berpotensi
terjadi dapat diantisipasi lebih dini
 Melakukan update yang rutin atas jalur kritis (CPM). Semakin sering
akan semakin baik. Dapat pula membuat simulasi-simulasi atas
rencana-rencana proyek agar didapatkan strategi yang paling efisien
dan efektif.
 Selalu memberikan motivasi yang terbaik kepada karyawan dan
pekerja agar attitude dan mental kerja lebih baik.
 Menambah jam kerja dengan lembur.
 Menambah Personil proyek agar dapat meningkatkan pengawasan.

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

 Menjaga kualitas pekerjaan. Kualitas yang tidak baik menyebabkan


pengulangan pekerjaan.
 Memastikan ketersediaan dana dan mengusahakan dana
pendampinguntuk hal-hal yang bersifat emergency.
 Membantu mempercepat proses penagihan termijn bagi
subkontraktor
 Aktif berkomunikasi dengan Owner dan Pengawas pekerjaan
mengenai strategi percepatan proyek. Usahakan untuk mendapatkan
dukungan mereka.
 Memberikan reward atas tercapainya setiap tahapan milestone kepada
tim proyek, subkontraktor dan kepada pekerja.
 Tim proyek harus fokus terhadap Safety. Kecelakaan akan membuat
loss time.
 Cek silang. Teknik ini adalah dengan mendatangkan orang lain yang
memahami tentang proyek konstruksi ke proyek yang mengalami
keterlambatan. Adakalanya dikarenakan tekanan yang terus menerus,
Tim proyek menjadi kurang sensitif terhadap terjadinya masalah
keterlambatan proyek. Orang lain dapat personel manajemen atas
atau tim proyek lain.
 Menempatkan personil khusus yang memonitor proses dan dokumen
administrasi vendor. Sering kali pekerjaan di lapangan terhambat oleh
masalah prosedur administrasi.

B. Scope atau Lingkup Pekerjaan


 Membuat checklist daftar sisa pekerjaan (Update WBS) dimana
tingkat detil yang baik dan memadai. Daftar atau checklist ini akan
sangat membantu dalam proses-proses berikutnya.
 Daftar sisa pekerjaan dengan melihat secara keseluruhan dokumen
kontrak yaitu gambar, BQ, dan spesifikasi.
 Meminimalisir adanya perubahan lingkup dan pekerjaan tambah-
kurang. Perubahan lingkup akan membuat pekerjaan semakin

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

kompleks dan sulit dikelola. Perlu effort yang lebih besar dengan
adanya perubahan lingkup.

C. Critical Path Method


 Membuat schedule sisa pekerjaan dimana target selesainya pekerjaan
dibuat lebih maju untuk mengantisipasi kejadian yang tak terduga
 Membuat CPM berdasarkan update WBS yang cukup detil dan
schedule sisa pelaksanaan agar dapat diidentifikasi item pekerjaan
yang masuk dalam kategori pekerjaan kritis. CPM adalah alat yang
paling powerfull dalam membantu percepatan pada saat situasi
proyek kritis.
 Memprioritaskan pekerjaan yang masuk dalam jalur pekerjaan
kritis agar pekerjaan kritis tersebut tidak delay dari yang
direncanakan.
 Mengurangi sebanyak mungkin jumlah pekerjaan kritis yang terdapat
dalam rangkaian jalur pekerjaan kritis (CPM). Contoh untuk teknik
percepatan ini adalah pekerjaan finishing lantai (keramik) dikerjakan
tanpa menunggu pekerjaan finishing plafond selesai.
 Menyebarkan suatu rangkaian pekerjaan kritis menjadi beberapa jalur
pekerjaan kritis atau membuat jalur pekerjaan kritis yang semula
berupa satu rangkaian seri menjadi beberapa rangkaian yang tersusun
paralel. Teknik ini akan membuat total durasi akan semakin pendek.
Biasanya dilakukan dengan membagi suatu pekerjaan dalam zone
yang lebih kecil yang berdiri sendiri
 Menggabungkan dua atau lebih pekerjaan yang berada di jalur kritis
menjadi hanya 1 pekerjaan kritis. Misal dari teknik ini adalah dengan
mengganti bekisting pelat lantai dan tulangannya dengan material
span deck.
 Mengurangi durasi pekerjaan yang berada pada jalur kritis sehingga
total durasi pelaksanaan menjadi lebih singkat. Contoh dari teknik ini
adalah dengan menambah resources.

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

 Menentukan target milestone pekerjaan. Hal ini untuk mengurangi


kompleksitas dalam pengendalian dan monitor waktu pelaksanaan
proyek.
 Sesegera mungkin memulai suatu pekerjaan dimana lahan telah siap.
Harus diingat bahwa jalur kritis dapat berpindah-pindah sesuai
perkembangan di lapangan. Suatu pekerjaan yang tidak kritis, bisa
saja menjadi kritis karena terlambat mulai dilaksanakan.
 Memastikan pekerjaan yang tidak berada di jalur kritis selesai sesuai
target. Melesetnya realisasi waktu pelaksanaan suatu pekerjaan juga
dapat mengubah jalur kritis. Pekerjaan yang terkait dengan pekerjaan
yang terlambat bisa menjadi kritis.

D. Material dan Supplier


 Pengiriman material menggunakan transportasi udara. Ekspedisi yang
menggunakan jalur laut sering terlambat karena faktor cuaca dan
birokrasi. Ini menjadi satu-satunya cara apabila terjadi larangan
berlayar karena cuaca sedang jelek
 Aktif memonitor proses pengiriman dengan meminta bukti manifest
pengirimanmaterial
 Melakukan pengecekan langsung lokasi material yang akan dikirim
ke proyek. Ini untuk memastikan bahwa material dalam kondisi ready
untuk dikirim.
 Jumlah supplier untuk suatu jenis material diusahakan lebih dari satu.
 Mengganti material import dengan material yang ready stock dengan
spesifikasi yang setara.
 Mengganti material yang langka dengan material lain yang ready
stock dengan tetap memperhatikan kualitas pekerjaan. Contoh pada
saat terjadi kelangkaan semen, pekerjaan lantai kerja diganti
dengan plastic sheet. Contoh lain adalah mengganti semen biasa PC
dengan semen tipe PCC.

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

E. Alat
 Memastikan alat dirawat sesuai prosedur
 Mengganti alat yang tidak sesuai atau tidak cocok.
 Memastikan tersedianya suku cadang di proyek terutama pada
elemen alat yang bersifat aus
 Menambah jumlah alat sehingga mencukupi kebutuhan pelaksanaan
 Mengganti alat yang memiliki kapasitas yang lebih besar
 Membuat sumber tenaga listrik cadangan. Kerusakan genset akan
menghentikan hampir seluruh pekerjaan.

F. Subkontraktor
 Mengurangi lingkup pekerjaan subkontraktor yang bermasalah dan
menggantinya dengan subkontraktor yang terpercaya.
 Mengambil alih pekerjaan subkontraktor yang berpotensi terlambat.
 Jumlah subkontraktor pada suatu pekerjaan diusahakan lebih dari
satu.
 Meminta setiap subkontraktor agar menempatkan wakilnya yang
dapat memutuskan masalah.
 Aktif komunikasi via surat untuk masalah - masalah yang krusial

G. Tenaga Kerja
 Mengganti tenaga kerja yang kurang produktif dengan yang lebih
produktif. Durasi pekerjaan proyek konstruksi sangat tergantung pada
produktifitas tenaga kerja.
 Menambah jam kerja atau lembur. Lembur yang efektif adalah
sampai dengan jam 24.00. Di atas jam tersebut biasanya produktifitas
menurun.

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

 Aktif memantau kedisiplinan tenaga kerja. Waktu yang hilang atas


ketidakdisiplinan tenaga kerja berdampak cukup besar.
 Memperhatikan kelayakan tempat tinggal pekerja. Tempat tinggal
yang tidak sehat, akan menyebabkan tingginya angka pekerjaan yang
sakit. Hal tersebut akan menambah loss time di proyek.
 Aktif berkomunikasi dengan pekerja mengenai kesulitan pelaksanaan
dalam event meeting atau safety talk
 Memberikan training secara rutin kepada pekerjan agar keahlian
pekerja meningkat sehingga akhirnya produktifitasnya bertambah.
 Menyediakan tempat istirahat pekerja pada lokasi yang sedekat
mungkin dengan lokasi pekerjaan
 Meniadakan warung di dalam dan sekitar lokasi proyek. Adanya
warung akan membuat waktu istirahat pekerja lebih panjang.
 Disarankan untuk mengkoordinir pengadaan makan pada saat
istirahat pekerja. Ini akan memangkas waktu hilang yang
menurunkan produktifitas.
 Tenaga kerja harus disebar pada area pekerjaan sedemikian masih
tetap dapat dimonitor dengan baik. Jangan menyebarkan pekerja pada
area yang terlalu luas sehingga menurunkan tingkat pengawasan

H. Design dan Metode Pelaksanaan


 Aktif menemukan metode pelaksanaan baru yang lebih efisien dan
efektifdaripada metode eksisting.
 Aktif mengevaluasi metode pelaksanaan yang ada sehingga
didapatkan metode pelaksanaan yang paling efisien dan efektif.
 Melakukan review design sedemikian design yang baru memberikan
waktu penyelesaian yang lebih singkat dengan tanpa mengabaikan
kehandalan fungsi design.
 Membuat metode pelaksananaan sedemikian dapat meminimalisir
dampak cuaca buruk. Misalnya mempercepat pekerjaan struktur agar
pekerjaan finishing dapat segera dimulai. Contoh lain adalah

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

menyediakan atap terpal sehingga pekerjaan dapat terus dilaksanakan


walaupun terjadi hujan.
 Melakukan review design sehingga volume pekerjaan yang kritis
berkurang

I. Kontrak
 Melakukan negosiasi ulang kontrak apabila penyebab keterlambatan
adalah karena kontrak.
 Mencatat secara harian dan mendokumentasikan hal-hal yang
menjadi penyebab keterlambatan serta menyampaikan dengan surat
kepada Owner dimana hal-hal tersebut secara kontraktual dapat
menjadi dasar perpanjangan waktu pelaksanaan proyek / addendum
waktu.
 Kalaupun ada pekerjaan tambah dan kurang, harus didasarkan pada
upaya melakukan percepatan. Usahakan pekerjaan tambah adalah
pekerjaan yang tidak berada di jalur kritis dan memiliki durasi
pekerjaan yang singkat. Demikian pula dengan pekerjaan kurang
haruslah pekerjaan yang berada di jalur kritis dan memiliki durasi
yang panjang dimana aspek fungsi konstruksi masih dapat
dipertahankan.

J. Site
 Mengevaluasi site dan penataannya. Perhatian pada alur proses
pekerjaan dan material. Site harus dievaluasi agar menghasilkan suatu
design site yang menghasilkan alur proses yang efektif atau jalur alur
sependek mungkin
 Mengidentifikasi adanya masalah pada site yang dapat menghalangi
alur proses dan material. Contoh adalah jalan kerja harus memadai.
 Mengurangi genangan air akibat hujan. Genangan air berpotensial
menghambat laju pergerakan alur proses pelaksanaan dan material.

| METODE KENDALA DAN SOLUSI


[Type the document title]
[Type the document subtitle]
2016

 Lokasi site harus diupayakan dalam kondisi bersih dan rapi. Kondisi
ini akan sangat membantu secara psikologis para pekerja yang bekerja
di proyek. Memastikan akses masuk proyek sedemikian arus keluar
masuk material tidak terhambat

| METODE KENDALA DAN SOLUSI

Anda mungkin juga menyukai