Metode Kendala Dan Solusi PDF
Metode Kendala Dan Solusi PDF
Proyek Konstruksi merupakan salah satu bentuk kegiatan yang berlangsung dalam
jangka waktu terbatas, dengan sumber daya tertentu, untuk mencapai hasil dalam
bentuk bangunan atau infrastruktur. Proyek konstruksi melibatkan kontraktor,
pemilik proyek, konsultan perencana dan konsultan pengawas yang saling terkait
dalam sebuah perjanjian kerja yang disebut kontrak. Keberhasilan suatu proyek
konstruksi ditentukan dari kesesuaian waktu, biaya dan mutu yang ditetapkan dalam
dokumen kontrak.
KETERLAMBATAN PROYEK
Dalam sebuah proyek ada sebuah goal yang harus di capai sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan dengan batasan waktu dan biaya. Banyak kendala yang
dihadapi pada eksekusi sebuah proyek, baik internal maupun eksternal, teknis dan
non teknis.
Faktor yang mempengaruhinya antara lain :
1. Cuaca
Faktor cuaca akan sangat menentukan penyelesaian sebuah proyek, misalkan
saat akan dikerjakan lagi musim hujan.
2. Kondisi tanah
Kondisi tanah akan sangat berpengaruh pada penyelesaian proyek yang
berada di luar rungan. Misalnya tanahnya tanah lempung, tentu
penangananngnya akan sangat berbeda jika tanah disekitar proyek adalah
tanah berbatu dan berpasir.
3. Kontur tanah
Kontur tanah pada area proyek terbuka atau luar ruangan akan menentukan
untuk daerah-daerah mana yang harus dikerjakan, jangan sampai pengerjaan
bagian - bagian proyek berulang - ulang karena perbedaan elevasi. Juga
4. Metode kerja
Metode kerja dalam sebuah proyek kelihatannya biasa bagi yang sudah
terbiasa dalam dunia konstruksi. Namun jika dalam pengerjaannya tidak
mengindahkan faktor-fotor diatas, maka dampak yang ditimbulkan akan
sangat signifikan bagi penyelesaian sebuah.
Berbagai kendala lainya bisa terjadi dalam pelaksanaan proyek yang sering
dijadikan sebagai sasaran proyek adalah anggaran, jadwal, dan mutu. Keberhasilan
dalam menjalankan proyek tepat waktu, biaya, serta mutu yang telah direncanakan
adalah salah satu tujuan terpenting bagi pemilik dan kontraktor. Pelaksanaan proyek
yang tidak sesuai dengan rencana, dapat mengakibatkan keterlambatan proyek. Pada
pelaksanaan proyek, keterlambatan proyek seringkali terjadi, yang dapat
menyebabkan berbagai bentuk kerugian bagi penyedia jasa dan pengguna jasa.
Jenis-jenis Keterlambatan
Keterlambatan dapat dibagi menjadi 3 jenis utama, yaitu:
h. Kesulitan finansial.
Perputaran arus uang baik arus masuk maupun arus keluar harus
direncanakan dengan baik penggunaannya, agar tidak menimbulkan
kesulitan untuk proyek itu sendiri.Kesulitan pembiayaan oleh
kontraktor ini, terutama yang berkaitan dengan kewajiban
pembayaran ke pemasok material dan pembayaran upah tenaga
kerja.Hal ini akan menyebabkan tersendatnya dukungan sumber daya
yang ada dan membuat pelaksanaan pekerjaan menjadi terhambat.
i. Kurangnya pengalaman kontraktor
2. Excusable Delays
a. Terjadinya hal- hal yang tak terduga seperti hujan, banjir badai,
gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, cuaca buruk. Cuaca sangat
mempengaruhi produktivitas pekerja, cuaca yang buruk
menyebabkan turunnya stamina para pekerja yang berarti
menurunnya produktivitas. Produktivitas pekerja yang rendah dan
Bagian penting atas risk management tersebut adalah adanya risk response dan tentu
monitoringnya.
Pada proyek yang sudah terlanjur mengalami keterlambatan artinya risiko yang
berdampak atas waktu pelaksanaan telah terjadi. Risiko yang terjadi adalah problem.
Ini terjadi karena kurang memadainya risk management yang dibuat.
Strategi percepatan proyek identik dengan risk respons dalam risk management.
Hanya saja pada risiko yang telah terjadi. Strategi diterapkan berdasarkan prioritas
jika faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek jumlahnya cukup banyak.
Dengan melihat karakteristik khusus proyek konstruksi dan faktor yang
menyebabkan keterlambatan proyek, berdasarkan pengalaman diusulkan
rekomendasi strategi dalam melakukan percepatan proyek konstruksi, yaitu:
WBS sangat penting dalam perencanaan project, dengan WBS kita akan menuliskan
tahapan-tahapan project secara mendetail, dari tahapan-tahapan yang kita tuliskan
kita kemudian akan menganalisa kebutuhan SDM (Sumber Daya Manusia) dan
sumber-sember daya lainnya seperti tempat, fasilitas, alat-alat yang diperlukan. Dari
analisa sumber daya-sumber daya ini kemudian kita bisa tentukan total waktu yang
dibutuhkan. Dari total waktu yang dibutuhkan dan pemakaian sumber-sumber daya
lainnya kita bisa menentukan biaya project. Biaya project ditambah dengan
keuntungan yang ingin kita peroleh maka didapatkan harga project.
Dalam WBS kita akan membuat daftar fase-fase pengerjaan project. Beberapa fase
tergantung dari fase sebelumnya, tetapi ada juga beberapa fase yang bisa dikerjakan
secara bersama-sama. Dari analisa ini kita bisa memperkirakan kapan project bisa
dimulai dan kapan project bisa selesai.
A. Manajerial
Dalam situasi krisis terhadap waktu, Jalur kritis harus
dikomunikasikan dan disepakati oleh Tim proyek.
Menjaga kedisiplinan Tim proyek. Kedisiplinan akan mempengaruhi
suasana kerja di proyek.
Melakukan rapat harian yang membahas segala hal terkait usaha
untuk menjaga agar proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
telah ditentukan. Rapat harian harus dihadiri oleh Pejabat proyek
yang mampu mengambil keputusan atas suatu masalah. Jangan
pernah mengulur pengambilan keputusan pada rapat harian saat
proyek mengalami krisis. Rapat harian harus dihadiri oleh Tim
proyek terkait, Mandor, dan wakil subkontraktor.
Aktif menggali informasi mengenai potensi masalah kepada
subkontraktor dan Mandor. Hal ini agar masalah yang berpotensi
terjadi dapat diantisipasi lebih dini
Melakukan update yang rutin atas jalur kritis (CPM). Semakin sering
akan semakin baik. Dapat pula membuat simulasi-simulasi atas
rencana-rencana proyek agar didapatkan strategi yang paling efisien
dan efektif.
Selalu memberikan motivasi yang terbaik kepada karyawan dan
pekerja agar attitude dan mental kerja lebih baik.
Menambah jam kerja dengan lembur.
Menambah Personil proyek agar dapat meningkatkan pengawasan.
kompleks dan sulit dikelola. Perlu effort yang lebih besar dengan
adanya perubahan lingkup.
E. Alat
Memastikan alat dirawat sesuai prosedur
Mengganti alat yang tidak sesuai atau tidak cocok.
Memastikan tersedianya suku cadang di proyek terutama pada
elemen alat yang bersifat aus
Menambah jumlah alat sehingga mencukupi kebutuhan pelaksanaan
Mengganti alat yang memiliki kapasitas yang lebih besar
Membuat sumber tenaga listrik cadangan. Kerusakan genset akan
menghentikan hampir seluruh pekerjaan.
F. Subkontraktor
Mengurangi lingkup pekerjaan subkontraktor yang bermasalah dan
menggantinya dengan subkontraktor yang terpercaya.
Mengambil alih pekerjaan subkontraktor yang berpotensi terlambat.
Jumlah subkontraktor pada suatu pekerjaan diusahakan lebih dari
satu.
Meminta setiap subkontraktor agar menempatkan wakilnya yang
dapat memutuskan masalah.
Aktif komunikasi via surat untuk masalah - masalah yang krusial
G. Tenaga Kerja
Mengganti tenaga kerja yang kurang produktif dengan yang lebih
produktif. Durasi pekerjaan proyek konstruksi sangat tergantung pada
produktifitas tenaga kerja.
Menambah jam kerja atau lembur. Lembur yang efektif adalah
sampai dengan jam 24.00. Di atas jam tersebut biasanya produktifitas
menurun.
I. Kontrak
Melakukan negosiasi ulang kontrak apabila penyebab keterlambatan
adalah karena kontrak.
Mencatat secara harian dan mendokumentasikan hal-hal yang
menjadi penyebab keterlambatan serta menyampaikan dengan surat
kepada Owner dimana hal-hal tersebut secara kontraktual dapat
menjadi dasar perpanjangan waktu pelaksanaan proyek / addendum
waktu.
Kalaupun ada pekerjaan tambah dan kurang, harus didasarkan pada
upaya melakukan percepatan. Usahakan pekerjaan tambah adalah
pekerjaan yang tidak berada di jalur kritis dan memiliki durasi
pekerjaan yang singkat. Demikian pula dengan pekerjaan kurang
haruslah pekerjaan yang berada di jalur kritis dan memiliki durasi
yang panjang dimana aspek fungsi konstruksi masih dapat
dipertahankan.
J. Site
Mengevaluasi site dan penataannya. Perhatian pada alur proses
pekerjaan dan material. Site harus dievaluasi agar menghasilkan suatu
design site yang menghasilkan alur proses yang efektif atau jalur alur
sependek mungkin
Mengidentifikasi adanya masalah pada site yang dapat menghalangi
alur proses dan material. Contoh adalah jalan kerja harus memadai.
Mengurangi genangan air akibat hujan. Genangan air berpotensial
menghambat laju pergerakan alur proses pelaksanaan dan material.
Lokasi site harus diupayakan dalam kondisi bersih dan rapi. Kondisi
ini akan sangat membantu secara psikologis para pekerja yang bekerja
di proyek. Memastikan akses masuk proyek sedemikian arus keluar
masuk material tidak terhambat