Anda di halaman 1dari 26

Pengertian Arus Bolak-Balik

Arus bolak-balik hanya pergerakan muatan listrik melalui media yang mengubah berubah arah secara
berkala. Hal ini berbeda dengan arus searah (DC), di mana pergerakan muatan hanya dalam satu arah
dan konstan. Arus (dalam ampere) adalah jumlah muatan listrik yang mengalir melewati suatu titik
dalam waktu tertentu. Yang menggerakkan arus adalah gaya gerak listrik disebut tegangan (dalam volt).
Jika arusnya bolak balik, maka tegangan juga harus bolak balik, polaritasnya berubah pada siklus teratur.
Jadi pengertian arus bolak balik adalah adalah arus yang polaritasnya berubah pada siklus yang teratur.

Arus bolak-balik merupakan arus yang arah dan besarnya setiap saat berubah-rubah. Arus bolak-balik
dalam dunia kelistrikan banyak digunakan.

Arus bolak-balik selalu mempunyai nilai puncak gelombang atas dan puncak gelombang bawah. Dalam
peristiwa mencapainya nilai puncak gelombang atas dan puncak gelombang bawah maka dikatakan
telah mencapai satu (1) gelombang penuh. Nilai puncak gelombang atas dan puncak gelombang bawah
sering pula disebut nilai dari puncak ke puncak ( nilai peak to peak ). Gaambar di bawah ini menunjukkan
gelombang tegangan bolak-balik sinusoidal.
Jenis dan Macam Arus Bolak Balik

Sebelum menjelaskan pengertian arus bolak – balik, dan untuk mempermudah pengertian arus bolak –
balik maka ada beberapa pengertian berikut yang harus dipahami:

 Radian adalah satuan sistem internasional ( SI ) untuk sudut bidang datar. Radian merupakan
sudut antara 2 jari-jari lingkaran dengan panjang busur di depan sudut tersebut sama dengan
jari-jari lingkaran.

 Kecepatan sudut dinyatakan dengan “ω” )(dibaca omega), yaitu sudut yang ditempuh suatu titik
yang bergerak di tepi lingkaran setiap satuan waktu. Contoh nya, Sebuah penghantar (
konduktor ) yang berputar dalam medan magnit dengan kecepatan ω (rad/detik)θ, maka dalam
waktu t detik menempuh sudut :
α = ω x t ……………….rad
Bila frekuensi yang dihasilkan adalah f Hertz, maka
ω.t =2.π.f.t………………..rad
 Derajat Listrik, pengertian derajat listrik bisa dijelaskan berdasarkan gambar 2 berikut. Menurut
gambar 2, bila kumparan diputar satu putaran penuh ( 3600 putaran mekanik ), tegangan
induksi yang dibangkitkan juga dihasilkan dalam satu putaran penuh dalam 3600. Bila kutub
magnet nya di perbanyak 2 kali atau menjadi 4 kutub, dan kumparan diputar satu keliling, maka
tegangan induksi yang terbangkit menjadi 2 kali nya yaitu 2 siklus ( 7200 ). Dari dua contoh ini
merupakan pengertian dari derajat Listrik. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
Pengertian arus bolak-balik telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yaitu arus yang besar dan arahnya
berubah-rubah setiap waktu ( setiap saat ). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa
arus bolak-balik berbentuk gelombang. Berdasarkan difinisi tersebut maka bentuk gelombang arus
bolak-balik dapat dibedakan menjadi 3 macam bentuk gelombang yaitu :

1. Gelombang Sinusoidal,

2. Gelombang Kotak ( segi empat ), dan


3. 3Gelombang segitiga

Dalam menyatakan harga tegangan AC ada beberapa besaran yang digunakan, yaitu :

1. Tegangan sesaat : Yaitu tegangan pada suatu saat t yang dapat dihitung dari
persamaan E = Emax sin 2π ft jika kita tahu Emax, f dan t.

2. Amplitudo tegangan Emax : Yaitu harga maksimum tegangan. Dalam persamaan:


E = Emax sin 2πft, amplitudo tegangan adalah Emax.

3. Tegangan puncak-ke puncak (Peak-to-peak) yang dinyatakan dengan Epp ialah beda
antara tegangan minimum dan tegangan maksimum. Jadi Epp = 2 Emax.

4. Tegangan rata-rata (Average Value).

5. Tegangan efektif atau tegangan rms (root-mean-square) yaitu harga tegangan yang
dapat diamati langsung dalam skala alat ukurnya.

Bila tegangan bolak-balik diukur dengan sebuah voltmeter DC atau arusnya diukur dengan
galvanometer, maka alat-alat tersebut akan menunjukkan angka nol, karena kumparan koilnya terlalu
lambat untuk mengikuti bentuk gelombang yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik tersebut.
Tetapi bila diukur dengan osiloskop kita dapat melihat nilai-nilai arus atau tegangan yang selalu berubah
tehadap waktu secara periodik, sehingga memperlihatkan sebuah bentuk gelombang.

Jadi dengan mempergunakan alat ukur osiloskop kita dapat mengamati nilai dan bentuk gelombang
yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik. Tetapi dengan dengan mempergunakan Amperemeter AC
dan Voltmeter AC kita juga dapat mengamati salah satu nilai yang ditunjukkan oleh arus bolak-balik,
yaitu nilai arus dan tegangan efektif.
Rangkaian dan Tegangan

Arus Dan Tegangan Sinusoidal

Dalam generator, kumparan persegi panjang yang diputar dalam medan magnetik akan

membangkitkan Gaya Gerak Listrik (GGL) sebesar :

E = Em sinω t

Dengan demikian bentuk arus dan tegangan bolak-balik seperti persamaan di atas yaitu :

i = Im sinω t

v = Vm sinω t

Im dan Vm adalah arus maksimum dan tegangan maksimum.

Bentuk kurva yang dihasilkan persamaan ini dapat kita lihat di layar Osiloskop. Bentuk kurva ini disebut
bentuk sinusoidal

Harga Efektif Arus Bolak-Balik

Dalam rangkaian arus bolak-balik, baik tegangan maupun kuat arusnya berubah-ubah secara periodik.
Oleh sebab itu untuk penggunaan yang praktis diperlukan besaran listrik bolak-balik yang tetap, yaitu
harga efektif. Harga efektif arus bolak-balik ialah harga arus bolak-balik yang dapat menghasilkan panas
yang sama dalam penghantar yang sama dan dalam waktu yang seperti arus searah.

Ternyata besar kuat arus dan tegangan efektifnya masing-masing :


Kuat arus dan tegangan yang terukur oleh alat ukur listrik menyatakan harga efektifnya.

Resistor Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

Bila hambatan murni sebesar R berada dalam rangkaian arus bolak-balik, besar tegangan pada
hambatan berubah-ubah secara sinusoidal, demikian juga kuat arusnya. Antara kuat arus dan tegangan
tidak ada perbedaan fase, artinya pada saat tegangan maksimum, kuat arusnya mencapai harga
maksimum pula.
Andaikan kuat arus yang melewati kumparan adalah I= Imax sint. Karena hambatan kumparan diabaikan
I.R = 0

Capasitor Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik


Andaikan tegangan antara keping-keping capasitor pada suatu saat

V = Vmax sin W t, muatan capasitor saat itu :

Jadi antara tegangan dan kuat arus terdapat perbedaan fase dalam hal ini kuat arus lebih
dahulu daripada tegangan.

Reaktansi

Disamping resistor, kumparan induktif dan capasitor merupakan hambatan bagi arus bolak-balik. Untuk
membedakan hambatan kumparan induktif dan capasitor dari hambatan resistor, maka hambatan
kumparan induktif disebut Reaktansi Induktif dan hambatan capasitor disebut Reaktansi Capasitif.
Impedanzi

Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi induktif, dan
reaktansi capasitif. Untuk menyederhanakan permasalahan, kita tinjau rangkaian arus bolak-balik yang
didalamnya tersusun resistor R, kumparan R, kumparan induktif L dan capasitor C.Menurut hukum ohm,
tegangan antara ujung-ujung rangkaian :
Rangkaian RLC seri

Ada tiga kemungkinan yang bersangkutan dengan rangkaian RLC seri yaitu :

Bila XL>XC atau VL>VC, maka rangkaian bersifat induktif. Tg θ positif, demikian
juga θ positif. Ini berarti tegangan mendahului kuat arus.
Bila XL<XC atau VL<VC, maka rangkaian bersifat Kapasitif. Tg θ negatif, nilai θ
negatif. Ini berarti kuat arus mendahului tegangan

Bila XL=XC atau VL=VC, maka rangkaian bersifat resonansi. tgθ = 0 dan θ = 0, ini
berarti tegangan dan kuat arus fasenya sama

Resonansi

Jika tercapai keadaan yang demikian, nilai Z = R, amplitudo kuat arus mempunyai nilai terbesar,
frekuensi arusnya disebut frekuensi resonansi seri. Besarnya frekuensi resonansi dapat dicari sebagai
berikut :
f adalah frekuensi dalam cycles/det, L induktansi kumparan dalam Henry dan C kapasitas capasitor
dalam Farad.

Getaran Listrik Dalam Rangkaian LC


Getaran listrik adalah arus bolak-balik dengan frekuensi tinggi. Getaran listrik dapat dibangkitkan dalam
rangkaian LC. Kapasitor C dimuati sampai tegangan maksimum. Bila saklar ditutup mengalir arus sesuai
arah jarum jam, tegangan C turun sampai nol. Bersamaan dengan aliran arus listrik timbul medan
magnetik didalam kumparan L. Medan magnetik lenyap seketika pada saat tegangan C sama dengan nol.
Bersamaan dengan itu timbul GGL induksi, akibatnya tegangan C naik kembali secara berlawanan.
Karenanya dalam rangkaian mengalir arus listrik yang arahnya berlawanan dengan arah putar jarum jam.
Jadi dalam rangkaian LC timbul getaran listrik yang frekuensinya :

Sumber Arus Bolak Balik

Tegangan bolak-balik sinusoidal, tersedia dari bermacam-macam sumber. Sumber arus bolak-balik pada
umumnya dihasilkam oleh pembangkit tenaga listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air, Pembangkit
Listrik Tenaga Uap, Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (Panas matahari ). Ada pula pembangkit listrik yang sifatnya mudah dibawa
( portable ).

Keuntungan Arus Bolak-Balik

Keunggulan utama dari arus bolak balik adalah dalam hal transmisi listrik. Sejak awal, Tesla dan
westinghouse menyadari bahwa agar tenaga listrik menjadi praktis maka harus dapat ditransmisikan
secara efisien dalam jarak yang jauh. Jaman itu, PLTA adalah pembangkit yang paling populer,
sementara sumber air berada pada daerah yang sangat jauh dari pusat beban yang memerlukan jalur
transmisi yang panjang. Baik arus AC maupun DC sama-sama memiliki tahanan yang menyebabkan daya
hilang atau losses dalam proses penghantaran.

Jika dayanya sama, maka semakin tinggi arus maka akan semakin rendah arus yang lewat, semakin
rendah arus yang lewat maka akan semakin rendah rugi-rugi daya yang hilang di penghantar. Para
engineer awal ini menyadari bahwa untuk dapat menghantarkan daya secara efisien dalam jarak yang
jauh maka tegangan harus dinaikkan setinggi mungkin. Saat ini sudah banyak jalur transmisi yang
memiliki tegangan 500 kV atau setara 500.000 Volt. Menaikkan tegangan sebelum dikirim melalui jalur
transmisi dapat dilakukan dengan menggunakan trafo (transformer). Dengan trafo, sangat mudah
menaikkan dan menurunkan tegangan. Sistem DC tidak mampu melakukan ini, dan itulajh keunggulan
utama dari arus bolak balik.

Keuntungan berikut dari arus bolak balik adalah pembangkitannya. Salah satu penemuan paling penting
dari akhir 1800-an adalah generator AC, yang merupakan desain yang sederhana yang dibuat praktis
oleh Westinghouse. Mekanikal; sistem dari generator DC jauh lebih rumit, dan kebanyakan DC saat ini
dihasilkan oleh baterai, sel surya, sel bahan bakar, atau dengan mengkonversi AC ke DC.

Arus AC juga unggul dalam konsumsi daya. Mesin DC memerlukan sikat dan komutator untuk bekerja,
sehingga menjadikannya kompleks dan sulit untuk pemeliharaan. Tesla mematenkan motor induksi AC
praktis yang pertama. Kemudian general electric memproduksinya secara massal. Dalam waktu cepat
mesin ini telah terpasang di pabrik, tambang dan pertokoan. Sekarang ini motor AC sudah digunakan di
rumah tangga untuk pompa air dan pendingin.

Kelebihan lain dari arus bolak balik adalah penggunaannya untuk jenis-jenis lampu modern seperti
lampu neon atau lampu CFL.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Rumus Dan Satuan Daya Listrik Beserta
Contoh Soalnya Lengkap

Contoh Soal dan Pembahasaan

Soal Pertama

Dalam rangkaian AC seperti yang diperlihatkan pada gambar, R = 40Ω, Vm = 100 V, dan frekuensi
generator f = 50 Hz. Dianggap tegangan pada ujung-ujung resistor VR = 0 ketika t = 0. Tentukan:

a. arus maksimum,
b. frekuensi sudut generator,
c. arus melalui resistor pada t = 1/75 s
d. arus melalui resistor pada t = 1/150 s

Penyelesaian:

a. Rangkaian resistor murni, Im dapat dicari dengan persamaan:

Im = Vm/R = 100/40 = 2,5 A

b. Frekuensi sudut anguler (ω)

ω = 2. π .f = 2. π .50 = 100 π

c. Untuk rangkaian resistor murni, tegangan sefase dengan arus, sehingga untuk V = Vm.sin ωt, maka I =
Im.sin ωt. Persamaan arus sesaat yaitu:

I(t) = Im.sin ωt = 2,5 sin ωt

Soal Kedua

2. Tegangan bolak-balik dengan persamaan v = 282.8 sin 314.t Volt. Tentukan

a) Tegangan rms
b) Frekwensi
c) Tegangan sesaat ketika t = 4 mdet
d) Gambar Tegangan Sesaat ketika t = 4 mdetik.

Pembahasan
Arus dan Tegangan Bolak-Balik

Arus bolak-balik adalah arus listrik yang arah dan besar arusnya selalu berubah-ubah secara periodik.
Simbol tegangan bolak-balik adalah ~ dan dapat diukur dengan Osiloskop (mengukur tegangan
maksimumnya)

Dari grafik terlihat bahwa tegangan & arus AC merupakangrafik sinusoida. Ini berarti bahwa nilai
tegangan & arus AC besarnya berubah-ubah secara periodik.

Formulasi Arus dan Tegangan Bolak-Balik

Persamaan e and v di atas sesuai dengan persamaan simpangan pada gerak harmonik sederhanan, yaitu
x = A sin ώt. Berdasarkan hal tersebut, maka tegangan bolak-balik mempunyai frekuensi dan periode
seperti halnya dengan gerak harmonik sederhana. Dalam hal ini frekuensi dan periode tegangan bolak-
balik berhubungan dengan pengulangan keadaan maksimum dan minimum dari nilai tegangan. Besaran
frekuensi dan periode tegangan bolak-balik ini dapat ditentukan dengan persamaan berikut:

Sehingga persamaan tegangan bolak-balik dapat dinyatakan sebagai berikut:

Jika tegangan bolak-balik dipasang pada suatu rangkaian, maka arus yang mengalir pada rangkaian juga
merupakan arus bolak-balik yang berubah terhadap waktu menurut fungsi sinus, sehingga arus bolak-
balik dapat dinyatakan dengan persamaan:

Keterangan:
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
ώ = kecepatan sudut (rad/s)

Nilai Efektif Tegangan dan Arus Bolak-Balik


Nilai arus atau tegangan bolak-balik yang dianggap setara dengan arus atau tegangan searah disebut
nilai efektif arus atau tegangan bolak-balik.

Keterangan:
I = nilai efektif arus boalk-balik (A)
Imax = arus maksimum (A)
v = nilai efektif tegangan bolak-balik (volt)
vmax = tegangan maksimum (volt)

Nilai efektif arus dan tegangan bolak-balik dapat diukur dengan menggunakan alat seperti amperemeter
AC, galvanometer AC (untuk arus) dan volmeter AC (untuk tegangan).

Contoh
Sebuah volmeter AC dihubungkan ke sumber tegangan AC menunjukkan nilai 110 Volt, hitung:
a. tegangan maksimum (vmax)?
b. arus efektif yang mengalir melalui hambatan 50 Ω yang
dihubungkan ke sumber tegangan?

Penyelesaian
Vef = 110 volt
R = 50 Ω
a. Vmax = ….?
b. Ief = …?

a.

Jadi, tegangan maksimumnya adalah :

b.

Jadi, pada R = 50 Ω mengalir arus 2.2 A

Rangkaian Arus Bolak-Balik

Rangkaian Resistif
Karena rangkaian resistif dianggap tidak mempunyai induktansi dan kapasitas, maka rangkaian resistif
tidak tidak dipengaruhi oleh perubahan medan magnet disekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka
pada rangkaian resistif, arus dan tegangan bolak-balik mempunyai fase yang sama atau beda fasenya
nol. Keadaan ini dapat digambarkan dengan grafik fungsi sudut fase dari arus dan tegangan seperti
disamping
Rangkaian Induktif
Pada rangkaian induktif, arus listrikmempunyai fase yang berbeda dengan tegangan. Hal ini, tegangan V
mendahului arus dengan beda fase sebesar p/2 atau 90o. Keadaan ini dapat digambarkan dengan grafik
fungsi sudut fase arus dengan tegangan seperti disamping.

Meskipun pada rangkaian induktif tidak terdapat resistor, tetapi pada rangkaian ini terdapat sebuah
besaran yang mempunyai sifat yang sama dengan hambatan listrik, yaitu reaktansi induktif, yang
besarnya dapat ditentukan sebagai berikut:
Keterangan:
XL = reaktansi induktif (Ω)
f = frekuensi (Hz)
ώ = kecepatan sudut (rad/s)
L = induktansi induktor (H)

Rangkaian kapasitif
Sesuai dengan persamaan I dan V di atas, maka pada rangkaian kapasitif, arus listrik mempunyai beda
fase sebesar p/2 dengan tegangan. Hal ini, arus I menda-hului tegangan V dengan beda fase p/2 atau
90o. Keadaan ini dapat digambarkan dengan grafik fungsi sudut fase dari arus dan tegangan seperti di
samping.

Seperti juga pada rangkaian induktif, maka pada rangkaian kapasitif terdapat sebuah besaran reaktansi
yang yang disebut reaktansi kapasitif dan besarnya dapat ditentukan sebagai berikut:

Keterangan:
XL = reaktansi kapasitif (Ω)
f = frekuensi (Hz)
ώ = kecepatan sudut (rad/s)
C = kapasitas kapasitor (F)

Rangkaian Gabungan Seri

Rangkaian R-L seri


Jika gabungan seri antara resistor R dan induktor L dipasang pada sumber tegangan bolak-balik, maka
tegangan induktor VL mendahului arus I dengan beda fase p/2 atau 90o, sedangkan tegangan resistor
VR mempunyai fase yang sama dengan arus I. Keadaan ini dapat digambarkan dengan diagram fasor
seperti di samping.

Keterangan:
Z = impedansi (Ω)
j = beda fase

Rangkaian R-C seri


Jika gabungan seri antara resistor R dengan kapasitor C dipasang pada sumber tegangan bolak-balik,
maka tegangan kapasitor VC tertinggal oleh arus I dengan beda fase 90o, sedangkan tegangan resistor
VR mempunyai fase yang sama dengan arus I. Keadaan ini dapat dapat digambarkan dengan diagram
fasor seperti di samping.
Keterangan:
Z = impedansi (Ω)
j = beda fase

Rangkaian R-L-C seri

Ketika gabungan seri antara resistor R, induktor L dan kapasitor C dihubungkan dengan sumber
tegangan AC, maka tegangan resistor VR mempunyai fase yang sama dengan araus I, tegangan induktor
VL mendahului arus I dengan beda fase 90o, dan tegangan kapasitor VC tertinggal oleh arus I dengan
beda fase 90o. Keadaan ini dapat digambarkan dengan diagram fasor seperti berikut:

RESONANSI

Rangkaian R-L-C seri berada pada keadaan resonansi jika harga reaktansi induktif XL sama dengan harga
reaktansi kapasitif XC, sehingga pada keadaan ini XL-XC = 0 atau rangkaian impedansi sama dengan
hambatan (Z = R).

Selain itu, pada keadaan resonansi berlaku I = V/R, hal ini karena Z = R.

Keterangan:
L = induksi induktor (H)
C = kapasitas kapasitor (F)
f = frekuensi (Hz)

Daya Pada Rangkaian Arus Bolak-Balik

Pada rangkaian arus bolak-balik, dayanya dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:

dimana
P = daya (watt)
Ief = nilai efektif arus bolak-balik (A)
R = hambatan (Ω)
VR = tegangan pada hambatan (volt)

Contoh
Lihatlah gambar rangkaian R-L-C seri berikut ini:

Jika hambatan R = 40 Ω, induktansi L = 8 H dan kapasitansi C = 8 mF dipasang pada sumber tegangan


yang mempunyai tegangan efectif 110 volt dan laju sudut 375 rad/s, maka hitung:
1. arus efektif pada rangkaian?
2. daya pada rangkaian?

Penyelesaian
a. arus efektif (Ief)
R = 40 Ω

kemudian,

Jadi, arus efektif pada rangkaian adalah 2,2 A

b. Daya (P)
Jadi, daya pada rangkaian adalah 193,6 watt

LATIHAN

1. Sebuah kumparan mempunyai induktansi 0,04 H, tentukan:


a. reaktansi induktifnya jika dihubungkan dengan tegangan AC
yang mempunyai frekuensi anguler 10 rad/s?
b. kuat arus maksimum jika tegangannya 20 volt?

2. Sebuah kapasitor mempunyai kapasitansi 12,5 mF disusun seri dengan hambatan 60 Ω kemudian
dihubungkan dengan tegangan AC 120 volt. Jika frekuensi angulernya 1000 rad/s, hitunglah kuatArus
dan beda fase antara V dan I pada rangkaian tersebut?

3. Rangkaian R-L-C seri mempunyai R = 300 Ω, L = 0.6 H and Rangkaian R-L-C seri mempunyai R = 300 Ω,
L = 0.6 H and C = 5 mF dihubungkan dengan sumber tegangan AC yang mempunyai frekuensi anguler
1000 rad/s. Hitunglah:
a. impedansi rangkaian?
b. induktansi diri jika terjadi resonansi?
c. beda fase antara V dan I?

4. Lihatlah pada gambar rangkaian berikut ini! Hitunglah:


a. arus efektif pada rangkaian?
b. daya pada rangkaian?
c. faktor daya?

Share this:

Kumpulan Soal-soal Arus dan Tegangan Listrik Bolak-Balik


Pilihan Ganda

Soal 1

Tegangan suatu rangkaian ketika diukur dengan osiloskop adalah 220 volt. Bila tegangan rangkaian
tersebut diukur lagi dengan menggunakan voltmeter AC, maka angka yang ditunjukkannya adalah ….
a. 110 V
b. 110 √2 V
c. 220 √2 V
d. 220 √3 V
e. 440 V

Soal 2

Pada rangkaian arus bolak-balik yang hanya mengandung induktor murni, maka antara arus dan
tegangan berlaku … .
a. V sefase dengan I
b. V mendahului I sebesar 2/π
c. V mendahului I sebesar π
d. I mendahului V sebesar 2/π
e. I mendahului V sebesar π

Soal 3
Sebuah induktor 50 mH dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik yang memiliki frekuensi
sudut 300 rad/s. Besar reaktansi induktif adalah … .
a. 25 Ω
b. 20 Ω
c. 15 Ω
d. 1,5 Ω
e. 0,15 Ω

Soal 4

Sebuah hambatan murni dialiri arus bolak-balik I = Im .sin ωt . Pada saat sudut fasenya 30o menghasilkan
tegangan 100 volt. Jika sudut fasenya 135o, maka tegangan yang dihasilkan adalah ... .
a. 50 volt
b. 100 volt
c. 100 √2 volt
d. 100 √3 volt
e. 200 volt

Soal 5

Rangkaian seri RLC dengan R = 1.000 Ω ; L = 0,5 H; dan C = 0,2 μF , dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik yang frekuensi angulernya 500 rad/s. Hasil impedansi rangkaian tersebut
mendekati ... .
a. 100 Ω
b. 500 Ω
c. 1.600 Ω
d. 1.800 Ω
e. 2.600 Ω

Soal 6

Sebuah kapasitor dengan kapasitas 100 μF dihubungkan dengan tegangan arus bolak-balik 110 V/ 50 Hz.
Reaktansi kapasitif yang timbul pada kapasitor adalah ... .
a. 500/π Ω
d. 50/2π Ω
b. 500/2π Ω
e. 5/π Ω
c. 50/π Ω

Soal 7

Rangkaian seri R = 40 Ω ; L = 0,1 H; dan C = 100 μF dipasang pada sumber tegangan bolak-balik dengan
frekuensi 100/π Hz. Impedansi rangkaian adalah ...
a. 20 Ω
b. 30 Ω
c. 40 Ω
d. 50 Ω
e. 110 Ω

Soal 8

Rangkaian seri RLC dihubungkan dengan sumber tegangan dan memenuhi persamaan V = (100 √2
sin100t) V. Besar hambatan murni 600Ω , induktansi diri kumparan 2 H, dan kapasitas kapasitor 10 μF .
Daya rangkaian adalah ...
a. 6 W
b. 8 W
c. 10 W
d. 12 W
e. 14 W

Essay

Advertisement

Soal 1

Sebuah resistor, sebuah kapasitor, dan sebuah induktor disusun seri dan dihubungkan dengan sebuah
sumber AC dengan frekuensi f. Tegangan efektif yang melintasi resistor, kapasitor, dan induktor
berturut-turut adalah 10 V, 20 V, dan 14 V. Hitunglah:
a. tegangan sumber AC,
b. sudut fase antara tegangan dan arus,
c. faktor daya!

Soal 2

Frekuensi resonansi suatu rangkaian seri LC adalah 105 Hz. Kapasitansi C memiliki nilai 0,1 μF dan
hambatan komponen dapat dianggap kecil. Tentukan induktansi L rangkaian!

Soal 3

Suatu rangkaian seri RLC dengan L = 0,4 H diberi tegangan sebesar 200 V, 50/π Hz, hingga menghasilkan
daya maksimum. Berapa besar kapasitas kapasitornya?

Soal 4

Rangkaian seri RLC dengan R = 1.600 Ω , L = 400 mH, dan C = 10 μF dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik yang frekuensinya dapat diatur. Hitunglah:
a. frekuensi resonansi rangkaian,
b. impedansi rangkaian dalam keadaan resonansi!

Soal 5

Hitunglah frekuensi resonansi dari sebuah rangkaian dengan hambatan yang diabaikan mengandung
induktansi 40 mH dan kapasitansi 600 pF!

Soal 6

Sebuah rangkaian seri terdiri atas sebuah resistor, sebuah kapasitor, dan sebuah induktor. Rangkaian
tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan AC dengan frekuensi f. Jika tegangan efektif yang
melintasi resistor, kapasitor, dan induktor masing-masing adalah 5 volt, 10 volt, dan 7 volt. Tentukan:
a. tegangan sumber AC,
b. faktor daya!

Soal 7

Sebuah rangkaian seri yang terdiri atas resistor noninduktif 100Ω , sebuah kumparan dengan induktansi
0,10 H dan hambatan yang dapat diabaikan, dan kapasitor 20μF , dihubungkan pada sumber daya 110 V/
60 Hz. Tentukan:
(a) arus,
(b) daya yang hilang,
(c) sudut fase antara arus dan sumber tegangan, dan
(d ) pembacaan voltmeter pada ketiga elemen tersebut!

Soal 8

Hambatan R, induktor L, dan kapasitor C, masing-masing mempunyai nilai 300Ω ; 0,9 H; dan 2 μF . Ketiga
komponen listrik tersebut dihubungkan seri dan diberi tegangan efektif AC sebesar 50 volt dengan
kecepatan sudut 1.000 rad/s. Tentukan:
a. impedansi rangkaian,
b. arus efektif rangkaian,
c. tegangan pada L,
d. tegangan pada C!

Soal 9

Sebuah kapasitor 50 μF dihubungkan dengan sumber tegangan arus bolak-balik. Arus yang mengalir
pada rangkaian adalah I = (4.sin100t) A. Tentukan persamaan tegangan pada kapasitor itu!

Anda mungkin juga menyukai