1
2
I Kep. Anak
I Kep. Maternitas
I Kep.Medikal
Ilmu Keperawatan Ilmu Keperawatan
Bedah
Klinik
I Kep.Jiwa
I Kep. Gadar
Ilmu keperawatan I Kep. Keluarga
Komunitas
I Kep. Komunitas
I Kep. Gerontik
Ilmu Keperawatan
Kebutuhan Biologis Jenis/ Bentuk
Dasar
Masalah KDM
Kebutuhan Psikologis
Penyebab
Kebutuhan sosial
masalah
Kebutuhan Spirutual
Intervensi/
penyelesaiannya
Kebutuhan kultural
Pengelolaan/Manajemen
2
3
salah satu bagian disiplin ilmu keperawatan yang membahas tentang asuhan
keperawatan terhadap klien dewasa yang aktual mengalami atau risiko mengalami
3
4
dan imun hematologi dengan pendekatan proses keperawatan dan ditinjau dari
aspek biopsikososiospiritualkultural.
Banyak kasus penyakit pada dewasa yang berkembang dalam kurun waktu
terakhir ini, menuntut peran aktif tim keperawatan medikal bedah. Topik
dewasa
4
5
Pre Hospital
Triage Intra Hospital Prolong Care
Ambulance Medik Intensive Care
Bedah
Kegawatdaruratan sistem:
Pernapasan kardiovaskuler Persyarafan Perkemihan Pencernaan
Muskuloskletal
Sehat Jiwa
Askep Orientasi Realitas
Kehilangan/berduka
Perkembangan
Persepsi: halusinasi
Psikososial usia
Kecemasan
anak sampai
Perasaan
dengan lansia
Sosial
5
6
Terapi Kelompok
Rehabilitasi
Gambar 4.4 Roadmap Penelitian Keperawatan Jiwa
6
7
Keterlambatan Developmental
Tumbuh
tumbuh Delay
kembang
kembang
Kangaroo
Mother Care Anak Keluarga
Komunikasi
pada anak
Family centered
Bayi berat lahir care
rendah (BBLR) Hospitalisasi
hospitalisasi
dampak
penyakit menahun:
Tb, alergi
terapi
penyakit mengancam bermain
kehidupan: Leukemia,
sufokasi,
Atraumatik
asfiksia
care
Hospice care
Anak merupakan individu yang unik dan bukan merupakan miniatur orang
dewasa. Dalam berkomunikasi kepada anak seorang perawat harus
memperhatikan tahap perkembangan. Penggunaan komunikasi yang kurang tepat
dapat menjadi suatu masalah yang krusial dan bahkan dapat menjadi stresor yang
besar. Perawat harus terus dapat mengkaji permasalahan yang timbul dari komunikasi
yang salah dan harus selalu berusaha mencari cara penyelesaian melalui
penelitian.
Penyakit dapat timbul akibat adanya suatu agen penyebab dan terjadi
disfungsi dari individu. Penyakit anak dapat digolongkan menjadi 3 kategori yaitu
penyakit akut, kronis, dan mengancam kehidupan. Penyakit akut pada anak
merupakan masalah yang serius, misalnya kasus Diare. Jumlah penderita diare di
Propinsi Jawa Timur pada tahun 2006 sebesar 837.724, dengan penderita pada
7
8
balita 346.297, balita dengan diare yang ditangani 41,33 %, sedangkan CFR 0,03
% (sumber : Subdin P2) (Profil provinsi JawaTimur, 2006). Dengan demikian
Diare masih menjadi masalah serius yang harus segera ditangani.
Penyakit kronis merupakan penyakit yang telah dialami seseorang lebih
dari 6 bulan. Fase kanak-kanak memerlukan stimulasi optimal untuk mencapai
tumbuh kembang yang normal. Penyakit yang dialami pada kanak-kanak dapat
mengganggu seorang anak dalam mencapai tahap tersebut. salah satu contoh penyakit
menahun adalah Tb atau tuberculosis. Pada tahun 2006, jumlah penderita TB Paru
yang menunjukan gejala klinis sebesar 79.658, penderita dengan TB Paru Positif
sebesar 34.204 dan yang sembuh 16.458. (IIS 7) (Profil Provinsi Jawa Timur,
2006). Penyakit Tb sangat dipengaruhi oleh perilaku, baik oleh individu maupun
keluarga. Perilaku yang buruk dalam mencegah penularan penyakit Tb dapat
dicegah dengan memberikan Health education kepada keluarga tentang penyakit,
nutrisi dan sanitasi lingkungan. Perawat memiliki andil yang penting dalam
perannya sebagai educator.
Penyakit mengancam kehidupan dapat mengenai pada anak misalnya,
leukemia, asfiksia dsb. Penyakit tersebut tersebut termasuk dalam kategori
emergency. Perawat harus memiliki keterampilan dan keahlian khusus dalam
merawat pasien. Perawat anak perlu membekali diri dengan keterampilan
Neonatus Life Support. Pada BBLR bayi rentan mengalami asfiksia dan
hipotermi. Penerapan Kangaroo Maother care menjadi alternative yang
menguntungkan untuk mencegah hipotermi dan meningkatkan bonding
attachment ibu-anak.
Hospitalisasi bagi anak menjadi sesuatu yang sangat traumatic.
Lingkungan asing dan orang asing menjadi stressor yang besar bagi anak. Perawat
harus dapat menerapkan prinsip atraumatic care pada setiap tindakan terutama
tindakan invasif yang menyakitkan pada anak. Komunikasi yang didasarkan pada
tahap perkembangan anak juga menjadi aspek penting yang harus diterapkan pada
anak.
4.1.2.5 Keperawatan Maternitas
Keperawatan maternitas merupakan bagian dari ilmu keperawatan.
Keilmuan keperawatan maternitas melihat aspek wanita dari sisi fisiologis pada
kondisi pubertas sampai dengan menopause dan dari sisi patologis pada wanita
dengan gangguan reproduksi. Meningkatnya populasi wanita dan berbagai
permasalahan yang muncul untuk itu perlu dikembangkan penelitian yang dapat
menjawab berbagai permasalahan masyarakat terkait keilmuan maternitas.
Rencana pengembangan penelitian pada bidang keilmuan maternitas diarahkan
pada permasalahan di antenatal care, intranatal care, postnatal care, dan gangguan
reproduksi wanita.
8
9
Peningkatan jumlah kematian ibu dan anak di Indonesia yang masih cukup tinggi,
menandakan adanya berbagai masalah kesehatan pada ibu yang belum terselesaikan.
Permasalahan mengenai kurangnya edukasi ibu tentang cara perawatan diri sendiri, sampai
dengan permasalahan peningkatan jumlah kasus keganasan pada organ reproduksi wanita
merupakan tantangan bagi perawat maternitas untuk mengembangkan berbagai penelitian
sehingga dapat memberi solusi dan terobosan baru dalam keilmuan keperawatan maternitas.
Pengembangan penelitian keperawatan maternitas bertujuan mengidentifikasi permasalah
wanita di berbagai kondisi, meningkatkan peranan edukasi dalam mencegah permasalahan
kewanitaan di masyarakat, mengembangkan metode efektif meningkatkan peranan
masyarakat dalam deteksi dini permasalahan kewanitaan, menurunkan angka kematian ibu dan
janin, dan meningkatkan usia harapan hidup wanita dengan gangguan reproduksi.
Klien wanita , Keluarga,
Masyarakat
Antenatal Gangguan
Edukasi
Intranatal Terapi non Pubertas
Farmakologis
Peer group
Postpartum support Premenopause dan
Menopause
Keluarga
Berencana
9
10
10
11
perkembangan Sosial
Promosi Kelp Khusus
Kesehatan krn
Tumbang:
bumil,buteki
Program , balita, anak
Kesehatan sekolah,
Pemerintah remaja,lansia
Masyarakat
dalam krisis :
KLB penyakit
(esp. penyakit
tropis), Bencana
11
12
3. Gambaran empat dimensi pada lansia terhadap proses menua Longaker (1997) :
1. Lansia melihat makna dalam hidupnya
2. Refleksi terhadap hubungan masa lalu dan berharap dapat memperbaikinya
3. Ingin memahami keluhan fisik dan emosional yang dialami dan dirasakan, saat
mengalami suatu penderitaan dengan tujuan untuk memperoleh hikmah dari
penderitaan yang dialaminya
4. Refleksi terhadap kematian, merupakan persiapan terhadap kematian saat seseorang
mulai memasuki usia lanjut
5. Tugas perkembangan lansia meliputi :
1. Pengaturan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
2. Pengaturan dari kehilangan pekerjaan/ pensiun dan penurunan penghasilan
3. Pengaturan kehilangan pasangan /meninggalnya suami/istri
4. Mendirikan perkumpulan kelompok umur, adaptasi tugas masyarakat
5. Membuat perencanaan kehidupan fisik yang memuaskan
6. Lingkup pelayanan pada usia lanjut meliputi:
1. Pelayanan kesehatan berbasis komunitas
Pelayanan pada usia lanjut di masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan usia lajut melalui kegiatan secara berkelompok/peer group dan meningkatkan
kemandirian. Pelayanan kesehatan yang dilakukan meliputi upaya Promotif, Preventif,
Kuratif, Rehabilitatif melalui kegiatan Posbindu, home care dan asuhan keperawatan
komunitas.
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
BAB
CAPAIAN KEGIATAN
17
18
18
19
19
20
penyelenggaraan Kegiatan
pengabdian masyarakat
20
21
21
LINGKUP MASALAH PENELITIAN
ILMU KEPERAWATAN (ROAD MAP) –
by: Nursalam (2014)
Pada bagian ini, penulis hanya ingin berfokus pada identifikasi masalah penelitian ilmu
keperawatan. Masalah-masalah tersebut dapat digunakan sebagai stimulus bagi para
peneliti ilmu keperawatan saat menerjemahkan fakta empiris yang ada di lapangan.
Penjabaran lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan akan dibagi menjadi
6 lingkup masalah penelitian, meliputi: (1) Ilmu Keperawatan Dasar dan Manajemen
Keperawatan, (2) Ilmu Keperawatan Anak, (3) Ilmu Keperawatan Maternitas, (4) Ilmu
Keperawatan Medikal-Bedah dan Gawat Darurat, (5) Ilmu Keperawatan Kesehatan Jiwa,
serta (6) Ilmu Keperawatan Komunitas, Keluarga, dan Gerontik.
3. Masalah deteksi dini tumbuh kembang (DDST) oleh petugas maupun orang tua
Mengkaji dan menilai tahap perkembangan pada bayi/anak menggunakan format
DDST
5. Masalah pengelolaan bermain sesuai tahap tumbuh kembang anak dan jenis penyakit
pada anak yang dirawat di RS (peran petugas kesehatan/perawat dan orang tua)
dalam mempercepat proses penyembuhan anak
• Menentukan jenis permainan sesuai tahap tumbuh kembang anak dan jenis
penyakit
• Menyusun dan membuat rencana permainan
• Melaksanakan rencana permainan di setiap ruang perawatan anak
• Mengevaluasi tindakan bermain yang telah dilakukan pada bayi/anak
• Melakukan pengkajian
• Menentukan diagnosis keperawatan
• Membuat rencana tindakan
• Mengevaluasi tindakan
• Mampu mengkaji/mengidentifikasi tumbuh kembang bayi/anak
• Mampu menilai pertumbuhan bayi dan balita berdasarkan pedoman
antropometri
• Mampu menerapkan konsep bermain pada klien
8. Masalah pelaksanakan asuhan keperawatan pada klien bayi/anak yang dirawat di RS
dengan gangguan sistem tubuh yang sering terjadi pada anak
a. Pemberian posisi
b. Membersihkan hidung
c. Memberikan O2
d. Resusitasi jantung paru
e. Merawat anak dengan pemakaian ETT dan ventilator
f. Menghisap lendir
g. Memberikan nebulizer
h. Drainase postural/fisioterapi dada
i. Pengambilan AGD dan elektrolit
j. Perawatan trakeostomi
k. Perawatan anak dengan water sealed drainase (WSD)
a. Pemberian insulin
b. Mengambil darah untuk pemeriksaan gula darah acak/post prandial
2. Lingkup masalah penelitian ibu intrapartum (kala I–IV) dan asuhan keperawatan
bayi baru lahir (pengkajian–evaluasi):
• Pemenuhan kebutuhan psikososial ibu inpartum
• Peran perawat dalam memonitor kemajuan persalinan (partograf)
• Peran perawat dalam menolong persalinan normal minimal tiga orang
• Peran perawat pada perawatan bayi setelah lahir (menghisap lendir, perawatan
tali pusat, menentukan apgar score, memandikan bayi, menimbang berat badan
(BB) mengukur panjang badan (PB), lingkar kepala, serta lingkar dada bayi)
5) Apakah ada perbedaan kebutuhan psikososial pada klien HIV pada berbagai
stadium
6) Keefektifan intervensi nonfarmakologi dalam mengurangi mual dan muntah
pada klien kanker
c. Sistem kardiovaskuler
1) Keefektifan persiapan kulit terhadap penempatan elektroda untuk memperkecil
artefak
2) Pengaruh prosedur keperawatan tertentu terhadap disritmia
3) Keakuratan teknik pengukuran tekanan darah di berbagai letak
4) Apakah ada perbedaan manifestasi penyakit koroner antara pria dan wanita
5) Bagaimana faktor risiko penyakit arteri koroner pada klien dengan penyakit
vaskular
6) Cara yang terbaik apakah yang dapat membantu merubah kebiasaan gaya hidup
klien untuk mencegah atau mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
7) Apakah metode terapi oksigen nasal atau masker lebih efektif untuk
mempertahankan keadekuatan nilai PaO2
8) Mengapa perdarahan lebih banyak terjadi pada wanita setelah terapi
trombolitik
9) Apakah terapi relaksasi lebih efektif daripada imajinasi terbimbing dalam
pengendalian mual pada klien kemoterapi
10)Apakah pendidikan meningkatkan ketaatan pada sejumlah klien dengan penyakit
jantung
4. Sistem persarafan
1) Alat pengkajian neurologi apa yang paling sesuai untuk mengkaji neurologi secara
cepat
2) Intervensi keperawatan apakah yang paling baik untuk mencegah gelisah dan
agitasi pada klien dengan penyakit Alzheimer
3) Efek frekuensi pengisapan pada klien trauma kepala terhadap peningkatan TIK
4) Alat pengkajian apakah yang paling baik untuk deteksi dini penurunan
kesadaran
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 69
5) Kombinasi intervensi apa yang terbaik pada klien dengan nyeri akut setelah
pembedahan
6) Apakah sifat perawat menentukan intervensinya pada klien yang mengalami
nyeri
7) Intervensi keperawatan nonfarmakologi apa yang dapat membantu mengurangi
nyeri dan kecemasan klien
8) Intervensi keperawatan apa yang paling bermanfaat dalam mengurangi nyeri
selama prosedur penggantian balutan
5. Sistem perkemihan
1) Apakah modifikasi pendidikan dan diet menghambat serangan gagal ginjal
2) Perbedaan stresor psikologi dan stresor fisiologi pada klien hemodialisis dan
dialisis peritoneal
3) Metode koping apakah yang paling efektif atau yang lazim digunakan pada klien
gagal ginjal/hemodialisis
f. Sistem pencernaan
1) Metode apakah yang efektif untuk mengurangi nyeri stomatitis
2) Adakah peran pengelolaan stres dan pengobatan stomatitis
3) Hubungan antara ketaatan diet, minum antasida, dan perubahan gaya hidup
terhadap serangan tukak peptik
4) Peran perawat dalam membantu penyesuaian klien terhadap ostomi (misalnya
hubungan sosial, seksual)
5) Pengaruh intervensi keperawatan klien hepatitis yang mengalami isolasi sosial
6) Intervensi keperawatan apa yang paling baik untuk mengurangi gatal yang disertai
ikterus
7) Intervensi keperawatan apa yang paling baik untuk mencegah diare pada klien
yang memperoleh tube feeding
g. Sistem endokrin
1) Keefektifan biaya pada pemberian terapi antitiroid dan pengobatan tetap iodin
(I131)
2) Kondisi yang paling tepat untuk penyimpanan insulin
3) Apakah penggunaan ulang spuit insulin mengontaminasi insulin dan apa efek
metabolismenya
i. Sistem muskuloskeletal
Intervensi keperawatan apa yang paling sesuai pada klien dengan frustrasi dan depresi
akibat imobilisasi dan hospitalisasi yang berkepanjangan
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 70
j. Lanjut usia
1) Teknik pengkajian spesifik apakah yang merefleksikan status hidrasi pada klien
lanjut usia
2) Apakah pendekatan video pada penyuluhan penghitungan asupan natrium efektif
pada populasi lanjut usia
b. Penelantaran Diri
• Masalah tingkat kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi pada klien yang
mengalami masalah penelantaran diri
• Masalah pemenuhan kebutuhan dasar klien dengan penelantaran diri
c. Bunuh Diri
• Masalah pelaksanaan pengkajian tingkat risiko bunuh diri pada klien
menurut:
- Hatton, Valente dan Rink (1977)
- SIRS (Suicidal Intention Rating Scale)
• Masalah identifikasi kategori perilaku bunuh diri: ancaman bunuh diri, upaya
bunuh diri, dan bunuh diri
• Masalah intervensi keperawatan pada klien dengan masalah risiko bunuh
diri
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 72
Komunitas
a. Pengkajian tentang pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan
kesehatannya melalui upaya pokok puskesmas yang ada di Indonesia.
b. Pengkajian tentang pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung puskesmas.
c. Identifikasi masalah kesehatan prioritas di wilayah kerja puskesmas.
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 73
Keluarga
a. Komunikasi terapeutik setiap berhubungan dengan keluarga.
b. Identifikasi keluarga yang perlu mendapat asuhan keperawatan.
c. Identifikasi kemampuan, kelemahan, kesempatan,
dan bahaya yang dimiliki oleh keluarga binaannya.
d. Penerapan proses keperawatan (pengkajian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi).
e. Menyusun media dan strategi pendidikan
kesehatan yang tepat bagi keluarga binaannya
sesuai dengan masalah kesehatan.
f. Memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga binaannya sesuai dengan masalah
kesehatan.
g. Mendayagunakan kemampuan keluarga sebagai upaya promotif dan
preventif.
h. Melakukan evaluasi terhadap hasil asuhan
keperawatan keluarga yang telah dilakukan.
Gerontik
a. Identifikasi masalah-masalah kesehatan lansia di
keluarga, komunitas, dan institusi layanan (depresi,
ketergantungan, gangguan fisik, demensia, dll).
b. Pengembangan model asuhan keperawatan
(pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi) kepada lansia sebagai individu
yang tinggal dalam keluarga; panti/institusi
pelayanan kesehatan.
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 74
c. Pemanfaatan sumber-sumber yang ada di
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan
lansia.
DAFTAR PUSTAKA