Anda di halaman 1dari 35

1

CONTOH – ROAD MAP


PENELITIAN KEPERAWATAN
By: Nursalam

BIDANG GARAP PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT

4.1. BIDANG GARAP PENELITIAN


4.1.1. Penelitian Keperawatan Dasar
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, meliputi
aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang bersifat kompherensip, ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun yang sakit
mencakup hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Keperawatan bersifat kompherensip artinya pelayanan keperawatan bersifat
menyeluruh, meliputi aspek “ Manusia yang memiliki kebutuhan bio-psiko-sosial
dan spiritual ”. Keperawatan merupakan pelayanan esensial yang diberikan oleh
perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang mempunyai masalah
kesehatan. Dalam memberikan pelayanan keperawatan harus didasarkan atas ilmu
dan kiat keperawatan. Berdasarkan ilmu, artinya perawatan harus dilandasi dan
menggunakan ilmu perawatan dan kiat keperawatan yang mempelajari bentuk dan
sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia suatu upaya keperawatan dan
penyembuhan. Berdasarkan kiat artinya perawat lebih difokuskan pada
kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara
komperehensip dengan sentuhan seni. Secara umum keperawatan adalah
merupakan suatu indentifikasi seni. Istilah seni berarti ketrampilan praktik yang
diperoleh melalui pengamatan/ pengalaman.
Ilmu keperawatan adalah sintesa dari ilmu keperawatan dasar, ilmu
keperawatan klinik, dan ilmu keperawatan komunitas. Ilmu keperawatan dasar
merupakan sintesis dari ilmu biomedik termasuk psikoneuroimunologi, ilmu
psikologi dan sosial. Keilmuan Dasar Keperawatan berfokus pada ilmu yang
membentuk pemahaman paradigma, profesi keperawatan, dan konsep
pertumbuhan dan perkembangan manusia serta pemahaman akan beberapa teori
keperawatan. Selain itu, kelompok keilmuan ini juga berfokus pada pemahaman
konsep diri dan keluarga, konsep kecemasan dan kehilangan, konsep berubah dan
dinamika kelompok, konsep sistem dan pendekatan sistem, serta konsep etik dan
hukum dalam keperawatan. Sementara itu, Keilmuan Keperawatan Dasar
berfokus pada kemampuan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah dan
keterampilan dasar yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Penekanan kelompok keilmuan ini adalah pengenalan proses keperawatan sebagai
pendekatan pemecahan masalah ilmiah, penerapan konsep dasar keperawatan
dalam memenuhi kebutuhan klien, pengaruh faktor gizi terhadap kesehatan tubuh
pada berbagai tingkat daur kehidupan manusia, serta faktor sosial ekonomi dan
budaya terhadap kepadatan zat gizi yang diperlukan.
Wawasan ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu yang mempelajari
bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, melalui

1
2

pengkajian mendasar tentang hal-hal yang melatarbelakangi, serta mempelajari


berbagai upaya untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut, melalui pemanfaatan
semua sumber daya yang ada potensial.
I Dasar Kep.
Ilmu Keperawatan
I Kepemimpinan &
Dasar
Manajemen Kep.

I Kep. Anak
I Kep. Maternitas
I Kep.Medikal
Ilmu Keperawatan Ilmu Keperawatan
Bedah
Klinik
I Kep.Jiwa

I Kep. Gadar
Ilmu keperawatan I Kep. Keluarga
Komunitas
I Kep. Komunitas

I Kep. Gerontik

Ilmu Keperawatan
Kebutuhan Biologis Jenis/ Bentuk
Dasar
Masalah KDM
Kebutuhan Psikologis

Penyebab
Kebutuhan sosial
masalah

Kebutuhan Spirutual
Intervensi/
penyelesaiannya
Kebutuhan kultural

Pengelolaan/Manajemen

Kondisi sakit Perubahan


bio-psiko-sosial- Terapi Medis

Peran sakit Respon


Bio-Psiko-Sosial-Spiritual

2
3

Gambar 4.1 Roadmap penelitian Keperawatan Dasar

Penelitian Keperawatan Dasar diarahkan untuk mengembangkan ilmu


keperawatan dasar dan ilmu manajemen serta kepemimpinan keperawatan.
Penelitian keperawatan dasar tentunya merujuk pada wawasan ilmu keperawatan,
yang mencakup ilmu-ilmu yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia, serta mempelajari berbagai upaya untuk mencapai
kebutuhan dasar tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah paradigm
keperawatan dengan keyakinan bahwa manusia sebagai mahluk yang
komprehensif dan unik. Komprehensif karena manusia memiliki kebutuhan yang
holistik, karena holistic maka setiap individu memiliki respon yang unik.
Penelitian juga diarahkan pada kajian keperawatan dasar yaitu respon individu
akibat penyakit yang diderita, perubahan lingkungan sebagai dampak sakit dan
respon atas pengobatan yang diberikan.
Bidang garapan dan fenomena yang menjadi objek studi (penelitian) ilmu
keperawatan dasar adalah Penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia (bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual), mulai dari tingkat individu utuh,
mencakup seluruh siklus kehidupan, sampai pada tingkat masyarakat, yang juga
tercerminkan pada tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat sistem organ
fungsional sampai molekuler.
4.1.2. Penelitian Keperawatan Klinik

4.1.2.1 Keperawatan Medikal Bedah

Penelitian Keperawatan Medikal Bedah merupakan bagian dari health

science. Pengembangan penelitian dan pengabdian Keperawatan Medikal Bedah

dilakukan di tatanan pelayanan yaitu rumah sakit, klinik dan masyarakat.

Pengembangan penelitian dan pengabdian Keperawatan Medikal Bedah diarahkan

pada sepuluh sistem tubuh manusia. Keperawatan Medikal Bedah merupakan

salah satu bagian disiplin ilmu keperawatan yang membahas tentang asuhan

keperawatan terhadap klien dewasa yang aktual mengalami atau risiko mengalami

gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia akibat perubahan struktur dan

fungsi tubuh melalui cakupan materi asuhan keperawatan klien perioperatif,

sistem respirasi, sistem kardiovaskuler, sistem integumen, endokrin,

gastrointestinal, perkemihan, muskuloskeletal, persepsi sensori, neurobehavior

3
4

dan imun hematologi dengan pendekatan proses keperawatan dan ditinjau dari

aspek biopsikososiospiritualkultural.

Banyak kasus penyakit pada dewasa yang berkembang dalam kurun waktu

terakhir ini, menuntut peran aktif tim keperawatan medikal bedah. Topik

penelitian dan pengabdian masyarakat selalu berkembang dalam setiap periode.

Dalam melakukan penelitian dan pengabdian perawat harus selalu berorientasi

kepada masalah yang menjadi trend issue di masyarakat.


Pelayanan Masyarakat

Keperawatan Medikal Bedah

dewasa

Keperawatan Keperawatan Keperawatan Keperawatan Keperawatan


respirasi kardiovaskuler integumen endokrin gastrointestinal

Keperawatan Keperawatan Keperawatan Keperawatan Keperawatan


perkemihan muskuloskeletal persepsi sensori kneurobehavior imun hematologi

Gambar 4.2 Roadmap penelitian Keperawatan Medikal Bedah

4.1.2.2 Keperawatan Kritis


Penelitian keperawatan kritis berfokus pada pemberian asuhan
keperawatan klien/pasien meliputi anak-anak dan dewasa yang mempunyai
masalah aktual dan potensial yang mengancam kehidupan tanpa atau terjadinya
secara mendadak atau tidak dapat diperkirakan dan tanpa atau disertai kondisi
lingkungan yang tidak dapat dikendalikan meliputi kegawatan sistem pernafasan,
sistem kardiovaskuler, sistem persyarafan, sistem perkemihan, sistem pencernaan,
sistem muskuloskletal, kegawatan karena keracunan dan kegawat daruratan jiwa.

4
5

Asuhan keperawatan pada klien yang mengalami kegawatan yang


mengancam kehidupan meliputi Pre hospital (Triage), hospital dan prolong care
(intensive care) dengan menggunakan pendekatan Airway, Breathing, Circulation,
Disability, dan Exposure.

Airway Breathing Circulation Disability


Exposure

Pre Hospital
Triage Intra Hospital Prolong Care
Ambulance Medik Intensive Care
Bedah

Kegawatdaruratan sistem:
Pernapasan kardiovaskuler Persyarafan Perkemihan Pencernaan
Muskuloskletal

Gambar 4.3 Roadmap penelitian keperawatan Kritis

4.1.2.3 Keperawatan Jiwa

Deteksi Dini / Screening/Pengkajian Masalah Keperawatan Jiwa


dalam rentang Sehat- sakit

Psikososial Gangguan Jiwa


Askep Gangguan Hubungan

Askep Defisit Perawatan Diri


Askep Gangguan Kognitif

Askep Perilaku Bunuh Diri


Askep Perilaku kekerasan
Askep Gangguan Alam

Askep Perubahan Sensori


Gangguan Konsep diri

Sehat Jiwa
Askep Orientasi Realitas
Kehilangan/berduka

Perkembangan
Persepsi: halusinasi

Psikososial usia
Kecemasan

anak sampai
Perasaan

dengan lansia
Sosial

5
6

Masalah Keperawatan Pada Kelompok


Khusus
Jiwa Anak:
Autis
NAPZA
ADHD
RM
GTL

Terapi Modalitas Keperawatan Jiwa


Terapi Terapi Keluarga

Terapi Kelompok

Rehabilitasi
Gambar 4.4 Roadmap Penelitian Keperawatan Jiwa

Pengembangan penelitian Keperawatan Jiwa diarahkan pada rentang


respon kesehatan jiwa yang meliputi sehat jiwa, masalah psikososial dan
gangguan jiwa. Setiap bagian tersebut terdiri dari berbagai konsep dan masalah
yang dapat dikembangkan menjadi bahan penelitian. Kondisi sehat jiwa dapat
dilihat melalui tumbuh kembnag seorang manusia dari segi perkembangan
psikososial. Sementara masalah psikosial akan didapati pada sesorrang yang
mengalami masalah kehilangan, kecemasana dan harga diri rendah situasional.
Sedangkan masalah gangguan jiwa meliputi delapan masalah yang terdiri dari
konsep dan pendekatan asuhan keperawatan yang sangat potensial untuk
dilakukan penelitian. Selain ketiga bagian tersebut terdapat pula masalah
kesehatan jiwa pada kelompok khusus seperti pada gangguan jiwa anak dan
perilaku pengguna napza yang dapat dikembangkan sebagai bahan penelitian.
Seluruh permasalahan tersebut akan mendapatkan penanganan melalu
pelaksanaan terapi modalitas yang berfokus pada tiga sistem, yaitu individu,
kelompok dan keluarga yang juga menjadi bagian sentral pengembangan
penelitian di keperawatan jiwa.
4.1.2.4 Keperawatan Anak
Penelitian keperawatan anak diarahkan kepada tiga bidang garap yaitu
pada keperawatan penyakit akut, menahun dan mengancam kehidupan. paradigma
keperawatan anak tidak dapat terlepas dari pertumbuhan dan perkembangan anak.
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak tidak selalu tercapai pada tahap
normal, akan tetapi dapat pula terjadi kemunduran dan berakhir pada kegagalan
dalam pertumbuhan dan perkembangan. Topik pertumbuhan dan perkembangan
selalu berkembang dalam setiap periode.

6
7

Keterlambatan Developmental
Tumbuh
tumbuh Delay
kembang
kembang

Kangaroo
Mother Care Anak Keluarga
Komunikasi
pada anak
Family centered
Bayi berat lahir care
rendah (BBLR) Hospitalisasi

penyakit akut : diare,


bronchopneumoni

hospitalisasi
dampak
penyakit menahun:
Tb, alergi

terapi
penyakit mengancam bermain
kehidupan: Leukemia,
sufokasi,
Atraumatik
asfiksia
care

Hospice care

Gambar 4.5 Roadmap penelitian keperawatan anak

Anak merupakan individu yang unik dan bukan merupakan miniatur orang
dewasa. Dalam berkomunikasi kepada anak seorang perawat harus
memperhatikan tahap perkembangan. Penggunaan komunikasi yang kurang tepat
dapat menjadi suatu masalah yang krusial dan bahkan dapat menjadi stresor yang
besar. Perawat harus terus dapat mengkaji permasalahan yang timbul dari komunikasi
yang salah dan harus selalu berusaha mencari cara penyelesaian melalui
penelitian.
Penyakit dapat timbul akibat adanya suatu agen penyebab dan terjadi
disfungsi dari individu. Penyakit anak dapat digolongkan menjadi 3 kategori yaitu
penyakit akut, kronis, dan mengancam kehidupan. Penyakit akut pada anak
merupakan masalah yang serius, misalnya kasus Diare. Jumlah penderita diare di
Propinsi Jawa Timur pada tahun 2006 sebesar 837.724, dengan penderita pada

7
8

balita 346.297, balita dengan diare yang ditangani 41,33 %, sedangkan CFR 0,03
% (sumber : Subdin P2) (Profil provinsi JawaTimur, 2006). Dengan demikian
Diare masih menjadi masalah serius yang harus segera ditangani.
Penyakit kronis merupakan penyakit yang telah dialami seseorang lebih
dari 6 bulan. Fase kanak-kanak memerlukan stimulasi optimal untuk mencapai
tumbuh kembang yang normal. Penyakit yang dialami pada kanak-kanak dapat
mengganggu seorang anak dalam mencapai tahap tersebut. salah satu contoh penyakit
menahun adalah Tb atau tuberculosis. Pada tahun 2006, jumlah penderita TB Paru
yang menunjukan gejala klinis sebesar 79.658, penderita dengan TB Paru Positif
sebesar 34.204 dan yang sembuh 16.458. (IIS 7) (Profil Provinsi Jawa Timur,
2006). Penyakit Tb sangat dipengaruhi oleh perilaku, baik oleh individu maupun
keluarga. Perilaku yang buruk dalam mencegah penularan penyakit Tb dapat
dicegah dengan memberikan Health education kepada keluarga tentang penyakit,
nutrisi dan sanitasi lingkungan. Perawat memiliki andil yang penting dalam
perannya sebagai educator.
Penyakit mengancam kehidupan dapat mengenai pada anak misalnya,
leukemia, asfiksia dsb. Penyakit tersebut tersebut termasuk dalam kategori
emergency. Perawat harus memiliki keterampilan dan keahlian khusus dalam
merawat pasien. Perawat anak perlu membekali diri dengan keterampilan
Neonatus Life Support. Pada BBLR bayi rentan mengalami asfiksia dan
hipotermi. Penerapan Kangaroo Maother care menjadi alternative yang
menguntungkan untuk mencegah hipotermi dan meningkatkan bonding
attachment ibu-anak.
Hospitalisasi bagi anak menjadi sesuatu yang sangat traumatic.
Lingkungan asing dan orang asing menjadi stressor yang besar bagi anak. Perawat
harus dapat menerapkan prinsip atraumatic care pada setiap tindakan terutama
tindakan invasif yang menyakitkan pada anak. Komunikasi yang didasarkan pada
tahap perkembangan anak juga menjadi aspek penting yang harus diterapkan pada
anak.
4.1.2.5 Keperawatan Maternitas
Keperawatan maternitas merupakan bagian dari ilmu keperawatan.
Keilmuan keperawatan maternitas melihat aspek wanita dari sisi fisiologis pada
kondisi pubertas sampai dengan menopause dan dari sisi patologis pada wanita
dengan gangguan reproduksi. Meningkatnya populasi wanita dan berbagai
permasalahan yang muncul untuk itu perlu dikembangkan penelitian yang dapat
menjawab berbagai permasalahan masyarakat terkait keilmuan maternitas.
Rencana pengembangan penelitian pada bidang keilmuan maternitas diarahkan
pada permasalahan di antenatal care, intranatal care, postnatal care, dan gangguan
reproduksi wanita.

8
9

Peningkatan jumlah kematian ibu dan anak di Indonesia yang masih cukup tinggi,
menandakan adanya berbagai masalah kesehatan pada ibu yang belum terselesaikan.
Permasalahan mengenai kurangnya edukasi ibu tentang cara perawatan diri sendiri, sampai
dengan permasalahan peningkatan jumlah kasus keganasan pada organ reproduksi wanita
merupakan tantangan bagi perawat maternitas untuk mengembangkan berbagai penelitian
sehingga dapat memberi solusi dan terobosan baru dalam keilmuan keperawatan maternitas.
Pengembangan penelitian keperawatan maternitas bertujuan mengidentifikasi permasalah
wanita di berbagai kondisi, meningkatkan peranan edukasi dalam mencegah permasalahan
kewanitaan di masyarakat, mengembangkan metode efektif meningkatkan peranan
masyarakat dalam deteksi dini permasalahan kewanitaan, menurunkan angka kematian ibu dan
janin, dan meningkatkan usia harapan hidup wanita dengan gangguan reproduksi.
Klien wanita , Keluarga,
Masyarakat
Antenatal Gangguan

Edukasi
Intranatal Terapi non Pubertas
Farmakologis

Peer group
Postpartum support Premenopause dan
Menopause

Keluarga
Berencana

Gambar 4.6 Roadmap Penelitian Keperawatan Maternitas

9
10

Wanita merupakan sasaran utama dari keperawatan maternitas. Permasalahan yang


timbul pada seorang wanita merupakan hasil interaksinya dengan keluarga, lingkungan, dan
masyarakat di sekitar. berbagai hal yang terkait dengan kesehatan wanita itulah kemudian
membuat sasaran penelitian keperawatan maternitas adalah klien wanita itu sendiri, keluarga,
dan masyarakat di sekitar klien yang berpotensi untuk menimbulkan baik permasalahan
maupun solusi bagi klien wanita terutama pada aspek kesehatan reproduksi.
Topik pada Penelitian Keperawatan Maternitas mencakup aspek pubertas, gangguan
reproduksi, menopause dan menopause, antenatal care, intranatal care, postpartum care, dan
keluarga berencana. Keperawatan maternitas melihat klien wanita secara utuh mulai dari
pubertas sampai ke masa menopause dengan berbagai keunikan dan berbagai permasalah
pada masing-masing tahapan perkembangan fungsi reproduksi.
Angka kematian ibu yang masih tinggi di Indonesia, meningkatnya jumlah penderita
kanker pada alat reproduksi, besarnya jumlah kasus infeksi organ reproduksi wanita, dan
kegagalan program Keluarga Berencana merupakan beberapa permasalahan yang timbul dalam
bidang garap keperawatan maternitas. Permasalahan yang kompleks tersebut tidak dapat
dilihat hanya pada masing-masing individu tiap wanita namun merupakan
permasalahan yang didahului dengan adanya ketidakefektifan edukasi, budaya masyarakat
yang mempunyai kecenderungan kurang sehat, kurangnya inovasi dalam pengembangan
kesehatan reproduksi wanita, dan berbagai hal lain yang mempengaruhi penurunan angka
kesehatan ibu. Penelitian yang ingin dikembangkan dalam keperawatan maternitas adalah
penelitian yang terkait dengan edukasi, berbagai terapi non farmakologis termasuk di dalamnya
perawatan pada kondisi reproduksi akut, dan pengembangan support group sebagai solusi
pemecahan masalah untuk berbagai topik yang ada pada keperawatan maternitas.
4.1.3 Penelitian Keperawatan Komunitas
4.1.3.1 Keperawatan Komunitas dan Keluarga
Ilmu Keperawatan terdiri atas keperawatan dasar, klinik dan komunitas di mana
masing-masing memiliki bidang garap tersendiri. Pengembangan penelitian pada
keperawatan komunitas diarahkan pada rentang sehat-beresiko-sakit. Di mana sasarannya
adalah individu, keluarga, masyarakat dan lembaga sosial. Fokus utama dari penelitian
keperawatan kesehatan komunitas adalah bagaimana membuat masyarakat tau, mau dan
mampu untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri. Dalam rentang sehat topik
penelitian yang bisa diangkat dalam keperawatan komunitas adalah promosi kesehatan
(terkait metode dan inovasi media kesehatan) serta program dan kebijakan kesehatan
masyarakat yang dicanangkan pemerintah seperti KB, PHBS, dll. Pemilihan topik pada
keperawatan kesehatan komunitas dalam rentang sehat ditujukan pada kelompok khusus
tumbuh kembang sesuai dengan agregat, sementara pada rentang sakit difokuskan pada
masalah kesehatan dg pengawasan, kelp resti terserang penyakit dan komunitas dalam krisis
(baik bencana maupun KLB penyakit, terutama penyakit tropis).
Pada lingkup keluarga topik penelitian bisa mengacu pada keluarga sesuai dengan tahap
perkembangannya dan Keluarga dengan masalah kesehatan prioritas:
kronis,menular,degeneratif, psikologis. Pada individu bisa mengacu pada 6 penyakit menular
yaitu TB, ISPA, Pneumonia, DBD, Malaria, Kusta. Selain itu, adanya lembaga-lembaga
sosial seperti Liponsos, Panti Werdha juga dapat dimanfaatkan sebagai sasaran atau topik
penelitian keperawatan kesehatan komunitas.

10
11

SEHAT Masyarakat Keluarga Kelompok di


sesuai tahap Lembaga

perkembangan Sosial
Promosi Kelp Khusus
Kesehatan krn
Tumbang:
bumil,buteki
Program , balita, anak
Kesehatan sekolah,
Pemerintah remaja,lansia

SAKIT Kelp Khusus : Keluarga dg masalah kesehatan Individu : 6 penyakit


masalah prioritas: menular
kesehatan dg kronis,menular,degeneratif, TB, ISPA,
pengawasan, psikologis Pneumonia, DBD,
kelp resti Malaria, Kusta
terserang
penyakit

Masyarakat
dalam krisis :
KLB penyakit
(esp. penyakit
tropis), Bencana

Gambar 4.7 Roadmap penelitian Keperawatan Komunitas dan Keluarga

11
12

4.1.3.2 Keperawatan Gerontik


Keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan pelayanan
terhadap usia lanjut di berbagai tatanan dan membantu usia lanjut untuk mencapai dan
mempertahankan fungsi yang optimal. Lingkup praktek keperawatan gerontik meliputi
pemberian asuhan keperawatan, melaksanakan advokasi dan bekerja untuk meningkatkan
kemampuan kemandirian usia lanjut, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan
menunjang proses kematian yang bermartabat.
1. Konsep Tentang Usia Lanjut :
Pada Usia lanjut perkembangan lebih pada proses kematangan (maturasi)
Jumlah Usia lanjut cenderung melonjak di masa-masa mendatang
Usia Lanjut terjadi perubahan fisik dan psikososial
Usia lanjut lebih berfokus pada dirinya sendiri
Usia lanjut memiliki kemampuan memaksimalkan kemandiriannya, membangun
hubungan sosial, dan memlihara kehidupan yg berkualitas
Kebutuhan khusus usia lanjut : peningkatan kesehatan dan pncegahan penyakit
2. Jung’s Theory of Individualism :
– Perjalanan proses menua, perubahan kepribadian sering dimulai dari luar difokuskan
dan diperhatikan kemandirian dirinya di masyarakat ke arah dalam diri, seperti
individu mencari jawaban dari dalam diri.
– Menua dikatakan sukses ketika seseorang melihat ke dalam dan nilai dirinya lebih dari
kehilangan atau pembatasan fisiknya. Individu dapat menerima prestasi dan
keterbatasannya.

3. Gambaran empat dimensi pada lansia terhadap proses menua Longaker (1997) :
1. Lansia melihat makna dalam hidupnya
2. Refleksi terhadap hubungan masa lalu dan berharap dapat memperbaikinya
3. Ingin memahami keluhan fisik dan emosional yang dialami dan dirasakan, saat
mengalami suatu penderitaan dengan tujuan untuk memperoleh hikmah dari
penderitaan yang dialaminya
4. Refleksi terhadap kematian, merupakan persiapan terhadap kematian saat seseorang
mulai memasuki usia lanjut
5. Tugas perkembangan lansia meliputi :
1. Pengaturan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
2. Pengaturan dari kehilangan pekerjaan/ pensiun dan penurunan penghasilan
3. Pengaturan kehilangan pasangan /meninggalnya suami/istri
4. Mendirikan perkumpulan kelompok umur, adaptasi tugas masyarakat
5. Membuat perencanaan kehidupan fisik yang memuaskan
6. Lingkup pelayanan pada usia lanjut meliputi:
1. Pelayanan kesehatan berbasis komunitas
Pelayanan pada usia lanjut di masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan usia lajut melalui kegiatan secara berkelompok/peer group dan meningkatkan
kemandirian. Pelayanan kesehatan yang dilakukan meliputi upaya Promotif, Preventif,
Kuratif, Rehabilitatif melalui kegiatan Posbindu, home care dan asuhan keperawatan
komunitas.

12
13

2. Pelayanan Kesehatan Lansia Berbasis Institusi


a. Poliklinik Geriatrik (rawat jalan) bersifat subspesialistik.
Pelayanan yang diberikan meliputi assesment, pengobatan sederhana dan konsultasi
b. Bangsal Geriatrik Akut
Pelayanan yang diberikan meliputi assesment, kuratif dan rehabilitatif terutama untuk
usia lanjut penderita penyakit akut & sub akut : stroke, penyakit jantung, pneumonia,
diabet.
c. Bangsal Geriatri Kronis / Rawat Inap
Merawat usia lanjut dengan penyakit kronis
d. Panti Werda = Nursing home
Layanan diberikan pada usia lanjut yang mengalami ketergantungan fisik, memerlukan
bantuan medis secara yang bersifat intermediate dan keterbatasan keluarga dalam
merawat
e. Konsultasi Geriatri : Layanan Konsultatif pada klien geriatrik
f. Respite care/tempat peristirahatan
Ditujukan pada usia lanjut dengan gangguan fungsional yang ringan/ mengalami
ketergantungan ringan dan tidak menghendaki tinggal di dalam keluarga
g. Perawatan harian/day care
Adalah pelayanan yang diberikan oleh perawat profesional kepada usia lanjut di lingkungan
masyarakat selama beberapa jam dalam setiap harinya, ditujukan pada usia lanjut yang
mengalami gangguan atau kemunduran fisik dan kognitif yang membatasi kemandiriannya,
tidak mengalami sakit yang parah, dimana keluarga memiliki keterbatasan sumberdaya
dalam merawat.

13
14

Lansia mengalami Terjadi masalah


penurunan fungsi kesehatan pada lansia

Masalah kesehatan pd lansia :


• Immobility
• Instability (falls)
• Intelectual impairment
• Isolation
• Incontinence
• Impotence
• Immuno-deficiency
• Infection
• Malnutrition
• Impaction
• Iatrogenesis
• Insomnia
• Impairment of vision,
hearing, taste, smell,
communication,
convalescence, skin integrity

Lansia di Lansia di keluarga Lansia di institusi


masyarakat

Upaya kesehatan Pelaksanaan tugas Perawatan jangka


pada kelompok keluarga dalam panjang
lansia merawat lansia

Gambar 4.8 Roadmap penelitian keperawatan gerontik

14
15

Penelitian keperawatan gerontik diarahkan pada masalah kesehatan yang sering


terjadi pada lansia. Masalah kesehatan yang sering terjadi adalah immobility, instability
(falls), intelectual impairment, isolation, incontinence, impotence, immuno-deficiency,
infection, malnutrition, impaction, iatrogenesis, insomnia, impairment of : vision,
hearing, taste, smell, communication, convalescence, skin integrity. Selain itu penelitian juga
difokuskan pada ruang lingkup perawatan lansia yaitu lansia di keluarga, masyarakat dan
institusi.
4.2. BIDANG GARAP PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan bagian dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Kegiatan pengabdian masyarakat menjadi sarana bagi staf dosen untuk
mendharmabaktikan hasil karya penelitian untuk diterapkan di dalam masyarakat demi
peningkatan keperawatan. Kegiatan pengabdian masyarakat menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari hasil penelitian. Keperawatan yang merupakan bagian dari profesi kesehatan
memegang peranan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Keperawatan
yang merupakan bagian dari profesi kesehatan, maka dalam penerapan kegiatan pengabdian
masyarakat selaras dengan Roadmap kegiatan pengabdian masyarakat Universitas khususnya
pada bidang kesehatan yaitu:
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Manajemen Kesehatan
a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan
b. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
c. Pengembangan sistem informasi kesehatan.
d. Peningkatan kemampuan surveilans epidemiologi dan penanggulangan
wabah
e. Fasilitasi peran sektor swasta dalam upaya peningkatan pembangunan
kesehatan
2. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE)
b. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular dan pengendalian faktor resiko penyakit
tidak menular
c. Fasilitasi pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat
d. Penguatan masyarakat dalam melakukan advokasi kesehatan
e. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan bahan makanan
tambahan, bahan berbahaya, dan zat adiktif lainnya
f. Peningkatan pengetahuan masyarakat untuk dapat memanfaatkan TOGA
yang ada di sekitar tempat tinggal.
3. Peningkatan Lingkungan Sehat
a. Peningkatan kesadaran penyediaan sanitasi dasar
b. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan yang berbasis
masyarakat.
c. Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
d. Pengembangan wilayah sehat

4. Perbaikan Gizi Masyarakat


a. Peningkatan pendidikan gizi masyarakat

15
16

b. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan


akibat kekurangan yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat
gizi mikro lainnya
c. Peningkatan surveilans gizi
d. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi (kadarzi)
Dalam penerapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara khusus maka,
didasarkan pada kompetensi keilmuan yang dimiliki oleh civitas Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga. Bidang garap meliputi 3 area penting dalam keperawatan yaitu:
(1) Keperawatan Dasar yang terdiri atas:
Ilmu Keperawatan Dasar (IKD)
Manajemen Keperawatan
Keperawatan HIV dan AIDS (2)
Keperawatan Klinik yeng terdiri atas:
Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan Kritis
Keperawatan Anak
Keperawatan Maternitas
Keperawatan Jiwa
(3) Keperawatan Komunitas
Keperawatan Komunitas dan keluarga
Keperawatan Gerontik
Kegiatan dalam pengabdian masyarakat yang diarahkan kepada masalah keperawatan
yang merupakan bagian dari profesi kesehatan dapat berupa:
Sosialisasi/penyuluhan sebagai upaya prevensi dan promosi melalui pendidikan
kesehatan
Pendampingan pada masyarakat untuk kemandirian dalam mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatan
Pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat
Pembimbingan pada daerah binaan yang memiliki masalah kesehatan
Tindakan/aksi untuk promosi dan prevensi di masyarakat
Pratikum atau praktek lapangan
Pemanfaat produk hasil penelitian di masyarakat
Penyusunan dan Pengembangan model keperawatan di masyarakat
Penerapan model keperawatan di masyarakat

16
17

BAB

CAPAIAN KEGIATAN

No Kegiatan Mekanisme dan rancangan Indikator Baseline Target/Capaian


2014 2015 2016 2017 2018 2019
1. Penelitian 1. Menyusun alur dan 1. Peningkatan jumlah penelitian
Nasional mekanisme penelitian Nasional dana eksternal:
2. Meningkatkan atmosfer Stranas, Ristek, dsb.
akademik yang mendukung 2. Peningkatan jumlah dosen yang
kegiatan penelitian melalui terlibat dalam penelitian
system manajemen yang Nasional
integrative dan kompetitif 3. Peningkatan jumlah mahasiswa
3. Mendorong dan memfasilitasi aktif yang terlibat dalam
kepada setiap dosen untuk penelitian dosen
membuat proposal penelitian 4. Peningkatan jumlah penelitian
4. Pembentukan Peer Group kerjasama fakultas dengan
Research yang beranggotakan lintas sektoral
tim dosen yang berasal dari 5. Terciptanya produk/model hasil
bidang keilmuan yang sama penelitian dosen.
dibawah departemen yang
menpunyai fungsi sebagai
media bimbingan dan arahan
dalam pembuatan proposal
5. Secara aktif mengirimkan
proposal penelitian yang
diselenggarakan oleh institusi
pemberi dana tingkat nasional
melalui peran aktif unit
Penelitian Fakultas dan LPPM
Universitas.

17
18

6. Aktif dalam membangun


kerjasama interdisipliner dari
Fakultas lain dalam menyusun
proposal dan kegiatan
penelitian kerjasama
7. Membangun kerjasama lintas
sektoral dan kerjasama dengan
instansi pemerintah maupun
swasta dalam
penyelenggaraan penelitian

2. Penelitian 1. Menguatkan Peer Group 1. Peningkatan jumlah penelitian


Internasional Research Internal yang sudah internasional
terbentuk sesuai dengan 2. Peningkatan jumlah dosen yang
Roadmap penelitian terlibat penelitian internasional
2. Mengundang peneliti lain 3. Peningkatan jumlah penelitian
yang mendapatkan Grant kerjasama dengan Luar Negeri
Research untuk sharing
knowledge
3. Memotivasi agar satu
departemen satu proposal
penelitian internasional
4. Aktif mencari peluang
kerjasama penelitian dengan
luar negeri

18
19

3. Pengabdian 1. Menyusun alur dan 1. Peningkatan jumlah pengabdian


Kepada mekanisme pengabdian masyarakat nasional dosen yang
Masyarakat masyarakat sesuai dengan program studi
2. Meningkatkan atmosfer dan sesuai dengan hasil
akademik yang mendukung penelitian
kegiatan pengabdian 2. Peningkatan jumlah pengabdian
masyarakat melalui system masyarakat Nasional: Ib-M,Ib-
manajemen yang integrative PE,dsb.
dan kompetitif 3. Peningkatan jumlah dosen yang
3. Mendorong dan memfasilitasi terlibat dalam pengabdian
kepada setiap dosen untuk masyarakat Nasional
membuat proposal 4. Peningkatan jumlah mahasiswa
pengabdian masyarakat aktif yang terlibat dalam
4. Secara aktif mengirimkan kegiatan pengabdian
proposal pengabdian masyarakat dosen
masyarakat yang 5. Peningkatan jumlah pengabdian
diselenggarakan oleh institusi masyarakat kerjasama fakultas
pemberi dana tingkat nasional dengan lintas sektoral
melalui peran aktif unit 6. Terciptanya produk/model hasil
Penelitian Fakultas dan LPPM kegiatan pengabdian
Universitas. masyarakat dosen.
5. Aktif dalam membangun
kerjasama interdisipliner dari
Fakultas lain dalam menyusun
proposal dan kegiatan
pengabdian masyarakat
kerjasama
6. Membangun kerjasama lintas
sektoral dan kerjasama
dengan instansi pemerintah
maupun swasta dalam

19
20

penyelenggaraan Kegiatan
pengabdian masyarakat

3. Publikasi 1. Mendorong/memotivasi 1. Peningkatan jumlah publikasi


nasional dan dan memfasilitasi staf Jurnal ilmiah nasional
internasional dosen untuk publikasi 2. Peningkatan jumlah publikasi
ilmiah hasil penelitian Jurnal ilmiah Internasional
ditingkat nasional dan 3. Terdapatnya author luar
internasional melalui institusi dan internasional di
peran unit penelitian Jurnal Ners
Fakultas 4. Terdapatnya Anggota Redaksi
2. Membentuk system Jurnal Ners dari luar Negeri
management yang
integratif dan sistematif
jurnal institusi (Jurnal
Ners)
3. Menjaring kerjasama
dengan author luar institusi
maupun luar negeri untuk
publikasi Jurnal Institusi
4. Penghargaan bagi staf
yang memiliki artikel
ilmiah yang dimuat dalam
jurnal internasional

4. HKI/PATEN 1. Sosialisasi tentang HKI bagi 1. Peningkatan jumlah karya dosen

20
21

staf dosen yang mendapatkan HKI


2. Membangun kesadaran
budaya HKI pada staf dosen
3. Memfasilitasi pengajuan HKI
melalui pendampingan tim
ahli dari Universitas
4. Memberi penghargaan kepada
yang mendapatkan HKI

21
LINGKUP MASALAH PENELITIAN
ILMU KEPERAWATAN (ROAD MAP) –
by: Nursalam (2014)
Pada bagian ini, penulis hanya ingin berfokus pada identifikasi masalah penelitian ilmu
keperawatan. Masalah-masalah tersebut dapat digunakan sebagai stimulus bagi para
peneliti ilmu keperawatan saat menerjemahkan fakta empiris yang ada di lapangan.
Penjabaran lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan akan dibagi menjadi
6 lingkup masalah penelitian, meliputi: (1) Ilmu Keperawatan Dasar dan Manajemen
Keperawatan, (2) Ilmu Keperawatan Anak, (3) Ilmu Keperawatan Maternitas, (4) Ilmu
Keperawatan Medikal-Bedah dan Gawat Darurat, (5) Ilmu Keperawatan Kesehatan Jiwa,
serta (6) Ilmu Keperawatan Komunitas, Keluarga, dan Gerontik.

ILMU KEPERAWATAN DASAR DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN


Fokus masalah penelitian ilmu keperawatan dasar adalah (1) Pengembangan konsep dan
teori keperawatan; (2) Kebutuhan dasar manusia (sebab tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia) melalui pendekatan proses keperawatan, yang meliputi faktor-faktor
yang memengaruhi pemenuhan kebutuhan, mekanisme fisiopatobiologis, dan masalah-
masalah yang sering terjadi pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia; (3) Pendidikan
keperawatan; (4) Manajemen keperawatan; dan (5) Peran organisasi profesi (Persatuan
Perawat Nasional Indonesia—PPNI).

1. Lingkup Masalah Penelitian Pengembangan Konsep dan Teori Keperawatan


Masalah penelitian difokuskan pada kajian teori-teori yang sudah ada dalam upaya
meyakinkan masyarakat bahwa keperawatan adalah suatu ilmu yang berbeda dari
ilmu profesi kesehatan lain serta kesesuaian penerapan ilmu tersebut dalam bidang
keperawatan. Konsep dan teori keperawatan yang diteliti dan dikembangkan
bersumber pada
a. Teori adaptasi dari S.C. Roy
b. Teori kesehatan lingkungan dari Florence Nightingale
c. Teori hubungan antarmanusia dari H.E. Peplau
62 Bagian 2: Masalah Penelitian dan Kerangka
Konseptual

d. Teori 14 kebutuhan dasar manusia dari V. Henderson dan 21 masalah kebutuhan


manusia dari F.G. Abdellah
e. Teori hubungan antara ‘care, core, dan cure’ dari L. Hall
f. Teori defisit perawatan diri dari D.E. Orem
g. Teori-model sistem perilaku dari D.E. Johnson
h. Teori hubungan dinamis antara perawat dan keluarga
i. Teori keperawatan klinik, suatu seni membantu dari E. Wiedenbach
j. Teori intervensi keperawatan pada respons adaptasi dan penyakit dari M.E.
Levine
k. Teori model sistem terbuka dari I.M. King
l. Teori prinsip ‘homeodynamics’ dari M. E. Rogers
m. Teori konsep model untuk praktik keperawatan dari B. Neuman
n. Teori filosofi dan ilmu dalam keperawatan dari J. Watson
o. Teori cultural shock diversity dari M. Lininger

2. Lingkup Masalah Penelitian Kebutuhan Dasar Manusia


Lingkup masalah penelitian tentang kebutuhan dasar manusia meliputi identifikasi
sebab dan upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang meliputi:
a. Oksigenasi
b. Nutrisi
c. Cairan dan elektrolit
d. Eliminasi
e. Mobilisasi
f. Istirahat dan tidur
g. Kenyamanan dan nyeri
h. Keamanan dan keselamatan
i. Psikososial-spiritual dan seksualitas.

3. Lingkup Masalah Penelitian Pendidikan Keperawatan


Lingkup masalah penelitian tentang pendidikan keperawatan meliputi:
a. Perkembangan pengelolaan pendidikan keperawatan
b. Penerapan dan pengembangan kurikulum
c. Proses pembelajaran di kelas, laboratorium, dan klinik serta lapangan
(komunitas)
d. Sarana dan prasarana pendidikan
e. Mahasiswa dan staf pengajar
f. Metode pembelajaran
g. Sistem evaluasi

4. Lingkup Masalah Penelitian Manajemen Keperawatan


a. Sistem pengelolaan pelayanan keperawatan
b. Peran dan kinerja bidang keperawatan
c. Peran dan kinerja komite keperawatan
d. Peran dan kinerja perawat
e. Model asuhan keperawatan profesional yang diterapkan
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu Keperawatan 63

f. Model sistem pencatatan dan pelaporan


g. Administrasi klien masuk rumah sakit
h. Pengembangan instrumen penilaian kualitas pelayanan keperawatan
i. Pengembangan instrumen penilaian kepuasan klien
j. Standar praktik keperawatan profesional

5. Lingkup Masalah Penelitian Organisasi Profesi Keperawatan PPNI


a. Peran organisasi dalam sistem regulasi praktik keperawatan (registrasi, lisensi,
dan legalisasi)
b. Peran organisasi dalam penetapan standar praktik keperawatan
c. Peran organisasi dalam pelanggaran praktik anggotanya
d. Peran organisasi dalam peningkatan pendidikan anggota dan sosialisasi profesi
e. Peran organisasi dalam pengembangan pendidikan tinggi keperawatan

ILMU KEPERAWATAN ANAK


Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan anak didasarkan pada filosofi keperawatan
anak yang menekankan pada masalah biopsikososial anak akibat hospitalisasi dan peran
keluarga dalam asuhan keperawatan anak. Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan
anak meliputi:
1. Stres akibat dampak hospitalisasi pada anak

2. Penerapan konsep asuhan keperawatan anak dengan paradigma perawatan


atraumatik

3. Masalah deteksi dini tumbuh kembang (DDST) oleh petugas maupun orang tua
Mengkaji dan menilai tahap perkembangan pada bayi/anak menggunakan format
DDST

4. Masalah stimulasi yang sesuai tahap tumbuh kembang bayi/anak


• Penilaian tumbuh kembang bayi/anak yang mengalami keterlambatan
• Intervensi stimulasi untuk mencapai tahap tumbuh kembang yang optimal
• Penyuluhan tentang cara menstimulasi bayi/anak kepada orang tua

5. Masalah pengelolaan bermain sesuai tahap tumbuh kembang anak dan jenis penyakit
pada anak yang dirawat di RS (peran petugas kesehatan/perawat dan orang tua)
dalam mempercepat proses penyembuhan anak
• Menentukan jenis permainan sesuai tahap tumbuh kembang anak dan jenis
penyakit
• Menyusun dan membuat rencana permainan
• Melaksanakan rencana permainan di setiap ruang perawatan anak
• Mengevaluasi tindakan bermain yang telah dilakukan pada bayi/anak

6. Masalah pelaksanaan imunisasi


• Mengidentifikasi kebutuhan imunisasi sesuai kebutuhan yang berlaku
64 Bagian 2: Masalah Penelitian dan Kerangka
Konseptual

• Mengidentifikasi persepsi orang tua tentang imunisasi


• Memantau pemberian imunisasi pada bayi dan anak
• Memberi penyuluhan kepada orang tua tentang efek samping dan penanganan
bayi/anak yang diimunisasi
• Memotivasi orang tua untuk memberikan imunisasi pada anaknya
7. Masalah asuhan keperawatan pada bayi/anak dengan gangguan tumbuh kembang

• Melakukan pengkajian
• Menentukan diagnosis keperawatan
• Membuat rencana tindakan
• Mengevaluasi tindakan
• Mampu mengkaji/mengidentifikasi tumbuh kembang bayi/anak
• Mampu menilai pertumbuhan bayi dan balita berdasarkan pedoman
antropometri
• Mampu menerapkan konsep bermain pada klien
8. Masalah pelaksanakan asuhan keperawatan pada klien bayi/anak yang dirawat di RS
dengan gangguan sistem tubuh yang sering terjadi pada anak

a. Gangguan sistem pernafasan:


Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan berikut
ini:

a. Pemberian posisi
b. Membersihkan hidung
c. Memberikan O2
d. Resusitasi jantung paru
e. Merawat anak dengan pemakaian ETT dan ventilator
f. Menghisap lendir
g. Memberikan nebulizer
h. Drainase postural/fisioterapi dada
i. Pengambilan AGD dan elektrolit
j. Perawatan trakeostomi
k. Perawatan anak dengan water sealed drainase (WSD)

b. Gangguan sistem kardiovaskular


Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan berikut
ini:

a. Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG)


b. Mengukur intraventricular pressure (IVP)
c. Mengukur tekanan vena sentral (CVP)
d. Pemasangan infus
e. Perawatan pra dan pascaoperasi
f. Disease shock
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 65

c. Gangguan sistem pencernaan


Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan berikut
ini:
a. Memelihara kebersihan mulut
b. Pemasangan NGT
c. Melakukan bilas lambung
d. Pemberian makan lewat oral/NGT/parenteral
e. Memberikan huknah/gliserin/barium enema/obat suppositoria
f. Mengambil usapan rektum
g. Mengukur lingkar abdomen

d. Gangguan sistem hematologi dan onkologi


Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan di bawah
ini:
a. Merawat klien untuk tindakan transfusi
b. Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium
c. Mengambil darah untuk pemeriksaan gula darah
d. Memberikan cairan melalui vena dengan jarum bersayap
e. Menolong klien dengan perdarahan hidung dan gangguan pada sistem
hematologi
f. Menolong klien bayi dengan perdarahan tali pusat
g. Memberikan injeksi melalui intramuskular (IM)
h. Memberikan injeksi melalui intravena (IV)
i. Merawat anak yang mendapat tindakan bone marrow
j. Penyuluhan kepada keluarga tentang perawatan anak yang menerima tindakan
kemoterapi, radiasi
k. Perawatan luka
e. Gangguan sistem imunitas
Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan di bawah
ini:
a. Melakukan uji kulit (skin test)
b. Melakukan uji mantoux (mantoux test)
c. Tes tuberkulin

f. Gangguan sistem perkemihan


Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan di bawah
ini:
a. Mengukur asupan dan keluaran
b. Pemasangan kateter
c. Mangambil urine untuk pemeriksaan melalui kateter
d. Menyiapkan klien untuk tindakan pemeriksaan BNO/IVP

g. Gangguan sistem endokrin dan metabolik


Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan di bawah
ini:
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 66

a. Pemberian insulin
b. Mengambil darah untuk pemeriksaan gula darah acak/post prandial

h. Gangguan sistem persarafan


Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan di bawah
ini:
a. Melakukan pemeriksaan neurologis
b. Mengidentifikasi tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial
c. Pemberian posisi untuk mengurangi peningkatan tekanan intrakranial
d. Menyiapkan klien untuk tindakan lumbal fungsi
e. Menyiapkan klien untuk tindakan EEG, CT scan
f. Merawat anak dengan trepanasi
g. Merawat anak dalam keadaan kejang

i. Gangguan sistem persepsi sensori


Melakukan perawatan hidung, mata, telinga
j. Gangguan sistem integumen
Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan di bawah
ini:
a. Melakukan perawatan luka
b. Merawat bayi/anak dengan varisela
c. Merawat bayi/anak dengan morbili
d. Merawat anak dengan infeksi jamur

k. Masalah pelaksanakan MTBS


Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan di bawah
ini:
a. Mengenal gejala awal penyakit yang mengancam kehidupan
b. Klasifikasi penyakit

ILMU KEPERAWATAN MATERNITAS


Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan maternitas difokuskan pada wanita pada
masa pranatal, natal, pascalahir, dan gangguan reproduksi yang sering terjadi pada
wanita.
1. Lingkup masalah penelitian pada ibu hamil
• Pendidikan kesehatan dan tindakan pada ibu hamil
• Senam hamil
• Perawatan payudara
• Imunisasi tetanus pada ibu hamil
• Kegiatan sehari-hari
• Kebutuhan nutrisi dan pemeriksaan kehamilan
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 67

2. Lingkup masalah penelitian ibu intrapartum (kala I–IV) dan asuhan keperawatan
bayi baru lahir (pengkajian–evaluasi):
• Pemenuhan kebutuhan psikososial ibu inpartum
• Peran perawat dalam memonitor kemajuan persalinan (partograf)
• Peran perawat dalam menolong persalinan normal minimal tiga orang
• Peran perawat pada perawatan bayi setelah lahir (menghisap lendir, perawatan
tali pusat, menentukan apgar score, memandikan bayi, menimbang berat badan
(BB) mengukur panjang badan (PB), lingkar kepala, serta lingkar dada bayi)

3. Lingkup masalah penelitian keperawatan ibu pascapersalinan


• Perawatan vulva hygiene (W)
• Perawatan payudara (W)
• Peran perawatan pada pengelolaan perdarahan pascapersalinan
• Pendidikan kesehatan
1. Senam nifas
2. Cara menyusui yang benar
3. Perawatan nifas sehari-hari
4. Konseling KB dan pemberian kontrasepsi

4. Lingkup masalah penelitian keperawatan ibu dengan gangguan kesehatan sistem


reproduksi
• Faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan deteksi dini gangguan sistem
reproduksi
• Peran perawat dalam pemeriksaan diagnostik (pemeriksaan pap smear)
• Memberikan pendidikan kesehatan
• Pengembangan model asuhan keperawatan pada ibu dengan gangguan sistem
reproduksi
• Sindroma klimaktorium pada wanita menopause
• Dukungan sosial perawat dan keluarga pada tindakan pembedahan dan
kemoterapi

ILMU KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DAN GAWAT DARURAT


Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan medikal bedah difokuskan pada asuhan
keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan. Topik masalah didasarkan pada
gangguan sistem tubuh yang umum terjadi pada klien dewasa.

Ilmu Keperawatan Medikal Bedah


a. Sistem kekebalan tubuh
1) Pengaruh program latihan fisik secara teratur terhadap fungsi imunitas
2) Pengaruh pemberian vitamin terhadap peningkatan populasi leukosit tertentu
3) Hubungan antara berpikir positif dengan fungsi imunitas
4) Tindakan pengurangan nyeri apakah yang paling efektif pada nyeri sendi
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 68

5) Apakah ada perbedaan kebutuhan psikososial pada klien HIV pada berbagai
stadium
6) Keefektifan intervensi nonfarmakologi dalam mengurangi mual dan muntah
pada klien kanker

b. Sistem respirasi dan oksigenasi


1) Pengaruh frekuensi perawatan trakeostomi terhadap rata-rata kejadian infeksi
2) Frekuensi kejadian aspirasi pada klien kanker kepala leher
3) Tindakan keperawatan apa yang paling efektif untuk mengurangi dispnea pada
klien dengan gangguan pernapasan bawah
4) Apakah metode pengukuran sesak dapat diterapkan pada klien kritis dan
kronis
5) Bagaimana keefektifan strategi khusus untuk mengurangi sesak seperti relaksasi,
latihan, koping, strategi perawatan diri sendiri?
6) Strategi apakah yang paling efektif untuk mengurangi sesak?

c. Sistem kardiovaskuler
1) Keefektifan persiapan kulit terhadap penempatan elektroda untuk memperkecil
artefak
2) Pengaruh prosedur keperawatan tertentu terhadap disritmia
3) Keakuratan teknik pengukuran tekanan darah di berbagai letak
4) Apakah ada perbedaan manifestasi penyakit koroner antara pria dan wanita
5) Bagaimana faktor risiko penyakit arteri koroner pada klien dengan penyakit
vaskular
6) Cara yang terbaik apakah yang dapat membantu merubah kebiasaan gaya hidup
klien untuk mencegah atau mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
7) Apakah metode terapi oksigen nasal atau masker lebih efektif untuk
mempertahankan keadekuatan nilai PaO2
8) Mengapa perdarahan lebih banyak terjadi pada wanita setelah terapi
trombolitik
9) Apakah terapi relaksasi lebih efektif daripada imajinasi terbimbing dalam
pengendalian mual pada klien kemoterapi
10)Apakah pendidikan meningkatkan ketaatan pada sejumlah klien dengan penyakit
jantung

4. Sistem persarafan
1) Alat pengkajian neurologi apa yang paling sesuai untuk mengkaji neurologi secara
cepat
2) Intervensi keperawatan apakah yang paling baik untuk mencegah gelisah dan
agitasi pada klien dengan penyakit Alzheimer
3) Efek frekuensi pengisapan pada klien trauma kepala terhadap peningkatan TIK
4) Alat pengkajian apakah yang paling baik untuk deteksi dini penurunan
kesadaran
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 69

5) Kombinasi intervensi apa yang terbaik pada klien dengan nyeri akut setelah
pembedahan
6) Apakah sifat perawat menentukan intervensinya pada klien yang mengalami
nyeri
7) Intervensi keperawatan nonfarmakologi apa yang dapat membantu mengurangi
nyeri dan kecemasan klien
8) Intervensi keperawatan apa yang paling bermanfaat dalam mengurangi nyeri
selama prosedur penggantian balutan

5. Sistem perkemihan
1) Apakah modifikasi pendidikan dan diet menghambat serangan gagal ginjal
2) Perbedaan stresor psikologi dan stresor fisiologi pada klien hemodialisis dan
dialisis peritoneal
3) Metode koping apakah yang paling efektif atau yang lazim digunakan pada klien
gagal ginjal/hemodialisis

f. Sistem pencernaan
1) Metode apakah yang efektif untuk mengurangi nyeri stomatitis
2) Adakah peran pengelolaan stres dan pengobatan stomatitis
3) Hubungan antara ketaatan diet, minum antasida, dan perubahan gaya hidup
terhadap serangan tukak peptik
4) Peran perawat dalam membantu penyesuaian klien terhadap ostomi (misalnya
hubungan sosial, seksual)
5) Pengaruh intervensi keperawatan klien hepatitis yang mengalami isolasi sosial
6) Intervensi keperawatan apa yang paling baik untuk mengurangi gatal yang disertai
ikterus
7) Intervensi keperawatan apa yang paling baik untuk mencegah diare pada klien
yang memperoleh tube feeding

g. Sistem endokrin
1) Keefektifan biaya pada pemberian terapi antitiroid dan pengobatan tetap iodin
(I131)
2) Kondisi yang paling tepat untuk penyimpanan insulin
3) Apakah penggunaan ulang spuit insulin mengontaminasi insulin dan apa efek
metabolismenya

h. Sistem sensori persepsi


1) Adakah perbedaan mekanisme koping pada klien penurunan penglihatan akut
dan kronis
2) Apakah klien dengan penurunan penglihatan mengalami peningkatan risiko
isolasi sosial selama hospitalisasi
3) Pengetahuan klien tentang kerja obat yang memengaruhi pendengaran

i. Sistem muskuloskeletal
Intervensi keperawatan apa yang paling sesuai pada klien dengan frustrasi dan depresi
akibat imobilisasi dan hospitalisasi yang berkepanjangan
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 70

j. Lanjut usia
1) Teknik pengkajian spesifik apakah yang merefleksikan status hidrasi pada klien
lanjut usia
2) Apakah pendekatan video pada penyuluhan penghitungan asupan natrium efektif
pada populasi lanjut usia

Ilmu Keperawatan Gawat Darurat


a. Lingkup masalah penelitian kegawatan sistem pernapasan
1) Identifikasi tanda-tanda gawat napas
2) Peran perawat pada tindakan terhadap klien gawat napas
3) Pengembangan teknik fisioterapi dada
• Latihan napas
• Menepuk
• Melakukan vibrasi
• Posisi drainase
• Mengisap
• Nebulizing

b. Lingkup masalah penelitian kegawatan sistem kardiovaskular


1) Identifikasi indikator gawat jantung
2) Peran perawat pada tindakan terhadap klien gawat jantung

c. Lingkup masalah penelitian pada syok

d. Lingkup masalah penelitian kegawatan sistem persarafan


1) Peran perawat pada monitor peningkatan TIK
2) Peran perawat pada tindakan gangguan sistem persarafan
e. Lingkup masalah kegawatan pada sistem muskuloskeletal
Pengembangan model pananganan kegawatan gangguan sistem muskuloskeletal
(fraktur; melakukan teknik pembidaian; melakukan teknik pembalutan; serta
mengenal; menyiapkan dan melaksanakan prosedur pemasangan gips).

f. Lingkup masalah penelitian kegawatan akibat intoksikasi


Pengembangan model tindakan asuhan keperawatan kegawatan akibat intoksikasi:
• Insektisida,
• NAPZA,
• Makanan dan minuman,
• Obat-obatan,
• Kimia,
• Sengatan serangga, dan
• Gigitan ular.
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 71

g. Lingkup masalah penelitian kegawatan jiwa


1) Peran perawat pada perawatan kegawatan psikiatri, seperti:
• Mengamuk
• Percobaan bunuh diri
• Depresi
2) Menyiapkan, melakukan prosedur pengikatan

ILMU KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan jiwa ditujukan pada seluruh komponen,
meliputi klien, keluarga, dan masyarakat serta pengembangan model asuhan keperawatan
kesehatan jiwa mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

a. Lingkup masalah pada penerapan proses keperawatan


1) Pengembangan teknik komunikasi terapeutik
2) Pengembangan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga
3) Pengembangan terapi modalitas keperawatan
4) Peran perawat dalam memfasilitasi klien dan keluarga menggunakan fasilitas dan
sarana pelayanan kesehatan
5) Peran perawat pada kolaborasi dalam penatalaksanaan pengobatan dengan
memerhatikan prinsip (5B IW) serta mendeteksi dan menangani efek samping
obat

b. Lingkup masalah penelitian pada analisis proses interaksi (API)


1) Penyusunan API
2) Efektivitas penerapan API
c. Lingkup masalah penelitian pada kedaruratan psikiatri
1) Gaduh Gelisah
• Masalah indikasi dan prinsip pengekangan fisik pada klien yang mengamuk
• Masalah pengekangan fisik yang benar

b. Penelantaran Diri
• Masalah tingkat kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi pada klien yang
mengalami masalah penelantaran diri
• Masalah pemenuhan kebutuhan dasar klien dengan penelantaran diri
c. Bunuh Diri
• Masalah pelaksanaan pengkajian tingkat risiko bunuh diri pada klien
menurut:
- Hatton, Valente dan Rink (1977)
- SIRS (Suicidal Intention Rating Scale)
• Masalah identifikasi kategori perilaku bunuh diri: ancaman bunuh diri, upaya
bunuh diri, dan bunuh diri
• Masalah intervensi keperawatan pada klien dengan masalah risiko bunuh
diri
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 72

d. Lingkup masalah penelitian pada terapi keluarga


• Masalah pendidikan kesehatan pada keluarga berdasarkan kasus kelolaan
(individu)
• Masalah pendidikan kesehatan pada keluarga (kelompok) mengenai peran
keluarga dalam perawatan klien:
- Selama dirawat di rumah sakit
- Selama klien cuti
- Setelah klien pulang dari rumah sakit
- Masalah Penyuluhan Kesehatan Masyarakan Rumah Sakit (PKMRS) secara
rutin disesuaikan dengan jadwal ruangan jiwa

e. Lingkup masalah penelitian terapi lingkungan/manipulasi lingkungan


• Masalah kunjungan rumah pada klien kelolaan
• Masalah penyuluhan pada keluarga/masyarakat sekitar
f. Lingkup masalah penelitian terapi modalitas
1) Psikofarmaka
• Masalah penerapan asuhan prinsip 5 B I W dalam pemberian obat
• Masalah farmakokinetik dan farmakodinamik obat yang diberikan
• Masalah identifikasi dan menangani efek samping obat
2) Terapi elektrokonvulsif (Elektroconvulsi therapy—ECT)
• Persiapan alat
• Persiapan klien dan pengaturan posisi
• Observasi masalah pada pasca ECT dan penanganannya
3) Terapi okupasi
• Memfasilitasi dan mengoordinasikan klien dalam pelaksanaan terapi
okupasi
• Kerja sama dengan terapis yang ada di ruangan
4) Terapi aktivitas kelompok (TAK): merencanakan TAK, melaksanakan TAK, dan
melaporkan hasil TAK

ILMU KEPERAWATAN KOMUNITAS, KELUARGA, DAN GERONTIK


Lingkup masalah penelitian keperawatan komunitas adalah pengkajian tentang kondisi
kesehatan dari suatu masyarakat, yang meliputi: pemeliharaan kesehatan di masyarakat,
peran serta masyarakat dalam kesehatan, peningkatan kesehatan lingkungan, pendekatan
multisektoral, dan pengembangan penggunaan teknologi tepat guna untuk masyarakat.

Komunitas
a. Pengkajian tentang pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan
kesehatannya melalui upaya pokok puskesmas yang ada di Indonesia.
b. Pengkajian tentang pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung puskesmas.
c. Identifikasi masalah kesehatan prioritas di wilayah kerja puskesmas.
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 73

d. Menyusun rencana strategi untuk menghentikan


kendala terhadap pencapaian program kesehatan
di puskesmas.
e. Pendekatan peran serta masyarakat secara aktif.
f. Masalah penerapan proses keperawatan di
komunitas (pengkajian, diagnosis, perencanaan,
dan evaluasi).
g. Identifikasi dan pemberdayaan sumber-sumber yang
ada di masyarakat dalam konteks asuhan
keperawatan komunitas.
h. Penerapan model asuhan keperawatan
(pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi) kepada kelompok
khusus yang ditemui di wilayah kerja asuhan
keperawatan komunitas.

Keluarga
a. Komunikasi terapeutik setiap berhubungan dengan keluarga.
b. Identifikasi keluarga yang perlu mendapat asuhan keperawatan.
c. Identifikasi kemampuan, kelemahan, kesempatan,
dan bahaya yang dimiliki oleh keluarga binaannya.
d. Penerapan proses keperawatan (pengkajian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi).
e. Menyusun media dan strategi pendidikan
kesehatan yang tepat bagi keluarga binaannya
sesuai dengan masalah kesehatan.
f. Memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga binaannya sesuai dengan masalah
kesehatan.
g. Mendayagunakan kemampuan keluarga sebagai upaya promotif dan
preventif.
h. Melakukan evaluasi terhadap hasil asuhan
keperawatan keluarga yang telah dilakukan.

Gerontik
a. Identifikasi masalah-masalah kesehatan lansia di
keluarga, komunitas, dan institusi layanan (depresi,
ketergantungan, gangguan fisik, demensia, dll).
b. Pengembangan model asuhan keperawatan
(pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi) kepada lansia sebagai individu
yang tinggal dalam keluarga; panti/institusi
pelayanan kesehatan.
Bab 6 • Lingkup Masalah Penelitian Ilmu 74
c. Pemanfaatan sumber-sumber yang ada di
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan
lansia.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai