Anda di halaman 1dari 68

BANTUAN HIDUP DASAR

Pengertian BHD
• Adalah suatu usaha mengembalikan fungsi pernafasan
dan atau sirkulasi dan penanganan akibat henti nafas
dan atau henti jantung pada seseorang dimana fungsi
tersebut mengalami kegagalan.
Henti jantung
• Henti jantung bisa terjadi pada siapa saja
• Penderita henti jantung masih memiliki peluang
hidup
• Orang terdekat adalah penolong potensial
CARDIAC ARREST
In Hospital Out Hospital unwitnessed Out Hospital witnessed

10,8% survive 22.3% - 25.5% survive

In Hospital
Out Hospital
30%
witnessed
35%

Out Hospital
unwitnessed
35%
Time is Critical
Keterlambatan BHD

Keterlambatan Kemungkinan
BHD berhasil

1 menit 98 dari 100


3 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100

10
Fakta
Chain of Survival
Rantai Kehidupan
(Chain of Survival)

1. Mencegah Henti Jantung


2. Bantuan Hidup Dasar
3. Aktifkan Emergency Respone System (EMS)
4. Advace Life Support
5. Perawatan Post Resusitasi yang terintegrasi
Memulai Rantai Kehidupan :
Mengenali tanda henti jantung
Dan Aktifkan EMS
Tanda Henti Jantung
• Tanda tanda pendahuluan • Tanda Pasti

• Denyut jantung tidak beraturan • Tidak Sadar & tidak berespon


secara tiba tiba • Tidak bernafas / bernafas normal
• lightheadedness / dizziness • Tidak ada nadi carotis (khusus
• Nyeri dada penolong orang Medis)
• Sesak nafas
• Pingsan
Langkah-Langkah BHD
RJP Update AHA 2015

D–R–S–C–A–B
D = Danger
• Perhatikan kondisi sekitar
• Pastikan keamanan :
• Aman Penolong
• Aman Lingkungan
• Aman Pasien
R = Respone
Cek respon korban
Teriak “Bangun Pak/ Bu” atau
“Buka Mata Pak/ Bu”
Dan tepuk bahu dan/ atau beri stimulus nyeri
S = Shout For Help

• Tetap bersama korban, gunakan HP untuk memanggil bantuan, aktifkan speaker


untuk berkomunikasi & mendengarkan instruksi tentang kesehatan
Atau
• Jika sendirian tanpa HP, berteriak meminta tolong & ambil AED (jika tersedia
segera) sebelum memulai RJP
C = Circulation
• Cek nafas & nadi bersamaan kurang dari 10 detik
• Jika nadi tidak teraba → beri kompresi 30 & 2 ventilasi
• Jika nadi teraba → beri 1 ventilasi tiap 6 detik
(10 x / menit)

Penolong Awam Tidak Terlatih


• Tidak dianjurkan mengecek nadi, dianjurkan kompresi tanpa kombinasi bantuan
nafas
→ Hands – Only CPR
Cek Nadi
• Identifikasi trachea
menggunakan 2-3 jari
• Geser jari ke samping
antara trachea dan otot
sternocleidomastoid
• Rasakan denyut nadi
selama 5 detik (tidak
lebih 10 detik)
• Atur Posisi Circulation
1. Pasien terlentang diatas permukaan yang keras & datar
2. Posisi Penolong :
berlutut disamping pasien/ berdiri disamping tempat
tidur pasien
3. Letakkan tumit telapak tangan pada pertengahan dada
(seperdua bawah sternum) dengan telapak tangan
ditumpuk dengan jari ditautkan
4. Lakukan kompresi
Kedalaman 5-6 cm, kecepatan 100-110 x/mt
Posisi Badan
Posisi Tangan Dominan Pada Dada
• Pertengahan bawah tulang dada
Posisi Tangan Dominan Pada Dada
• Pertengahan bawah tulang dada
Posisi Tangan Dominan Pada Dada
A = Airway
Terdiri atas 2 tahap :
1. Memberikan jalan nafas
2. Membuka jalan nafas

Pada Pasien curiga trauma servical gunakan teknik jawthrust


B = Breathing
Beri nafas 2 kali dengan volume tidal, dengan teknik :
- Mouth to mouth
- Mouth to nose
- Bag valve mask
Tidak lebih dari 10 detik
Penolong dengan latar
belakang medis dapat
melakukan cek pernafasan
dan cek nadi secara
bersamaan
Bantuan Hidup Dasar
Dewasa
1 Penolong
Penolong 1
Melakukan pijat jantung
Hitung dengan lantang
Penolong 2
Pertahankan & buka jalan nafas
Memberikan bantuan nafas
Lakukan Pijat jantung dengan
Frekuensi 100-120 x permenit
Kompresi – ventilasi Ratio
untuk korban dewasa
30:2
(1 siklus)
Ketika memberikan bantuan nafas
Pijat jantung dihentikan
Kecuali penderita terpasang ETT
Tanpa AED pertukaran tugas
antar penolong dilakukan
Tiap 5 siklus
Untuk mencegah kelelahan

Tiap 5 siklus dilakuan cek nadi


Jika tidak ada nadi lanjut cpr
Jika ada nadi periksa nafas
Jika tidak ada nafas lakukan rescue brheathing
Jika ada nafas recovery position
Dengan AED pertukaran tugas
antar penolong dilakukan
Tiap kali AED melakukan
Analisa rytme jantung

Jika tidak ada shock diberikan


Lakukan pemeriksaan nadi
Sebelum lanjut CPR
Pertukaran petugas dilakukan
Tidak lebih dari 5 detik

Penolong yang memberi


bantuan nafas juga
memonitor
Kualitas pijat jantung
Pijat jantung Kualitas Tinggi

• KECEPATAN PIJAT JANTUNG 100 – 120 X


/MENIT
• KEDALAMAN PIJAT JANTUNG 5 – 6 CM
• ADANYA REKOIL DADA ANTARA PIJAT
JANTUNG
• MINIMAL INTERUPSI
• HINDARI MEMBERIKAN NAFAS
BERLEBIHAN
Fakta CPR
A Neglected Key to Success in Cardiopulmonary Resuscitation

• Survival rate berkorelasi dengan


kedalaman 5 – 6 cm

• Kedalaman kompresi lebih dari 6 cm


Kerap kali menimbulkan perlukaan
Evaluasi
Dilakukan tiap 2 menit (± 5 siklus)
- Jika nafas ( - ) & nadi ( - )
→ kompresi & ventilasi 30 ; 2
- Jika nafas ( - ) & nadi ( + )
→ ventilasi 10 x/mnt
- Jika nafas ( + ) & nadi ( + )
→ beri recovery position (miring ke kanan)
Recovery Position
 Dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak ada cedera,
nadi dan pernafasan adekuat.
 Posisi ini di lakukan pada prehospital yang bersifat
sementara hingga bantuan medis datang untuk
memberikan pertolongan lebih lanjut.
 Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya aspirasi dan
memberikan posisi yang stabil terhadap penderita agar
kita bisa menolong korban lainnya (jika korban lebih dari
1 orang)
50
Bantuan Hidup Dasar
Pada Anak
Anak adalah penderita usia 1 tahun sampai pubertas
Tanda pubertas
- Munculnya bulu dada/ketiak
- Terbentuknya payudara
Perbedaan dengan bantuaan hidup dasar dewasa

1. Rasio Kompresi-ventilasi 2 penolong 15 :2


2. Kedalaman pijat jantung mendekati 5 cm atau 1/3 diameter dada
3. Tekhnik pijat jantung 1 atau 2 tangan tergantung ukuran penderita

4. Mengaktifkan EMS dan ambil AED


• Jika penolong pertama tidak melihat henti jantung, lakukan
bantuan hidup dasar 2 menit dahulu
• Jika penolong menyaksikan henti jantung, aktifkan EMS dahulu
diikuti lakukan bantuan hidup dasar
Bantuan Hidup Dasar
Pada Bayi
Yang termasuk bayi,
anak usia bawah 1 tahun
Perbedaan dengan bantuan hidup dasar dewasa
1. Lokasi cek nadi a. brachialis
2. Tekhnik kompresi 2 jari pada 1 penolong dan 2 ibu jari pada 2 penolong
3. Kedalaman 1/3 diameter dada atau mendekati 4 cm
4. Rasio kompresi-ventilasi 15:2 pada dua penolong
5. Mengaktifkan EMS dan ambil AED
• Jika penolong pertama tidak melihat henti jantung, lakukan bantuan
hidup dasar 2 menit dahulu
• Jika penolong menyaksikan henti jantung, aktifkan EMS dahulu
diikuti lakukan bantuan hidup dasar
Kedalaman Rasio Teknik

Dewasa & Remaja 30 ; 2 2 tangan pada seperdua bawah sternum


5 – 6 cm (1 atau 2 penolong)

Anak (1th s/d puber) 30 ; 2 (1 penolong) 2 atau 1 tangan pada seperdua bawah
1/3 diameter dada 15 ; 2 (2 penolong) sternum

Bayi (< 1 th) 30 ; 2 (1 penolong) 2 jari di bawah nipel line


1/3 diameter dada 15 ; 2 (2 penolong) 2 jempol di bawah nipel line
RJP Dihentikan Bila
• Penolong Lelah
• Korban ROSC (return of spontaneous circulation)
• Digantikan oleh petugas lain
• Tidak ada harapan hidup
Auto External Defibrilator
AED
AED (automated External Defibrilator)
adalah sebuah alat medis yang dapat
menganalisa irama jantung secara otomatis dan
memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan
irama jantung jika di butuhkan.
AED (automated External Defibrilator)
Cara Penggunaan
• Hidupkan AED
• Pasang PAD pada dada korban
• Pastikan jangan sentuh korban
• Ikuti instruksi lanjut dari AED
Chain Of Survival (Rantai Kehidupan)
Aktivasi EMS dan Ambil AED
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai