Anda di halaman 1dari 2

SKEMA RANGKAIAN PROJECT ELEKTRONIKA DASAR

DETEKTOR HUJAN DENGAN IC 555

Keterangan:

 Battery 9V
 Transistor BC547
 Resistor : R1 1000 ohm; R3 470r ohm; R4=100k ohm; R5=4,7k ohm; RHK= 100k ohm;
RHS=50k ohm; RHB=10k ohm
 Kapasitor 10000 nF
 Switch: SW-SPST dan SW-ROT-3
 Buzzer
 IC555
 LED Yellow
 Kabel

Prinsip Kerja
Rangkaian ini merupakan rangkaian pendeteksi atau sensor hujan menggunakan IC555,
rangkaian ini dilengkapi dengan sebuah alarm sederhana yang akan aktif saat sensor
mendeteksi adanya hujan. Sensor ini menggunakan prinsip multivibrator astabil IC 555 dengan
sensor terpasang yang dapat mendeteksi air. Rangkaian ini sangat berguna untuk memberitahu
kita bahwa hujan akan segera terjadi.
Rangkaian diatas merupakan rangkaian detektor hujan yang dirancang menggunakan
komponen utama berupa transistor, sensor hujan, dan IC 555. Sensor hujan dimisalkan sebagai
switch karena fungsinya yang hampir sama.
Ketika terjadi hujan, sensor hujan berlaku seperti switch yang dipicu oleh air hujan.
Tetes hujan akan jatuh pada sensor hujan, air akan membuat aluminium a dan b terhubung
tegangan positif akan menuju base pada transistor melalui R4. Karena terdapat tegangan positif
pada base, maka transistor menjadi on (awalnya off), dan pada saat itu pula maka arus akan
mengalir dari collector ke emitter.
Setelah itu, pin 4 atau pin reset mendapat tegangan positif, ini akan memicu IC 555
untuk aktif, membangkitkan sinyal pulsa ke led dan buzzer sehingga led dan buzzer akan
menyala berkala atau berkedip. Yang harus diperhatikan adalah bahwa awalnya tidak ada
tegangan positif pada pin 4 (reset), pin inilah yang akan memicu IC 555 untuk aktif, atau
dengan kata lain IC 555 hanya akan aktif jika pin 4 (reset) mendapat tegangan positif.
Dapat dilihat pula bahwa IC timer 555 telah dikonfigurasi dalam mode astabil sehingga
led dan buzzer menghasilkan suara berisolasi (secara periodik nyala dan mati). Frekuensi
osilasi ini dapat dikontrol dengan mengubah nilai dari resistor output (RHK, RHS, dan RHB)
dan kapasitor C1. Pin 5 dapat diabaikan, atau bisa juga untuk menjamin kestabilan referensi
komparator A, biasanya dihubungkan dengan kapasitor berorde sekitar 10 nF ke pin ground,
namun pada rangkaian ini pin 5 diabaikan.
Untuk dapat membedakan hujan kecil, sedang ataupun besar, yang kita modifikasi
adalah frekuensi osilasi dari nyala led dan buzzer dan juga sensornya tanpa merubah rangkaian.
Sehingga dibutuhkan tiga rangkaian yang sama dengan bentuk sensor yang dimodifikasi. untuk
hujan kecil, pada sensor jarak antara alumunim hanya 1 milimeter, sehingga tetesan kecil saja
akan mapu membuat alarm menyala. Sedangkan untuk hujan yang lebih besar, yang diperlukan
hanyalah memperbesar jarak antara alumunium a dan b, sehingga tetesan kecil takkan langsung
menghubungkan alumunium a dan b sehingga alarm tak akan menyala begitu saja. Alarm
hanya akan menyala jika aluminium a dan b tehubung oleh tetesan air yang cukup.
Untuk alarm, kita atur resistor output dengan membuat tiga indikator dengan switch
port 3 yaitu hujan kecil (RHK), sedang (RHS), dan besar (RHB) sehingga didapat jika hujan
kecil buzzer akan berbunyi agak lama, untuk hujan sedang maka buzzer akan berbunyi semakin
cepat, sedangkan hujan besar, buzzer akan berbunyi lebih cepat lagi.

Anda mungkin juga menyukai