Batik Berdasarkan Susunan Motifnya (Kls 4)
Batik Berdasarkan Susunan Motifnya (Kls 4)
a. Batik tradisional adalah batik yang susunan motifnya terikat oleh suatu aturan tertentu dengan isen-
isen tertentu.
Dalam pembuatan batik tradisional banyak aturan yang harus dipatuhi terutama dalam pembuatan
motif.
Batik yang dianggap paling baik dan tradisional yaitu batik tulis.
Proses pembuatan batik tulis melalui tahap-tahap: persiapan, pemolaan, pewarnaan, pelorodan, dan
penyempurnaan.
Motif batik tradisional terbagi menjadi dua kelompok yaitu motif geometris dan motif non-
geometris.
Motif geometris yaitu motif batik yang memiliki unsur bidang atau unsur ilmu ukur.
Motif geometris antara lain:
1. Motif ceplok : biasanya motif ini didasarkan pada gambar mawar melingkar, bintang, atau bentuk
kecil lainnya yang membentuk pola simetris pada kain.
2. Motif kawung : berbentuk dasar lingkaran, kawung berarti buah aren/kolang-kaling. Motif
kawung menyerupai buah aren (kolang-kaling) yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat
potongan bijinya.
3. Motif tumpal : memiliki bentuk dasar bidang segitiga, biasanya membentuk pola berderet.
4. Motif pilin : motif hias yang mempunyai bentuk dasar huruf S atau spiral.
5. Motif swastika : motif dasar yang berbentuk huruf Z yang saling berlawanan.
6. Motif banji : motif swastika berkait /saling berhubungan.
7. Motif meander : motif yang memilki bentuk dasar huruf T.
8. Motif lereng : motif yang tersusun menurut garis miring/diagonal.
Motif yang biasanya digunakan untuk hiasan pinggir/tepi adalah : tumpal, pilin, swastika, meander.
Motif yang biasanya digunakan untuk pengisi bidang adalah ceplok, kawung, pilin, banji, lereng.