Anda di halaman 1dari 1

2.

Batik Berdasarkan Sususnan Motifnya


Berdasarkan susunan motifnya, batik terdiri dari batik tradisional dan batik modern.

a. Batik tradisional adalah batik yang susunan motifnya terikat oleh suatu aturan tertentu dengan isen-
isen tertentu.
 Dalam pembuatan batik tradisional banyak aturan yang harus dipatuhi terutama dalam pembuatan
motif.
 Batik yang dianggap paling baik dan tradisional yaitu batik tulis.
 Proses pembuatan batik tulis melalui tahap-tahap: persiapan, pemolaan, pewarnaan, pelorodan, dan
penyempurnaan.
 Motif batik tradisional terbagi menjadi dua kelompok yaitu motif geometris dan motif non-
geometris.
 Motif geometris yaitu motif batik yang memiliki unsur bidang atau unsur ilmu ukur.
 Motif geometris antara lain:
1. Motif ceplok : biasanya motif ini didasarkan pada gambar mawar melingkar, bintang, atau bentuk
kecil lainnya yang membentuk pola simetris pada kain.
2. Motif kawung : berbentuk dasar lingkaran, kawung berarti buah aren/kolang-kaling. Motif
kawung menyerupai buah aren (kolang-kaling) yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat
potongan bijinya.
3. Motif tumpal : memiliki bentuk dasar bidang segitiga, biasanya membentuk pola berderet.
4. Motif pilin : motif hias yang mempunyai bentuk dasar huruf S atau spiral.
5. Motif swastika : motif dasar yang berbentuk huruf Z yang saling berlawanan.
6. Motif banji : motif swastika berkait /saling berhubungan.
7. Motif meander : motif yang memilki bentuk dasar huruf T.
8. Motif lereng : motif yang tersusun menurut garis miring/diagonal.
 Motif yang biasanya digunakan untuk hiasan pinggir/tepi adalah : tumpal, pilin, swastika, meander.
 Motif yang biasanya digunakan untuk pengisi bidang adalah ceplok, kawung, pilin, banji, lereng.

Anda mungkin juga menyukai