SPSK Obat Oral 2003
SPSK Obat Oral 2003
OLEH:
A. Kondisi klien :
1. Alasan masuk RS :
Pasien mengeluh nyeri pada benjolan dilehernya dan merasa lemas
Data fokus
DS :
Pasien mengeluh nyeri pada benjolan dileher kirinya sejak 1,5 bulan yang lalu dan merasa
lemas serta pusing
P : Benjolan pada leher
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R: Leher kiri
S: Skala nyeri 4 dari 0-10 skala yang diberikan
T: Hilang timbul setiap 25 menit
B. Tahap Kerja
1. Bapak, posisinya ingin setengah berbaring atau ingun duduk saja? Tergantung
kenyamanan Bapak saja, sampirannya perlu saya tutup?
2. Sebelum saya memberikan obat, saya cek tekanan darah, suhu tubuh, nadi dan
pernapasannya ya pak
3. Bapak biasa minum obat dengan apa pak? dengan air saja cukup atau ada kebiasaan
lainnya? Seperti dengan pisang?
4. Saya periksa obatnya dulu ya pak, ini benar paracetamol 500 mg ya bu, diminum
sekarang
5. Ini obatnya dan airnya ya pak, Bapka bisa minum sendiri atau perlu saya bantu? Sudah
Bapak minum obatnya, coba saya cek ya pak, coba buka mulutnya. Ya obatnya sudah
diminum ya pak
6. Bapak sekarang bisa berbaring lagi ya pak, atau ingin posisi seperi ini dulu?
C. Terminasi
1. Evaluasi Respon Pasien Terhadap Tindakan Keperawatan.
Baik Ibu, pemberian obat oralnya sudah selesai ya
Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah saya beri obatnya? Apakah Bapak ada merasa
mual muntah?
Evaluasi Obyektif
Pasien tampak kooperatif selama tindakan pemberian obat dan pasien mengerti
dengan instruksi yang diberikan
Preinteraksi
1. Memeriksa catatan keperawanan dan medis klien
2. Mengidentifikasi indikasi dan kontraindikasi
3. Mencuci tangan
4. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
5. Menyiapkan obat sesuai KIO(kartu instruksi obat), perhatikan tanggal kadaluwarsa
dan adnya perubahan warna, bentuk atau endapan pada obat. Lakukan pengecekan
KIO dengan label obat minimal 3x
6. Mendekatkan alat
Tahap orientasi
7. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (jika
belum saling kenal)
8. Menanyakan kondisi dan keluhan klien
9. Menjelaskan tujuan, jenis obat, indikasi pemberian, dosis obat, waktu pemberian
obat, rute pemberian, efek samping yang mungkin terjadi, dan lama prosedur.
10. Menanyakan apakah klien sudah makan atau belum.(tergantung pemberian obat)
11. Berikan kesempatan kepada klien/keluarga bertanya sebelum kegiatan dilakukan
Tahap kerja
12. Mencuci tangan
13. Menjaga privasi klien (Minta pengunjung/penunggu untuk mencari posisi yang
sesuai atau pasang sampiran jika diperlukan)
14. Mengatur posisi klien(semi fowler/fowler)
15. Cek tanda-tanda vital
16. Tanyakan kebiasan minum obat klien(apakah menggunakan air atau bahanmakan
lainnya, seperti pisang), fasilitasi bila memungkinkan
17. Periksa kembali obat yang akan diberikan dengan prinsip 6B
18. Sediaan padat :
Perhatikan jenis tablet(kempa, kunyah, salut, berlapis,
effervescent,bual/sublingual). Hal ini menetukan cara pemberian obat
Letakkan dalam cangkir obat, tanpa membukan kemasan dan tidak
menyentuh bagian dalam obat.
Blia obat perlu dipotong,buka kemasan, potong tanpa menyentuh bagian
dalam obat.
Bila obat perlu digerus, letakkan obat pada mortar, lakukan penggerusan
dengan hati-hati.
Buanglah kemasan obat pada bengkok.
Sediaan cair :
Cek apakah sediaan dalam bentuk kering(dry syrup) atau cair
Bila dalam sediaan kering tambahkan air matang sesuai petunjuk kemasan,
dan kocok sampai menjadi 1 kesatuan
Bila dalam bentuk cair, kocok terlebih dahulu sampai tidak ada endapan
yang mengendap di dasar botol.
Tuangkan ke dalam sendok takar, atau gunakan pipet tetes(bayi/anak)
untuk makar volume obat yang akan diberikan.
19. Berikan obat dan air minum pada klien. Pastikan obat sudah ditelan oleh klien. Cek
mulut klien
20. Mengembalikan klien ke posisi yang nyaman
Terminasi
21. Evaluasi perasaan pasien
22. Simpulkan hasil kegiatan dan berikan umpan balik positif
23. Kontrak pertemuan selanjutnya(untuk memastikan ada atau tidaknya respons
alergi)
24. Bereskan alat-alat
25. Cuci tangan
Dokumentasi
26. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan