Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION

DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


LAPTOP ASUS DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

Rosita Kosasih, Puji Isyanto , Yaya Ruyatnasih

Rosita Kosasih. 1241173402077. Pengaruh Word Of Mouth Communication dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Asus Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Singaperbangs aKarawang. Di bawah bimbingan DR.H. Puji Isyanto, S.E., MM. dan Hj.
Yaya Ruyatnasih, S.E., MM.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti-bukti empirik dan menemukan
kejelasan dari fenomena serta kesimpulan tentang pengaruh kedua variabel diatas, terhadap
Keputusan Pembelian pada LaptopAsus di FakultasEkonomi Dan
BisnisUniversitasSingaperbangsaKarawang.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis Deskriptif, yaitu mengumpulkan,
menyajikan, menganalisis, dan melakukan pengujian hipotesis, serta membuat kesimpulan dan
saran. Sampel diambil dengan metode Acsidental dengan jumlah sample 195 responden.
Word of Mouth Communication, Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian pada Laptop
Asus di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang berada dalam kriteria
setuju. Kualitas Produk pada Laptop Asus di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Singaperbangsa
Karawang berada dalam kriteria setuju.Keputusan Pembelian pada Laptop Asus di Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang berada dalam kriteria setujupulasi 440 konsumen.

Kata Kunci :Word Of Mouth Communication, Kualitas Produk, Keputusan Pembelian.

I. PENDAHULUAN
Laptop adalah salah satu barang yang sangat membatu banyak orang dalam menyelesaikan
pekerjaan dengan mudah dan dengan waktu singkat laptop dapat meringankan segala pekerjaan.
di Indonesia banyak sekali pengguna laptop. Selain efisiensi dan efektifitas, harga laptop sekarang
ini sudah bisa dijangkau oleh semua golongan masyarakat baik dari masyarakat atas samapai
dengan masyarakat bawah. laptop sangat diminati karena dianggap sebagai barang penting untuk
menunjang semua aktivitas pekerjaan. Seiring dengan berjalannya waktu dan teknologi,
masyarakat dikenalkan dengan berbagai macam merek laptop yakni mulai dari Asus, Acer, HP,
Lenovo, dan banyak merek lainnya. Laptop tidak dikhususkan untuk laki-laki ataupun perempuan.
Laptop dapat dipakai siapa saja tua ataupun muda, laki-laki atau perempuan semua kalangan
dapat memakainya jika diperlukan.
Dewasa ini dalam menjalankan sebuah bisnis harus menggunakan berbagai sistem serta berbagai
perencanaan terutama dalam manajemennya. Hal tersebut dilakukan agar aktivitas bisnis dapat
mencapai tujuan yang diharapkan dengan beberapa strategi yang sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
Penjelasan tersebut sejalan dengan pendapat Ricky W. Griffin (2005)
“Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efesien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal”. Karena itu,
setiap perusahaan atau pelaku bisnis harus benar-benar menjalankan bisnisnya secara efektif dan
efesien.
Dalam dunia perdagangan, untuk mencapai tujuan yang efektif dan efesien itu tentu salah
satunya diperlukan cara untuk menjual hasil barang yang telah dibuat yaitu dengan manajemen
pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2008) “Manajemen Pemasaran adalah sebagai
analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan–tujuan organisasi”. Karena, kunci utama
dalam berdagang yaitu bagaimana suatu perusahaan dapat membuat produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta bagaimana cara perusahaan tersebut untuk
memasarkan produknya dan dapat mencapai titik angka tertinggi dari angka penjualan itu sendiri.
Sedangkan menurut Lupiyoadi (2006) "Manajemen pemasaran adalah suatu analisis,
perencanaan, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan dalam
hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap konsumen yang dituju
untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun bersama. Di era teknologi seperti sekarang ini,
persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Akibatnya timbul persaingan dalam menawarkan
produk-produk dengan harga dan kualitas yang mampu bersaing di pasaran. Berdasarkan tingkat
kehidupan masyarakat yang semakin meningkat terutama dalam dunia perkantoran maupun
pendidikan, maka kebutuhan masyarakat terhadap barang juga akan semakin meningkat Hal ini
membawa pengaruh terhadap perilaku mereka dalam memilih barang yang akan mereka beli
ataupun yang mereka anggap paling sesuai dan benar–benar dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka. Salah satu barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya dalam
dunia perkantoran maupun dalam dunia pendidikan yaitu barang yang bisa membantu dan
mempermudah pekerjaan mereka, dan barang tersebut adalah laptop. Laptop adalah komputer
bergerak (bisa dipindahkan dengan mudah) yang berukuran relatif kecil dan ringan, beratnya
berkisar dari 1-6 kg, tergantung ukuran, bahan, dari spesifikasinya, laptop dapat digunakan dalam
lingkungan yang berbeda dari komputer. Laptop memiliki baterai yang memungkinkan untuk
beroperasi tanpa terhubung ke stopkontak (sumber listrik). Laptop juga termasuk adaptor daya
yang memungkinkan untuk menggunakan daya dari stopkontak dan mengisi kembali baterai.
Laptop biasanya menggunakan teknologi layar tipis, terdiri dari transistor atau layar matriks aktif
lebih cerah dan pandangan yang lebih baik pada sudut yang berbeda dari STN atau layar dual-
scan. Di antara pembuat paling terkenal dari komputer laptop adalah IBM, Apple, Compaq, Dell,
Asus, dan Acer. Oleh karena banyaknya jumlah perusahaan laptop yang ada maka syarat yang
harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha
mencapai tujuan dengan menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut
tercapai, maka setiap perusahaan tersebut harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan
produk yang diinginkan konsumen dengan kualitas yang pantas. Dengan demikian setiap
perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen khususnya karyawan dan karyawati,
mahasiswa dan mahasiswi serta para pelajar, karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut
sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat
bergantung pada perilaku konsumennya. Melalui pemahaman perilaku konsumen, pihak
manajemen perusahaan dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka
memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli para pesaingnya.
Asus adalah perusahaan Taiwan yang memproduksi dan memasarkan berbagai komponen

komputer yang canggih, yang berpusat di Taipei, Taiwan. Asus adalah sebagai perusahaan untuk

produsen terintegrasi untuk komponen komputer. Untuk menjadi pemimpin penjualan komponen

komputer di dunia. Oleh karena itu agar produk yang ditawarkan mampu memenuhi harapan

pelanggan dan mempunyai nilai yang lebih dibandingkan para pesaingnya, maka produsen perlu

memperhatikan kualitas produknya yang merupakan unsur-unsur yang dipandang penting oleh

konsumen untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan keputusan pembelian mereka.

Adapun data volume penjualan laptop pada tahun 2011 sampai 2015 adalah sebagai

berikut:

Tabel 1.1
Data Penjualan Laptop dan Netbook Asus di Indonesia 2011-2015 (dalam Unit)
2011 2012 2013 2014 2015
598.019 664.020 894.691 469.149 8.658.463
Sumber: www.asus.com (2016)

Tabel diatas menunjukan penjualan asus pada tahun 2011 sampai 2013 terus meningkat,

namun terdapat penurunan penjualan pada tahun 2014 sang sangat merosot dikarenaka volume

penjualan terhadap laptop asus diakibatkan dari peralihan konsumen pengguna laptop menjadi

pengguna teknologi baru yaitu tablet dimana sebagian fungsi dari laptop dan fitur yang ada pada

laptop ada pada tablet. Dengan adanya teknologi baru pengguna laptop dengan otomatis beralih ke

tablet. Hal ini yang menjadikan pada tahun 2014 penjualan laptop asus tidak terlalu banyak tetapi

pada tahun 2015 meningkat kembali pengguna laptop Asus dikarenakan fitur dan desain yang unik

dan terobosan teknologi baru yang dibuat oleh laptop Asus dapat menarik kembali Penguna Laptop

untuk menyadarkan bahwa tablet tidakdapat menggantikan fungsi laptop yang sangat jauh berbeda

kegunaannya.
Adapun data penjualan laptop Asus yang saya dapat untuk menyakinkan bahwa Laptop Asus

sangat diminati dan di incar oleh pengguna laptop. Data volume penjualan semester kedua tahun

2015 sebagai berikut:

Tabel 1.2
Penjualan Laptop Pada CV. Perintis Computer Karawang Tahun 2015
Bulan Jumlah (Unit) Persentase (%)
Juli 109 13,10%
Agustus 143 17,14%
September 118 14,14%
Oktober 148 17,74%
November 153 18,34%
Desember 163 19,54%
Jumlah 834 100%
Sumber: Data CV. Perintis Computer Karawang, diolah 2016

Berdasarkan data CV. Perintis Computer Karawang di atas, penjualan laptop di Kabupaten

November terjadi kenaikan penjualan yaitu sebanyak 153 unit. (Data CV. Perintis Computer

Karawang).

Selain data volume penjualan, ada juga data top brand notebook dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2015, datanya adalah sebagai berikut

Tabel 1.3
Top Brand Notebook 2012-2015
TBI TBI TBI TBI
Merek
(2012) (2013) (2014) (2015)
Acer 42,1% 41,6% 39,3% 40,2%
Asus 15,9% 16,2% 19,6% 22,1%
HP 13,8% 9,9% 6,4% 7,6%
Apple 6,1% 6,2% 7,4% 3,2%
Vaio 3,5% - - -
Asus 3,0% 6,9% 9,4% 11,0%
Axioo 2,7% - 3,3% 2,4%
Lenovo 2,5% 3,4% 3,7% 7,0%
Dell 2,2% 3,5% 3,5% 3,6%
Sumber: www.topbrand-award.com

Data di atas mengindikasikan bahwa penjualan laptop Asus terus berkembang lebih empat

tahun terakhir ini. Adapun data yang peroleh dari penelitian pendahuluan yang telah dilakukan
penulis, terdapat hasil penelitian yaitu, dari jumlah mahasiswa aktif fakultas ekonomi dan bisnis

universitas singaperbangsa karawang sebanyak 2078 orang, hanya 440 orang yang menggunakan

laptop Asus. Berikut ini data Mahasisiswa masing – masing program study yang menggunakan

laptop Asus.

Tabel 1.4
Data mahasiswa pengguna Laptop Asus
PROGRAM STUDY PENGGUNA LAPTOP ASUS
S1 Manajemen 247
S1 Akuntasi 102
D3 Akuntansi 91
JUMLAH 440
Sumber : Hasil Observasi Peneliti di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UNSIKA, 2016

Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis penjualan laptop, produsen laptop (pelaku pasar)

selalu berusaha memposisikan, mengembangkan dan menguasai pasar (konsumen). Dengan cara

mengetahui faktor atau variabel apa saja yang membuat seorang konsumen tertarik untuk membeli

produk barang atau jasa tersebut. Salah satunya membangun citradi benak konsumen.

Tabel 1.5
Data Respon Keunggulan yang diberikan Laptop Asus

JUMLAH
PERNYATAAN KEUNGGULAN ASUS PERSENTASE (%)
(Orang)
Asus merupakan produsen laptop dan netbook
terbaik saat ini. Brand ini sudah meraih beberapa
15 50%
penghargaan baik dalam maupun luar negeri
karena jaminan kualitas yang diberikannya.
Ketangguhan MotherBoard dalam setiap
produknya. Asus sudah sangat berpengalaman
dalam produk motherboard sebelum mereka 25 83,33%
mengembangkan produk laptop. Jadi kualitas
motherboardnya diragukan.
Dalam beberapa varian produk, Asus
menawarkan harga yang cukup terjangkau jika
10 33,33%
dibandingkan dengan brand lain dengan
spesifikasi yang sama.
Asus dikenal sebagai brand laptop yang tahan
dan bandel untuk bermain game. Asus dilengkapi
dengan VGA seperti ATI Radeon dan Nvidia 22 73,33 %
GForce. Ini sangat cocok buat para gamer
maupun desainer.
Asus memberikan garansi untuk produk
notebook selama dua tahun. Tidak ada merek lain
18 60%
yang memberikan garansi sampai dua tahun.

Asus memberikan promosi yang sangat banyak


untuk memperkenalkan dan menunjukan produk 13 43,33%
dan kualitas yang dimiliki laptop Asus

Sumber : Hasil Observasi Peneliti Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsika, 2016

Tabel data diatas adalah hasil penelitian kepada 30 orang untuk menunjukan bahwa laptop

Asus memiliki kelebihan yang dapat diunggulkan untuk dapat menarik konsumen agar memilih

laptop Asus yang ditunjukan salah satu kelebihan laptop Asus adalah Kualitas Motherboard yang

sangat dihandalkan dan VGA Card yang diperuntukan untuk sang gamer maupun programer. Adapun

kekurangan dari laptop asus ditunjukan dengan sedikitnya respon untuk harga yang dipasang Asus

yang terjangkau tidak menjanjikan untuk menarik perhatian konsumen terhadap laptop Asus,

karena pada dasarnya kepuasan konsumen terhadap suatu produk adalah kualitas produk yang

dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen.

II. LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 MANAJEMEN PEMASARAN


Menurut Kotler (dalam Buchory dan Saladi, 2010:5) “Manajemen pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsep penetapan produk, harga, promosi dan distribusi
gagasan, untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu dan memnuhi tujuan
organisasi. Tujuan pemasaran adalah untuk mempengaruhi tingkat, jangkauan waktu, komposisi
permintaan, sehingga membantu organisasi mencapai sasaran.” Menurut Djaslim Saladin (2007
: 5) “Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, penerapan dan pengendalian
program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran
yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.”Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah proses
perencanaan untuk pelaksanaan konsep yang menerapkan pengendalian program yang
dirancang untuk bertujuan mencapai suatu saran organisasi.
A. Word Of Mouth communication
Menurut Rangkuti (2010:81) “Word of mouth communication (WOM) adalah usaha
memasarkan suatu produk atau jasa dengan menggunkan virus pemasaran (marketing
virus) sehingga pelanggan membicarakan, mendorong dan merekomendasikan suatu
produk dan jasa kepada orang lain secara antusias dan sukarela. “
Dari seluruh media promosi baik itu Above The Line maupun Below The line, WOM
merupakan aktivitas promosi yang tingkat pengendaliannya oleh pemasar sangat rendah
tetapi memberikan dampak yang sangat luar biasa terhadap produk atau merek
perusahaan. Perusahaan dapat mendorong dan memfasilitasi percakapan dari mulut ke
mulut tersebut dengan terlebih dahulu memastikan bahwa produk atau merek dari
perusahaan memang unik, inovatif dan patut menjadi conversation product sehingga
terciptalah WOM yang positif yang pada ujungnya akan menghasilkan penjualan bagi
perusahaan.
Inti dari pernyataan tersebut adalah satu pesan yang seseorang dapatkan dari teman atau
keluarga lebih dapat dipercaya dari pada ratusan informasi melalui belasan media yang
berbeda, selain itu jumlah pesan yang anda terima dari teman atau keluarga lebih sedikit
sehingga biasanya akan lebih memberikan kesan. Karena sifatnya yang lebih terpercaya dan
mampu memberikan kesan, sebuah pesan melalui WOM akan lebih tahan lama dalam
benak konsumen. Konsumen lebih memilih membeli merek yang sama dengan yang dibeli
temannya
B. KUALITAS PRODUK
Definisi lain kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang dinyatakan atau
diimplikasikan (Kotler dan Armstrong,2008:272). Menurut Kotler dan Keller (2009:143),
kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung
pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Adapun
pengertian lainnya Kualitas produk adalah kemampuan produk untuk memuaskan
kebutuhan atau keinginan konsumen (Cannon, dkk,2008:286).
Dari beberapa definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah totalitas
fitur dan krarakteristik suatu produk atau jasa yang memiliki kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan konsumen.
Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi
kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi
standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan
terhadap produk yang bersangkutan. Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk
yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan produknya
pun akan cenderung menurun. Jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat
dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk
melakukan pembelian terhadap produk (Kotler dan Amstrong, 2008).
C. KEPUTUSAN PEMBELIAN
Dalam keputusan membeli barang konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak yang
terlibat dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Umumnya ada lima macam peranan
yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang,
namun sering kali pula peranan tersebut dilakukan beberapa orang.Pemahaman mengenai
masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen..
Djaslim Saladin (2007:18) menyatakan bahwa pihak-pihak yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian atau beberapa peran yaitu sebagai berikut :
1. Initiator (Inisiator) yaitu individu yang menentukan bahwa beberapa kebutuhan dan
keinginan tidak terpenuhi dan memerintahkan untuk melakukan pembelian untuk
menutupi situasi tersebut.
2. Influencer (Pemberian pengaruh) yaitu seseorang yang pernyataan dan tindakannya baik
secara sengaja atau pun tidak mempengaruhi keputusan pembelian, dan atau penggunaan
barang dan jasa.
3. Decider (Pengambilan keputusan) yaitu proses pengintegrasian yang mengkombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya.
4. Buyer (Pembeli) yaitu seseorang yang benar-benar melakukan transaksi jual beli.
User (Pemakai/ pengguna) yaitu seseorang yang paling terlibat secara langsung
mengkonsumsikan dan menggunakan dari pembelian
2.2 KERANGKA PEMIKIRAN

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

Sumber: Kajian Beberapa Sumber


2.3 HIPOTESIS
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang sudah diuraikan, maka penulis
mengemukakan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.Terdapat hubungan antara Word Of Mouth Communication dan Kualitas Produk terhadap
Keputusan Pembelian Laptop Asus Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Singaperbangsa Karawang.
2. Terdapat pengaruh parsial antara Word Of Mouth Communication dan Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian Laptop Asus Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Singaperbangsa Karawang.
3. Terdapat Pengaruh simultan antara Word Of Mouth Communication dan Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian Laptop Asus Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Singaperbangsa Karawang.
III. METOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri kelimuan, yaitu
rasional, empiris, dan sistematis (sugiyono, 2012:2).

3.1 INSTRUMEN PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2012 : 102) bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian
ini adalah Nilai Pelanggan.

NO
VARIABEL SUB VARIABEL SKALA INDIKATOR
PERNYATAAN
Merekomendasikan hal-hal
1
yang baik
Pernah Mengungkapkan
2
Hal-hal yang baik
Berencana membicarakan
Membicarakan Ordinal 3
hal-hal yang baik
Memberitahu hal-hal yang
4
baik
Membicarakan hal-hal yang
5
baik
Word Of Mouth
Menyarankan 6
Communication
Mempengaruhi 7
(X1)*
Memastikan hal-hal yang
Merekomendasika 8
Ordinal baik
n
Memberikan pendapat
9
yang baik
Membuktikan hal yang baik 10
Memotivasi 11
Mengajak 12
Mendorong Ordinal Membujuk 13
Merayu 14
Meyakinkan 15
Kualitas Produk Performance Ordinal Kualitas produk bagus 16
(X2)** Produk mampu digunakan
17
dalam waktu lama
Keistimewaan produk
Range and type of 18
beragam
features
Ordinal Kemampuan produk bagus 19
Reability and Produk cukup handal 20
Durability Produk tahan lama 21
Produk mudah digunakan 22
Maintainability and Produk mudah diperbaiki 23
Ordinal
serviceability Produk mudah diperbaiki
24
dan digunakan
Penampilan produk
25
Sensory menarik
Ordinal
characteristic Model/design produk unik 26
Warna produk menarik 27
Produk sesuai harapan 28
Ethical prfile and
Ordinal Produk memuaskan 29
image
Produk sangat berkualitas 30
eputusan Pengenalan Ordinal Kebutuhan apa yang 31
Pembelian kebutuhan dibutuhkan
(Y)*** Pertimbangan pembelian 32
produk: pertimbangan
untuk melakukan
keputusan pembelian
Memastikan kebutuhan 33
apa yang dibutuhkan
Pencarian Ordinal Informasi internal: 34
informasi pribadi/ingatan sendiri
Informasi eksternal : dari 35
lingkungan sekitar /
keluarga umum
Informasi Lain-lai 36
Evaluasi alternatif Ordinal Pemilihan produk: memilih 37
produk yang dibutuhkan
Fungsi produk : fungsi 38
produk yang sesuai dengan
kebutuhan
Memilih produk yang 39
dibutuhkan
Keputusan Ordinal Sikap : pengaruh dari 40
pembelian luar/teman, keluarga dan
yang lainnya
Ketetapan dalam 41
melakukan pembelian
Konsistensi dalam 42
melakukan pembelian
Perilaku purnabeli Ordinal Kesan terhdap produk: 43
sangat puas, ragu-ragu,
kecewa, sangat kecewa
Sumber : * Rangkuti(2010:81)
**Martinich (dalam Yamit:2013), *** Kotler &Amstrong (2008 :179-181)
3.2 Metode Pengumpulan Data

A. Populasi

Menurut Sugiyono (2014:148) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini populasinya adalah Mahasiswa FEB di Universitas Singaperbangsa Karawang.
Populasi yang diambil tidak terbatas untuk penelitian, namun telah dilakukan studi pendahuluan
untuk mengetahui jumlah sampel dengan mencari sumber data jumlah Mahasiswa FEB di Universitas
Singaperbangsa Karawang. Data diambil berdasarkan data jumlah pengguna produk sepeda Motor
Yamaha Mio di FEB Universitas Singaperbangsa Karawang.

B. Sample

Menurut Sugiyono (2014:149) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Jumlah sampel dari populasi tertentu yang

dikembangkan dari Isaac dan Micheal, untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, 10%.

S = .N.P.Q

-I) +².P.Q Keterangan:

S = Jumlah Sampel

² = dengan dk = 1

Taraf kesalahan sampai 1%, 5% dan 10%

P = Q= 0,05 dan d = 0,05

Sumber : Sugiyono (2013 :87)

Formulasi diatas maka issac telah membuat tabel perhitungan sebagaimana ditampilkan

pada tabel dibawah ini :


Tabel 3.3
Penentuan Jumlah Sampel dari perhitungan Tertentu
Dengan Taraf Kesalahan 1%, 5% dan 10%
Siginifikasi
N
1% 5% 10%
360 234 177 155
380 242 182 158
400 250 186 162
420 257 191 165
440 265 195 168
460 272 198 171
480 279 202 173
500 285 205 176

Berdasarkan tabel 3.2 di atas, data pengguna laptop Asus sebanyak 585 orang. Dalam

penelitian ini digunakan kesalahan sebanayak 5%. Maka didapatkan sampel sebanyak 195 orang.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung

dilapangan untuk mendapatkan data dan informasi secara langsung di Universitas Singaperbangsa

Karawang:

1. Wawancara

2. Observasi

3. Kuisioner

3.4 Pengujian Keabsahan Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Validitas, Uji Reabilitas dan

Uji Normalitas. Hal ini untuk menunjukan bahwa instrumen penelitian berupa kuesioner yang

diberikan kepada responden adalah data penelitian yang valid, reliabel dan normal.

3.6 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Menurut ridwan dan Engkos Achmad

Kuncoro (2014:2) Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas

(eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).

X1
ε
ρyx1

Y
𝑟𝑥1 𝑥2

Ρyx2

X2

Gambar 3.3
Analisis Jalur

Persamaan Analisis Jalur, sebagai berikut :

Y = ργX1X1 + ργX2X2 + ε

dimana :

X1 = Orang (People)

X2 = Proses (Process)

Y = Keputusan Pembelian

ε = Variabel lain yang tidak diukur, tetapi mempengaruhi Y

pyx1 = Koefisien jalur yang menggambarkan besarnya pengaruh lansung X1terhadap Y


pyx2 = Koefisien jalur yang menggambarkan besarnya pengaruh lansung X2 terhadap Y

rx1x2 = Korelasi X1 dan X2

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 PROFIL PERUSAHAAN

Nama Asus mungkin sudah terdengar sangat familiar di telinga pengguna komputer tanah air.

Perusahaan asal Taiwan tersebut mengandalkan inovasi untuk tumbuh dan berkembang hingga

menjadi raksasa ekonomi seperti sekarang. Inilah sekelumit cerita tentang salah satu pionir ternama

di dunia computer. Kisah Asus bermula pada tahun 1989, ketika empat insinyur komputer, yaitu

Wayne Hsieh, Ted Hsu, MT Liao dan TH Tung berniat mendirikan perusahaan baru untuk memajukan

industri TI Taiwan. Nama yang mereka pilih adalah “Pegasus” yang diambil dari sebutan untuk

makhluk mitos asal Yunani. Pada perkembangannya, nama tersebut dipendekkan menjadi “Asus”

agar bisa tampil di urutan awal sesuai alphabet.1 Profil Perusahaan

4.2 HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil tanggapan responden pada setiap kuesioner, maka berikut ini akan dibuat
rekapitulasi jawaban tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keriteria atau profil dan rentang
skala variabel yang diteliti.

1. Rekapitulasi Indikator Variabel Word Of Mouth Communication (X1)

Berdasarkan rekapitulasi indikator Word Of Mouth Communication (x1) mengenai tanggapan


responden dapat dilihat dengan gambar di bawah ini.

100%
80%
Rata-rata skor
60% dimensi
40%
Jumlah Skor
20%
0% Indikator
2. Rekapitulasi Indikator Variabel Kualitas Produk (X2)

Berdasarkan rekapitulasi indikator Kualitas Produk (x2) mengenai tanggapan responden dapat dilihat
dengan gambar di bawah ini.

100%
Skor Rata-rata
50%
dimensi
0% Jumlah Skor

3. Rekapitulasi Indikator Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan rekapitulasi indikator Kualitas Produk (Y) mengenai tanggapan responden dapat dilihat
dengan gambar di bawah ini.

100% Skor Rata-Rata


50% Dimensi
Jumlah Skor
0%

Indikator

4. Korelasi Antara Word Of Mouth Communication dan Kualitas Produk

Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Korelasi antara Word Of Mouth Communication (X1) dan Kualitas Produk(X2)


Correlations
Word Of Mouth
Communication Kualitas Produk
Kualitas Produk Pearson Correlation 1 .618**
Sig. (2-tailed) .000
N 195 195
**
Brand Awareness Pearson Correlation .618 1
Sig. (2-tailed) .000
N 195 195
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS16, 2016
Untuk jelasnya Hubungan antara kedua variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut :

X1 = Word Of Mouth
Communication

0,618

X2 = Kualitas Produk

Gambar 4.63

Hubungan antara Word Of Mouth Communication (X1) dan Kualitas Produk (X2)

Dari hasil analisis diperoleh besaran koefisien korelasi diantara variabel bebas yaitu Word Of

Mouth Communication (X1) dengan Kualitas Produk (X2) dapat dinilai sebesar 0,618. Dengan

demikian Word Of Mouth Communication (X1) dengan Kualitas Produk (X2) memiliki tingkat

hubungan yang kuat karena nilainya positif dan interval koefisiennya terdapat pada kategori kuat

(Sugiyono, 2012:184).

4.2.5.2 Analisis Jalur (Path Analysis)

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 16, diperoleh

koefisien jalur untuk setiap variabel Kualitas Produk (X1) dan Brand Awareness (X2) terhadap

Keputusan Pembelian (Y). Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.119
Koefisien Jalur
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 15.155 3.982 3.805 .000
Word Of Mouth
.319 .071 .314 4.477 .000
Communication
Kualitas Produk .402 .070 .402 5.733 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS16, 2016

Tabel tersebut menunjukan nilai koefisien jalur antara variabel Word of Mouth

Communication dan Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian. Nilai-nilai koefisien jalur

tersebut masing-masing dijelaskan sebagai berikut :

1. Koefisien Jalur variabel Word Of Mouth Communication(X1) terhadap variabel Keputusan

Pembelian (Y)

Berdasarkan tabel 4.119, koefisien jalur untuk variabel Word Of Mouth Communication (X1)

terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) adalah 0,314. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh

langsung variabel Kualitas Produk (X1) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) adalah sebesar

0,314 sehingga diperoleh persamaan Y = 0,314 X1.

Pengaruh langsung variabel X1 terhadap variabel Y dapat digambarkan seperti dibawah ini:

0,314

X1 Y

Gambar 4.64
Pengaruh Parsial Word Of Mouth Communication (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

2. Koefisien Jalur variabel Kualitas Produk (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian

Berdasarkan tabel 4.119, koefisien jalur untuk variabel Kualitas Produk (X2) terhadap

variabel Keputusan Pembelian (Y) adalah sebesar 0,402. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh
langsung variabel Kualitas Produk (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) adalah sebesar

0,402 sehingga diperoleh persamaan Y = 0,402 X2.

Pengaruh langsung variabel X2 terhadap variabel Y dapat digambarkan seperti dibawah ini:

0,402

X2 Y

Gambar 4.65
Pengaruh Parsial Kualitas Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Pengaruh langsung variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y dapat digambarkan seperti

dibawah ini : ε

X1 0,314

0,618 Y

X2 0,402

Gambar 4.66
Pengaruh Langsung Variabel X1 dan X2 terhadap Y

Berdasarkan gambar 4.66 menunjukan bahwa besaran derajat positif asosiatif atau koefisien

jalur variabel Word Of Mouth Communication (0,314) lebih rendah dari variabel Kualitas Produk

(0,402), artinya Kualitas Produk (X2) lebih berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)

dibandingkan Word Of Mouth Communication (X1). Adapun persamaan jalurnya adalah sebagai

berikut :

Y = 0,314 X1 + 0,402 X2


Keterangan :

X1 = Word Of Mouth Communication

X2 = Kualitas Produk

Y = Keputusan Pembelian

ε = Variabel Lain Yg Tidak Diukur, Tetapi Mempengaruhi Y

3. Pengaruh variabel X terhadap variabel Y

Pengaruh langsung dan tidak langsung secara bersamaan dari variabel Word Of Mouth

Communication (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) adalah sebagai

berikut :

a. Pengaruh X1 terhadap Y

Pengaruh langsung dan tidak langsung Word Of Mouth Communication (X1) terhadap keputusan

pembelian (Y) dapat dilihat pada tabel 4.108 berikut ini.

Tabel 4.120
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Word Of Mouth Communication (X1) terhadap
Keputusan Pembelian (Y)
Interpretasi Besarnya
Variabel Perhitungan
Analisis Jalur Pengaruh
Pengaruh
0,3142 0,099
Word Of Mouth langsung ke Y
Communication Pengaruh tidak 0,314 x 0,618 x
0,078
langsung X2 ke Y 0,402
Jumlah 0,177
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016

Pada tabel 4.120 menunjukan bahwa pengaruh variabel Word Of Mouth Communication

(X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) yaitu sebesar 0,177 atau 17.7%.

b. Pengaruh X2 terhadap Y

Pengaruh langsungf dan tidak langsung Kualitas Produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y)

dapat dilihat pada tabel 4.109 berikut.


Tabel 4.121
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Kualitas Produk (X2) terhadap Keputusan
Pembelian (Y)
Interpretasi Besarnya
Variabel Perhitungan
Analisis Jalur Pengaruh
Pengaruh
0,4022 0,161
Kualitas langsung ke Y
Produk Pengaruh tidak 0,314 x 0,618 x
0,078
langsung X1 ke Y 0,402
Jumlah 0,239
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016

Pada tabel 4.121 diatas menunjukan bahwa pengaruh variabel Kualitas Produk (X2) terhadap

keputusan pembelian (Y) yaitu sebesar 0,239 atau 23,9 %.

c. Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y

Pengaruh Word Of Mouth Communication (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap keputusan

pembelian (Y) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.122
Pengaruh Word Of Mouth Communication (X1) dan Kualitas produk (X2) terhadap
Keputusan Pembelian
Pengaruh Tidak
Koefisien Pengaruh Subtotal
Variabel Langsung
Jalur Langsung Pengaruh
X1 X2
Word Of Mouth
0,314 0,099 ___ 0,078 0,177
Communication
Kualitas Produk 0,402 0,161 0,078 ___ 0,239
Total Pengaruh 0,416
Pengaruh variabel lain (ε) 0,584
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016

Pada tabel 4.122 diatas menunjukan bahwa total pengaruh yang disebabkan Word Of Mouth

Communication (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) yaitu sebesar 0,416

atau 41,6%. Adapun pengaruh variabel lain adalah sebesar 1-0,416 = 0,584 atau 58,4%.
Tabel 4.123

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square
Square Estimate
1 .645a .416 .410 5.71576

a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Word Of Mouth Communication


b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS16, 2016

Berdasarkan tabel 4.123 diatas menunjukan bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0,416

berarti 41,6% variabel keputusan pembelian (Y) bisa diterangkan oleh variabel Word Of Mouth

Communication (X1) dan Kualitas Produk (X2), atau dapat diartikan bahwa Word Of Mouth

Communication (X1) dan Kualitas Produk (X2) memiliki kontribusi terhadap keputusan pembelian (Y)

sebesar 41,6 % sedangkan sisanya 58,4% merupakan kontribusi variabel lain (ε) yang tidak diteliti.

V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan perumusan dan tujuan penelitian yang dibandingkan dengan hasil penelitian

dan pembahasan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut.

1. Word Of Mouth Communication pada pengguna laptop Asus berdasarkan hasil penelitian

berada pada nilai rata-rata 686,20 dengan kriteria setuju. Hal ini menunjukan bahwa Word Of

Mouth Communication yang dirasakan pengguna laptop Asus bertarap baik, namun masih

terdapat indikator yang rendah yaitu dalam memastikan hal-hal yang baik dalam dimensi

merekomendasikan.

2. Kualitas Produk laptop Asus berdasarkan hasil penelitian berada pada nilai rata-rata 715,26

dengan kriteria setuju. Hal ini menunjukan bahwa kualitas produk pada pengguna laptop Asus
bertarap baik, namun masih terdaapat indikator yang masih rendah, yaitu kualitas produk bagus

yang ada dalam dimensi perfomance.

3. Keputusan Pembelian pada pengguna laptop Asus berdasarkan hasil penelitian berada pada

nilai rata-rata 708,73 dengan kriteria setuju. Hal ini menunjukan bahwa keputusan pembelian

pada pengguna laptop Asus tertaraf baik, namun masih ada terdapat indikator yang rendah

yaitu pertimbangan pembelian produk untuk melakukan keputusan pembelian yang ada pada

dimensi pengenalan kebutuhan.

4. Terdapat korelasi antara Word Of Mouth Communication dan Kualitas Produk dengan nilai

koefisien korelasi sebesar 0,618 dan mempunyai tingkat hubungan yang kuat dan searah karena

nilainya positif. Artinya koefisien tersebut dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel

diambil.

5. Terdapat pengaruh parsial antara Word Of Mouth Communication dan Kualitas Produk

terhadap Keputusan Pembelian.

a. Pengaruh parsial Word Of Mouth Communication terhadap Keputusan Pembelian adalah

sebesar 17,7%

b. Pengaruh parsial Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian yaitu sebesar 23,9%

Karena 17,7% < 23,9% maka dinyatakan bahwa variabel Kualitas Produk lebih banyak

memberikan kontribusi terhadap keputusan pembelian dibandingkan variabel Word Of Mouth

Communication. Karena konsumen mengutamakan kualitas produk yang akan dibelinya,

dibandingkan dengan kesadaran Word Of Mouth Communication yang tercipta terhadap laptop

Asus.

6. Total pengaruh Word Of Mouth Communication dan Kualitas Produk terhadap Keputusan

Pembelian sebesar 41,6%. Hal ini menunjukan bahwa Word Of Mouth Communication dan

Kualitas Produk memiliki kontribusi terhadap Keputusan Pembelian sebesar 41,6%, sedangkan

sisanya sebesar 58,4% merupakan kontribusi variabel lain (ε) yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.
5.2 Saran

Saran-saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan sehubungan dengan hasil

penelitian diuraikan sebagai berikut:

1 Word Of Mouth Communication merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

berdasarkan hasil tanggapan responden terdapat indikator yang masih kurang, yaitu

memastikan hal-hal yang baik, merekomendasikan hal-hal yang baik. Adapun saran dari peneliti

terhadap masing-masing indikator adalah Memastikan Hal-hal Yang Baik . Laptop Asus dapat

memastikan hal-hal yang baik kepada para pengguna laptop Asus bahwa Laptop Asus dapat

memberikan dan memastiakan fasilitas yang lebih diperhatikan dan ditingkatkan lagi untuk

memenuhi harapan konsumen atau pengguna laptop Asus dan kemudian pengguna laptop Asus

mendapatkan kepuasan dalam menggunakan Laptop Asus. Laptop Asus harus lebih

memperhatikan segala aspek yang akan menjadikan laptop Asus sangat berarti bagi para

penggunanya, sehingga para pengguna laptop Asus akan tanpa sadar merekomendasikan

bahwa laptop Asus dapat menjadi pilihan tanpa keluhan.

2. Kualitas Produk merupakan faktor yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil tanggapan responden terdapat indikator yang masih kurang maksimal

hasilnya yaitu, kualitas produk bagus. Dan saran dari peneliti adalah diharapkan perusahaan

dapat meningkatkan kualitas, menciptakan differensiasi lebih unggul, dalam fitur atau fasilitas

dibandingkan produk dari kompetitor, agar konsumen lebih menyukai dan percaya bahwa

laptop Asus adalah produk yang berkualitas bagus.

3. Laptop Asus dapat terus meningkatkan keputusan pembelian konsumennya untuk dapat

mempertahankan dan menarik konsumen dengan cara lebih meningkatkan kualitas, promosi,

iklan, dan lain sebagainya untuk memenuhi kepuasan para punggunanya yang bisa menarik

banyak konsumen untuk melakukan pembelian laptop Asus maupun pembelian ulang laptop

Asus.
Adapun kajian atau penelitian lebih lanjut tentang variabel lain yang mempengaruhi

keputusan pembelian pada laptop Asus di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Singaperbangsa

Karawang, sehingga diharapkan laptop Asus menjadi laptop yang senantiasa memenuhi kebutuhan

dan memuaskan para pengguna laptop Asus.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin., & Tantri, Francis. (2014). Manajemen Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada.
Bandung.

Alma, Buchari. (2013). Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Alfabeta. Bandung.

Armstrong, Gary., & Kotler, Philip. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 Edisi 12. Erlangga.
Bandung.

Buchary, AH., & Saladin, Djaslim. (2010). Manajemen Pemasaran (teori aplikasi dan tanya jawab).
Linda Karya. Bandung.

Hasan, Iqbal. (2006). Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Penerbit PT Bumi Aksara. Jakarta.

https://www.asus.com/ID/

https://www.topbrand-award.com/ID/

Kotler, Philip. (2005). Rethinking Marketing. Penerbit Indeks. Jakarta.

Kotler, Philip., & Keller, KL. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 2. Erlangga.
Jakarta.

Lupiyoadi, Hamdani. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa, edisi 12. Salemba Empat. Jakarta.

Saladi, Djaslim. (2007), Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran, Edisi Keempat, Bandung:
Linda Karya.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung. Erlangga

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung. Erlangga

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung. Erlangga

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulitatif dan R&D. Bandung: Erlangga.

Sumardi, Marlin Silviana, dan Meilina Melone. (2011) The Power Of Word Of Mouth Marketing.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Rangkuti, Freddy.(2010). Spiritual Leadership In BusniesWake Up!. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Riduwan dan Sunarto .(2009). Cara menggunakan dan memakai path analysis (analisis jalur).
Bandung . Alfabeta

Riduwan . (2010). Cara menggunakan dan memakai path analysis (analisis jalur). Bandung . Alfabeta

Yamit, Zulian. (2013). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Enkonesia. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai