Rosita Kosasih. 1241173402077. Pengaruh Word Of Mouth Communication dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Asus Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Singaperbangs aKarawang. Di bawah bimbingan DR.H. Puji Isyanto, S.E., MM. dan Hj.
Yaya Ruyatnasih, S.E., MM.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti-bukti empirik dan menemukan
kejelasan dari fenomena serta kesimpulan tentang pengaruh kedua variabel diatas, terhadap
Keputusan Pembelian pada LaptopAsus di FakultasEkonomi Dan
BisnisUniversitasSingaperbangsaKarawang.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis Deskriptif, yaitu mengumpulkan,
menyajikan, menganalisis, dan melakukan pengujian hipotesis, serta membuat kesimpulan dan
saran. Sampel diambil dengan metode Acsidental dengan jumlah sample 195 responden.
Word of Mouth Communication, Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian pada Laptop
Asus di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang berada dalam kriteria
setuju. Kualitas Produk pada Laptop Asus di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Singaperbangsa
Karawang berada dalam kriteria setuju.Keputusan Pembelian pada Laptop Asus di Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang berada dalam kriteria setujupulasi 440 konsumen.
I. PENDAHULUAN
Laptop adalah salah satu barang yang sangat membatu banyak orang dalam menyelesaikan
pekerjaan dengan mudah dan dengan waktu singkat laptop dapat meringankan segala pekerjaan.
di Indonesia banyak sekali pengguna laptop. Selain efisiensi dan efektifitas, harga laptop sekarang
ini sudah bisa dijangkau oleh semua golongan masyarakat baik dari masyarakat atas samapai
dengan masyarakat bawah. laptop sangat diminati karena dianggap sebagai barang penting untuk
menunjang semua aktivitas pekerjaan. Seiring dengan berjalannya waktu dan teknologi,
masyarakat dikenalkan dengan berbagai macam merek laptop yakni mulai dari Asus, Acer, HP,
Lenovo, dan banyak merek lainnya. Laptop tidak dikhususkan untuk laki-laki ataupun perempuan.
Laptop dapat dipakai siapa saja tua ataupun muda, laki-laki atau perempuan semua kalangan
dapat memakainya jika diperlukan.
Dewasa ini dalam menjalankan sebuah bisnis harus menggunakan berbagai sistem serta berbagai
perencanaan terutama dalam manajemennya. Hal tersebut dilakukan agar aktivitas bisnis dapat
mencapai tujuan yang diharapkan dengan beberapa strategi yang sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
Penjelasan tersebut sejalan dengan pendapat Ricky W. Griffin (2005)
“Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efesien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal”. Karena itu,
setiap perusahaan atau pelaku bisnis harus benar-benar menjalankan bisnisnya secara efektif dan
efesien.
Dalam dunia perdagangan, untuk mencapai tujuan yang efektif dan efesien itu tentu salah
satunya diperlukan cara untuk menjual hasil barang yang telah dibuat yaitu dengan manajemen
pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2008) “Manajemen Pemasaran adalah sebagai
analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan–tujuan organisasi”. Karena, kunci utama
dalam berdagang yaitu bagaimana suatu perusahaan dapat membuat produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta bagaimana cara perusahaan tersebut untuk
memasarkan produknya dan dapat mencapai titik angka tertinggi dari angka penjualan itu sendiri.
Sedangkan menurut Lupiyoadi (2006) "Manajemen pemasaran adalah suatu analisis,
perencanaan, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan dalam
hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap konsumen yang dituju
untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun bersama. Di era teknologi seperti sekarang ini,
persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Akibatnya timbul persaingan dalam menawarkan
produk-produk dengan harga dan kualitas yang mampu bersaing di pasaran. Berdasarkan tingkat
kehidupan masyarakat yang semakin meningkat terutama dalam dunia perkantoran maupun
pendidikan, maka kebutuhan masyarakat terhadap barang juga akan semakin meningkat Hal ini
membawa pengaruh terhadap perilaku mereka dalam memilih barang yang akan mereka beli
ataupun yang mereka anggap paling sesuai dan benar–benar dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka. Salah satu barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya dalam
dunia perkantoran maupun dalam dunia pendidikan yaitu barang yang bisa membantu dan
mempermudah pekerjaan mereka, dan barang tersebut adalah laptop. Laptop adalah komputer
bergerak (bisa dipindahkan dengan mudah) yang berukuran relatif kecil dan ringan, beratnya
berkisar dari 1-6 kg, tergantung ukuran, bahan, dari spesifikasinya, laptop dapat digunakan dalam
lingkungan yang berbeda dari komputer. Laptop memiliki baterai yang memungkinkan untuk
beroperasi tanpa terhubung ke stopkontak (sumber listrik). Laptop juga termasuk adaptor daya
yang memungkinkan untuk menggunakan daya dari stopkontak dan mengisi kembali baterai.
Laptop biasanya menggunakan teknologi layar tipis, terdiri dari transistor atau layar matriks aktif
lebih cerah dan pandangan yang lebih baik pada sudut yang berbeda dari STN atau layar dual-
scan. Di antara pembuat paling terkenal dari komputer laptop adalah IBM, Apple, Compaq, Dell,
Asus, dan Acer. Oleh karena banyaknya jumlah perusahaan laptop yang ada maka syarat yang
harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha
mencapai tujuan dengan menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut
tercapai, maka setiap perusahaan tersebut harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan
produk yang diinginkan konsumen dengan kualitas yang pantas. Dengan demikian setiap
perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen khususnya karyawan dan karyawati,
mahasiswa dan mahasiswi serta para pelajar, karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut
sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat
bergantung pada perilaku konsumennya. Melalui pemahaman perilaku konsumen, pihak
manajemen perusahaan dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka
memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli para pesaingnya.
Asus adalah perusahaan Taiwan yang memproduksi dan memasarkan berbagai komponen
komputer yang canggih, yang berpusat di Taipei, Taiwan. Asus adalah sebagai perusahaan untuk
produsen terintegrasi untuk komponen komputer. Untuk menjadi pemimpin penjualan komponen
komputer di dunia. Oleh karena itu agar produk yang ditawarkan mampu memenuhi harapan
pelanggan dan mempunyai nilai yang lebih dibandingkan para pesaingnya, maka produsen perlu
memperhatikan kualitas produknya yang merupakan unsur-unsur yang dipandang penting oleh
konsumen untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan keputusan pembelian mereka.
Adapun data volume penjualan laptop pada tahun 2011 sampai 2015 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Data Penjualan Laptop dan Netbook Asus di Indonesia 2011-2015 (dalam Unit)
2011 2012 2013 2014 2015
598.019 664.020 894.691 469.149 8.658.463
Sumber: www.asus.com (2016)
Tabel diatas menunjukan penjualan asus pada tahun 2011 sampai 2013 terus meningkat,
namun terdapat penurunan penjualan pada tahun 2014 sang sangat merosot dikarenaka volume
penjualan terhadap laptop asus diakibatkan dari peralihan konsumen pengguna laptop menjadi
pengguna teknologi baru yaitu tablet dimana sebagian fungsi dari laptop dan fitur yang ada pada
laptop ada pada tablet. Dengan adanya teknologi baru pengguna laptop dengan otomatis beralih ke
tablet. Hal ini yang menjadikan pada tahun 2014 penjualan laptop asus tidak terlalu banyak tetapi
pada tahun 2015 meningkat kembali pengguna laptop Asus dikarenakan fitur dan desain yang unik
dan terobosan teknologi baru yang dibuat oleh laptop Asus dapat menarik kembali Penguna Laptop
untuk menyadarkan bahwa tablet tidakdapat menggantikan fungsi laptop yang sangat jauh berbeda
kegunaannya.
Adapun data penjualan laptop Asus yang saya dapat untuk menyakinkan bahwa Laptop Asus
sangat diminati dan di incar oleh pengguna laptop. Data volume penjualan semester kedua tahun
Tabel 1.2
Penjualan Laptop Pada CV. Perintis Computer Karawang Tahun 2015
Bulan Jumlah (Unit) Persentase (%)
Juli 109 13,10%
Agustus 143 17,14%
September 118 14,14%
Oktober 148 17,74%
November 153 18,34%
Desember 163 19,54%
Jumlah 834 100%
Sumber: Data CV. Perintis Computer Karawang, diolah 2016
Berdasarkan data CV. Perintis Computer Karawang di atas, penjualan laptop di Kabupaten
November terjadi kenaikan penjualan yaitu sebanyak 153 unit. (Data CV. Perintis Computer
Karawang).
Selain data volume penjualan, ada juga data top brand notebook dari tahun 2012 sampai
Tabel 1.3
Top Brand Notebook 2012-2015
TBI TBI TBI TBI
Merek
(2012) (2013) (2014) (2015)
Acer 42,1% 41,6% 39,3% 40,2%
Asus 15,9% 16,2% 19,6% 22,1%
HP 13,8% 9,9% 6,4% 7,6%
Apple 6,1% 6,2% 7,4% 3,2%
Vaio 3,5% - - -
Asus 3,0% 6,9% 9,4% 11,0%
Axioo 2,7% - 3,3% 2,4%
Lenovo 2,5% 3,4% 3,7% 7,0%
Dell 2,2% 3,5% 3,5% 3,6%
Sumber: www.topbrand-award.com
Data di atas mengindikasikan bahwa penjualan laptop Asus terus berkembang lebih empat
tahun terakhir ini. Adapun data yang peroleh dari penelitian pendahuluan yang telah dilakukan
penulis, terdapat hasil penelitian yaitu, dari jumlah mahasiswa aktif fakultas ekonomi dan bisnis
universitas singaperbangsa karawang sebanyak 2078 orang, hanya 440 orang yang menggunakan
laptop Asus. Berikut ini data Mahasisiswa masing – masing program study yang menggunakan
laptop Asus.
Tabel 1.4
Data mahasiswa pengguna Laptop Asus
PROGRAM STUDY PENGGUNA LAPTOP ASUS
S1 Manajemen 247
S1 Akuntasi 102
D3 Akuntansi 91
JUMLAH 440
Sumber : Hasil Observasi Peneliti di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UNSIKA, 2016
Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis penjualan laptop, produsen laptop (pelaku pasar)
selalu berusaha memposisikan, mengembangkan dan menguasai pasar (konsumen). Dengan cara
mengetahui faktor atau variabel apa saja yang membuat seorang konsumen tertarik untuk membeli
produk barang atau jasa tersebut. Salah satunya membangun citradi benak konsumen.
Tabel 1.5
Data Respon Keunggulan yang diberikan Laptop Asus
JUMLAH
PERNYATAAN KEUNGGULAN ASUS PERSENTASE (%)
(Orang)
Asus merupakan produsen laptop dan netbook
terbaik saat ini. Brand ini sudah meraih beberapa
15 50%
penghargaan baik dalam maupun luar negeri
karena jaminan kualitas yang diberikannya.
Ketangguhan MotherBoard dalam setiap
produknya. Asus sudah sangat berpengalaman
dalam produk motherboard sebelum mereka 25 83,33%
mengembangkan produk laptop. Jadi kualitas
motherboardnya diragukan.
Dalam beberapa varian produk, Asus
menawarkan harga yang cukup terjangkau jika
10 33,33%
dibandingkan dengan brand lain dengan
spesifikasi yang sama.
Asus dikenal sebagai brand laptop yang tahan
dan bandel untuk bermain game. Asus dilengkapi
dengan VGA seperti ATI Radeon dan Nvidia 22 73,33 %
GForce. Ini sangat cocok buat para gamer
maupun desainer.
Asus memberikan garansi untuk produk
notebook selama dua tahun. Tidak ada merek lain
18 60%
yang memberikan garansi sampai dua tahun.
Sumber : Hasil Observasi Peneliti Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsika, 2016
Tabel data diatas adalah hasil penelitian kepada 30 orang untuk menunjukan bahwa laptop
Asus memiliki kelebihan yang dapat diunggulkan untuk dapat menarik konsumen agar memilih
laptop Asus yang ditunjukan salah satu kelebihan laptop Asus adalah Kualitas Motherboard yang
sangat dihandalkan dan VGA Card yang diperuntukan untuk sang gamer maupun programer. Adapun
kekurangan dari laptop asus ditunjukan dengan sedikitnya respon untuk harga yang dipasang Asus
yang terjangkau tidak menjanjikan untuk menarik perhatian konsumen terhadap laptop Asus,
karena pada dasarnya kepuasan konsumen terhadap suatu produk adalah kualitas produk yang
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri kelimuan, yaitu
rasional, empiris, dan sistematis (sugiyono, 2012:2).
Menurut Sugiyono (2012 : 102) bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian
ini adalah Nilai Pelanggan.
NO
VARIABEL SUB VARIABEL SKALA INDIKATOR
PERNYATAAN
Merekomendasikan hal-hal
1
yang baik
Pernah Mengungkapkan
2
Hal-hal yang baik
Berencana membicarakan
Membicarakan Ordinal 3
hal-hal yang baik
Memberitahu hal-hal yang
4
baik
Membicarakan hal-hal yang
5
baik
Word Of Mouth
Menyarankan 6
Communication
Mempengaruhi 7
(X1)*
Memastikan hal-hal yang
Merekomendasika 8
Ordinal baik
n
Memberikan pendapat
9
yang baik
Membuktikan hal yang baik 10
Memotivasi 11
Mengajak 12
Mendorong Ordinal Membujuk 13
Merayu 14
Meyakinkan 15
Kualitas Produk Performance Ordinal Kualitas produk bagus 16
(X2)** Produk mampu digunakan
17
dalam waktu lama
Keistimewaan produk
Range and type of 18
beragam
features
Ordinal Kemampuan produk bagus 19
Reability and Produk cukup handal 20
Durability Produk tahan lama 21
Produk mudah digunakan 22
Maintainability and Produk mudah diperbaiki 23
Ordinal
serviceability Produk mudah diperbaiki
24
dan digunakan
Penampilan produk
25
Sensory menarik
Ordinal
characteristic Model/design produk unik 26
Warna produk menarik 27
Produk sesuai harapan 28
Ethical prfile and
Ordinal Produk memuaskan 29
image
Produk sangat berkualitas 30
eputusan Pengenalan Ordinal Kebutuhan apa yang 31
Pembelian kebutuhan dibutuhkan
(Y)*** Pertimbangan pembelian 32
produk: pertimbangan
untuk melakukan
keputusan pembelian
Memastikan kebutuhan 33
apa yang dibutuhkan
Pencarian Ordinal Informasi internal: 34
informasi pribadi/ingatan sendiri
Informasi eksternal : dari 35
lingkungan sekitar /
keluarga umum
Informasi Lain-lai 36
Evaluasi alternatif Ordinal Pemilihan produk: memilih 37
produk yang dibutuhkan
Fungsi produk : fungsi 38
produk yang sesuai dengan
kebutuhan
Memilih produk yang 39
dibutuhkan
Keputusan Ordinal Sikap : pengaruh dari 40
pembelian luar/teman, keluarga dan
yang lainnya
Ketetapan dalam 41
melakukan pembelian
Konsistensi dalam 42
melakukan pembelian
Perilaku purnabeli Ordinal Kesan terhdap produk: 43
sangat puas, ragu-ragu,
kecewa, sangat kecewa
Sumber : * Rangkuti(2010:81)
**Martinich (dalam Yamit:2013), *** Kotler &Amstrong (2008 :179-181)
3.2 Metode Pengumpulan Data
A. Populasi
Menurut Sugiyono (2014:148) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini populasinya adalah Mahasiswa FEB di Universitas Singaperbangsa Karawang.
Populasi yang diambil tidak terbatas untuk penelitian, namun telah dilakukan studi pendahuluan
untuk mengetahui jumlah sampel dengan mencari sumber data jumlah Mahasiswa FEB di Universitas
Singaperbangsa Karawang. Data diambil berdasarkan data jumlah pengguna produk sepeda Motor
Yamaha Mio di FEB Universitas Singaperbangsa Karawang.
B. Sample
Menurut Sugiyono (2014:149) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Jumlah sampel dari populasi tertentu yang
dikembangkan dari Isaac dan Micheal, untuk tingkat kesalahan 1%, 5%, 10%.
S = .N.P.Q
S = Jumlah Sampel
² = dengan dk = 1
Formulasi diatas maka issac telah membuat tabel perhitungan sebagaimana ditampilkan
Berdasarkan tabel 3.2 di atas, data pengguna laptop Asus sebanyak 585 orang. Dalam
penelitian ini digunakan kesalahan sebanayak 5%. Maka didapatkan sampel sebanyak 195 orang.
Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung
dilapangan untuk mendapatkan data dan informasi secara langsung di Universitas Singaperbangsa
Karawang:
1. Wawancara
2. Observasi
3. Kuisioner
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Validitas, Uji Reabilitas dan
Uji Normalitas. Hal ini untuk menunjukan bahwa instrumen penelitian berupa kuesioner yang
diberikan kepada responden adalah data penelitian yang valid, reliabel dan normal.
Penelitian ini menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Menurut ridwan dan Engkos Achmad
Kuncoro (2014:2) Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas
X1
ε
ρyx1
Y
𝑟𝑥1 𝑥2
Ρyx2
X2
Gambar 3.3
Analisis Jalur
Y = ργX1X1 + ργX2X2 + ε
dimana :
X1 = Orang (People)
X2 = Proses (Process)
Y = Keputusan Pembelian
Nama Asus mungkin sudah terdengar sangat familiar di telinga pengguna komputer tanah air.
Perusahaan asal Taiwan tersebut mengandalkan inovasi untuk tumbuh dan berkembang hingga
menjadi raksasa ekonomi seperti sekarang. Inilah sekelumit cerita tentang salah satu pionir ternama
di dunia computer. Kisah Asus bermula pada tahun 1989, ketika empat insinyur komputer, yaitu
Wayne Hsieh, Ted Hsu, MT Liao dan TH Tung berniat mendirikan perusahaan baru untuk memajukan
industri TI Taiwan. Nama yang mereka pilih adalah “Pegasus” yang diambil dari sebutan untuk
makhluk mitos asal Yunani. Pada perkembangannya, nama tersebut dipendekkan menjadi “Asus”
Berdasarkan hasil tanggapan responden pada setiap kuesioner, maka berikut ini akan dibuat
rekapitulasi jawaban tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keriteria atau profil dan rentang
skala variabel yang diteliti.
100%
80%
Rata-rata skor
60% dimensi
40%
Jumlah Skor
20%
0% Indikator
2. Rekapitulasi Indikator Variabel Kualitas Produk (X2)
Berdasarkan rekapitulasi indikator Kualitas Produk (x2) mengenai tanggapan responden dapat dilihat
dengan gambar di bawah ini.
100%
Skor Rata-rata
50%
dimensi
0% Jumlah Skor
Berdasarkan rekapitulasi indikator Kualitas Produk (Y) mengenai tanggapan responden dapat dilihat
dengan gambar di bawah ini.
Indikator
Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :
X1 = Word Of Mouth
Communication
0,618
X2 = Kualitas Produk
Gambar 4.63
Hubungan antara Word Of Mouth Communication (X1) dan Kualitas Produk (X2)
Dari hasil analisis diperoleh besaran koefisien korelasi diantara variabel bebas yaitu Word Of
Mouth Communication (X1) dengan Kualitas Produk (X2) dapat dinilai sebesar 0,618. Dengan
demikian Word Of Mouth Communication (X1) dengan Kualitas Produk (X2) memiliki tingkat
hubungan yang kuat karena nilainya positif dan interval koefisiennya terdapat pada kategori kuat
(Sugiyono, 2012:184).
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 16, diperoleh
koefisien jalur untuk setiap variabel Kualitas Produk (X1) dan Brand Awareness (X2) terhadap
Keputusan Pembelian (Y). Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.119
Koefisien Jalur
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 15.155 3.982 3.805 .000
Word Of Mouth
.319 .071 .314 4.477 .000
Communication
Kualitas Produk .402 .070 .402 5.733 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS16, 2016
Tabel tersebut menunjukan nilai koefisien jalur antara variabel Word of Mouth
Communication dan Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian. Nilai-nilai koefisien jalur
Pembelian (Y)
Berdasarkan tabel 4.119, koefisien jalur untuk variabel Word Of Mouth Communication (X1)
terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) adalah 0,314. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh
langsung variabel Kualitas Produk (X1) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) adalah sebesar
Pengaruh langsung variabel X1 terhadap variabel Y dapat digambarkan seperti dibawah ini:
0,314
X1 Y
Gambar 4.64
Pengaruh Parsial Word Of Mouth Communication (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
2. Koefisien Jalur variabel Kualitas Produk (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel 4.119, koefisien jalur untuk variabel Kualitas Produk (X2) terhadap
variabel Keputusan Pembelian (Y) adalah sebesar 0,402. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh
langsung variabel Kualitas Produk (X2) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) adalah sebesar
Pengaruh langsung variabel X2 terhadap variabel Y dapat digambarkan seperti dibawah ini:
0,402
X2 Y
Gambar 4.65
Pengaruh Parsial Kualitas Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
dibawah ini : ε
X1 0,314
0,618 Y
X2 0,402
Gambar 4.66
Pengaruh Langsung Variabel X1 dan X2 terhadap Y
Berdasarkan gambar 4.66 menunjukan bahwa besaran derajat positif asosiatif atau koefisien
jalur variabel Word Of Mouth Communication (0,314) lebih rendah dari variabel Kualitas Produk
(0,402), artinya Kualitas Produk (X2) lebih berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y)
dibandingkan Word Of Mouth Communication (X1). Adapun persamaan jalurnya adalah sebagai
berikut :
Y = 0,314 X1 + 0,402 X2
+ε
Keterangan :
X2 = Kualitas Produk
Y = Keputusan Pembelian
Pengaruh langsung dan tidak langsung secara bersamaan dari variabel Word Of Mouth
Communication (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) adalah sebagai
berikut :
a. Pengaruh X1 terhadap Y
Pengaruh langsung dan tidak langsung Word Of Mouth Communication (X1) terhadap keputusan
Tabel 4.120
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Word Of Mouth Communication (X1) terhadap
Keputusan Pembelian (Y)
Interpretasi Besarnya
Variabel Perhitungan
Analisis Jalur Pengaruh
Pengaruh
0,3142 0,099
Word Of Mouth langsung ke Y
Communication Pengaruh tidak 0,314 x 0,618 x
0,078
langsung X2 ke Y 0,402
Jumlah 0,177
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
Pada tabel 4.120 menunjukan bahwa pengaruh variabel Word Of Mouth Communication
(X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) yaitu sebesar 0,177 atau 17.7%.
b. Pengaruh X2 terhadap Y
Pengaruh langsungf dan tidak langsung Kualitas Produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y)
Pada tabel 4.121 diatas menunjukan bahwa pengaruh variabel Kualitas Produk (X2) terhadap
Pengaruh Word Of Mouth Communication (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap keputusan
Tabel 4.122
Pengaruh Word Of Mouth Communication (X1) dan Kualitas produk (X2) terhadap
Keputusan Pembelian
Pengaruh Tidak
Koefisien Pengaruh Subtotal
Variabel Langsung
Jalur Langsung Pengaruh
X1 X2
Word Of Mouth
0,314 0,099 ___ 0,078 0,177
Communication
Kualitas Produk 0,402 0,161 0,078 ___ 0,239
Total Pengaruh 0,416
Pengaruh variabel lain (ε) 0,584
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
Pada tabel 4.122 diatas menunjukan bahwa total pengaruh yang disebabkan Word Of Mouth
Communication (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) yaitu sebesar 0,416
atau 41,6%. Adapun pengaruh variabel lain adalah sebesar 1-0,416 = 0,584 atau 58,4%.
Tabel 4.123
Model Summary
Berdasarkan tabel 4.123 diatas menunjukan bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0,416
berarti 41,6% variabel keputusan pembelian (Y) bisa diterangkan oleh variabel Word Of Mouth
Communication (X1) dan Kualitas Produk (X2), atau dapat diartikan bahwa Word Of Mouth
Communication (X1) dan Kualitas Produk (X2) memiliki kontribusi terhadap keputusan pembelian (Y)
sebesar 41,6 % sedangkan sisanya 58,4% merupakan kontribusi variabel lain (ε) yang tidak diteliti.
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perumusan dan tujuan penelitian yang dibandingkan dengan hasil penelitian
1. Word Of Mouth Communication pada pengguna laptop Asus berdasarkan hasil penelitian
berada pada nilai rata-rata 686,20 dengan kriteria setuju. Hal ini menunjukan bahwa Word Of
Mouth Communication yang dirasakan pengguna laptop Asus bertarap baik, namun masih
terdapat indikator yang rendah yaitu dalam memastikan hal-hal yang baik dalam dimensi
merekomendasikan.
2. Kualitas Produk laptop Asus berdasarkan hasil penelitian berada pada nilai rata-rata 715,26
dengan kriteria setuju. Hal ini menunjukan bahwa kualitas produk pada pengguna laptop Asus
bertarap baik, namun masih terdaapat indikator yang masih rendah, yaitu kualitas produk bagus
3. Keputusan Pembelian pada pengguna laptop Asus berdasarkan hasil penelitian berada pada
nilai rata-rata 708,73 dengan kriteria setuju. Hal ini menunjukan bahwa keputusan pembelian
pada pengguna laptop Asus tertaraf baik, namun masih ada terdapat indikator yang rendah
yaitu pertimbangan pembelian produk untuk melakukan keputusan pembelian yang ada pada
4. Terdapat korelasi antara Word Of Mouth Communication dan Kualitas Produk dengan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,618 dan mempunyai tingkat hubungan yang kuat dan searah karena
nilainya positif. Artinya koefisien tersebut dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel
diambil.
5. Terdapat pengaruh parsial antara Word Of Mouth Communication dan Kualitas Produk
sebesar 17,7%
b. Pengaruh parsial Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian yaitu sebesar 23,9%
Karena 17,7% < 23,9% maka dinyatakan bahwa variabel Kualitas Produk lebih banyak
dibandingkan dengan kesadaran Word Of Mouth Communication yang tercipta terhadap laptop
Asus.
6. Total pengaruh Word Of Mouth Communication dan Kualitas Produk terhadap Keputusan
Pembelian sebesar 41,6%. Hal ini menunjukan bahwa Word Of Mouth Communication dan
Kualitas Produk memiliki kontribusi terhadap Keputusan Pembelian sebesar 41,6%, sedangkan
sisanya sebesar 58,4% merupakan kontribusi variabel lain (ε) yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
5.2 Saran
berdasarkan hasil tanggapan responden terdapat indikator yang masih kurang, yaitu
memastikan hal-hal yang baik, merekomendasikan hal-hal yang baik. Adapun saran dari peneliti
terhadap masing-masing indikator adalah Memastikan Hal-hal Yang Baik . Laptop Asus dapat
memastikan hal-hal yang baik kepada para pengguna laptop Asus bahwa Laptop Asus dapat
memberikan dan memastiakan fasilitas yang lebih diperhatikan dan ditingkatkan lagi untuk
memenuhi harapan konsumen atau pengguna laptop Asus dan kemudian pengguna laptop Asus
mendapatkan kepuasan dalam menggunakan Laptop Asus. Laptop Asus harus lebih
memperhatikan segala aspek yang akan menjadikan laptop Asus sangat berarti bagi para
penggunanya, sehingga para pengguna laptop Asus akan tanpa sadar merekomendasikan
Berdasarkan hasil tanggapan responden terdapat indikator yang masih kurang maksimal
hasilnya yaitu, kualitas produk bagus. Dan saran dari peneliti adalah diharapkan perusahaan
dapat meningkatkan kualitas, menciptakan differensiasi lebih unggul, dalam fitur atau fasilitas
dibandingkan produk dari kompetitor, agar konsumen lebih menyukai dan percaya bahwa
3. Laptop Asus dapat terus meningkatkan keputusan pembelian konsumennya untuk dapat
mempertahankan dan menarik konsumen dengan cara lebih meningkatkan kualitas, promosi,
iklan, dan lain sebagainya untuk memenuhi kepuasan para punggunanya yang bisa menarik
banyak konsumen untuk melakukan pembelian laptop Asus maupun pembelian ulang laptop
Asus.
Adapun kajian atau penelitian lebih lanjut tentang variabel lain yang mempengaruhi
keputusan pembelian pada laptop Asus di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Singaperbangsa
Karawang, sehingga diharapkan laptop Asus menjadi laptop yang senantiasa memenuhi kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin., & Tantri, Francis. (2014). Manajemen Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada.
Bandung.
Alma, Buchari. (2013). Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi. Alfabeta. Bandung.
Armstrong, Gary., & Kotler, Philip. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1 Edisi 12. Erlangga.
Bandung.
Buchary, AH., & Saladin, Djaslim. (2010). Manajemen Pemasaran (teori aplikasi dan tanya jawab).
Linda Karya. Bandung.
Hasan, Iqbal. (2006). Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Penerbit PT Bumi Aksara. Jakarta.
https://www.asus.com/ID/
https://www.topbrand-award.com/ID/
Kotler, Philip., & Keller, KL. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jilid 2. Erlangga.
Jakarta.
Lupiyoadi, Hamdani. (2006). Manajemen Pemasaran Jasa, edisi 12. Salemba Empat. Jakarta.
Saladi, Djaslim. (2007), Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran, Edisi Keempat, Bandung:
Linda Karya.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung. Erlangga
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung. Erlangga
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung. Erlangga
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulitatif dan R&D. Bandung: Erlangga.
Sumardi, Marlin Silviana, dan Meilina Melone. (2011) The Power Of Word Of Mouth Marketing.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Sutisna. (2002). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Rangkuti, Freddy.(2010). Spiritual Leadership In BusniesWake Up!. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Riduwan dan Sunarto .(2009). Cara menggunakan dan memakai path analysis (analisis jalur).
Bandung . Alfabeta
Riduwan . (2010). Cara menggunakan dan memakai path analysis (analisis jalur). Bandung . Alfabeta
Yamit, Zulian. (2013). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Enkonesia. Yogyakarta