Anda di halaman 1dari 8

Volume 01

ISSN 2528 - 3200 ISSN 2528 - 3200


Volume 01 Volume 01

Nomor 1
Nomor 1 Nomor 1
Juli 2016 JURNAL PENDIDIKAN EKSAKTA Juli 2016

Juli 2016
Efektivitas Pelatihan Asisten Praktikum dalam Meningkatkan Kompetensi Asisten untuk

ISSN 2528 - 3200


Membimbing Praktikum Fisika Dasar I
Suwardi 1

Penguasaan Materi Kimia Dasar Mahasiswa Semester I Pendidikan Kimia dan Mahasiswa
Semester I Pendidikan Fisika FKIP Universitas Bengkulu
I Nyoman Candra dan Grasianto 8

Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas X pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor di SMA Negeri 7 Kota Bengkulu
Eko Swistoro, Azizatul Arifah dan Dedy Hamdani 14

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Mahasiswa pada Matakuliah Fisiologi Tumbuhan
Yennita 20

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar
Kota Bengkulu
Parlan dan Irwan Koto 25

Peningkatan Kemampuan Berpikir dan Penguasaan Konsep dalam Mata Kuliah Kimia Sekolah I
dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik dan Model Penemuan Konsep Pada Mahasiswa
Semester V Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Bengkulu
Elvinawati dan Salastri Rohiat 31
JURNAL PENDIDIKAN

JURNAL PENDIDIKAN EKSAKTA


Pemahaman Konseptual Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Bengkulu pada Diagram
Medan Elektromagnet

EKSAKTA
Nyoman Rohadi 36

Kajian Etnofitomedika di Desa Talang Jawi Kecamatan Padang Guci, Kabupaten Kaur, Provinsi
Bengkulu Sebagai Sumber Belajar
Ariefa Primair Yani, Irdam Idrus, dan Tiara Nindia Trisna 40

Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII
Suri Yustini, Evi Suryawati dan Abdul Razak 46

Penerapan Model Inkuiri Terstruktur untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Fisika
Siswa pada Konsep Kalor di Kelas VII.4 SMPN 3 Kota Bengkulu
Rosane Medriati 51

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
Gedung Dekanat FKIP Lt.2
Jl. W.R. Supratman Kandang Limun 38371A
ISSN 2528 - 3200
Volume 01
Nomor 1
Juli 2016 JURNAL PENDIDIKAN EKSAKTA
Efektivitas Pelatihan Asisten Praktikum dalam Meningkatkan Kompetensi Asisten untuk
Membimbing Praktikum Fisika Dasar I
Suwardi 1

Penguasaan Materi Kimia Dasar Mahasiswa Semester I Pendidikan Kimia dan Mahasiswa
Semester I Pendidikan Fisika FKIP Universitas Bengkulu
I Nyoman Candra dan Grasianto 8

Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas X pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor di SMA Negeri 7 Kota Bengkulu
Eko Swistoro, Azizatul Arifah dan Dedy Hamdani 14

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Mahasiswa pada Matakuliah Fisiologi Tumbuhan
Yennita 20

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar
Kota Bengkulu
Parlan dan Irwan Koto 25

Peningkatan Kemampuan Berpikir dan Penguasaan Konsep dalam Mata Kuliah Kimia Sekolah I
dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik dan Model Penemuan Konsep Pada Mahasiswa
Semester V Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Bengkulu
Elvinawati dan Salastri Rohiat 31

Pemahaman Konseptual Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Bengkulu pada Diagram
Medan Elektromagnet
Nyoman Rohadi 36

Kajian Etnofitomedika di Desa Talang Jawi Kecamatan Padang Guci, Kabupaten Kaur, Provinsi
Bengkulu Sebagai Sumber Belajar
Ariefa Primair Yani, Irdam Idrus, dan Tiara Nindia Trisna 40

Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII
Suri Yustini, Evi Suryawati dan Abdul Razak 46

Penerapan Model Inkuiri Terstruktur untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Fisika
Siswa pada Konsep Kalor di Kelas VII.4 SMPN 3 Kota Bengkulu
Rosane Medriati 51
ISSN 2528 - 3200
Volume 01
Nomor 1
Juli 2016 JURNAL PENDIDIKAN EKSAKTA

Koordinator Editor
Dedy Hamdani

Wakil Koordinator Editor


I Nyoman Candra

Anggota Editor
Rendi Zulni Eka Putri
Nike Anggraini
Nur Aliyyah Irsal

Desy Hanisa Putri, S.Pd., M.Si


Staf Administrasi
Susi Arpan

Mitra Bestari
Maison (Universitas Jambi)
Irwan Koto (Universitas Bengkulu)
Evi Suryani, M.Pd (Universitas Riau)
Sumpono (Universitas Bengkulu)
Asmawi M. Noer (Universitas Riau)
Diah Aryulina (Universitas Bengkulu)
Ketang Wiyono (Universitas Sriwijaya)
Agus Susanta (Universitas Bengkulu)
Wahyu Widada (Universitas Bengkulu)
Hendra Syarifuddin (Universitas Negeri Padang)

Alamat Redaksi
Jurusan Pendidikan MIPA, FKIP Uuniversitas Bengkulu
Jl. W.R Supratman Kandang Limun, Bengkulu 38171 A
Telp. : 0736-21186, Faks.: 0736-21186
E-mail :dedyham @yahoo.com
DAFTAR ISI JURNAL PENDIDIKAN EKSAKTA
VOL. 1 NO. 1 JULI 2016
FKIP UNIVERSITAS BENGKULU

1 Suwardi Efektivitas Pelatihan Asisten Praktikum dalam Meningkatkan Kompetensi Asisten untuk 1
Membimbing Praktikum Fisika Dasar I
2 I Nyoman Candra dan Grasianto Penguasaan Materi Kimia Dasar Mahasiswa Semester I Pendidikan 8
Kimia dan Mahasiswa Semester I Pendidikan Fisika FKIP Universitas Bengkulu
3 Azizatul Arifah, Dedy Hamdani dan Eko Swistoro Penerapan Model Problem Based Learning untuk 14
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor di SMA
Negeri 7 Kota Bengkulu
4 Yennita Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) untuk Meningkatkan Hasil Belajar 20
Mahasiswa pada Matakuliah Fisiologi Tumbuhan
5 Parlan dan Tono Sugihartono Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio pada Mata 25
Pelajaran IPA di Sekolah Dasar Kota Bengkulu
6 Elvinawati dan Salastri Rohiat Peningkatan Kemampuan Berpikir dan Penguasaan Konsep dalam 31
Mata Kuliah Kimia Sekolah I dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik dan Model Penemuan Konsep
Pada Mahasiswa Semester V Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Bengkulu
7 Nyoman Rohadi Pemahaman Konseptual Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Bengkulu 36
pada Diagram Medan Elektromagnet
8 Ariefa Primair Yani, Irdam Idrus, dan Tiara Nindia Trisna Kajian Etnofitomedika di Desa Talang 40
Jawi Kecamatan Padang Guci, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu Sebagai Sumber Belajar
9 Suri Yustini, Evi Suryawati dan Abdul Razak Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Pendekatan 46
Saintifik untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Sekolah Menengah Pertama Kelas
VIII
10 Rosane Medriati Penerapan Model Inkuiri Terstruktur untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil 51
Belajar Fisika Siswa pada Konsep Kalor di Kelas VII.4 SMPN 3 Kota Bengkulu
ISSN 2528-3200 Jurnal Pendidikan Eksakta, Vol. 1. No. 1, Juli 2016

PEMAHAMAN KONSEPTUAL MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA


FKIP UNIVERSITAS BENGKULU PADA DIAGRAM MEDAN
ELEKTROMAGNET
Nyoman Rohadi
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu
e-mail: nyoman.rohadi@gmail.com

ABSTRAK

Suatu studi secara konseptual dilakukan pada hasil penelitian pembelajaran pada mahasiswa program studi
Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu dalam mata kuliah
Listrik Magnet untuk mengkaji lebih lanjut pemahaman mahasiswa pada diagram medan elektromagent.
Jumlah mahasiswa yang dilibatkan pada penelitian ini adalah 32 orang pada semester IV tahun akademik
2011/2012. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus menerapkan model pembelajaran
berdasarkan masalah (PBM). Hasil belajar mahasiswa diakhir siklus diperoleh dari hasil tes kognitif produk
tentang konsep-konsep medan elektromagnet. Hasil yang diperoleh pada postes meningkat 77,27%
dibandingkan dengan nilai pretes. Dalam pretes mahasiswa tidak dapat menerapkan kaidah tangan Ampere
dalam menentukan arah medan elektromagnet di sekitar kawat berarus listrik. Melalui perkuliahan
menerapkan model PBM dengan melaksanakan eksperimen, mahasiswa telah meningkat kompetensi
kognitifnya dalam konsep medan elektromagnet. Meski demikian masih perlu dilakukan pengembangan
proses pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konseptual sesuai dengan berbagai pendekatan
permodelan dalam memahami berbagai konsep fisika.

Kata Kunci: diagram medan elektromagnetik, pemahaman konseptual mahasiswa, pembelajaran berdasarkan
masalah

ABSTRACT

A conceptual analysis has been done from a research result on student learning electromagnetic field. A
number of 32 students of the fourth semester in physics study program, faculty of teacher training and
education, university of Bengkulu on the academic year of 2011/2012 was participated in the research. This 3
cycles action research worked on a problem based learning model. A cognitif tes was used to get a final
student’s learning outcome about electromagnetic field concepts. The student’s score increased 77.27% on
posttest compared with the pretest score.On pretest, many students failed in applying the Ampere role to
indicate the flux of electromagnetic field around many form of wires conducted electric current. In this
research, the aplication of problem based learning model in laboratorium activities has been enhanced the
student’s conceptions on electromagnetic field. So, it is concerned to develope other learning process that
focus on improving student’s conception in basic physics concepts.

Keywords: diagram of the electromagnetic field, student conceptual understanding, problem-based learning

I. PENDAHULUAN ledge) yang dimiliki mahasiswa ini dapat berpenga-


ruh pada cara berpikir konseptual dalam proses
Tidak dapat dielakkan bahwa kualitas ma- akomodasinya pada penerimaan pengetahuan fisika
sukan mahasiswa untuk progam studi Pendidikan selanjutnya dalam perkuliahan fisika di perguruan
Fisika dipengaruhi oleh rendahnya mutu hasil tinggi.
belajar siswa-siswa sekolah menengah atas (SMA), Asumsi adanya permasalahan diatas di-
terutama siswa lulusan SMA di luar perkotaan, dukung oleh kenyataan, berdasarkan pengalaman
dalam pelajaran fisika. Hasil penelitian Rohadi mengelola mata kuliah Listrik Magnet di program
(2004) menunjukkan bahwa sebagian besar siswa studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas
SMA mengalami kesulitan dalam memahami Bengkulu. Banyak mahasiswa mengalami kesulitan
berbagai konsep dasar fisika sehubungan dengan dalam mengakomodasi secara konseptual beberapa
terjadinya gejala salah pemahaman atau disebut konsep dasar fisika yang dituangkan dalam bentuk
miskonsepsi. Bekal pengetahuan awal (prior know- diagram/grafik (Hamdani dan Rohadi, 2005).

Nyoman Rohadi Halaman 36


ISSN 2528-3200 Jurnal Pendidikan Eksakta, Vol. 1. No. 1, Juli 2016

Beberapa contoh pemahaman konseptual inkuiri dan keterampilan berfikir tingkat lebih
mahasiswa yang belum mantap adalah: (1) bola tinggi, mengembangkan kemandirian, dan percaya
tenis yang dilemparkan tegak lurus ke atas memiliki diri atas pengetahuan yang dibangun. Permasalahan
gaya yang berlawanan dengan gaya beratnya yang digunakan dapat berupa gejala yang terjadi
sehingga benda bergerak keatas, (2) suatu benda dan dapat diamati dalam kehidupan nyata kemudian
tenggelam di dalam air karena benda tidak memiliki pebelajar terlibat dalam proses pembelajaran
gaya apung, (3) jika suatu benda terhalang dari dengan menerapkan pengetahuan dan pengalaman
sumber cahaya maka akan terjadi bayangan dibela- pebelajar sebelumnya. Pembentukan pemahaman
kang benda, dan (4) resistor yang dipasang pada yang baru dikaitkan dengan pengetahuan konsep-
rangkaian seri akan menghambat arus listrik tual yang sudah dimiliki oleh pebelajar.
sehingga lampu yang dipasang jauh dari sumber Boediyono (2002) menggaris bawahi bahwa
baterei akan menyala lebih redup. pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
Matakuliah Listrik Magnet merupakan mata- dalam proses pembelajaran atau perkuliahan ideal-
kuliah fisika lanjut. Mahasiswa mengikuti mata- nya meliputi tiga tahap yang tidak terpisahkan yaitu
kuliah ini pada semester IV setelah menyelesaikan (1) proses pembelajaran, (2) proses pengayaan, dan
beberapa matakuliah yang mendukung seperti (3) proses remediasi. Artikel ilmiah ini melaporkan
matakuliah fisika dasar, mekanika, fisika mate- suatu kajian konseptual pada suatu hasil belajar
matika, dan kalkulus. Beberapa mahasiswa berpen- mahasiswa tentang pemahamannya pada gambar/
dapat bahwa perkuliahan Listrik Magnet sulit dan diagram medan elektromagnet dari hasil penelitian
membosankan sebab hanya dilakukan di kelas dan pembelajaran (perkuliahan) pada mahasiswa
pembahasan materinya hanya secara teoritis. semester IV dalam matakuliah Listrik Magnet di
Sehubungan dengan itu, kesulitan mahasiswa dalam program studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas
memahami konsep-konsep listrik magnet perlu Bengkulu.
segera diatasi agar tidak ditularkan kepada siswa-
siswanya manakala mereka bertugas menjadi II. METODE PENELITIAN
tenaga guru seperti yang dilaporkan oleh Rohadi Penelitian pembelajaran dilaksanakan sesuai
(2012). dengan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK)
Dalam ilmu fisika, untuk mempermudah dalam tiga siklus pada program studi Pendidikan
memahami gejala alam dan untuk memecahkan Fisika, FKIP Universitas Bengkulu. Kegiatan pene-
permasalahan yang berkaitan dengan ilmu penge- litian pembelajaran ini dilaksanakan pada semester
tahuan alam, para pakar fisika menggunakan IV tahun akademik 2011/2012 dalam matakuliah
pendekatan permodelan. Permodelan yang sering Listrik Magnet. Sebagai subyek penelitian adalah
digunakan adalah (1) model konsep (conceptual mahasiswa program studi Pendidikan Fisika tahun
model), (2) model matematis, (3) model grafik, dan kedua berjumlah 32 orang. PTK ini dilakukan
(4) model gambar/diagram (Gilbert dan Osborne, dalam tiga siklus dan tiap siklus menggunakan
1980). Dalam proses pembelajaran, sejumlah siswa, waktu empat jam tatap muka di kelas dan di labora-
mahasiswa dan bahkan guru masih mengalami torium. Untuk mengukur pemahaman konseptual
kesulitan dalam memahami konsep-konsep yang mahasiswa pada gambar/diagram medan elektro-
dituangkan dalam bentuk gambar/diagram fisika magnet digunakan alat tes hasil belajar. Tes hasil
(Aryani, 2002; Rohadi, 2011). belajar digunakan untuk pretes dan postes.
Nur (2010) menegaskan bahwa perkuliahan Pada awal siklus pertama dilaksanakan tes
haruslah dapat meningkatkan kemampuan berpikir awal dan dilanjutkan dengan perkuliahan di kelas.
mahasiswa. Bahwa perkuliahan yang efektif adalah Refleksi I difokuskan untuk mengetahui (1) apakah
perkuliahan yang tidak hanya membahas tentang kegiatan perkuliahan berlangsung sesuai dengan
materi tetapi juga harus dapat terjadi proses pem- langkah-langkah pada rencana perkuliahan dan
belajaran yang mengembangkan keterampilan ber- apakah terjadi interaksi aktif dalam proses pembe-
pikir. Penerapan model pembelajaran berdasarkan lajaran, dan apakah tujuan perkuliahan sudah ter-
masalah (problem based instructional model) capai secara optimal. Pada siklus kedua mahasiswa
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dibagi dalam kelompok belajar dan pembelajaran
mengembangkan keterampilan-keterampilan ber- dilaksanakan di laboratorium dengan melakukan
pikir, termasuk kompetensi berpikir konseptual dan kegiatan percobaan menggunakan lembar kerja
berpikir faktual sesuai gejala fisika yang dapat mahasiswa (LKM I). Refleksi II dilakukan dengan
diamati. fokus analisis yang sama seperti pada refleksi I.
Arends dalam Trianto (2010) menyatakan Kegiatan pada siklus ketiga mahasiswa melaksana-
bahwa PBM merupakan suatu model pembelajaan kan pembelajaran secara berkelompok (dengan
diawali dengan permasalahan yang autentik kelompok yang sama seperti pada siklus kedua)
dengan maksud agar pebelajar dapat menyusun pembelajaran dilaksanakan di laboratorium meng-
pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan gunakan LKM II. Pada akhir sikus ketiga dilak-

Nyoman Rohadi Halaman 37


ISSN 2528-3200 Jurnal Pendidikan Eksakta, Vol. 1. No. 1, Juli 2016

sanakan postes. Refleksi III diarahkan sama seperti rata-rata mencapai 78,28, dengan nilai terendah
pada refleksi siklus kedua. adalah 70,00 dan nilai tertinggi adalah 85,00.
Pada akhir kegiatan ketiga siklus, dilakukan Dengan demikian rentang nilai yang dicapai pada
evaluasi dan pembahasan secara konseptual pada postes adalah 70,00-85,00. Sesuai dengan nilai rata-
hasil belajar (berupa skor nilai) mahasiswa secara rata yang diperoleh pada pretes, bahwa hasil
total. Data hasil belajar total diperoleh dari hasil mahasiswa pada postes menunjukkan adanya
postes diakhir seluruh siklus. Pembahasan dilaku- peningkatan sebesar 77,27%.
kan untuk membandingkan hasil mahasiswa pada Berikut adalah contoh bentuk diagram dan
pretes dan hasil postes. Pemahaman konseptual pemahaman konseptual mahasiswa pada pretes
mahasiswa pada diagram medan elektromagnet tentang medan elektromagnet disekitar kawat ber-
sesuai hasil pretes dan postes dinyatakan dengan arus.
rentang 0-100. Soal pretes dan postes berjumlah 8
nomor soal berupa soal essay tentang penerapan Pada soal no. 2
rumus menentukan besarnya kuat medan B di
sekitar kawat berarus dan menggambarkan arah
medan elektromagnetnya. Berikut adalah contoh B
soal dalam bentuk diagram medan elektromagnet.

Soal nomor 2. Gambarkanlah arah medan i


elektromagnet di sekitar kawat berbentuk melingkar
berarus listrik sesuai dengan arah arus listrik pada
kawat berikut dan beri penjelasan.

Penjelasan gambar: kuat medan elektromagnet pada


kawat arus melingkar hanya ada di titik pusat
lingkaran dan tegak lurus dengan bidang arus.

Pada soal no. 4


i

Soal no 4.
Gambarkanlah arah medan elektromagnet di sekitar
kawat berbentuk solenoida berarus listrik sesuai
dengan arah arus listrik dan beri penjelasan sesuai
gambar yang kamu buat Penjelasan: kuat medan elektromagnet B hanya
terjadi lurus di sepanjang solenoida dan kuat
medannya paling besar di pusat solenoida di titik O.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pretes, meskipun soal-soal hanya
Sesuai dengan fokus artikel ini, hasil diarahkan pada penunjukkan arah medan magnet B
penelitian hanya diarahkan untuk mengkaji pema- tetapi tampaknya mahasiswa mengalami kesulitan
haman koseptual mahasiswa pada diagram medan dalam menentukan arah medan elektromagnet.
elektromagnet dari hasil pretes dan hasil postes. Pemahaman konseptual mahasiswa seperti ditun-
Hasil analisis kuantitatif sederhana pada hasil jukkan pada hasil pretes masih sangat rendah.
pretes dan hasil pada postes ditunjukkan seperti Kebanyakan subjek penelitian masih mengalami
pada tabel 1. kesulitan dalam menentukan arah medan elektro-
magnet disekitar kawat berarus. Mahasiswa ini
Tabel 1. Hasil pretes dan postes masih belum dapat menerapkan teori dan kaidah
Jumlah Rerata Rerata tangan Ampere dalam menggambar arah medan
Peningkatan elektromagnet berkaitan dengan arah arus listrik
mahasiswa pretes postes
32 44,37 78,28 77,27% dan bentuk kawat berarus.
Seperti diketahui bahwa pada tingkat SMP
Seperti dipaparkan pada tabel 1, bahwa dan SMA mahasiswa sudah pernah belajar materi
secara rata-rata nilai yang diperoleh mahasiswa kemagnetan listrik. Selain itu mahasiswa juga
pada pretes adalah 44,37. Nilai hasil postes secara sudah belajar medan magnet pada matakuliah

Nyoman Rohadi Halaman 38


ISSN 2528-3200 Jurnal Pendidikan Eksakta, Vol. 1. No. 1, Juli 2016

Fisika Dasar. Dari hasil pada pretes tampak bahwa cobaan atau praktikum sebagai proses akomodasi
pengetahuan tentang medan magnet tidak tersimpan sehingga terjadi peningkatan pembentukan penge-
baik sebagai pengetahuan awal dalam ingatan ma- tahuan fisika yang faktual berdasarkan pemahaman
hasiswa. Sehubungan dengan itu Aryulina (2002) konseptual yang kokoh.
menekankan pentingnya peran prior knowledge
siswa dalam pembelajaran IPA selanjutnya dan DAFTAR PUSTAKA
proses akomodasi yang tepat akan memantapkan
pemahaman siswa pada berbagai gejala alam. Aryani, Novi. 2002. Studi deskriptif tentang
Hasil evaluasi pada postes menunjukkan pemahaman grafik pada konsep kinematika
nilai rerata yang baik yaitu mencapai nilai 78,28. partikel di SMUN 5 dan SMU St. Carolus
Berbeda dengan jawaban mahasiswa pada pretes, Bengkulu. Skripsi Pendidikan Fisika, FKIP
pada postes kebanyakan mahasiswa sudah dapat Universitas Bengkulu.
menerapkan teori dan kaidah tangan Ampere dalam Aryulina, Diah. 2002. Peran prior knowledge
menentukan arah medan elektromagnet pada ber- dalam proses belajar siswa. Makalah untuk
bagai bentuk kawat berarus listrik. Pada kawat Semilok Miskonsepsi Fisika SLTP, FKIP
melingkar sudah dapat digambarkan arah garis gaya Universitas Bengkulu.
medan elektromagnet mulai dari titik pusat ling- Boediyono. 2002. Pengembangan silabus
karan di dalam kawat. Pada solenoid, fluks medan kurikulum berbasis kompetensi. Jakarta,
elektromagnet digambarkan seperti yang terjadi Depdiknas Pusat.
pada magnet batang. Selain itu, kebanyakan maha- Hamdani, Dedy dan Rohadi, Nyoman. 2005.
siswa sudah dapat menentukan rumus menghitung Identifikasi pemahaman diagram/grafik
besarnya kuat medan elektromagnet disekitar kawat fisika mahasiswa tahun pertama JPMIPA
berarus listrik. Disini terlihat bahwa pengalaman FKIP Universitas Bengkulu. Laporan
mahasiswa dalam melakukan percobaan dalam Penelitian Dana Dipa UNIB. Lembaga
model perkuliahan PBM cukup berkesan sehingga Penelitian Universitas Bengkulu.
berdampak baik pada keyakinan mahasiswa sesuai Gilbert, J.K. dan Osborne, R.J. 1980. The use of
pemahaman konseptualnya dalam menjawab soal- models in science and science teaching.
soal postes. Kenyataan ini sesuai dengan pendapat European Journal of Science Education, 2
Nur (2010) bahwa pengalaman mahasiswa pada (1) 3-13.
kegiatan belajar bereksperimen dalam model PBM Nur, Mohamad. 2010. Model pembelajaran
akan dapat mengembangkan kemampuan berpikir berdasarkan masalah (PBM) berbasis
tingkat tinggi dan berpikir konseptual mahasiswa keterampilan berpikir dan berkarakter.
dan membangun pengetahuan sendiri. Surabaya, PSMS UNESA.
Rohadi, Nyoman. 2004. Interview about instances
IV. SIMPULAN DAN SARAN dalam mengeksplorasi keragaman konsepsi
siswa tentang fenomena fisika. Exacta
Pemahaman konseptual mahasiswa dalam Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains,
menentukan arah medan elektromagnet disekitar vol II no. 1, 20-24.
kawat berarus listrik menunjukkan adanya pening- Rohadi, Nyoman. 2011. Kendala kognitif
katan mencapai 77,27% setelah mengikuti proses mahasiswa pendidikan fisika FKIP
pembelajaran melalui model pembelajaran ber- Universitas Bengkulu pada sejumlah konsep
dasarkan masalah. Nilai rerata pretes yang dicapai dasar fisika. Jurnal Exacta, FKIP
oleh 32 mahasiswa meningkat menjadi 78,28 pada
postes dengan rentang 70,0-85,0. Melalui pengama- Universitas Bengkulu,Vol IX No.2,80-87.
tan pada gejala secara langsung dalam kegiatan Rohadi, Nyoman. 2012. Pengembangan
eksperimen, mahasiswa dapat membangun pema- keterampilan berpikir mahasiswa
haman konseptual sehingga mampu menentukan pendidikan fisika dalam perkuliahan medan
arah medan elektromagnet disekitar kawat berarus elektromagnetik dengan model
listrik secara diagram berdasarkan teori dan aturan pembelajaran berdasarkan masalah.
tangan kanan Ampere. Laporan Penelitian Dia Bermutu DIKTI,
Untuk saran, perlu diadakan pengembangan FKIP Universitas Bengkulu.
perkuliahan listrik magnet yang memungkinkan Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu.
mahasiswa terlibat langsung dalam kegiatan per- Jakarta: Kencana.

Nyoman Rohadi Halaman 39

Anda mungkin juga menyukai