Anda di halaman 1dari 4

INOVASI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN MIN 11 BIREUEN

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Disusun sebagai salah satu syarat untukmeningkatkan kualitas pendidikan MIN 11 BIREUEN serta
menjelaskan pelaksanaan program inovasi tesebut. Jenis pendekatan kualitatif. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis
data yang digunakan adalah dengan metode Miles and Hubberman dengan kerangka berfikir
deduktif. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa inovasi yang dilakukan oleh Kepala
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 11 Bireuen dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di
Madrasah tersebut. Inovasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) pengadaan program kelas , 2)
program peningkatan sarana dan prasarana, 3) program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) secara bersama sama dan 4) program penanaman pendidikan karakter berbasis keagamaan
(Islam). Kepala MIN 11 BIREUEN juga melakukan inovasi di bidang kurikulum yakni dengan adanya
penambahan jam pelajaran serta penambahan muatan materi pada kelas . Di bidang sarana
prasarana, Kepala MIN 11 Bireuen mempunyai program membangun gedung baru yang rencananya
akan digunakan untuk penambahan kelas. Demi meningkatkan kualitas guru, siswa dan karyawan
(SDM) madrasah secara bersama-sama. Selain itu, Kepala MIN 11 Bireuen juga berinisiasi
menanamkan pendidikan karakter melalui kegiatan-kegiatan yang berbasis keagamaan seperti
sholat dhuha, sholat dhuhur berjamaah, dan tahfid. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa yang
mendaftar saat penerimaan peserta didik baru. Jumlah pendaftar di sekolah umum mayoritas lebih
banyak jika dibandingkan dengan madrasah. Semua itu menunjukkan bahwa daya tarik madrasah
secara umum masih kalah jika dibandingkan dengan sekolah umum. Meskipun begitu terdapat
beberapa madrasah yang memiliki peminat atau pendaftar yang lebih banyak dibandingkan di
sekolah umum. Meskipun berada dikecamatan madrasah ini termasuk salah satu madrasah 1
Terdapat dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2014 tentang Kepala Madrasah Pasal 1.
Sedangkan kualitas pendidikan menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat terhadap sekolah
maupun madrasah. MIN 11 Bireuen merupakan salah satu madrasah yang memperoleh nilai
akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah BAN-S/M. Selain itu, pada tahun
pelajaran 2015/2016. Adapun teknik pengambilan datanya dilakukan secara alamiah dengan teknik
pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara secara mendalam dan dokumentasi.
Dalam hal menganalisis data, peneliti menggunakan model analisis Miles dan Huberman dalam
prosesnya. Setelah data terkumpul, tahap pertama yang dilakukan adalah mereduksi data. Data yang
diperoleh di sederhanakan atau diklasifikasikan antara data yang penting dengan data yang tidak
penting. Setelah data direduksi, kemudian tahapan berikutnya adalah penyajian data secara
deskriptif yang memuat informasi untuk menjawab rumusan masalah. Kemudian langkah terakhir
adalah dengan menarik kesimpulan. Dalam penarikan kesimpulan, penelitian ini menggunakan
metode deduktif.HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Inovasi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Terdapat beberapa pengertian tentang kepemimpinan, menurut George R Terry,
Tugas utama pemimpin tidak hanya terbatas pada kemampuan menjalankan program-program saja,
akan tetapi juga harus mampu melibatkan seluruh lapisan organisasi, anggota dan masyarakatnya
untuk ikut berperan dan berkontribusi positif dalam pencapaian tujuan.7 Jadi, kepemimpinan kepala
madrasah adalah kemampuan seorang kepala madrasah dalam mempengaruhi semua anggotanya
untuk mencapai tujuan madrasah secara bersama-sama. Yang dimaksud dengan anggota disini
adalah seluruh warga madrasah seperti guru, siswa, tenaga kependidikan dan sebagainya. Menurut
peraturan pemerintah yang terbaru, setiap kepala satuan pendidikan, termasuk kepala madrasah
memiliki beban kerja sepenuhnya untuk melaksakan tugas managerial, pengembangan
kewirausahaan serta melakukan supervisi terhadap guru maupun tenaga kependidikan. Meskipun
beban kerja kepala satuan sepenuhnya untuk melaksanakan tugas tersebut, akan tetapi dalam
keadaan tertentu kepala madrasah dapat melaksanakan tugas pembelajaran dan pembimbingan
untuk memenuhi kebutuhan guru pada sekolah/ madrasah.8 Inovasi adalah Suatu ide, hal-hal yang
praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai suatu
yang baru bagi seseorang atau masyarakat. Hal yang baru baru itu dapat berupa invensi9 atau
diskoveri10, yang digunakan untuk mencapai 7 Masduki Duryat, Kepemimpinan Pendidikan
(meneguhkan legitimasi dalam berkontestasi di bidang pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2016), 5. 8
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2oo8 tentang Guru. 9 Diskoveri artinya penemuan sesuatu
yang sebenarnya sudah pernah ada, akan tetapi belum diketahui orang. 10 Invensi (invention)
adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, benar-benar belum pernah ada sebelumnya. 7
tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah.11 Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang,
metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru oleh seseorang maupun sekelompok
orang (masyarakat), baik berupa penemuan hal yang baru (invensi) maupun baru ditemukan orang
(discovery) untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Inovasi dalam dunia pendidikan dapat meliputi apa saja, baik produk maupun sistem. Inovasi
dibidang mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan dalam arti luas
(sistem pendidikan nasional) maupun dalam arti sempit (tingkat lembaga pendidikan).12 Tugas
utama dari pembaruan di bidang pendidikan (inovasi pendidikan) adalah untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan dengan cara yang inovatif. Beberapa
masalah pokok yang harus diperbarui dalam pendidikan diantaranya adalah kuantitas dan
pemerataan kesempatan belajar, kualitas serta kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya
fasilitas pendidikan, kurangnya kesesuaian antara materi pendidikan dengan menyusun kurikulum
baru, efisiensi dan keefektifan proses penyelenggaraan pendidikan.13 Inovasi pendidikan sebagai
usaha pembaruan dan perubahan pendidikan tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus melibatkan
beberapa elemen yang berada di dalamnya. Keberhasilan inovasi pendidikan tidak hanya ditentukan
oleh satu atau dua faktor, akan tetapi ditentukan oleh banyak faktor. Beberapa faktor utama yang
perlu diperhatikan adalah guru, siswa, kurikulum, fasilitas, lingkungan masyarakat dan tujuan.14
Inovasi dibidang pendidikan meliputi berbagai aspek, misalnya pada bidang kurikulum,
pembelajaran, administrasi maupun manajemen. Inovasi dalam pengembangan kurikulum di
indonesia diantaranya adalah 11 Udin Saefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008),
3 dan 5. Terdapat juga dalam A. Rusdiana, Konsep Inovasi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia), 25.
12 A. Rusdiana, Konsep, 46. 13 Ibid, 46. 14 Ibid, 52-55. 8 inovasi pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi, inovasi pengembangan kurikulum berbasis masyarakat, inovasi pengembangan
kurikulum berbasis keterpaduan dan sebagainya.15Contoh inovasi-inovasi pada aspek pembelajaran
adalah inovasi pembelajaran kuantum, inovasi pembelajaran kompetensi, inovasi pembelajaran
konstektual dan inovasi pembelajaran melalui teknologi informasi (internet). Selain inovasi diatas,
masih banyak inovasi yang telah tercipta dalam ranah pendidikan. Beberapa contoh inovasi tersebut
adalah inovasi di bidang administrasi, inovasi dalam manajemen sekolah (contoh: Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) dan manajemen berbasis masyarakat), inovasi dalam manajemen kelas,
contohnya adalah program kelas unggulan dan sekolah program khusus. Pendidikan bermutu adalah
pendidikan yang mampu melakukan proses pematangan kualitas peserta didik yang dikembangkan
dengan cara membebaskan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan,
ketidakbenaran, ketidakjujuran, dan dari buruknya akhlak dan keimanan. Pendidikan yang
berkualitas lahir dari sistem perencanaan yang baik (good planning system) dengan materi dan
sistem tata kelola yang baik (good governance system) dan disampaikan oleh guru yang baik (good
teachers) dengan komponen pendidikan yang bermutu, khususnya guru.16 3.2 Inovasi Kepala
Madrasah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di MIN 11 BireuenTahun Pelajajaran 2018/2019
Beberapa inovasi yang dilakukan Kepala MIN 11 Bireuen untuk meningkatkan kualitas pendidikan
adalah sebagai berikut: Pertama, Salah satu program inovasi Kepala MIN 11 Bireuen adalah dengan
membuat program kelas . Berdasarkan observasi,MIN 11 Bireuen memiliki area yang cukup luas.
Selain itu sarana dan prasarana yang dimiliki din MIN 11 Bireuen ilai mampu menunjang kegiatan
pembelajaran siswa. meskipun begitu kepala madrasah mengatakan bahwa masih perlu menambah
sarana maupun prasarana guna meningkatkan efektifitas kegiatan di. MIN 11 Bireuen. Beberapa
masalah pokok yang harus diperbarui dalam pendidikan diantaranya adalah kurangnya fasilitas
pendidikan. Dalam hal ini, kepala madrasah telah mengupayakan untuk bekerja sama dengan komite
madrasah guna membangun gedung baru. Dalam upaya peningkatan kualitas/mutu sekolah,
memiliki tanggungjawab terhadap tugas pokok dan fungsinya serta sikap mental adalah syarat
utama yang harus dipenuhi oleh semua sumber daya manusia. Dalam pengambilan keputusan,
kepala madrasah selalu berkomunikasi dengan bawahanya. Hal yang paling menonjol adalah kepala
madrasah berupaya meningkatkan kualitas siswa, guru, dan karyawan secara bersama-sama melalui
kedisiplinan. Kepala madrasah wajib memiliki beberapa kompetensi, salah satunya adalah
kompetensi kepribadian. Yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kepala madrasah
harus mampu mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia di lingkungan madrasah dan
menjadi teladan yang baik terdapat program menghafal Al-Qur’an yang dibimbing oleh guru . di
semua kelasnya, meskipun dalam prakteknya belum menggunakan pendekatan saintifik semuanya.
Salah satu kelas yang memakai pendekatan saintifik. Para siswa belajar dari fenomena alam maupun
kejadian nyata, kemudian merefleksikannya dalam bentuk laporan pembelajaran diluar kelas. Selain
itu, siswa juga memperoleh pengetahuan baru, yang selama ini pengetahuan-pengetahuan tersebut
diperoleh siswa di dalam bangku. Pelaksanaan peningkatan SDM madrasah secara bersama-sama
dilaksanakan melalui penegakan kedisiplinan di lingkungan madrasah. Dari hasil observasi memang
setiap pagi, di pintu gerbang masuk MIN 11 Bireuen ada guru yang bertugas untuk menyambut
kedatangan para siswa. Jika waktu sudah melewati batas jam 7. Dan yang menariknya adalah ketika
semua siswa maupun guru yang terlambat akan menunggu di luar gerbang sampai pintu tersebut
dibuka kembali jam 7.30 atau Kedisiplinan di sekolah mencakup beberapa dimensi antara lain
disiplin dalam kehadiran, disiplin pergaulan antar peserta didik, disiplin dalam kegiatan belajar
maupun ujian, disiplin kehadiran Dengan adanya peningkatan nilai UN dari tahun sebelumnya,
membuktikan bahwa inovasi yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dapat meningkatkan kualitas
pendidikan di . PENUTUP Dalam MIN 11 Bireuen angka meningkatkan kualitas pendidikan
madrasah, Kepala memiliki program MIN 11 Bireuen program inovasi, yaitu: 1) Inovasi program
kelas , 2) Inovasi peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, 3) Inovasi peningkatan kualitas
sumber daya manusia secara bersama-sama melalui kedisiplinan dan 4) Inovasi penanaman karakter
berbasis keagamaan (islam). Pada program kelas ungulan, kepala madrasah melakukan inovasi di
bidang kurikulum dan pembelajaran. Inovasi di bidang kurikulum berupa penambahan jam pelajaran
dan penambahan muatan materi pembelajaran Matematika, IPA, Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan
Tahfid. Sedangkan inovasi di bidang pembelajaran yaitu dengan menerapkan pembelajaran
kontekstual yang tercermin pada pembelajaran di luar kelas (Outing Class). Dalam program
peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, Kepala memiliki inovasi MIN 11 Bireuen .

Anda mungkin juga menyukai