Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY

PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN


POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BADMINTON

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :

Nama : Adi Nugraha

Nim : 1610301258

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018

1
2
PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILTY PADA
LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT
TUNGKAI PADA PEMAIN BADMINTON 1

Adi Nugraha2 , Andry Ariyanto3

ABSTRAK

Latar Belakang : Power adalah salah satu unsur yang termasuk dalam kekuatan.
Unsur ini dapat ditandai dengan adanya kekuatan dan kecepatan melakukan suatu
gerakan. Dalam olahraga power merupakan kunci utama untuk melakukan suatu
gerakan. Penelitian dilakukan pada pemain badminton usia remaja 15-20 tahun yang
mengalami penurunan power otot tungkai disebabkan karena kurangnya latihan
secara teratur. Alat ukur yang digunakan dengan menggunakan standing board jump
test. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh latihan squat jump dan penambahan
latihan core stability pada latihan squat jump terhadap peningkatan power otot
tungkai pada pemain badminton. Metode : Jenis penelitian ini experimental
randomized pre and post test two group design. Populasinya adalah pemain badminton usia
remaja di Persatuan Bulutangkis Krapyak, Paremono, Mungkid, Magelang. Sampel didapat
melalui metode purposive sampling. Sampel terdiri dari 10 orang setiap kelompok.
Instrumen pengukuran menggunakan standing board jump test. Uji normalitas dengan
Saphiro Wilk Test. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Paired Sample T-Test
untuk mengetahui peningkatan power otot tungkai pada kelompok I dan II. Hasil : Uji
dengan Paired Sample T-Test untuk kelompok I nilai p=0,000 (p<0,05) bahwa ada pengaruh
pada latihan Squat Jump dan untuk kelompok II nilai p=0,000 (p<0,05). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh pada penambahan latihan Core Stability pada latihan
Squat Jump pada pemain badminton. Kesimpulan : Terdapat pengaruh latihan squat
jump dan penambahan latihan core stability pada latihan squat jump terhadap
peningkatan power otot tungkai pada pemain badminton. Saran : Pemain badminton
hendaknya memperhatikan jenis latihan, fungsi latihan, dan konsistensi latihan agar
dapat mencapai hasil maksimal.

Kata Kunci : core stabilty, squat jump, standing board jump test, power otot
Daftar Pustaka: 37 pustaka ( 2001-2017 )

1. Judul Skripsi
2. Mahasiswa Program Studi Fisioterapi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
3. Dosen Program Studi Fisioterapi Universitas Aisyiyah Yogyakarta

3
THE INFLUENCE OF CORE STABILITY EXERCISE AUGMENT IN
SQUAT JUMP PRACTICE TOWARD THE LIMB MUSCLE POWER AT
BADMINTON PLAYER1

Adi Nugraha2, Andry Ariyanto3

ABSTRACT

Background : Power is one of the elements that includes in strength. This element is signed
with strength and speed in doing movement. In sport, power is the main key to do
movement. Research is done at badminton players whose age are 15-20 years old and they
suffer from muscle power degradation because of less daily practice. The measurement tool
that is used is standing board jump. Aim : This research aims to reveal the influence of squat
jump practice and core stability augment in squat jump practice toward the limb power
improvement for badminton player. Method : This was experimental randomized pre and
post test two group design research. The population of this research was teenager badminton
players in Krapyak, Paremono, Mungkid, and Magelang Badminton Association. Sample
was obtained through purposive sampling method. Sample consisted of 10 people in each
group. The measurement tool that was used was standing board jump test. The normality test
was with Saphiro Wilk Test. The result was analyzed by using Paired Sample T-Test to
reveal the limb muscle power in group I and II. Result : Paired Sample T-Test for group I,
the p value was 0.000 (p<0.05) which meant that there was influence in squat jump practice
and for the group II the p value was 0.000 (p<0.05). Thus, it could be concluded that there
was influence in core stability exercise augmentation in squat jump practice at badminton
players. Conclusion : There was influence in squat jump practice and the core stability
augment in squat jump practice toward the limb muscle power improvement at badminton
players. Suggestion : Badminton player should notice exercise types, exercise function, and
exercise consistency to reach the maximum result.

Keywords : core stabilty, squat jump, standing board jump test, muscle power
Bibliography : 37 references (2001-2017)
1
Thesis Title
2
Student of Physiotheraphy Study Program of „Aisyiyah University of Yogyakarta.
3
Lecturer of Physiotheraphy Study Program of „Aisyiyah University of Yogyakarta.

4
PENDAHULUAN latihan pada peningkatan power otot
Permainan bulutangkis sudah menjadi yaitu dengan kondisi otot selalu
bagian dari kehidupan sehari-hari berkontraksi baik saat memanjang
masyarakat, bahkan ikut mewarnai (eccentric) maupun saat memendek
gaya hidup masyarakat pada saat ini, (concentric). Saat fase eksentrik
permainan ini tidakhanya untuk terjadi proses peningkatan produksi
memperoleh prestasi atau salah satu tenaga dan perkembangan kemampuan
pilihan untuk menjadi atlet yang otot melalui penyimpanan energi
berprestasi tinggi, dan juga sebagai elastis (Faidlullah, 2009).
hiburan yang menarik bagi setiap Berdasarkan data hasil studi
orang khususnya yang menggemari pendahuluan yang dilakukan oleh
permainan bulutangkis. Hampir semua peneliti, pada PB amor junior di
lapisan masyarakat pernah memainkan Ngrapyak, Paremono, Mungkid,
permainan bulu tangkis yang dimulai Magelang dengan melakukan
dari pertandingan tingkat pedesaan. pengukuran power otot tungkai pada
pemain badminton didapatkan banyak
Sebagaimana karakteristik permainan
yang mengalami penurunan power
bulutangkis mengandung unsur
otot tungkai. Pengukuran dilakukan
keterampilan gerak yaitu berupa
pada 25 orang disemua kelas remaja,
teknik pukulan, dalam bulutangkis
didapatkan hasil penurunan power otot
yang harus dikuasai adalah sebagai
tungkai remaja 80%. Sehingga dapat
berikut: pukulan service, pukulan lob
disimpulkan bahwa penurunan power
atau clear, pukulan dropshot, pukulan
otot tungkai paling banyak ditemukan
smash, pukulan drive atau mendatar
pada usia remaja di PB Amor Junior.
dan pengembalian servis atau return
Penurunan power otot tungkai
service.
disebabkan karena kurangnya latihan
Latihan fisik bulutangkis ditekankan
secara teratur.
kepada unsur-unsur agilitas, power,
Bentuk gerakan latihan yang
daya tahan otot, dan kecepatan.
digunakan dalam penelitian ini adalah
Komponen fisik meliputi unsur-unsur
squat jump, dan kombinasi latihan
kekuatan, kecepatan, waktu reaksi,
core stability dan latihan squat jump
daya tahan, kelincahan, koordinasi,
dipilih karena latihan tersebut
power, kelentukan, keseimbangan dan
melibatkan otot-otot yang terlibat
sebagainya (Rasyid, 2014). Prinsip

5
dalam power otot tungkai saat Berikut tabel 1.1 Hasil uji normalitas
melompat. dengan Shapiro wilk test.
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Nilai p
Menggunakan pre test and post test
design two group dengan Latihan Sebelum 0,193
membandingkan antara perlakuan SJ Intervensi
kelompok pertama (Squa tjump) dan
kelompok kedua (kombinasi Squat Sesudah 0,154
Jump dengan Core Stability). Sebelum Intervensi
diberikan perlakuan, kedua kelompok Latihan Sebelum 0,518
sampel diukur dengan menggunakan CS+SJ Intervensi
alat ukur standing board jump untuk Sesudah 0,703
mengetahui power otot tungkai. Intervensi
Sampel dalam penelitian ini remaja
laki – laki usia 15 – 20 tahun. Pada Tabel 1.2 Karakteristik Responden
penelitian ini menggunakan metode
Kelompok Kelompok
Total Sampling. Sampel yang terpilih Karakteristik SJ CS+SJ
dibagi menjadi dua kelompok dengan (n=10) (n=10)
randomisasi secara acak yang masing- Mean ± Mean ± SD
SD
masing terdiri 10 orang per kelompok
Usia 15-20 18,30 ± 1,494 18,20
yg kemudian diberikan pelatihan
(tahun) ±
berbeda di setiap kelompok 3 kali
1,317
seminggu selama 6 minggu. Alat ukur
yang digunakan formulir biodata
IMT 19,4- 20,965± 20,662
responden, Standing board jump, 22,3 ,6671 ±
Midline, Timbangan, Tinggi badan. 1,0471
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil uji Shapiro-wilk, SBJ 182- 205,90 ± 194,70
menunjukan bahwa data dari 240 21,226 ±

kelompok metode Squat jump dan 10.615

squat jump dengan tambahan core


stability. Data berdistribusi normal
karena nilai p>0,05 pada setiap
kelompok.

6
Tabel 1.3 distribusi responden (usia) Tabel 1.5 analisis SBJ
Sam Nilai SBJ Nilai SBJ
Usia Kelompok SJ Kelom
pel Kelompok I (SJ) Kelompok
pok
II(CS+SJ)
CS+SJ
Pre Post Selis Pre Post Selis
N % n %
ih ih
15-18 5 50 6 60
tahun 1 190 197 7 208 211 3

19-20 5 50 4 40
2 197 205 8 195 201 6
tahun
Jumla 10 10 10 100 3 182 190 8 210 215 5

h 0 4 206 210 4 200 206 6

5 190 195 5 190 196 6


Tabel 1.4 distribusi responden
6 185 190 5 184 189 5
(indek massa tubuh) 7 237 243 6 185 190 5
8 208 213 5 205 211 6
Nilai Kelompok Kelompok 9 240 247 7 190 199 9
IMT SJ CS+SJ 10 224 228 4 180 184 4

Mea 211,80 200,20


n % n % n

<21 7 70 6 60 SD 21,023 10,528

21> 3 300 4 40
Jumlah 10 100 10 100 Tabel 1.6 uji hipotesis I
Pemberian Mean SD Nilai
Terapi p

Sebelum 205,90 21,226


Intervensi
0,000

Setelah 211,80 21,023


Intervensi

7
Tabel 1.7 uji hipotesis II dalam meningkatkan lompatan dan
Pemberian Mean SD Nilai meningkatkan fleksi dari lutut dan
Terapi p panggul, dari responden yang
mengikuti penelitian secara konsisten.
Sebelum 194,70 10,615
b. Metode penambahan latihan
Intervensi
core stability pada latihan squat jump
0,000
terhadap peningkatan power otot
tungkai.
Setelah 200,20 10,528
Dari uji statistik, hasil pre test dan
Intervensi
post test pada kelompok squat jump
dengan tambahan core stability adalah
a. Squat jump terhadap
signifikan karena memiliki nilai
peningkatan power otot tungkai.
Asymp. Sig (2-tailed)= 0,000.Hasil
Berdasarkan hasil uji paired sample t-
pengaruh independent sample t-test
test, menunjukan bahwa dari metode
menunjukan pada pemberian metode
squat jumpada pengaruh terhadap
squat jumpdan squat jump dengan
peningkatan power otot tungkai. Dari
tambahan core stabilitydengan nilai
hasil uji pengaruh menunjukkan
P(0,000) <0,05 MakaHo ditolak yang
bahwa data hasil pre test dan post test
berarti ada pengaruh pemberian
pada kelompok squat jump adalah
metode squat jump dan squat jump
signifikan karena memiliki nilai
dengan tambahan core
Asymp. Sig (2-tailed)= 0,000 untuk
stabilityterhadap peningkatan power
meningkatkan power otot tungkai.
otot tungkai.
Latihan squat jump dilakukan selama
KESIMPULAN DAN SARAN
6 minggu dengan 3 kali latihan dalam
A. KESIMPULAN
1 minggu, satu set latihan 10 kali
Latihan squat jump dapat
banyaknya repetisi berkisar antara 6
meningkatkan power otot tungkai pada
sampai 10 kali (Purwandono,
pemain badminton.
2017).Setiap minggunya jumlah
Force (kekuatan) memainkan peran
repetisi ditambah agar tujuan dari
kunci dalam produksi power dan jika
peningkatan power otot tungkai dapat
tidak dipertahankan dengan latihan
maksimal.
dapat mengakibatkan penurunan atau
Terdapatnya perubahan yang tidak ada perubahan dalam produksi
signifikan terhadap latihan squat jump power. Output power dapat

8
ditingkatkan lebih besar ketika 1. Bagi pendidik
gerakan eksentrik dan konsentris Penulis menyarankan kepada pendidik
digunakan bersama-sama. Hal ini untuk dapat memperdalam lagi ilmu
untuk mengambil keuntungan dari fisioterapi olahraga melalui dasar
sifat elastis otot dalam siklus stretch- keilmuan yang kuat untuk dapat
shortening cycle (SSC). Siklus ini memajukan prestasi indonesia dalam
dimulai dengan gerakan balasan yang hal bulutangkis.
cepat mengakibatkan peregangan otot 2. Bagi peneliti
target melalui aksi eksentrik Penulis menyarankan kepada rekan-
rekanfisioterapi untuk
Latihan squat jump dan penambahan
mengembangkan penelitian ini dengan
latihan core stabilty dapat
menggunakan jumlahsampel yang
meningkatkan power otot tungkai pada
lebih banyak dengan jangka waktu
pemain badminton. Latihan core
yang lebih panjang. Saran lain adalah
stability memberikan peningkatan
agar dilakukan penelitian peningkatan
tekanan pada intra-abdomen yang
power otot tungkai menggunakan
dilakukan secara simultan oleh adanya
intervensi dan alat ukur yang berbeda.
kontraksi diafragma dan otot-otot
3. Bagi responden
dasar panggul. Kontraksi ini terjadi
Penulis menyarankan kepada anggota
melalui beban yang dipengaruhi otot-
club badminton untuk dapat
otot co-kontraksi ekstensor dan fleksor
memperhatikan lagi jenis latihan,
lumbal dan gerakan dari otot-otot
fungsi latihan, dan konsistensi latihan
superfisial lumbal dan hip untuk
agar dapat mencapai hasil maksimal
melawan gerakan yang tidak stabil
sesuai target yang diinginkan.
selama kegiatan fungsional
DAFTAR USTAKA
B. SARAN
Berdasarkan simpulan dari hasil Aitken, D, A. Young, W, B. Duthie,
penelitian, “Pengaruh Penambahan G, N . 2002. The accute
effect of heavy loads on
Latihan Core Stability Pada Latihan
jump squat performance an
Squat Jump Terhadap Peningkatan evaluation of the complex
Power Otot Tungkai Pada Pemain and contrast methods of
power development.
Badminton” penulis menyarankan
Journal of strengh and
beberapa saran untuk penelitian conditioning research.
selanjutnya.

9
Antonio D, I. Padulo, J. Ayalon, M . Hough, A, P. Ross, E, Z. Howatson,
2016. Core stability G. 2009. effects of
training on lower limb dynamic and static
balance strength. stretching on vertical jump
JOURNAL OF SPORTS performance and
SCIENCES, VOL. 34, electromyographic
NO. 7, 671–678. activity.Volume 23.
Nomer 2.
Augustsson, S, R. 2013. Maximum
Strength in Squats Ili V, Subramanium, L. Krishnan, V.
Determines Jumping 2014. Effect of plyometric
Height in Young training on vertical jump
Volleyball Players. height in high school
basbetball
Avery et al, 2007. Effects of a Short- players.arandomised
term Plyometric and control trial. Volume 4. Int
Resistance J Med Res Health Sci.
TrainingProgram on
Fitness Performance in Juang, B, R. 2015. analisis kelebihan
Boys Age 12 to 15 years , dan kelemahan
journal ofstrength and keterampilan
conditioning research, teknikbermain bulutangkis
page 441-445 pada pemain tunggal
putraterbaik indonesia
Challis, J, H. Domirei, Z, J. 2007. The tahun 2014. Jurnal
influence of squat depth on Kesehatan Olahraga Vol
maximal vertical jump 03halaman 109-117.
performance.
Kibler, W,B. 2006. trh erole of core
Faidlullah, H, Z. 2009. pengaruh stability in athletic
latihan pliometrik depth function hal 189-198.
jump dan knee tuckjump JoelPress
terhadap hasil tendangan
lambung atlit sepak Kisner, C. And Colby, L. A. 2001.
bolapemula di smp al- Therapeutic Exercise 5th
firdaus surakarta. Jurnal Edition. Philadelphia. FA
Fisioterapi Volume 9 Davis company.
Nomor 1, halaman 19-29.
Lippert, L, S. 2006. Clinical
Frohlich, M. Felder, H. Reuter, M. Kinesiology and Anatomy
2014. Training effect of fourth edition.
plyometric training on Philadelphia. FA Davis
jump parameters in D- and company.
D/C-squad badminton
players. Lisa S. B, Teeple, S, MSPT, OCS.
2005. Core Stability: The

10
Centerpiece of Any Pauli, A, C. Keller, M. Amman, F.
Training Program, Bner, K, H. Lindorfer, J.
Taylor, W, R. Lorenzett, S.
Markovic G, Jukic I, Milanovic D, et 2015. kinematics and
al. 2007. “Effects of sprint kinetics of squats, drop
and plyometric training on jumpsand imitation jumps
muscle functionand of ski jumpers. Volume
athletic performance”, J 30. Nomer 3.
Strength Cond Res.
21(2):543-9. Prieskel, O, T. T, muehlbaurerl,
bordel, R. Gube, M. D, G,
Markovic, G, M. Dizdar, D. Jukic, D. S, Bruhn. U, behm.
Cardinale, M. 2017. Granacherl. 2016.
Reliability and factorial Neuromuscular and
validity of squatand athletic performance
countermovement jump following core strength
tests. training in elite youth
Melky, P. Fredrik, A, M, 2008. soccer: Role of instability.
Korelasi Daya Ledak Scand J Med Sci Sports
Tungkai denganPrestasi 2016: 26: 48–56.
Renang 50 Meter Gaya Purwandono, C. 2017. pengaruh
Bebas dalam Forum pelatihan squat jump
Pendidikan , Jurnal Ilmiah dengan metodeinterval
Pendidikan. pendek terhadap daya
Moore, L, M, Arthur, F. D. 2013. ledak otot tungkaipada
Anatomy Berorientasi mahasiswa putra kelas d
Klinis, Edisi Kelima, Jilid angkatan 2013jurusan
2. Jakarta. Penerbit penjaskesrek unp
Erlangga. kediritahun 2015.

Okada, T. C, Kellie. Huxel, Nesser Quinn, E. 2007. Fast and Slow Twitch
T,w. . 2011. Relationship Muscle Fibers.
between core stability, http://sportsmedicine.about
functional movement, and .com/od/anatomyandphysi
performance. Journal of ology/a/MuscleFiberType.
Strength and Conditioning htm. Juni 2017..
Research. Quinn, E. 2010. The plank abdominal
Ozmen, T. 2016. Relationship between exercise fro core stability.
core stability, dynamic http://sportsmedicine.about
balance andjumping .com/od/abdominalcorestre
performance in soccer ngth1/qt/plank.htm?p=1.
players. Volume: 18, Ranga M, D, Asok, Kumar, baljinder.
halaman 110-113. 2014. Comparison of

11
Vertical Jump half-squats at low and
Performance of Male moderate intensity.
Handball & Basketball
Players . Sudaryanto, dan Erna. 2009.
Perbedaan Pengaruh
Rasyid, A. 2014. efektivitas pelatihan Quadriceps Bench
plyometrics dan weight Exercise Antara Beban5
trainingdalam peningkatan RM Dan 10 RM Terhadap
strength dan power otot Peningkatan Daya Ledak
tungkai. Volume 6, Nomor Tungkai . Makassar :
2, Juni 2014. Ikatan
FisioterapiMakassar.
Reuter, Felder, H. Frohlich, M. 2014.
Training effects of Suyatno. 2016. Peningkatan hasil
plyometric training on belajar penjaskes materi
jump parameters in d and servis pada permainan
d/c squad badminton bulutangkis menggunakan
players. metode pembelajaran drill
dan bermain.Jurnal
Santi, B, H. Wibawa, A. Muliarta, M. Penelitian Pendidikan
2014. Pemberian core Indonesia (JPPI) Vol. 1.
stability exercise lebih No. 3 halaman 42-47.
meningkatkan
keseimbangan statiss Syaifudin, M. 2013. olahraga
daripada balance beam bulutangkis sebagai solusi
exercise pada siswa mengurangi frustrasi bagi
sekolah dasar negeri 11 kalangan pengusaha di
sumerta depasar. yayasan lkk ngesti rahayu
sidoarjo. Vol.4, No.1,April
Schiffer, J. 2012. Plyometric Training 2008
and the High Jump. New
Studies in Athletics · no. 3. WHO. 2004.BMI classification.
Global database on body
Singh. B. K. A. R. 2014. Comparison mass index.
of Vertical Jump http://apps.who.int/bmi/ind
Performance of Male ex.jsp?introPage=intro_3.h
Handball & Basketball tml
Players.
Young, W, B. 2006. Transfer of
Sorotipaulus, K. Smilios, I. Christou, Strength and Power
M. Barzouka, K. Spais, A. Training to Sports
Douda, H. Tokmakidis, S, Performance. International
P. 2010. Effects of warm- Journal of Sports
up on vertical jump Physiology and
performance and muscle Performance.
electrical activity using

12

Anda mungkin juga menyukai