Anda di halaman 1dari 6

INDIGO CHILDREN

Anak Indigo adalah sebuah konsep baru dari era pseudosains untuk mengacu pada

generasi dengan kelebihan khusus baik secara intelektual maupun supranatural. Fenomena ini

sebelumnya memiliki keterkaitan dengan konsep generasi spesial yang ada disetiap jaman

sejak peradaban manusia dimulai, dimana pada jaman itu ada generasi yg memiliki kelebihan

dalam keterikatan mereka pada dunia roh (dukun pada suku dan bangsa di peradaban kuno)

yang dianggap sebagai pemimpin spiritual dan penghubung antara anggota suku dengan dewa

atau leluhur mereka. Pada jaman tersebut fenomena generasi spesial sangat jarang terjadi

sehingga mereka (para generasi spesial) seringkali dianggap sebagai sang-terpilih, namun

seiring jalannya waktu keberadaan mereka terus bertambah secara bertahap. Dengan

berkembangnya waktu dan sistem agama mulai lahir keberadaan mereka mulai dianggap

sebagai suatu kesalahan, anugrah mereka acapkali disalahartikan sebagai bagian dari

pengaruh kuasa jahat karena dalam kepercayaan masyarakat, generasi spesial tersebut masih

erat dengan kepercayaan kuno dan seringkali bersebrangan dengan sistem baru yang telah

dianut. Di Eropa sekitar abad ke-14 sampai 17 banyak dari generasi tersebut di adili dan

dituduh sebagai penyihir karena kelebihan mereka, banyak dari mereka menyembunyikan

kemampuan mereka dan berakhir tetap dalam pelarian akan jati diri mereka.

Jumlah generasi spesial ini terus bertambah seiring jalannya waktu, hingga pada tahun

1970 konsep Indigo children diciptakan Nancy Ann Tappe untuk menyebut generasi spesial

tersebut. Tappe adalah seorang psychic dan parapsychologist yg meng-klaim bahwa dirinya

mampu melihat warna aura seseorang, dia juga meng-klaim bisa menterjemahkan tujuan

hidup dan misi kehidupan sesorang melalui warna aura orang tersebut. Pada beberapa

kliennya dia menyatakan seringkali melihat warna yg belum dikenali terutama pada anak-

anak (pada saat itu warna fuchsia dan magenta tidak ada pada spektrum warna) yang nantinya
dikenal dengan warna indigo. Pada tahun 1982 Tappe

menerbitkan bukunya yang berjudul Understanding Your Life

Through Color dimana pada buku itu konsep indigo dan

penjabarannya di proklamasikan. Selanjutnya pada tahun

1999 penelitian dan penjabaran dari Tappe lebih diperjelas

lagi oleh Lee Carroll dan Jan Tober dalam buku mereka yang

berjudul The Indigo Children: The New Kids Have Arrived,

yang juga menandai puncak dari The Indigo Children


Nancy Ann Tappe
Movement dalam menyebarluaskan konsep yang diadaptasi

menjadi buku, acara televisi, game, dan film.

Seperti yang telah dijabarkan di atas bahwa salah satu cara mengidentifikasi anak

indigo adalah berdasarkan warna aura-nya. Namun tidak semua orang mampu untuk melihat

warna aura dengan mata telanjang seperti Tappe, jadi identifikasi dengan warna aura masih

terkesan bermasalah dan susah untuk dijadikan tolok ukur yang signifikan dalam

mengidentifikasi anak indigo. Alternatif yang ditawarkan dalam proses peng-identifikasian

anak indigo ini salah satunya menggunakan Kirlian Photography yang biasa dianggap sebagai

foto aura. Kirlian Photography adalah proses fotografi dimana selembar film diletakkan

pada plat besi dan objek foto di letakkan di atas film tersebut. Tegangan tinggi dialirkan

pada plat besi yang memunculkan eksposure dari objek. James Randi menunjukkan

bahwa Kirlian Photograpphy bisa dijelaskan dengan perubahan tekanan dari subjek dan

terpancar pada film atau bisa juga karena keadaan sekitar seperti temperatur dan

kelembaban (Randi 1982). Metode ini namun masih diperdebatkan keabsahan-nya oleh

Indigo Community Internationals dikarenakan alatnya berukuran kecil dan hanya

mampu memotret sebatas telapak tangan. Namun dewasa ini telah ditemukan foto aura
yang lebih modern dan yang dihubungkan dengan perangkat komputer yang

memberikah gambaran aura lebih jelas pada manusia.

Perangkat Kirlian Photography Perangkat foto aura modern

Tappe dalam bukunya Introduction to the Indigos pada tahun 1999, menjabarkan 4

sub-tipe yg menggolongkan anak indigo menurut karakteristiknya, yaitu:

- Humanis : memiliki opini dan intuisi yang kuat, mudah bergaul, empati yang tinggi, peka

terhadap perubahan sosial namun mudah teralihkan perhatiannya

- konseptualis : cerdas, analitis, project oriented, jarang berkomunikasi, tidak tertarik

bersosialisasi, sangat fokus pada apa yang dikerjakan

- Artis : memiliki jiwa seni yang tinggi, berdaya cipta besar, memiliki kemampuan visualisasi

yang bagus, imajinatif, filosofis, (menurut Tappe) rata-rata bertubuh kecil

- Interdimensionalis : memiliki intuisi yang tajam, seringkali memiliki bakat supranatural,

imajinatif, filosofis, interdimensional vision


Tappe meng-klaim bahwa sekitar 90% anak dibawah 10 tahun memiliki aura indigo

(1999). Carroll dan Tober melalui bukunya juga menjabarkan 10 ciri-ciri anak indigo,

diantara lain :

1. Mereka datang ke dunia dengan rasa ingin berbagi (dan seringkali melakukannya)

2. Mereka menghargai dan menghayati akan keberadaannya di dunia ini dan heran bila

ada yang menolaknya

3. Mereka sering menganggap dirinya bukan suatu hal yang terlalu di besar-besarkan,

bahkan seringkali mereka menyampaikan jati diri mereka sesungguhnya ke orang tua

mereka

4. Tidak suka berada di bawah otoritas tanpa dasar yang kuat akan keharusan mereka

melakukannya

5. Mereka enggan melakukan hal sia-sia dan tidak pasti, contohnya susah sabar dalam

mengantri

6. Mereka membenci sistem yang kaku dan tidak fleksibel dan inovatif

7. Mereka lebih sering memperlihatkan cara yang ‘lebih baik’ dalam melakukan sesuatu

baik di rumah maupun di sekolah sehingga terkesan mereka terlihat tidak mengikuti

sistem

8. Mereka tampak anti-sosial kecuali berada diantara sesamanya, mereka seringkali

merasa manusia lainnya akan susah untuk menerima pemikiran mereka

9. Mereka jarang mau dipersalahkan akan sesuatu yang tidak mereka pahami sebagai

kesalahan (kuat hati dengan caranya melakukan sesuatu)

10. Mereka dtidak sungkan mengungkapkan atau meminta apa yang mereka butuhkan
Beberapa ahli juga berpendapat bahwa keberadaan indigo di dunia ini adalah dalam

rangka mengemban misi penting demi memimpin umat manusia ke generasi berikutnya.

Mereka memiliki kecerdasan spiritual yang sangat tinggi dan bahkan cukup sulit dimengerti

oleh banyak kalangan sehingga mereka terkesan menentang dogma dan sistem agama yang

sudah ada.

Beberapa peneliti dari ranah fenomena metafisika berpendapat bahwa umumnya anak

indigo berintelejensi tinggi, walaupun tidak bisa diukur dengan prestasi di sekolah dengan

ukuran peringkat. Mereka punya kemampuan berpikir, berdialog setingkat orang dewasa.

Jadi, kemampuan berpikir seorang indigo tidak bisa dicerminkan hanya dari usia dan

pendidikannya. Terkadang pemahaman yang tidak sampai dalam alam pikir orang normal

pada umumnya bisa dicapai anak indigo sehingga terkesan banyak akal dan banyak mau nya

dan acapkali di cap sebagai anak “sok tau”, dan seringkali orang dewasa memberi label

mereka sombong karena seringkali menganggap lawan dialognya “belum sepadan”.


REFERENCE

Carroll, Lee, and Jan Tober, eds. 2001. An Indigo Celebration. Vancouver, Canada:
Hay House.
Randi, James. Flim-Flam. 1982. Amherst, NY: Prometheus Books.
Tappe, N. A. 1999. “Introduction to the Indigos.” In The Indigo Children, edited by
Lee Carroll and Jan Tober, 6–17. Vancouver, Canada: Hay House.

Anda mungkin juga menyukai