Anda di halaman 1dari 2

Sumber: Tina Fajarina, Kisah-Kisah Mistis Anak Indigo, Yogyakarta: IN AzNa Books,

2012

Pengertian Indigo
Istilah indigo berasal dari bahasa Spanyol yang berarti nila. Warna nila ini merupakan
kombinasi warna biru dengan ungu. Sementara warna-warni tersebut diidentifikasi melalui cakra
di tubuh. Letak indigo (mata ketiga) ada di kening. Persisnya berada siantara cakra leher yang
berwarna biru dengan cakra puncak kepala yang berwarna ungu. Pada prinsipnya cakra memiliki
spektrum warna mulai dari merah sampai ungu, seperti spektrum pada pelangi. Cakra leher (ada
yang menyebut cakra tenggorokan) yang berwarna biru adalah wilayah yang tertandai
berdasarkan penggunaan penalaran dengan optimalisasi fungsi otak. Indigo berada di atasnya,
bersifat spiritual. (hlm 12)
Dalam peta klasifikasi aura yang dibuat, manusia dengan aura dominan nila
dikategorikan sebagai manusia dengan intuisi dan imajinasi yang kuat. Maka kebanyakan anak
indigo memiliki indera keenam yang lebih kuat jika dibandingkan dengan orang-orang biasa.
Anak-anak yang lahir dengan aura nila memang dipercaya memiliki kekuatan spiritual lebih dari
rata-rata. Anak indigo memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitar
mereka. Biasanya masalah-masalah tersebut lebih erat hubungannya dengan aktivitas spiritual.
Anak indigo kebanyakan bisa melihat sesuatu yang belum terjadi. Atau sebaliknya, bisa melihat
masa lalu. Bisa pula melihat makhluk atau materi-materi halus yang tidak tertangkap oleh indera
penglihatan biasa. Kemampuan spiritual semacam itulah yang masuk dalam wilayah ESP (extra
sensory perception) atau indera keenam. (hlm 13)
Kemampuan ESP membuat anak indigo bisa menjelajah ruang dan waktu. Ketika
tubuhnya berada di suatu tempat, pada saat bersamaan ia tahu apa yang terjadi di lokasi lain.
itulah yang disebut kemampuan menjelajah ruang. Ketika dia berbicara sekarang tentang
peristiwa yang akan terjadi di masa mendatang, inilah yang disebut dengan kemampuan
menjelajah waktu.
Pada umumnya anak-anak indigo mempunyai kecerdasan yang tinggi walaupun tidak
bisa diukur dengan prestasi sekolah melalui ukuran peringkat (rangking). Mereka mempunyai
kemampuan berpikir dan berdialog yang sama dengan orang dewasa. Jadi jangan mengukur
kemampuan berpikir mereka dari segi usia dan tingkat pendidikan. Kadang-kadang apa yang
tidak sampai dalam alam pikir kita sebagai orang dewasa, bisa dicapai dengan mudah oleh
seorang anak indigo. (hlm 14)
Fisik anak indigo pada dasarnya sama dengan anak-anak lainnya. Meskipun pada
beberapa kasus, ada pula anak indigo yang mempunyai ciri-ciri yang menonjol. Dalam arti
terlihat berbeda, unik, jika dibandingkan dengan anak-anak normal. Akan teetapi batin mereka
cenderung tua. jadi tidak jarang anak indigo memperlihatkan sifat orang yang sudah dewasa atau
tua. Sering kali anak indigo tidak mau diperlakukan seperti anak kecil, atau tidak mau mengikuti
tata cara maupun prosedur yang ada. (hlm 16)
Ciri-Ciri Anak Indigo
Anak indigo memiliki beberapa ciri yang bisa dikenali secara umum. Di antaranya
berpembawaan lebih tua daripada umurnya, berbicara dan mengetahui hal-hal di luar batasan
umurnya. Rasa ingin tahu anak-anak indigo pun begitu besar. Di samping itu, mereka cepat
sekali mengekspresikan perasaan emosional mereka di saat-saat tetentu. Adapun kepekaan
spiritual mereka bisa terwakili dengan mampu merasakan suatu hal yang tidak lazim ataupun
melihat hal-hal yang belum terjadi.(hlm 19)
Ciri lain anak indigo adalah suka menyendiri. Begitu berada pada suatu situasi atau
lingkungan baru, anak indigo akan mencermati keadaan di sekelilingnya dengan sangat teliti.
Kemampuannya mengenal suasana dan individu sungguh luar biasa. Walaupun aak indigo
kadang kala terlihat sangat acuh tak acuh. Sebenarnya di balik itu mereka paham apa yang
sedang terjadi. Berikut adalah ciri khas anak indigo:
a. Memiliki sensitivitas tinggi
b. Memiliki energi berlebihan untuk mewujudkan rasa ingin tahunya yang berlebihan
c. Mudah sekali merasa bosan
d. Menentang otoritas bila tidak berorientasi demokratis
e. Memiliki gaya belajar tertentu
f. Mudah frustasi karena banyak ide namun kurang sumber yang dapat membimbingnya
g. Sangat mudah merasa kasihan kepada orang lain
h. Mudah menyerah dan terhambat belajar jika di awal kehidupannya mengalami kegagalan
i. Tidak dapat duduk diam kecuali pada objek yang menjadi minatnya (hlm 20)

Anda mungkin juga menyukai