Anda di halaman 1dari 11

Nama : Esthi Nadia Christina

Nim : 17002920
Kelas : CRS/4
M.k : Sosiologi Agama Kristen
Dosen : Pdt.Dra. Caroline Sopacuaperu M.Th

Sejarah Daud sampai pembuangan ke Babilonia

Daud dilahirkan di Betlehem, Efrata, di wilayah Yehuda. Ayahnya bernama Isai. Ia adalah
putra bungsu dari 8 anak laki-laki Isai. Ia mempunyai 2 saudara perempuan (lihat bagian
"Saudara-saudara Daud" di bawah). Masa remajanya dilewatinya sebagai seorang gembala
kambing domba.

Pada waktu ia masih muda, datanglah Samuel ke Betlehem. Ketika itu Samuel sedang
berdukacita karena Saul yang diurapinya menjadi raja pertama Kerajaan Israel melakukan
sejumlah pelanggaran terhadap perintah Allah, sehingga telah ditolak oleh Allah sebagai raja
atas Israel. Karena itu Samuel disuruh Allah untuk mengisi "tabung tanduk"-nya dengan
minyak, untuk mengurapi raja yang baru, dan pergi kepada Isai, orang Betlehem, sebab di
antara anak-anaknya Allah telah memilih seorang raja bagi-Nya. Samuel kuatir kalau Saul
mengetahui rencana kepergiaannya dan akan menghalang-halangi bahkan membunuhnya,
tetapi Allah telah menyediakan suatu alasan yang kuat supaya Samuel dengan aman pergi
melaksanakan pengurapan itu, yaitu dengan membawa seekor lembu muda dan mengatakan:
"Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN". Ini bukanlah suatu alasan
yang dicari-cari, melainkan suatu upacara pengurapan penting, apalagi pengurapan raja, harus
disertai persembahan korban kepada Allah.
Setibanya di Betlehem, Samuel menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki dan
mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu. Lalu Isai memanggil putra-putranya satu per
satu dan menyuruhnya lewat di depan Samuel. Mulanya Samuel kagum melihat putra sulung
Isai, Eliab, dan mengira dialah bakal raja yang harus diurapinya, tetapi Allah berfirman:
"Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya.
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi
TUHAN melihat hati." ( 1 Samuel 16 : 7 )
Tujuh putra Isai sudah lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya
ini tidak dipilih TUHAN." Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?"
Jawab Isai: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba."
Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan,
sebelum ia datang ke mari." Kemudian disuruhnyalah orang menjemput putra bungsu itu. Ia
kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah,
urapilah dia, sebab inilah dia." Hanya dengan disaksikan oleh keluarga terdekat Daud, Samuel
mengurapi Daud menjadi raja Israel, sementara Saul masih menjabat sebagai raja. Lalu Samuel
pulang ke Rama.
Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-
tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud.
( 1 Samuel 16:13 )

Bermain kecapi untuk raja Saul ( 1 Samuel 16 )

Bersamaan dengan berkuasanya Roh Tuhan atas Daud, maka raja Saul yang telah ditolak oleh
Tuhan ditinggalkan oleh Roh Tuhan, sehingga mulai diganggu oleh roh-roh jahat. Untuk
mengurangi gangguan itu, para pegawai Saul mengusulkan agar raja memanggil seorang
pemain kecapi, sekaligus mengusulkan Daud bin Isai sebagai pemain kecapi tersebut. ( 1
Samuel 16 : 17-18 ) Setiap kali apabila roh yang daripada Allah itu hinggap pada Saul, maka
Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat
itu undur daripadanya. Sejak itu Daud selalu pulang pergi daripada Saul untuk
menggembalakan domba ayahnya di Betlehem.

Membunuh Goliat ( 1 Samuel 17 )

Suatu kali, ketika sedang menggembalakan dombanya, Daud diperintahkan ayahnya


mengantarkan bekal makanan kepada ketiga abangnya, anak Isai yang besar-besar yaitu Eliab,
anak sulung, Abinadab, anak yang kedua dan Syama, anak yang ketiga, yang sedang bersiap
berperang bersama Saul melawan tentara-tentara Filistin. Orang Filistin mengumpulkan
tentaranya untuk berperang di Sokho yang di tanah Yehuda dan berkemah antara Sokho dan
Azeka di Efes-Damim. Sedangkan Saul dan orang-orang Israel berkumpul dan berkemah di
Lembah Tarbantin; mereka mengatur barisan perangnya berhadapan dengan orang Filistin. Jadi
medan pertempuran itu tidak jauh dari rumah Daud. Isai berkata kepada Daud, anaknya:
"Ambillah untuk kakak-kakakmu bertih gandum ini seefa dan roti yang sepuluh ini; bawalah
cepat-cepat ke perkemahan, kepada kakak-kakakmu. Dan baiklah sampaikan keju yang
sepuluh ini kepada kepala pasukan seribu. Tengoklah apakah kakak-kakakmu selamat dan
bawalah pulang suatu tanda dari mereka. Saul dan mereka itu dan semua orang Israel ada di
Lembah Tarbantin tengah berperang melawan orang Filistin." Lalu Daud bangun pagi-pagi,
ditinggalkannyalah kambing dombanya pada seorang penjaga, lalu mengangkat muatan dan
pergi, seperti yang diperintahkan Isai kepadanya.
Daud sampai ke perkemahan tentara Israel, ketika tentara keluar untuk mengatur barisannya
dan mengangkat sorak perang. Orang Israel dan orang Filistin itu mengatur barisannya, barisan
berhadapan dengan barisan. Lalu Daud menurunkan barang-barangnya dan meninggalkannya
di tangan penjaga barang-barang tentara. Berlari-larilah Daud ke tempat barisan; sesampai di
sana, bertanyalah ia kepada kakak-kakaknya apakah mereka selamat. Sedang ia berbicara
dengan mereka, tampillah maju seorang pendekar bernama Goliat, orang Filistin dari Gat, dari
barisan orang Filistin. Tingginya 6 hasta sejengkal (~ 3,5 meter). Ketopong tembaga ada di
kepalanya, dan ia memakai baju zirah yang bersisik; berat baju zirah ini 5.000 syikal tembaga.
Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan di bahunya ia memanggul lembing tembaga.
Gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun, dan mata tombaknya itu 600 syikal besi
beratnya. Dan seorang pembawa perisai berjalan di depannya. Ia berdiri dan berseru kepada
barisan Israel, katanya kepada mereka: "Mengapa kamu keluar untuk mengatur barisan
perangmu? Bukankah aku seorang Filistin dan kamu adalah hamba Saul? Pilihlah bagimu
seorang, dan biarlah ia turun mendapatkan daku. Jika ia dapat berperang melawan aku dan
mengalahkan aku, maka kami akan menjadi hambamu; tetapi jika aku dapat mengungguli dia
dan mengalahkannya, maka kamu akan menjadi hamba kami dan takluk kepada kami. Aku
menantang hari ini barisan Israel; berikanlah kepadaku seorang, supaya kami berperang
seorang lawan seorang."
Orang Filistin itu maju mendekat pada pagi hari dan pada petang hari. Demikianlah ia tampil
ke depan 40 hari lamanya. Ia selalu mengucapkan kata-kata yang sama, dan kali ini Daud
mendengarnya. Ketika semua orang Israel melihat orang itu, larilah mereka daripadanya
dengan sangat ketakutan. Berkatalah orang-orang Israel itu: "Sudahkah kamu lihat orang yang
maju itu? Sesungguhnya ia maju untuk mencemoohkan orang Israel! Orang yang mengalahkan
dia akan dianugerahi raja kekayaan yang besar, raja akan memberikan anaknya yang
perempuan kepadanya dan kaum keluarganya akan dibebaskannya dari pajak di Israel." Lalu
berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang akan dilakukan
kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari
Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan
daripada Allah yang hidup?" Rakyat itupun menjawabnya dengan perkataan tadi: "Begitulah
akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan dia."
Ketika Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu,
bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau datang? Dan pada
siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal
sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat
pertempuran." Tetapi jawab Daud: "Apa yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!" Lalu
berpalinglah ia daripadanya kepada orang lain dan menanyakan yang sama. Dan rakyat
memberi jawab kepadanya seperti tadi. Terdengarlah kepada orang perkataan yang diucapkan
oleh Daud, lalu diberitahukanlah kepada Saul.
Raja Saul menyuruh memanggil Daud menghadap kepadanya. Berkatalah Daud kepada Saul:
"Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang
Filistin itu. Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang
Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya
telah menjadi prajurit." Tetapi Daud berkata kepada Saul :
"Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau
beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya,
menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri
menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya. Baik
singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat
itu, ia akan sama seperti salah satu daripada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan
daripada Allah yang hidup. TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar
beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu."
Maka Saul berkata kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau." Lalu Saul
mengenakan baju s perangnya kepada Daud, ditaruhnya ketopong tembaga di kepalanya dan
dikenakannya baju zirah kepadanya. Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju
perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah
Daud kepada Saul: "Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku
mencobanya." Kemudian ia menanggalkannya.
Lalu Daud mengambil tongkatnya di tangannya, dipilihnya dari dasar sungai lima batu yang
licin dan ditaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni tempat batu-batu, sedang
umbannya dipegangnya di tangannya. Demikianlah ia mendekati orang Filistin itu. Orang
Filistin itu kian dekat menghampiri Daud dan di depannya orang yang membawa perisainya.
Ketika orang Filistin itu menujukan pandangnya ke arah Daud serta melihat dia, dihinanya
Daud itu karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya. Orang Filistin itu berkata
kepada Daud: "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?" Lalu demi para
allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud dan berkata pula kepada Daud: "Hadapilah aku,
maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-
binatang di padang." Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: :"Engkau mendatangi aku
dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN
semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga TUHAN akan
menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal
kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang
Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi
tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, dan supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN
menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sebab di tangan Tuhanlah
pertempuran dan Iapun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami."
Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke
barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu; lalu Daud memasukkan tangannya dalam
kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang
Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan
mukanya ke tanah. Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu;
ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan. Daud berlari
mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedangnya,
dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia. Dipancungnyalah kepalanya dengan pedang
itu. Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah
mereka. Maka bangkitlah orang-orang Israel dan Yehuda, mereka bersorak-sorak lalu mengejar
orang-orang Filistin sampai dekat Gat dan sampai pintu gerbang Ekron. Dan orang-orang yang
terbunuh dari orang Filistin bergelimpangan di jalan ke Saaraim, sampai Gat dan sampai Ekron.
Kemudian pulanglah orang Israel dari pemburuan hebat atas orang Filistin, lalu menjarah
perkemahan mereka. Dan Daud mengambil kepala orang Filistin yang dipancungnya itu dan
membawanya ke Yerusalem, tetapi senjata-senjata Goliat ditaruhnya dalam kemahnya.
Menjadi pemimpin tentara Saul

Ketika Saul melihat Daud pergi menemui orang Filistin itu, berkatalah ia kepada Abner,
panglima tentaranya: "Anak siapakah orang muda itu, Abner?" (menurut para rabbi Yahudi
maksudnya: dari keluarga bangsawan mana Daud itu berasal) Jawab Abner: "Demi tuanku
hidup, ya raja, sesungguhnya aku tidak tahu." Kemudian raja berkata: "Tanyakanlah, anak
siapakah orang muda itu." Ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, maka
Abner memanggilnya dan membawanya menghadap Saul, sedang kepala orang Filistin itu
masih ada di tangannya. Kata Saul kepadanya: "Anak siapakah engkau, ya orang muda?" Jawab
Daud: "Anak hamba tuanku, Isai, orang Betlehem itu."
Pada hari itu Saul menahan Daud untuk menjadi prajuritnya dan tidak membiarkannya pulang
ke rumah ayahnya. Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, maka Yonatan putra Saul
bersahabat karib dengan Daud. Dikatakan "berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan
Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri". Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud,
karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya,
dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat
pinggangnya. Daud maju berperang dan selalu berhasil ke mana juga Saul menyuruhnya,
sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit. Hal ini dipandang baik oleh seluruh
rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul. ( 1 Samuel 18 : 1-5 )
Pada waktu Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang
perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari
dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; dan
perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan
beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat;
dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka
berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja
itupun jatuh kepadanya." Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
Keesokan harinya roh jahat itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah
rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Saul memegang tombak dan
melemparkan tombak itu, karena pikirnya: "Baiklah aku menancapkan Daud ke dinding."
Tetapi Daud mengelakkannya sampai dua kali. Saul menjadi takut kepada Daud, karena
TUHAN menyertai Daud, sedang daripada Saul Ia telah undur. Sebab itu Saul menjauhkan
Daud dari dekatnya dan mengangkat dia menjadi kepala pasukan seribu, sehingga ia berada di
depan dalam segala gerakan tentara. Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN
menyertai dia. Ketika dilihat Saul, bahwa Daud sangat berhasil, makin takutlah ia kepadanya;
tetapi seluruh orang Israel dan orang Yehuda mengasihi Daud, karena ia memimpin segala
gerakan mereka. ( 1 Samuel 18 : 6-16 )
Menjadi menantu raja Saul ( 1 Samuel 18 : 17-30 )

Berkatalah Saul kepada Daud: "Ini dia anakku perempuan yang tertua, Merab; dia akan
kuberikan kepadamu menjadi isterimu, hanya jadilah bagiku seorang yang gagah perkasa dan
lakukanlah perang TUHAN." Sebab pikir Saul: "Janganlah tanganku memukul dia, tetapi
biarlah ia dipukul oleh tangan orang Filistin." Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Siapakah aku
dan siapakah sanak saudaraku, kaum ayahku, di antara orang Israel, sehingga aku menjadi
menantu raja?" Tetapi ketika tiba waktunya untuk memberikan Merab, anak Saul itu, kepada
Daud, maka anak perempuan itu diberikan kepada Adriel, orang Mehola, menjadi isterinya.[26]
Tetapi Mikhal, anak perempuan Saul, jatuh cinta kepada Daud; ketika hal itu diberitahukan
kepada Saul, maka iapun menyetujuinya; sebab pikir Saul: "Baiklah Mikhal kuberikan
kepadanya; biarlah ia menjadi jerat bagi Daud, dan biarlah tangan orang Filistin memukul dia!"
Lalu berkatalah Saul kepada Daud untuk kedua kalinya: "Pada hari ini engkau boleh menjadi
menantuku." Lagi Saul memerintahkan kepada para pegawainya: "Katakanlah kepada Daud
dengan diam-diam, demikian: Sesungguhnya, raja suka kepadamu dan para pegawainya
mengasihi engkau; maka sebab itu, jadilah engkau menantu raja." Lalu para pegawai Saul
menyampaikan perkataan itu kepada Daud, tetapi Daud menjawab: "Perkara ringankah pada
pemandanganmu menjadi menantu raja? Bukankah aku seorang yang miskin dan rendah?" Para
pegawai Saul memberitahukan kepada raja, katanya: "Demikianlah jawab yang diberi Daud."
Kemudian berkatalah Saul: "Beginilah kamu katakan kepada Daud: Raja tidak menghendaki
mas kawin selain dari 100 kulit khatan orang Filistin sebagai pembalasan kepada musuh raja."
Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin. Ketika para
pegawainya memberitahukan perkataan itu kepada Daud, maka setujulah Daud menjadi
menantu raja. Waktunya belum genap, tetapi Daud sudah bersiap, ia pergi dengan orang-
orangnya dan menewaskan dari orang Filistin itu 200 orang serta membawa kulit khatan
mereka; dan dalam jumlah yang genap diberikan merekalah semuanya itu kepada raja, supaya
Daud menjadi menantu raja. Kemudian Saul memberikan Mikhal, anaknya, kepadanya menjadi
isterinya. Namun, Mikhal tidak mempunyai anak dari Daud.
Lalu mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa TUHAN menyertai Daud, dan bahwa seluruh
orang Israel mengasihi Daud. Maka makin takutlah Saul kepada Daud. Saul tetap menjadi
musuh Daud seumur hidupnya. Apabila raja-raja orang Filistin maju berperang, setiap kali
mereka maju berperang, maka Daud lebih berhasil dari semua pegawai Saul, sehingga namanya
sangat masyhur.

Menjadi raja Israel ( 2 Samuel 5 )

Akhirnya Allah tidak lagi berkenan atas Saul dan menyerahkan Saul untuk dibunuh orang-
orang Filistin. Daud pun menggantikannya menjadi raja Israel yang kedua.
Mula-mula Isyboset, putra Saul yang masih hidup, diangkat oleh pegawai-pegawai Saul
menjadi raja setelah kematian Saul. Daud diangkat oleh pengikutnya menjadi raja atas kaum
Yehuda (Kerajaan Yehuda) selama tujuh tahun enam bulan dan bertahta di Hebron sebagai
ibukotanya.
Setelah Isyboset mati dibunuh pegawai-pegawainya sendiri, bangsa Israel mengangkat Daud
menjadi raja mereka, dan Daud memerintah di Yerusalem selama 33 tahun.
Jadi Daud menjadi raja seluruhnya selama 40 tahun.

Dosa Daud ( 2 Samuel 11 )

Suatu hari Daud sedang berjalan-jalan di atap istananya. Dari atas ia melihat Batsyeba yang
cantik jelita. Sayang sekali ternyata Batsyeba adalah istri Uria orang Het, seorang perwira Daud
sendiri. Dengan berbagai tipu muslihat Daud akhirnya berhasil menyingkirkan Uria, dan ia pun
memperistri Batsyeba. Namun Allah mengetahui kebusukan Daud, dan melalui nabi Natan,
Allah menegur Daud. Daud menyesali dosa-dosanya.[33]
Rencana Pembangunan Bait Allah Sunting
Daud bermaksud hendak mendirikan "rumah perhentian untuk tabut perjanjian TUHAN" dan
"untuk tumpuan kaki Allah", dalam bentuk "Bait Allah". Ia juga telah membuat persediaan
untuk mendirikannya. Tetapi Allah telah berfirman kepadanya: "Engkau tidak akan mendirikan
rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah."
Namun TUHAN, Allah Israel, telah memilih Daud dari antara segenap puaknya untuk menjadi
raja atas Israel selama-lamanya; sebab Ia telah memilih Yehuda menjadi pemimpin, dan puak
Daud dari antara kaum Yehuda, dan dari antara anak-anak ayahnya Ia berkenan kepada Daud
untuk mengangkatnya sebagai raja atas seluruh Israel. Dan dari antara anak-anak Daud
sekalian—sebab banyak anak telah dikaruniakan TUHAN kepadanya—Ia telah memilih
Salomo untuk duduk di atas takhta pemerintahan TUHAN atas Israel. Allah telah berfirman
kepada Daud: "Salomo, anakmu, dialah yang akan mendirikan rumah-Ku dan pelataran-
Ku."[34]

Kematian

Daud berumur 30 tahun, pada waktu ia menjadi raja; 40 tahun lamanya ia memerintah; jadi
Daud meninggal pada usia 70 tahun. Ia "mendapat perhentian bersama-sama nenek
moyangnya" (wafat) pada waktu telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan
kemuliaan, lalu ia dikuburkan di kota Daud, maka kemudian naik rajalah Salomo, anaknya,
menggantikan dia.

Silsilah Daud mulai dari Adam

Adam · Set · Enos · Kenan · Mahalaleel · Yared · Henokh · Metusalah · Lamekh · Nuh · Sem
· Arpakhsad · Selah · Eber · Peleg · Rehu · Serug · Nahor · Terah · Abraham · Ishak · Yakub
· Yehuda · Peres · Hezron · Ram · Aminadab · Nahason · Salmon · Boas · Obed · Isai · Daud

Saudara-saudara Daud

Isai, ayah Daud, mempunyai 8 putra dan 2 putri. Dalam Alkitab, nama 1 putra tidak disebutkan.
Kedelapan putranya adalah:
1. Eliab, anak sulungnya
2. Abinadab
3. Simea atau Syama
4. Netaneel
5. Radai
6. Ozem
7. tidak disebutkan
8. Daud, anak yang bungsu
Kedua putrinya adalah:
* Zeruya. Zeruya melahirkan tiga orang putra yang menjadi perwira-perwira utama Daud:
* Abisai
* Yoab
* Asael
* Abigail. Abigail melahirkan seorang putra, Amasa. Ayah Amasa ialah Yeter (atau Yitra),
orang Ismael.

Daftar anak-anak

(Sumber: Kitab 1 Tawarikh 3:1-9; 2 Samuel 3:2-5; 2 Samuel 5:14-16; 1 Tawarikh 14:4-7)

Lahir di Hebron
Daud memerintah 7 tahun 6 bulan lamanya di kota Hebron. Selama itu ia dikaruniai 6 orang
putra:
1. Amnon (anak sulung), dari Ahinoam, perempuan Yizreel
2. Kileab[40] atau Daniel[41], dari Abigail, perempuan Karmel, bekas istri Nabal[42]
3. Absalom, anak Maakha, yakni anak perempuan Talmai, raja Gesur
4. Adonia, anak Hagit
5. Sefaca, dari Abital
6. Yitream, dari Egla, isterinya itu.
Lahir di Yerusalem Sunting
Daud memerintah 33 tahun lamanya di Yerusalem. Selama itu Ia dikaruniai sejumlah putra dan
putri
* Empat orang putra dari Batsyua binti Amiel
1. Syamua[43] atau Simea[44]
2. Sobab
3. Natan (dari keturunannya, lahirlah Maria binti Eli, yang melahirkan Yesus Kristus)[45]
4. Salomo (dari keturunannya, lahirlah raja-raja Yehuda dan Yusuf, suami Maria yang
melahirkan Yesus Kristus)[46]
* Sembilan orang putra dari istri-istri lain yang tidak disebutkan namanya
1. Yibhar
2. Elisua[47] atau Elisama[48]
3. Elifelet[48] atau Elpelet [49][50]
4. Nogah[51]
5. Nefeg
6. Yafia
7. Elisama
8. Elyada[52] atau Beelyada [53]
9. Elifelet
Semuanya itu anak-anak Daud, belum terhitung anak-anak dari gundik-gundik.
* Tamar ialah saudara perempuan mereka[54]
Anak-anak yang mempunyai sejarah khusus Sunting
Dari Batsyeba, Daud mendapatkan seorang anak yang dinamainya Salomo yang kelak
menggantikannya sebagai raja Israel yang ketiga. Daud mempunyai sejumlah anak lainnya.
Antara lain adalah Absalom, seorang pemuda yang sangat tampan, yang sangat disayangi oleh
Daud. Suatu kali Amnon, anak sulung Daud, memperkosa Tamar, adik perempuan Absalom.
Absalom sangat marah. Dua tahun kemudian ia membalas dendam dengan menyuruh anak
buahnya membunuh Amnon. Daud marah karena Amnon dibunuh, namun kemudian ia
mengampuni Absalom.[55]
Belakangan Absalom mengadakan pemberontakan terhadap Daud. Dalam pemberontakan ini
Absalom mati dibunuh oleh Yoab, panglima Daud.[56]
Pada hari tuanya, Adonia, putranya yang keempat mengangkat diri menjadi raja tanpa
sepengetahuan Daud. Saat diberitahu, Daud segera memerintahkan untuk mengurapi Salomo
sebagai raja. Setelah Daud wafat, Salomo menghukum mati Adonia.[57]
Mazmur Daud Sunting
Menurut tradisi Kitab Mazmur (Zabur dalam Islam) disebut sebagai karangan Daud.
Sebenarnya kitab ini merupakan kumpulan 150 syair nyanyian (mazmur) yang berisi berjenis-
jenis puisi berupa doa, nyanyian pujian, ratapan, doa penyesalan, dll. Banyak gubahan Daud
termasuk ke dalamnya, bersama dengan mazmur gubahan Musa, Asaf bin Berekhya dan
beberapa penggubah lainnya. Salah satu mazmur gubahan Daud yang terkenal adalah Mazmur
23 "Tuhan adalah gembalaku.
Anak Daud adalah salah satu gelar Yesus Kristus, karena Ia berasal dari keturunan Raja Daud.

Pembuangan ke Babilonia

Pembuangan ke Babilonia, atau Pengasingan ke Babilonia adalah sebuah nama yang diberikan
untuk peristiwa pengasingan & pembuangan orang-orang Yahudi dari Kerajaan Yehuda kuno
ke Babilonia oleh Nebukadnezar II pada tahun 586 SM. Pembuangan & yang selanjutnya
kembali lagi ke Israel dan pembangunan kembali Bait Salomo merupakan peristiwa-peristiwa
penting dalam sejarah bangsa & agama Yahudi dan memiliki dampak jangka panjang terhadap
perkembangan budaya & kebiasaan bangsa Yahudi modern.

Kerajaan Yehuda (juga dikenal dengan "Kerajaan Selatan") berdiri pada tahun s. 930 SM
setelah pecahnya Kerajaan Israel Bersatu. Raja Daud diangkat sebagai raja Israel saat 1007
SM, dan garis Daud diteruskan melalui Kerajaan Yehuda selama 420 tahun hingga kerajaan
runtuh pada tahun 586 SM oleh Kekaisaran Babilonia di bawah Nebuzaradan, pemimpin
pengawal Nebukadnezar.
Tahun Peristiwa

609 SM Kematian raja Yosia


609–598 SM Pemerintahan raja Yoyakim (menggantikan Yoahas, yang menggantikan Yosia,
tetapi hanya memerintah selama 3 bulan)
605 SM Penyerangan atas Yerusalem pada tahun ke-4 pemerintahan raja Yoyakim
(tahun pertama raja Babel, Nebukadnezar II)
Pembuangan awal: sejumlah tenaga ahli dan bangsawan termasuk Daniel dan teman-temannya.
598/7 SM Pemerintahan raja Yoyakhin (memerintah selama 3 bulan 10 hari).
Pengepungan Yerusalem (597 SM).
Pembuangan besar pertama, 16 Maret 597 SM, raja Yoyakhin dan keluarganya, serta orang-
orang, termasuk Yehezkiel
597 SM Zedekia diangkat menjadi raja Yehuda oleh raja Nebukadnezar II
594 SM Persekongkolan Anti-Babel
588 SM Pengepungan Yerusalem (587 SM)
Pembuangan besar kedua: Juli/Agustus 587 SM
583 SM Gedalya, gubernur "Yehud Medinata" (provinsi Yehuda) yang diangkat oleh
raja Babel, dibunuh.
Sisa penduduk Yehuda lari ke Mesir dan kemungkinan ada yang mengalami pembuangan
ketiga ke Babel
562 SM Raja Yoyakhin dilepaskan dari penjara Babel setelah 37 tahun dipenjarakan.[3]
Ia menetap di Babel.
538 SM Persia menguasai Babel (Oktober)
538 SM Koresh Agung mengeluarkan surat perintah yang mengizinkan orang Yahudi
kembali ke Yerusalem
520–515 SM Kepulangan banyak orang Yahudi ke wilayah Yehuda dipimpin oleh Zerubabel
dan Imam Besar Yesua.
Landasan Bait Suci Kedua diletakkan.
Daftar Pustaka

Alkitab
Wikipedia
Yohanan Aharoni & Michael Avi-Yonah, "The MacMillan Bible Atlas", Revised Edition, pp.
96-106 (1968 & 1977 by Carta Ltd).

Anda mungkin juga menyukai