Nim : 17002920
Kelas : CRS/4
M.k : Sosiologi Agama Kristen
Dosen : Pdt.Dra. Caroline Sopacuaperu M.Th
Daud dilahirkan di Betlehem, Efrata, di wilayah Yehuda. Ayahnya bernama Isai. Ia adalah
putra bungsu dari 8 anak laki-laki Isai. Ia mempunyai 2 saudara perempuan (lihat bagian
"Saudara-saudara Daud" di bawah). Masa remajanya dilewatinya sebagai seorang gembala
kambing domba.
Pada waktu ia masih muda, datanglah Samuel ke Betlehem. Ketika itu Samuel sedang
berdukacita karena Saul yang diurapinya menjadi raja pertama Kerajaan Israel melakukan
sejumlah pelanggaran terhadap perintah Allah, sehingga telah ditolak oleh Allah sebagai raja
atas Israel. Karena itu Samuel disuruh Allah untuk mengisi "tabung tanduk"-nya dengan
minyak, untuk mengurapi raja yang baru, dan pergi kepada Isai, orang Betlehem, sebab di
antara anak-anaknya Allah telah memilih seorang raja bagi-Nya. Samuel kuatir kalau Saul
mengetahui rencana kepergiaannya dan akan menghalang-halangi bahkan membunuhnya,
tetapi Allah telah menyediakan suatu alasan yang kuat supaya Samuel dengan aman pergi
melaksanakan pengurapan itu, yaitu dengan membawa seekor lembu muda dan mengatakan:
"Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN". Ini bukanlah suatu alasan
yang dicari-cari, melainkan suatu upacara pengurapan penting, apalagi pengurapan raja, harus
disertai persembahan korban kepada Allah.
Setibanya di Betlehem, Samuel menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki dan
mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu. Lalu Isai memanggil putra-putranya satu per
satu dan menyuruhnya lewat di depan Samuel. Mulanya Samuel kagum melihat putra sulung
Isai, Eliab, dan mengira dialah bakal raja yang harus diurapinya, tetapi Allah berfirman:
"Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya.
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi
TUHAN melihat hati." ( 1 Samuel 16 : 7 )
Tujuh putra Isai sudah lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: "Semuanya
ini tidak dipilih TUHAN." Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?"
Jawab Isai: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba."
Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan,
sebelum ia datang ke mari." Kemudian disuruhnyalah orang menjemput putra bungsu itu. Ia
kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah,
urapilah dia, sebab inilah dia." Hanya dengan disaksikan oleh keluarga terdekat Daud, Samuel
mengurapi Daud menjadi raja Israel, sementara Saul masih menjabat sebagai raja. Lalu Samuel
pulang ke Rama.
Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-
tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud.
( 1 Samuel 16:13 )
Bersamaan dengan berkuasanya Roh Tuhan atas Daud, maka raja Saul yang telah ditolak oleh
Tuhan ditinggalkan oleh Roh Tuhan, sehingga mulai diganggu oleh roh-roh jahat. Untuk
mengurangi gangguan itu, para pegawai Saul mengusulkan agar raja memanggil seorang
pemain kecapi, sekaligus mengusulkan Daud bin Isai sebagai pemain kecapi tersebut. ( 1
Samuel 16 : 17-18 ) Setiap kali apabila roh yang daripada Allah itu hinggap pada Saul, maka
Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat
itu undur daripadanya. Sejak itu Daud selalu pulang pergi daripada Saul untuk
menggembalakan domba ayahnya di Betlehem.
Ketika Saul melihat Daud pergi menemui orang Filistin itu, berkatalah ia kepada Abner,
panglima tentaranya: "Anak siapakah orang muda itu, Abner?" (menurut para rabbi Yahudi
maksudnya: dari keluarga bangsawan mana Daud itu berasal) Jawab Abner: "Demi tuanku
hidup, ya raja, sesungguhnya aku tidak tahu." Kemudian raja berkata: "Tanyakanlah, anak
siapakah orang muda itu." Ketika Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, maka
Abner memanggilnya dan membawanya menghadap Saul, sedang kepala orang Filistin itu
masih ada di tangannya. Kata Saul kepadanya: "Anak siapakah engkau, ya orang muda?" Jawab
Daud: "Anak hamba tuanku, Isai, orang Betlehem itu."
Pada hari itu Saul menahan Daud untuk menjadi prajuritnya dan tidak membiarkannya pulang
ke rumah ayahnya. Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, maka Yonatan putra Saul
bersahabat karib dengan Daud. Dikatakan "berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan
Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri". Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud,
karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya,
dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat
pinggangnya. Daud maju berperang dan selalu berhasil ke mana juga Saul menyuruhnya,
sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit. Hal ini dipandang baik oleh seluruh
rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul. ( 1 Samuel 18 : 1-5 )
Pada waktu Daud kembali sesudah mengalahkan orang Filistin itu, keluarlah orang-orang
perempuan dari segala kota Israel menyongsong raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari
dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; dan
perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan
beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat;
dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka
berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja
itupun jatuh kepadanya." Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
Keesokan harinya roh jahat itu berkuasa atas Saul, sehingga ia kerasukan di tengah-tengah
rumah, sedang Daud main kecapi seperti sehari-hari. Saul memegang tombak dan
melemparkan tombak itu, karena pikirnya: "Baiklah aku menancapkan Daud ke dinding."
Tetapi Daud mengelakkannya sampai dua kali. Saul menjadi takut kepada Daud, karena
TUHAN menyertai Daud, sedang daripada Saul Ia telah undur. Sebab itu Saul menjauhkan
Daud dari dekatnya dan mengangkat dia menjadi kepala pasukan seribu, sehingga ia berada di
depan dalam segala gerakan tentara. Daud berhasil di segala perjalanannya, sebab TUHAN
menyertai dia. Ketika dilihat Saul, bahwa Daud sangat berhasil, makin takutlah ia kepadanya;
tetapi seluruh orang Israel dan orang Yehuda mengasihi Daud, karena ia memimpin segala
gerakan mereka. ( 1 Samuel 18 : 6-16 )
Menjadi menantu raja Saul ( 1 Samuel 18 : 17-30 )
Berkatalah Saul kepada Daud: "Ini dia anakku perempuan yang tertua, Merab; dia akan
kuberikan kepadamu menjadi isterimu, hanya jadilah bagiku seorang yang gagah perkasa dan
lakukanlah perang TUHAN." Sebab pikir Saul: "Janganlah tanganku memukul dia, tetapi
biarlah ia dipukul oleh tangan orang Filistin." Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Siapakah aku
dan siapakah sanak saudaraku, kaum ayahku, di antara orang Israel, sehingga aku menjadi
menantu raja?" Tetapi ketika tiba waktunya untuk memberikan Merab, anak Saul itu, kepada
Daud, maka anak perempuan itu diberikan kepada Adriel, orang Mehola, menjadi isterinya.[26]
Tetapi Mikhal, anak perempuan Saul, jatuh cinta kepada Daud; ketika hal itu diberitahukan
kepada Saul, maka iapun menyetujuinya; sebab pikir Saul: "Baiklah Mikhal kuberikan
kepadanya; biarlah ia menjadi jerat bagi Daud, dan biarlah tangan orang Filistin memukul dia!"
Lalu berkatalah Saul kepada Daud untuk kedua kalinya: "Pada hari ini engkau boleh menjadi
menantuku." Lagi Saul memerintahkan kepada para pegawainya: "Katakanlah kepada Daud
dengan diam-diam, demikian: Sesungguhnya, raja suka kepadamu dan para pegawainya
mengasihi engkau; maka sebab itu, jadilah engkau menantu raja." Lalu para pegawai Saul
menyampaikan perkataan itu kepada Daud, tetapi Daud menjawab: "Perkara ringankah pada
pemandanganmu menjadi menantu raja? Bukankah aku seorang yang miskin dan rendah?" Para
pegawai Saul memberitahukan kepada raja, katanya: "Demikianlah jawab yang diberi Daud."
Kemudian berkatalah Saul: "Beginilah kamu katakan kepada Daud: Raja tidak menghendaki
mas kawin selain dari 100 kulit khatan orang Filistin sebagai pembalasan kepada musuh raja."
Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin. Ketika para
pegawainya memberitahukan perkataan itu kepada Daud, maka setujulah Daud menjadi
menantu raja. Waktunya belum genap, tetapi Daud sudah bersiap, ia pergi dengan orang-
orangnya dan menewaskan dari orang Filistin itu 200 orang serta membawa kulit khatan
mereka; dan dalam jumlah yang genap diberikan merekalah semuanya itu kepada raja, supaya
Daud menjadi menantu raja. Kemudian Saul memberikan Mikhal, anaknya, kepadanya menjadi
isterinya. Namun, Mikhal tidak mempunyai anak dari Daud.
Lalu mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa TUHAN menyertai Daud, dan bahwa seluruh
orang Israel mengasihi Daud. Maka makin takutlah Saul kepada Daud. Saul tetap menjadi
musuh Daud seumur hidupnya. Apabila raja-raja orang Filistin maju berperang, setiap kali
mereka maju berperang, maka Daud lebih berhasil dari semua pegawai Saul, sehingga namanya
sangat masyhur.
Akhirnya Allah tidak lagi berkenan atas Saul dan menyerahkan Saul untuk dibunuh orang-
orang Filistin. Daud pun menggantikannya menjadi raja Israel yang kedua.
Mula-mula Isyboset, putra Saul yang masih hidup, diangkat oleh pegawai-pegawai Saul
menjadi raja setelah kematian Saul. Daud diangkat oleh pengikutnya menjadi raja atas kaum
Yehuda (Kerajaan Yehuda) selama tujuh tahun enam bulan dan bertahta di Hebron sebagai
ibukotanya.
Setelah Isyboset mati dibunuh pegawai-pegawainya sendiri, bangsa Israel mengangkat Daud
menjadi raja mereka, dan Daud memerintah di Yerusalem selama 33 tahun.
Jadi Daud menjadi raja seluruhnya selama 40 tahun.
Suatu hari Daud sedang berjalan-jalan di atap istananya. Dari atas ia melihat Batsyeba yang
cantik jelita. Sayang sekali ternyata Batsyeba adalah istri Uria orang Het, seorang perwira Daud
sendiri. Dengan berbagai tipu muslihat Daud akhirnya berhasil menyingkirkan Uria, dan ia pun
memperistri Batsyeba. Namun Allah mengetahui kebusukan Daud, dan melalui nabi Natan,
Allah menegur Daud. Daud menyesali dosa-dosanya.[33]
Rencana Pembangunan Bait Allah Sunting
Daud bermaksud hendak mendirikan "rumah perhentian untuk tabut perjanjian TUHAN" dan
"untuk tumpuan kaki Allah", dalam bentuk "Bait Allah". Ia juga telah membuat persediaan
untuk mendirikannya. Tetapi Allah telah berfirman kepadanya: "Engkau tidak akan mendirikan
rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah."
Namun TUHAN, Allah Israel, telah memilih Daud dari antara segenap puaknya untuk menjadi
raja atas Israel selama-lamanya; sebab Ia telah memilih Yehuda menjadi pemimpin, dan puak
Daud dari antara kaum Yehuda, dan dari antara anak-anak ayahnya Ia berkenan kepada Daud
untuk mengangkatnya sebagai raja atas seluruh Israel. Dan dari antara anak-anak Daud
sekalian—sebab banyak anak telah dikaruniakan TUHAN kepadanya—Ia telah memilih
Salomo untuk duduk di atas takhta pemerintahan TUHAN atas Israel. Allah telah berfirman
kepada Daud: "Salomo, anakmu, dialah yang akan mendirikan rumah-Ku dan pelataran-
Ku."[34]
Kematian
Daud berumur 30 tahun, pada waktu ia menjadi raja; 40 tahun lamanya ia memerintah; jadi
Daud meninggal pada usia 70 tahun. Ia "mendapat perhentian bersama-sama nenek
moyangnya" (wafat) pada waktu telah putih rambutnya, lanjut umurnya, penuh kekayaan dan
kemuliaan, lalu ia dikuburkan di kota Daud, maka kemudian naik rajalah Salomo, anaknya,
menggantikan dia.
Adam · Set · Enos · Kenan · Mahalaleel · Yared · Henokh · Metusalah · Lamekh · Nuh · Sem
· Arpakhsad · Selah · Eber · Peleg · Rehu · Serug · Nahor · Terah · Abraham · Ishak · Yakub
· Yehuda · Peres · Hezron · Ram · Aminadab · Nahason · Salmon · Boas · Obed · Isai · Daud
Saudara-saudara Daud
Isai, ayah Daud, mempunyai 8 putra dan 2 putri. Dalam Alkitab, nama 1 putra tidak disebutkan.
Kedelapan putranya adalah:
1. Eliab, anak sulungnya
2. Abinadab
3. Simea atau Syama
4. Netaneel
5. Radai
6. Ozem
7. tidak disebutkan
8. Daud, anak yang bungsu
Kedua putrinya adalah:
* Zeruya. Zeruya melahirkan tiga orang putra yang menjadi perwira-perwira utama Daud:
* Abisai
* Yoab
* Asael
* Abigail. Abigail melahirkan seorang putra, Amasa. Ayah Amasa ialah Yeter (atau Yitra),
orang Ismael.
Daftar anak-anak
(Sumber: Kitab 1 Tawarikh 3:1-9; 2 Samuel 3:2-5; 2 Samuel 5:14-16; 1 Tawarikh 14:4-7)
Lahir di Hebron
Daud memerintah 7 tahun 6 bulan lamanya di kota Hebron. Selama itu ia dikaruniai 6 orang
putra:
1. Amnon (anak sulung), dari Ahinoam, perempuan Yizreel
2. Kileab[40] atau Daniel[41], dari Abigail, perempuan Karmel, bekas istri Nabal[42]
3. Absalom, anak Maakha, yakni anak perempuan Talmai, raja Gesur
4. Adonia, anak Hagit
5. Sefaca, dari Abital
6. Yitream, dari Egla, isterinya itu.
Lahir di Yerusalem Sunting
Daud memerintah 33 tahun lamanya di Yerusalem. Selama itu Ia dikaruniai sejumlah putra dan
putri
* Empat orang putra dari Batsyua binti Amiel
1. Syamua[43] atau Simea[44]
2. Sobab
3. Natan (dari keturunannya, lahirlah Maria binti Eli, yang melahirkan Yesus Kristus)[45]
4. Salomo (dari keturunannya, lahirlah raja-raja Yehuda dan Yusuf, suami Maria yang
melahirkan Yesus Kristus)[46]
* Sembilan orang putra dari istri-istri lain yang tidak disebutkan namanya
1. Yibhar
2. Elisua[47] atau Elisama[48]
3. Elifelet[48] atau Elpelet [49][50]
4. Nogah[51]
5. Nefeg
6. Yafia
7. Elisama
8. Elyada[52] atau Beelyada [53]
9. Elifelet
Semuanya itu anak-anak Daud, belum terhitung anak-anak dari gundik-gundik.
* Tamar ialah saudara perempuan mereka[54]
Anak-anak yang mempunyai sejarah khusus Sunting
Dari Batsyeba, Daud mendapatkan seorang anak yang dinamainya Salomo yang kelak
menggantikannya sebagai raja Israel yang ketiga. Daud mempunyai sejumlah anak lainnya.
Antara lain adalah Absalom, seorang pemuda yang sangat tampan, yang sangat disayangi oleh
Daud. Suatu kali Amnon, anak sulung Daud, memperkosa Tamar, adik perempuan Absalom.
Absalom sangat marah. Dua tahun kemudian ia membalas dendam dengan menyuruh anak
buahnya membunuh Amnon. Daud marah karena Amnon dibunuh, namun kemudian ia
mengampuni Absalom.[55]
Belakangan Absalom mengadakan pemberontakan terhadap Daud. Dalam pemberontakan ini
Absalom mati dibunuh oleh Yoab, panglima Daud.[56]
Pada hari tuanya, Adonia, putranya yang keempat mengangkat diri menjadi raja tanpa
sepengetahuan Daud. Saat diberitahu, Daud segera memerintahkan untuk mengurapi Salomo
sebagai raja. Setelah Daud wafat, Salomo menghukum mati Adonia.[57]
Mazmur Daud Sunting
Menurut tradisi Kitab Mazmur (Zabur dalam Islam) disebut sebagai karangan Daud.
Sebenarnya kitab ini merupakan kumpulan 150 syair nyanyian (mazmur) yang berisi berjenis-
jenis puisi berupa doa, nyanyian pujian, ratapan, doa penyesalan, dll. Banyak gubahan Daud
termasuk ke dalamnya, bersama dengan mazmur gubahan Musa, Asaf bin Berekhya dan
beberapa penggubah lainnya. Salah satu mazmur gubahan Daud yang terkenal adalah Mazmur
23 "Tuhan adalah gembalaku.
Anak Daud adalah salah satu gelar Yesus Kristus, karena Ia berasal dari keturunan Raja Daud.
Pembuangan ke Babilonia
Pembuangan ke Babilonia, atau Pengasingan ke Babilonia adalah sebuah nama yang diberikan
untuk peristiwa pengasingan & pembuangan orang-orang Yahudi dari Kerajaan Yehuda kuno
ke Babilonia oleh Nebukadnezar II pada tahun 586 SM. Pembuangan & yang selanjutnya
kembali lagi ke Israel dan pembangunan kembali Bait Salomo merupakan peristiwa-peristiwa
penting dalam sejarah bangsa & agama Yahudi dan memiliki dampak jangka panjang terhadap
perkembangan budaya & kebiasaan bangsa Yahudi modern.
Kerajaan Yehuda (juga dikenal dengan "Kerajaan Selatan") berdiri pada tahun s. 930 SM
setelah pecahnya Kerajaan Israel Bersatu. Raja Daud diangkat sebagai raja Israel saat 1007
SM, dan garis Daud diteruskan melalui Kerajaan Yehuda selama 420 tahun hingga kerajaan
runtuh pada tahun 586 SM oleh Kekaisaran Babilonia di bawah Nebuzaradan, pemimpin
pengawal Nebukadnezar.
Tahun Peristiwa
Alkitab
Wikipedia
Yohanan Aharoni & Michael Avi-Yonah, "The MacMillan Bible Atlas", Revised Edition, pp.
96-106 (1968 & 1977 by Carta Ltd).