ABSTRAK
Persaingan dalam industri pengembangan piranti lunak semakin ketat seiring dengan membesarnya industri
teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia ataupun di dunia. Satu hal yang menjadi perhatian utama industri
adalah kualitas piranti lunak yang dibuat. Kegiatan penjaminan kualitas piranti lunak (Software Quality Assurance),
merupakan kegiatan utama yang harus diperhatikan untuk mendapatkan kualitas piranti lunak sesuai dengan target.
Berdasar dari sembilan perusahaan yang menjadi responden dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan kegiatan
penjaminan kualitas piranti lunak mendekati standar Software Quality Shrine. Perbedaan utama yang ada adalah
pada komponen Quality Management yang terlihat tidak menjadi perhatian utama dalam pengembangan piranti
lunak Indonesia.
Kata Kunci: Software Quality Assurance, Quality Management, Software Quality Shrine
2. KAJIAN LITERATUR
Kajian Literatur dilakukan untuk mengetahui
pendekatan apa saja yang dapat dilakukan untuk dapat
mencapai tujuan penelitian, dan kajian literatur
merupakan pendekatan penelitian dalam memahami
pendekatan yang telah dilakukan peneliti
sebelumnya dengan tujuan yang mendekati dengan
tujuan penelitian paper ini.
4. Efficiency
Efficiency merupakan kemampuan perangkat lunak
untuk memberikan kinerja yang tepat pada saat
digunakan oleh sejumlah user/pengguna. Efficiency
dibagi menjadi 3 karakteristik, yaitu :
a. Time Behavior
b. Resource Behavior
c. Efficiency Compliance
5. Maintainability
Maintainability adalah kemampuan perangkat lunak
untuk dimodifikasikan dengan keperluan dari
pengguna. “Pengujian aspek maintainability yang
dilakukan dengan menguji perangkat lunak pada aspek
instrumentation, consistency, dan simplicity.
Pengujian untuk aspek maintainability ini
menggunakan ukuram-ukuran (metrics). Kemudian
pengujian dilakukan peneliti dengan uji secara
Tugas Paper -- SQA
3. Safety
Safety dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memperkecil resiko yang dapat membahayakan ke
tingkat /level yang dapat diterima. Safety dapat
didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan:
Identifikasi
Analisis
Mempelajari
Mengontrol
dan komunikasi Indonesia. Peran pemerintah yang Mustika Integrasi, Gudang Data Informatika, Nusa
dimaksud adalah sebagai agent of changes, di mana Cipta Media, Realta Chakradarma dan Visi Global
pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan Interaktif. Dalam pengumpulan data wawancara
yang dibutuhkan untuk memacu perkembangan perusahaan dipilih berdasarkan convenience sampling
Industri Teknologi Informasi(bipnewsroom, 2007). di mana perusahaan dipilih berdasarkan kesediaan
Industri piranti lunak juga menarik perhatian mereka dalam diwawancarai, namun JATIS Solution
pemerinta Indonesia dengan memasukkannya kedalam dan Sigma Karya Sempurna dipilih khusus
Rencana Pengembangan 14 subsektor Industri Kreatif berdasarkan prestasi mereka yang telah meraih CMM
yang dirancang departemen level 3 (JATIS Solution) dan CMMI level 3 (Sigma
perdagangan. Dalam peta jalan pengembangan Karya Sempurna). Dalam penyebaran kuesioner,
subsektor layanan komputer dan piranti lunak, peneliti mendekati organisasi ASPLUKI yang
kegiatan peningkatan kualitas pengembangan piranti memiliki anggota lebih dari seratus. Responden yang
lunak masuk pada arah penguatan teknologi dibidang didapat dari penyebaran keusioner pada perusahaan
komputer dan piranti lunak (Departemen tergabung pada organisasi ASPILUKI adalah empat
Perindustrian. 2009). Selain itu, Pemerintah Indonesia responden baik melalui surat ataupun email.
juga mengembangkan RICE (Regional IT Centre of Perusahaan tersebut antara lain adalah Micron
excellence) pada kota-kota di Indonesia seperti Jakarta Mustika Integrasi, Gudang Data Informatika, Nusa
(bekerja sama dengan, Bogor, Cimahi, Bandung, Cipta Media dan Realta Chakradarma. Berikut ini
Surabaya, Denpasar, Manado, Makassar, Balikpapan adalah temuan penelitian, berdasarkan aspek
dan Medan. Salah satu peran RICE yang berkaitan komponen Software Quality Shrine penerapan
dalam kegiatan penjaminan kualitas piranti lunak pada penjaminan kegiatan piranti lunak Industri pada
pengembangan perusahaan-perusahaan tesebut:
piranti lunak adalah sebagai media sosialisasi 1. Dari aspek Standar Proses dan berdasar pada
teknologi dan metodologi baru serta kebijakan data yang dikumpulkan, perusahaan responden
pemerintah untuk perangsang pertumbuhan industri memiliki kecenderungan untuk menggunakan
(RICE Jakarta. 2004). Dengan belum adanya CMM/CMMI sebagai dasar metodologi
metodologi atau kebijakan yang dibuat dan berkaitan pengembangan piranti lunak.
langsung dengan kegiatan penjaminan kualitas piranti 2. Dari aspek Organization dan berdasar pada data
lunak pada pengembangan piranti lunak, atau bahkan yang dikumpulkan, perusahaan responden memiliki
metodologi lain saat ini peran RICE hanya berfokus kecenderungan untuk memiliki tim atau divisi khusus
pada fungsi lainnya yang diantaranya adalah temu yang menangani penjaminan mutu dan divisi tersebut
usaha industri telematika (Seminar bisnis industri biasa disebut QA.
kreatif telematika), pelatihan manajemen proyek 3. Dari aspek Quality Management, berdasarkan
telematika (Inkubator Bisnis Industri Kreatif data yang dikumpulkan selain JATIS dan SIGMA,
Telematika) dan pameran produk telematika nasional perusahaan responden memiliki kecenderungan untuk
(RICE Expo). Dalam bidang Software Quality tidak menggunakan standar metric ataupun
Assurance sudah banyak lembaga yang mengeluarkan menerapkan quality cost didalam proyek.
standar ataupun metodologi untuk mengukur dan 4. Dari aspek Software Project Life Cycle dan
menjaga kualitas piranti lunak. Lembaga ini bisa berdasar dari data yang dikumpulkan, perusahaan
dipicu oleh pemerintah seperti lembaga riset responden memiliki kecenderungan untuk memiliki
Federally-Funded Research and Development Center kegiatan formal review
(FFRDC) atau Sofware Engineering secara teratur, namun kegiatan Peer Review masih
Institute (SEI) yang mengembangkan Capability memiliki kecenderungan bersifat informal.
Maturity Model (CMM) menjadi Capability Maturity Dalam kegiatan penggalian Expert Opinion masih
Model Integration (CMMI). Ditambahkan pula oleh sering dilaksanakan secara adhoc. System Testing telah
Departemen Perindustrian bahwa salah satu kendala dilaksanakan secara teratur dan terdokumentasi. Pada
dalam mendorong pengembangan industri piranti kegiatan perencanaan maintenance biasanya teratur
lunak adalah kesulitan untuk menilai apakah suatu tergantung dari kebutuhan klien sedangkan kegiatan
industri piranti lunak cukup reliable atau tidak penjaminan kualitas penggunaan bantuan third party
(Departemen Perindustrian. 2006), sehingga dirasakan memiliki kecendurungan untuk dilaksanakan secara
bahwa dibutuhkan untuk dibuatnya CMMI versi adhoc.
Indonesia untuk meningkatkan kualitas sekaligus 5. Dari aspek Quality Infrastructure dan berdasar
mengembangkan industri dari data yang dikumpulkan, perusahaan responden
piranti lunak (Nurul, Kennis, Ririn & Otniel. memiliki kecenderungan untuk memiliki tools seperti
2007). Kematangan Industri Piranti lunak Indonesia template, checklist ataupun
atau KIPI merupakan salah satu pendekatan dokumentasi yang digunakan dalam
pemerintah dalam membuat standar metodologi pengembangan piranti lunak. Kegiatan pelatihan,
pengembangan piranti lunak yang sesuai dengan Configuration dan Risk Management juga dilakukan
kondisi industri dalam negeri yang saat ini masih secara teratur begitu pula.
berupa rancangan metodologi yang belum dibakukan 6. Dari aspek Pre Project SQA dan berdasar pada
data yang dikumpulkan, perusahaan responden
memiliki kecenderungan untuk melaksanakan kegiatan
B. Studi Industri Contract Review dan Project developent and Quality
Dengan melihat bagaimana Industri Plan, entah itu secara adhoc ataupun teratur,
pengembangan piranti lunak melaksanakan kegiatan terdokumentasi dan terukur.
penjaminan kualitas piranti lunak, peneliti dapat
melihat secara langsung dan membandingkan
bagaimana satu perusahaan dan lainnya memasukkan
kegiatan penjaminan kualitas piranti lunak pada proses
pengembangan piranti lunak mereka. Jumlah total
responden dalam penelitian ini berjumlah sembilan
perusahaan. Perusahaan tersebut antara lain adalah
JATIS Solution, Sigma Karya Sempurna, Hanoman
Cendikia Interaktif, Aero Systems Indonesia, Micron
Tugas Paper -- SQA
3.2 Referensi
PUSTAKA