PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Dalam proses kedewasaan manusia yang hidup dan berkembang , nampaklah
kenyataan bahwa manusia selalu berubah dan perubahan itu merupakan hasil belajar
Hal ini berarti bahwa dalam pendidikan terjadi sebuah proses pengubahan sikap dan
tingkah laku. Dalam UU Sikdiknas No. 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa :
Kenyataan yang ditemukan yaitu ditandai dengan rendahnya hasil belajar Pedidikan
Agama Islam di kelas 3 yang ditandai oleh rata-rata UH1/ UTS siswa masih berada
di bawah KKM, yaitu siswa yang tuntas hanya sebanyak 14 (44%) dan yang tidak
tuntas sebanyak 18 orang (56 %).
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Jamil (2013 : 15) belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu,
baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak dapat diamati secara
langsung sebagai pengalaman (latihan) dalam interaksinya dengan lingkungan.
Menurut Thobroni Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan secara
terus- menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup. Manusia tidak
mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak terdidik atau diajar oleh manusia lainnya.
Belajar merupakan proses yang bersifat internal yang tidak dapat dilihat dengan nyata
(Thobroni, 2017: 15-16). Adapun menurut Rusman Belajar merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan
perilaku individu (Rusman, 2017: 76).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom
action recearch), yaitu penelitian reflektif oleh prilaku tindakan yang dilakukan oleh
guru sendiri untuk memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya. Lokasi berlangsungnya penelitian di SD Negeri 02 Sapan. Pelaksanaan
penelitian ini adalah peneliti sendiri yang merupakan mahasiswa PAI Universitas
Negeri Padang. Penelitian ini dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai
observer. Subjek yang dimaksud tindakan dalam penelitian ini adalah peserta didik
Kelas III SD Negeri 02 Sapan yang berjumlah 32 orang siswa. Mereka merupakan
peserta didik-siswi Kelas III tahun pelajaran 2018/2019, sedangkan partisipan yang
terlibat dalam penelitian ini adalah guru kelas dan teman sejawat lainnya. Penelitian
ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2018/2019 pada bulan juli-desember.
Penelitian terdiri dari dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 kali
pertemuan.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari
empat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang seperti dirumuskan
oleh Kemis dan Tanggart (Depdiknas, 2004:5) yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
tindakan dan observasi. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas praktik pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga meningkatkan
mutu hasil intruksional, mengembangkan keterampilan guru, meninfkatkan relevansi,
meningkatkan efisiensi pengelolaan instuksional serta menumbuhkan budaya meneliti
pada komunitas guru.
PTK digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis meliputi aspek
perencanaan, tindakan, observas, dan refleksi yang merupakan langkah berurutan
dalam satu siklus atau daur yang berhubungan dengan siklus berikutnya.
Rata-rata 72,31
KKM 70
SIKLUS I
56
44
Siklus II
Pada siklus II ini membahas tentang penggunaan model pembelajaran Take
and Give untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran di kelas SD
Negeri 02 Sapan yang terdiri dari perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan
model pembelajaran Take and Give yang meliputi aktivitas guru dan siswa,
pengamatan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar siswa yang terdiri dari ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor, dan refleksi di setiap pertemuan dalam siklus II.
Penelitian pada siklus II direncanakan akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan,
pertemuan dilaksanakan pada hari rabu tanggal 2 Oktober 2019 dan Pertemuan II
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 5 Oktober 2019. Ketuntasan hasil belajar siswa
dalam materi kejadian dengan menggunakan model pembelajaran Take and Give
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3: Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
Rata-rata 77,25 -
KKM 70 -
Dari tabel siklus II diatas, terlihat bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan yang lebih baik dari siklus I. Hasil rata-rata nilai yang diperoleh siswa
pada siklus II ini sebesar 77,25 yakni dari 32 siswa sebanyak 28 orang pada siklus II
ini sudah berhasil mendapat nilai yang baik yakni ≥70 dengan ketuntasan belajar
mencapai 84% Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II secara klasikal siswa telah
tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥70 telah meningkat sebanyak
84% lebih besar dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 80%.
Hal ini akan berpengaruh baik terhadap peningkatan hasil belajar. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat tabel ketuntasan hasil belajar dibawah ini:
SIKLUS II
84
16
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar pada
siklus II ini dapat terjadi karena guru selalu menginformasikan bahwa setiap akhir
pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih
siap dan termotivasi untuk belajar.
Pembahasan
Hal ini tampak dari hasil belajar siswa berdasarkan persentase pencapaian
KKM siswa yang meningkat. Pada akhir tindakan penelitian, hasil belajar siswa
cukup memuaskan. Tercatat data persentase pencapaian KKM mengalami
peningkatan yang cukup singnifikan. Ini berarti sudah mencapai 84% siswa yang
telah berhasil mencapai KKM. Peningkatan ini tentu dari beberapa perbaikan
pembelajaran yang telah dilakukan sebagai implementasi dari refleksi yang
dilakukan. Siswa sudah mencapai kemauan belajar, yang ditunjukkan dengan
meningkatnya hasil belajar yang diraih. Dengan kemajuan hasil belajar yang diraih
siswa dapat diketahui kedudukan mereka baik sebagai individu maupun bagian
dari kelompoknya.
Perbandingan persentase pencapaian KKM pada siklus I dan siklus II adalah
sebesar 56% dan 84% dengan nilai rata-rata 77,25. Ketercapaian KKM ini terjadi
karna siswa memahami dan dapat menyelesaikan soal melalui proses model
pembelajaran demonstrasi. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil belajar peserta
didik dalam proses pembelajaran menggunakan metode pembelajaran demonstrasi
dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap hasil
belajar peserta didik yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata
peserta didik pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, waluyo. 2000. Strategi pembelajaran. Yogyakarta: FIP UNY
Asri. Budiningsih. 2005. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Babbage, Ron, Richard Byers and Helen Redding. 1999. Approaches to Teaching and
Learning. London: David Fulton Publisher
Gagne, R. M., & Briggs, L. J. 1979. Principle of Instructional Design. New York:
Holt, Rinehart and Winston
Hawi, Akmal. 2009. Kompetensi Guru PAI. Palembang : Rafah Press.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovetif. Medan : CV. ISCOM
Kurniasih Imas dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran.
Penerbit : Kata Pena.
M. Arifin. 1993. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
Mulyadi, Tri. 2000. Strategi pembelajaran ( Learning & Teaching Strategy)
Yogyakarta: FIP UNY
Reigeluth, C, M. 1983. Instructional Design Theories and Model. London: New
Jersey, Lawrence Erlbaum Associates Publisher.
Rusman. 2017. “Belajar & Pembelajaran”. Jakarta: Kecana
Sanjaya, Wina. 2015. “Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran”. Jakarta:
Kencana
Sohaimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
Sumantri, Mohamad Syarif. 2016. “Strategi Pembelajaran”. Jakarta: Rajawali Pers
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar Ruzz Media
Suprijono (2009 : 5-6) . Evaluasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka belajar.
Thobroni, M. 2017. “Belajar & Pembelajaran”. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Winkel, W. S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi
Zakiyah Daradjat. 1993. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta :
Ruhama.