Sap Memerah Asi
Sap Memerah Asi
Memerah ASI
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat memerah ASI yang efektif dan
tepat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan 75% peserta dapat :
a) Menyebutkan keuntungan memerah ASI dengan tangan yang efektif dan tepat.
b) Menyebutkan cara menyimpan ASI perah
c) Menjelaskan tata cara / langkah-langkah memerah ASI dengan tangan yang efektif
dan tepat.
d) Mempraktikkan cara memerah ASI yang efektif dan tepat
1. Menjelaskan kembali pengertian memerah ASI dengan baik dan benar
2. Menyebutkan kembali keuntungan memerah ASI dengan baik dan benar
3. Menyebutkan kembali langkah-langkah memerah ASI dengan baik dan benar
4. Isi Materi : Terlampir
5. Metode :
a. Ceramah
b. Demontrasi
c. Tanya jawab
6. Media : Leaflet dan lembar balik
7. Sumber :
FKPP SPK Se Jawa Barat.1997. Perawatan Kebidanan Yang
Berorientasi Pada Keluarga. Bandung.
8. Kegiatan Penyuluhan
No waktu Tahapan Penyuluh Sasaran
1. 5 menit Pembukaan Memberi salam Membalas salam
Menjelaskan menjawab
maksud dan
tujuan
9. Evaluasi
a. Prosedur : Post Test
b. Bentuk : Lisan
c. Jenis : Tanya Jawab
d. Butir Pertanyaan
1) Sebutkan pengertian dari memerah asi?
2) Sebutkan keuntungan memerah asi?
3) Sebutkan cara menyimpan asi perah?
4) Sebutkan langkah-langkah memerah asi?
5) Sebutkan gerakan yang mesti di hindari?
MATERI PENYULUHAN
a) Memerah ASI
Memerah ASI bukanlah hal yang sulit, bahkan tidak selalu membutuhkan alat
khusus atau pompa ASI. Cukup dengan pijitan dua jari sendiri, ASI bisa keluar lancar.
Memang membutuhkan waktu, yakni masing-masing payudara 15 menit. Tentu saja
ada yang lebih murah ketimbang pompa-pompa ASI tadi, yaitu memerah dengan jari.
Cara back to nature ini amat sederhana dan tak perlu biaya. Namun agar hasil
perahannya memuaskan, kita perlu mengenal sedikit anatomi payudara.
Payudara terdiri tiga komponen yang prinsipil, yaitu “pabrik” (di daerah dada
berwarna putih), saluran, dan “gudang” (di daerah warna cokelat atau areola) ASI.
Ketiganya seperti bejana berhubungan. “ASI diproduksi di ‘pabrik’nya yang
berbentuk seperti kumpulan buah anggur. Setiap ‘pabrik’ ASI dilalui otot-otot. Bila
otot-otot ini mengkerut, ia akan memompa ASI ke salurannya menuju ‘gudang’. Nah,
agar pabrik memproduksi ASI lagi, syarat utamanya ASI di ‘gudang’ harus habis
lebih dulu. Bila ‘gudang’ kosong, barulah ‘pabrik’ akan mengisinya kembali, begitu
seterusnya.
Sebenarnya memerah ASI hampir sama dengan mengeluarkan pasta gigi. Bila
kita hanya menekan ujung pasta gigi, tentu pastanya tak akan keluar. Jadi, kita harus
menekan agak ke belakang. Bila tak keluar banyak, kemungkinan teknik ibu salah.
Mungkin cara memerah susunya seperti melakukan massage payudara. Ini tak akan
mengeluarkan ASI, karena yang ditekan pada massage payudara adalah ‘pabrik’ ASI
bukan ‘gudang’nya. Kan, kita tak bisa langsung mengeluarkan ASI dari ‘pabrik’ tapi
harus melalui ‘gudang’ dulu.” Jadi, bila tekniknya sudah benar, lama-kelamaan
memerah ASI akan menjadi pekerjaan biasa. Waktu yang dibutuhkan pun tak sampai
setengah jam, tapi susu yang terkumpul bisa mencapi 500 cc.
Jadi, pada prinsipnya kita harus bisa mengeluarkan ASI yang ada di “gudang”.
Caranya, tempatkan tangan kita di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Posisi
ibu jari terletak berlawanan dengan jari telunjuk. Tekan tangan ke arah dada, lalu
dengan lembut tekan ibu jari dan telunjuk bersamaan. Pertahankan agar jari tetap di
tepi areola, jangan sampai menggeser ke puting. Ulangi secara teratur untuk memulai
aliran susu. Putar perlahan jari di sekeliling payudara agar seluruh saluran susu dapat
tertekan. Ulangi pada sisi payudara lain, dan jika diperlukan, pijat payudara di antara
waktu-waktu pemerasan. Ulangi pada payudara pertama, kemudian lakukan lagi pada
payudara kedua. Letakan cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah
payudara yang diperas.
Jika kita perhatikan cara memerah ASI dengan tangan tampaknya sulit dari
yang dibayangkan. Sehingga banyak ibu yg merasa bahwa memerah ASI dengan
tangan sangat sulit. Meskipun telah belajar dari bacaan atau pun praktek langsung.
Memang, ASI dapat diperah dengan mudah tanpa teknik apapun. Namun satu hal yg
sering terlupakan adalah teknik yg tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada
payudara, membuat payudara menjadi lecet. Bahkan kulit payudara bisa menjadi
memar atau memerah.