Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Memerah ASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN


1. Pokok Bahasan : Memerah ASI dengan tangan
Sub Topik :
a) Pengertian Memerah ASI dengan tangan
b) Keuntungan memerah ASI dengan tangan
c) Cara menyimpan ASI perah
d) Langkah-langkah Teknik Memerah ASI dengan tangan
Waktu : ± 20 Menit
Tempat : Ruang Cilamaya Lama RSUD KAB. KARAWANG
Sasaran : Ibu Bayi dan Keluarga
Penyuluh : Irwan Suryana

Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat memerah ASI yang efektif dan
tepat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan 75% peserta dapat :
a) Menyebutkan keuntungan memerah ASI dengan tangan yang efektif dan tepat.
b) Menyebutkan cara menyimpan ASI perah
c) Menjelaskan tata cara / langkah-langkah memerah ASI dengan tangan yang efektif
dan tepat.
d) Mempraktikkan cara memerah ASI yang efektif dan tepat
1. Menjelaskan kembali pengertian memerah ASI dengan baik dan benar
2. Menyebutkan kembali keuntungan memerah ASI dengan baik dan benar
3. Menyebutkan kembali langkah-langkah memerah ASI dengan baik dan benar
4. Isi Materi : Terlampir

5. Metode :
a. Ceramah
b. Demontrasi
c. Tanya jawab
6. Media : Leaflet dan lembar balik
7. Sumber :
FKPP SPK Se Jawa Barat.1997. Perawatan Kebidanan Yang
Berorientasi Pada Keluarga. Bandung.

8. Kegiatan Penyuluhan
No waktu Tahapan Penyuluh Sasaran
1. 5 menit Pembukaan  Memberi salam  Membalas salam
 Menjelaskan  menjawab
maksud dan
tujuan

2. 10 Pelaksanaan  Review  menyimak dan


menit pengetahuan memperhatikan
tentang memerah
ASI
 Memberikan
materi tentang
mengenai
memerah ASI
 Meberikan
kesempatan
3. 5 menit Evaluasi/penutup kepada klien  bertanya
untuk bertanya
 Menanyakan hal-
hal yang telah
dijelaskan  menjawab
 Memberikan
kesimpulan
 Menutup

9. Evaluasi
a. Prosedur : Post Test
b. Bentuk : Lisan
c. Jenis : Tanya Jawab
d. Butir Pertanyaan
1) Sebutkan pengertian dari memerah asi?
2) Sebutkan keuntungan memerah asi?
3) Sebutkan cara menyimpan asi perah?
4) Sebutkan langkah-langkah memerah asi?
5) Sebutkan gerakan yang mesti di hindari?

MATERI PENYULUHAN
a) Memerah ASI
Memerah ASI bukanlah hal yang sulit, bahkan tidak selalu membutuhkan alat
khusus atau pompa ASI. Cukup dengan pijitan dua jari sendiri, ASI bisa keluar lancar.
Memang membutuhkan waktu, yakni masing-masing payudara 15 menit. Tentu saja
ada yang lebih murah ketimbang pompa-pompa ASI tadi, yaitu memerah dengan jari.
Cara back to nature ini amat sederhana dan tak perlu biaya. Namun agar hasil
perahannya memuaskan, kita perlu mengenal sedikit anatomi payudara.
Payudara terdiri tiga komponen yang prinsipil, yaitu “pabrik” (di daerah dada
berwarna putih), saluran, dan “gudang” (di daerah warna cokelat atau areola) ASI.
Ketiganya seperti bejana berhubungan. “ASI diproduksi di ‘pabrik’nya yang
berbentuk seperti kumpulan buah anggur. Setiap ‘pabrik’ ASI dilalui otot-otot. Bila
otot-otot ini mengkerut, ia akan memompa ASI ke salurannya menuju ‘gudang’. Nah,
agar pabrik memproduksi ASI lagi, syarat utamanya ASI di ‘gudang’ harus habis
lebih dulu. Bila ‘gudang’ kosong, barulah ‘pabrik’ akan mengisinya kembali, begitu
seterusnya.
Sebenarnya memerah ASI hampir sama dengan mengeluarkan pasta gigi. Bila
kita hanya menekan ujung pasta gigi, tentu pastanya tak akan keluar. Jadi, kita harus
menekan agak ke belakang. Bila tak keluar banyak, kemungkinan teknik ibu salah.
Mungkin cara memerah susunya seperti melakukan massage payudara. Ini tak akan
mengeluarkan ASI, karena yang ditekan pada massage payudara adalah ‘pabrik’ ASI
bukan ‘gudang’nya. Kan, kita tak bisa langsung mengeluarkan ASI dari ‘pabrik’ tapi
harus melalui ‘gudang’ dulu.” Jadi, bila tekniknya sudah benar, lama-kelamaan
memerah ASI akan menjadi pekerjaan biasa. Waktu yang dibutuhkan pun tak sampai
setengah jam, tapi susu yang terkumpul bisa mencapi 500 cc.
Jadi, pada prinsipnya kita harus bisa mengeluarkan ASI yang ada di “gudang”.
Caranya, tempatkan tangan kita di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Posisi
ibu jari terletak berlawanan dengan jari telunjuk. Tekan tangan ke arah dada, lalu
dengan lembut tekan ibu jari dan telunjuk bersamaan. Pertahankan agar jari tetap di
tepi areola, jangan sampai menggeser ke puting. Ulangi secara teratur untuk memulai
aliran susu. Putar perlahan jari di sekeliling payudara agar seluruh saluran susu dapat
tertekan. Ulangi pada sisi payudara lain, dan jika diperlukan, pijat payudara di antara
waktu-waktu pemerasan. Ulangi pada payudara pertama, kemudian lakukan lagi pada
payudara kedua. Letakan cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah
payudara yang diperas.
Jika kita perhatikan cara memerah ASI dengan tangan tampaknya sulit dari
yang dibayangkan. Sehingga banyak ibu yg merasa bahwa memerah ASI dengan
tangan sangat sulit. Meskipun telah belajar dari bacaan atau pun praktek langsung.
Memang, ASI dapat diperah dengan mudah tanpa teknik apapun. Namun satu hal yg
sering terlupakan adalah teknik yg tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada
payudara, membuat payudara menjadi lecet. Bahkan kulit payudara bisa menjadi
memar atau memerah.

b) Keuntungan memerah ASI dengan tangan


Banyak sekali keuntungan memerah ASI, diantaranya :
 Penggunaan pompa ASI relatif tidak nyaman dan tidak efektif mengosongkan
payudara.
 Banyak ibu telah membuktikan bahwa memerah ASI dengan tangan jauh lebih
nyaman dan alami (saat mengeluarkan ASI)
 Refleks keluarnya ASI lebih mudah terstimulasi dengan Skin to skin contact
(dengan cara memerah tangan) daripada penggunaan pompa (terbuat dari plastik).
 Jelas nyaman digunakan
 Aman dari segi lingkungan
 Portable (mudah dibawa kemana-mana). Tidak mungkin kan ibu lupa membawa
tangannya?
 Dan yg paling mengasyikkan : gratis
c) Menyimpan ASI Perah
Tempat Suhu Durasi
Meja Suhu ruangan 25’C 6-8 jam
Cooler bag 15-4’C 24 jam
tertutup
Lemari es freezer 4’C 5 hari
Freezer dengan -15’C 2 minggu
lemari es 1 pintu
Freezer dengan -18;C 3-6 bulan
lemari es 2 pintu
Freezer dengan -20’C 6-12 bulan
pintu di atas

d) Langkah-langkah Teknik Memerah ASI dengan tangan


1. Letakkan ibu jari dan dua jari lainnya
(telunjuk & jari tengah) sekitar 1 cm hingga 1,5 cm dari areola
 Usahakan utk mengikuti aturan tsb sbg panduan. Apalagi ukuran dari areola
tiap wanita bervariasi.
 Tempatkan ibu jari diatas areola pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisi
jam 6.
 Perhatikan bahwa jari-jari tsb terletak diatas gudang ASI. Sehingga proses
pengeluaran ASI optimal.
 Hindari melingkari jari pada areola spt gambar ini. Posisi jari seharusnya tidak
berada di jam 12 dan jam 4
2. Dorong kearah dada hindari meregangkan jari. Bagi yang berpayudara besar, angkat
dan dorong ke arah dada.
3. Gulung menggunakan ibu jari dan jari lainnya secara bersamaan. Gerakkan ibu jari
dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong. Jika dilakukan dg tepat,
maka ibu tidak akan kesakitan saat memerah.
4. Ulangi secara teratur (Rytmically) hingga gudang ASI kosong. Posisikan jari secara
tepat, push (dorong), roll (gulung); posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll
(gulung).
5. Putar ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya. Demikian juga saat
memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan. Misalkan, saat memerah payudara
kiri, gunakan tangan kiri. Juga saat memerah payudara kanan, gunakan tangan kanan.
Saat memerah ASI, jari-jari berputar seiring jarum jam ataupun berlawanan agar
semua gudang ASI kosong. Pindahkan ibu jari dan jari lainnya pada posisi jam 6 &
jam 12, kemudian posisi jam 11 & jam 5, kemudian jam 2 & jam 8, kemudian jam 3
& jam 9.

6. HINDARI GERAKAN BERIKUT


 Hindari menekan / memencet payudara. Hal ini dapat melukai payudara.
 Hindari menarik-narik puting payudara. Hal ini dapat merusak lapisan lemak pada
areola.
 Hindari menekan dan mendorong (sliding on) payudara. Hal ini dapat
menyebabkan kulit pada payudara memar atau memerah.
Jika teknik ini dilakukan dengan efektif dan tepat, maka seharusnya tidak akan
terjadi masalah dalam produksi ASI ataupun cara mengeluarkan ASI. Teknik ini dapat
dengan mudah dipelajari. Tentu saja semakin sering ibu melatih memerah dengan
tangan secara baik dan benar, maka ibu makin terbiasa dan tidak akan menemui
kendala.

Anda mungkin juga menyukai