Anda di halaman 1dari 6

SKILL LAB 6

PERAH ASI dan PENGELOLAAN ASI

Skenario :
Bidan desa melakukan asuhan/pelayanan pasca persalinan dengan melakukan kunjungan ke rumah
ibu nifas. Ibu tersebut melahirkan anak kedua 6 minggu yang lalu secara spontan ditolong oleh Bidan di
Rumah Bersalin. Ibu merasa bingung karena waktu cuti bersalin sudah habis dan akan melanjutkan
bekerja. Ibu tersebut tetap ingin menyusui secara eksklusif tetapi tidak mengetahui bagaimana cara
memerah dan meyimpan ASI yang benar. Hasil pemeriksaan Bidan didapatkan bahwa TTV dalam
batas normal dan tidak ditemukan komplikasi lainnya.

Ruang lingkup :
Pada praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan perah ASI dan pengelolaan asi perah
dengan tepat dan benar.

CP MK :
M2=Mampu menjelaskan dan menerapkan adaptasi ibu dan proses menyusui sesuai standart
pelayanan kebidanan pada ibu dan bayi (S2, S5, S9, KU1, KU2, KK1,KK11, PP1)

SUB CPMK :
L5=Mampu mempraktekkan cara memerah dan mengeluarkan ASI
L6=Mampu menyebutkan peralatan dan teknologi pada breastfeeding

Pengantar
ASI Merupakan makanan terbaik bagi bayi yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan bayi. Di
dalam ASI terdapat kandungan gizi yang sangat tinggi, dan memenuhi syarat untuk memenuhi syarat
untuk kebutuhan perkembangan otak dan fisik bayi. ASI Perah adalah ASI yang diambil dengan cara
diperah kemudian disimpan dan nantinya diberikan pada bayi. Waktu terbaik untuk melakukannya
adalah pada saat payudara sedang penuh sementara tidak bisa menyusui (Sitompul, 2015).
Asi diperah secara rutin minimal setiap 2-3 jam dan tidak menunggu payudara terasa penuh.
Akan lebih sulit untuk memerah jika payudara sudah bengkak dan akan terasa nyeri serta akan
menyebabkan penurunan produksi ASI (Kemenkes R.I, 2015). Di tempat bekerja, ASI bisa diperah
sebanyak 2-3 kali, menyesuaikan jadwal kegiatan kantor. Memerah ASI merupakan salah satu keahlian
yang sebaiknya diperkenalkan dengan semua ibu.
Langkah-langkah memerah ASI ketika bekerja menurut (Kemenkes R.I, 2015).
1. Menyiapkan Perlengkapan
Perlengkapan memerah ASI dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan ibu, yaitu:
Gelas/cangkir untuk menampung ASI perah, botol untuk menyimpan ASI yang sudah diperah, label
dan spidol, jika diperlukan memerah dapat menggunakan pompa ASI
2. Persiapan sebelum memerah ASI
Melakukan sterilisasi wadah ASI.Caranya dengan memasukan air mendidih ke dalam wadah
tersebut, lalu dibiarkan selama beberapa menit kemudian buang airnya. Menyiapkan lap atau tisu
yang bersih. Mencuci tangan sampai bersih, dengan menggunakan sabun kita bersihkan sela-sela
jari dan kuku sebelum menyentuh payudara dan wadah ASI.Kondisi ibu harus tenang dan santai,
caranya duduk dengan nyaman pikirkan bayi atau dengarkan rekaman suara atau foto bayi.Bila
memungkinkan payudara dapat di kompres lebih dahulu dengan lap yang telah dibasahi air
hangat.Melakukan pemijatan ringan pada sekeliling payudara (Kemenkes R.I, 2015).
Wadah yang dianjurkan untuk menyimpan ASI Perah (ASIP)
Wadah yang keras dan terbuat dan terbuat dari kaca atau plastik keras sehingga dapat
menyimpan ASI perah dalam jangka waktu yang lama.Kantung plastic khusus sebagai wadah
penyimpanan ASIP dalam jangka waktu pendek, yaitu kurang dari 72 jam.Wadah penyimpanan
sebaiknya kedap udara (Ambarwati dkk, 2015).
Cara penyimpanan ASIP menurut IDAI (Abarwati dkk, 2015)
ASIP dapat disimpan pada suhu ruangan ≤ 25°C selama 6-8 jam.Kalau suhu ruangan kurang
dari 25°C maka ASIP tahan 2-4 jam.Wadah ASIP harus ditutup dan di biarkan dingin. ASI dapat
disimpan dalam insulated cooler bag dengan ice pack tahan lama selama 24 jam. ASI dapat disimpan
dalam lamari es atau kulkas bersuhu 4°C sampai lima hari. ASI dapat disimpan dalam freezer dengan
tipe berikut. Bagian freezer terlatak di dalam lemari es atau kulkas memiliki pintu yang berbeda (-18°C)
selama 3-6 bulan. Deep freezer yang jarang dibuka dan temperaturnya tetap ideal (-20°C) selama 6-12
bulan. Namun, ada beberapa bukti yang menyatakan letakan lemak dalam ASI dapat mengalami
degradasi sehingga kualitas ASI menurun
Cara Menyimpan ASI Perah di Tempat Kerja
Tempat penyimpanan ASI perah disarankan menggunakan botol kaca, karena lemak-lemak
dalam ASI tidak akan banyak menempel. Selain itu botol kaca juga relatif murah dan bisa digunakan
berulang kali, bila ASI perah disimpan dalam botol kaca, hendaknya botol jangan diisi terlalu penuh, hal
ini bisa menyebabkan botol pecah saat disimpan didalam freezer maka isikan ASI perah kurang lebih
¾ botol saja. Pastikan botol yang akan digunakan untuk menyimpan ASI perah sudah dicuci bersih
dengan sabun dan sebelum digunakan bilas dengan air panas, simpan ASI perah kedalam botol steril
dan tutup dengan rapat, dan jangan sampai ada celah yang terbuka. Botol diberi label berupa jam,
tanggal pemerahan, dan nama untuk membedakan ASI perah milik pekerja lainnya. ASI perah harus
disimpan dilemari pendingin. Pisahkan ASI perah dengan bahan makanan lain yang tersimpan dalam
lemari pendingin (Kemenkes R.I, 2015).
Cara Menyimpan ASI Perah Setelah sampai di Rumah
Setelah sampai di rumah ASI perah dimasukan ke dalam lemari pendingin selama 1 jam
sebelum dimasukan ke dalam freezer. Bisa ASI perah berlimpah, untuk jangka panjang sebaiknya
sebagian ASI perah disimpan di dalam freezer, dan disimpan sebagian di lemari pendingin untuk
jangka pendek, ASI perah diletkakkan dibagian dalam frezzeratau lemari pendingin, bukan di sekat
pintu agar tidak mengalami perubahan dan pariasi suhu. Bila di rumah tidak memeiliki lemari pendingin
atau frezeer, maka ASI perah bisa di simpan dalam termos dengan es batu (Kemenkes R.I, 2015)
Cara Membawa ASI Perah dari Tempat Kerja ke Rumah
Tutup botol dipastikan sudah tertutup rapat kemudian ASI perah dimasukkan ke dalam termos
yang sudah diisi es batu dengan jumlah yang sesuai dengan jumlah botol ASI perah. Memastikan
bahwa botol bersentuhan langsung dengan es batu (Kemenkes R.I, 2015).
Langkah-langkah Penyajian ASI Perah
Lihat catatan jam dan tanggal pemerahan ASI. Pilih ASI perah yang sudah lebih dulu diperah.
Misalnya, ada tanggal ada tanggal 4,5, dan 6 Desember; gunakan dulu ASI yang diperah pada tanggal
4 Desember. Kalau ada penyimpanan ASI di frezeer, pindahkan dulu ke rak kulkas semalam
sebelumnya. Kalau anda akan memberikan ASI kepada si kecil, jangan langsung mendidihkan ASI di
panik. Biarkan ASI tetap pada tempat/botol penyimpanannya, lalu rendam botol itu dengan air
panas.Karenanya, ada baiknya anda memilih botol penyimpanan yang tahan panan (Damayanti, 2010).
Sehari sebelumnya ASI perah beku yang disimpan di frezeer diturunkan ke lemari pendingin.Tujuannya
agar pelelehan ASI perah beku mencair secara bertahap. ASI perah dikeluarkan dari lemari es secara
berurutan dari jam perah paling awal atau FIFO (First in First Out). Mengambil ASI perah sesuai
kebutuhan, yang kira-kira langsung bisa di habiskan.ASI perah dihangatkan dengan cara merendam
botol berisi ASI perah dalam wadah yang berisi air putih suhu ruangan lalu diganti dengan air yang
lebih hangat. ASI perah tidak dihangatkan dengan air mendidih atau direbus karena akan merusak
kandungan gizi. Menyiapkan cangkir kecil atau cangkir dan sendok untuk meminumkan ASI perah
kepada bayi, jika ASI perah sudah mencair, ASI mesti dikocok perlahan (memutar searah jarum jam)
agar cairan di atas bercampur dengan cairan di bawah. Cairan atas bisanya terlihat agak kental,
dikarenakan kandungan lemak yang lebih banyak. Bukan berarti ASI perah tersebut sudah basi
(Kemenkes R.I, 2015).

Peralatan
1. Alat dan bahan sesuai ceklist
2. Ruangan yang nyaman
3. Modul skill lab

Metode
Diskusi dan Demonstrasi
No Langkah Tindakan Waktu Dosen Pengampu
1 1. Mahasiswa berdiskusi tentang scenario 1x100’ Etik Khusniyati, SST.,
kasus: M.Keb
- Masalah
- Kebutuhan
- Rencana tindakan
2. Memperhatikan ketrampilan yang
didemontrasikan kemudian
mempraktikkan secara mandiri

Ceklist penilaian
Memerah Menggunakan Tangan
Penilaian
No Kegiatan Bobot
0 1 2
A Persiapan alat 10
a. Kursi
b. Wadah bersih kering untuk tempat ASI Perah
c. Botol menyimpan ASIP
d. Waslap
e. Handuk bersih
f. Air hangat
B Sikap dan perilaku 30
1 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
2 Komunikasi dengan ibu selama melakukan tindakan
3 Tanggap terhadap keluhan ibu
4 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan dan dikeringkan dengan handuk pribadi
5 Menempatkan alat secara ergonomis
6 Menjaga privasi pasien
C Langkah pelaksanaan 40
1 Mengajarkan ibu melakukannya sendiri
2 Cuci tangan dengan sabun dan air hangat setiap akan
memerah
3 Membuat ibu merasa nyaman. Duduk atau berdiri dengan
nyaman. Pikirkan bayi. Duduk dan membungkukkan tubuh
sedikit ke depan akan mempermudah memerah ASI dan
membuat ibu tetap merasa nyaman selama proses
memerah ASI)
4 Pegang wadah dibawah areola dan puting, dengan tangan
lainnya
5 Meletakkan ibu jarinya pada payudara di atas puting dan
areola (2,5cm), dan jari telunjuknya pada payudara di bawah
puting dan areola (2,5 cm), berseberangan dengan ibu jari
membentuk huruf C. Ibu menopang payudara dengan jari-
jari lainnya

6 Menekankan dan melepas jaringan payudara diantara ibu


jari dan telunjuk beberapa kali. (Kadang pada payudara ibu
yang menyusui mungkin merasakan adanya bagian- bagian
melebar dari duktus yang membengkak karena ASI)

7 Jika ASInya tidak keluar, ibu sebaiknya memposisikan ulang


ibu jari dan telunjuknya sedikit lebih dekat ke puting atau ke
arah belakang-depan sampai menemukan tempat yang
menghasilkan ASI dapat mengalir. Lalu tekan lepas
payudara seperti sebelumnya
8 Menekan dan melepaskan, menekan dan melepaskan. Ke
semua arah mengelilingi payudara. Jaga agar jari-jari kita
jaraknya tetap sama dari puting

9 Perah satu payudara sampai ASI hanya mengalir perlahan


dan menetes. Ini memungkinkan akan memakan waktu
sekitar 2-5 menit dan perah lagi payudara satunya lagi
dengan cara yang sama sampai ASInya hanya menetes
10 Bergantian antara payudara setelah 5 atau 6 kali dengan
minimal waktu yang dibutuhkan untuk satu kali proses
pemerahan minimal 20-30 menit
11 Hentikan memerah ketika ASI sudah mengalir lambat
12 Jika memerah kolostrum pada satu hari pertama atau dua
hari, tampung ASI dalam spuit 2 ml atau 5 ml saat
mengalir keluar dari puting
D Teknik 20
1 Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan
2 Melaksanakan tindakan dengan baik
SKOR
Keterangan:
1 : tidak dilakukan
2 : dilakukan namun kurang benar
3 : dilakukan dengan benar

TOTAL NILAI = (NA x 10) + (NB x 30) + (NC x 40) + (NA x 20)
100

Anda mungkin juga menyukai