Anda di halaman 1dari 9

Gizi untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan

Oleh: Widya Rahmawati/Nia Novita Wirawan

Seribu hari pertama kehidupan (lebih sering disingkat sebagai  1000 HPK) merupakan
masa awal proses kehidupan manusia yang dimulai sejak masa kehamilan (janin masih
di dalam kandungan), masa bayi hingga anak berusia 2 tahun.

Mengapa gizi optimal sangat diperlukan pada masa 1000 HPK?

Dalam periode 1000 HPK ini terjadi proses pembentukan dan perkembangan yang
sangat cepat, dan hal ini sangat menentukan status kesehatan fisik, kesehatan dan
kecerdasan (kognitif) pada masa yang akan datang. Jika gizi tidak diberikan secara
optimal pada masa ini, maka anak tidak bisa mencapai tinggi badan potensial (menjadi
lebih pendek), daya tahan tubuh tidak optimal, perkembangan kognitif menjadi tidak
optimal (penurunan IQ), peningkatan resiko obesitas serta penyakit degeneratif pada
masa dewasa nanti. Jangka panjang, hal ini akan berdampak negatif terhadap kualitas
generasi bangsa yang akan datang.

Apa saja yang perlu kita perhatikan agar gizi 1000 HPK dapat optimal?

Agar keadaan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan dapat optimal, kita perlu
memperhatikan:

1. Pada saat sebelum kehamilan.  Pada saat calon ibu merencanakan kehamilan,
ibu perlu memastikan keadaan gizi dan kesehatan optimal.
2. Pada saat ibu mengandung.  Selama dalam masa kehamilan, ibu penting untuk
diperhatikan karena keadaan gizi pada saat ibu hamil sangat menentukan status
kesehatan ibu dan proses pertumbuhan dan perkembangan janin yang
dikandungnya.
3. Pada saat bayi berusia 0-6 bulan.  Usia 0-6 bulan merupakan masa terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat. Untuk itu, bayi memerlukan
gizi optimal. Satu-satunya makanan yang paling sempurna untuk bayi usia 0-6
adalah air susu ibu (ASI). Untuk itu bayi usia 0-6 bulan perlu diberikan ASI
Eksklusif, atau ASI saja tanpa penambahan makanan atau minuman lain hingga
bayi berusia 6 bulan.
4. Pada saat anak berusia 6 bulan – 2 tahun.  Usia 6-12 bulan merupakan masa
yang kritis karena anak mulai diperkenalkan beberapa Makanan Pendamping
ASI (MP-ASI). Masa ini sangat menentukan pola makan anak pada masa yang
akan datang. MP-ASI diberikan secara bertahap bentuk, frekuensi, jenis dan
jumlah-nya dengan usia anak. Pada saat anak berusia 1-2 tahun, secara
bertahap mulai diberikan makanan keluarga. ASI tetap diberikan hingga anak
berusia 2 tahun.

Dengan memperhatikan kualitas gizi pada 1000 HPK, semoga kita dapat
menyumbangkan generasi emas yang memiliki kualitas kesehatan, intelektual dan
produktivitas yang dapat memajukan bangsa dan negara pada masa yang akan datang.
 Pengertian ASI Eksklusif

“ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu / ASI SAJA pada bayi hingga usia 6 bulan, TANPA tambahan
cairan lain seperti susu formula, air teh, air putih, air jeruk, serta TANPA tambahan makanan padat
seperti pisang, bubur susu, biskuit dan bubur nasi.”

 Manfaat ASI bagi Bayi

1. Sebagai makanan terbaik yang mudah dicerna dan sesuai dengan pencernaan bayi

2. Memberikan kekebalan tubuh alami bagi bayi dan mencegah infeksi

3. Mencegah terjadinya alergi pada bayi

4. Menunjang perkembangan rahang, gigi dan gusi bayi dikemudian hari

5. Pertumbuhan dan perkembangan lebih optimal dan mencerdaskan otak bayi

 Manfaat ASI bagi Ibu

1. Memperkuat ikatan batin dan kasih sayang antara ibu dan bayi

2. Mempercepat berhentinya pendarahan setelah melahirkan

3. Mempercepat pengembalian bentuk dan ukuran rahim

4. Menjarangkan kehamilan atau sebagai alat KB alami

5. Mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara

6. Menghemat pengeluaran uang karena ASI GRATIS

 ASI vs Susu Formula


 Perawatan Payudara saat Hamil

Merawat payudara penting dilakukan saat hamil. Dengan begitu, air susu bisa diproduksi dengan lancar.
Berikut teknik memijat payudara yang tepat

 Inisiasi Menyusui Dini (IMD)


Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah lahir hingga
1 jam pertama setelah lahir sehingga terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi.

Manfaat IMD:

1. Dapat mensukseskan ASI Eksklusif

2. Menambah kekebalan tubuh bayi karena terjadi perpindahan bakteri baik ibu pada bayi

3. Ikatan kasih sayang ibu dan bayi semakin kuat

4. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI yang pertama kali keluar)

Kolostrum merupakan ASI yang keluar pertama kali dan berwarna kuning kental. Cairan ini sangat
istemewa bagi bayi karena kaya akan zat kekebalan tubuh, penting untuk mencegah infeksi, dapat
mematangkan usus bayi, dan sangat baik untuk kelangsungan hidup bayi.

 Teknik Menyusui yang tepat

Tanda posisi yang tepat saat menyusui adalah sebagai berikut:

1. Kepala ibu dan bayi dalam satu garis lurus

2. Seluruh badan bayi ditopang

3. Bayi dipegang dekat dengan badan ibu

4. Bayi mendekat pada payudara ibu


 Perlekatan Menyusui yang Benar

Tanda perlekatan yang benar adalah:

1. Mulut bayi terbuka lebar

2. Bayi menyusu pada bagian areola payudara (bagian yang berwarna gelap), BUKAN hanya pada
puting

3. Dagu bayi menempel pada payudara ibu, hidung mengahadap ke atas

4. Suara bayi terdengar pelan. Bila terdengar keras, maka posisi belum benar
 Cara Memerah ASI yang Benar

Memerah ASI diperlukan untuk merangsang pengeluaran ASI pada keadaan payudara sangat bengkak,
puting sangan lecet, dan pada bayi yang tidak dapat diberikan minum ASI karena alasan tertentu.
Memerah ASI yang dilakukan dengan rutin dapat meningkatkan produksi ASI

Cara Memerah ASI dengan Tangan:

1. Cuci tangan terlebih dahulu dan duduk santai dengan mencondongkan badan sedikit
kedepan

2. Payudara dipijat dengan lembut dari dasar payudara ke arah puting susu

3. Letakkan ibu jari di bagian atas areola dan jari telunjuk serta jari tengah di bagian bawah
areola

4. Tekan jari kea rah dada, kemudian pencet dan tekan payudara diantara jari-jari, lalu
lepaskan, dorong ke puting seperti mengikuti gerakan mengisap bayi

5. Ulangi hal ini berulang-ulang sampai payudara menjadi lembek dan kosong.
Teknologi untuk Memerah ASI

Selain menggunakan tangan, memerah ASI dapat dilakukan menggunakan pompa ASI. Memerah ASI
menggunakan pompa dapat dilakukan dengan pompa manual ataupun menggunakan pompa elektrik

Penyimpanan ASI Perah

Tempat Suhu Lama Keterangan


penyimpanan penyimpanan
Dalam ruangan 19-25˚C 6-8 jam Wadah harus di tutupi dan dijaga
sedingin mungkin, bila perlu dibalut
dengan handuk dingin

Dalam Tas -15-4˚C 24 jam Pastikan es batu menyentuh wadah ASI


Pendingin sepanjang waktu, hindari membuka
tutup tas

Lemari Es < 4˚C 5 hari Simpan di bagian paling dalam lemari es

Freezer 1 pintu -15˚C 2 minggu Simpan di bagian paling dalam freezer


dengan lemari es agar suhu tetap stabil

Freezer 2 pintu -18˚C 3-6 bulan Simpan di bagian paling dalam freezer
dengan lemari es agar suhu tetap stabil

Freezer Box -20˚C 6-12 bulan Hindari membuka tutup freezer.


(Freezer Ice
Cream)

Catatan: Beri tanggal penyimpanan pada ASI Perah dan gunakan ASI sesuai urutan tanggal
pemerahan.

Cara menggunakan ASI perah yang telah dibekukan

1. ASI beku dapat dicairkan pada udara terbuka yang cukup hangat atau di dalam wadah
berisi air hangat, selanjutnya ASI dapat bertahan 4 jam dan tidak dapat dibekukan
kembali.

2. ASI beku dapat dicairkan di lemari pendingin, dan dapat bertahan maksimal 4 jam,
selanjutnya ASI dapat disimpan di lemari pendingin kembali selama 24 jam tetapi tidak
dapat dibekukan lagi (tidak disimpan di freezer lagi).

 Masalah dalam Menyusui dan Cara Mengatasinya

1.  Puting lecet dan nyeri


Penyebab: Kesalahan teknik melepaskan puting dari mulut bayi.
Cara mengatasinya: lepaskan puting dengan cara memasukkan jari kelingking ibu ke mulut bayi atau
menekan dagu bayi kebawah.

2.  Payudara mengalami bengkak


Penyebab: Bayi tidak terlalu sering emnyusu sehingga ASI tertumpuk di payudara
Cara Mengatasinya: Lakukan pemijatan pada payudara dengan kedua tangan menggunakan
minyak/baby oil dari arah pangkal payudara menuju puting. Kemudian kompres payudara menggunakan
lap handuk yang telah direndam dalam air hangat dan air dingin secara bergantian.

3.  Bentuk puting melesak kedalam (puting tidak keluar)


Penyebab: Biasanya keadaan bawaan dari lahir
Cara Mengatasinya: Melakukan tarikan pada puting secara terus menerus, dengan memutar kekiri dan
kekanan kemudian tarik keluar. Akan lebih baik jika penarikan putting dilakukan pada usia kehamilam
diatas 5 bulan.

4.  Saluran ASI tersumbat


Penyebab: Kurangnya rangasangan untuk mengeluarkan ASI
Cara Mengatasinya: Susukan semua ASI hingga kosong, Kalau bayi sudah tidak mau menyusu, pompa ASI
agar keluar kemudian simpan ASI untuk digunakan saat bayi membutuhkan. Selain itu bisa juga dengan
mengkompres payudara dengan air hangat dan air dingin bergantian.

Anda mungkin juga menyukai