World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children’s Emergency
Fund (UNICEF) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama
kehidupan dan melanjutkan pemberian ASI dengan makanan pendamping setidaknya sampai
usia 2 tahun. Akan tetapi, praktik pemberian ASI di Indonesia masih rendah, hanya mencapai
52,5% dari seluruh bayi berusia kurang dari 6 bulan pada tahun 2021. Salah satu faktor yang
mempengaruhi hal tersebut adalah pekerjaan.
Manfaat ASI
Dari ASI, anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang tepat yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Selain bermanfaat bagi anak, menyusui
berkontribusi bagi kesehatan anak dan ibu. Berikut manfaat ASI bagi anak dan ibu:
- Bagi anak:
ASI melindungi anak dari penyakit menular seperti diare dan infeksi pernapasan,
sehingga mengurangi frekuensi atau tingkat keparahan penyakit anak yang umum.
ASI juga berperan dalam mencegah penyakit tidak menular, seperti obesitas,
kelebihan berat badan, hiperkolesterolemia, diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
- Bagi ibu:
Menyusui dapatmembantu proses pemulihan setelah melahirkan karena mencegah
pendarahan hebat. ASI juga dapat mengurangi risiko penyakit kronis, seperti kanker
payudara, kanker ovarium, penyakit jantung dan diabetes.
6. Hindari stress
Saat ibu menyusui merasa stres, kadar hormone oksitosin akan terganggu sehingga
dapat berdampak terhadap jumlah ASI. Untuk itu, beberapa hal yang dapat dilakukan
untuk mengatasi stress antara lain dengan beristirahat yang cukup, meluangkan waktu
sejenak untuk diri sendiri, latihan pernapasan dan meditasi, berolahraga ringan,
berbicara dengan orang terdekat atau profesional.