Anda di halaman 1dari 18

PENJABARAN KISI-KISI SOAL TKB KEMENKES TAHUN 2017

Kisi-kisi Soal TKB Kesehatan CPNS 2017 BIDANG KESEHATAN

1. UU NO 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

1. Isi dan pengertian

2. Kesehatan Ibu dan Anak, Kesehatan Lansia, Kesehatan Remaja

3. Nikotin dan tembakau dan rokok

4 Definisi kematian

5 Psikiatri/Kedokteran jiawa

6 Peraturan Rekam Medis/Informed Consent

2. PROGRAM KESEHATAN MAYSRAKAT

1. Polindes (Pos Persalinan Desa)

- peran bantuan masyarakat dalam KIA (Kesehatan Ibu Anak)

- menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak,

- lokasinya berada di desa

- mempunyai bidan

- dikelola kepala desa melalul LKMD nya.

- beda dengan puskesmas adalah polindes dikhususkan utk pelayanan profesi kebidanan.

- dibawah naungan puskesmas

2. Poskesdes (Pos Kesehatan Desa)

- upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang berfungsi sebagai wadah bagi kesehatan masyarakat
desa.
- Poskesdes siap melayani segala keluhan masyarakat mengenai kesehatan desa sebelum penanganan
lebih lanjut ke puskesmas lalu ke rumah sakit.

- berperan penting terhadap tingkat kesadaran masyarakat mengenai kesehatan yang mana untuk
mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan secara mandiri.

- Persediaan obat yang ada di poskesdes itu didatangkan dari puskesmas terdekat. Biasanya Obat-obat
tersebut didatangkan setiap 3 bulan sekali.

- harus ada minimal bidan.

- jika ada pustu maka bisa dibantu pustu.

- punya struktur organisasi yg ditetapkan dengan musyawarah dan dilantik kepala desa setempat.

3. Puskesmas: Standar Pelayanan minimal, PKM Rawat Inap.

- puskesmas diutamakan dalam hal promotif, preventif untuk kemajuan kesehatan masyarakat.

- melakukan hak kuratif dan rehabilitasi utk merujuk ke fasilitasi medik diatasnya.

- harus ada bidan

- Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat. Indikator utama yakni:

1. Lingkungan sehat.

2. Perilaku sehat.

3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.

4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.

- mendorong kemandirian masyarakat utk sehat.

- meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.

- UU Nomor 43 Tahun 2016 tentang SPM Bidang Kesehatan yang memuat 12 jenis pelayanan dasar yang
harus dilakukan Pemerintah Kabupaten/Kota, yaitu: 1) Pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar
pelayanan antenatal; 2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin; 3) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir; 4)
Pelayanan Kesehatan Balita; 5) Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar; 6) Pelayanan kesehatan
pada usia produktif; 7) Pelayanan kesehatan pada usia lanjut; 8) Pelayanan kesehatan penderita
hipertensi; 9) Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus; 10) Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Gangguan Jiwa Berat; 11) Pelayanan Kesehatan Orang dengan Tuberkulosis (TB); dan 12) Pelayanan
Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV.

- Prinsip Dasar SPM Bidang Kesehatan: 1) Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia; 2)
Pemenuhan kebutuhan dasar dapat dipenuhi sendiri oleh warga negara, atau oleh pemerintah daerah;
Merupakan pelayanan dasar yang menjadi kewenangan daerah; 4) Merupakan kewajiban bagi
pemerintah daerah untuk menjamin setiap warga negara memperoleh kebutuhan dasarnya; serta 5)
berlaku secara nasional.

- Puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat, baik
berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara.

- PKM RAWAT INAP: puskesmas yg ada igd nya untuk rawat inap pasien, jauh dari fasilitas kesehatan yg
lain, ada 3 perawat sift, 1 dokter dan 1 perawat terlatih 6 bulan, untuk operasi bedah kecil, untuk
persalinan,

4. Posyandu – PJ, kriteria, kegiatan, klasifikasi.

- kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh
petugas kesehatan. Posyandu merupakan salah satu Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM).

- Kegiatan Pokok Posyandu: KIA, KB, Imunisasi, Gizi, dan Penanggulangan diare.

- Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu:

Meja I : Pendaftaran(Kader)

Meja II : Penimbangan

Meja III : Pengisian KMS

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS (Kader)

Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:

Imunisasi, Pemberian vitamin A dosis tinggi, Pembagian pil KB atau kondom, Pengobatan ringan,
Konsultasi KB (Tenaga Medis)

- Keberhasilan Posyandu

tergambar melalui cakupan SKDN:

S: Semua balita di wilayah kerja posyandu.

K: Semua balita yang memiliki KMS.


D: Balita yang ditimbang.

N: Balita yang Berat Badannya naik

- Pelayanan Tambahan yang Diberikan:

1. Pelayanan bumil dan menyusui.

2. Program Pengembangan Anak Dini Usia (PADU) yang diintegenerasikan dengan program Bina Keluarga
Balita (BKB) dan kelompok bermain lainnya.

3. Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin, tabunus dan sebagainya.

4. Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.

5. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman.

6. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).

7. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.

8. Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan perbaikan lingkungan pemukiman.

9. pemanfaatan pekarangan.

10. Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-lain.

- KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis
pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan
anaknya.

- Macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah:

1. BCG untuk mencegah penyakit TBC.

2. DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.

3. Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.

4. Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).

5. Puskesmas PONED.

- PONEK adalah Pelayan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif di Rumah Sakit, meliputi
kemampuan untuk melakukan tindakan:

a) seksia sesaria,
b) Histerektomi,

c) Reparasi Ruptura Uteri, cedera kandung/saluran kemih,

d) Perawatan Intensif ibu dan Neonatal,

e) Tranfusi darah.

- pelayanan 24jam pegawainya sudah terlatih.

6. Gerakan Sayang Ibu – sasaran/target

- gerakan yang mengembangkan kualitas perempuan utamanya melalui percepatan penurunan angka
kematian ibu yang dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat dalam rangka
meningkatkan sumber daya manusia dengan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian
dalam upaya integrative dan sinergis.

- GSI didukung pula oleh Aliansi Pita Putih (White Ribbon Alliance)

- Sasaran GSI

a). Langsung: Caten (Calon Penganten), Pasangan Usia Subur (PUS), Ibu hamil, bersalin dan nifas, Ibu
meneteki masa perawatan bayi, Pria/Suami dan seluruh anggota keluarga.

b). Tidak langsung: Sektor terkait, Institusi kesehatan, Institusi Masyarakat, Tokoh masyarakat dan agama,
Kaum bapak/pria, dan Media massa.

7. Suami Siaga, Desa Siaga (Kriteria dan Tahapan)

A. Suami siaga:

1. Siap, suami hendaknya waspada dan bertindak atau mengantisipasi, jika melihat tanda dan bahaya
kehamilan.

2. Antar, suami hendaknya merencanakan angkutan dan menyediakan, donor darah jika diperlukan.

3. Jaga, suami hendaknya mendampingi istri selama proses dan selesai, persalinan.

- selalu ada untuk istri.

- di trisemester 1: buat istri senyaman mungkin.

- di trisemester 2: istri sedang happynya.

- di trisemester 3: istri takut dalam persalinan, puji istri buat hatinya senang.
- jangan 4 terlalu: terlalu punya anak di usia dini, terlalu punya anak di usia tua, terlalu banyak anak, dan
terlalu dekat usia dengan anak 1.

B. Desa Siaga

- menggalang partisipasi masyarakat seperti suami siaga, desa siaga, bidan siaga, dan sebagainya. Desa
Siaga (Siap Antar Jaga) adalah desa yang memiliki sistem kesiagaan untuk menanggulangi
kegawatdaruratan.

- kriteria desa siaga adalah:

1. memiliki pendataan: pendataan ibu hamil, fasilitas kesehatan, catatan ibu hamil, catatan persalinan.

2. memiliki mekanisme transportasi.

3. mekanisme donor darah.

4. memiliki mekanisme pendanaan(biaya persalinan,transportasi,dan bantuan).

5. memiliki kemitraan

- diadakan rapat rutin 3 bulan/sekali.

8. Pemberian ASI Ekslusif

- ASI eksklusif adalah intervensi yang paling efektif untuk mencegah kematian anak.

- diberikan pada 6 bulan pertama.

- diberikan pendamping makanan setelah 6 bulan ke atas sampai 2 th.

- asi terbaik diberikan saat lahir yaitu banyak colostrum.

9. Promosi Kesehatan – strategi, kegiatan, target, sasaran primer n sekunder.

- sasaran promosi secara spesifik nya ada 4 yaitu:

a. perorangan: mempraktikan perilaku hidup bersih.

b. masyarakat/LSM: gotong royong utk lingkup sehat.

c. lembaga pemerintahan: peduli terhadap lingkup kesehatan.

d. petugas program: memasukan program promkes.


- sasaran promosi primer: pemberdayaan Masyarakat(empowerment).

- sasaran sekunder: tokoh masyarakat, tokoh agama, disebut sosial support.

- sasaran tersier: seseorang yg megang kuasa tertentu dengan strategi advocadsi, sejalan dengan
promosi primer (pemberdayaan masyarakat).

- strategi promkes:

a. advokat: pendekatan terhadap pemegang kekuasaan.

b. bina suasan(social support): upaya yg membuat suasana dpt mendorong masyarakat utk perilaku
hidup sehat.

c. gerakan masyarakat(empowerment): upaya utk memandirikan masyarakat agar lebih sehat.

10. Posbindu PTM

Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM).

- merupakan salah satu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang bersifat promotif dan preventif dalam
rangka deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin,
dan periodik.

- 10 tindakan:

a. edukasi resiko merokok dll.

b. pengukuran IMT,

c. kegiatan pemeriksaan paru paling enggak 1th bagi yg sehat, yg resiko 3bulan/sekali, yg sakit 1bulan
sekali.

d. px gds 3th sekali bagi yg sehat, bagi yg resiko 1th sekali.

e. px kolesterol 5th sekali bagi yg sehat, faktor resiko 6bulan sekali, yg sakit 3 bulan sekali.

f. px IVA(Inspeksi Visual Asam Asetat) sebanyak 5th sekali, jika iva postif lakukan tindakan krioterapi
(sebuah prosedur medis yang menggunakan cairan khusus yang dapat membekukan dan membunuh sel
tumor).

g. px kadar alkohol dan amfemin urin utk pengendara motor.

h. setiap tindakan konseling harus pada saat posbindu PTM.

i. kegiatan aktivitas fisik.


j. rujuk ke fasilitas kesehatan diatasnya.

11. Germas – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

adalah suatu gerakan Masyarakat untuk sehat demi meningkatkan kualitas hidup.

- tidak merokok

- tidak alkohol

- melakukan aktivitas fisik

- menjaga lingkungan agar selalu sehat

- mengkonsumsi buah dan sayur

- px rutin kesehatan

- menjaga jamban sehat

12. GENTAS – Gerakan Entaskan Obesitas

adalah ketidakseimbangan energi yg di dapat de gan energi yg di keluar kan dalam waktu lama.

13. PROGRAM Monitoring Gizi untuk Bayi Stunting atau Kerdil (panjang kurang dari 48 cm)

- sangat rentan terhadap penyakit tidak menular seperti dm, obes, stroke.

- terjadi karena tidak diberikan asi eksklusif 2th

- bumil utk menghindari terkena ini harus makan 3x sehari plus 1 piring setiap harinya.

- bb bayi <2.5kg, tb bayi <46cm

- prinsip gizi seimbang: makanan beranekaragam, pola hidup bersih, pola hidup olahrga dan aktif, dan
pantau berat badan.

- porsi gizi seimbang: minum air 2L(8gelas), makanan pokok(3-8 porsi), sayuran(3-5 porsi) dan buah (2-3
porsi), protein nabati dan hewani (2-3 porsi).

14. GIZI DAN PANGAN


a. Gizi Buruk

- kekurangan zat besi: anak bisa hiperaktif

- kekurangan yodium: penghambat pertumbuhan

- kekurangan vit, mineral: tingkat IQ rendah

- kekurangan vit c, zink, zat besi: infeksi

- Marasmus: adalah keadaan gizi buruk yang ditandai dengan tampak sangat kurus, iga terliat, perut
cekung, wajah seperti orang tua dan kulit keriput.

- Kwashiorkor: adalah keadaan gizi buruk yang ditandai dengan edema seluruh tubuh terutama di
punggung kaki, wajah membulat dan sembab, perut buncit, otot mengecil, pandangan mata sayu dan
rambut tipis/kemerahan.

b. Fortifikasi makanan (proses penambahan mikronutrien (vitamin dan unsur renik esensial)
pada makanan)

- 4 jenis metode fortifikasi makanan:

a. Biofortifikasi (yaitu membiakkan tanaman untuk meningkatkan nilai nutrisinya, yang dapat mencakup
pemuliaan selektif konvensional, dan modifikasi genetik modern).

b. Biologi sintetis (yaitu penambahan bakteri probiotik ke makanan)

c. Fortifikasi komersial dan industri (yaitu tepung, beras, minyak (makanan masak biasa).

d. Fortifikasi rumah (misalnya vitamin D tetes)

c. Indeks Massa Tubuh (IMT) Body Mass Index (BMI): BB(kg)/TB2 (dalam meter).

A. Untuk Perempuan:

Kurus : < 17 kg/m2

Normal : 17 - 23 kg/ m2

Kegemukan : 23 - 27 kg/m2

Obesitas : > 27 kg/m

B. Untuk Laki-laki:
Kurus : < 18 kg/m2

Normal : 18 - 25 kg/m2

Kegemukan : 25 - 27 kg/m2

Obesitas : > 27 kg/m2

- balita gizi buruk (BB/U)

- lingkar lengan ataz bagi bayi.

d. Bahan additif yang dilarang:

- MSG: penambah dan penguat rasa untuk makanan, bisa membuat kanker.

- Aspartam: pemanis buatan, bisa membuat kanker, halusinasi.

- Siklamat: pemanis buatan lain, bisa membuat kanker.

- Lemak Trans: bisa buat sumbatan coroner

- Olestra: tidak ada kalori hanya lewat saja, sehingga mengganggu penyerapan lutein, betakaroten,
membuat kanker.

- Butylated hydroxyanisole atau BHA atau Propil Gallate: membuat tengik, bikin kanker.

- Sakarin adalah pemanis buatan lain penyebab kanker.

e. Suplementasi vitamin pada tepung terigu.

sangat penting krn banyak mengandung vitamin mineral, Fortifikasi Tepung (Flour Fortification
Initiative/FFI),

f. Mikromineral – suplemen utk ibu hamil – contoh asam folat berguna utk perkembangan janin,
kesuburan wanita.

g. Pengawasan Pangan oleh BPPOM.

menegaskan pihaknya fokus pada pengawasan mutu dan keamanan pangan dalam rangka perlindungan
konsumen dan penentu daya saing produk.
15. KEMENKES RI

1. Visi Misi Kemenkes RI

2. Strategi Program

3. Nilai-nilai

4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM)

5. LAndasan, Arah dan Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional

6. MDGs (Millenium Development Goal) 8 butir Tujuan dan 12 butir Target Sasssaran

7. Nawacita Pembangunan Presiden RI yang terkait dengan Kesehatan

5. SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL – SJSN

1 Dasar Hukum SJSN UU No 40 tahun 2004

2 BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan

3 PT Askes, PT Jamsostek

4 PBI (Penerima Bantuan Iuran)

5. Peserta BPJS Mandiri, Puerusahaan/karyawan, PBI

6. Jenis Pelayanan yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan

7. Iuran BPJS dan Denda Tunggakan


8 Asuransi Jasa Raharja bagi ke celakaan lalu lintas

9 Pelayanan gawat darurat bagi pasien JKN di rumah sakit swasta

Cost of Benefit antara BPJS kesehatan dengan Asuransi Swasta

6. FARMASI DAN OBAT-OBATAN

1 Obat herbal terstandar

2 Izin edar obat tradisional

3 Khasiat tanaman herbal/tradisional kumis kucing, belimbing wuluh, jahe dll

4 Lokasi pemberian obat

5 Golongan obat misal antipiretik, analgesik, antibiotik

6 Obat Berbahaya, Psikotropika dan Narkotika

7 Vitamin – unsur2 vitamin

Persyaratan kemasan obat


aPA itu Jamu, Obat Herbal dan Fitofarmaka

7. IMUNISASI DAN VAKSIN

1 Imunisasi dan Vaksinasi: Nama, Jenis dan manfaat imunisasi

2 Pekan Imunisasi Nasional

3 Imunisasi dasar pada bayi/anak

4 Suhu penyimpanan vaksin

5 Jenis-jenis penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi

6 Kasus hukum pemalsuan vaksin vial

Waktu2 seorang bayi/anak diimunisasi

8. BKKBN – KELUARGA BERENCANA

1 Visi, Misi dan Nilai BKKBN

2 Tujuan Program KB Nasional

3 Target / Sasaran Program KB


4 Jenis2 Akseptor KB

5 Jenis2 alat kontrasepsi

6 Pasangan Usia Subur (PUS)

9. KESEHATAN LINGKUNGAN

1 Standar/Nilai ambang batas pencemaran udara

2 Persyaratan biologis, kimiawi n fisik air minum

3 Pengelolaan sampah padat (incinerator)

4 Bahan Beracun Berbahaya B3

5 Pengelolaan Pestisida: Penggunaan yang benar

10. RUMAH SAKIT DAN FASILITAS KESEHATAN

1 Rumah sakit – UU, jenis RS, pelayanan puskes mas

2 Golongan dan tipe rummah sakit (A, B, C, Pratama)


3 Informed consent – Persetujuan tindakan medik

4 Malpraktek, depinisi dan konsekuensi hukum

5 Tenaga kesehatan – penggolongan nakes

6 Parameter lab darah sehat

7 Pemeriksaan lab penegakan diagnosis penyakit

8 Setandar Pelayanan RS

9. Izin Operasional dan Izin Pendirian RS Swasta

11. Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan – P2PL

1 Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

2 Penyakit infeksi mengemuka (TBC, HIV, Ebola, Flu Burung)

3 Pneumonia, Malaria, Lepra/Morbus hansen

4 Program DOTS TB, Multidrug Resistent M. Tuberculosis

5 Risiko Tinggi dan Cara Penularan HIV/AIDS


6 Diaree pada anak: Kriteria Frekuensi BAB, Definisi Akut/Kronis

7 Pencegahan penularan infeksi di rumah sakit – nosokomial

Vektor penyebar penyakit

Contoh Soal TKB Kesehatan Tahun 2014

12. PENYAKIT NONINFEKSI – Penyakit Tidak Menular / PTM

1 Kanker Serviks

2 Kanker, Stroke, Penyakit Jantung, Infark

3 Penyakit degeneratif (Hemofilia, Leukemia, Thalasemia)

4 Diabetes Mellitus tipe 1 dan Tipe 2

5 Penyakit Ginjal Kronik (CKD)

6 Transplantasi organ (ginjal, hati, kornea mata)

Nama-nama pemeriksaan deteksi dini penyakit non infeksi


Fungsi posbindu PTM untuk mengontrol populasi hipertensi, DM, rematik, kolesterol

13. Epidemiologii

1 Interaksi Host Agent Environment

2 Angka kematian kasar, fertility rate, AKI, angka kelahiran, pertambahan penduduk

3 Nilai Mean/Rerata, Median, Range, Standar Deviasi, Nilai Hitung

4 Insidens Rate dan Prevalens Rate

5 Pengertian Masa Inkubasi

6 Teori teori sehat dan definisi sehat

7 Populasi dan demografi (Transisi demografi), Pola demografi, unsur demografi, dependnency ratio

8. iSTILAH Kependudukan / demografi dan statistik / biostatistik

14. Isu Nasional Kesehatan dan Update Kegiatan Kesehatan Indonesia

Saat ini sedang ramai isu dan kegiatan Kesehatan yang mengemuka di masyarakat dan pemerintah di
antaranya

Vaksin palsu
Penelantaran pasien miskin oleh rumah sakit

Imunisasi MR

GERMAS dan GENTAS

BPJS Kesehatan : Kenaikan Iuran, Denda

Peredaran OBat Keras dan FUngsi Apotek, penyalahgunaan obat (PCC, Psikotropika)

Posbindu PTM – Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular

Donor organ ginjal, mata dan hati

Nawacita Presiden RI yang terkait dengan Kesehatan

Bonus Demografi

Anda mungkin juga menyukai