CHARACTERS
SETTING
[Ruang Rawat Inap: taman dan kamar pasien]
TIME
SCENES
(Taman)
ACT I
ACT I
SCENE 1
[perawat mendatangi pasien dengan RBD untuk memulai tindakan SP1 yang sudah
dipersiapkan saat pra-interaksi, perawat kemudian berkenalan dengan pasein,
memvalidasi perasaan pasien dan melakukan kontrak waktu serta tempat sebelum
melakukan fase kerja. Lalu Perawat memulai tindakan, setelah itu pada fase terminasi
perawat mengevaluasi pencapaian pasien, membuat kontrak ulang untuk pertemuan
selanjutnya.]
PERAWAT
Assalamualaikum mba , kenalkan nama saya Perawat (… )saya senang
di panggil (….), saya perawat yg bertugas di ruang( … ) ini, saya dinas
dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang. Nama mba lengkapnya siapa dan
senang dipanggil apa?
PASIEN
(pandangan kosong, menjawab dengan pelan)
PERAWAT
bagaimana perasaan mbaa (….) hari ini?
PASIEN
(tampak gelisah, ragu-ragu)
PERAWAT
(sambil memegang tangan pasien?)
bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yg dirasakan mba
(….) selama ini, dimana dan berapa lama kita mau ngobrol-ngobrol
mbak?
PASIEN
(memandang dengan harap)
PERAWAT
Tadi mba kan sudah cerita ya perasaannya ingin mati, Nah diceritakan
lebih lanjut lagi mb perasaanya bagaimana?
PASIEN
PERAWAT
(perawat menemukan Bross/ peniti, bolpoint, gelas kaca)
Maaf mba ini saya bantu simpankan boleh? Saya titipkan di ruang
perawat. Karena ini termasuk benda-benda yang bisa membahayakan
mba. Nah Nanti misal mau pakai gelas disana ada gelas plastik, kalau
bross jilbabnya kan jilabab instan jadi tidak perlu pakai, kalau bolpoint
nanti bisa pinjam perawatnya tapi dengan pengawasan ya mba (…).
PERAWAT
baiklah, kalau begitu.,saya mau memberitahu 4 cara untuk
mengurangi kalau perasaan ingin mati itu muncul ..
Mari kita latihan untuk cara yang pertama dulu ya, yang pertama yaitu
Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien. Jadi
Ketika rasa ingin mati muncul sebaiknya mbak menjauhkan benda-
benda yang berbahaya. Nah,Bisa disebutkan mbak (…) benda-benda
yang berbahaya itu apa saja contohnya? Selain yang kita temukan di
kamar mba (…)
PASIEN
(memandang dengan harap)
iyaa mba.. jadi benda-benda yang berbahaya seperti pisau, silet, sama
baygon, gelas kaca juga yaa sus.
PERAWAT
nah benda-benda berbahaya tadi sudah benar yaa disebutkan oleh
mba(…)
PASIEN
iya sus..
SCENE 3
[perawat dan pasien berjalan ke tempat duduk kembali]
PERAWAT
nah, bagaimana sekarang perasaan mba (….) setelah ngobrol-ngobrol
dengan saya?
PASIEN
iyaa sus saya lebih lega, dan rasa ingin mati jadi berkurang..
PERAWAT
oke , jadi apa yg dapat kita simpulkan tadi dari ngobrol2 kita mba..
PASIEN
tadi kita ngobrol tentang rasa ingin mati sus.
Terus tadi saya sudah latihan cara yang pertama yaitu Mengidentifikasi
benda-benda yang dapat membahayakan pasien.
PERAWAT
iyaa betul sekali, wahh mba (….) sudah tau yaa caranya sekarang, jadi
cara yang pertama ini kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan yaa..
kalau mba (…) melaksanakan rutin dicentang huruf M ( Melakukan)
dalam jadwal kegiatan tapi jika tidak melaksanakan rutin atau lupa
dicentang huruf T (Tidak melakukan) dalam jadwal kegiatan. Terus
misal melakukan dengan bantuan perawat atau diingatkan bisa
dicentang B (Bantuan).
PASIEN
iyaa sus, saya mau rutin melakukan caranya.
PERAWAT
jadi besok bisakah kita ngobrol-ngobrol lagi, besok kita latian cara
yang kedua, enaknya dimana, jam berapa dan berapa lama mbaa?
PASIEN
boleh sus, besok disini lagi ajah, jam 10.00 WIB, 05 menit lg yaa
mba..
PERAWAT
oke baiklah mba, jadi besok kita ketemu lagi disini yaa, jam 10.00
WIB, kita ngobrol sekitar 5 menit
PASIEN
iyaa mba,
PERAWAT
terimakasih mba (…) , sampai bertemu lagi besok..
PASIEN
sama-sama sus..