Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PROSES INTERAKSI

STASE KEPERAWATAN JIWA

RSJD DR. RM. SOEDJAWARWADI

Disusun Oleh

Sudra Basmi Angkara

20164030019

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2017
ANALISIS PROSES INTERAKSI

Nama pasien : Tn. S

Fase/Pertemuan : Fase Implementasi

Deskripsi Kondisi pasien : Pasien dibawa ke RSJ karena punya riwayat perilaku kekerasan

yaitu bertengkar dengan ayahnya.

Lingkungan : Ruang makan RSJ Dr RM Soedjarwadi Klaten

Diagnosis : Risiko Perilaku Kekerasan

Tindakan Keperawatan : Mengajarkan pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan tarik

nafas dalam dan memukul bantal (SP 1).

Tujuan : Mengajarkan pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan

menarik nafas dalam dan memukul bantal dapat mengarahkan

pasien dalam mengontrol perilaku kekerasannya ke hal yang lebih

positif dan tidak menciderai dirinya sendiri maupun orang lain.

VERBAL DAN VERBAL DAN ANALISIS KOMENTAR


NONVERBAL NONVERBAL PERAWAT SUPERVISOR
PERAWAT PASIEN (Justifikasi dan
Rasional)

Waalaikum salam,
Assalamualaikum Tn. Menyapa pasien
baik. Terima kasih.
S, bagaimana kabarnya sambil tersenyum
(menjabat tangan
hari ini ? merupakan hal yang
sambil tersenyum penting dalam
Silahkan duduk.
kemudian duduk di membuat suasana
(tersenyum sambil kursi). menjadi akrab dan
menjabat tangan
membuat pasien
pasien dan
mempersilahkan pasien merasa nyaman.
duduk di kursi)

Sesuai janji kita Ya mas (sambil Saya sedang mencoba .


kemarin, saya disini sedikit menundukkan untuk meminta
akan mengajarkan Tn. kepala tanda setuju) persetujuan pasien
S cara untuk kembali apakah dia
mengontrol emosi. bersedia atau tidak
Kurang lebih waktunya untuk dilakukannya
5 sampai 10 menit intervensi untuk
disini. Apakah Tn. S melancarkan kegiatan.
bersedia ?
(sambil menatap pasien
dan mengamati
ekspresi pasien)

Baik Tn. S, sebelum Ya mas. Paham Saya mencoba


saya mengajarkan cara (sambil menjelaskan kepada
untuk mengontrol mengangguk). pasien apa manfaat
emosi, terlebih dahulu yang akan dia
saya akan dapatkan setelah
menjelasakan manfaat intervensi.
dari mengontrol emosi.
Salah satu manfaat dari
mengontrol emosi
adalah dapat
menyalurkan emosi Tn.
S ke hal yang lebih
positif supaya tidak
mencederai diri sendiri
maupun orang lain.
Apakah Tn. S paham ?
(mempertahankan
kontak mata)
Ada beberapa cara Ya mas. Saya menjelaskan .
yang dapat dilakukan (sambil kepada pasien
dalam mengontrol mengangguk) beberapa cara
emosi diantaranya: mengontrol perilaku
tarik nafas dalam, kekerasan kemudian
memukul bantal atau meminta persetujuan
kasur, mengkonsumsi pasien untuk
obat secara teratur, dilaksanakannya
bercakap-cakap dengan intervensi tarik nafas
orang lain dan kegiatan dalam dan memukul
spiritual. Nah, disini bantal (SP 1) karena
saya akan mengajarkan sebelumnya pasien
pada Tn. S cara belum pernah
mengontrol emosi diajarkan cara
dengan tarik nafas mengontrol perilaku
dalam dan memukul kekerasan oleh
bantal. Setuju Tn. S ? perawat yang ada di
(memperhatikan respon bangsal.
pasien)
Sebelum saya Tidak mas, saya Menurut saya,
mengajarkan cara tidak pernah tiba-tiba sebelum mengajarkan
mengontrol perilaku emosi. Terkadang pasien mengontrol
kekerasan, saya ingin saya emosi kalau ada perilaku
tahu hal apa saja yang orang yang membuat kekerasannya, terlebih
membuat Tn. S ingin saya marah saja. dahulu kita harus tahu
melakukan perilaku (sedikit mengerutkan apa saja hal yang
kekerasan atau emosi? alisnya menandakan menyebabkan pasien
Apakah tiba-tiba emosi apa yang melakukan perilaku
atau ketika ada sesuatu disampaikan kekerasan ataupun
yang membuat emosi perawat ada yang menjadi emosi.
saja Tn. S menjadi tidak sesuai)
emosi ?
(menggunakan kontak
mata langsung ke
pasien)
Kemudian apa saja Ya mas. Hanya Saya sedang
tanda dan gejala ketika kadang-kadang saja mengindentifikasi
Tn. S ingin melakukan tapi tanda dan gejala
perilaku kekerasan ? (dengan sedikit perilaku kekerasan
Apakah dada Tn. S mengangguk) pasien.
berdebar kencang atau
seperti apa ?
(memegang dada
bagian kiri,
mengisyaratkan lokasi
jantung)
Terus ketika Tn. S Tidak ada mas. Saya ingin melihat
melakukan perilaku Hanya sekedar sejauh mana tindakan
kekerasan atau emosi, marah saja. Tidak pasien ketika
apa yang biasanya sampai memukul melakukan perilaku
dilakukan ? (kontak mata pasien kekerasan.
Apakah membanting tertuju ke tempat
benda, memukul orang lain dan tidak focus
atau seperti apa ? ke perawat)
(mencoba
mempertahankan
kontak mata ke pasien)
Terus ketika emosi, apa Tidak ada mas. Saya mencoba
saja akibat yang biasa Soalnya saya marah mengidentifikasi
ditimbulkan ? hanya dengan kata- akibat yang timbul
Apakah barang-barang kata, tidak sampai apabila pasien
di sekitar Tn. S menjadi memukul atau melakukan perilaku
rusak atau ada yang merusak (sambil kekerasan.
terluka ? menggelengkan
(sambil mencoba kepala)
membuat pasien focus
ke perawat)
Oh begitu. Baiklah Ya bisa (sambil Tarik nafas dalam
disini saya akan melakukan tarik dalam membantu
mengajarkan cara nafas dalam dengan meningkatkan oksigen
mengntrol emosi atau mengembangkan ke otak yang dapat
perilaku kekerasan Tn. dada) membantu
S apabila suatu saat merilekskan pikiran
perasaan itu muncul. dan membuat pasien
Jadi cara yang pertama menjadi lebih tenang.
yaitu dengan menarik
nafas dalam. Tarik
nafas dari hidung
selama 5 detik
kemudian dihembuskan
secara perlahan melalui
mulut. Bisa coba
dilakukan ?
(sambil mempraktikkan
tarik nafas dalam)
Bagus sekali Tn. S bisa Tidak usah mas. Melatih memukul
melakukannya. (pasien menolak bantal atau kasur
Kemudian cara yang sambil ketika perilaku
berikutnya adalah menggelengkan kekerasan muncul
memukul bantal. Jadi kepala) adalah salah satu cara
ketika Tn. S ingin membantu pasien
melakukan kekerasan mengekspresikan
dan kebetulan berada di emosinya ke hal yang
dalam rumah, Tn. S lebih positif dan tidak
bisa memukul bantal menyakiti diri ataupun
atau kasur untuk orang lain.
mengekspresikannya
suapaya tidak melukai
diri sendiri ataupun
orang lain. Silahkan
dicoba Tn. S.
(mengambil bantal
yang sudah
dipersiapkan
sebelumnya kemudian
dipraktikkan memukul
bantal ke pasien.)
Kenapa tidak mau Tn. Tidak apa-apa mas. Saya sedikit kaget
S? Tarik nafas saja ketika pasien menolak
(sambil menatap pasien (sambil untuk diajarkan
langsung) menggelengkan memkul bantal.
kepala)
Baiklah kalau Tn. S Senang mas. Terima Saya mengakhiri
tidak mau. Mungkin itu kasih (sambil kegiatan karena
saja yang dapat saya tersenyum) sepertinya pasien
ajarkan saat ini. sudah mulai tidak
Bagaimana focus dan terlilaht
perasaannya ? ingin istirahat.
(sambil terenyum)
Bagus sekali atas Baik mas. Saya memberikan
kerjasamanya selama (sambil tersenyum feedback positif
saya mengajarkan cara dan meninggalkan kepada pasien atas
mengontrol perilaku ruangan) kerjasama pasien
kekerasan. Silahkan selama intervensi.
kalau ingin istirahat
(sambil
mempersilahkan pasien
kembali ke kamar)

Anda mungkin juga menyukai