Anda di halaman 1dari 20

“Konsep Terapi Forgiveness Beserta

Sudut Pandang yang Digunakan”


Model-model Intervensi
Kelompok 6

Else Lady Angelin Eugrani Lilian Sareba


4520091070 4520091072
Terapi Forgiveness

Konsep terapi forgiveness atau terapi


memaafkan merupakan salah satu upaya
yang digunakan untuk membantu
mengatasi kemarahan, dendam, rasa sakit
yang dirasakan seseorang terhadap orang
lain yang telah menyebabkan perasaan
tersebut muncul dalam dirinya.
Pandangan Para Ahli

● Menurut McCullough, Worthington &


Rachal (1997) forgiveness merupakan
serangkaian perubahan motivasi seseorang
untuk menurunkan motivasi membalas
dendam, motivasi untuk menjauhkan diri
atau menghindari orang yang menyakiti
serta meningkatnya motivasi untuk berbuat
baik dan berdamai pada orang yang sudah
melakukan tindakan yang menyakitkan.
● Rye dan Pargament (dalam Wade &
Worthington 2005) mendefinisikan
forgiveness sebagai tindakan untuk
mengatasi perasaan negatif, kognisi
negatif, dan perilaku negatif saat terjadi
ketidakadilan pada dirinya, mungkin juga
melibarkan respon positif pada orang yang
menyakiti.
● Menurut Enright and Fitzgibbons’s (2000)
memaafkan memilki empat fase atau
tahapan yaitu : Fase pembukaan
(uncovering), Fase pengambilan
keputusan, Fase tindakan dan Fase hasil
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Forgiveness

Karakteristik
Variabel Sosial 1 Peristiwa yang
Kognitif Menyakitkan

4 2

Faktor Kualitas Hubungan


Kepribadian
3 Interpersonal
Variabel Sosial Kognitif

Perilaku memaafkan dipengaruhi oleh


penilaian korban terhadap pelaku,
penilaian korban terhadap kejadian,
keparahan kejadian, dan keinginan
untuk menjauhi pelaku.
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, and includes icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik
Karakteristik Peristiwa
yang Menyakitkan

Individu akan lebih sulit memaafkan


kejadian-kejadian yang dianggap
penting dan bermakna dalam
hidupnya. Misalnya, seseorang akan
sulit memaafkan perselingkuhan yang
dilakukan suaminya dibandingkan
memaafkan perilaku orang lain yang
menyelip antrian.
Kualitas Hubungan Interpersonal
Faktor lainnya yang mempengaruhi perilaku
memaafkan adalah kedekatan atau hubungan
antara orang yang disakiti dengan pelaku.
Penelitian membuktikan bahwa pasangan
cenderung akan memaafkan perilaku
pasangannya apabila terciptanya kepuasan
dalam perkawinan, kedekatan antara satu sama
lainnya dan adanya komitmen yang kuat (Roloff
& Janiszewski, dalam McCullogh, Pargament &
Thoresen, 2000).
Faktor kepribadian
Worthington dan Wade (dalam Munthe 2013) mengutip
faktor-faktor yang mempengaruhi forgiveness yaitu :
● Kecerdasan emosi
● Respon pelaku
● Munculnya empati
● Kualitas hubungan
● Rumination (merenung dan mengingat)
● Komitmen agama
● Faktor personal
Dampak Terapi Forgiveness

Forgiveness therapy (terapi memaafkan) merupakan

sebuah intervensi yang dapat membantu seseorang

untuk tidak membalas dendam dan meredakan

dorongan untuk memelihara kebencian terhadap pihak

yang menyakiti serta menurunkan dorongan untuk

konsiliasi hubungan dengan pihak yang menyakiti.


Dampak Terapi Forgiveness

Forgiveness dapat menjadi metode


koping yang memungkinkan
seseorang mengalihkan perhatiannya
dari pengalaman hidup yang tidak
menyenangkan dan membawa
Koping
seseorang tumbuh, berkembang dan
Metode hidup bermakna serta berkualitas
(Krause & Ellison, 2003).
Teknik Terapi Forgiveness

Gita Putri (2022) mengemukakan bahwa


forgiveness teraphy dikembangkan dari teknik
Gestalt, dan saat ini terdapat berbagai variasi,
mulai dari forgiveness therapy secara personal,
ataupun secara umum, juga klien
melakukannya secara teatrikal dan bersuara
jelas, atau cukup dalam hati, semuanya dapat
dipergunakan sesuai dengan kebutuhan
Berikut kutipan dari Dian Wisnuwardhani (2018)
mengenai empat elemen yang harus dilakukan saat
memaafkan, antara lain :

Ekspresikan
Bangun kembali
perasaan atau emosi
rasa aman

Pahami penyebab Mulai lembaran


baru
Selain itu Dwi Aris (2017:105) mengemukakan bahwa ada beberapa hal
yang perlu disampaikan kepada klien mengenai terapi ini :

● Memaafkan adalah untuk kebaikan diri kita sendiri


● Memaafkan bukan berarti melupakan peristiwa
tersebut
● Memaafkan seseorang tidak perlu disampaikan
secara langsung terhadap orang tersebut
● Memaafkan bukan berarti menyukai orang yang
berbuat salah
● Memaafkan bukan berarti mengijinkan peristiwa
serupa untuk terulang kembali
Berikut tata cara melakukan forgiveness therapy secara mandiri
menurut dr. Aisha Dahlan CHt. :

1. Mencari ruang yang nyaman dan minim gangguan


2. Mengambil posisi duduk yang santai dan nyaman
3. Berdoa terlebih dahulu sesuai keyakinan agar terapi
yang hendak dilakukan sekiranya dapat berhasil
4. Duduk dengan santai dan pejamkan mata anda,
niatkan untuk melakukan terapi ini dengan penuh
kesadaran demi hidup yang lebih baik.
5. Tarik nafas yang dalam melalui hidung secara
perlahan, keluarkan perlahan melalui mulut.
6. Lakukan pernafasan tadi sambil mengatakan pada
diri anda “rileks”, lakukan sebanyak 10 hitungan
atau sampai anda benar-benar merasa rileks
7. Ketika anda sudah rileks, sekarang bayangkan, rasakan,
dengarkan seolah-olah anda memanggil diri anda sendiri
untuk datang ke hadapan anda.
8. Setelah hadir bilang pada diri anda, “wahai diriku,
terimakasih atas segala pengorbanan dan usahamu
selama ini. Apapun kesalahan yang pernah kamu lakukan
sudah saya maafkan. Mari berkembang lebih baik lagi.
Saya menyayangi mu”. Bayangkan ia kemudian
tersenyum, lalu anda peluk dia. Lalu izinkan dia untuk
kembali pergi.
9. Atur kembali nafas anda 3x terikan dan hembuskan
nafas yang dalam. Kemudian masuk ke list orang
pertama.
10. Sama seperti tadi, bayangkan, rasakan, dengarkan, dan coba
hadirkan ia seolah-olah ada dihadapan Anda. Katakan padanya
“A (nama orang tersebut), maafkan saya. Apapun kesalahanmu,
itu sudah terjadi, yang bisa kita lakukan hanya perbaiki. saya
telah memaafkan semuanya”. Bayangkan orang tersebut
tersenyum, mengangguk lalu pergi. Coret list orang pertama tadi
dari kertas daftar Anda, kemudian ukur skala intensitas emosi
Anda dari skala 0-10. Bandingkan dengan intensitas sebelum
Anda melakukan ini.
11. Ulangi langkah tersebut hingga semua orang di daftar anda
sudah anda coret.
12. Tutup sesinya dengan rasa dan ucapan syukur.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai