Anda di halaman 1dari 2

ENDANG SUNARDIYANSYAH

13715003

Bahan umum atau bahan utama keramik adalah tanah liat (clay), yaitu deposit
partikel terhalus akibat proses pelapukan batuan-batuan tertentu. Komposisi utamanya
adalah aluminia, silikat, kaolin (A 1203'2Si022H20), yang berasal dari batuan felspatik
(felspar yang secara alami dihancurkan oleh keasaman tanah). Macam atau jenis tanah
liat tergantung pada (a) kondisi di mana tanah liat terdeposit, dan (b) perilaku
kandungan-kandungan yang membentuk tanah liat itu sendiri.

Berdasarkan di mana terdepositnya, tanah liat bisa dibedakan menjadi tanah-


liat primer (primary clays, residual clays) dan tanah-liat sekunder (secondary clays,
lacustrine clays). Dimaksud dengan tanah-liat primer adalah tanah Iiat yang terdeposit
ditempat bebatuan induknya, oleh karena itu, untuk bisa memperolehnya biasanya
dengan cara ditambang (mining). Tanah liat primer mengandung banyak impurities
batuan induknya (misalnya felspar, mika, kuarsa yang batuan induknya adalah granit),
sifatnya tidak plastis (tidak lentur). Contoh tanah-liat primer yang dipakai untuk
keramik adalah kaolin (china-clay), yang berciri umum wama putih atau kuning pucat
(karena sedikitnya kandungan impurities), dan mempunyai titik leleh yang tinggi tanpa
perlu diberi tambahan.fiuxes.

Tanah liat sekunder adalah tanah-liat yang terdepositnya jauh dari bebatuan
induknya, biasanya pada daerah-daerah berair seperti sungai dan danau, biasanya sudah
banyak tercampur dengan partikel mineral lain seperti lime, magnesia, alkali, atau
oksida besi, oleh karena itu, sifatnya plastis (lentur, mudah dibentuk). Kisaran umum
yang berpartikel kasar bisanya disebut boulder-clays, dan jenis inilah yang sering
dipakai pada jenis-jenis tembikar primitif. Ada beberapa jenis tanah liat sekunder,
antara lain : Ball-clays, Red-clays (earthenware-clays, canes) atau tanah liat merah,
Calcerous-clay (marl) atau tanah liat kapur, Sandy-clays (siliceous-clay).
ENDANG SUNARDIYANSYAH

13715003

berciri wama putih atau kebiruan bila belum dibakar dan kelabu atau putih
kusam bila dibakar, bebas unsur besi, lebih plastis dibandingkan kaolin, daya kerut
tinggi (lebih dari 20%). Red-clays, (earthenware-clays, canes) atau tanah liat merah,
berciri mengandung banyak oksida besi. Komposisi sangat bervariasi, sangat plastis,
titik leleh (melting point) rendah, titik matang (maturing point) antara 1000° sampai
1200° C, dan wama kuning sampai merah tua bila dibakar.

Anda mungkin juga menyukai