"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (QS. Ali
'Imran 3: Ayat 191)
•dalam penciptaan langit dan bumi ada tanda" kekuasaan Allah bagi seorang hamba yg mau
mencermatinya , dg cara mentafakkuri atau memikirkan ayat" kauniyah Nya
•karakteristik / ciri" org yg berfikir ttg tanda" kekuasaan Allah adalah : org yg senantiasa berdzikir kpd
Allah dg berbagai keadaannya , org yg selalu menghambahkan diri pada Allah.
fa bimaa rohmatim minallohi linta lahum, walau kunta fazhzhon gholiizhol-qolbi lanfadhdhuu min
haulika fa'fu 'an-hum wastaghfir lahum wa syaawir-hum fil-amr, fa izaa 'azamta fa tawakkal 'alalloh,
innalloha yuhibbul-mutawakkiliin
"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya
kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu
maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 159)
wa iz qoola luqmaanu libnihii wa huwa ya'izhuhuu yaa bunayya laa tusyrik billaah, innasy-syirka
lazhulmun 'azhiim
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, Wahai
anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-
benar kezaliman yang besar."
ي ايلخم ا
صييلر ك ۗ االخ ن صييخناَ ا ي ال ينوسخن باخوا لاخديياه ۚ خحخملخيتهل الضَمهه خويهمناَ خعولىِ خويهتن نوفا و
صللهه فايي خعاَ خمييان اخان ايشلكير لايي خوالـَخوا لاخديي خ خوخو ن
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua
tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." (QS.
Luqman 31: Ayat 14)
صولوةخ
س لحيسمناَ نواخقاييلموا ال ن ق بخناييي اايسخراَاءييخل خل تخيعبللديوخن اانل و ا
اخ خواباَ يلخوا لاخدييان اايحخساَ مناَ نواذىِ ايلقليروبىِ خوا يليخوتومىِ خوا يلخموساکييان خوقليولليوا اللنناَ ا خواا يذ اخخخيذخناَ امييخثاَ خ
ضيوخنخووا لتوا النزوکوةخ ۗ ثلنم تخخولنييتليم اانل قخلاييمل لمينلکيم خواخ ينـَتليم ضَميعار ل
wa iz akhoznaa miisaaqo baniii isrooo`iila laa ta'buduuna illalloha wa bil-waalidaini ihsaanaw wa zil-
qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiini wa quuluu lin-naasi husnaw wa aqiimush-sholaata wa aatuz-
zakaah, summa tawallaitum illaa qoliilam mingkum wa antum mu'ridhuun
"Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari Bani Israil, Janganlah kamu menyembah selain Allah dan
berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan
bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Tetapi
kemudian kamu berpaling (mengingkari) kecuali sebagian kecil dari kamu dan kamu (masih menjadi)
pembangkang." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 83)
•menunaikan zakat.
a. Tetap melangkah dijalan Allah SWT. meskipun tidak ada balasan duniawi
c. Setiap kali melangkah selalu menyesuaikan tentang Ridha tidaknya Allah SWT.
بايسام و ا
اا النريحومان النراحييام
اخيلخقاَارخع ۙةل
1.al-qāri'ah
Hari Kiamat,
ۚ خماَ ايلخقاَارخعةل
2.mal-qāri'ah
ك خماَ ايلخقاَارخعةل
ۗ خوخماَ اخيدورىٰ خ
ش ايلخميبثليو ۙ ا
ث س خكاَيلفخخرا ا
يخيوخم يخلكيولن النناَ ل
ت خمخواازينل هۙه
فخاَ خنماَ خمين ثخقللخ ي
ضيخۗتة
فخهلخو فايي اعييخشتة نرا ا
ت خمخواازيينل هۙه
خواخنماَ خمين خخفن ي
8.wa ammā man khaffat mawāzīnuh
ك خماَ اهيخۗيه
خوخماَ اخيدورىٰ خ
خناَمر خحاَاميخةم
11.nārun ḥāmiyah
• apabila bumi digoncangkan sedahsyat dahsyatnya, apabila terjadi hari kiamat, maka jadilah dia debu
yang berterbangan
20. Deskripsi tentang periodesasi hari akhir, pengertian salah satu periodesasi hari akhir
2. Yaumul hasyr : dibangkitkan ke padang mahsyar dan Allah akan menghisab atau memperhitungkan
amal baik dan buruk di dunia
5. Ash shirat : jembatan siratal mustaqim yang membentang antara surga dan neraka
6. Yaumul Fashl : hari kuputusan dimana Allah akan menetapkan yg mana org yg akan beruntung dan
orang yang celaka
7. Yaumul Jaza' : penentuan masuk surga atau neraka semua tergantung amal perbuatannya didunia
• dibangkitkan nya seluruh makhluk dari alam kubur setelah hari kiamat.
4. Sering terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan tanah longsor dan lain sebagainya.
7. Manusia mewarnai rambut di kepalanya dengan warna hitam supaya kelihatan muda
• Kiamat kubra
1. Asap
2. Munculnya Dajjal
3. Binatang besar
Iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya dan yakin sepenuh hati bahwa Allah SWT mempunyai
kehendak, ketetapan, keputusan atas semua makhluk-Nya termasuk segala sesuatu yang meliputi semua
kejadian yang menimpa makhluk.
1. Memiliki kesadaran yang tinggi dalam menyadari dan menerima kenyataan hidup.
2. Menerima segala sesuatu situasi dengan penuh kesabaran.
=> 1. Takdir muallaq, yaitu takdir atau ketantuan ALLAh yang melibatkan peran manusia didalamnya
melalui ikhtiar dan usaha yang dilakukan hambanya untuk mencapai tujuannya.
4. Kekuatan yang diperoleh karena rajin berlatiha beladiri dan latihan fisik
5. Banyaknya teman karena sifat kita yang ramah dan baik kepada semua orang
2. Takdir mubram, yaitu takdir atau ketentuan ALLAh yang mutlak dan tidak bisa dielakkan akan terjadi
pada manusia dimana manusia tidak memiliki kuasa untuk merubah takdir mubram dari ALLAH.
Contoh takdir mubram :
3. gempa , tsunami
6. Kiamat
9. Gravitasi bumi
27. contoh org yang sudah memahami hikmah beriman pada qada dan qadar
Qada berarti:
Qadar berarti:
Mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya (Qur’an Surat. Fussilat ayat 10)
Perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk batasan tertentu
(Qur’an Surat Al- Qomar ayat 49)
Selalu bersabar.
Mengisi kehidupan dengan berbuat baik dan selalu positif untuk mencapai kebahagiaan di akhirat kelak
28. alasan berprilaku yg mencrrminkan iman pada qada dan qadar
2. Mendidik diri untuk ikhlas menerima kenyataan hidup dengan hati sabar dan tabah.
4. Berusaha untuk dapat mengendalikan diri (tidak bersikap sombong) saat berhasil usahanya.
Karena sadar bahwa keberhasilan usahanya tidak terlepas dari kehendak Allah swt.
5. Melatih diri untuk sabar dan tabah apabila usahanya belum berhasil seperti yang diharapkan.
6. Senantiasa berprasangka baik kepada Allah swt ketika menghadapi kesulitan hidup.
7. Selalu meyakini bahwa semua yang dialami manusia (baik menyenangkan maupun menyusahkan)
adalah ujian dari Allah swt.
8. Yakin bahwa di balik suatu peristiwa yang kurang menyenangkan pasti ada hikmahnya (bagi orang
yang mampu mengambil hikmahnya)
Iddah (Arab: " ;عدةwaktu menunggu") di dalam agama Islam adalah sebuah masa di mana seorang
perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya, baik diceraikan karena suaminya mati atau karena
dicerai ketika suaminya hidup, untuk menunggu dan menahan diri dari menikahi laki-laki lain.
1. Jika talak jatuh pada wanita yang sedang hamil, maka masa iddahnya adalah hingga si anak lahir. Hal
ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Ath-Thalaq ayat 4. Jika setelah melahirkan ingin langsung
menikah lagi agar menghindari fitnah, diperbolehkan.
2. Jika talak jatuh pada wanita yang sudah mengalami menopause, maka masa iddahnya adalah selama 3
bulan, seperti yang telah dijelaskan dalam Surat Ath-Thalaq ayat 4. Hal ini berlaku juga untuk wanita
yang masih dalam masa subur namun tidak sedang haid saat talaq jatuh.
3. Jika talah jatuh pada saat seorang wanita mengalami haid, maka masa iddahnya selesai setelah 3 kali
quru’ atau 3 kali masa haid.
Tiga ketentuan di atas berbeda dengan masa iddah seorang wanita yang suaminya meninggal dunia,
yakni 4 bulan 10 hari. Jika dalam keadaan hamil, maka masa iddahnya adalah yang terlama antara masa
kehamilan dan 4 bulan 10 hari,
Rujuk adalah bersatunya kembali seorang suami kepada istri yang telah dicerai sebelum habis masa
menunggu (iddah)
Pertama, istri tidak sampai ditalak tiga. Jika isti ditalak sampai tiga, maka dia tidak boleh dirujuk.
Kedua, istri ditalak setelah suami pernah melakukan hubungan badan dengannya. Jika suami belum
pernah melakukan hubungan badan dengan istrinya kemudian istrinya ditalak, maka suami tidak boleh
rujuk dengannya.
Ketiga, talak tidak disertai dengan membayar uang atau lainnya. Jika talak disertai dengan membayar
uang, maka suami tidak boleh rujuk dengan istrinya.
Keempat, rujuk dilakukan selama masa iddah. Jika masa iddah telah habis, maka suami tidak boleh
dengan istrinya.
-wali nikah
-saksi nikah
-ijab Qabul
- haram karena adanya tali pernikahan (seseorang yg masih ada ikatan tali pernikahan haram untuk
menikah lagi)
• Mahram (Arab: )محرمadalah semua orang yang haram untuk dinikahi selamanya karena sebab
keturunan, persusuan dan pernikahan dalam syariat Islam.[
- keturunan (nasab)
- pernikahan yg sah
- memerdekakan budak
- agama Islam (apabila tidak mempunya ahli waris nasab, nikah dan memerdekakan budak
- status budak. Orang yang berstatus budak, apa pun jenisnya, tidak bisa menerima harta warisan karena
bila seorang budak menerima warisan maka harta warisan yang ia terima itu menjadi milik tuannya,
padahal sang tuan adalah bukan siapa-siapanya (ajnabiy) orang yang meninggal yang diwarisi hartanya.
-membunuh. Orang yang membunuh tidak bisa mewarisi harta peninggalan dari orang yang dibunuhnya,
baik ia membunuhnya secara sengaja atau karena suatu kesalahan.Imam Abu Dawud meriwayatkan
sebuah hadits dari kakeknya Amr bin Syu’aib, bahwa Rasulullah bersabda: س لايلخقاَتاال خشييمء
لخيي خArtinya: “Tak ada
bagian apa pun (dalam warisan) bagi orang yang membunuh”.
- perbedaan agama antara Islam dan kufur. Orang yang beragama non-Islam tidak bisa mendapatkan
harta warisan dari keluarganya yang meninggal yang beragama Islam
Mempererat Persaudaraan
Dengan meratanya pembagian harta kepada ahli waris sesuai dengan hukum
syara, maka ahli waris satu sama lain semakin merasakan ikatan saudara
senasib. Teknis pembagian harta warisan dilakukan dengan musyawarah secara
kekeluargaan dan kasih sayang. Hal ini demi mempererat persaudaraan.
1. Anak perempuan
2. Cucu perempuan dari anak laki-laki
3. Ibu
4. Nenek / ibunya ibu
5. Nenek / ibunya bapak
6. Nenek / ibunya kakek
7. Saudari sekandung
8. Saudari sebapak
9. Saudari seibu
10. Isteri
11. Wanita yang memerdekakan budak
Semua keluarga wanita selain ahli waris sebelas ini, seperti bibi
dan seterusnya dinamakan “dzawil arham”, tidak mendapat harta
waris. Lihat Muhtashar Fiqhul Islam, hal. 776
Catatan.
1. Bila ahli waris laki-laki yang berjumlah lima belas di atas
masih hidup semua, maka yang berhak mendapatkan harta waris
hanya tiga saja, yaitu : Bapak, anak dan suami. Sedangkan yang
lainnya mahjub (terhalang) oleh tiga ini.
Bagian Ayah
1. Mendapat 1/6, bila si mayit memiliki anak laki atau cucu laki.
Misalnya si mati meninggalkan anak laki dan bapak, maka harta
dibagi menjadi 6, Ayah mendapat 1/6 dari 6 yaitu 1, sisanya untuk
anak.
2. Mendapat ashabah, bila tidak ada anak laki atau cucu laki.
Misalnya si mati meninggalkan ayah dan suami, maka suami
mendapat ½ dari peninggalan isterinya, bapak ashabah (sisa).
3. Mendapat 1/6 plus ashabah, bila hanya ada anak perempuan
atau cucu perempuan dari anak laki-laki. Misalnya si mati
meninggalkan ayah dan satu anak perempuan. Maka satu anak
perempuan mendapat ½, ayah mendapat 1/6 plus ashabah.
Bagian Kakek
1. Mendapat 1/6, bila ada anak laki-laki atau cucu laki-laki, dan
tidak ada bapak. Misalnya si mati meninggalkan anak laki-laki
dan kakek. Maka kakek mendapat 1/6, sisanya untuk anak laki-
laki.
2. Mendapat ashabah, bila tidak ada ahli waris selain dia
3. Mendapat ashabah setelah diambil ahli waris lain, bila tidak
ada anak laki, cucu laki dan bapak, dan tidak ada ahli waris
wanita. Misalnya si mati meninggalkan datuk dan suami. Maka
suami mendapatkan ½, lebihnya untuk datuk. Harta dibagi
menjadi 2, suami =1, datuk = 1
4. Kakek mendapat 1/6 dan ashabah, bila ada anak perempuan
atau cucu perempuan dari anak laki-laki. Misalnya si mati
meninggalkan kakek dan seorang anak perempuan. Maka anak
perempuan mendapat ½, kakek mendapat 1/6 ditambah ashabah
(sisa).
Bagian Suami
1. Mendapat ½, bila isteri tidak meninggalkan anak atau cucu
dari anak laki.
2. Mendapat ¼, bila isteri meninggalkan anak atau cucu.
Misalnya, isteri mati meninggalkan 1 laki-laki, 1 perempuan dan
suami. Maka suami mendapat ¼ dari harta, sisanya untuk 2 orang
anak, yaitu bagian laki-laki 2 kali bagian anak perempuan
Bagian Isteri
1. Mendapat ¼, bila tidak ada anak atau cucu
2. Mendapat 1/8, bila ada anak atau cucu
3. Bagian ¼ atau 1/8 dibagi rata, bila isteri lebih dari satu
Bagian Ibu
1. Mendapat 1/6, bila ada anak dan cucu
2. Mendapat 1/6, bila ada saudara atau saudari
3. Mendapat 1/3, bila hanya dia dan bapak
4. Mendapat 1/3 dari sisa setelah suami mengambil bagiannya,
jika bersama ibu dan ahli waris lain yaitu bapak dan suami. Maka
suami mendapat ½, ibu mendapat 1/3 dari sisa, bapak
mendapatkan ashabah (sisa)
5. Mendapat 1/3 setelah diambil bagian isteri, jika bersama ibu
ada ahli waris lain yaitu bapak dan isteri. Maka isteri mendapat
¼, ibu mendapat 1/3 dari sisa, bapak mendapatkan ashabah
(sisa).
Bagian Nenek
Nenek yang mendapat warisan ialah ibunya ibu, ibunya bapak,
ibunya kakek.
1. Tidak mendapat warisan, bila si mati meninggalkan ibu,
sebagaimana kakek tidak mendapatkan warisan bila ada ayah.
2. Mendapat 1/6, seorang diri atau lebih, bila tidak ada ibu. Lihat
Muhtashar Fiqhul Islami, hal. 780
Di dalam masjid, Rosulullah SAW membuat benteng moral berupa semangat jihad.Oleh
karena itu, pada awal dakwah dimana umat Islam belum banyak, mereka rela berkorban dan
meninggalkan kesenangan duniawi demi tegaknya Islam.Di masjid, umat diajarkan pokok
tauhid dan syariat Islam juga tempat bermusyawarah untuk menyelesaikan berbagai konflik
internal.
Umat Yahudi dan umat Islam bebas melakukan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
Umat Yahudi dan umat Islam harus saling bekerja sama dalam bidang keamanan.
Jika ada perselisihan yang dikhawatirkan menimbulkan perpecahan, solusinya
diserahkan kepada Allah SWT dan Rosul-Nya.
Orang Quraisy tidak boleh ditolong dan dilindungi.
Perjanjian ini tidak boleh dilanggar.
Perjanjian Hudaibiyah
Kondisi :
Sebanyak 950 tentara kafir Quraisy berhdapan dengan 314 tentara Islam
Hasil akhir :
Umat Islam memperoleh kemenangan mutlak dengan tewasnya 70 orang lainya, sementara
di pihak muslim hanya 14 yang tewas.
Perang Uhud
Waktu : Bulan Sya’ban tahun ketiga Hijriah
Lokasi : Bukit Uhud
Latar Belakang : Dendam kafir Quraisy dalam perang Badar.
Kondisi :
Sebanyak 3.000 tentara kafir quraisy berhadapan dengan 1.000 tentaraIslam ,namun di
tengah perjalanan sepertiga tentaranya membelot di bawah pimpinan Abdullah bin ubay.
Hasil akhir :
Awalnya umat Islam memperoleh kemenangan, tetapi karena pasukan pemanah tidak
memenuhi instruksi Rasulullah SAW, maka umat Islam menderita kekalahan dengan
gugurnya 70 syahid, diantaranya Hamzah R.A.