Anda di halaman 1dari 10

NASKAH DRAMA

BADAN WAKAF INDONESIA

KELOMPOK 2

LAILA WULANDARI sebagai Aminah (Janda/ Wakif)

LARAS NOPITA SARI sebagai (Kepala KUA)

MAR’ATUS SHOLEHA sebagai Aisyah dan Rofah ( Anak Janda dan orang ke 3)

RISKON WASI’AN sebagai Andi (Saksi)

RIZA MULYA SARI sebagai Nani (Ibu dari Nina)

SETIAWAN JAYA SAPUTRA sebagai Setiawan (Penerima wakaf/ Nadzir)

SHANIA DWI RISKY sebagai Nina (Sekretaris KUA)

YOGA FRANJAYA sebagai Budi (Saksi)

pada suatu hari di sebuah desa Sido Muncul, terdapat seorang janda kaya raya beserta
putrinya. Yang bernama Aminah dan anaknya bernama Aisyah.

Adegan ke 1

Pagi hari ketika sedang berlangsungnya sarapan pagi

(klunting-klunting, suara sendok yang sedang digunakan untuk menyuap nasi), kemudian
Aminah berkata:

Aminah : “ Ndok, kita kan punya tanah deket TPU , gimana kalo kita wakafin aja ndok?”

Aisyah: “ lah trus kalo diwakafin buat apa buk?”

Aminah: “ (berfikir sejenak), emm TPU itu kan hampir penuh ndok, jadi tanah itu
diwakafkan untuk memperluas TPU itu, dan dapat menjadi amalan jariyah ibu.”

Aisyah: “ kalo aisyah si setuju aja buk.”


Aminah: “ la trus daftar nya kemana ya ndok?”

Aisyah: “ aisyah kurang tahu buk, bukannya kalo mewakafkan itu langsung dikasihin ke
orang aja buk?

Aminah: “gini lo ndok, tapi tu ibu pengen yang resmi trus ada sertifikatnya gitu .”

Aisyah:” oh gitu, iya deng buk (teringat pada ketika mata pelajaran perwakafan) ,aisyah baru
inget kalo daftar di wakaf itu ke KUA, coba tanya ke Bu Nani, anaknya kan kerja di KUA bu.
Sapa tau bisa di kasih solusi.”

Aminah:” ya udah nanti ibu coba tanya”

Aisyah: “ iya buk”

Melanjutkan sarapan dan Aisyah pun segera bergegas berangkat sekolah.

Adegan ke 2

5 menitsetelahAisyahberangkat, Bu Aminah langsung bergegas pergi kerumah Bu Nani untuk


menanyakan persoalan wakaf.

Aminah :” Tok-tok –tok (mengetuk pintu), assalamu’alaikum”

Nani:” Kreeeekkk (suara pintu di buka), waalaikumussalam, eh bu Aminah ada apa ya buk?
Silahkan duduk buk.”

Aminah:” Gini bu saya mau tanya tentang wakaf , apa bener kalo daftar wakaf itu di KUA ,
bukannya kalo KUA itu cuma ngurus tentang nikah ?”

Nani: Tidak Bu, KUA juga bisa mengurus surat menyurat tentang Wakaf kok buk,?

Aminah;” Trus cara sama prosesnya gimana ya Bu?”

Nani:” Nanti kalau mau lebih jelas tak panggilkan anak Saya dulu, agar di beri arahan tentang
wakaf, kebetulan anak Saya kerja di KUA.”

Aminah:”Oh iya Bu”

setelah menunggu beberapa detik, tak lama kemdian nina datang bersama Bu Nani dari ruang
tengah menuju ruang tamu menemui Bu Aminah.
Nina:” eh Bu Aminah (sembari bersalaman dengan Bu Aminah)

Aminah:” eh Mb Nina,sekrang tambah cantik aja ya, udah dewasa juga”

Nina:” hehe iya bu (tersipu malu) , ada keperluan apa ya buk, kok nyariin saya?”

Aminah:” Jadi gini Mb Nina, saya ingin mewakafkan tanah yang deket TPU , tapi bingung
bagaimana proses dansyaratnya.”

Nina:” oh jadi gini bu, kalo ibu mau daftar wakaf, ibu bisa didaftarkan ke KUA (Kantor
Urusan Agama) daerah sini sini aja buk. (daerah sekitar rumah Bu Aminah), dan
persyaratannya:

Rukunwakaf harus terpenuhi yaitu yang :

Pertama - orang mewakafkan hartanya (wakif) , yang dimaksud ini yaitu Ibu Aminah sendiri
yang akan mewakfkan harta.

Kedua- harta yang diwakafkan (mauquf bih), jadi harta apa yang akan Ibu wakafkan
misalnya tanah, al-qur’an atau Benda lainnya.

Ketiga –tujuan wakaf (mauquf alaih), jadi tujuan Ibu mewakfkan itu untuk apa?

Keempat, -ikrar wakaf (sighat wakaf), jadi ini ikrar itu lebih keakad nya buk.

Jadi, setelah rukun itu terpenuhi, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi, seperti:

1. Ibu tidak mengharapkan imbalan dari wakaf tersebut.

2. Ibu sudah mempertimbangkan baik dan buruknya sebelum Ibu mewakafkan tanah Ibu.

3. Tanah itu benar-benar milik Ibu, yaitu dengan adanya sertifikat tanah Bu.”

Di sela si Nina menjelaskan syarat tentang cara mewakafkan tanah, tiba-tiba Ibu
menyuguhkan air minum, dan makanan ringan.

Nani:” Silahkan minum dulu Bu Aminah, biar hilang dahaganya, hehe” (sembari
menyuguhkan air)

Aminah:” iya Bu ,kok repot – repot segalak to”


Nani :” hehe repot apa to Bu hanya gini aja kok, tak tinggal kebelakang ya bu , Ibu Aminah
lanjut ngobrol sama Nina”

Aminah:” oh iya Bu, silahkan”

LalubuNanilangsungpergimeninggalkanruangtamumenujukedapur.Dan buAminahmemenum
air yang disuguhkan.

Aminah :” Trusapaajayanin, yang harusdibawake KUA itu?”

Nina:” Jadi, buAminahmembawa KTP (identitasdiri),


dandokumensahatastanahmaksudnyasertifikattanah.”

Aminah:” jadiituaja yang harussayabawaya?”

Nina:” iyabu, danibuharusmengajakduasaksilaki-


lakiuntukmenyaksikansaatibumelakukanakadwakaf (ikrarwakaf)

Aminah:” oh yaudahmb ,besoksayalangsungke KUA aja, untukmelakukanwakaf.”

Nina:”iyabu ,besokdatangajalangsungke KUA, nantiakanlangsung di proses”.

Aminah:” oh iyamb, makasihatasinformsinya, sayataklangsungizinpulang”

Nina:” iyabusama-sama, lhakokburu-buru to bu?

Aminah:” iyainimau main kerumah Pak Setiawan, “

Nina:” emangadaapadirumahpakSetiawanbu?

Aminah:” gini lo nin, wakaftanahpaksetiawan yang akansayaberikanbeliau, jdiakanlang sung


sayaberitahu agar paksetiawanikuthadirke KUA”

Nina:” oh, yabu, silahkan, hati-hati”

Aminah:” yaudahmbsayapulangdulu, salaminbuatibu”


(sambilmenyuguhkantanganuntukbersalaman)

Nina:” iyabuaminah”

Bu Aminahlangsungberdiridan di tuntunmenujupintukeluar.

Aminah:”Assalamu’alaikum”
Nina:” Wa’laikumussalambu”

Adeganke 3

Setelahpulangdarirumah Bu Nani,
buAminahmampirkerumahpakSetiawanuntukmemberitahukanbahwaiaakanmewakafkantanA
hnyakepadabeliau.Setibanyadi depanrumahpak,
danternyatapaksetiawansedangduduksantaisembariistirahatpulangdarikebun.

Aminah:” Assalamu’alaikum Pak Setiawan”

Pk. Setiawan:” Wa’alaikumussalam, adaapabuAminah?”

Aminah:” gini lo pak, sayainginmewakafkantanah yang deket TPU itu lo pak,


untukmemperluas TPU “

PK.Setiawan: “ owalah yang seprapathektarituyabu?”

Aminah: “ iyapak”

Pk.Setiawan: “ ohiyasiapbu, jadikapanpelaksanaanwakafnyapak?”

Aminah: “ besoksayaakanmelaksanakannyapak, jadibesokberangkatbarengajake KUA nya,


oh yapaksekaliantolongcarikan 2 orang laki-lakiuntukmenjadisaksisaatikrarnantipak.”

Pk. Setiawan: “ emmh (mengangguk-angguk) baikbu, nantisayaakancarikanorangnya . Kira”


jam brapakitapergike KUA bu?”

Aminah:” sekitar jam 10 ajayapak, sekaliansayasudahselesaibersih-bersihrumah.”

Pk. Setiawan: “ ohbaikbu, besoktaksiap” sebelum jam 10.”

Aminah:” iyapak, besoktakkesini, menghampiripaksetiawan,

Pk. Setiawan: “ iyabukAminah”

Aminah: “ yasudahsayataklangsungpulangpak.KeburusiAisyahpulangsekolah”

Pk. Setiawan: “ ohmonggobu”

Aminah:” Assalamu’alaikum “

Pk. Setiawan: “ Wa’alaikumussalam”


LalubuAminahmeninggalkanrumah Pak Setiawan.Menujukerumah.

Adeganke 4

Pagiharisekitarpukul 10.00 WIB, Bu Aminahbergegaspergike KUA, sebelumke KUA


bukAminahmenghampiriPkSetiawanserta 2 orang saksibernama Bp. Budi danBp . Andi.Dan
pergibersama-samamenuju KUA.Setibanya di KUA , bu Aminah bertanya kepada salah
seorang pegawai KUA , untuk menyakan Nina

Aminah:” permisi, mb mau tanya, mb Nina nya ada?”

Rofah :” oh , ada bu, sebentar saya panggilkan. (namun sebelum rofah melangkah, ternyata
Nina lewat) itu beliau bu, (sambil menunjuk Nina), bu Nina ada yang mencari ibu”

Nina: (berhenti dari langkahnya , dan posisi bu Aminah terlihat oleh Nina), iya, eh Aminah,
mari langsung keruangan saya, (sambil menuju rombongan bu Aminah, Nina berbicara
dengan rofah) ini ibu yang akan mewakafkan tanah yang saya ceritakan tadi lo fah.”

Rofah:” oh iya bu”

Nina: “Mari Bu , Pak ikut saya.”

Serentak ketiganya menjawab “iya mb”

Lalu Nina dan Rombongan Bu Aminah masuk ruangan Nina.

Nina; “silahkan duduk Bu, Pak”

Bu Aminah, Pak Budi, dan Pak Andi ; “iya mb”

Nina: “ Bagaimana bu, apakah berkasnya sudah dipersiapkan?”

Aminah :” sudah mb, (menyodorkan berkas)

Nina: (setelah mengecek), “ oke, setelah ini ibu Aminah bisa mengisi formulir ini terlebih
dahulu, dan Pak setiawan juga mengisi formulir ini. (menyodorkan berkas kepada keduanya)
Aminah: “ sudah mb”

Tak lama kemudian pak setiawan juga selesai mengisi formulir yang diberikan nina.

Pk. Setiawan :” sudah Nin” (menyodorkan lembar formulir kepada Nina)

Nina: “iya pak,”

Nina: “ sebentar ya bu, saya input data terlebih dahulu ke komputer “ (setelah beberapa
menit), mari Buk, pak kita keruangan Bu Laras, selaku Ketua KUA untuk menandatangi
surat perwakafan ini”

Aminah: “ iya mb, ini semua kerungan Bu Laras?”

Nina: “ iya bu, kan melaksanakan ikrar / Akadnya di hadapan beliau”

Aminah: “ Iya mb”

Nina: (tok-tok) “ permisi Bu Laras, Bu Aminah akan melaksanakan ikrar , sekaligus


penandatangan surat .... “

Laras: “oh silahkan”

Lalu nina berserta rombongan Bu Aminah masuk, menyerahkan berkas kepada Bu Laras dan
nina mepersiapkan tempat duduk.

Nina: “ silahkan duduk bu, pak”

Laras membaca sekilas berkas yang diberikan oleh Nina.

Laras : “ ini langsung dilaksanakan akadnya ya bu?”

Aminah: “ iya bu,”

Laras:” Jumlah tanah yang di wakafkan ¼ hektar?”

Aminah:” iya benar bu”

Laras : “ baiklah, silahkan bu langsung saja ucapkan ikrarnya “

Aminah: “ saya wakafkan tanah saya ke pada Bp Setiawan, agar dapat dimanfaatkan Sebagai
TPU (Melebarkan TPU)”
Setelah ikrar di ucapkan dan disaksikan oleh Bp Andi, dan Bp Budi, kemudian Bu Laras
menandatangani, surat wakaf tersebut. Setelah ditandatangani suasana tegang saat akad,
pecah dan dilanjutkan dengan obrolan kosong namun bermanfaat.

Laras: “ Alhamdulillah, tanah ini sudah di wakafkan kepada pak Setiawan, jadi Pak Setiwan
harus bisa mengelola wakaf ini dengan baik ya pak?” (tanya Bu Laras kepada pak Setaiwan)

Pk. Setaiwan :” alahdulillah bu, jadi ini bisa langsung dimanfaatkan sebagai TPU mulai
kapan ya Bu?”

Laras:” Detik ini juga sudah bisa pak, karna sudah sah menjadi tanah wakaf atas nama bap,
sehingga Bp harus memiliki stategi dalam pengelolaan wakaf yang benar, supaya tanah itu
bisa bermanfaat bagi masyarakat / umat.”

Pk. Setiawan: “ Owalah , iya bu. Tapi strategi pengelolaan wakaf itu bagaimana ya bu?”

Laras : “ jadi gini lo pak, strategi pengelolaan wakaf terdapat 3 cara, yaitu pengelolaan wakaf
tradisional. Pengelolaan wakaf semi profesional, dan pengelolaan wakaf tradisional.

Untuk maksud dari masing-masing ini yakni,

1. Pengelolaan wakaf tradisional , ini pengelolaan wakaf pas masih zamannya rosulullah
pak, dimana dulu itu, wakaf masih belum ada laternatif seperti ini yang harus di
sertifikasi, dan wakaf ini dikategorikan untuk ibadah mahdoh, untuk kepentingan
pembangunan seperti musola, masjid, TPU, yayasan, dan pesantren saja. Pengelolaan
wakaf tradisional ini belum mengenal wakaf untuk kepentingan sosial lainnya,dan
dulu tu pak wakaf masih sebatas wakaf tanah.

2. Wakaf semi prfesional ini, pengelolaan wakafnya sudah mulai ada perkembangan ,
yaitu pembangunan wakaf tidah hanya sebatas mushola, yayasan atau kuburan saja
pak, tapi sudah ada kemajuan yakni wakaf tanah untuk pembangunan puskesmas,
sekolah, dll,

3. Kalo yang ketiga ini pak, pengelolaan wakaf profesional ini, masuknya sudah mulai
diberdayakannya wakaf produktif, jadi wakaf sudah berkembang tidak hanya wakaf
tanah tapi sudah berkembang dengan adanya wakaf uang , wakaf kendaraan, wakaf
surat berharga dll”
Pk. Setiawan: “ oh jadi stategi yang saya gunakan ini masih pengelolaan wakaf tradisional ya
bu?”

Laras: “ iya pak, yakni wakaf tanah yang dimanfaatkan untuk TPU, tetapi ini juga sangat
bermanfaat untuk kedepannya dan dapat bermanfaat untuk masyarakat luas lainnya. Tidak
hanya itu wakaf ini juga bisa menjadi amalan bagi bu Aminah, dan bp. Setiawan selaku
pengelola tanah tersebut dengan sebaik mungkin.”

Bp. Setiawan: “ oh iya bu.”

Setelah di rasa cukup obrolan ini, dan dapat dipahami oleh semua orang yang berada didalam
ruangan Bu Laras . kemudian rombongan Bu Aminah Pamit pulang.

Aminah : “ Sepertinya sudah cukup banyak tambahan wawasan kami bu, Kami tak pamit
pulang?”
Laras: “ oh ya bu Aminah, Silahkan dan ini bisa bawa berkasnya sekaligus”

Aminah: “ oh iya bu, (menerima berkas dan langsung bersalaman), terimakasih Bu Laras”

Laras: “ baik bu sama-sama”

Nina: “ Mari bu, pak saya antar”

Kemudian Rombongn Bu Aminah meninggalakan ruangan dan dituntun oleh Nina. 5 langkah
dari ruangan

Aminah : “ makasih ya mb Nina udah bantu proses wakaf ibu.”

Nina: “ iya bu sama-sama, saya yang bersyukur bu, karna biasanya orang melakukan wakaf
tanpa ada sertifikat (Undang-undang yang mengikat) sehingga ini bisa manjadi kendala kami
bila tanah wakaf tidak langsung di sertifikasi. Maka akan mempersulit proses pendataan
jumlah tanah wakaf didesa ini, dan bila tanah wakaf ini disalahgunakan akan mempersulit
penyelesaian sengketa, karna tidak jelas atas nama siapa wakif dan nazirnya.”

Aminah: “oh , iya mb, alhamdulillah kalo gitu”

Nina: “ iya bu, dan semoga prospek wakaf untuk memberdayakan umat bisa terlaksana. Dan
itupun tergantung pengelolaan dari pak Setiawan yang baik atau tidaknya. Tapi ya semoga di
kekola dengan baik tanah wakaf ini oleh Bp . Setiawan ya bu.”
Aminah: “ Aamiin Ya robbal Alamin, ya sudah ibu tak langsung pulang ya mb”

Nina: “ iya bu, hati-hati dijalan, semoga selamat sampai tujuan.”

Aminah: “ iya Mb Nina”

Akhirnya rombongan Bu Aminah pulang bersama-sama, dan akhirnya prospek, kendala serta
strategi dalam wakaf ini sudah terselesaikan.

TAMAT....

Anda mungkin juga menyukai