Anda di halaman 1dari 20

Jakarta, 19 Oktober 2018

DIREKTUR PROMOSI KESEHATAN DAN


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENDAHULUAN

(KERDIL)

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh


pada anak balita akibat kekurangan gizi
kronis sehingga anak terlalu pendek
untuk usianya.
PENDAHULUAN
SAAT INI SEKITAR
1 dari 3 Anak
Indonesia mengalami

ANAK INDONESIA
MENGALAMI PERTUMBUHAN
TIDAK MAKSIMAL

Peringkat 108 dari


132 negara TERJADI SEJAK DALAM
Di Asia Tenggara KANDUNGAN DAN AKAN
NAMPAK SAAT ANAK BERUSIA
tertinggi ke 2 setelah
Kamboja
PENDAHULUAN
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting

TERDIRI DARI 5 PILAR

Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5


• Komitmen dan • Kampanye • Konvergensi, • Mendorong • Pemantauan
Visi Pimpinan Nasional Koordinasi, Kebijakan dan Evaluas
Tertinggi berfokus pada dan “Food
Negara Peningkatan Konsolidasi Nutritional
Pemahaman, Program Security”
Perubahan Nasional,
Perilaku, Daerah, dan
Komitmen Masyarakat
Politik dan
Akuntabilitas
PERMASALAHAN

Terkait PMBA Terkait WASH


Stunting: • CTPS rendah,
• Gizi ibu hamil DAMIU belum
kurang terstandarisasi
• IMD dan ASI • Air bersih belum
Eksklusif rendah mencukupi
• PMT belum sesuai • ketidaksamaan akses
umur dan jumlah air bersih dan sanitasi
di semua provinsi

Terkait Materi Komunikasi • Belum ada kampanye komprehensif


• Pedoman terbatas dan belum komprehensif
TUJUAN

GOAL
menurunnya angka stunting TUJUAN UMUM
(anak usia bawah dua tahun)
pada akhir 2024 di seluruh kabupaten kota Meningkatkan kesadaran
(WHA recommendation reduce 40% by 2025) publik dan perubahan perilaku
masyarakat tentang stunting
32,9 % 20% melalui komunikasi perubahan perilaku
yang komprehensif
TUJUAN KHUSUS

Meningkatkan Membangun
kesadaran, kepercayaan
menciptakan demand, dan terhadap layananan
memfasilitasi perubahan kesehatan terkait stunting
perilaku pada kelompok melalui komunikasi
prioritas mengenai interpersonal dari
intervensi gizi spesifik dan penyedia layanan
sensitif prioritas kesehatan.

Meningkatkan Meningkatkan
kualitas dan koordinasi dan
menciptakan lingkungan
kapasitas pendukung melalui
penyedia layanan dialog berbasis
kesehatan melalui komunitas, advokasi dan
pelatihan secara mobilisasi masyarakat.
berkelanjutan.
KERANGKA STRATEGI KOMUNIKASI

Kerangka Strategi Komunikasi Nasional


Kelompok Target

Individu termasuk ibu hamil dan menyusui,


UTAMA anak bayi di bawah dua tahun (baduta).

PENDUKUNG
a. Masyarakat termasuk: b. Institusi pelayan termasuk: c. Organisasi Perangkat Pusat
• Kelompok bapak: orangtua, kaum pekerja, • Pelaku perubahan perilaku dan Daerah:
komunitas sesuai hobi, komunitas (BCC); komunikasi • Kementerian/Lembaga
parenting interpersonal (IPC) pusat:
• Kelompok ibu/perempuan: organisasi • Kelompok pakar kesehatan: • Kementerian Kesehatan
perempuan dalam ormas, komunitas ahli gizi, konselor laktasi, • Kementerian Pendidikan
Ibu/perempuan asosiasi profesi, Organisasi dan Kebudayaan
• Kakek nenek kesehatan • Kementerian Sosial dll,
• Kelompok pemuda: murid, mahasiswa, • Kelompok penyedia layanan • Kepala Daerah
komunitas pemuda, karang taruna kesehatan: kader, ormas
• Kepala Dinas
• Kelompok masyarakat adat, Kelompok kesehatan, NGO
• Dan lainnya
pendidik: guru, kepala sekolah, • Sektor swasta, Akademisi
Kerangka Implementasi Strategi Nasional
Tujuan Khusus Program Pemangku Kepentingan Platform yang Bisa Usulan Kegiatan Materi Komunikasi Indikator Capaian
Dipakai

Meningkatkan Advokasi Tingkat Nasional: Tingkat Nasional: • Audiensi dengan • Risalah kebijakan • Adopsi peraturan
koordinasi dan Kebijakan Utama: • Rembuk stunting pembuat kebijakan • Lembar fakta di daerah
menciptakan • Kementerian Kesehatan • Supervisi Bimtek terkait secara rutin • Analisa kebijakan • Keterlibatan
lingkungan • Bappenas terpadu • Pertemuan antar pemerintah daerah
pendukung melalui pembuat kebijakan sebagai ‘champion’
dialog berbasis Pendukung: Tingkat Pemda: secara rutin program
komunitas, advokasi • Kementerian Pendidikan dan • Tim • Sesuai • Pembentukan unit
dan mobilisasi Kebudayaan penanggulangan sektor/area khusus untuk
masyarakat. • Kementerian Sosial kemiskinan daerah keahlian program stunting di
• Kementerian PUPR • Sesuai daerah
• Kementerian PPPA Tingkat Fasilitas: tingkatan
• Kementerian Desa, Daerah • Mini lokakarya jabatan/posisi
Tertinggal & Transmigrasi • Pokja • Sesuai
• Kemenko PMK • Pokjanal kemiripan
• Kementerian Keuangan (Kelompok Kerja daerah
• Kementerian Pertanian Operasional)
• Kementerian Agama
• Bappenas
• Kemenko Ekonomi
• Kominfo
• TNP2K
• KSP

Tingkat Sub-Nasional:
• Bappeda
• Organisasi Perangkat Daerah
• Kepala Daerah
(Bupati/Gubernur)
Kerangka Implementasi Strategi Nasional
Tujuan Khusus Program Pemangku Platform yang Usulan Kegiatan Materi Komunikasi Indikator Capaian
Kepentingan Bisa Dipakai

Meningkatkan Kampany • Kelompok • Aset dan • Kegiatan media berbayar (paid): • Materi branding • Meningkatnya
kesadaran, e Media pembuat saluran radio talkshow, TV talkshow, kampanye: pemberitaan di
menciptakan Massa kebijakan(seperti di komunikasi billboard, iklan di media sosial, • Logo kampanye media yang
demand, dan pilar program milik iklan layanan masyarakat, &produk turunannya mengulas isu
memfasilitasi advokasi kebijakan) Kementerian advertorial, penyampaian pesan • Panduan stunting;
perubahan • Kelompok target Kesehatan lewat figur publik, sms blast, penggunaan logo • Meningkatnya
perilaku pada BCC & IPC (seperti • Aset dan kemitraan dengan media (liputan kampanye ukualitas
kelompok di pilar program saluran Khusus, Liputan Investigasi, • pemberitaan
prioritas mobilisasi komunikasi Infografis, foto humanis); • Materi tulisan: seputar isu
mengenai masyarakat) baru yang • Kegiatan yang sudah dimiliki • Siaran Pers; stunting
intervensi gizi • Kelompok perlu oleh institusi (owned): • Lembar Fakta; • Meningkatnya
spesifik dan penyedia layanan diciptakan newsletter, majalah, facebook, • Kolom opini informasi yang
sensitif prioritas BCC & IPC (seperti instagram, twitter, blog, website, • Infografis; tersebar di
di pilar program youtube • Konten sosial media berbagai platform
mobilisasi • Kegiatan melalui upaya • Advertorial media
masyarakat) kehumasan (earned): media Visit, • Infografis • Terdapat tingkat
• Kelompok kolom opini, konferensi pers, • Poster/e-flyer engagement rate
pendukung BCC & media roundtable, news update, • yang tinggi
IPC (seperti di pilar group/Individual Interview), • Materi audio visual: terhadap
program mobilisasi pelatihan untuk jurnalis, kompetisi • Video edukasi pemberitaan isu
masyarakat) jurnalistik, dan sebagainya • Video iklan layanan stunting;
• Media massa • Acara Kreatif (skala nasional masyarakat • Meningkatnya
hingga skala lokal sepsifik) : flash • Video testimoni jumlah dan kualitas
mob, festival bebas stunting • Video dokumentasi jurnalis terhadap
nasional, festival kuliner bergizi, dll • Stok foto untuk isu stunting
berbagai materi stunting
edukasi dan promosi
Kerangka Implementasi Strategi Nasional
Tujuan Khusus Program Pemangku Kepentingan Platform yang Usulan Kegiatan Materi • Indikator
Bisa Dipakai Komunikasi Capaian

• Membangun Mobilisasi • Target BCC & IPC: Target BCC & IPC Materi untuk • Meningkatnya
kepercayaan Masyarak • Kelompok bapak: orangtua, kaum • sosialisasi program target BCC & pemahaman kader
terhadap at pekerja, komunitas sesuai melalui pertemuan IPC: terhadap
layananan hobi/interest, komunitas parenting warga, workshop, • materi intervensi stunting
kesehatan • Kampany • Kelompok ibu/perempuan: • mobil keliling edukasi yang • Meningkatnya
terkait stunting e organisasi perempuan dalam • lomba kreatif: jingle, yel- menarik implementasi
melalui Perubah ormas, komunitas ibu/perempuan yel (poster, komunikasi
komunikasi an • Kelompok pemuda: murid, • kuis cerdas cermat sticker, interpersonal
interpersonal Perilaku mahasiswa, komunitas pemuda, • komik gelang, gelas, kader terkait
dari penyedia (BCC) karang taruna • kelas memasak untuk topi, baju, tas, intervensi stunting
layanan • Komunik • Kelompokmasyarakat adat pengenalan gizi dari balon) kepada kelompok
kesehatan. asi • Kelompok pendidik: guru, kepala pangan lokal target
• Meningkatkan Interpers sekolah, pembina sekolah • pemanfaatan lahan Materi untuk • Meningkatnya
kualitas dan onal • sekitar rumah pelaku BCC & jumlah pelatih dan
kapasitas (IPC) • Pelaku BCC & IPC • acara kreatif sesuai IPC: kader BCC & IPC
penyedia • Kelompok pakar kesehatan: dengan konteks lokal • modul • Meningkatnya
layanan ahli gizi, konselur laktasi, pelatihan pemahaman
kesehatan asosiasi profesi, organisasi Pelaku BCC & IPC masyarakat
melalui kesehatan • Penyusunan modul terhadap isu
pelatihan • Kelompok penyedia layanan pelatihan stunting
secara kesehatan: kader, ormas • Pelatihan kader • Meningkatnya
berkelanjutan. kesehatan, • Jambore kader  permintaan
• Pendukung BCC & IPC: pemberian reward untuk terhadap
• NGO kader penyediaan
• Sektor swasta • Home visit : untuk layanan
• Akademisi intervensi & monitoring kesehatan dan
• Lembaga riset/litbang • Lomba kader informasi
pendukung
terhadap isu
stunting
Jalur untuk menurunkan Stunting

Jalur untuk menurunkan Stunting

Kondisi Bidang Hasil dalam Hasil Kesehatan


Hasil Awal
Dasar Komunikasi Perilaku yang berkelanjutan
Lingkungan Sosial • Implementasi Kebijakan & Lingkungan yang
regulasi stunting di tingkat Mendukung
/ Politik nasional and sub- nasional
• Advokasi Media • Membentuk kemitraan

Lingkungan
• Alokasi Sumber Daya
Konteks • Keterlibatan Organisasi Manusia & Keuangan multi - sektoral
• Strategi SBCC Nasional • Perbaikan Opini Publik
Keagamaan • Partisipasi Pemangku
Beban Penyakit • Advokasi Kebijakan untuk stunting
Kepentingan dalam forum
• Pendekatan yg digerakkan
Pemimpin Provinsi dan konsumen (consumer-driven) dan kegiatan Stunting
Sosial Kabupaten/Kota untuk menurunkan stunting • Peningkatan Akses ke
Sumber daya manusia &
Budaya • Membangun Koalisi keuangan
Stunting di tingkat • Ketersediaan makanan yg • Dukungan Media
Ekonomi Kabupaten/Kota difortifikasi
• Peningkatan kompetensi

Sistem Layanan
teknis petugas kesehatan /
Komunikasi Penyediaan Layanan bidan Kinerja Layanan
Kesehatan • Ketersediaan materi
• Perbaikan data tentang
Teknologi komunikasi untuk klien wanita berisiko tinggi
• Penguatan • Perbaikan konseling
keterampilan bidan • Peningkatan Penurunan jumlah
Politik • Pasokan makanan yg
(IPC/C) untuk klien
ketersediaan makanan yg anak yang
• Peningkatan pengawasan difortifikasi
difortifikasi untuk Ibu/Bayi beresiko tinggi • Peningkatan layanan mengalami stunting
Hukum • Penyedia layanan (PISPK)
• Keterlibatan Puskesmas konseling (IPC/C) dengan
menjangkau ke masyarakat
dan Posyandu Ibu dan keluarga
• Materi KIE perihal • Fasilitas dilengkapi
Sumber Daya layanan dengan materi komunikasi
• Partisipasi Masyarakat

Masyarakat
yang memadai
• Penerapan STBM
Sumber Daya • Perbaikan sanitasi dan
Manusia dan akses ke air bersih
Keuangan
Masyarakat & Perilaku Masyarakat
Rencana Individu • Mengingat pesan & Individu
Strategis/Prioritas • Kampanye Media • Persepsi adanya dukungan • Peningkatan akses
Kesehatan sosial/dan pengurangan masyarakat untuk air
Massa stigma bersih & membaiknya
• Pendekatan STBM • Wanita hamil melakukan 4 sanitasi
Program • Penggerakan kunjungan ANC • Norma masyarakat
• Ibu yang baru melahirkan
Individu

Pengembangan Masyarakat untuk isu mengenai stunting


Lainnya
mengunjungi Posyandu terbentuk
nutrisi setiap bulan • Menurunkan BABS
• Komunikasi • Ibu dengan Balita • Perbaikan praktek
Kebijakan Interpersonal berpartisipasi dalam kegiatan pemberian makan untuk
masyarakat mengenai Balita
• Media Sosial stunting • Peningkatan ASI
eksklusif
• Wanita Hamil melakukan
4 kunjungan ANC
Pembagian Peran Implementasi Strategi Nasional

Peran Kementerian Kesehatan Peran Pemerintah Kabupaten/Kota Peran Posyandu


• Menetapkan norma, standard, • memfasilitasi dan • melakukan pemantauan dan
prosedur, dan kriteria (NSPK) mengkoordinasikan implementasi pengukuran status gizi,
• pembinaan dan pengawasan , di tingkat desa agar strateginya memberikan penyuluhan,
pengembangan sumber daya, sesuai dengan target. mobilisasi kader untuk
koordinasi, dan bimbingan, mendukung komunikasi
serta pemantauan dan interpersonal kepada target.
evaluasi.

Peran Puskesmas Peran dan Tanggung Jawab Lintas Sektor


• melakukan pendataan • Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan
masalah gizi, menganalisis, Transmigrasi, Kementerian Pendidikan dan
Peran Pemerintah Provinsi
merumuskan intervensi Kebudayaan, Kementerian Komunikasi
• memfasilitasi dan dan Informasi, Kementerian Dalam Negeri,
mengkoordinasikan organisasi dengan intervensi gizi
spesifik dan sensitif, Kementerian Sosial, Kementerian
perangkat daerah agar Pemberdayaan Perempuan dan
strateginya sesuai dengan penyuluhan, kunjungan
rumah, serta membuat dan Perlindungan Anak, dan lain-lain ikut
target. mendorong dan mengimplementasikan
mengelola pangkalan data.
strategi ini
Monitoring
Pusat Daerah
• tentang perkembangan pelaksanaan • Tentang perkembangan pelaksanaan
kegiatan komunikasi. Sumber : kegiatan yang dilakukan di provinsi,
dokumen Rencana Komunikasi, target kabupaten dan Puskesmas. Sumber
dan alokasi pendanaan, indikator sektor :dokumen Perencanaan Kegiatan
kesehatan . komunikasi, target program pencegahan
• Penanggung jawab Direktorat Promosi stunting dan alokasi pendanaan.
Kesehatan dan Pemberdayaan • Penanggung jawab Bagian Promosi
Masyarakat d. Kesehatan
• setiap 6 (enam) bulan sekali, melalui • setiap 6 (enam) bulan sekali, melalui
laporan / rapat koordinasi forum laporan pada rapat koordinasi forum
komunikasi lintas program komunikasi lintas program.
• Umpan balik (feedback) hasil monitoring • Umpan balik (feedback) hasil monitoring
dapat disampaikan melalui mekanisme dapat disampaikan melalui mekanisme
persuratan atau dibawa ke forum persuratan/dibawa ke forum pimpinan
pimpinan
Evaluasi
Pusat Daerah
• Tentang hasil pelaksanaan kegiatan • tentang hasil pelaksanaan kegiatan
komunikasi yang telah dilakukan bersumber komunikasi. Sumber : dokumen Rencana
dari pelaporan daerah. Kegiatan, target program pencegahan
• Penanggungjawab Direktorat Promosi stunting dan alokasi pendanaan, indikator
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. sektor kesehatan
Evaluasi Perubahan Perilaku dilakukan • Penanggungjawab Bagian Promosi
berkoordinasi dengan Badan Penelitian Kesehatan atau penanggung Jawab yang
Kesehatan. ditugaskan oleh Institusi yang berwewenang.
• dilakukan 1 tahun sekali, melalui laporan pada • dilakukan 1 tahun sekali, melalui laporan
rapat koordinasi forum komunikasi lintas pada rapat koordinasi forum komunikasi
program pada akhir tahun. lintas program pada akhir tahun..
• Hasil Evaluasi keluaran dan evaluasi dampak • Hasil Evaluasi dilaporkan ke Gubernur dan
dilaporkan ke Menteri Kesehatan RI. ke Menteri Kesehatan.
Langkah Adaptasi Strategi Nasional
untuk Implementasi di Tingkat Lokal

1. Analisis Situasi 2. Menyusun matriks perubahan perilaku


• Mengidentifikasi skenario stunting menggunakan kerangka yang ditetapkan
saat ini, upaya KIE, dan gap yang
terjadi di komunitas • Mengidentifikasi kelompok target primer dan sekunder
• Mengidentifikasi tantangan sosial dan tantangan untuk
• Mencari insight terhadap
mengadopsi perilaku sehat dan intervensi yang potensial
permasalahan yang dihadapi
• Mengidentifikasi dan memprioritaskan keluaran perilaku
• Mengidentifikasi tujuan umum dan yang diharapkan
tujuan khusus • Mengidentifikasi perangkat dan saluran komunikasi yang
direkomendasikan
• Menggunakan data berbasis bukti untuk membuat
keputusan

3. Menyusun 4. Menyusun rencana


rencana pemantauan (monitoring) dan
evaluasi
implementasi
Jumlah regulasi yang telah di terbitkan
di lokus stunting

 GERMAS 24 Kab/Kota
 ASI 13 Kab/Kota
 Jamban 58 Kab/Kota
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai