Anda di halaman 1dari 30

Pedoman Pelayanan SDM

BAB I PENDAHULUAN

A. . LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diselenggarakan antara lain dengan
meningkatkan sumber daya manusia kesehatan.untuk mendukung hal tersebut
disusunlah strategi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan. Upaya
tersebut meliputi perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan
dan pengawasan SDM Kesehatan.
Untuk dapat menunjang pencapaian dalam hal pelayanan kesehatan maka
proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia diperlukan sebuah pedoman kerja
sehingga didapatkan hasil yang baik dan bermutu. Pelayanan yang bermutu di
puskesmas akan membantu setiap karyawan untuk dapat berkarya sesuai dengan
profesi, pendidikan serta kemampuan yang dimiliki, membantu proses pelayanan
pada pelanggan di puskesmas sehingga pelanggan yang datang berobat ke
puskesmas merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan, yang berarti pula
pelanggan tersebut nantinya akan sebagai sarana dalam mempromosikan
puskesmas. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah mereka dapat
segera kembali mencari nafkah untuk diri dan keluarga. Pengelolaan Sumber
Daya Manusia tersebut adalah rangkaian kegiatan dalam melayani semua
karyawan baik untuk semua hak dan kewajiban karyawan, serta merupakan salah
upaya peningkatan sumber daya manusia untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang baik sesuai dengan standar puskesmas. Bentuk penyelenggaraan
pelayanan untuk karyawan di BLUD UPT Puskesmas Sruwohrejo bisa melalui
pengangkatan pegawai negeri sipil ( PNS ) atau pengangkatan pegawai BLUD
non PNS melalui Sistem Swakelola. Pengangkatan SDM yang berasal dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Puskesmas dilaksanakan berdasarkan
Petunjuk Teknis Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten .Sistem Swakelola, dalam penyelenggaraan pelayanan
untuk karyawan dilakukan dengan cara merekruitmen sendiri sesuai dengan
standar yang diberikan oleh puskesmas. Pelayanan untuk karyawan di puskesmas
ini dijalankan berpedoman kepada Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 tahun
2003 dan Peraturan Bupati Purworejo No…. tahun 2015 tentang Pola Tata Kelola
BLUD UPT Puskesmas Sruwohrejo. Pendidikan atau pelatihan adalah alat untuk
mengubah ketrampilan ataupun kemampuan untuk perorangan, group dan
organisasi, sehingga menjadi lebih terampil dan ahli sesuai dengan profesinya.
Dalam pengelolaan sumber daya manusia juga dibahas tentang pelatihan dan
pengembangan sehingga dapat kita simpulkan bahwa pelatihan dan
pengembangan merupakan salah satu penunjang untuk mencapai mutu
pelayanan suatu perusahaan menjadi lebih optimal.
B. TUJUAN PEDOMAN
Tersedianya pedoman bagi Kepala Puskesmas ,penanggung jawab dan
pelaksana pelayanan Puskesmas, dalam melakukan pengeloaan SDM di
Puskesmas. Sehingga pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana
serta memperolah hasil sesuai dengan yang diharapkan

C. . RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman ini adalah seluruh pegawai /SDM kesehatan yang
ada di puskesmas Sruwohrejo baik yang berstatus PNS maupun Non PNS yang
terdistribusi dalam Upaya Kesehatan Perorangan, Upaya Kesehatana Masyarakat
dan Staf Administrasi.
D. BATASAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SDM
Sumber daya manusia kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan tatanan
yang menghimpun berbagai upaya perencanaan. Pendidikan, dan pelatihan, serta
pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna
mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Batasan operasional pengelolaan SDM untuk karyawan di Puskesmas
Sruwohrejo terdiri dari:
1) Penyediaan dan penambahanan tenaga kerja.
2) Pemberian upah /gaji.
3) Kesejahteraan karyawan (cuti, izin dan jaminan sosial).
4) Pengembangan kemampuan (pelatihan dan pendidikan).
5) Pemberdayaan SDM
Penyediaan dan penambahan tenaga kerja meliputi pemasangan iklan, proses
seleksi dan orientasi tenaga kerja. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan di puskesmas untuk semua
unit kerja. Penyelenggaraan upah atau gaji meliputi pemberian upah sesuai
dengan standar puskesmas dan pemerintah. Rangkaian kegiatan tersebut adalah
untuk memenuhi hak-hak karyawan sesuai dengan standar puskesmas dan
pemerintah. Kesejahteraan karyawan meliputi semua hak-hak yang harus diterima
oleh karyawan yaitu untuk jatah cuti, izin dll. Rangkaian kegiatan tersebut adalah
untuk memenuhi hak-hak karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengembangan kemampuan meliputi memberikan pelatihan bagi karyawan lama
sebagai upaya refresh sehingga kemampuan yang sudah dimiliki akan makin
terasah dan bagi karyawan baru sebagai upaya pengenalan lingkup dan job desc
dalam suatu pekerjaan di unit kerja. Seiain itu juga untuk pendidikan bagi
karyawan lama yang harus mempunyai sertifikasi ataupun pendidikan lebih tinggi
dari yang dimiliki untuk menunjang pekerjaan yang dilakukan. Rangkaian kegiatan
ini adalah untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan
kerja karyawan sesuai dengan profesi.. pemberdayaan SDM meliputi penempatan
pegawai untuk melaksanakan tugas diluar tupoksi pegawai yang bersangkutan.
Rangkaian kegiatan ini dilakukan oleh karena keterbatasan dan atau ketiadaan
pegawai sesuai kompetensi yang diperlukan oleh puskesmas dalam rangka
mencapai keberhasilan pembangunan kesehatan.
E. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Pemerintah (PP)No.32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
5. Kepmenkes no 857/menkes/SK/IX/2009 tentang pedoman penilaian kinerja
SDM di Puskesmas
6. Peraturan Bupati Purworejo No…. tahun 2015 tentang Pola Tata Kelola
BLUD UPT Puskesmas Sruwohrejo
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan pengambilan
kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan mengenai sumber daya
manusia pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi kebutuhannya baik pada
jumlah maupun kualitas yang paling menguntungkan sehingga organisasi dapat
mencapai tujuan secara efisien, efektif, dan ekonomis. Organisasi modern
menempatkan pegawai pada posisi terhormat yaitu sebagai aset berharga
(brainware) sehingga perlu dikelola sebagaimana mestinya baik saat penerimaan,
selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas.
a. Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas merupakan Pegawai Negeri Sipil
Daerah.
b. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kepegawaian negara.
c. Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Puskesmas mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah melalui BKD berkoordinasi kepegawaian
Dinas Kesehatan.
d. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
dapat mepunyai pegawai non Pegawai Negeri Sipil.
e. Pengelolaan pegawai non Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

A. . KUALIFIKASI SDM
1. DATA KETENAGAAN
DATA KETENAGAAN
DI UPT PUSKESMAS SRUWOHREJO TAHUN 2015

No Jenis Ketenagaan PN NON PNS Jumla


. S PT HONORE h
T R
1 Dokter Umum 1 0 0 1
2 Dokter Spesialis 0 0 0 0
3 Dokter Gigi 0 0 0 0
4 Sarjana Keperawatan 0 0 0 0
5 Sarjana Kesmas 0 0 0 0
6 SAA 0 0 0 0
7 D-III Farmasi 1 0 0 1
8 Apoteker 0 0 0 0
9 D-III Fisio Teraphy 0 0 0 0
10 SPAG / D-III Gizi 0 0 0 0
11 D-III Perawat Gigi 1 0 0 1
12 SPRG 0 0 0 0
13 SPK 3 0 0 3
14 D-III Perawat 2 0 0 2
15 D-III Kebidanan PNS 6 0 0 6
16 D-III Analis 1 0 0 1
17 D1 Kebidanan 0 0 0 0
18 Sanitarian 0 0 0 0
Epidemologi/surveyle 0
19 1 0 1
ns
20 Juru Mudi/driver 1 0 0 1
21 Bidan PTT 0 7 0 7
22 Perawat Kontrak 0 0 1 1
23 Tenaga Kontrak lain 0 0 2 2
24 Tenaga Administrasi 6 0 0 6
Jumlah total 23 7 3 33

Pelaksana pelayanan di puskesmas Sruwohrejo harus memiliki


kemampuan, pengetahuan, keahlian dan keterampilan sesuai bidang tugasnya.
Petugas juga harus memiliki sikap dan perilaku sebagai pelayan masyarakat serta
memiliki kemampuan mengoperasikan komputer dan mempunyai pengalaman
melayani. Kualifikasi dan kebutuhan masing-masing Petugas menurut unit
pelayanannya adalah :
UNIT PELAYANAN UKP
a. Pendaftaran
1) Petugas Pendaftaran : 1 orang dengan kualifikas :
Pendidikan minimal SLTA yang telah terlatih,
Memiliki pengalaman bekerja selama minimal satu tahun.
2) Perekam Medik : 1 orang dengan kualifikasi :
Pendidikan Diploma III Rekam Medis dan atau pendidikan SLTA
dan telah berpengalaman selama 1 tahun sebagai Perekam
Medik Puskesmas
b. BPU
1) Dokter Umum : 2 orang dengan kualifikasi :
Pendidikan : Dokter
Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
Memiliki pengalaman bekerja paling sedikit 2 tahun
2) Perawat : 5 orang, dengan kualifikasi :
a) Pendidikan D III Keperawatan : 2 orang
b) Pendidikan D I/ SPK : 3 orang
Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
Mempunyai sertifikast PPGD, BTCLS
Pengalamam yang dimiliki paling sedikit 3 tahun
c. BPG
1) Dokter Gigi : 1 orang dengan kualifikasi :
Pendidikan profesi Dokter gigi.
Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
Mempunyai sertifikast ACLS, ATLS
Memiliki pengalaman bekerja paling sedikit 2 tahun
2) Perawat Gigi : 1 orang, dengan kualifikasi :
Pendidikan Diploma III Kesehatan Gigi.
Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
Pengalaman terendah 3 tahun.
d. KIA/KB
Bidan : 20 orang, dengan kualifikasi :
PendidikanD IV / DIII Kebidanan
Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
Mempunyai sertifikat APN dan Pelatihan di bidang KIA, KB dan
Imunisasi
Pengalaman terendah 3 tahun.
e. Laboratorium
Pranata laboratorium : 1 orang dengan kualifikasi :
Pendidikan SI / DIII Analis Kesehatan
Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
Pengalaman minimal 3 tahun
f. Farmasi
1. Apoteker : 1 orang, dengan kualifikasi :
Pendidikan SI Farmasi
Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
Pengalaman minimal 2 tahun
2. Asisten Apoteker : 1 orang, dengan kualifikasi :
Pendidikan DIII Farmasi
Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku
Pengalaman minimal 3 tahun
3. Tenaga obat terlatih 1 orang dengan kulifikasi :
Pendidikan minimal SLTA
Pengalaman minimal 1 tahun
g. Staf tata usaha
1. Unit Keuangan dan Akunting : 6 orang dengan kualifikasi
Pendidikan minimal SLTA
Berpenampilan menarik dan interaksi sosial yang baik
Pengalaman minimal 2 tahun di bagian Keuangan
Bisa program komputer khususnya Excell
2. Unit Umum : 1 orang, dengan kualifikasi :
Pendidikan minimal SLTA
Berpenampilan menarik
Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya
3. Unit Kepegawaian : 1 orang, dengan kualifikasi :
Pendidikan minimal SLTA
Mengerti dan memahami tentang Manajemen SDM
UNIT PELAYANAN UKM
a. Penggungung jawab KIA/KB
Bidan : 1 orang dengan kualifikasi :
PendidikanD IV / DIII Kebidanan
Mempunyai sertifikat APN dan Pelatihan di bidang KIA, KB dan
Imunisasi
Pengalaman terendah 3 tahun pelaksana KIA
b. Penanggung jawab Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Petugas gizi ; 1 orang dengan kualifikasi :
Pendidikan S1 Sarjana Gizi/ DIII akademi Gizi atau D IV / DIII
Kebidanan/ Keperawatan terlatih.
c. Penanggungnjawab P2M
Petugas P2M : 1 orang dengan kualifikasi :
Pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat atau DIII Kebidanan/
Keperawatan terlatih.
d. Penanggung jawab Kesehatan Lingkungan
Sanitarian : 1 orang dengan kualifikasi :
Pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat atau DIII Kebidanan/
Keperawatan terlatih.
e. Penanggung jawab Promosi Kesehatan
Petugas Promkes : 1 orang dengan kualifikasi :
Pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat atau DIII Kebidanan/
Keperawatan terlatih.

2. ANALISA KETENAGAAN
Kebutuhan ketenagaan di Pusksmas Sruwohrejo dihitung berdasarkan analisis
beban kerja. Pengadaan, pembinaan dan pengembangan karyawan di Pusksmas
Sruwohrejo memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak, oleh karena itu
maka diperlukan suatu perencanaan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan
kebutuhan perunit kerja di pusksmas. Penerimaan calon karyawan adalah aktifitas
atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para pelamar sebanyak mungkin
sehingga Unit Kepegawaian memiliki kesempatan yang luas untuk menentukan
calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan. Proses
rekruitmen dapat dilakukan melalui iklan, lembaga pendidikan dll. Adapun proses
rekruitment tersebut pada tiap unit mempunyai kualifikasi sendiri berdasarkan unit
kerjanya

3. REKRUITMEN DAN SELEKSI


1). REKRUITMEN (PENERIMAAN) CALON KARYAWAN
Pola rekrutmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non medis pada
Puskesmas Sruwohrejo adalah sebagai berikut:
1. SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pola rekrutmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan Puskesmas dilaksanakan berdasarkan Petunjuk Teknis Pengadaan
Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo,
dengan tahapan sebagai berikut:
a. Persiapan Pengadaan Calon PNS
b. Pendaftaran
c. Pelaksanaan Ujian
d. Penentuan kelulusan
e. Pengangkatan
f. Pengendalian dan Pengawasan
g. Ketentuan Lain
2. SDM yang berasal dari Tenaga Profesional Non-PNS
Pola rekrutmen SDM yang berasal dari tenaga profesional non-PNS dilaksanakan
sebagai berikut:
a. Rekrutmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi yang lowong atau
adanya perluasan organisasi dan perubahan pada bidang-bidang yang
sangat mendesak yang proses pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh
Pemerintah Daerah.
b. Tujuan rekrutmen SDM adalah untuk menjaring SDM yang profesional,
jujur, bertanggung jawab, netral, memiliki kompetensi sesuai dengan tugas
yang akan diduduki sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan serta
mencegah terjadinya unsur KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) dalam
rekrutmen SDM.

2). SELEKSI (PENYARINGAN) CALON KARYAWAN


a. Seleksi Umum
Proses Seleksi calon karyawan baru adalah proses penyaringan dan
pemilihan pelamar untuk diterima di puskesmas dilaksanakan oleh Unit
Kepegawaian dan bagian-bagian terkait di Puskesmas Sruwohrejo yang meliputi
seleksi administratif berupa pengecekan file dan dokumen lamaran/curiculum vite.
Penerimaan karyawan baru di puskesmas diadakan dua tahun sekali atau
sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan tenaga di setiap unit kerja,
sehingga tidak terjadi kekosongan atau pemborosan dalam hal ketenaga kerjaan.
Proses seleksi tersebut meliputi dari beberapa hal, yaitu :
1. Pemeriksaan Administratif, yaitu proses pengecekan kelengkapan surat
lamaran/curiculum vitae (Ijazah, KTP, Pas Foto, Sertifikat Kursus, Surat Ijin
Profesi).
2. Pengisian Formulir lamaran, yaitu proses pengisian formulir lamaran di
rumah sakit.
3. Wawancara yaitu proses wawancara pada pelamar sesuai dengan
rekomendasi unit kerja yang membutuhkan
4. Pemeriksaan Kesehatan (Medical Check Up) yaitu proses tes kesehatan
baik jasmani dan rohani pada diri pelamar.
b. Seleksi Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para
pelamar diseleksi secara khusus oleh semua unit kerja dengan berkoordinasi
dengan Unit Kepegawaian yang memerlukan penambahan atau penggantian
karyawan. Hal ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan
tugas sesuai dengan profesi, standar kompetensi dan kode etik masing-masing
serta upah yang diterima oleh karyawan sesuai dengan peraturan dan standar
yang berlaku di pemerintah dan puskesmas. Sedangkan bentuk tes khusus yang
dilakukan bagi semua calon karyawan disetiap unit kerja, terdiri dari :
1). Test Ketrampilan Teknis (Tes Tulis), yaitu proses tes untuk kemampuan
dan ketrampilan sesuai dengan unit kerjanya. Tes tertulis diberikan dalam bentuk
pilihan ataupun tanya jawab dengan materi yang meliputi : Pengetahuan,
Ketrampilan, Sikap dan Wawasan yang harus dimiliki calon karyawan.
2). Wawancara Pendahuluan, yaitu proses wawancara pada pelamar
sesuai dengan curriculum vite yang dikirmkan dan unit kerja yang membutuhkan.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap karyawan yang akan
bekerja di salah satu unit kerja yang ada di rumah sakit sesuai dengan tenaga
yang dibutuhkan di unit kerja tersebut dan berdasarkan kemampuan dan kualitas
calon karyawan.
3). Kredensi, yaitu proses kredensial untuk mengetahui kompetensi yang
dimiliki oleh semua tenaga kesehatan sesuai dengan uji komptensi yang dilakukan
sebelum mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) untuk tenaga kesehatan

4. PROGRAM ORIENTASI
Program Orientasi merupakan salah satu program di Bagian Sumber Daya
Manusia dalam memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan
para karyawan baru agar dapat bekerja cepat, tepat dan efisien sesuai dengan
peran dan fungsinya. Program Orientasi di Puskesmas Sruwohrejo terbagi
menjadi 2 (dua) yaitu:
a. ORIENTASI UMUM
Program orientasi umum adalah proses pengenalan secara umum tentang
organisasi, tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk calon karyawan. Masa
Orientasi Umum diadakan selama ± 2 hari.
b. ORIENTASI KHUSUS
Program orientasi khusus adalah proses pengenalan secara khusus
tentang organisasi, tanggung jawab, hak dan kewajiban, standar prosedur perunit
kerja untuk calon karyawan berdasarkan profesi. Masa Orientasi Khusus diadakan
selama 4 hari kemudian dilanjutkan dengan On The Job Training sampai dengan
selama 3 (tiga) bulan pertama sesuai dengan pengalaman yang dimiliki. Setelah
menjalani masa orientasi khusus selama 3 (tiga) bulan pertama, maka Koordinator
di unit kerja memberikan penilaian terhadap calon karyawan. Jika memenuhi
standar perunit kerja maka calon karyawan dinyatakan lulus oleh Koordinator di
unit kerja.

B. DITRIBUSI KETENAGAAN
1. Data Ketenagaan menurut profesi
NO Puskesmas
Jenis Tenaga Wajib Yang ada
1 Dokter Umum 1 1
2 Dokter Gigi 1 0
3 Apoteker 0 0
4 Tenaga Kesmas (S1) 1 0
5 Perawat (S1-Ners) 0 0
6 Tenaga Promkes (DIV) 1 0
7 Epidemioligis (DIV) 1 0
8 Bidan (DIII)/DIV 4 14
9 Bidan D1
10 Perawat (DIII) 6 2
Perawat (DI) 3
11 Sanitarian (DIII) 1 0
12 Nutrisionis (Ahli Gizi/ DIII) 1 0
13 Perawat Gigi (DIII) 1 1
14 Asisten Apoteker 1 1
15 Analis Kesehatan (DIII) 1 1
16 Tenaga Pendukung/ Juru (SMK 1 0
Kes)
Ka TU 1
Staf administrasi 6
2. Pemberdayaan Karyawan

PEMBAGIAN KERJA KARYAWAN dan PENANGGUNJAWAB PROGRAM


PADA UPT PUSKESMAS SRUWOHREJO

N NAMA/NIP PANGKAT/G TUGAS TUGAS TAMBAHAN


O OL POKOK
1 Dr. Sutrisno Penata Tk Ka. UPT
197409152006041 I/IIID
012
2 Tuti Penata / IIIC Ka Subag
196406041989032 TU
012
3 Siti Nurchajati, Penata Tk I/ Koord. Koord. KIA, Koord.
Amd. Keb IIID Bidan UKM
196406041989032
012
4 Sri Mujinah,Amd. Penata Tk I/ Bidan Pelaksana Gizi,
Keb IIID Penyelia Bendahara pengurus
197205191992031 barang
007
5 Rispriyati,Amd.Keb Penata Tk I/ Bidan Pelaksana KB
197310161993032 IIIC Penyelia
002
6 Sugiyanto Penata Tk I/ Perawat Koord. Pustu Taman
197107091993031 IIIC Penyelia sari,Surveylans,Penagg
003 ung jawab program
Keswa dan Indra
7 Joko Pitoyo Penata Muda Pelaksana
196007121980031 Tk I/ III B loket
004
8 Suhardi Penata Muda Koord. Koord. Peningkatan
196101141994031 Tk I/ III B SIK/Profil dan Pemeliharaan
003 sarpras
9 Teguh Riyanto Penata Muda Driver
196310221991031 Tk I/ III B
005
10 Agus Dadji Penata Muda Perawat Penanggung jawab
Sardjono Tk I/ III B Pelaksana Kesling
196404131990011 Lanjutan
002
11 Sutarjo Penata Muda Perawat Koord.Promkes,
196412111987031 Tk I/ III B Pelaksana UKBM, P3K,
011 Lanjutan Batra,koord. Pustu
kedungsri
12 Hartati Penata Muda Bendahara
196706181988032 Tk I/ III B BOK
008
13 Suriyah Penata Muda Bendahara Bendahara gaji
196909231992042 Tk I/ III B Penyimpan
001 barang
14 Marini, Am.K Penata Muda Perawat Koord. UKP, Pelaksana
197706202001012 Tk I/ III B Pelaksana TB paru, Koord.
002 Lanjutan Prolanis
15 Anung Wibawati, Penata Muda Perawat Penanggung jawab
AmK Tk I/ III B Pelaksana P2M. Pejabat teknis
197708202000032 Lanjutan
002
16 Siti Nur Penata Muda Pranata Pejabat Pengelola
Fatonah,S.ST Tk I/ III B Laboratoriu Keuangan
198312172006032 m
004
17 Dina Yekti Rahayu Penata Bidan Pelaksana UKS, PPTK,
197901032007012 Muda/IIIA Pelaksana koord. Pustu Wn.
005 Lanjutan Wetan
18 Tri Puspitasri Penata Perawat Bendahara
198012092006042 Muda/IIIA Gigi Pel Pengeluaran
010 Lanjutan
19 Lucia Rosita, Pengatur / IIC Bidan Pelaksana Imunisasi
Amd.Keb Pelaksana
197110042006042
012
20 Reni Saptaningsih, Pengatur / IIC Bidan Ketua TIM Mutu
Amd.Keb Pelaksana
197211132006042
009
21 Latifah Hanim K, Pengatur / IIC Ass.Apt Bendahara
Amd. Farm .Pelaksana Penerimaan,Koord.
197609302011012 Pengadaan obat/
003 perbekalan kesehatan
22 Sugiyanto Pengatur Pengelola
196201011986081 Muda/ Vaksin
003 IIA
23 Sri Sumarni, Amd. Pengatur Bidan Pelaksana MTBS
Keb Muda/ pelaksana
197906182012122 IIA
006
24 Noviana Dwi Bidan PTT Pelaksana program
Astuti, Amd.Keb lansia
11.4.047.11492
25 Dwi Indah S, Bidan PTT
Amd.Keb
11.4.048.11544
26 Ety Setyaningsih, Bidan PTT
Amd.Keb
11.4.048.11848.
27 Indah Khuliatul, Bidan PTT
Amd.Keb
11.4.025.391
28 Evita istriyana, Bidan PTT
Amd.Keb
11.4.031.577
29 Nasikhtun K, Bidan PTT
Amd.Keb
11.4.031.574
30 Endang M, Bidan PTT
Amd.Keb
11.4.025.383
31 Watini Pelaksana
obat
32 Marfungatun Pelaksana
loket
33 Sidk Penjaga
malam/
petugas
kebersihan

C. JADUAL KEGIATAN PUSKESMAS SRUWOHREJO


1. PENETAPAN JAM KERJA
Hari kerja di Pusksmas Sruwohrejo adalah 6 (enam) hari kerja seminggu dengan
jam kerja:
a. Senin s/d Kamis : 07.00 —14.00 WIB
b. Jumat : 07.00 – 10.00 WIB
c. Sabtu : 07.00 – 13.00 WIB
Pusksmas Sruwohrejo merupakan pusksmas yang dibuka setiap hari selama jam
kerja untuk melayani masyarakat umum. Untuk karyawan yang waktu kerjanya
melebihi jam kerja standar, maka kelebihan waktu kerjanya akan diperhitungkan
sebagai lembur.
Adapun untuk tata tertib jam kerja sebagai berikut :
 Karyawan harus sudah berada di tempat kerja 15 menit sebelum jam kerja
dimulai.
 Apabila keterlambatan terjadi 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) minggu, akan
diberikan evaluasi disiplin berupa pemberian informasi dari atasan
langsung.
 Apabila terjadi keterlambatan 5 (lima) kali dalam 1 (satu) bulan maka akan
diberikan Surat Teguran.
2. JADWAL PELAYANAN
No JENIS PELAYANAN BUKA HARI
1 BP Umum Senin s/d Sabtu
2 KIA Senin s/d Sabtu
3 KB Suntik Senin s/d Sabtu
4 KB inplan, IUD Senin s/d Sabtu
5 Imunisasi Bayi Kamis
6 Imunisasi Capeng Senin s/d Sabtu
7 MTBS Senin s/d Sabtu
8 BP Gigi Senin s/d Kamis
9 Laboratorium Senin s/d Sabtu
10 Apotik/Obat Senin s/d Sabtu
11 Konseling Gizi Rabu
12 Tindakan Senin s/d Sabtu
13 Pelayanan IVA Rabu
14 PRolanis Rabu Minggu pertama
15 Kelas ibu hamil Jum’at
16 Posyandu Tgl 1 s/d 26
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN

R .

R. AKREDITASI R. UMUM
KEPEGAWAIAN GUDANG

B. STANDAR FASILITAS R.TAMU R. KA TU

Agar kegiatan penyelenggaraan pelayanan terhadap karyawan yang


diselenggarakan oleh Unit Puskesmas Sruwohrejo dapat berjalan optimal, maka
R.TAMU
perlu didukung dengan sarana, peralatan dan perlengkapanKAyang
TU memadai.
1. Sarana Ruang kerja :
a. Meja kerja
b. Kursi
c. Lemari
d. Perangkat computer
e. Telepon
f. ATK
2. Sarana pelayanan
a. Alat pemeriksaan dan tindakan ( bed pasien, stetoskop, tensimeter,
thermometer, minor set dll )
b. Alat pelindung diri
3. Upah/gaji
a. Berdasarkan standar pemerintah bagi pegawai yang berasal dari PNS
b. Berdasarkan standar puskesmas bagi pegawai non PNS
4. Kesejahteraan karyawan :
a. Cuti tahunan,
b. cuti melahirkan,
c. ijin kerja/istirahat
d. seragam kerja,
e. kendaraan dinas
f. Jasa pelayanan
5. Pengembangan kemampuan SDM
a. Pelatihan dan pendidikan
b. Seminar, workshop, dll.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. ALUR KERJA UNIT KEPEGAWAIAN


Permintaan pelayanan untuk karyawan dilakukan berdasarkan Peraturan Internal
Kepegawaian yang berlaku di Puskesmas Sruwohrejo.

KARYAWAN

PERMINTAAN PELAYANAN

PROSES

B. PELAYANAN UNTUK KARYAWAN


1. Pemenuhan SDM
a. Penggantian/Penambahan Karyawan
Permintaan akan penyediaan karyawan baik untuk penggantian atau penambahan
harus menggunakan form khusus untuk permintaan karyawan berdasarkan
Analisa Beban Kerja yang ada di semua unit kerja (form terlampir).
b. Permohonan Cuti/Izin
1. Cuti Tahunan
Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 12 bulan berturut-turut
atau 1 (satu) tahun terhitung dari mulai pertama kali kerja maka akan
mendapatkan hak cuti selama 12 hari kerja. Adapun jangka waktu jatuh tempo cuti
tahunan adalah tahun berikutnya. Maka jika karyawan ingin menggunakan hak
cuti tahunan dapat mengajukan permohonan cuti tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku (form terlampir).
2. Cuti Sakit
Semua karyawan akan mendapatkan ijin cuti sakit sesuai dengan surat
keterangan dokter. Apabila terdapat karyawan yang sakit selama 3 bulan berturut-
turut maka Unit Kepegawaian berhak menanyakan secara langsung pada dokter
yang terkait untuk masalah kesehatan yang telah dialami oleh karyawan tersebut.
Dan apabila di ketahui bahwa karyawan tersebut sudah tidak layak untuk bekerja
dengan alasan kesehatan maka akan diproses sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
3. Cuti Melahirkan
Semua karyawan wanita berhak mendapatkan hak cuti melahirkan selama 1 ½
bulan menjelang kelahiran dan 1 ½ bulan sesudah melahirkan berdasarkan
perhitungan/perkiraan dokter kandungan yang memeriksa. (form cuti melahirkan
sama dengan form cuti tahunan).
4. Izin Meninggalkan Pekerjaan
Puskesmas memberikan ijin kepada karyawan yang meninggalkan pekerjaan
untuk keperluan-keperluan tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mendapatkan upah/gaji penuh. Adapun ketentuannya sebagai berikut :
a. Pernikahan karyawan sendiri 3 hari kerja.
b. Pernikahan anak karyawan 2 hari kerja.
c. Khitanan/upacara/ 2 hari kerja.
d. Istri karyawan melahirkan 2 hari kerja.
e. Suami/istri/anak/orang tua/ Mertua meninggal dunia 2 hari kerja.
f. Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia 1 hari kerja.
5. Izin Meninggalkan Tugas
Puskesmas memberikan ijin kepada karyawan yang meninggalkan pekerjaan
untuk keperluan-keperluan tertentu mendadak 2 jam sebelum meninggalkan
tugas.
6. Izin Terlambat Kerja
Puskesmas memberikan ijin kepada karyawan yang terlambat kerja untuk
keperluan-keperluan tertentu yang mendadak.
c. Permohonan Pengunduran Diri Semua karyawan yang ingin
mengajukan pengunduran diri harus sudah mengajukan surat
pengunduran diri 1 bulan sebelumnya.

C. KESEJAHTERAAN KARYAWAN
1. Penggajian
Sistem penggajian yang berlaku di UPT Puskesmas Sruwohrejo dibedakan
menjadi 2 kategori :
1) Gaji karyawan berstatus PNS
2) Gaji karyawan berstatus Non PNS
Gaji karyawan berstatus PNS berlaku ketentuan dan peraturan yang berlaku bagi
seorang Pegawai Negeri Sipil.
Gaji karyawan berstatus Non PNS berlaku ketentuan sebagai berikut :
Penetapan gaji pada dasarnya ditetapkan berdasarkan pada keahlian,
kecakapan, prestasi kerja, kondite, jabatan dan lain-lain dari masing-masing
karyawan atau kemampuan puskesmas dan pajak atas gaji karyawan adalah
menjadi tanggungan puskesmas. Peninjauan gaji dilakukan setiap dua tahun
sekali dan peninjauan gaji karyawan ini tidak dilakukan secara otomatis, tetapi
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan atas kemampuan puskesmas, prestasi
dan kondite masing-masing karyawan. Gaji karyawan paruh waktu akan dihitung
dan diberikan oleh puskesmas sesuai dengan jumlah waktu kerjanya di
puskesmas sesuai gaji dan waktu kerja yang ditetapkan oleh Puskesmas
Sruwohrejo. Puskesmas tidak akan membayar gaji kepada karyawan yang :
- Tidak masuk tanpa pemberitahuan selama 6 (lima) hari berturut-turut
- Melakukan unjuk rasa
a. Pada hari karyawan yang bersangkutan melakukan unjuk rasa.
b. Selama ketidakhadiran kerja karyawan sebagai akibat dari proses
dan tindakan hukum yang dikenakan kepada karyawan yang
bersangkutan.
- Diskorsing oleh puskesmas sebagai akibat dari tindakan ketidakdisiplinan
atas pelanggaran tata tertib.
Penggajian terdiri dari :
a. Gaji pokok dan Transport.
b. Tunjangan jabatan (hanya bagi karyawan yang memangku jabatan),
yaitu : Kepala Unit/Koordinator/Penanggung jawab.
c. Tunjangan Lain-lain (bila ada)
Tunjangan lain-lain adalah setiap tunjangan yang diberikan kepada
karyawan dan bersifat tidak mengikat atau permanen, sehingga dapat
sewaktu-waktu dapt dicabut kembali oleh puskesmas.
2. Jaminan Sosial
1) Pengobatan
Bagi karyawan dan keluarga berstatus PNS otomatis menjadi peserta BPJS
Kesehatan sehingga dapat langsung memanfaatkan fasilitas pengobatan di
puskesmas.
Bagi karyawan dan keluarga berstatus non PNS maka di daftarkan oleh
puskesmas menjadi peserta BPJS Kesehatan dengan kelas dan iuran sesuai
ketentuan BPJS Kesehatan. Dengan demikian karyawan dan keluarganya
dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan di puskesmas Sruwohrejo secara
gratis.
2) Jaminan Sosial Tenaga Kerja
1. Setiap karyawan akan memperoleh Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
2. Jaminan Sosial Tenaga Kerja dilaksanakan sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 24 tahun 2011 tanggal 25 November 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial terdiri dari :
(1) Jaminan Kecelakaan Kerja
(2) Jaminan Kematian
(3) Jaminan Hari Tua
(4) Jaminan Pensiun
(5) Jaminan Kesehatan

D. Pendidikan dan Pengembangan Karyawan


Semua karyawan mempunyai kesempatan yang sama dalam mengikuti
pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan dapat
dilakukan baik oleh internal puskesmas maupun eksternal puskesmas.
Tujuannya adalah Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja
karyawan secara optimal serta pengetahuan dan ketrampilan karyawan.
Pendidikan dan pelatihan tersebut diatur oleh ketentuan yang berlaku dan
setiap peserta yang dikirim untuk pelatihan diajukan oleh kepala
puskesmas atau penanggung jawab unit kerja.
E. Kedisiplinan Karyawan
Kedisiplinan bagi pegawai berstatus PNS berlaku ketentuan dan peraturan
yang berlaku bagi PNS. Bagi pegawai berstatus non PNS berlaku ketentuan
sebagai berikut :
1. Tujuan dari tindakan kedisiplinan adalah agar :
a. Setiap karyawan mewujudkan kewajiban dan tanggung jawabnya,
mengerti apa yang harus dan tidak seharusnya dikerjakan satu dan
lain sesuai ketentuan perusahaan dan norma-norma yang berlaku di
masyarakat, termasuk apa yang benar dihati nurani.
b. Terciptanya budaya kerja yang selaras dengan upaya peningkatan
mutu.
c. Mayoritas karyawan yang alam dan kepribadian baik jangan sampai
terpengaruh oleh minoritas karyawan yang alam dan kepribadiannya
nakal, vokal dan jahat. (sikap malas tapi mau dapat banyak atau
serakah. Hal ini, cenderung membuat dirinya menjadi penjahat dan
membuat hidupnya yang bersifat sementara ini sirna). Sedangkan
bagi karyawan yang nakal, vokal dan jahat, diberi kesempatan untuk
instropeksi dan memperbaiki sikap dan perilakunya sampai dengan
batas waktu tertentu, atau diambil langkah-langkah lain yang
diperlukan sesuai dengan bobot pelanggarannya.
2. Setiap pimpinan, yaitu mulai dari jabatan Kepala puskesmas sampai
dengan koordinator /penanggung jawab unit kerja, berwenang, berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan kedisiplinan bagi setiap
karyawan dibawah pimpinannya yang telah melakukan pelanggaran Tata Tertib
yang berlaku di puskesmas atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
3. Pengenaan tindakan disiplin didasarkan pada :
a. Jenis dan besar kecilnya masing-masing pelanggaran.
b. Frekwensi pelanggaran.
c. Unsur-unsur kesengajaan.
4. Jenis tindakan kedisiplinan adalah :
a. Peringatan/ teguran tertulis. Teguran ini diberikan apabila karyawan
tidak mengikuti aturan-aturan kerja dan atau melanggar tata tertib
perusahaan, yang dilakukan tidak berulang kali. Teguran lisan hanya
dilakukan bagi jenis pelanggaran ringan dan sedang sebanyak
maksimal 2 (dua) kali, dan lebih dari itu wajib diberikan Surat
Peringatan.
b. Surat Peringatan. Surat Peringatan adalah surat resmi yang
dikeluarkan oleh kepala puskesmas karena adanya tindakan atau
perbuatan yang melanggar tata tertib atau peraturan yang berlaku,
atau karena diabaikannya teguran lisan. Surat Peringatan tersebut
terdiri dari :
1) Surat Peringatan Pertama.
2) Surat Peringatan Kedua.
3) Surat Peringatan Ketiga.
F. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Pemutusan Hubungan Kerja dapat dilakukan oleh puskesmas, sanksi atas
pelanggaran berat yang dilakukan karyawan. Dilihat dari tindakan pelanggarannya
yang dilakukan oleh karyawan, maka tindakan PHK dapat dibagi dalam 2 kategori
:
1. Pelanggaran yang tidak termasuk dalam wilayah hukum pidana, maka
akan ditempuh prosedur PHK sesuai dengan PKB.
2. Pelanggaran yang termasuk wilayah hukum pidana, maka dapat
ditempuh prosedur PHK sesuai dengan prosedur hukum pidana yang
berlaku secara paralel.

BAB V
LOGISTIK

A. KEBUTUHAN LOGISTIK
Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis ataupun cetakan dapat diperoleh dari
Logistik, dengan menggunakan form yang tersedia. Permintaan barang,
obat/perbekalan kesehatan untuk Unit pelayanan harus dipisahkan sehingga
pengontrolan untuk hal tersebut mudah. Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis
ataupun cetakan serta obat/perbekalan kesehatan dapat diperoleh dari Logistik,
dengan menggunakan form yang tersedia. Permintaan barang dilakukan
berdasarkan ketentuan yang telah diatur oleh Unit Logistik/bendahara penyimpan
barang.
B. PERMINTAAN KE LOGISTIK
Prosedur permintaan ke logistik adalah suatu permintaan alat tulis kantor, cetakan
serta obat/perbekalan kesehatan yang akan digunakan untuk pelayanan pada
karyawan dan dibuat oleh petugas yang sedang bertugas, serta diserahkan
kebagian logistik untuk didapatkan penggantinya. Adapun prosedurnya sebagai
berikut:
- Petugas mencatat keperluan alat tulis kantor, cetakan serta
obat/perbekalan kesehatan yang sudah digunakan atau yang dibutuhkan
untuk pelayanan terhadap karyawan pada formulir permintaan rangkap 2
(putih dan merah).
- Formulir tersebut diberikan pada petugas logistik umum untuk dilakukan
pendataan. Sebagai bukti pengambilan maka formulir yang berwarna putih
diserahkan ke logistik umum untuk pengambilan barang yang sudah
digunakan atau yang sedang dibutuhkan dan formulir berwarna merah
disimpan sebagai arsip.

BAB VI
KESELAMATAN KERJA

A. PENGERTIAN
Keselamatan Kerja (Safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan
kerja petugas ataupun kelalaian dan kesengajaan. Kesehatan dan keselamatan
kerja merupakan bagian dari kegiatan yang berkaitan erat dengan kejadian yang
disebabkan akaibat kelalaian petugas yang dapat mengakibatkan penyakit akibat
kerja atau kecelakaan kerja. Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan
terjadinya kecelakaan dalam proses pelayanan terhadap karyawan ataupun
penyelenggaraan pelatihan dikarenakan pekerjaan yang terorganisir dengan baik,
dikerjakan sesuai dengan prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin
kebersihannya serta istirahat yang cukup. Kecelakaan kerja tidak terjadi dengan
sendirinya, biasanya terjadi dengan tiba-tiba dan tidak direncanakan sehingga
menyebabkan kerusakan pada peralatan maupun dapat melukai petugas
B. TUJUAN
Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja tahun 1970, Syarat-syarat
keselamatan kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan
tujuan :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberi perlindungan pada pekerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik
fisik/psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
9. Menyelenggaraan penyegaran udara yang cukup.
10. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
11. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya.
C. PRINSIP KESELAMATAN KERJA
Prinsip keselamatan kerja di Unit Kepegawaian/ SDM adalah :
1. Pengendalian Teknis, mencangkup :
a. Letak, bentuk dan konstruksi alat sesuai dengan kegiatan dan
memenuhi syarat yang telah ditentukan.
b. Ruangan harus cukup luas, denah sesuai dengan arus kerja dan
ruangan dibuat dari bahan-bahan atau konstruksi yang memenuhi
syarat.
c. Perlengkapan alat kecil yang cukup disertai tempat penyimpanan
yang praktis.
d. Penerangan dan ventilasi yang cukup memenuhi syarat.
2. Adanya pengawasan kerja yang dilakukan oleh penanggungjawab dan
terciptanya kebiasaan kerja yang baik oleh pegawai.
3. Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai dengan kemampuan kerja dari
pegawai.
4. Volume kerja yang dibebankan sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan.
5. Perawatan pada peralatan dilakukan secara kontinyu sehingga peralatan tetap
dalam kondisi yang layak.
6. Adanya pelatihan mengenai keselamatan kerja bagi pegawai.
7. Adanya fasilitas pelindung dan peralatan pertolongan pertama yang cukup.
8. Adanya petunjuk penggunaan peralatan keselamatan kerja.

D. PROSEDUR KESELAMATAN KERJA


Keamanan kerja di ruang pelayanan karyawan ini terlaksana apabila
sesuai prosedur kerja sbb:
a. Menggunakan alat kaki/sepatu agar tidak tersengat listik/bagian dari
alat yang tajam, misalnya isi streples, paku payung.
b. Barang yang berat selalu ditempatkan di bagian bawah dan
angkatlah dengan alat pengangkut yang tersedia untuk barang
tersebut.
c. Semua peralatan listrik yang tidak dipergunakan termasuk lampu
harus dimatikan bila tidak diperlukan.
d. Semua kabel-kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak
melukai, tidak membuat tersandung, tidak membuat tersengat
petugas ataupun karyawan yang lain.
e. Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan
kemampuan.
f. Tidak mengangkat barang dalam jumlah besar yang dapat
membahayakan badan dan kualitas barang.
g. Menyimpan file karyawan pada lemari yang telah disediakan dengan
cara menutup secara perlahan-lahan, sehingga jari tangan tidak
terjepit lemari.
h. Membersihkan bahan yang tumpah atau keadaan lantai yang licin
akibat pekerjaan rutin pemeliharaan sarana RS (pembersihan AC).
i. Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik di tempat
yang mudah dijangkau.
BAB VII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU

A. PENGERTIAN PENGAWASAN
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan
terlaksana sesuai dengan standar, pedoman, rencana, instruksi, peraturan serta
hasil yang telah ditetapkan sebelumnya agar mencapai tujuan yang diharapkan.
Pengawasan terhadap pengelolaan/ pelayanan karyawan harus selalu
dikomunikasikan pada coordinator unit kerja, terutama masalah Cuti/Izin serta
absensi sehingga Unit Kepegawaian dapat menjalankan pelayanan tersebut
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar
pekerjaan yang terlaksana sesuai dengan standar, pedoman, rencana, instruksi,
peraturan serta hasil yang ditetapkan sebelumnya agar tidak terdapat
keterlambatan dalam pelayanan . Pengendalian dalam memberikan gaji/upah
untuk karyawan harus terus dilakukan sehingga karyawan dapat mendapatkan
haknya sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Adapun standar pelayanan
sebagai berikut :
1. Pembagian Gaji/upah setiap bulannya paling lambat tanggal 10.
2. Pembagian jasa pelayana dilakukan paling lambat 25 setiap bulannya.
Pengendalian terhadap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan harus selalu
dikomunikasikan terhadap koordinator unit kerja sehingga Unit Kepegawaian
dapat mengontrol proses pelaksanaan serta peserta pelatihan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
C. TUJUAN
1. Umum
Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu
pelayanan SDM di Puskesmas Sruwohrejo
2. Khusus
a. Tersusunnya sistem monitoring pelayanan Unit Kepegawaian/ SDM
melalui indikator mutu pelayanan.
b. Mengetahui cara-cara /langkah-langkah dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan Unit /kepegawaian/ SDM.
c. Peningkatan mutu pelayanan Unit Kepegawaian/ SDM dapat dilakukan
secara paripurna dan berkesinambungan serta efisien dan efektif.
D. MANFAAT
Adapun manfaat adanya pengawasan dan pengendalian mutu adalah sebagi
berikut :
1. Untuk meningkatkan pelayanan/pengelolaan SDM Puskesmas Sruwohrejo
2. Untuk mencegah dan menghindari masalah-masalah yang berkaitan dengan
pelayanan SDM sebagai support pelayanan kesehatan seperti : komplain
karyawan
E. SASARAN, WAKTU DAN PETUGAS PELAKSANAAN
Adapun sasarannya pengawasan dan pengendalaian mutu adalah : Semua
petugas /karyawan
Waktu pelaksanaannya dilaksanakan setiap bulan. Petugas pelaksana
dilaksanakan oleh tim pengendali mutu pelayanan yang ditunjuk oleh SK Kepala
Puskesmas
F. LANGKAH – LANGKAH
Dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan maka perlu ditetapkan
langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
1. Tim Managemen Mutu mempunyai tugas menyusun rencana program
penilaian mutu SDM selama periode tertentu, menyusun kriteria
indikator mutu SDM, melaksanakan monitoring dan evaluasi dari suatu
penilaian yang dilaksanakan
2. Bentuk kegiatan dari Tim Managemen Mutu SDM yaitu melaksanakan
pengelolaan mutu SDM
3. Kegiatan dilakukan 1 bulan sekali.
4. Hasil pengendalian mutu SDM dilaporkan pada kepala puskesmas.

BAB VIII
PENUTUP

Dengan adanya Sumber Daya Manusia yang telah diberikan pelayanan baik
terhadap hak dan kewajibannya juga untuk menunjang karir atau pekerjaan yang
dilakukan maka akan terkumpul sebuah Sistem Infomasi Sumber Daya Manusia
dimana didalamnya terdapat suatu prosedur sistematik pengumpulan,
penyimpanan, pemeliharaan dan perolehan semua data-data tentang semua
karyawan. Selain itu untuk Perencanaan Sumber Daya Manusia akan terus
terorginisir. Adapun suplai Sumber Daya Manusia dapat berasal dari internal dan
eksternal. Suplai internal berasal dari karyawan yang sudah ada saat ini,
karyawan yang dapat dipromosikan, dipindahkan atau didemosikan untuk
memenuhi kebutuhan. Sedangkan untuk suplai eksternal adalah dari orang yang
melamar pekerjaan. Bagian Kepegawaian/Sumber Daya Manusia harus terus
selalu memperbaharui sistem dan selalu memfile estimasi kebutuhan tenaga yang
ada untuk mendukung semua proses pelayanan di puskesmas. Sehingga proses
pelayanan terhadap customer dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Anda mungkin juga menyukai