BAB I PENDAHULUAN
A. . LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diselenggarakan antara lain dengan
meningkatkan sumber daya manusia kesehatan.untuk mendukung hal tersebut
disusunlah strategi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan. Upaya
tersebut meliputi perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan
dan pengawasan SDM Kesehatan.
Untuk dapat menunjang pencapaian dalam hal pelayanan kesehatan maka
proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia diperlukan sebuah pedoman kerja
sehingga didapatkan hasil yang baik dan bermutu. Pelayanan yang bermutu di
puskesmas akan membantu setiap karyawan untuk dapat berkarya sesuai dengan
profesi, pendidikan serta kemampuan yang dimiliki, membantu proses pelayanan
pada pelanggan di puskesmas sehingga pelanggan yang datang berobat ke
puskesmas merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan, yang berarti pula
pelanggan tersebut nantinya akan sebagai sarana dalam mempromosikan
puskesmas. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah mereka dapat
segera kembali mencari nafkah untuk diri dan keluarga. Pengelolaan Sumber
Daya Manusia tersebut adalah rangkaian kegiatan dalam melayani semua
karyawan baik untuk semua hak dan kewajiban karyawan, serta merupakan salah
upaya peningkatan sumber daya manusia untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang baik sesuai dengan standar puskesmas. Bentuk penyelenggaraan
pelayanan untuk karyawan di BLUD UPT Puskesmas Sruwohrejo bisa melalui
pengangkatan pegawai negeri sipil ( PNS ) atau pengangkatan pegawai BLUD
non PNS melalui Sistem Swakelola. Pengangkatan SDM yang berasal dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Puskesmas dilaksanakan berdasarkan
Petunjuk Teknis Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten .Sistem Swakelola, dalam penyelenggaraan pelayanan
untuk karyawan dilakukan dengan cara merekruitmen sendiri sesuai dengan
standar yang diberikan oleh puskesmas. Pelayanan untuk karyawan di puskesmas
ini dijalankan berpedoman kepada Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 tahun
2003 dan Peraturan Bupati Purworejo No…. tahun 2015 tentang Pola Tata Kelola
BLUD UPT Puskesmas Sruwohrejo. Pendidikan atau pelatihan adalah alat untuk
mengubah ketrampilan ataupun kemampuan untuk perorangan, group dan
organisasi, sehingga menjadi lebih terampil dan ahli sesuai dengan profesinya.
Dalam pengelolaan sumber daya manusia juga dibahas tentang pelatihan dan
pengembangan sehingga dapat kita simpulkan bahwa pelatihan dan
pengembangan merupakan salah satu penunjang untuk mencapai mutu
pelayanan suatu perusahaan menjadi lebih optimal.
B. TUJUAN PEDOMAN
Tersedianya pedoman bagi Kepala Puskesmas ,penanggung jawab dan
pelaksana pelayanan Puskesmas, dalam melakukan pengeloaan SDM di
Puskesmas. Sehingga pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana
serta memperolah hasil sesuai dengan yang diharapkan
C. . RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman ini adalah seluruh pegawai /SDM kesehatan yang
ada di puskesmas Sruwohrejo baik yang berstatus PNS maupun Non PNS yang
terdistribusi dalam Upaya Kesehatan Perorangan, Upaya Kesehatana Masyarakat
dan Staf Administrasi.
D. BATASAN OPERASIONAL PENGELOLAAN SDM
Sumber daya manusia kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan tatanan
yang menghimpun berbagai upaya perencanaan. Pendidikan, dan pelatihan, serta
pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna
mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.
Batasan operasional pengelolaan SDM untuk karyawan di Puskesmas
Sruwohrejo terdiri dari:
1) Penyediaan dan penambahanan tenaga kerja.
2) Pemberian upah /gaji.
3) Kesejahteraan karyawan (cuti, izin dan jaminan sosial).
4) Pengembangan kemampuan (pelatihan dan pendidikan).
5) Pemberdayaan SDM
Penyediaan dan penambahan tenaga kerja meliputi pemasangan iklan, proses
seleksi dan orientasi tenaga kerja. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan di puskesmas untuk semua
unit kerja. Penyelenggaraan upah atau gaji meliputi pemberian upah sesuai
dengan standar puskesmas dan pemerintah. Rangkaian kegiatan tersebut adalah
untuk memenuhi hak-hak karyawan sesuai dengan standar puskesmas dan
pemerintah. Kesejahteraan karyawan meliputi semua hak-hak yang harus diterima
oleh karyawan yaitu untuk jatah cuti, izin dll. Rangkaian kegiatan tersebut adalah
untuk memenuhi hak-hak karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengembangan kemampuan meliputi memberikan pelatihan bagi karyawan lama
sebagai upaya refresh sehingga kemampuan yang sudah dimiliki akan makin
terasah dan bagi karyawan baru sebagai upaya pengenalan lingkup dan job desc
dalam suatu pekerjaan di unit kerja. Seiain itu juga untuk pendidikan bagi
karyawan lama yang harus mempunyai sertifikasi ataupun pendidikan lebih tinggi
dari yang dimiliki untuk menunjang pekerjaan yang dilakukan. Rangkaian kegiatan
ini adalah untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan
kerja karyawan sesuai dengan profesi.. pemberdayaan SDM meliputi penempatan
pegawai untuk melaksanakan tugas diluar tupoksi pegawai yang bersangkutan.
Rangkaian kegiatan ini dilakukan oleh karena keterbatasan dan atau ketiadaan
pegawai sesuai kompetensi yang diperlukan oleh puskesmas dalam rangka
mencapai keberhasilan pembangunan kesehatan.
E. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Pemerintah (PP)No.32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
5. Kepmenkes no 857/menkes/SK/IX/2009 tentang pedoman penilaian kinerja
SDM di Puskesmas
6. Peraturan Bupati Purworejo No…. tahun 2015 tentang Pola Tata Kelola
BLUD UPT Puskesmas Sruwohrejo
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan pengambilan
kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan mengenai sumber daya
manusia pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi kebutuhannya baik pada
jumlah maupun kualitas yang paling menguntungkan sehingga organisasi dapat
mencapai tujuan secara efisien, efektif, dan ekonomis. Organisasi modern
menempatkan pegawai pada posisi terhormat yaitu sebagai aset berharga
(brainware) sehingga perlu dikelola sebagaimana mestinya baik saat penerimaan,
selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas.
a. Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas merupakan Pegawai Negeri Sipil
Daerah.
b. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kepegawaian negara.
c. Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Puskesmas mendapat
pembinaan dari Sekretaris Daerah melalui BKD berkoordinasi kepegawaian
Dinas Kesehatan.
d. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
dapat mepunyai pegawai non Pegawai Negeri Sipil.
e. Pengelolaan pegawai non Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
A. . KUALIFIKASI SDM
1. DATA KETENAGAAN
DATA KETENAGAAN
DI UPT PUSKESMAS SRUWOHREJO TAHUN 2015
2. ANALISA KETENAGAAN
Kebutuhan ketenagaan di Pusksmas Sruwohrejo dihitung berdasarkan analisis
beban kerja. Pengadaan, pembinaan dan pengembangan karyawan di Pusksmas
Sruwohrejo memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak, oleh karena itu
maka diperlukan suatu perencanaan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan
kebutuhan perunit kerja di pusksmas. Penerimaan calon karyawan adalah aktifitas
atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para pelamar sebanyak mungkin
sehingga Unit Kepegawaian memiliki kesempatan yang luas untuk menentukan
calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan. Proses
rekruitmen dapat dilakukan melalui iklan, lembaga pendidikan dll. Adapun proses
rekruitment tersebut pada tiap unit mempunyai kualifikasi sendiri berdasarkan unit
kerjanya
4. PROGRAM ORIENTASI
Program Orientasi merupakan salah satu program di Bagian Sumber Daya
Manusia dalam memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersiapkan
para karyawan baru agar dapat bekerja cepat, tepat dan efisien sesuai dengan
peran dan fungsinya. Program Orientasi di Puskesmas Sruwohrejo terbagi
menjadi 2 (dua) yaitu:
a. ORIENTASI UMUM
Program orientasi umum adalah proses pengenalan secara umum tentang
organisasi, tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk calon karyawan. Masa
Orientasi Umum diadakan selama ± 2 hari.
b. ORIENTASI KHUSUS
Program orientasi khusus adalah proses pengenalan secara khusus
tentang organisasi, tanggung jawab, hak dan kewajiban, standar prosedur perunit
kerja untuk calon karyawan berdasarkan profesi. Masa Orientasi Khusus diadakan
selama 4 hari kemudian dilanjutkan dengan On The Job Training sampai dengan
selama 3 (tiga) bulan pertama sesuai dengan pengalaman yang dimiliki. Setelah
menjalani masa orientasi khusus selama 3 (tiga) bulan pertama, maka Koordinator
di unit kerja memberikan penilaian terhadap calon karyawan. Jika memenuhi
standar perunit kerja maka calon karyawan dinyatakan lulus oleh Koordinator di
unit kerja.
B. DITRIBUSI KETENAGAAN
1. Data Ketenagaan menurut profesi
NO Puskesmas
Jenis Tenaga Wajib Yang ada
1 Dokter Umum 1 1
2 Dokter Gigi 1 0
3 Apoteker 0 0
4 Tenaga Kesmas (S1) 1 0
5 Perawat (S1-Ners) 0 0
6 Tenaga Promkes (DIV) 1 0
7 Epidemioligis (DIV) 1 0
8 Bidan (DIII)/DIV 4 14
9 Bidan D1
10 Perawat (DIII) 6 2
Perawat (DI) 3
11 Sanitarian (DIII) 1 0
12 Nutrisionis (Ahli Gizi/ DIII) 1 0
13 Perawat Gigi (DIII) 1 1
14 Asisten Apoteker 1 1
15 Analis Kesehatan (DIII) 1 1
16 Tenaga Pendukung/ Juru (SMK 1 0
Kes)
Ka TU 1
Staf administrasi 6
2. Pemberdayaan Karyawan
A. DENAH RUANGAN
R .
R. AKREDITASI R. UMUM
KEPEGAWAIAN GUDANG
KARYAWAN
PERMINTAAN PELAYANAN
PROSES
C. KESEJAHTERAAN KARYAWAN
1. Penggajian
Sistem penggajian yang berlaku di UPT Puskesmas Sruwohrejo dibedakan
menjadi 2 kategori :
1) Gaji karyawan berstatus PNS
2) Gaji karyawan berstatus Non PNS
Gaji karyawan berstatus PNS berlaku ketentuan dan peraturan yang berlaku bagi
seorang Pegawai Negeri Sipil.
Gaji karyawan berstatus Non PNS berlaku ketentuan sebagai berikut :
Penetapan gaji pada dasarnya ditetapkan berdasarkan pada keahlian,
kecakapan, prestasi kerja, kondite, jabatan dan lain-lain dari masing-masing
karyawan atau kemampuan puskesmas dan pajak atas gaji karyawan adalah
menjadi tanggungan puskesmas. Peninjauan gaji dilakukan setiap dua tahun
sekali dan peninjauan gaji karyawan ini tidak dilakukan secara otomatis, tetapi
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan atas kemampuan puskesmas, prestasi
dan kondite masing-masing karyawan. Gaji karyawan paruh waktu akan dihitung
dan diberikan oleh puskesmas sesuai dengan jumlah waktu kerjanya di
puskesmas sesuai gaji dan waktu kerja yang ditetapkan oleh Puskesmas
Sruwohrejo. Puskesmas tidak akan membayar gaji kepada karyawan yang :
- Tidak masuk tanpa pemberitahuan selama 6 (lima) hari berturut-turut
- Melakukan unjuk rasa
a. Pada hari karyawan yang bersangkutan melakukan unjuk rasa.
b. Selama ketidakhadiran kerja karyawan sebagai akibat dari proses
dan tindakan hukum yang dikenakan kepada karyawan yang
bersangkutan.
- Diskorsing oleh puskesmas sebagai akibat dari tindakan ketidakdisiplinan
atas pelanggaran tata tertib.
Penggajian terdiri dari :
a. Gaji pokok dan Transport.
b. Tunjangan jabatan (hanya bagi karyawan yang memangku jabatan),
yaitu : Kepala Unit/Koordinator/Penanggung jawab.
c. Tunjangan Lain-lain (bila ada)
Tunjangan lain-lain adalah setiap tunjangan yang diberikan kepada
karyawan dan bersifat tidak mengikat atau permanen, sehingga dapat
sewaktu-waktu dapt dicabut kembali oleh puskesmas.
2. Jaminan Sosial
1) Pengobatan
Bagi karyawan dan keluarga berstatus PNS otomatis menjadi peserta BPJS
Kesehatan sehingga dapat langsung memanfaatkan fasilitas pengobatan di
puskesmas.
Bagi karyawan dan keluarga berstatus non PNS maka di daftarkan oleh
puskesmas menjadi peserta BPJS Kesehatan dengan kelas dan iuran sesuai
ketentuan BPJS Kesehatan. Dengan demikian karyawan dan keluarganya
dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan di puskesmas Sruwohrejo secara
gratis.
2) Jaminan Sosial Tenaga Kerja
1. Setiap karyawan akan memperoleh Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
2. Jaminan Sosial Tenaga Kerja dilaksanakan sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 24 tahun 2011 tanggal 25 November 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial terdiri dari :
(1) Jaminan Kecelakaan Kerja
(2) Jaminan Kematian
(3) Jaminan Hari Tua
(4) Jaminan Pensiun
(5) Jaminan Kesehatan
BAB V
LOGISTIK
A. KEBUTUHAN LOGISTIK
Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis ataupun cetakan dapat diperoleh dari
Logistik, dengan menggunakan form yang tersedia. Permintaan barang,
obat/perbekalan kesehatan untuk Unit pelayanan harus dipisahkan sehingga
pengontrolan untuk hal tersebut mudah. Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis
ataupun cetakan serta obat/perbekalan kesehatan dapat diperoleh dari Logistik,
dengan menggunakan form yang tersedia. Permintaan barang dilakukan
berdasarkan ketentuan yang telah diatur oleh Unit Logistik/bendahara penyimpan
barang.
B. PERMINTAAN KE LOGISTIK
Prosedur permintaan ke logistik adalah suatu permintaan alat tulis kantor, cetakan
serta obat/perbekalan kesehatan yang akan digunakan untuk pelayanan pada
karyawan dan dibuat oleh petugas yang sedang bertugas, serta diserahkan
kebagian logistik untuk didapatkan penggantinya. Adapun prosedurnya sebagai
berikut:
- Petugas mencatat keperluan alat tulis kantor, cetakan serta
obat/perbekalan kesehatan yang sudah digunakan atau yang dibutuhkan
untuk pelayanan terhadap karyawan pada formulir permintaan rangkap 2
(putih dan merah).
- Formulir tersebut diberikan pada petugas logistik umum untuk dilakukan
pendataan. Sebagai bukti pengambilan maka formulir yang berwarna putih
diserahkan ke logistik umum untuk pengambilan barang yang sudah
digunakan atau yang sedang dibutuhkan dan formulir berwarna merah
disimpan sebagai arsip.
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
A. PENGERTIAN
Keselamatan Kerja (Safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan
kerja petugas ataupun kelalaian dan kesengajaan. Kesehatan dan keselamatan
kerja merupakan bagian dari kegiatan yang berkaitan erat dengan kejadian yang
disebabkan akaibat kelalaian petugas yang dapat mengakibatkan penyakit akibat
kerja atau kecelakaan kerja. Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan
terjadinya kecelakaan dalam proses pelayanan terhadap karyawan ataupun
penyelenggaraan pelatihan dikarenakan pekerjaan yang terorganisir dengan baik,
dikerjakan sesuai dengan prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin
kebersihannya serta istirahat yang cukup. Kecelakaan kerja tidak terjadi dengan
sendirinya, biasanya terjadi dengan tiba-tiba dan tidak direncanakan sehingga
menyebabkan kerusakan pada peralatan maupun dapat melukai petugas
B. TUJUAN
Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja tahun 1970, Syarat-syarat
keselamatan kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan
tujuan :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya.
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberi perlindungan pada pekerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik
fisik/psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
9. Menyelenggaraan penyegaran udara yang cukup.
10. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
11. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya.
C. PRINSIP KESELAMATAN KERJA
Prinsip keselamatan kerja di Unit Kepegawaian/ SDM adalah :
1. Pengendalian Teknis, mencangkup :
a. Letak, bentuk dan konstruksi alat sesuai dengan kegiatan dan
memenuhi syarat yang telah ditentukan.
b. Ruangan harus cukup luas, denah sesuai dengan arus kerja dan
ruangan dibuat dari bahan-bahan atau konstruksi yang memenuhi
syarat.
c. Perlengkapan alat kecil yang cukup disertai tempat penyimpanan
yang praktis.
d. Penerangan dan ventilasi yang cukup memenuhi syarat.
2. Adanya pengawasan kerja yang dilakukan oleh penanggungjawab dan
terciptanya kebiasaan kerja yang baik oleh pegawai.
3. Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai dengan kemampuan kerja dari
pegawai.
4. Volume kerja yang dibebankan sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan.
5. Perawatan pada peralatan dilakukan secara kontinyu sehingga peralatan tetap
dalam kondisi yang layak.
6. Adanya pelatihan mengenai keselamatan kerja bagi pegawai.
7. Adanya fasilitas pelindung dan peralatan pertolongan pertama yang cukup.
8. Adanya petunjuk penggunaan peralatan keselamatan kerja.
A. PENGERTIAN PENGAWASAN
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan
terlaksana sesuai dengan standar, pedoman, rencana, instruksi, peraturan serta
hasil yang telah ditetapkan sebelumnya agar mencapai tujuan yang diharapkan.
Pengawasan terhadap pengelolaan/ pelayanan karyawan harus selalu
dikomunikasikan pada coordinator unit kerja, terutama masalah Cuti/Izin serta
absensi sehingga Unit Kepegawaian dapat menjalankan pelayanan tersebut
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B. PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar
pekerjaan yang terlaksana sesuai dengan standar, pedoman, rencana, instruksi,
peraturan serta hasil yang ditetapkan sebelumnya agar tidak terdapat
keterlambatan dalam pelayanan . Pengendalian dalam memberikan gaji/upah
untuk karyawan harus terus dilakukan sehingga karyawan dapat mendapatkan
haknya sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Adapun standar pelayanan
sebagai berikut :
1. Pembagian Gaji/upah setiap bulannya paling lambat tanggal 10.
2. Pembagian jasa pelayana dilakukan paling lambat 25 setiap bulannya.
Pengendalian terhadap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan harus selalu
dikomunikasikan terhadap koordinator unit kerja sehingga Unit Kepegawaian
dapat mengontrol proses pelaksanaan serta peserta pelatihan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
C. TUJUAN
1. Umum
Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu
pelayanan SDM di Puskesmas Sruwohrejo
2. Khusus
a. Tersusunnya sistem monitoring pelayanan Unit Kepegawaian/ SDM
melalui indikator mutu pelayanan.
b. Mengetahui cara-cara /langkah-langkah dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan Unit /kepegawaian/ SDM.
c. Peningkatan mutu pelayanan Unit Kepegawaian/ SDM dapat dilakukan
secara paripurna dan berkesinambungan serta efisien dan efektif.
D. MANFAAT
Adapun manfaat adanya pengawasan dan pengendalian mutu adalah sebagi
berikut :
1. Untuk meningkatkan pelayanan/pengelolaan SDM Puskesmas Sruwohrejo
2. Untuk mencegah dan menghindari masalah-masalah yang berkaitan dengan
pelayanan SDM sebagai support pelayanan kesehatan seperti : komplain
karyawan
E. SASARAN, WAKTU DAN PETUGAS PELAKSANAAN
Adapun sasarannya pengawasan dan pengendalaian mutu adalah : Semua
petugas /karyawan
Waktu pelaksanaannya dilaksanakan setiap bulan. Petugas pelaksana
dilaksanakan oleh tim pengendali mutu pelayanan yang ditunjuk oleh SK Kepala
Puskesmas
F. LANGKAH – LANGKAH
Dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan maka perlu ditetapkan
langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
1. Tim Managemen Mutu mempunyai tugas menyusun rencana program
penilaian mutu SDM selama periode tertentu, menyusun kriteria
indikator mutu SDM, melaksanakan monitoring dan evaluasi dari suatu
penilaian yang dilaksanakan
2. Bentuk kegiatan dari Tim Managemen Mutu SDM yaitu melaksanakan
pengelolaan mutu SDM
3. Kegiatan dilakukan 1 bulan sekali.
4. Hasil pengendalian mutu SDM dilaporkan pada kepala puskesmas.
BAB VIII
PENUTUP
Dengan adanya Sumber Daya Manusia yang telah diberikan pelayanan baik
terhadap hak dan kewajibannya juga untuk menunjang karir atau pekerjaan yang
dilakukan maka akan terkumpul sebuah Sistem Infomasi Sumber Daya Manusia
dimana didalamnya terdapat suatu prosedur sistematik pengumpulan,
penyimpanan, pemeliharaan dan perolehan semua data-data tentang semua
karyawan. Selain itu untuk Perencanaan Sumber Daya Manusia akan terus
terorginisir. Adapun suplai Sumber Daya Manusia dapat berasal dari internal dan
eksternal. Suplai internal berasal dari karyawan yang sudah ada saat ini,
karyawan yang dapat dipromosikan, dipindahkan atau didemosikan untuk
memenuhi kebutuhan. Sedangkan untuk suplai eksternal adalah dari orang yang
melamar pekerjaan. Bagian Kepegawaian/Sumber Daya Manusia harus terus
selalu memperbaharui sistem dan selalu memfile estimasi kebutuhan tenaga yang
ada untuk mendukung semua proses pelayanan di puskesmas. Sehingga proses
pelayanan terhadap customer dapat berjalan dengan baik dan lancar.